Etika, Moral Dan Akhlak Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AGAMA ISLAM ETIKA, MORAL, DAN AHKLAK ISLAM



Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Yusuf Hidayat Lc.,MA



Disusun Oleh :  Regarian Sogani (4615070268)  Roro Tari Sahara (4615070282) PBI-2 Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425 Telp: (021)91274097, Fax : (021)7863531, (021)7270036 Hunting Laman : http://www.pnj.ac.id, e-mail : [email protected]



Kata Pengantar Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak Islam” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhai oleh Allah SWT. Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.



Depok, 4 April 2016 Penyusun



Daftar Isi Kata pengantar ................................................................................................................. Daftar Isi ............................................................................................................................ BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1.3. Tujuan ....................................................................................................................



i ii 1 1 1 1 1



BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................ 2 2.1. Pengertian Ruang Lingkup Akhlak Serta Perbedaannya dengan Moral dan Etika 2 2.2. Akhlak terhadap Allah, Manusia dan Lingkungan Hidup ..................................... 3 2.2.1 Akhlak terhadap Allah................................................................................ 2.2.2 Akhlak terhadap Manusia .......................................................................... 2.2.3 Akhlak terhadap Lingkungan Hidup.......................................................... 2.3 Nilai dan Norma ..................................................................................................... 2.4 Hubungan Akhlak dengan Iman dan Ihsan ............................................................ 2.5 Cara-cara Peningkatan Akhlak ...............................................................................



3 5 7 7 8 9



BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 10 3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 10 Daftar Pustaka .................................................................................................................. 11



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiaptiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.



Apa yang dimaksud dengan Akhlak dan apa perbedaanya dengan Moral dan Etika? Dengan apa dan siapa saja kita harus berakhlak? Apa yang dimaksud dengan Nilai dan Norma? Apa hubungan Akhlak dengan Iman dan Ihsan? Bagaimana cara untuk meningkatkan Akhlak?



1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.



Menjelaskan tentang Akhlak serta perbedannya dengan Moral dan Etika. Menjelaskan tentang dengan siapa dan apa saja kita harus berakhlak. Menjelaskan tentang Nilai dan Norma. Menjelaskan tentang hubungan Akhlak dengan Iman dan Ihsan. Menjelaskan cara untuk meningkatkan Akhlak.



BAB II 1



PEMBAHASAN 2.1 Pengertian ruang lingkup akhlak serta perbedaaannya dengan moral dan etika Salah satu komponen (utama) agama Islam yaitu, aqidah, syari’ah dan akhlak. Penggolongan itu didasarkan pada penjelasan Nabi Muhammad kepada malaikat Jibril di depan para sahabatnya mengenai arti iman, islam, dan ihsan yang ditanyakan Jibril kepada beliau.1 Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq, artinya tingkah laku, perangai, tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan ulagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul kalimah. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al-quran dan sunnah rasul.2 Disamping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.3 Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum. Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan seseorang harus ditampilkan dalam perilkau nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya rasul sebagaimana disabdakanya: “ Aku hanya diutus menyempurnakan akhlak manusia.” (H.R. Ahmad) 4



1 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005), cet ,345. 2 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, (Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag, 2002), cet II, 203. 3 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 203. 2



Akhlak biasanya disejajarkan dengan moral dan etika. Kedua istilah terakhir itu sesungguhnya punya perbedaan yang sangat prinsipil. Moral berbicara tentang baik dan buruk, demikian pulaetika dan akhlak. Perbedaan utamanya terletak pada standar nilai yang digunakannya. Moral dan etika berbicara baik dan buruk berdasarkan tatanan nilai sosial budaya masyarakat. Karena itu perbuatan bermoral dan beretika tergantung kepada kesepakatan masyarakat. Sementara akhlak bersumber dari nilai-nilai ilahiyah yang bersifat tetap dan universal.5



2.2 Akhlak terhadap Allah, Manusia, dan Lingkungan Hidup. Menurut objek atau sasarannya terdapat akhlak terhadap Allah, akhlak kepada manusia, dan akhlak kepada lingkungan.6 2.2.1



Akhlak kepada Allah



Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan dengan perintah-Nya. Berakhlak kepada Allah dilakukan melalui media komunikasi yang telah disediakan, antara lain ibadah salat.7 Berdzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berdzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati sebagaimana diungkapan dalam firman Allah:



‫م‬ ‫ب‬ ‫ن ٱلل ب‬ ‫ٱل ل ئ‬ ‫قبلللو ب‬ ‫ن قببلوب ببهم ب ئذ ئكلرئ ٱلل ل ههه أمل ب ئذ ئكلرئ ٱلل لهئ ت مطل م‬ ‫مبنوا ا ومت مطل م‬ ‫ن مءا م‬ ‫مئ ئ ن‬ ‫مئ ئ ن‬ ‫ذي م‬ ٢٨ Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram. (Q.S. Ar-Ra’d, 13:28)8



4 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 203-204. 5 Sofyan Sauri, Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Bandung : Media Hidayah Publisher, 2006), cet I, 184. 6 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, 205. 7 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 205. 8 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 205. 3



Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong; suatu perilaku yang tidak disukai Allah9 Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.



‫م‬ ‫وٱللأ م‬ ‫هللۥ فمٱعلب بللدله ب ومت مومك للللل‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ض ومإ ئل ميلهئ ي برل م‬ ‫جعب ٱللأ ملبر ك بل ن ب‬ ‫م‬ ‫ئ‬ ١٢٣ ‫ن‬ ‫مبلو م‬ ‫ما ت معل م‬ ‫عم ل‬



‫ت‬ ‫مووم ئ‬ ‫غ ميل ب‬ ‫ب ٱل ل‬ ‫س وم‬ ‫ما مرب ن م‬ ‫ل‬ ‫ك ب ئغوم ئ‬ ‫وم م‬ ‫ف ل‬



‫ومل ئل لهئ‬ ‫ع مل مي هلهه‬



Artinya : “ Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Hud, 11:123) Tawakal bukanlah menyerah kepada keadaan, sebaliknya tawakal mendorong orang untuk bekerja keras karena Allah menyia-nyiakan kerja manusia.10 Tawaduk kepada Allah, adalah rendah hati dihadapan Allah mengakui bahwa dirinya rendah dan hina dihadapan Allah Yang Mahakuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. Allah berfirman:



‫ك للناس ومل تملش في ٱللأ م‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫صععرل م‬ ‫ه مل ي ب ئ‬ ‫ئ ئ‬ ‫خد ل م ئ ل ئ م م‬ ‫حلل ن‬ ‫حللاا إ ئ ل‬ ‫ممر ح‬ ‫ن ٱلل للل م‬ ‫ض م‬ ‫وممل ت ب م‬ ‫ئ‬ ‫كب ل‬ ١٨ ‫خورر‬ ‫مخلمتارل فم ب‬ ‫ل ب‬ Artinya : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. luqman, 31:18)11 Berakhlak kepada Allah diajarkan pula oleh Rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih dan tahlil. Tahmid adalah membaca hamdalah, yaitu alhamdu lillahi rabbil’alamin (segala puji bagi Allah 9 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 206. 10 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 206. 11 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 206-207. 4



yang menguasai seluruh alam). Membaca hamdalah merupakan tanda terima kasih kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Takbir adalah mengucapkan Allahu akbar (Allah Maha Agung). Membaca takbir merupakan ungkapan pengakuan akan kemahabesaran Allah yang tiada taranya. Tasbih adalah membaca subhanallah (Maha Suci Allah). Membaca tasbih sebagai ungkapan kekaguman atas kekuasaan Allah yang tak terbatas yang ditampakkan dalam seluruh ciptaan-Nya. Tahlil adalah membaca la ilaaha illal llahu (Tidak ada Tuhan selain Allah), suatu ungkapan pengakuan dan janji seorang muslim yang hanya mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan.12 2.2.2 Akhlak Kepada Manusia A. Akhlak Kepada Diri Sendiri Sabar adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpannya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan, dan ketika ditimpa musibah oleh Allah. Sabar melaksanakan perintah adalah sikap menerima dan melaksanakan segala perintah dalam pilih-pilih dalam ikhlas. Sedangkan sabar dalam menjauhi larangan Allah adalah dengan berjuang mengendalikan diri untuk meninggalkannya. Sabar terhadap musibah adalah menerima musibah apa saja yang menimpa dengan tetap berbaik sangka terhadap Allah serta tetap yakin bahwa ada hikmah dalam setiap musibah itu. Syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberiaan nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur dungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Orang yang suka bersyukur terhadap nikmat Allah akan ditambah nikmat yang diterimanya sebagaimana firmanNya:



‫م‬ ‫ذائبي ل م م‬ ‫ن عم م‬ ‫ن مرب نك ب لم ل مئئن م‬ ٧ ‫ديدد‬ ‫شك مرلت ب لم مل مئزيد من لك ب امل ومل مئئن ك م م‬ ‫ش ئ‬ ‫فرلت بمل إ ئ ل‬ ‫ومإ ئذل ت مأذ ل م‬ Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim, 14:7)13 B. Akhlak kepada ibu bapak Ahklah kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain) dengan ucapan dan perbuatan. Dan Allah mewasiatkan agar manusia berbuat baik kepada ibu bapak sebagiamana firman-Nya: 12 Sofyan Sauri, Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, 185. 13 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, 207-208. 5



‫ووصيلنا ٱللإنسن بول ئديله حمل م تل ب‬ ‫م‬ ‫هۥ فئللي‬ ‫صللل ب ب‬ ‫م ب‬ ‫هأ ن‬ ‫م م ل م ئ وم م ئ وم م ئ م م ب‬ ‫ى وم هلرن ومفئ وم‬ ‫هللۥ ومهلن حللا ع مللل و‬ ‫عاميل م‬ ‫ن ٱشلك برل ئلي ومل ئوومل ئد ميل م‬ ١٤ ‫صيبر‬ ‫م ئ‬ ‫ي ٱلل م‬ ‫ك إ ئل م ل‬ ‫نأ ئ‬ ‫م م ئ‬ Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman, 31:14)14 Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk pebuatan antara lain: menyanyangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, menaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha. Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika mereka hidup, tetapi terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka, menepati janji mereka, yang belum terpenuhi, meneruskan silahturahmi dengan sahabatsahabat sewaktu mereka hidup. Hal ini diungkapkan nabi: Dari Abi Usaid ia berkata: ketika kamu duduk disisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah seraya bertanya: “Ya Rasulullah, Apakah masih bisa saya berbuat baik kepada kedua ibu bapakku sedangkan mereka telah meninggal dunia?” Rasulullah menjawab: “Ya, (yaitu dengan jalan) mendoakan keduanya, meminta ampun bagi keduanya, menepati janji keduanya, memelihara silahturahmi yang pernah dibuat keduanya dan memuliakan teman-temannya.” (H.R. Abu daud)15 C. Akhlak kepada keluarga Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam keluarga diungkapan dalam bentuk perhatian baik melalui kata-kata, isyarat-isyarat, maupun perilaku. Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan batin, keakraban, dan keterbukaan diantara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangaan diantara mereka. Pendidikan yang ditanamkan dalam keluarga akan menjadi ukuran utama dalam menghadapi pengaruh yang datang kepada mereka di luar rumah.



14 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 209. 15 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 209-210. 6



Nilai esensial yang dididikkan kepada anak di dalam keluarga adalah aqidah, yaitu keyakinan tentang eksistensi Allah.16 D. Akhlak pada tetangga Tetangga adalah orang-orang yang memilik tempat tinggal di sekitar rumah kita. Tetangga mendapat perhatian penting dari Rasulullah sehingga beberapa kali beliau menganjurkan untuk berbuat baik kepada tetangga. Berbuat baik kepada tetangga dijadikan salah satu ciri dari iman kepada Allah dan hari akhir, karena realisasi iman adalah perbuatan baik, sedangkan berbuat baik pertama-tama dilakukan pada orang-orang di sekelilingnya antara lain tetangga. Oleh karena itu tetangga memiliki hak-hak :    



Memberi untuk ditolong, apabila mereka meminta pertolongan Memberi pinjaman, apabila mereka hendak meminjam sesuatu Memberi selamat sebagai bentuk ikut bergembira, apabila mereka mendapat kegembiraan Melakukan ta’ziyah (bela sungkawa) apabila mereka mendapatkan musibah sebagai bentuk ikut berduka cita.17



2.2.3



Akhlak kepada lingkungan hidup



Misi agama islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup, sebagaimana firman Allah :



‫م‬ ‫سللن وم م‬ ١٠٧ ‫ن‬ ‫م ة‬ ‫ة ل عللعومل م ئ‬ ‫ما أرل م‬ ‫ك إ ئلل مرحل م‬ ‫وم م‬ ‫مي م‬ Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya’, 21:107) Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah, yaitu sebagi wakil Allah yang bertugas memakmurkan, mengelola, dan melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Allah menyediakan bumi yang subur ini untuk disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengolah dan memeliharanya sehingga melahirkan nilai tambah yang tinggi sebagaimana firman-Nya :



16 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam…, 210-211. 17 Sofyan Sauri, Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, 188189. 7



‫م‬ ‫حاه مقا م‬ ‫ل ي وم م‬ ‫مود م أ م م‬ ‫مللنل إ ئل ومللهل‬ ‫قولم ئ ٱعلب بلل ب‬ ‫صل ئ ة‬ ‫مللا ل مك بللم ع‬ ‫ه م‬ ‫دوا ا ٱلل للل م‬ ‫ى ثم ب‬ ‫خاهبمل وم‬ ‫۞ومإ ئل و‬ ‫م‬ ‫م بتوب بللووا ا‬ ‫شأ م ب‬ ‫غ ميلبره بۥا هبوم مأن م‬ ‫ممرك بمل ئفيمها فمٱسلت مغل ئ‬ ‫فبروه ب ث بلل ل‬ ‫ض ومٱسلت معل م‬ ‫كم ع‬ ‫م م‬ ‫ن ٱللأرل ئ‬ ٦١ ‫ب‬ ‫إ ئل مي ه هله إ ئ ل‬ ‫م ئ‬ ‫ب ن‬ ‫ن مرعبي قم ئ‬ ‫جي د‬ ‫ري د‬ Artinya : “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (Q.S. Hud, 11:61)18 2.3 Nilai dan Norma A. Pengertian nilai dan norma Nilai adalah suatu seperangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku. Jika nilai merupakan keyakinan, sentiment dan atau identitas yang bersifat umum atau strategis, maka penjabarannya dalam bentuk formula, peraturan, atau ketentuan pelaksanaanya disebut norma.19



B. Sumber nilai dan norma Sumber nilai dan norma yaitu : o Nilai yang ilahi : Al-Quran dan Sunnah o Nilai yang mondial (duniawi) : ra’yu (pikiran), adat-istiadat dan kenyataan alam20



C. Pengaruh terhadap tingkah laku Pengaruh sistem nilai dan norma kepada perilaku sangat tergantung kepada : 



Keyakinan yang menyeluruh terhadap sistem nilai dan norma.



18 Azra, Suryana, Abdulhaq & Hafiduddin, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, 211-212. 19 Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,2004), cet.IV, 202. 20 Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan …, 203. 8



     



Daya serap dari individu dan masyarakat dalam penggunaan sistem nilai dan norma. Ada atau tidak adanya pengaruh interdependensi dan sistem nilai dan norma yang lain. Kondisi fisiologis seseorang. Kondisi psikologis Kondisi fisik Halangan karena tidur.21



2.4 Hubungan Akhlak Dengan Iman dan Ihsan Derajat Akhlak dan tanda-tanda Keimanan dan Keihsanan. Derajat iman seseorang itu adalah tingkatan iman yang menunjukkan kebaikan atau perilaku seseorang yang dapat dilihat pada indikator-indikator sebagai berikut: Kecintaan terhadap perbuatan baik dan ketidaksenangan untuk berbuat buruk, antara lain seperti suka menolong orang yang kecelakaan, meskipun karena sikap jiwa tidak selalu bisa dilihat, oleh karena indikator tersebut tidak mencermikan yang sebenarnya, sebab ada orang yang beriman tapi tidak beramal (fasik) dan beramal tapi tidak didasari oleh iman (munafiq). Bahkan secara tegas Rasulullah menunjukkan ciri-ciri orang munafiq; sebagai berikut:  Apabila bicara berdusta;  Apabila berjanji tidak dipenuhi;  Apabila dipercayakan suatu amanat, berkhianat Selanjutnya beberapa indikator orang-orang yang mempunyai derajat iman yang tinggi sebagaimana ditemukan dalam Al-Quran, adalah sebagai berikut:           



Istiqamah (konsekuen dalam pendirian tapi bijaksana) Senang berbuat baik Memenuhi amanat dan adil Berat hati bila orang susah dan kasih akan orang mukmin Kreatif dan tawakkal Competitive Asthetik Proporsional Disiplin waktu Produktif Persistent22



21 Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, 205. 22 Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, 229. 9



2.5 Cara-cara Peningkatan Akhlak Usaha peningkatan akhlak kearah akhlakul karimah, dapat dilakukan dengan cara :     



Dengan melaksanakan ibadah (ritual) khusus Dzikir Membiasakan diri untuk melaksanakan kebajikan dan menjauhkan kemungkaran (memelihara agama) Berakhlak sebagaimana akhlak Allah (mengidentifikasikan diri dengan sifat-sifat Allah yang tergambar dengan asmaul husna) Berdoa23



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Etika dapat disebut sebgai ilmu yang meyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.Moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Ahklak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik mamupun buruk dalam hubungannya dengan khaliq atau dengan sesama makhluk. Ketiga hal tersebut (etika, moral, dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia.



23 Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, 234. 10



Daftar Pustaka Ahmadi, Abu & Noor Salimi. 2004. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara,2004 Ali, Mohammad Daud. 2005. Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Azyumardi Azra, dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag. Sauri, Sofyan. 2006. Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Media Hidayah Publisher.



11