Makalah Etika, Moral Dan Akhlak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Etika, Moral, dan Akhlak



Disusun Oleh: Kelompok 6: 1. Ahmad Baqi Romadoni Npm. 18.22.201.0047 2. Ari Purnama Npm. 18.22.201.0060 3. Dani Fazrianto Santoso Npm. 18.22.201.0045



FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SABURAI 2018



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat diselesaikan.



Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad



SAW.



keluarganya



berserta



para



sahabatnya



yang



telah



membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.



Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.



Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin



Bandar Lampung, 13 September 2018 Penyusun



i Teknik Sipil USBRJ



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 2.1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak .................................................. 3 2.2. Indikator Manusia Berakhlak ......................................................... 6 2.3. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan ................................ 7 BAB III PENUTUP...................................................................................... 8 3.1. Kesimpulan ................................................................................... 8 3.2. Saran ........................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9



ii Teknik Sipil USBRJ



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman milenial ini perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang kekinian, mereka bahkan mengabaikan adanya etika, moral dan akhlak, yaitu tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak. Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita berada di sekolah dasar, tetapi pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai generasi penerus, penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan akhlak masyarakat.



1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan adalah sebagai berikut: 1). Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?. 2). Apa Indikator Manusia Berakhlak?. 3) . Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?.



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.



2.1.1. Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.1



Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir.2



Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat.



Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, 1 2



https://id.wikipedia.org/wiki/Etika K.Bertens, Etika,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)3 ,328



2



yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.



2.1.2. Pengertian Moral Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah halhal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.



Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.3



3



https://id.wikipedia.org/wiki/Moral



3



Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.



2.1.3. Pengertian Akhlak Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.



Akhlak adalah buah ajaran Islam yang dipetik untuk manusia dan kemanusiaan yang membuat hidup dam kehidupan menjadi manis dan indah menawan. Tanpa akhlak sebagai fondasi aspek jiwa dan sosial seorang individu dan komunitas manusia, dan tidak akan dibedakan dari komunitas hewan. Allah telah menjadikan Asma Al Husna sebagai contoh akhlak yang tinggi harus dteladani oleh kaum muslimin. Sedangkan akhlak yang tercela dinisbatkan oleh Allah kepada orang-orang kafir dan musyrik. Kemudian Islam menjadikan Rasulullah sebagai referensi akhlak mulia yang harus diteladani oleh setiap orang mukmin4



Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. cara membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolak ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat



4



Ishak Ahmad Farhan, Menyiasati Perang Peradaban, Tarbiyah Islamiyah Melawan Ekspansi Kaum Zioni, (Cetakan I, HARAKAH, Jakarta, 2002), h. 76



4



istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.5



Menurut Imam Al Ghazali, sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Mu’arif, dengan terjemahannya bahwa Al-Khulq ialah “suasana kejiwaan yang mantap yang menerbitkan perbuatan, perbuatan itu terbit begitu sahaja tanpa berfikir dan merenung panjang. Sekiranya suasana kejiwaan yang menjadi sumber perbuatan itu memerlukan tindak-tanduk yang baik. Tetapi kalau muncul yang sebaliknya, maka suasana kejiwaan itu dinamakan sebagai akhlaq yang buruk”6



2.2. Indikator Manusia Berakhlak Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan perbuatan.



Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan



hati.



Barang



siapa



melakukan



dosa



kemudian



menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.



Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang 5 6



https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak Muhammad Mu’arif, Pembebas Dari Kesesatan, (Jakarta: Tinta Mas, 1962), h 13



5



hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.



Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah



manusia



yang



menjaga



keseimangan



antara



hak



dan



kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.



Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak mulia.  Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),  Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),  Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),  Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),  Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),  Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).7



2.3. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan , karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.



Aktualisasi



akhlak



adalah



bagaimana



seseorang



dapat



mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak



7



https://www.kumpulanmakalah.com/2018/03/ciri-ciri-manusia-berakhlak-menurut-al.html



6



seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini. a. Akhlak terhadap Allah  Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)  Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)  Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)  Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)  Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159) b. Akhlak terhadap diri sendiri  Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)  Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)  Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)  Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)  Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135) c. Akhlak terhadap sesama manusia  Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)  Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)  Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)  Menepati janji (QS. At Taubah: 111).



Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara. 1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik secara almiah. 2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa. 3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.



7



BAB IV PENUTUP



4.1. Kesimpulan Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.” Indikator



manusia



berakhlak



(husn



al-khulug)



adalah



tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Aktualisasi



akhlak



adalah



bagaimana



seseorang



dapat



mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.



4.2.



Saran Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik



pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.



8



DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Etika K.Bertens, Etika,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)3 ,328 https://id.wikipedia.org/wiki/Moral https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak Muhammad Mu’arif, Pembebas Dari Kesesatan, (Jakarta: Tinta Mas, 1962), h 13 https://www.kumpulanmakalah.com/2018/03/ciri-ciri-manusia-berakhlakmenurut-al.html Ishak Ahmad Farhan, Menyiasati Perang Peradaban, Tarbiyah Islamiyah Melawan Ekspansi Kaum Zioni, (Cetakan I, HARAKAH, Jakarta, 2002), h. 76



9