Enzim Fermentasi Pakan 1525415803 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bagaimana Enzim Bekerja ? 1. Teori Lock and Key (gembok dan kunci)



2. Teori Ketepatan Induksi Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi menyesuaikan substrat membentuk ikatan kompleks. Setelah produk terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut. Cara kerja enzim tidak selamanya berjalan dengan lancar. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kerja enzim yaitu suhu 35 – 40 OC dinilai paling baik agar kerja enzim optimal, kisaran pH 6 dan 8 merupakan pH dimana enzim stabil dan bekerja baik, konsentrasi substrat maupun konsentrasi enzim harus tepat agar kerja optimal, adanya aktivator atau zat yang membantu mempermudah kerja enzim dalam mengikat substrat, serta adanya inhibitor atau senyawa yang dapat menghambat kerja enzim



Enzim terdapat secara alami pada semua organisme hidup dan berperan sebagai katalisator dalam reaksi kimia. Saat ini lebih dari 3000 enzim telah diidentifikasi. Seperti halnya protein, enzim juga tersusun dari rantai asam amino. Enzim ini akan mempercepat reaksi kimia dengan cara menempel pada substrat dan keseluruhan proses reaksi akan stabil dan menghasilkan kompleks enzim substrat. Dengan bantuan enzim ini, energi yang digunakan untuk menggerakan proses reaksi kimia menjadi lebih kecil. Enzim akan bekerja pada kondisi lingkungan yang tidak mengubah struktur aslinya yaitu yang paling baik pada suhu dan pH menengah



Alasan utama penggunaan enzim dalam industri makanan ternak adalah untuk memeperbaiki nilai nutrisinya. Semua binatang menggunakan enzim dalam mencerna makanannya, dimana enzim tersebut dihasilkan baik oleh biantang itu sendiri maupun oleh mikroorganisme yang ada pada alat pencernaannya. Namun demikian proses pencernaan tidak mencapai 100 % dari bahan makanan yang dicerna, karena itu perlu ada suplemen enzim pada pakan untuk meningkatkan efisiensi pencernaannya.



• a. Untuk memecah faktor anti-nutrisi yang terdapat di dalam campuran makanan. Kebanyakan dari snyawa tersebut tidak mudah dicerna oleh enzim endogeneous di dalam ternak, dapat mengganggu pencernaan normal • b. Untuk meningkatkan ketersediaan pati, protein dan garam mineral yang terdapat pada dinding sel yang kaya serat, karena itu tidak mudah dicerna oleh enzim pencernaan sendiri atau terikat dalam ikatan kimia sehingga ternak tidak mampu mencerna (contoh: pospor dalam asam pitat) • c. Untuk merombak ikatan kimia khusus dalam bahan mentah yang biasanya tidak dapat dirombak oleh enzim ternak itu sendiri. • d. Sebagai suplemen enzim yang diproduksi oleh ternak muda yang mana sistem pencernaannya belum sempurna sehingga enzim endogeneous kemungkinan belum mencukupi.



JENIS-JENIS ENZIM DALAM INDUSTRI PAKAN TERNAK 1. Enzim Pemecah Serat Keterbatasan utama dari pencernaan hewan monogastrik adalah bahwa hewan-hewan tersebut tidak memproduksi enzim untuk mencerna serat. Pada ransum makanan ternak yang terbuat dari gandum, barley, rye atau triticale (sereal viscous utama), proporsi terbesar dari serat ini adalah arabinoxylan dan ß-glucan yang larut dan tidak larut (White et al., 1983; Bedford dan Classen, 1992 diacu oleh Sheppy, 2001). Serat yang dapat larut dan meningkatkan viskositas isi intestin yang kecil, mengganggu pencernaan nutrisi dan karena itu menurunkan pertumbuhan hewan.Kandungan serat pada gandum dan barley sangat bervariasi tergantung pada varitasnya, tempat tumbuh, kondisi iklim dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan variasi nilai nutrisi yang cukup besar di dalam ransum makanan. Untuk memecah serat, enzim-enzim xylanase dan ß-glucanase) dapat menurunkan tingkat variasi nilai nutrisi pada ransum dan dapat memberikan perbaikan dari pakan ternak sekaligus konsistensi responnya pada hewan ternak. Xylanase dihasilkan oleh mikroorganisme baik bakteri maupun jamur. Suplementasi diberikan dengan menambahkan enzim xilanase kedalam ransum basal dedak atau polar



2. Enzim Pemecah Protein Berbagai bahan mentah yang digunakan sebagai bahan pakan ternak mengandung protein. Terdapat variasi kualitas dan kandungan protein yang cukup besar dari bahan mentah yang berbeda. Dari sumber bahan protein primer seperti kedelai, beberapa faktor anti nutrisi seperti lectins dan trypsin



inhibitor dapat memicu kerusakan pada permukaan penyerapan, karena ketidak sempurnaan proses pencernaan. Selain itu belum berkembangnya sistem pencernaan pada hewan muda menyebabkan tidak mampu menggunakan simpanan protein yang besar di dalam kedelai (glycin dan ß-conglycinin). Penambahan protease dapat membantu menetralkan pengaruh negatif dari faktor anti-nutrisi berprotein dan juga dapat memecah simpanan protein yang besar menjadi molekul yang kecil dan dapat diserap.



2. Enzim Pemecah Pati



Jagung merupakan sumber pati yang sangat baik sehingga para ahli gizi menyebutnya sebagai bahan mentah standard emas. Sebagian besar ahli gizi tidak mempertimbangkan pencernaan jagung adalah jelek: kenyataannya bahwa 95 % dapat dicerna. Namun hasil penelitian Noy dan Sklan (1994) yang diacu oleh Sheppi (2001),



pati hanya dicerna tidak lebih dari 85 % pada ayam broiler umur 4 dan 21 hari. Penambahan enzim amylase pada makanan ayam dapat membantu mencerna pati lebih cepat di intestin yang kecil dan pada gilirannya dapat memperbaiki kecepatan pertumbuhan karena adanya peningkatan pengambilan nutrisi. Pada masa aklimatisasi, anak ayam sering menderita shok karena perubahan nutrisi, lingkungan dan status imunitasnya. Penambahan amilase, biasanya juga bersamaan dengan penambahan enzim lain, untuk meningkatkan produksi enzim endogeneous telah terbukti dapat memperbaiki pencernaan nutrisi dan penyerapannya.



2. Enzim Pemecah Asam pitat merupakan unsur esensial untuk semua hewan, karena diperlukan untuk mineralisasi tulang, imunitas, fertilitas dan juga pertumbuhan. Swine dan Unggas hanya dapat mencerna Phospor dalam bentuk asam pitat yang terdapat dalam sayur sekitar 30-40 %. Phospor yang tidak dapat dicerna akan keluar bersama kotoran (feces) dan menimbulkan pencemaran. Enzim pytase dapat memecah asam pytat, maka penambahan enzim tersebut pada pakan ternak akan membebaskan lebih banyak phospor yang digunakan oleh hewan.Enzime phytase banyak dikenal dapat menghilangkan pengaruh anti nutrisi asam phitat. Penggunaan enzime phytase dalam pakan akan mengurangi keharusan penambahan sumber-sumber fosfor anorganik mengingat fosfor asal bahan baku tumbuhan terikat dalam asam phitat yang mengurangi ketersediaannya dalam pakan Strain jamur Aspergilus nigermenghasilkan aktivitas phytase extraseluler yang tinggi (Volfova et al., 1994) yang diacu oleh Maenz (2001).



PADI



Kandungan Nutrisi Dedak Padi Komposisi (%)



Kualitas 1



Kualitas 2



Kualitas 3



Air (maks.)



12



12



12



Protein Kasar (min.)



11



10



8



Serat Kasar (maks.)



11



14



16



Abu (maks)



11



13



15



Lemak (maks)



15



20



20



Ca



0,04 – 0,3



0,04 – 0,3



0,04 – 0,3



P



0,6 – 1,6



0,6 – 1,6



0,6 – 1,6



Aflatoksin (ppb) maks



50



50



50



Silica (maks)



2



3



4



Kelemahan dedak Protein rendakh dan serat kasar tinggi Kelemahan lain dedak padi mengandung asam fitat. Asam ini merupakan zat antinutrisi yang mampu berikatan dengan protein dan mineral seperti Ca, P, Fe, Zn, dan Mg. ‘Asam fitat sulit larut di air dan tahan panas. Sebab itu bekatul sulit dicerna • Enzim fitase memecah asam fitat menjadi lebih sederhana. Pada hewan ruminansia, enzim fitase diproduksi oleh rumen. Berbeda dengan keluarga monogastrik alias lambung tunggal seperti keluarga unggas, enzim fitase yang dihasilkan sedikit.



Fermentasi dedak padi dengan ragi tape • Bahan : Dedak padi, Bakteri starter aspergilus niger, Kalau kesulitan mendapatkan aspergilus niger, dapat diganti dengan ragi tape. Perbandingannya dedak padi 1 kg : ragi tape 2 butir. Air bersih dan tempat berpenutup atau plastik bag yang cukup besar. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: • Basahi dedak padi dengan air, perbandingannya 3:1



• Tandanya adalah jika dikepal tidak meneteskan air, kalau dilepas gumpalan dedak padi tidak hancur. • Kemudian kukus dedak padi tersebut selama 15 atau 30 menit. Dinginkan, sampai benar – benar dingin, lalu campurkan dengan ragi tape sampai merata.



• Ragi tapenya di haluskan terlebih dahulu. Kalau ragi dicampurkan dalam kondisi dedak padi masih panas, bisa membunuh bakteri starternya. • Masukkan dedak padi kedalam wadah atau kantong plastik tertutup rapat selama 3 hari. • Setelah tiga hari buka dedak padi tersebut. Sebelum diberikan, diangin-anginkan terlebih dahulu, atau dikeringkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. • Setelah fermentasi selesai, kemudian dedak padi fermentasi dikeringkan dengan dijemur matahari. • Setelah kering, tekstur dedak padi menjadi lebih lunak. Kalau diremas, hasilnya akan menjadi dedak padi yang halus. • Berbeda saat dedak padi belum difermentasi, ketika diperas dengan tangan masih terasa ada kasar – kasarnya di tangan.



Dedak padi fermetasi yang dengannya EM4 • ALAT DAN BAHAN YANG HARUS DISIAPKAN Dedak padi segar 20 kg, EM4, Molase (tetes tebu), Air, Drum plastik atau kantong plastik • TAHAP MEMBUAT FERMENTASI DEDAK PADI MENGGUNAKAN EM4 Siapkan dedak padi segar seberat 20 kg, Siapkan 3% dari berat dedak padi, 3% molasses, 3% EM4. Campurkan 25% dari berat dedak padi (10 liter air) dengan molases dan EM4 dan aduk sampai merata. Jika sudah rata, campurkan campuran air, molases, dan EM4 dengan dedak padi secara bertahap dan aduk sampai merata. Tahap selanjutnya menuangkan campuran kedalam drum atau kantong platik kemudian ditutup sampai benar – benar rapat dari udara luar. Fermentasi disimpan 2 – 3 hari dalam suhu ruang dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung.



Fermentol Komersial



Fermentasi Rumput Gajah



Rumput gajah segar harus dikeringkan sampai kandungan air 60%. Proses pengeringan bisa menggunakan alat pengering atau untuk menekan biaya bisa juga dijemur di bawah terik matahari.



• BAHAN BERIKUT: Rumput gajah kering, Molases (tetes tebu) 3% dari bahan, Dedak halus 5% dari bahan, Onggok 3% dari bahan, Menir 3,5% dari bahan, Silo atau kantong plastik. • TAHAP MEMBUAT FERMENTASI RUMPUT GAJAH Potong rumput gajah dengan parang, tetapi akan memakan banyak waktu dan tenaga apabila jumlah rumput gajah yang digunakan cukup banyak. Karena itu, agar lebih cepat dan praktis gunakan mesin chopper rumput. Pemotongan dilakukan agar rumput dapat dimasukkan ke dalam silo dengan rapat dan padat



• Campurkan seuma bahan – bahan yang sudah disiapkan. • Masukkan campuran ke dalam silo dan padatkan agar tidak ada rongga udara. • Setelah semua bahan masuk, berikan lapisan plastik dan tutup dengan rapat. • Setelah 6 – 8 minggu, silo bisa dibuka dan diambil hasil fermentasinya. Jika dilakukan dengan benar maka pakan fermentasi dapat bertahan hingga 1 – 2 tahun. • Pakan fermentasi bisa diambil sesuai kebutuhan saja, misalnya untuk 3 – 5 hari. Jangan dibukan setiap hari agar tidak mudah rusak, setelah dibukan juga harus ditutup kembali dengan rapat. • Setelah diambil, diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak



Fermentasi Jerami Padi



• BAHAN BERIKUT: 











Siapkan tempat yang aman dan terlindung dari sinar matahari langsung, curahan air hujan, dan genangan air. 1 ton jerami kering Molases (tetes tebu), kalau tidak ada bisa digantikan dengan gula pasir







SOC (Suplemen Organik Cair)







Air secukupnya







Ember







Terpal atau plastik yang cukup kuat untuk memeram jerami.



• Alat penyiram air



• MEMBUAT FERMENTASI JERAMI PADI: 







 







 







Siapkan jerami kering yang sudah dipotong – potong. Supaya lebih praktis dan cepat bisa menggunakan mesin pencacah jerami. Siapkan ember yang sudah diisi air, campurkan molases (tetes tebu)/ gula pasir, dan juga SOC (Suplemen Organik Cair) dan aduk hingga merata. Langkah berikutnya menggelar jerami dengan tinggi 15 – 20cm. Semprotkan campuran air, molases, dan SOC pada jerami sembari diinjak – injak, semprotkan secara merata sampai jerami benar – benar basah. Setelah proses penyemprotan selesai, jerami bisa ditutup dengan plastik tebal atau terpal. Cegah udara masuk dengan mengikat dengan kuat dan rapat. Diamkan tumpukan jerami selama sekitar 12 – 15 hari agar proses penguraian serat jerami padi terjadi secara alamiah. Dalam proses ini memang dibutuhkan waktu yang cukup supaya padi benar – benar lapuk dan nutrisinya bisa bertambah. Dengan begitu kualitas jerami padi menjadi meningkat sebagai pakan ternak dan nutrisinya dapat terserap dengan baik. Jika sudah melewati 12 – 15 hari, maka jerami siap diberikan pada hewan ternak. Disarankan untuk terlebih dahulu hasil fermentasi jerami padi diangin – anginkan sebentar, kemudian bisa langsung diberikan pada hewan ternak Anda.



Fermentasi gedebog (batang pisang)



• Cara membuat pakan fermentasi gedebog pisang kaya nutrisi • Pohon pisang dipotong-potong / dicacah kecil-kecil. Lalu masukkan gula dan SOC kedalam air 1 liter. • Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu pohon pisang, ampas tahu dan katul kedalam wadah yang besar. • Larutan yang berisi air, gula pasir dan SOC tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukkan lag larutan itu kedalam air 10 liter lalu siramkan secara merata kedalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk terus menerus hingga semuanya tercampur rata. • Masukkan pakan kedalam drum plastik lalu tutup rapat dengan tujuan agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari. • Pakan fermentasisiap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore.



• Hal yang harus diperhatikan supaya hewan ternak akan menyukai pakan fermentasi • Terlebih dahulu hewan ternak dicekok/dicontang dengan 2-3 cc (1 tutup botol SOC-HCS) agar nafsu makannya meningkat. • Pertama berikan pakan buatan dicampur dengan pakan biasa yang telah disemportkan SOC-HCS. • Selama 1-7 hari, tiap pagi ternak diberi pakan seperti biasa yang telah disemprot SOC-HCS, sore harinya diberi pakan buatan agar terbiasa. Selanjutnya akan normal dengan pakan buatan. • Atur kadar air jangan terlalu tinggi. Bila terlalu tinggi atau basah, hasil fermentasi tidak optimal dan kurang tahan lama.



• Cara membuatnya juga cukup mudah dan bisa di lakukan siapa saja. • SOC (Suplemen Oranik Cair) merupakan suplemen khusus untuk menyehatkan bintang ternak anda. Dengan SOC anda dapat menekan pengeluaran selama produksi dan perawatan. SOC membantu mengurangi tingkat stres pada hewan ternak dan menekan timbulnya penyakit pada ternak anda untuk meningkatkan antibodi, sehingga hewan tenak tidak muda sakit.



• Manfaat pakan fermentasi gedebog pisang kaya nutrisi • Keunggulan pakan organik alternatif yang diperoleh dari fermentasi tidak hanya terkait dengan soal biaya. Secara alami, hewan ternak sebenarnya melakukan proses ferementasi dalam proses pencernaannya. Dengan adanya pakan yang sudah difermentasikan, setidaknya tubuh hewan ternak bisa langsung menyerap sari makanan. Meskipun demikian, perlu juga dicatat bahwa jumlah total pakan yang harus diberikan pada hewan ternak setidaknya mencapai 10% dari total berat pada hewan ternak. Pemberian pakan yang kurang hanya akan menghambat kesehatan reproduksi hewan ternak.



SOC-HCS (Suplemen Organik Cair



• Cara Fermentasi Jerami menggunakan SOC HCS Bahan jerami sebagai media, terlebih dulu difermentasikan dengan 30 cc atau 5 tutup botol SOC yang sudah dilarutkan dengan 45 liter air (boleh ditambah 1 tutup botol agar hasil maksimal). Ditambah dengan bekatul untuk merapatkan jerami agar hasil fermentasi sempurna. Jerami sebanyak 150 kg yang sudah diperlakukan (disemprotkan) dengan larutan di atas, lalu ditutup rapat selama 24 jam.



RANSUM TERNAK FERMENTASI • Membuat Ransum fermentasi kapasitas 100 kg : 1. Jerami kering/basah 80 kg (dicacah) 2. Ampas tahu 15 kg 3. Katul 5 kg 4. Garam beryodium 1/4 kg 5. Siapkan SOC-HCS 5 tutup botol 6. Larutan gula pasir 1/2 liter atau mulase/tetesan tebu



7. (SOC + larutan gula pasir dilarutkan jadi satu ,biarkan 15 menit)



Proses: 1. Siapkan gelaran (terpal) untuk ukuran disesuaikan menurut kebutuhan 2. Siapkan jerami (susunlah di atas gelaran setebal 20 cm disesuaikan ukuran gelaran) 3. Taburkan katul disusul ampas tahu diatas tumpukan jerami tadi sedikit demi sedikit (tipis-tipis) hingga rata



4. Taburkan garam beryodium diatas bahan secara merata 5. Siramkan larutan SOC diatas bahan sedikit demi sedikit hingga rata 6. Aduk/campur bahan hingg rata sampai benar-benar tercampur 7. Tutup rapat di dalam drum plastik atau dengan terpal selama 1-3 jam (jika bahan basah) atau 24 jam (bahan kering)



Ciri-ciri fermentasi jadi : Ada peningkatan suhu Ada perubahan warna Jadi lapuk/empuk Cara memberi ransum : Kalau akan memberikan ransum kepada ternak, maka jerami yang sudah di fermentasi tadi, harus di anginanginkan dulu sebelum diberikan Selama tidak kena matahari secara langsung atau tidak terkena hujan secara langsung, maka pakan ternak hasil fermentasi SOC tersebut mampu bertahan selama bertahun-tahun



Ransum Fermentasi Tanpa hijauan