Essay - Permasalahan Pendidikan Masa Kini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESAI MENYAMBUT HARI PENDIDIKAN NASIONAL MEMBANGUN PENDIDIKAN INDONESIA



“PERMASALAHAN PENDIDIKAN MASA KINI”



Dibuat Oleh: Zezen Zaenudin; 1505517028 2017



UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS TEKNIK 2019



MEMBANGUN PENDIDIKAN INDONESIA (Permasalahan Pendidikan Masa Kini)



ZEZEN ZAENUDIN Mahasiswa Prodi Teknologi Mesin 2019



A. LATAR BELAKANG Berdasarkan sensus tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan. Dua juta diantaranya berprofesi sebagai guru dan lebih dari 45 juta terdaftar sebagai murid. Jumlah yang sanngat besar dan tentu kuantitas sumberdaya manusia yang cukup untuk merealisasikan cita-cita luhur Negeri ini dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. 217.512 sekolah telah dibangun.



Kendati



keberadaannya



belum



merata,



tapi



cukuplah



itu



menggambarkan betapa inginnya negeri ini untuk memajukan pendidikan nasional. Sayangnya, melihat kondisi yang ada saat ini, banyak problematika mewarnai hiruk pikuk dunia pendidikan di Indonesia. Sering bergantinya kurikulum, banyaknya pengangguran terpelajar, kurangnya fasilitas penunjang, kompetensi guru yang masih rendah, hingga lulusan yang belum siap saing menjadi deretan pekerjaan rumah bangsa ini sejak lama. Belum lagi berbicara tentang data. Kita harus mengakui ketertinggalan bidang pendidikan indonesia dengan negara-negara lain. Menurut Programme for Internasional Student Assesment (PISA) Indonesia menempat posisi ke 62 dari 70 negara. Kualitas pendidikan Indonesia jauh di bawah Singapura yang menempati urutan pertama di Asia Tenggara. Gambaran dari permasalahan pendidikan Indonesia seperti anak panah yang meleset dari target. Tidak hanya satu faktor, melainkan banyak hal yang



1



mempengaruhinya. Problematikanya semakin kompleks karena kemajuan dunia teknologi justru memanjakan generasi muda tanpa mengoptimalkan fungsi yang sebenarya. Inilah poin penting dari pendidikan kontemporer. Selain sistem pendidikan yang relevan, kualitas pendidikan dapat optimal dengan melibatkan teknologi.



B. PEMBAHASAN a. Permasalahan dasar Penting untuk diketahui. Indonesia merupakan bangsa besar dengan segala kekayaannya. Sumatra pulau minyak; Jawa dengan lumbung berasnya; Kalimantan sumber mineral dan batu bara; Sulawesi sumber besi; sunda kecil, bali sebagai pariwisata, Maluku pulau rempah; dan Papua sumber emas. Namun apa yang menyebabkan Indonesia sulit untuk maju? Pendidikan merupakan modal awal setiap orang untuk mengembangkan potensi diri. Darinya semua tentang sendi kehidupan dapat dipelajari. Sebagai dasar dari segalanya. Tentu pendidikan tercantum dalam indikator keberhasilan suatu negara. Oleh karena itu Indonesia menganggap pendidikan merupakan bidang fundamental dan memaktubkannya dalam pembukaan UUD 1945 sebaga cita-cta bangsa. Secara sederhana tujuan pendidikan Indonesia hingga kini hanya sebatas peningkatan intelektual (satu per tiga dari potensi manusia). Hal ini dilihat dari pola pendidikan Indonesia di berbagai jenjang. Ini satu permasalahan dasar yang mana minat dan bakat tidak bisa berkembang secara optimal karena keharusan siswa hanya mendengarkan, menghafal, dan menulis kembali apa yang mereka dengarkan di ujian kompetensi. Tan Malaka pernah berkata, “Tujuan dari pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memmperhalus perasaan”. Dari pernyataan itu pendidikan yang dimaksud yaitu melibatkan aspek inteligensi, emosional, dan Spiritual



2



b. Permasalahan lanjutan Lebih jauh lagi membahas tentang permasalahan pendidikan saat ini. Dapat dibuat skema melalui pendekatan 3 M (Man, Money, Methode). a) Man (guru, peserta didik, dan keluarga) Seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Masalah pendidikan masa kini tidak hanya berasal dari satu faktor saja. Jika haluan pendidikan Indonesia kini adalah Finlandia, maka mau tidak mau pelaksanaanya melibatkan keluarga. Tidak menutup kemungkinan bahwa lambatnya perkembangan pendidikan di Indonesia salah satu peyebabnya adalah penyerahan total pembentukan kepribadian terhadap siswa dari orang tua ke sekolah (dalam hal ini adalah guru). Baiknya adalah ada pembagian porsi atara keluarga dan sekolah. Peningkatan kemampuan intelektual dilakukan oleh guru dan pembentukan karakter atau perilaku oleh orang tua. Di tahun ini pemerintah menargetkan jam kerja guru 5 hari per pekan selama 8 jam tiap harinya. Tentu waktu lain yang dihabiskan oleh siswa akan banyak berada di lingkungan keluarga. Oleh karnea itu pembagian porsi tersebut diproyeksikan akan tepat sasaran b) Money (biaya dan anggaran pendidikan) Melansir data laman resmi Sekretariat Negara APBN tahun anggaran 2018 pemerintah mengalokasikan dana pendidikn sebesar 444,131 triliun. Presentasenya sama dengan Vietnam yaitu 20% APBN. Namun saying, hasilnya sangat jauh berbeda. Mengutip perkatan dar Mendikbud Sri Muyani, hal ini disebabkan karena distribusi dan kualifikasinya yang kurang. c) Methode Dalam sejarah, Indonesia sudah 11 kali berganti kurikulum. Hal ni semata-mata sebagai upaya untuk mendapatkan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dari Retjana Pelajaran 1947 sampai Kurikulum 2015. Pemerintahan Indonesia melalui Kemendikbudnya belum menemukan racikan yang pas untuk dapat diterapkan secara



3



konsisten. Oleh karena itu disamping kurikulum dengan sedemikian rupa silabusnya, perlu adanya pembaruan metode pembelajaran



yang



merangsang reatifitas siswa. Sehingga ujung dari proses pembelajaran itu adalah optimalisasi minat dan bakat peserta didik.



C. KESIMPULAN Simpulan yang data diambil dari uraian di atas adalah Pendidikan merupakan modal awal setiap orang untuk mengembangkan potensi diri. Darinya semua tentang sendi kehidupan dapat dipelajari. Sebagai dasar dari segalanya tentu pendidikan tercantum dalam indikator keberhasilan suatu negara. Permasalahan pendidikan Indonesia tidak hanya berasal dari sau factor.



Sehingga



solusi



yang



tepat



dalam



penanganannya



adala



mengembalikan tujuan dari pendidikan itu sendiri dengan mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memmperhalus perasaan.



4



DAFTAR PUSTAKA



Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, membedah metode dan tenik pendidikan, Yogyakarta : Ar-ruuz 2005 Sudjana, Nana, Rivai, Ahmad, Tehologi Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algesindo 2003.



5