Essay Gender Sebagai Persepektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESSAY GENDER SEBAGAI PERSEPEKTIF Nama : Muhammad Ikhsanudin Nim : 203180256 ESSAY A. PENDAHULUAN Gender adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Dan peran gender terbagi menjadi peran produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan. Kata gender dapat diartikan sebagai peran yang dibentuk oleh masyarakat serta perilaku yang tertanam lewat proses sosialisasi yang berhubungan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Ada perbedaan secara biologis antara perempuan dan laki-laki-namun kebudayaan menafsirkan perbedaan biologis ini menjadi seperangkat tuntutan sosial tentang kepantasan dalam berperilaku, dan pada gilirannya hak-hak, sumber daya, dan kuasa. Kendati tuntutan ini bervariasi di setiap masyarakat, tapi terdapat beberapa kemiripan yang mencolok. Misalnya, hampir semua kelompok masyarakat menyerahkan tanggung jawab perawatan anak pada perempuan, sedangkan tugas kemiliteran diberikan pada laki-laki. Sebagaimana halnya ras, etnik, dan kelas, gender adalah sebuah kategori sosial yang sangat menentukan jalan hidup seseorang dan partisipasinya dalam masyarakat dan ekonomi. Tidak semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan ras atau etnis, namun semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan gender-dalam bentuk kesenjangan dan perbedaan-dalam tingkatan yang berbeda-beda. Seringkali dibutuhkan waktu cukup lama untuk mengubah ketidakadilan ini. Suasana ketidakadilan ini terkadang bisa berubah secara drastis karena kebijakan dan perubahan sosial-ekonomi. Pengertian kesetaraan gender merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di seluruh dunia. Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan gender dewasa ini. Sifat dan tingkat diskriminasi sangat bervariasi di berbagai negara atau wilayah. Tidak ada satu wilayah pun di negara dunia ketiga di mana perempuan telah menikmati kesetaraan dalam hak-hak hukum, sosial dan ekonomi. Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi di mana-mana. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban paling berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan itu merugikan semua orang. Oleh sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. B. RESUME gender adalah kelompok kata yang mempunyai sifat maskulin, feminine, atau tanpa keduanya (netral). Dapat dipahami bahwa antara gender dengan sex berbeda, arti gender sendiri merupakan perbedaan yang bukan dari segi biologis maupun kodrati Tuhan. Sex (kelamin) antara laki-laki dan perempuan merupakan kodrat Tuhan karena secara permanen tidak dapat dirubah dan merupakan ketentuan biologis. Sedangkan gender adalah perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan perempuan karena proses sosial dan budaya yang panjang. Perbedaan tingkah laku ini bukan merupakan kodrat Tuhan, melainkan secara sosial dibentuk seiring berjalannya waktu. Hal ini mengacu pada pemberian ciri emosional dan psikologis



yang diharapkan oleh budaya tertentu disesuaikan dengan fisik laki-laki dan perempuan. Sedangkan istilah sex mengacu pada perbedaan secara biologis dan anatomis antara laki-laki dan perempuan. Women’s Studies Encylopedia menjelaskan bahwa gender merupakan suatu konsep yang berusaha membedakan antara laki-laki dan perempuan dari segi perilaku, peran, mentalitas dan karakter emosional yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa gender bukan merupakan kodrat Tuhan melainkan dibentuk oleh manusia sendiri. Dari proses pembentukannya di masyarakat mengharuskan misalnya perempuan itu harus lemah lembut, cantik, sabar dan penyayang, sebagai pengurus anak dan pengurus rumah tangga. seks merupakan sifat alamiah sedangkan gender bersifat bisa dirubah dan dibentuk oleh masyarakat. Pada hakikatnya, gender lebih menekankan pada aspek maskulinitas dan feminitas seseorang dalam budaya tertentu. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa gender pada dasarnya merupakan kontruksi yang dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dilegitimasi secara sosial dan budaya. Gender dibentuk oleh budaya dan lingkungan di masyarakat, oleh karena itu maka gender tidak berlaku selamanya melainkan tergantung kepada waktu (tren) dan tempatnya. Gender juga sangat tergantung pada tempat atau wilayahnya, misalnya di suatu daerah perempuan diharuskan memakai rok, karena jika perempuan memakai celana dianggap tidak pantas, tetapi di tempat lain sudah jarang ditemukan perempuan yang memakai rok. Oleh karena dibentuk oleh masyarakat sendiri, maka gender bisa dipertukarkan, misalnya kalau dulu memasak selalu identik dengan perempuan, maka pada saat ini sudah banyak ditemukan laki-laki yang bisa memasak bahkan lebih mendominasi perannya di dapur daripada perempuan. Istilah gender diperkenalkan oleh Robert Stoller dan Ann Oakley,dimana Ann Oakley ini orang yang sangat berjasa dalam mengembangkan istilah gender. Secara etimologi istilah gender berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti jenis kelamin, gender juga diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dari hal nilai dan perilaku. Gender bukanlah jenis kelamin (seks), jenis kelamin(seks) adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin. Perbedaan seks dengan jenis kelamin terletak pada, jika seks merupakan perbedaan laki-laki dan perempuan yang berdasarkan anatomi biologis dan merupakan kodrat Tuhan sedangkan jenis kelamin adalah ketetapan dari Tuhan atau kodrat. Gender adalah perbedaan yang tampak pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender merupakan suatu istilah yang untuk menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara social, gender adalah sekelompok atribut dan perilaku secara culture yang ada pada laki-laki dan perempuan. Sex and gender mengartikan bahwa gender sebagai suatu dasar untuk menentukan faktor apa saja yang empengaruhi faktor budaya kehidupan dan hal yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Kutipan Showalther yang mengartikan gender lebih dari perbedaan laki-laki dan perempuan yang dilihat dari kontruksi social budaya, tetapi menekankan gender tersebut sebagai konsep analisis yang dapat menjelaskan sesuatu. Perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan berlangsung terus menerus dalam sejarah yang sangat panjang dan kompleks hingga sekarang, ia dibentuk, disosialisasikan, diperkuat bahkan dikontruksikan secara social hingga banyak yang dianggap sebagai ketentuahn Tuhan, sehingga perbedaan gender dianggap dan dipahami sebagai sebuah kodrat . Ketidakadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan. Menurut Faqih Keadilan Gender (Gender Equity) adalah suatu kondisi dan



perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki (2008; 12). Agar perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki dapat terwujud, maka diperlukan langkah-langkah untuk menghentikan hal-hal yang secara psikis, politik dan sosial budaya yang dapat menghambat perempuan dan laki-laki untuk bisa berperan dan menikmati hasil dari perannya tersebut. Keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Ketidakadilan Gender terhadap perempuan, terjadi dalam novel Namaku Mata Hari dengan tokoh utama Mata Hari. Mata Hari mengalami berbagai bentuk ketidakadilan gender semenjak ia menikah dengan seorang opsir Belanda yang bernama Ruud. Ketidakadilan itu terjadi dalam berbagai bentuk seperti, marginal atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau perempuan selalu di tempatkan pada posisi yang tidak penting atau di bawah laki-laki, stereotipe atau pelabelan dan penandaan negatif, kekerasan baik kekerasan fisik dan kekerasan psikis, beban kerja ganda dan diskriminasi yang di alami oleh tokoh Mata Hari. Akibat dari ketidakadilan gender yang diterima oleh Mata Hari membuat diri Mata Hari menderita dan tersiksa sehingga Mata Hari berubah menjadi perempuan yang penuh ambisi dan menginginkan  kebebasan dari keterjajahan jiwanya dengan cara menjadi jalang-sundal-lacur. Dan Mata Hari berfikir kalau laki-laki bisa kenapa perempuan tidak bisa.  Di Indonesia bukanlah hal yang baru bahwa perempuan sering mengalami proses ketidakadilan gender melalui marginalisasi, subornasi, stereotipe serta menjadi korban kekerasan. Hal ini bersangkutan dengan tarik menarik antara peran domestik dan peran publik perempuan. Proses marginalisasi, yang mengakibatkan kemiskinan banyak sekali terjadi dalam masyarakat dan negara yang menimpa kaum laki-laki dan perempuan, misalnya penggusuran, bencana alam, atau proses ekploitasi.   Ketidakadilan gender merupakan bentuk perbedaan perlakuan, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain. Sebagai contoh dari ketidakadilan gender pada remaja adalah jika terjadi kehamilan pada remaja putri yang masih sekolah maka hanya remaja putri tersebut yang dikeluarkan dari sekolah sementara remaja putra yang menghamili tidak dikeluarkan. Seharusnya jika mungkin, kedua-duanya tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya. C. PENUTUP Mewujudkan gender secara sosial telah melahirkan perbedaan peran perempuan dan laki-laki dalam masyarakatnya. Secara umum adanya gender telah melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, fungsi dan bahkan ruang tempat dimana manusia beraktivitas. Gender merupakan peran, hak dan kewajiban, kuasa dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat. Pembagian peran, tidak akan menjadi masalah selama perempuan dan laki-laki diperlakuan secara adil, sesuai kebutuhannya dan tidak merugikan salah satu jenis kelamin. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan atau lebih dikenal dengan istilah kesetaraan gender. Keadilan Gender adalah suatu kondisi dan perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki. Ketidakadilan gender terjadi pada seseorang dilakukan berbeda atau tidak adil, ketidakadilan ini terjadi di kalangan perkotaan, perdesaan bahkan pada dunia pendidikan juga, ketidakadilan gender ini terjadi pada laki-laki dan perempuan tetapi yang lebih banyak saat ini kaum perempuan, kaum perempuan menjadi sasaran kekerasan baik di rumah maupun tempat lain dan Subordinasi atau penomorduaan (jika ada laki-laki kenapa harus perempuan).