Essay CGP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Apa yang memotivasi menjadi guru penggerak? Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah untuk mengembangkan potensi yang saya miliki dan menjadi bagian dari perubahan di dunia pendidikan, serta saya ingin saling berbagi metode belajar dan pengalaman dalam pembelajaran yang sesuai dengan situasi sekarang ini. Melalui guru penggerak ini, saya juga ingin banyak berkolaborasi dengan banyak guru hebat dari berbagai daerah dalam memberikan motivasi dan pendidikan kepada peserta didik. Yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut, saya mengikuti diklat, workshop, atau seminar yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan maupun lembaga lain yang dapat mengembangkan kompetensi dan pengetahuan diri saya dalam pembelajaran. Selain itu, saya juga melakukan pengembangan diri dengan aktif dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya! Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak antara lain : 1. Memiliki rasa ingin tahu yang lebuh terhadap sesuatu hal yang baru Dengan rasa keingintahuan saya yang lebih terhadap hal baru akan memotivasi saya untuk berkembang dan bisa lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman. contohnya : rasa ingin tahu saya tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi pada masa pandemi covid-19 2. Penguasaan Informasi Teknologi (IT) Penguasaan terhadap Informasi Teknologi (IT) yang terampil akan mendukung saya dalam proses pembelajaran dan penilaian atau evaluasi, terutama dalam situasi pandemi COVID-19 seperti sekarag ini, dimana siswa belajar secara daring atau online. Kemudian penguasaan terhadap IT juga mendukung saya dalam kegiatankegiatan sekolah. Contohnya: penggunaan whatsapp, google classroom dan zoom meeting 3. Pemikiran inovasi terhadap perubahan sekolah Pemikiran inovasi terhadap perubahan sekolah senantiasa saya kedepankan agar sekolah benar-benar menjadi sarana belajar menuntut ilmu bagi siswa dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Contohnya: membuat pojok baca 4. Hubungan yang baik dengan warga sekolah dan masyarakat sekitar Hubungan yang baik dengan warga sekolah dan masyarakat sekitar memberikan akses bagi saya untuk mempermudah besosialisasi, menyampaikan program-program sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat sehingga program sekolah dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. contohnya: melakukan sosialisasi program sekolah melalui rapat sekolah dan melakukan guru gunjung saat situasi pandemi.



Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) Sebelum adanya wabah pandemi covid-19, kegiatan pembelajaran di kelas begitu terasa kondusif dengan adanya interaksi antara saya sebagai guru dengan siswa. Banyak kegiatan yang saya lakukan dengan menerapkan beberapa metode dan media yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa lebih memahami materi dari pembelajaran yang akan saya disampaikan. Saya selalu berusaha menanyakan tentang kesulitan yang dialami siswa ketika saya menerangkan atau menjelaskan pembelajaran secara langsung, karena pada waktu itu saya dapat berinteraksi langsung dengan siswa. Karakter siswa dapat terlihat ketik saya berinteraksi secara langsung sehingga saya sebagai guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan berbagai karakter yang mereka miliki. Namun ketika wabah pandemi covid-19 datang dan pemerintah menerapkan pembelajaran secara jarak jauh, hal ini membuat saya merasa binggung dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Yang sebelumnya saya dapat berinteraksi langsung dengan siswa, kini hanya melalui smartphone saja. Jujur pada awal-awal pembelaran, saya hanya menggunakan aplikasi whatsapp saja untuk menyampaikan pembelajaran



maupun



memberikan



tugas..



Kemudian



saya



mencoba



untuk



menyampaikan pembelajaran dan memberikan tugas melalui google classroom agar materi dapat saya rangkum dan tugas lebih tertata, tapi ada beberapa siswa yang tidak dapat bergabung dengan google classroom dengan alasan handphone yang digunakan tidak suport dengan aplikasi tersebut atau tidak mengerti cara melampirkan tugas yang sudah dikerjakan. Memang sangat sulit menjelaskan materi jika tidak bertemu langsung dengan siswa, saya sebagai guru tidak dapat melihat langsung tingkat pemahaman siswa. Keadaan seperti ini banyak dikeluhkan oleh siswa bahkan orang tua siswa. Siswa menjadi tidak bersemangat dalam belajar. Sehingga saya harus mencari solusi dan membuat inovasi pembelajaran yang berbeda dari biasanya dan tentunya cocok untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh dan membuat siswa menjadi lebih bersemangat untuk belajar. Kemudian saya mempunyai inisiatif membuat pembelajaran yang lebih membuat anak didik lebih bersemangat. Berbekal dari melihat youtube Saya mulai membuat video pembelajaran yang sesuai dengan materi sehingga siswa tidak bosan dan menjadi lebih bersemangat dengan kegiatan belajar dirumah. 2.



Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga,



komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! Ketika wabah pandemi covid-19 dimana pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh.



Saya ingin bekerja sama dengan rekan sejawat dalam membuat media



pembelajaran yang disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan siswa tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembelajaran. Dalam hal ini, artinya saya ingin meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan bekerja sama dengan rekan sejawat di sekolah dalam membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh yaitu membuat media pembelajaran dalam bentuk video melalui aplikasi di smartphone atau hp berbasis android. Dalam sebuah kerja sama tentunya ada tujuan yang akan dicapai.



Ketika wabah pandemi covid-19 dimana pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh, saya ingin mengajak rekan sejawat untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh. Dalam hal ini, artinya saya ingin meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan bekerja sama dengan rekan sejawat di sekolah dalam membuat media pembelajaran jarak jauh dalam bentuk video pembelajaran melalui aplikasi di smartphone. Namun kesulitan yang saya hadapi adalah tidak semua guru paham IT. Ini menjadi tantangan bagi saya dalam menyampaikan bagaimana cara membuat media pembelajaran jarak jauh dalam bentuk video pembelajaran melalui aplikasi di smartphone. Ada beberapa guru yang memang antusias untuk mengikuti pembelajaran tersebut dan sering guru-guru tersebut meminta bantuan saya untuk saya pandu agar dapat belajar dengan nyaman. Kesulitan lain yang saya hadapi adalah saya kesulitan mengajak siswa untuk belajar secara daring karena terkadang ada wali murid atau orang tua siswa yang belum menyediakan fasilitas gadget atau hp, sehingga untuk memaksimalkan kegiatan belajar bagi siswa yang kesulitan melaksanakan pembelajaran daring saya harus memberikan solusi untuk siswa tersebut. Solusinya adalah diadakan guling atau guru keliling, artinya guru keliling untuk mengunjungi siswa dan dibuat kelompok



kecil dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tentunya ini ada kerjasama antara saya dengan orang tua siswa yang mendukung penuh dalam pembelajaran kelompok kecil yang memperbolehkan rumah dari orang tua tersebut untuk kegiatan belajar mengajar. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan? Pengalaman saya melakukan pengembangan terhadap orang lain salah satunya adalah kepada rekan guru atau teman sejawat saya khususnya yang satu sekolahan. Yang memotifasi saya memberdayakan semua teman sejawat dalam satu sekolahan untuk bisa menguasai IT agar pada saat mengerjakan administrasi kelas dan membuat media pembelajaran sehingga tidak bergantung pada satu orang. Pada suatu ketika, jika ada yang berhalangan tidak bisa masuk dinas ataupun cuti maka semua bisa mengerjakan administrasi tanpa bergantung pada satu orang saja. Hal yang menjadi fokus pengembangan adalah bagaimana supaya semua rekan sejawat dalam satu sekolahan saya bisa mengoperasikan komputer/laptop dan menguasai IT agar rekan sejawat saya tidak gaptek. Hal tersebut memanglah tidak mudah dan bukan tanpa kendala, namun saya tetap berusaha bagaimanapun caranya supaya rekan-rekan sejawat saya dalam satu sekolah bisa mencapai hasil pengembangan sesuai yang diharapkan. Cara saya membangun kesepakatan dengan rekan-rekan sejawat guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan adalah minimal semua rekan sejawat sudah memiliki netbook/laptop pribadi karena dengan memiliki dan rajin membuka netbook/laptop tersebut maka secara otomatis mereka sudah belajar dasar-dasar mengoperasikan netbook/laptop. Setelah semua rekan sejawat sudah memiliki netbook/laptop pribadi, langkah selanjutnya adalah membawa netbook/laptop tersebut setiap ke tempat kerja dan disitulah saya akan mengajarkan dasardasar lanjutan mengoperasikan netbook/laptop. Selanjutnya setelah semua rekan sejawat bisa menguasai dasar-dasar mengoperasikan netbook/laptop maka pengembangan selanjutnya ada pada pribadi masing-masing hingga sekarang semua rekan sejawat telah bisa menguasai dan mengoperasikan komputer/netbook/laptop.



Dalam proses pengembangan terhadap orang lain, dibutuhkan dukungan baik moril atau materil sehingga dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap orang tersebut agar dapat terus berkembang. Adapun dukungan yang saya berikan kepada semua rekan sejawat di sekolah saya adalah berupa dukungan moral dengan memberi motivasi dan semangat agar mereka tetap termotivasi dan bersemangat untuk bisa menguasai



IT



(Informasi



Teknologi)



khususnya



dalam



mengoperasikan



komputer/netbook/laptop. Hambatan-hambatan yang saya temui ketika mengajari semua rekan sejawat di satu sekolahan dalam mengajari dasar-dasar mengoperasikan komputer/netbook/laptop adalah ketika awal belajar. Karena beberapa rekan sejawat yang belum paham dan belum mengerti tentang IT adalah rekan sejawat yang usianya sudah tidak muda yang apabila saya menjelaskan cara pengoperasian komputer/netbook/laptop terlalu cepat bagi mereka hal ini terlalu sulit untuk dipahami. Saya sempat juga mengalami masa dimana saya merasa tidak sanggup lagi mengajari mereka untuk mengoperasikan komputer/netbook/laptop, namun berjalan seiringnya waktu akhirnya saya kembali bersemangat dan semakin termotifasi untuk mengajarkan dasar-dasar mengoperasikan komputer/netbook/laptop kepada rekanrekan sejawat saya. Upaya-upaya yang saya lakukan salah satunya adalah dengan berkunjung door to door ke rumah rekan-rekan sejawat saya untuk memastikan bahwa



dasar-dasar



apa



yang



saya



ajarkan



dalam



mengoperasikan



komputer/netbook/laptop diimplementasikan di rumah. Setelah menerapkan berbagai upaya yang telah saya jelaskan sebelumnya, hasil yang didapatkan adalah sebagian besar rekan sejawat saya dalam satu sekolahan telah bisa menguasai dasar-dasar mengoperasikan komputer/netbook/laptop. Bahkan ada beberapa orang yang sudah mahir mengoperasikan komputer/netbook/laptop. Hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi diri saya dapat berbagi ilmu kepada orang lain, meskipun



masih ada juga sebagian kecil yang belum begitu mahir



mengoperasikan komputer/netbook/laptop. Dari pengalaman tersebut, saya tetap memberi motivasi dan semangat kepada rekan-rekan sejawat di sekolah saya yang belum mahir mengoperasikan komputer/netbook/laptop agar segera belajar lebih keras lagi supaya bisa mahir mengoperasikan komputer/netbook/laptop. Semua itu sangat dibutuhkan sekali karena era sekarang adalah era transformasi digital yang menuntut guru untuk bisa menguasai IT (Informasi Teknologi) khususnya dalam mengoperasikan komputer/netbook/laptop agar tidak gaptek (gagap teknologi).