Erwin Schroedinger [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANDIRI MATA KULIAH SEJARAH FISIKA (ERWIN SCHRODINGER)



Oleh : Nabiah Hartinah Fatimah ACB 114 023



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2016



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya penulisan makalah ini, yang berjudul “Erwin Schrodinger” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Fisika di Universitas Palangka Raya. Adapun dalam makalah ini penulis membahas tentang kehidupan pribadi tokoh, penemuan-penemuan tokoh, proses penemuan-penemuannya, dan manfaat temuan tokoh untuk kehidupan. Dan harapan penulis dengan penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai referensi dan literatur. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahannya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan, maupun isi serta pembahasannya. Untuk itu kepada dosen pengasuh dan para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan lebih lanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.



Palangka Raya, 11 Oktober 2015



Penulis Nabiah Hartinah Fatimah



1



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3 1.1 Latar Belakang............................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................5 BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................6 2.1 Erwin Schrodinger......................................................................................6 2.1.1 Riwayat Hidup.....................................................................................6 2.1.2 Riwayat Pendidikan.............................................................................7 2.1.3 Riwayat Pekerjaan...............................................................................7 2.2 Eksperimen Imajiner Schrodinger...............................................................9 2.3 Penemuan Erwin Schrodinger...................................................................11 2.3.1 Konsep Penemuan.................................................................................11 2.3.2 Pengembangan Konsep Penemuan.....................................................14 2.2.3 Aplikasi Konsep Penemuan...............................................................15 2.4 Manfaat Penemuan Schrodinger untuk Kehidupan:..................................15 2.5 Gelar Penghormatan dan Penghargaan yang di Peroleh Erwin Schrodinger .....................................................................................................................................16 BAB III PENUTUP.............................................................................................18 3.1 Kesimpulan...............................................................................................18 3.2 Saran.........................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Teori Kuantum lama memperkenalkan besaran-besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran kontinu seperti halnya dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat kuanta atau diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitudo seperti dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu). Pada tahun 1900 Max Planck merumuskan besaran energi yang bersifat diskrit dalam merumuskan energi yang dipancarkan oleh benda hitam yaitu : E = nhf Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal abad 20, dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik tidak lagi mampu menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil. Fisika Modern diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikelgelombang. Konsep dualisme dan besaran kuanta ini merupakan dasar dari Fisika Modern. Erwin Schrodinger (12 Agustus 1887- 4 Januari 1961), ia adalah pemenang Hadiah Nobel Austria yang mengembangkan sejumlah hasil mendasar. Ia



3



merumuskan suatu persamaan gelombang dan mengungkapkan identitas pengembangan tentang formalisme dan matriks mekanik. Schrodinger diusulkan interpretasi asli dari fisik fungsi gelombang. Selain itu ia adalah penulis banyak karya di berbagai bidang fisika : mekanika statistik dan termodinamika, fisika dielektrik, teori warna, elektrodinamika, relativitas umum, dan kosmologi, dan ia melakukan beberapa upaya untuk membangun sebuah teori medan terpadu. Dalam bukunya What is Life? Schrodinger membahas masalah genetika, melihat fenomena kehidupan dari sudut pandang fisika. Ia menaruh perhatian besar pada aspek filosofi ilmu pengetahuan, konsep filosofis kuno dan oriental, etika, dan agama. Ia juga menulis tentang filsafat dan biologi teoritis. Dia juga dikenal untuk “kucing Schrodinger” pemikiran eksperimennya. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah di uraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



Bagaimana riwayat Erwin Schrodinger? Seperti apa eksperimen kucing Schrodinger? Bagaimana proses penemuan Schrodinger? Apa saja manfaat dari penemuan schrodinger untuk kehidupan? Apa saja penghargaan yang diperoleh Schrodinger?



1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. 2. 3.



Untuk mengetahui riwayat hidup Erwin Schrodinger. Untuk mengetahui eksperimen kucing Schrodinger. Untuk mengetahui proses penemuan Schrodinger. 2. Untuk mengetahui manfaat penemuan Schrodinger dalam kehidupan. 3. Untuk mengetahui penghargaan yang diperoleh Schrodinger.



1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari tujuan di atas adalah agar menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman mengenai Sejarah Fisika. Selain itu, juga



4



dapat agar mengenal tokoh-tokoh penemu, proses temuan dan penemuannya serta manfaatnya untuk kehidupan sekarang



5



BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Erwin Schrodinger



2.1.1 Riwayat Hidup Erwin Rudolf Josef Alexander Schrodinger lahir di Wina, AustriaHongaria, 12 Agustus 1887. Schrodinger meninggal di Wina pada tanggal 4 Januari 1961, pada usia 73 tahun akibat tuberkulosis. Dan dimakamkan di Alpbach, Austria, di pemakaman Katolik. Ia adalah anak tunggal dari Rudolf Schrodinger dan Georgine Emilia Brenda, putri Alexander Bauer, profesor kimia, Technische Hochschule Wina (seorang pakar kimia yang terkenal pada masa itu). Ayah Shcrodinger berasal dari keluarga Bavaria dengan generasi sebelumnya yang telah menetap di Wina, sedangkan ibunya keturunan Inggris – Austria. Ayahnya adalah beragama Katolik dan ibunya adalah kristen protestan. Walaupun dibesarkan dalam keluarga religius, Dia menyebut dirinya seorang ateis. Namun, dia punya minat yang kuat dalam agama-agama Timur. Panteisme dan menggunakan perlambangan keagamaan dalam karya-karyanya. Dia juga percaya karya ilmiah adalah suatu pendekatan untuk ketuhanan, meskipun dalam arti kiasan.



6



Di tahun 1920 pada tanggal 06 April Schrodinger menikahi seorang wanita bernama Annemaria Bertel yang lahir pada tanggal 03 Desember 1896 dan meninggal pada tanggal 03 Oktober 1965



2.1.2 Riwayat Pendidikan Seorang Schrodinger memiliki bakat kuat dengan wawasan pendidikan yang luas. Setelah menyelesaikan pendidikan kimianya, dia mengakrabkan dirinya dengan seni lukis Italia. Setelah itu, dia mengambil jurusan botani dan menghasilkan beberapa seri buku tentang bagian-bagian tanaman. Ketertarikannya pada ilmu fisika, diawali sejak ia bersekolah. Saat itu, dia tidak hanya menyukai displin ilmu-ilmu pasti, tetapi juga tertarik dengan ilmu tata bahasa kuno, di samping juga menyukai keindahan puisi-puisi Jerman. Schrodinger ini tergolong orang yang tidak menyukai belajar dengan cara menghafal data dan belajar dari buku-buku. Pada tahun 1898 ia diajarkan tutor pribadi dirumah sampai ia memasuki lapangan tenis Akadamisches, dan kemudian dia lulus ujian matrikulasi di tahun 1906. Pada tahun 1906 ini juga Schrodinger resmi menjadi mahasiswa di Universitas Wina, di bawah Franz S. Exner (1849 – 1926) dan Friedrich Hasenohrl (1874 - 1915). Di universitas tempatnya belajar ini, dia banyak dipengaruhi oleh ilmuwan Friedrich Hasenohrl. Ia dibimbing dalam fisika teoritis oleh ilmuwan Friedrich ini. Pengaruh baik yang diberikan Friedrich ini terjadi saat Schrodinger sedang mahir mahirnya dalam menguasai masalah fisika yang berkesinambungan, sehingga hal ini menjadi dasar baginya untuk karya karya besarnya kelak. Disamping itu ia juga berksperimen dengan Karl Wilhelm Friedrich Kohlrauch. Di tahun 1910 Schrodinger menerima gelar Ph.D, kemudian dia memilih untuk melakukan pelayanan sukarela militer. 2.1.3 Riwayat Pekerjaan Pada tahun 1911 setelah ia kembali dari dinas militer, ia mengambil janji sebagai asisten dari Exner dalam fisika eksperimental di Universitas Wina. Pada usia dini, Schrodinger sangat dipengaruhi oleh Arthur Schopenhauer. Sebagai



7



hasil dari bacaan yang luas tentang karya Schopenhauer, ia menjadi sangat tertarik sepanjang hidupnya dalam teori warna dan filsafat. Dalam karyanya kuliah "Mind and Matter", ia mengatakan bahwa "Dunia diperpanjang dalam ruang dan waktu hanyalah representasi kami." Ini adalah pengulangan kata-kata pertama dari pekerjaan utama Schopenhauer. Antara tahun 1914 yaitu pada saat perang dunia pertama ia dipanggil untuk layanan aktif yaitu berpartisipasi dalam perang sebagai perwira dalam artileri benteng Austria . Ia dikirim ke perbatasan Italia sebagai perwira artileri. Disana ia belajar tentang teori Relativitas Umum Einstein. Karena tidak memungkinkan, maka ia tidak bisa mengikuti perkembangan teori fisika secara lebih rinci. Namun, walaupun begitu ia tetap melanjutkan karya teoritisnya. Pada tahun 1917, Schrodinger dipindahkan ke Wina, merintis karir di dunia bahasa jerman karena krisis ekonomi yang diakibatkan perang dunia pertama. Pada tahun 1920, dia mengambil posisi akademis sebagai asisten ilmuwan Max Wien, di Jena. Dan pada bulan September ia mendapat gelar-gelar akademisnya yang diperoleh di berbagai tempat, antara lain di Stutrgart (sebagai profesor luar biasa), Breslau atau sekarang polandia (gelar profesor). Pada tahun 1921, ia pindah ke Universitas Zurich, Schrodinger sempat aktif selama enam tahun. Saat itu juga menjadi masa yang paling beragam dalam hidup Schrodinger, dia menjadi aktif berhubungan dengan beragam subyek teori-teori fisika. Pada tahun 1924, Schrodinger mendalami statistik kuantum. Pada tahun 1927 ia disukseskan oleh Max Planck pada universitas Friedrich Wilhelm di Berlin. Pada tahun 1933, Schrodinger pindah ke inggris dan menjadi rekan dari kelompok Magdalen di Universitas Oxford dan kemudian pindah lalu mengambil posisi di Universitas Graz sebagai guru dan profesor di universitas Wina. Pada tahun 1934, Schrodinger kuliah di Princeton University, ia ditawari posisi permanen di sana, tapi tidak menerimanya. Ia memiliki prospek posisi di University of Edinburgh tetapi penundaan visa terjadi, dan pada akhirnya dia mengambil posisi di Universitas Graz di Austria pada tahun 1936. Dia juga telah menerima tawaran dari posisi kursi di Departemen Fisika, Universitas Allahabad



8



di India. Pada tahun 1940, Schrodinger pindah ke Clontarf, Dublin dan menjadi Direktur sekolah Fisika Teoretis, menetap di sana selama 17 tahun sampai ia pensiun pada tahun 1958. Meskipun ia telah pensiun, ia melanjutkan menjadi profesor emeritus sampai kematiannya.



2.2 Eksperimen Imajiner Schrodinger



Pada Tahun 1935, Einstein menerbitkan makalah tentang percobaan imajiner dengan meminta kita membayangkan setumpuk serbuk mesiu, karena ketidakstabilan beberapa partikel, maka akan terbakar suatu ketika. Persamaan mekanika kuantum menjelaskan paduan antara sistem yang belum dan sudah meledak. Namun kenyataannya belum tentu seperti itu. Karena dalam kenyataan, tidak ada kondisi perantara antara meledak dan belum meledak. Analogi serbuk mesiu tersebut ternyata mendorong Schrodinger mengeluarkan ide eksperimen yang ternyata lebih meyakinkan dibanding analogi serbuk mesiu Einstein. Schrodinger berusaha untuk menunjukkan keterbatasan mekanika kuantum: partikel kuantum seperti atom bisa berada di dua atau lebih keadaan kuantum yang berbeda pada saat yang sama tapi tentunya, ia berpendapat, objek klasik yang terbuat dari sejumlah besar atom, seperti kucing , tidak bisa berada di dua keadaan yang berbeda.



9



\ Kucing Schrödinger: Seekor kucing, sebotol racun dan sumber radioaktif ditempatkan dalam kotak tertutup. Jika monitor internal mendeteksi radioaktivitas, botol itu pecah, melepaskan racun yang membunuh kucing. Penafsiran Kopenhagen mekanika kuantum menyiratkan bahwa setelah beberapa saat, kucing secara bersamaan hidup dan mati. Namun, ketika kita melihat di dalam kotak, kita dapat melihat kucing secara pasti hidup atau mati. Berikut eksperimen teoritis Schrödinger: Ditempatkan kucing hidup ke dalam ruang baja, bersama dengan perangkat yang berisi botol asam hidrosianida. Di dalam ruangan itu, diberikan asam hidrosianat dalam jumlah yang sangat kecil yang merupakan zat radioaktif. Bahkan jika satu saja atom dari substansi meluruh selama periode pengujian, mekanisme estafet akan mengerakkan palu, yang pada gilirannya akan memecahkan botol dan membunuh kucing. Pengamat tidak dapat mengetahui apakah atom zat tersebut telah meluruh atau tidak, dan akibatnya, tidak dapat mengetahui apakah botol telah rusak, asam hidrosianat sudah menyebar, dan kucing mati. Karena kita tidak bisa tahu, menurut hukum kuantum kucing itu dalam keadaan mati dan hidup, yang disebut keadaan superposisi. Hanya jika kita membongkar kotak dan melihat kondisi kucing sehingga keadaan superposisi hilang dan kita tahu keadaan kucing secara pasti hidup atau mati. Situasi ini disebut ketidakpastian kuantum atau paradoks pengamat: pengamatan atau pengukuran itu sendiri mempengaruhi hasil, sehingga hasil seperti itu tidak ada kecuali pengukuran dilakukan. (Artinya, tidak ada hasil yang tunggal kecuali hal tersebut diamati.)



10



Eksperimen imajiner ini sontak menjadi fenomena di dunia fisika karena mempertanyakan realitas teori kuantum yang cenderung tidak rasional terhadap dunia nyata. Berdasarkan pemahaman teori kuantum yang saat itu sedang berkembang, kucing akan berada pada kondisi hidup dan mati sekaligus sampai diamati kondisi yang sebenarnya terjadi pada kucing. Hingga saat ini belum pernah dilakukan eksperimen yang sebenarnya berbentuk kucing, tikus, atau bahkan kutu. Namun pemikiran Schrodinger mendorong eksperimen lain di bidang fisika kuantum untuk membuktikan karakter fisika kuantum sebenarnya berdasarkan rekonstruksi eksperimen-eksperimen imajiner yang dilakukan oleh Einstein dan Schrodinger. 2.3 Penemuan Erwin Schrodinger



2.3.1 Konsep Penemuan Teori kuantum awalnya dikembangkan oleh Max Planck untuk mengenali sifat atom. Pengembangan kuantum awalnya dilakukan sebagai upaya untuk menjawab berbagai fenomena yang tidak mampu dijelaskan oleh Fisika Klasik yang dipelopori Isaac Newton melalui teori gravitasinya. Seiring perkembangan waktu, teori ini justru menjadi fenomena baru yang mendorong ke arah fisika modern. Seorang Albert Einstein memperkenalkan teori relativitas yang awalnya berbentuk teori relativitas khusus (disebut khusus karena dibatasi oleh karakter tertentu agar dapat berlaku) menjadi teori relativitas umum. Teori relativitas umum mampu menjelaskan berbagai fenomena alam semesta terkait gravitasi dan menjawab pertanyaan mengenai orbital merkurius yang cenderung berbeda dengan planet-planet lainnya di tata surya. Fenomena teori relativitas memunculkan penjelajahan baru dan luas di bidang fisika dimana ukuran materi penelitian berada pada skala atomik. Berbagai ilmuwan lain seperti Niels Bohr, Werner Heisenberg, dan ahli fisika lainnya memicu berbagai teori baru yang membuka cakrawala akan pemikiran pada skala atomik. Seiring dengan perkembangan teori dan hasil penelitian di bidang kuantum, para ilmuwan kuantum mendapati fakta yang sulit diterima pada akal sehat dimana energi kuantum mengandung unsur probabilistik, tidak



11



memenuhi konsep separabilitas dan lokalitas. Einstein, yang merupakan dedengkot penelitian kuantum, tidak bisa menerima kenyataan bahwa teori kuantum ternyata tidak bersifat deterministik sebagai ungkapannya yang terkenal: “Tuhan tidak sedang bermain dadu”. Dalam tahun pertama karirnya, Schrodinger berkenalan dengan ide – ide teori kuantum yang dikembangkan dalam karya Max Planck, Albert Einstein, dan Niels Bohr. Pengetahuan ini membantunya bekerja pada Fisika statistik, namun pada saat itu ia belum siap untuk berpisah dengan metode tradisional fisika klasik. Pada Januari 1921, Erwin Schrodinger menyeselesaikan artikel pertamanya tentang kerangka Bohr - Sommerfeld. Yang menarik baginya adalah pengenalan pertimbangan relativistic dalam teori kuantum. Sebelumnya pada tahun yang sama ia menciptakan persamaan Schrodinger dari efek Doppler relativistic untuk garis spectrum. Dalam karya nya ia memberikan “derivasi” dari persamaan gelombang untuk system independen waktu, dan menunjukkan bahwa hal itu memberi nilai eigen energy yang benar untuk atom hydrogen. Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926) dikenal dengan prinsip ketidak pastian yaitu “tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pasa saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan electron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Menurut teori atom mekanika kuantum, posisi elektron dalam mengelilingi inti atom tidak dapat diketahui secara pasti. Hal ini sesuai dengan teori ketidakpastian Heisenberg. Sehingga dengan kata lain, orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam atom. Sedangkan menurut model atom mekanika kuantum, gerakan elektron dalam mengelilingi inti atom tersebut memiliki sifat dualisme seperti yang diajukan oleh De Broglie. Karena gerakan elektron dalam mengelilingi inti memiliki sifat seperti gelombang,



12



maka persamaan gerak elektron dalam mengelilingi inti harus terkait dengan fungsi gelombang. Sehingga bisa disimpulkan bahwa energi gerak kinetik elektron harus diungkapkan dalam persamaan fungsi gelombang. Persamaan yang menyatakan gerakan elektron dalam mengelilingi inti atom tersebut dihubungkan dengan sifat dualisme materi yang diungkapkan dalam bentuk koordinat Cartesius. Hal tersebut terkenal dengan istilah persamaan Schrodinger. Pada tahun 1926, schrodinger menerbitkan tulisannya dalam Annalen der physik, “ Quantisierung Eis Eigenwertproblem” (terkuantisasi sebagai masalah nilai eigen), pada gelombang mekanik dan disajikan apa yang sekarang dikenal menjadi Persamaan Schrodinger. Dalam tulisannya ia memberikan turunan dari persamaan untuk sistem waktu. Karya ini telah dianggap sebagai salah satu prestasi yang paling penting pada abad keduapuluh dan menciptakan sebuah revolusi dalam mekanika kuantum. Empat minggu setelah tulisannya dipublikasikan, dapat dipecahkan kuantum harmonik osilator, rotor kaku dan masalah molekul diatomik, membuat satu terbitan baru dari persamaan Schrodinger. Terbitan ketiga pada bulan mei, menunjukkan kesetaraan dengan Heisenberg yang adalah ilmuwan asal Jerman yang mengemukaan gagasan prinsip ketidakpastian dalam mendeskripsikan sistem Fisis yang terkuantisasi (Kuantum). Keterbatasan postulat De Broglie, Planck dan Bohr hanya dapat menganalisis bebepara gejala yang sifatnya sederhana seperti partikel bebas pada osilator harmonik sederhana, namun tidak untuk gejala yang lebih kompleks. Oleh karena itu, pada tulisan keempat Scrodinger yang merupakan seri paling luar biasa ini menunjukkan bagaimana mengatasi masalah dimana perubahan waktu. Yang mengeluarkan sebuah persamaan yang dikenal sebagai Persamaan Scrodinger :



13



Keterangan: = fungsi gelombang Schrödinger = konstanta Planck (h) / 2π



= operator diferensial parsial terhadap waktu = operator = energi potensial benda (fungsi dari x, y, z, dan t) Tulisan ini adalah prestasi terbesarnya yang membuatnya sekaligus diakui mempunyai keahlian dalam Fisika. Ketika pertama kali menemukan persamaan di atas, Schrodinger baru berhasil meramu sebuah fungsi energi universal, dengan fungsi gelombang gelombang



sebagai solusi persamaanya. Fungsi



menunjukkan amplitudo probabilitas.



2.3.2 Pengembangan Konsep Penemuan Pada tahun 1925, Erwin Schrodinger setelah memberi kuliah mengenai pekerjaan de Broglie di Zurich merumuskan persamaan gelombang bagi gejala kuantum di atas. Persamaan tersebut menjadi kunci utama fisika modern. Perumusan ekivalen dalam bentuk matriks diperoleh oleh Werner Heisenberg pada saat hampir bersamaan. Dengan landasan matematis yang kokoh ini teori kuantum membuat kemajuan yang mencengangkan. Dalam waktu singkat para ilmuwan berhasil menjelaskan sejumlah pengukuran termasuk spectrum dari atom kompleks dan sifat-sifat reaksi kimia. Erwin schrodinger merupakan ilmuwan yang menyumbang berkembangnya model atom modern atau yang disebut sebagai model atom mekanika kuantum. Penerapan persamaan schrodinger pada system fisika memungkinkan kita mempelajari system tersebut dengan ketelitian yang tinggi. Penerapan ini telah memungkinkan perkembangan teknologi saat ini yang telah mencapai tingkat nano. Penerapan



14



ini juga sering melahirkan ramalan-ramalan baru yang selanjutnya di uji dengan eksperimen. Penemuan positron yang merupakan anti materi dari electron adalah salah satu ramalan yang kemudian terbukti. Perkembangan teknologi dengan kecenderungan alat yang semakin kecil ukurannya pada gilirannya akan menempatkan persamaan schrodinger sebagai persamaan sentral seperti halnya yang terjadi pada persamaan Newton selama ini.



2.2.3 Aplikasi Konsep Penemuan Aplikasi dari konsep yang ditemukan oleh Schrodinger adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan sejumlah pengukuran termasuk spectrum dari atom kompleks dan sifat-sifat reaksi kimia. 2. Untuk mendapatkan fungsi gelombang serta menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. 3. Pembuatan televisi dan radio.



2.4 Manfaat Penemuan Schrodinger untuk Kehidupan: Berdasarkan kemungkinan Pengembangan Konsep ke depannya, dapat dilakukan pengiriman materi yang dibawa dalam bentuk gelombang dari satu tempat ke tempat dalam sekejap. Yang telah banyak kita nikmati saat ini, yang mencakup bidang telekomunikasi. Dalam dunia telekomunikasi, pengiriman informasi pada awalnya digunakan asap, kemudian telefon, handphone (HP), komputer, serat optik dan saat ini banyak digunakan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol), televisi dan radio.



15



2.5 Gelar Penghormatan dan Penghargaan yang di Peroleh Erwin Schrodinger Masalah falsafah yang diangkat oleh kucing Schrodinger masih diperdebatkan hari ini dan tetap warisannya abadi, ilmu yang paling populer, yaitu persamaan Schrodinger. Sampai hari ini, Schrödinger dikenal sebagai ayah dari fisika kuantum. Dan ada beberapa penghargan lain yang dibuat untuk menghormatinya, antara lain : 1. Patung Schrodinger, di arcade halaman gedung utama, Universitas Wina, Austria



2. Potret Schrodinger adalah fitur utama dari desain uang kertas Austria 1000-schilling pada tahun 1983-1997, yang nilai nominalnya tertinggi kedua.



3. Peringatan hari ulang tahun Schrodinger yang ke 126 tahun dirayakan dengan Google Doodle. 4. Kawah besar di sisi bulan dinamakan Schrodinger. 5. Erwin Schrödinger International Institute for matematika fisika didirikan untuknya di Wina pada tahun 1993.



16



6. Penghargaan Nobel dalam Fisika (1933) - perumusan Persamaan Schrödinger 7. Medali Max Planck (1937) 8. Penghargaan dari Austria Academy of Sciences (1956) 9. Penghargaan dekorasi Austria untuk ilmu pengetahuan dan seni (1957) Schrodinger’s Cat



17



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Erwin Schrodinger lahir di Wina, 12 Agustus 1887 dan meninggal pada tanggal 4 Januari 1961 pada usia 73 tahun. Schrodinger adalah anak tunggal dari Rudolf Schrodinger dan Georgine Emilia Brenda. Pada tanggal 6 April 1920 ia menikahi seorang gadis yang bernama Annemaria Bertel. Pada tahun 1906 Schrodinger resmi menjadi mahasiswa di Universitas Wina, di bawah bimbingan Franz S. Exner (1849 – 1926) dan Friedrich Hasenohrl (1874 - 1915) dan pada tahun 1910 Schrodinger menerima gelar Ph.D. Schrodinger bekerja pada lembaga Universitas Breslau, Universitas Zürich, Frederick William Universitas, Universitas Oxford, Universitas Graz, Dublin Institute for Advanced Studies, dan Universitas Ghent. 2. Eksperimen imajiner ala Schrodinger dilakukannya pada seekor kucing yang dikurung di ruang baja, bersama alat pencacah Geiger (pengukur radiasi ionisasi) yang diberi sedikit zat radioaktif yang sangat sedikit. Yang sontak menjadi fenomena di dunia fisika karena mempertanyakan realitas teori kuantum yang cenderung tidak rasional terhadap dunia nyata. 3. Dalam tahun pertama karirnya, schrodinger menerbitkan tulisannya pada gelombang mekanik yang sekarang dikenal menjadi Persamaan Schrodinger. Dalam tulisannya ia memberikan turunan dari persamaan untuk sistem waktu dan menciptakan sebuah revolusi dalam mekanika kuantum. 4. Yang memberikan manfaat untuk kita sekarang yaitu dapat menyaksikan acara televisi, mendengarkan radio dan dapat dengan mudah menyampaikan informasi atau pesan dengan sekejap dari tempat ke tempat. 5. Penghormatan dan penghargaan yang di peroleh Schrodinger antara lain: Penghargaan Nobel dalam Fisika - perumusan Persamaan Schrödinger, Medali Max Planck, Patung Schrodinger di halaman



18



Universitas Wina, Potret Schrodinger untuk desain uang Austria Schilling, Peringatan ulang tahun Di Google Doolde. 3.2 Saran Dengan mengetahui Tokoh Sejarah Fisika ini, diharapkan mahasiswa agar berpikir kritis dan menggali lebih dalam riwayat tokoh-tokoh fisika.



19



DAFTAR PUSTAKA Anonim.1993.Erwin-SchrodingerBiographical.http://www.nobelprize.org/nobelprizes/physics/laureates/1993/schrodinger-bio.html.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 Anonim.2012.Kucing Schrodinger.https://justmyth.wordpress.com/2012/10/12/kucingschrodinger/.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 Anonim.2015.ErwinSchrodinger.https://en.wikipedia.org/wiki/ErwinSchrodinger.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 Anonim.2015.ErwinSchrodinger.https://id.wikipedia.org/wiki/ErwinSchrodinger.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 GATRAnews.2013.Google doodle kenang Erwin Schrodinger.http://www.gatra.com/il-tek/sain/36400-google-doodlekenang-erwin-schrodinger.html.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015



20



21