Etika Penelitian [PDF]

  • Author / Uploaded
  • alham
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ETIKA PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statistika yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.



Ciri-ciri penelitian deskriptif 1. Penelitian deskriptif merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studi, misalnya; umur, jenis



1



kelamin, pendidikan, pekerjaan, status marital, sosial ekonomi, dan lain-lain disesuaikan dengan tujuan penelitian. 2. Pada penelitian deskriptif murni tidak dibutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi penyakit atau fenomena tertentu, atau untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan. 3. Terdapatnya hubungan sebab-akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel silang yang disajikan. 4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan grafik. Perhitungan yang dilakukan hanya berupa persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio, simpangan baku, dan sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh. 5. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pendahuluan dan digunakan bersamasama dengan hampir semua jenis penelitian, misalnya untuk menentukan kriteria subjek studi. 6. Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali. 7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survay atau data sekunder dari rekam medis. 8. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti desa atau kecamatan atau meliputi wilayah yang besar seperti negara, misalnya survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI).



Langkah dalam melaksanakan penelitian deskriptif Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.



2



1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. 2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. 4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. 5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian. 6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data. 7.



Mengumpulkan,



mengorganisasikan,



dan



menganalisis



data



dengan



menggunakan teknik statistika yang relevan. 8. Membuat laporan penelitian



Manfaat penelitian deskriptif dalam bidang kesehatan Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh peneliti atau pengelola pelayanan kesehatan untuk memperoleh informasi yang cepat dan relevan tentang ciri-ciri subjek studi dan klasifikasi penyakit.



Secara garis besar, informasi yang diperoleh dari studi deskriptif dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pelayanan kepada masyarakat. Misalnya, dari penelitian deskriptif dihasilkan prevalensi penyakit tuberkulosa yang cukup tinggi atau ditemukannya prevalensi infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) yang tinggi



3



pada anak-anak. Informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat usulan dalam perencanaan pelayanan kesehatan. 2. Hasil penelitian deskriptif dapat pula digunakan untuk mengadakan evaluasi program pelayanan kesehatan yang telah dilakukan. Misalnya, setelah dilaksanakan program pelayanan kesehatan terhadap ISPA pada anak-anak dan kita ingin mengetahui hasil program tersebut, seperti ; apakah telah terjadi penurunan prevalensi ISPA di daerah tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian deskriptif dan bila ternyata hasilnya belum memuaskan maka dapat ditelusuri faktor penyebabnya dari hasil penelitian deskriptif tersebut dan dapat digunakan untuk perencanaan ulang (re-planning) pada program pelayanan terhadap ISPA tersebut. 3. Usulan untuk penelitian lanjutan. 4. Penelitian deskriptif dapat juga digunakan untuk membandingkan prevalensi penyakit tertentu antardaerah atau satu daerah dalam waktu yang berbeda.



Keuntungan penelitian deskriptif 1. Relatif mudah dilaksanakan 2. Tidak membutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding. 3. Diperoleh banyak informasi penting yang dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan pada masyarakat, memberi informasi kepada masyarakat tentang kesehatan, mengadakan perbandingan status kesehatan, penelitian deskriptif dapat pula digunakan sebagai penelitian pendahuluan untuk penelitian analitik atau penelitian eksperimental.



Jenis-jenis Penelitian Deskriptif :



4



1. Studi Kasus Studi kasus berkenaan dengan segala sesuatu yang bermakna dalam sejarah atau perkembangan kasus yang bertujuan untuk memahami siklus kehidupan atau bagian dari siklus kehidupan suatu unit individu (perorangan, keluarga, kelompok, pranata sosial atau masyarakat).



Suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.



Ciri-ciri penelitian kasus: a. Menggambarkan subyek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku itu sendiri dan hal-hal yang melingkunginya. b. Dilakukan dengan mencermati kasus secara mendalam dan berhati-hati. c. Dilakukan cenderung didorong untuk keperluan pemecahan masalah. d. Menekankan pendekatan longitudinal atau pendekatan genetika, yang menunjukkan perkembangan selama kurun waktu tertentu.



2. Survei Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakannya melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Frankel dan Wallen, 1990).



5



Studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.



Ciri-ciri penelitian survei a. Data survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi, dapat pula dari hanya sebagian saja dari populasi. b. Untuk suatu hal data yang sifatnya nyata. c. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu, dan saat itu data dikumpulkan. d. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental. e. Cenderung mengandalkan data kuantitatif. f. Mengandalkan tekhnik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan wawancara terstruktur.



3. Studi perkembangan Penelitian perkembangan adalah penelitian yang memusatkan pada variabelvariabel dan perkembangannya selama kurun waktu. Penelitian ini menyelidiki pola-pola dan perurutan perkembangan dan pertumbuhan, dan bagaimana variabel berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat pertumbuhan dan perkembangan itu.



6



Ciri-ciri penelitian perkembangan a. mengetahui perkembangan subyek penelitian dalam kurun waktu tertentu. b. Dapat mengetahui metode alur panjang (longitudinal method) dan metode potong silang (cross sectional method)



4. Studi tindak lanjut Studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu. Ciri penelitian ini adalah; (1) penelitian tindak lanjut tidak berhenti pada suatu seri urutan pengukuran, tetapi peneliti masih terus melakukan pelacakan untuk kejadian yang menjadi tindak lanjutnya.



5. Analisis dokumenter Studi ini sering juga disebut analisi isi adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data.



Ciri-ciri dari penelitian ini adalah: a. penelitian dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam bentuk gambar, rekaman dll. b. Subyek penelitiannya adalah sesuatu barang, buku, majalah dan lainnya. c. Dokumen sebagai data pokok. Misalnya studi tentang dokumen keaslian teks Proklamasi Kemerdekaan RI 6. Analisis kecenderungan 7



Analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.



Ciri-ciri penelitian kecenderungan a. Cenderung menggunakan pendekatan logitudinal. b. Prediktif c. Karakteristik datanya mengenai apa yang terjadi di masa lampau, situasi sekarang dan masa yang akan datang.



7. Studi korelasi Jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti A. Definisi Etika Penelitian Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi 8



pelanggaran dan , norma moral yang meliputi itikat dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian (nic.unud.ac.id). Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan mempunyai tanggung jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard kode etik profesi. Kode etik memberikan panduan kepada peneliti untuk : 1. Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian 2. Mengumpulkan dan menganalisis data 3. Menginterpretasikan hasil 4. Mempublikasikan laporan penelitian B. Prinsip – Prinsip Etika Penelitian Tiga prinsip utama etika riset atau penelitian yang perlu dipahami dan diterapkan oleh peneliti adalah : 1. Beneficence Yang pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak boleh membahayakan. Prinsip ini mengandung 4 dimensi: a. Bebas dari bahaya Yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang diteliti, terhindar dari bahaya atau ketidaknyamanan fisik atau mental. b. Bebas dari eksploitasi Keterlibatan peserta dalam penelitian tidak seharusnya merugikan mereka atau memaparkan mereka pada situasi yang mereka tidak disiapkan. c. Manfaat dari penelitian Manfaat penelitian yang paling penting adalah meningkatnya pengetahuan atau penghalusan pengetahuan yang akan berdampak pada subjek individu, namun lebih penting lagi apabila pengetahuan tersebut



dapat



mempengaruhi



masyarakat. d. Rasio antara resiko dan manfaat



9



suatu



disiplin



dan



anggota



Peneliti dan penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara manfaat dan resiko dalam penelitian. 2. Menghargai Martabat Manusia Menghormati martabat subjek meliputi : a. Hak untuk self determination (menetapkan sendiri) Prinsip self determination ini mengandung arti bahwa subjek mempunyai hak untuk memutuskan secara sukarela apakah dia ingin berpatisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil. b. Hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full disclosure) Penjelasan lengkap berarti bahwa peneliti telah secara penuh menjelaskan tentang sifat penelitian,hak subjek untuk menolak berperan serta, tanggung jawab peneliti, serta kemungkinan resiko dan manfaat yang bisa terjadi. Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari: 1) Penjelasan manfaat penelitian. 2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan. 3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan. 4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian. 5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja. 6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek. 3. Mendapatkan Keadilan



10



Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi. a. Hak mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang sama, sebelum, selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian. Perlakuan yang adil mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1) Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif. 2) Perlakuan yang tidak menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri dari kesertaannya dalam penelitian,



walaupun



dia



pernah



menyetujui



untuk



berpartisipasi. 3) Penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat antara peneliti atau subjek, termasuk prosedur dan pembayaran atau tunjangan yang telah dijanjikan. 4) Subjek dapat mengakses penelitian setiap saat diperlukan untuk mengklarifikasi informasi. 5) Subjek dapat mengakses bantuan professional yang sesuai apabila terjadi gangguan fisik atau psikologis. 6) Mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak diberikan sebelum penelitian dilakukan atau mengklarifikasi isu yang timbul selama penelitian. 7) Perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian b. Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi (privacy) Peneliti perlu memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak menginvasi melebihi batas yang diperlukan dan privasi subjek tetap dijaga selama penelitian. Invasi terhadap privasi dapat terjadi bila informasi yang bersifat pribadi dibagikan kepada orang lain tanpa sepengetahuan subjek atau bertentangan dengan keinginannya. Informasi tersebut meliputi sikap, keyakinan, prilaku, pendapat, dan catatan. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek



11



dalam kuesioner dan alat ukuran apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden.



C. Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan Ethical 1. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari penelitian. 2. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi semua partisipan. 3. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berarti bagi partisipan. 4. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi secara seimbang. Tujuan: 1. Menjaga privasi partisipan. 2. Memastikan integritas etik selama penelitian. 3. Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian. 4. Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan pelayanan keperawatan. 5. Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi binatang.



D. Masalah dalam Etika Penelitian Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : 1. Informed consent



12



Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. 2. Plagiatisme Adalah tindakan pencurian ide, hasil pemikiran, dan tulisan orang lain yang digunakan oleh penulis seolah-olah ide, pemikiran atau tulisan orang lain tersebut sebagai ide, hasil pemikiran atau tulisannya sendiri. Tujuan dari pencurian ide orang lain dengan sendirinya digunakan untuk keuntungan sendiri sehingga secara sadar atau tidak sadar dapat merugikan orang lain, baik materi maupun nonmateri. Plagiatisme bisa dalam bentuk buku dan karya tulis yang lain, program computer (software ), alat peraga, lagu dan music, drama, koreografi, seni : rupa,tari,pahat, arsitektur, fotografi, sinematografi ( UU. No.19/2002 ).



3. Anonimiti (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau menantumkan nama responsen pada lembaran alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 4. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.



Semua



informasi



yang



telah



dikumpulkan



dijamin



kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporka pada hasil riset. 5. Manipulasi penelitian



13



Meliputi tindakan penelitian yang memalsukan, mengarang atau menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti. Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tidak sebagaimananya.



E. Rangkuman Etika Penelitian Meliputi butir – butir sebagai berikut : 1. Kejujuran Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda. 2. Obyektivitas Upayakan minimalisasi kesalahan dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.



3. Integritas Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulus, upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan. 4. Ketelitian Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian secara teratur catat pekerjaan yang anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya. 5.



Keterbukaan Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.



6. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa



14



ijin penelitinya. Tuliskan narasumber semua yang memberikan kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi. 7. Penghargaan terhadap kerahsiaan (Responden) Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal, atau data lain yang dianggap responden sebagai data rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut. 8. Publikasi yang terpercaya Hindari mempublikasikan penelitian yang sama secara berulang-ulang ke berbagai media (seminar,jurnal). 9. Pembinaan yang konstruktif Bantu



membimbing,



memberi



masukan



dan



arahan



bagi



mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas. 10. Penghargaan terhadap rekan kerja / kolega Hargai dan lakukan rekan penelitian anda sebagaimana semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua. Urutan menunjukkan besarnya konstribusi dalam penelitian. 11. Tanggung jawab sosial Upayakan penelitian Anda beguna demi kemaslahan masyarakat, meningkat taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan bagi masyarakat yang ingin menghasilkan penelitian Anda. 12. Tidak melakukan Diskriminasi Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin,ras,suku,agama dan faktorfaktor yang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah. 13. Kompetensi



15



Tingkat kemampuan dan keahlian melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi anda sampai tahap pakar. 14. Legalitas Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan penelitian anda. 15. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan. 16. Mengutamakan keselamatan manusia Bila harus menggunakan manusia sebagai penguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak objek penelitian anda tersebut, siapkan pengobatan dan pencegahan bila sampel anda menderita efek negatif dari penelitian.



Daftar Pustaka



Notoadmodjo Soekidjo. 2010. Methodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka.



Sukmadinata. .2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.



Hamid, Achir Yani S. 2008. Buku Ajar Riset Keperawatan, Konsep Etika dan Instrumentasi. Jakarta: EGC.



16



17