Essay Holistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sehat dan sakit merupakan dinamika kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami sakit. Keadaan sehat seharusnya dapat kita pertahankan mengingat kesehatan adalah hak milik pribadi dan bukan milik orang lain. Oleh karena itu, muncullah istilah mencegah lebih baik daripada mengobati, karena mencegah lebih murah dan mudah untuk dilakukan tergantung komitmen dari seorang individu. Sedangkan apabila sakit biaya yang dikeluarkan lebih mahal dan keadaannya tergantung pada orang lain (penyembuh). Orang yang sakit membutuhkan bantuan yang umumnya berasal dari tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengobatan. Salah satu negara yang terkenal dengan keahlian dalam pengobatan adalah Cina. Metode yang sejak dahulu sudah diterapkan yaitu metode pengobatan holistik, yang menyeimbangkan energi pada organ-organ dalam tubuh untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit melalui titik-titik meridian tubuh. Gejala penyakit yang timbul karena pengaruh organ yang kurang berfungsi hanya akan sembuh jika fungsinya diperbaiki dengan pemberian energi sesuai kebutuhannya. Setiap energi pada satu organ bersinergi dengan energi pada organ lain dalam menjaga kesehatan tubuh kita (Mardjan & Abrori, 2016). Dr. Bernard Jensen, membuat peta iridology yang dapat digunakan untuk menganalisa kondisi kesehatan seseorang dengan hanya melihat iris mata dengan hasil yang akurat. Sementara itu, Irmansyah Effendi, M.Sc., menyatakan bahwa dengan latihan senyum dan pasrah dapat mempengaruhi kerja hipotalamus, pituari, dan adrenal, yang membuat otak menjadi lebih rileks serta energi dalam tubuh seimbang, sehingga tubuh mengeluarkan hormon malantonin yang meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kemungkinan berbagai macam penyakit. Dengan senyum, santai dan pasrah, seseorang dapat menyalurkan energi dari alam melalui tangan orang lain untuk membantu kesembuhannya. Sejalan dengan hal itu, Dr. Edy Iskandar, selaku pakar emotional freedom techniques (EFT) mengatakan bahwa ketidakseimbangan antara fisik, mental, emosi, dan spiritual dapat menyebabkan seseorang dapat sakit. Maka dengan melakukan EFT setiap hari secara mandiri pada titik-titik tubuh dapat melancarkan serta menyeimbangkan energi dalam tubuh sehingga dengan seimbangnya energi dalam tubuh dapat memperbaiki komponen dalam tubuh yang menyebabkan masalah. Prinsip-prinsip dalam pengobatan tersebut menitikberatkan pada pengobatan holistik, yang mana dasar dari pengobatan holistik adalah



menyeimbangkan unsur-unsur energi dari berbagai aspek sehingga bekerjasama dalam memperbaiki sistem dalam tubuh (Mardjan & Abrori, 2016). Holistik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Holos’ yang berarti ’semua’, ‘seluruh’, ‘utuh’. Istilah holistik sudah dikenal kira-kira 5000 tahun yang lalu dalam praktek penyembuhan penyakit. Sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan Cina. Holistik kemudian populer dengan cepat di tahun 70an (Hermawan, 2017). Kesehatan secara holistik melihat adanya hubungan berbagai aspek seperti fisik, intelektual, sosial budaya, psikologis, dan spiritual sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang (Setyawan, 2019). Saat ini penyembuhan penyakit secara holistik merupakan alternatif yang banyak digunakan dalam layanan kesehatan karena menyeimbangkan aspek fisik, spiritual, dan mental sebagai manusia yang utuh (Hermawan, 2017). Asosiasi Medis Holistik Amerika menuturkan 10 prinsip dalam pengobatan holistik, yaitu: 1. Kesehatan yang optimal adalah tujuan utama dalam praktek holistik. Hal ini adalah kesadaran tertinggi akan keseimbangan fisik, lingkungan, mental, emosi, pengalaman sosial dan spiritual, yang akan menghasilkan keadaan dinamis sepenuhnya dalam menjalankan kehidupan. Dengan demikian akan mencipkatan kondisi kehidupan yang sejahtera, terlepas dari ada atau tidaknya penyakit. 2. Kekuatan kasih sayang dalam penyembuhan. Dalam praktek pengobatan holistik, pasien dirawat dengan kebaikan, penerimaan penuh dan semangat tanpa syarat karena kasih sayang merupakan obat yang paling kuat dalam penyembuhan. 3. Manusia yang utuh. Praktisi kesehatan holistik memandang seseorang sebagai kesatuan tubuh, pikiran, roh dan sistem dimana seseorang tersebut tinggal. 4. Pencegahan dan perawatan. Praktisi kesehatan holistik mengutamakan menjaga kesehatan, mencegah datangnya penyakit, dan membantu meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit, dibandingkan dengan hanya mengobatinya. Hal ini meningkatkan sistem kehidupan untuk optimalisasi kesejahteraan masa depan. 5. Kekuatan penyembuhan bawaan. Setiap orang memiliki kekuatan diri untuk menyembuhkan yang terdapat didalam tubuh, pikiran dan roh mereka. Praktisi kesehatan holistik membantu pasien memanfaatkan kekuatan ini untuk proses penyembuhan.



6. Integrasi sistem penyembuhan. Praktisi kesehatan holistik terus mempelajarisemua opsi yang aman dan efektif dalam diagnosis dan perawatan. Opsi ini berasal dar beragam tradisi dan dipilih yang terbaik untuk memenuhi setiap kebutuhan pasien yang berbeda-beda. 7. Perawatan yang berpusat pada hubungan. Hubungan yang ideal antara praktisi kesehatan holistik dan pasien adalah yang mendorong otonomi pasien serta menghargai kebutuhan dan wawasan kedua belah pihak. Kualitas hubungan ini sangat penting sebagai kontributor dalam proses penyembuhan. 8. Individualitas. Praktisi kesehatan holistik fokus pada kebutuhan unik dan sifat orang yang menderita penyakit daripada penyakit yang diderita orang tersebut, 9. Mengajar dengan contoh. Praktisi kesehatan holistik terus bekerja untuk mendalami pribadi seseorang sebagai prinsip-prinsip kesehatan holistik, yang kemudian sangat mempengaruhi kualitas penyembuhan. 10. Peluang belajar. Semua pengalaman hidup termasuk kelahiran, kegembiraan, penderitaan, dan lainnya merupakan peluang belajar untuk pasien dan praktisi kesehatan holistik.



Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan memenuhi standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan serta dilakukan secara holistik mencakup pelayanan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual kepada pasien (Nursalam, 2011). Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat memegang peranan penting dalam penyembuhan pasien, hal ini dikarenakan perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling lama dan paling dekat dengan pasien. Perawat memiliki peluang yang lebih besar untuk memberikan pelayanan secara holistik (menyeluruh). Namun dalam kenyataannya pelayanan kesehatan secara holistik belum terpenuhi secara optimal terutama pada pasien dengan penyakit kronis atau pasien yang beresiko mengalami masalah psikologis. Permasalahan diatas sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh King & Gates (2006) bahwa pelayanan kesehatan lebih memfokuskan pada perencanaan medis dan hanya sedikit waktu untuk melaksanakan aspek-aspek keperawatan holistik. Pelayanan kesehatan secara holistik



perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Kualitas pelayanan sangat menentukan kepuasan pasien, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriani & Sunarto (2009) yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit. Dengan keperawatan holistik, pasien mengalami pertumbuhan dan pembaharuan kekuatan dan kesembuhan yang optimal. Pelayanan keperawatan holistik dapat meningkatkan kekuatan fisik, emosi, dan spiritual (Sappington, 2003). Sementra menurut Frisch (2003), untuk mengimplementasi keperawatan holistik diperlukan standar praktik sebagai berikut: 1. mengetahui kapasitas individu dalam proses penyembuahan sendiri dan pentingnya mendukung pengembangan secara alami tiap individu 2. mendukung berbagi keahlian dan kompetensi dalam praktik keperawatan holistik yang digunakan di beberapa tatanan klinik dan masyarakat yang beraneka ragam 3. berpartisipasi dalam perawatan berpusat pada individu dengan menjadi partner, pelatih, dan mentor dengan secara aktif mendengarkan dan mendukung dalam mencapain tujuan individu 4. berfokus pada strategi untuk menciptakan kesatuan secara harmonis dan penyembuhan pada profesi keperawatan 5. berkomunikasi dengan praktisi kesehatan tradisonal tentang rujukan yang sesuai ke praktisi holistik jika dibutuhkan 6. berinteraksi dengan organisasi profesi dalam mengembangkan kepemimpinan terkait dengan pengetahuan dan praktik keperawatan holistik dan kesadaran terkait dengan isu yang berkembang tentang kesehatan holistik baik pada tingkat lokal, regional, maupun nasional.