Essay SCM Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peran E-Logistik Pada E-commerce Dalam Masa Pandemi Covid-19



Dosen Pengampu :



Fauzan Romadlon,S.T.P.,M.Eng Disusun Oleh: Dewi Qatrunnada



(18106039)



Monik Triwulan



(18106079)



Zidane Dimas Baskoro



(18106091)



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI DAN DESAIN INSTIUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2021



PENDAHULUAN Berkembang nya teknologi di dunia khusus nya Indonesia berdampak pada masyarakat dalam menyaring teknologi yang masuk ke Indonesia, dengan itu bagaimana masyarakat Indonesia bisa menyaring nya dengan baik serta memanfaatkan nya untuk dijadikan pengaruh dalam kehidupan berteknologi. Cepat berubah dan berganti nya teknologi dari waktu ke waktu menjadi fenomena di kalangan masyarakat, salah satu contoh hasil teknologi pada era ini adalah perusahaan e-commerce di Indonesia. Menurut M. Suyanto(2003). “E-commerce merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegle, 2000) atau proses jual beli atau pertukarann produk, jasa dan informasi melalu jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).” Banyak perusahaan e-commerce di Indonesia yang berbasis aplikasi, aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah penjual dan pembeli untuk bertransaksi dengan barang dan nominal yang bisa dibayarkan melalui sistem transfer. Hadir nya perusahaan e-commerce di Indonesia sering dikaitkan dengan pengelolaan logistik dan supply chain management. Logistik adalah bagian dari proses manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) yang merencanakan, mewujudkan dan mengendalikan efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang dan jasa dan informasi terkait antara titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Hayati, 2014). Logistik pada e-commerce menetapkan konsumen mendapatkan apa yang diinginkan nya, mendapatkan waktu dan tempat serta biaya yang cukup minim. Bisa dilihat bahwa logistik bertujuan pada penyimpanan barang,pengelolaan barang,perpindahan barang di gudang yang akan memudahkan informasi pada pelanggan. Pengendalian logistik sangat diperlukan bagian pengusaha ecommerce, karena untuk mengatur keluar masuk nya barang tersedia. Ketersediaan barang juga merupakan permintaan dari pelanggan yang semakin meningkat pada pasar ecommerce di Indonesia. Perusahaan e-commerce membutuhkan pengelolaan,pengendalian logistik melihat permintaan konsumen yang tinggi, pengelolaan logistik yang baik pada perusahaan e-commerce menjadi mudah dalam hal ketersediaan barang. Ada nya pandemi Covid-19 di Indonesia menjadikan sistem logistik di Indonesia terhambat karena mengharuskan nya penyewa gudang saling bertatap muka, dimana keadaan itu menyebabkan mempercepat penularan virus Covid-19. Peraturan pemerintah yang ada ialah pembatasan aktivitas diluar rumah yang berdampak pada cara pengiriman ketersediaan barang di Indonesia. Muncul nya kebijakan ini berdampak pada terhambatnya rantai pasok pada jasa transportasi pengiriman barang. Menurut Setijadi (2020), dampak pandemi Covid-19 antara lain adalah perubahan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup, perubahan kebutuhan pasokan, perubahan pola perdagangan, perubahan regulasi dan kebijakan, dan perubahan volume barang. Salah satu contoh nya adalah perubahan pola distribusi barang, perubahan proses bisnis dan perubahan jaringan kerja. Logistik di Indonesia tidak hanya berfokus pada pengendalian sistem logistik, ketersediaan barang, penyimpanan barang namun juga menuju pada pengemasan barang,pengiriman barang serta cash on delivery (COD). Upaya sistem bisnis e-commerce dilakukan dengan sistem logistik manual, namun model bisnis logistik dengan mengikuti perkembangan zaman adalah sistem e-logistik yang bertujuan pada penyediaan/penyewaan



fasilitas gudang yang diperlukan penggiat usaha e-commerce di Indonesia saat ini, elogistik lebih mengarah kepada toko yang membutuhkan gudang yang disesuaikan untuk kegunaan nya. Auramo J. dalam (Sahroni, 2015) menyatakan bahwa e-logistik merupakan proses yang diperlukan untuk mentransfer barang yang dijual melalui internet ke pelanggan. Dengan ada nya e-logistik di Indonesia mengurangi pengecer, dalam proses e-logistik yang serba digital mempermudah proses bisnis digital logistik di Indonesia, yang membuat elogistik lebih menarik yaitu dengan jaringan internet pada proses berjalan nya sistem ini internet menjadi pembeda pada logistik manual, internet mempermudah sistem e-logistik yang dimana tidak ada batasan transaksi pada suatu wilayah yang dimana saat memakai sistem logistik manual batasan wilayah menjadi penghambat. Transaksi dilakukan tidak dengan bertemu tiap individu ini mempermudah untuk penggunaan nya dan membantu pemerintah dalam pengurangan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Manfaat dari e-logistik adalah meningkatkan layanan pelanggan, meminimalkan biaya dan juga memenuhi tenggat waktu pengiriman produk. Ini membantu mengembangkan kontrol inventaris berbasis web dan juga membantu dalam membangun hubungan dengan perusahaan logistik besar (Leung et al., 2000). Kekurangan dalam e-logistik saat ini adalah belum berkembang dengan pesat sistem ekonomi yang berguna untuk pemerataan infrastruktur, privasi dalam pengiriman logistik barang.



ISI Menurut Setijadi (2020), dampak dari pandemi coronavirus (COVID-19) yaitu perubahan gaya hidup, daya beli, perubahan kebutuhan pasokan, pola perdagangan, perubahan regulasi dan kebijakan serta volume barang. Perubahan perubahan tersebut membawa tantangan pada sistem logistik di Indonesia seperti : 1. Perubahan pola distribusi 2. Perubahan proses penanganan 3. Perubahan fasilitas dan peralatan 4. Perubahan proses bisnis 5. Perubahan jaringan kerja (Saragih, 2020) Terdapat perspektif dalam sistem logistik terkait pandemi Covid -19 salah satunya adalah dengan beradaptasi (Bahagia,2020), adaptasi dilakukan dengan menggunakan information and communication technology (ICT), digitalisasi pada pelanggan, produk dan manajemen merupakan hal yang sangat penting di masa pandemi saat ini. Peningkatan perekonomian dalam bidang perdagangan elektronik (electronic commerce atau ecommerce) khususnya pada masa pandemi melalui e-commerce disebabkan karena masyarakat menghindari berbelanja secara offline sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (Ayu & Lahmi, 2020). Kebutuhan akan informasi seiring dengan meluasnya cangkupan pasar yang tidak mengenal waktu dan jarak. Perusahaan memerlukan ketersediaan informasi yang cepat dan tepat sehingga dapat memberikan competitive advantage bagi perusahaan. Salah satu aspek yang membutuhkan ketepatan informasi yaitu pengendalian persediaan, di mana pengendalian persediaan merupakan suatu aktifitas dari aliran material yang sangat penting bagi perusahaan. (W.P & Wicaksono, 2014) Akibat dari meningkatnya penjualan dan pembelian melalui e-commerce maka tidak memungkinkan bila harus ditangani secara manual, sangat penting bagi e-commerce untuk menerapkan sistem e-logistik atau Elektronik Logistik yang mana merupakan pengembangan dari logistik konvensional menjadi sistem logistik yang menggunakan perangkat elektronik. Beberapa manfaat yang didapat dari penerapan e-logistik yaitu : 1.



Pengurangan biaya dan meningkatkan efisiensi energi



2.



Percepatan waktu pengiriman



3.



Mempercepat waktu pembayaran (Putra & Wicaksana, 2019)



4.



Meningkatkan kepuasan pelanggan (Megaswara , 2020)



5.



Kontrol dan pengambilan keputusan dengan menggunakan big data dan teknologi (Liu et al., 2020)



6.



Membantu mengembangkan kontrol inventaris berbasis web



E-logistik tidak hanya membahas mengenai pergudangan melainkan membahas mengenai pelayanan oleh sistem. Mulai dari pergudangan hingga ke pengiriman ke tangan konsumen yang lebih efektif. E-Logistik merupakan layanan outsourcing end to end yang dimulai dari menyediakan infrastruktur, data center, aplikasi, operasi bisnis dan disaster recovery sistem. E logistik juga dapat mengawasi tracking pengiriman barang sehingga suatu perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap transaksi. E-logistik merupakan fungsi operasional e-commerce dan e-procurement dan merupakan bagian dari bisnis elektronik. E-logistik memiliki berbagai macam jenis yaitu Electronic Data Interchange (EDI), Enterprise Resource Planning (ERP), Image Processing Radio Frequency Indetification (RFID), Global Positioning system (GPS), Geographic Information System (GIS) , Barcode and Scanning Just In Time (JIT), Advance Ship Notice (ASN), Personal Computer (PC) , Word Wide Web . Platform e-commerce harus memfasilitasi jaringan di antara pemasok dengan berbagai informasi tentang peluang dan ancaman dan perfoma bisnis secara keseluruhan. Terdapat logistik yang menerapkan outsourcing dengan alasan: keterbatasan dalam teknologi dan sistem informasi; kendala modal seperti pergudangan. E-logistik membutuhkan informasi real time sehingga volume dan lokasi dapat dilacak dan diperbarui. Sistem manajemen e-logistik terdiri dari (i) sistem manajemen gudang yang melakukan kontrol inventaris, pengisian persediaan, pembuatan faktur (ii) sistem manajemen armada yang melakukan tugas tugas, perencanaan rute, penjadwalan, perencanaan bebas, pelacakan pesanan dll. Faktor - faktor penentu keberhasilan e-logistik yaitu (1) penerapan sistem informasi real time untuk meningkatkan komunikasi (2) kontrol inventaris berbasis web dan sistem pemesanan (3) lokasi perusahaan (4) pengembangan hubungan dengan perusahaan logistik berskala besar (5) berfokus pada basis pelanggan (6) pemahaman pelanggan (Gunasekaran et al., 2007). Digitalisasi logistik akan membuat proses bisnis menjadi lebih cepat, lebih fleksibel dan lebih efisien. Namun belum banyak penyedia jasa logistik yang mengetahui dan menerapkannya. E-logistik memungkinkan interkoneksi dari semua partisipan di dalam rantai pasokan dan menciptakan peluang untuk pengolahan yang efisien pada semua proses logistik. Teknologi dalam sistem LIS (logistic Information System), TMS (Transportation Management System), IMS(Inventory Management System) dan WMS (Warehouse Management System). Tujuan dari IMS yaitu untuk menambah sistem yang ada dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. IMS mengotomasi Setiap aktivitas dari sistem manual dan meningkatkan throughput nya dengan demikian waktu respons sistem sangat sedikit dan kerjanya sangat cepat. Aplikasi TMS yaitu alat yang dapat digunakan dalam melakukan perencanaan, optimalisasi dan pelaksanaan kegiatan transportasi. WMS dikhususkan untuk peningkatan efisiensi operasi pergudangan, tujuan utama untuk melacak pergerakan, penyimpanan dan penanganan barang di dalam sistem pergudangan. Dengan



menggunakan WMS, pengolahan stok yang lebih baik dapat dicapai dari kapasitas gudang serta realisasi yang lebih efisien dari operasi pergudangan (Saragih, 2020).



PENUTUP Dampak dari pandemi coronavirus membawa masalah besar terhadap sistem logistik di berbagai Negara tak terkecuali Indonesia. Perilaku konsumtif masyarakat tidak terlepas dari perilaku jual beli masyarakat. Adanya pandemic virus covid-19 berdampak serius pada pola hidup masyarakat yang gemar berbelanja dan keluar rumah sehingga memaksa masyarakat untuk diam dirumah sesuai dengan aturan pemerintah. Namun ecommerce dimasa pandemic berkembang sangat cepat, Sistem kerja pada e-commerce tidak dapat lepas dari sistem logistik baik logistik tradisional maupun e-logistik. Peran penting elogistik pada e-commerce sebagai pendukung pergerakan aliran barang atau jasa dalam transaksi ekonomi sehingga barang yang dipesan oleh pelanggan dapat sampai tepat waktu (Hassibuan et al., 2021). Pemanfaatan e-logistik sangat berguna karena dapat berperan dalam membuat perusahaan semakin efisien melalui internet ke pelanggan. E-commerce yang kian berkembang pesat terus menyederhanakan operasi dan meningkatkan layanan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang beragam, sehingga pihak e-commerce membutuhkan mitra eksternal untuk memenuhi kebutuhannya. Sistem kerja e-logistik pada e-commerce memiliki alur kerja yang lebih sederhana dari pada transaksi pada ritel offline yang memerlukan gudang sebagai penyimpanan barang. Namun e-logistik hadir sebagai penyedia sarana dan prasarana yang mencatat data barang yang keluar msauk serta bekerja sama dengan perusahaan logistik untuk pengirimannya. Tantangan dari sistem e-logistik di Indonesia diantaranya perekonomian masyarakat yang cenderung tidak stabil, infrastruktur yang belum merata, keamanan privasi pengguna, serta letak geografis yang beragam. Manfaat e-logistik pada e-commerce sebagai peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, meminimalkan biaya yang dibutuhkan, serta memenuhi tenggat waktu pengiriman. Namun terlepas dari penerapan e-logistik pada e-commerce yang dapat dikatakan baik, permasalahan yang muncul pada peran e-logistik pada Negara berkembang ini seperti sistem telekomunikasi yang belum merata yang belum optimal dan biaya internet yang menjadi hambatan peran e-logistik pada e-commerce (Mauleny et al., 2020). Fasilitas yang diberikan oleh e-logistik selain untuk menyimpan barang pada gudang yang luas, elogistik juga bertugas untuk melakukan sortir barang berdasarkan kode yang tertera untuk selanjutnya melakukan proses pengiriman ke alamat penerima.



DAFTAR PUSTAKA Hassibuan, A., Romundang, A. banjamahor, Sahir, syafrida hafni, Cahya, handy nur, Purba, nur khaerat bonaraja, SN, A., Prasetyo, A., Ardiana, dewa putu yudhi, Purba, S., & Mardia. (2021). Manajemen logistik dan supply chain management (A. Karim & J. Simarmata (eds.)). yayasan kita menulis. Mauleny, ariesy tri, Alhusain, achmad sani, Harefa, M., Permana, sony hendra, Adhiem, masythah aulia, Sayekti, nidya waras, & Lisnawati. (2020). memajukan logistik indonesia yang berdaya saing (P. D. C. M. Firdausy (ed.)). yayasan pustaka obor indonesia. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=1UrEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=sistem+telekomunikasi+yang+belum+merat a+yang+belum+optimal+dan+biaya+internet+yang+menjadi+hambatan+peran+elogistik+pada+e-commerce&ots=nBYf-Cd5t1&sig=dwOCnYALTNDlFS2HkfMWPK3N3A&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false Edi Haerulah1, S. I. (2017). APLIKASI E-COMMERCEPENJUALAN SOUVENIR PERNIKAHAN PADA TOKO “XYZ”. APLIKASI E-COMMERCEPENJUALAN SOUVENIR PERNIKAHAN PADA TOKO “XYZ”, 43-45. Siregar, V. M. (September2018). SISTEM INFORMASI PENDATAAN LOGISTIK AKTIVA TETAP PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk KANTOR CABANG PEMATANGSIANTAR. Jurnal SISTEMASI, Volume 7, Nomor 3, 250–258. Saragih, N. I., Hartati, V., & Fauzi, M. (2020). Tren, tantangan, dan perspektif dalam sistem logistik pada masa dan pasca (New Normal) Pandemik Covid-19 di Indonesia. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 9(2), 77-8 Ayu, S., & Lahmi, A. (2020). Peran e-commerce terhadap perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 9(2), 114-123. WP, D. K., & Wicaksono, S. R. (2014). Sistem Informasi E-Logistik Pada Siklus Proses Order BahanBaku. Putra, H., & Dramanda, W. (2019). Evaluasi dan Pemetaan Regulasi terkait Digitalisasi Logistik dalam Menghadapi Industri 4.0. Jurnal Transportasi Multimoda, 17(1). Megaswara, A., Hurriyati, R., & Dirgantari, P. D. (2020). Pengaruh E-Logistiks terhadap Kepuasan Pelanggan Marketplace Lazada. JRB-Jurnal Riset Bisnis, 3(2), 106-111. Liu, W., Zhang, J., Wei, S., & Wang, D. (2020). Factors influencing organisational efficiency in a smart-logistiks ecological chain under e-commerce platform leadership. International Journal of Logistiks Research and Applications, 1-28. Gunasekaran, A., Ngai, E. W., & Cheng, T. E. (2007). Developing an e-logistiks sistem: a case study. International Journal of Logistiks, 10(4), 333-349