Plagiarisme Dan Etika Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PLAGIARISME DAN ETIKA PENELITIAN



Disusun Oleh:



Endang Kusnaya



(1083181010)



Khairuzka Gusfazli



(1083181008)



Zaipul Rahmat



(1083181014)



FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK UNIVERSITAS MH THAMRIN 2019



PLAGIARISME DAN ETIKA PENELITIAN Plagiarisme adalah suatu tindakan seseorang mengklaim hasil karya orang lain sebagai hasil karya dirinya sendiri tanpa ada proses pemberitahuan penggunaan karya kepada yang memiliki karya tersebut. Hal ini tentunya bukan merupakan tata pola berprilaku yang beretika terutama dalam dunia akademis. Bentuk plagiarisme atau penjiplakan atas hasil karya orang lain dapat berupa klaim atas gagasan, ide, karya maupun paten. Penting bagi perpustakaan sebagai institusi yang memiliki tugas mendisemenasikan hasil karya orang lain untuk menjamin bahwa karya yang disebarluaskan bukan merupakan hasil karya plagiarisme. Hal ini juga menjadi tanggung jawab perpustakaan untuk dapat mencegah tindakan plagiarisme terjadi. Selain itu, hal ini dimaksudkan untuk menghargai sebuah ide, gagasan orisinalitas sang kreator tersebut. Selain itu penting pula untuk melakukan pendidikan terhadap pengguna perpustakaan mengenai tindak plagiarisme. Maka dari itu berikut kami jabarkan secara umum mengenai bentuk plagiarisme dan cara pencegahannya.



Kategori Plagiarisme Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa kategori plagiarisme: 1. Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya. 2. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas). 3. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain. 4. Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang



berarti. Artinya Karya yang lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga disini pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama. Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme: · Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri, · Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri, · Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri, · Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri, · Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal usulnya, · Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan · Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya. Yang digolongkan sebagai plagiarisme: · menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain · mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya Yang tidak tergolong plagiarisme: · menggunakan informasi yang berupa fakta umum. · menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas. · mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya. Kerugian yang ditimbulkan dari tindakan plagiarisme adalah sebagai berikut: · Kerugian bagi penulis asli Menghasilkan sebuah karya pastinya adalah bukan suatu hal yang mudah dan memerlukan usaha yang besar. Jika anda sebagai penulis, tentu anda akan merasa kesal



ketika melihat karya anda dijiplak orang lain tanpa seizin anda dan tanpa mencantumkan sumbernya bukan? Sang plagiator juga bisa memfitnah penulis aslinya dengan menyatakan bahwa penulis aslinya lah yang melakukan plagiarisme bukan dirinya. · Kerugian bagi plagiator Sebuah tulisan memerlukan referensi agar kandungannya terjamin kebenarannya. Tulisan seorang plagiator tidak mencantumkan sumbernya sehingga kebenarannya diragukan. Bisa jadi tulisan yang tanpa referensi merupakan HOAX atau berita bohong. Contohnya anda membicarakan masalah agama tanpa mencantumkan sumbernya (kitab suci), tidak ada seorangpun yang akan menerima pendapat anda. · Kerugian bagi pembaca dan masyarakat luas Para pembaca akan tertipu oleh sang plagiator dan mengira sang plagiator adalah seorang yang hebat sehingga akan menimbulkan kebohongan publik. Membohongi para pembaca. Hal-hal yang termasuk plagiarism 



Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data



dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa enyatakan sumber secara memadai; 



Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau



kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber secara memadai; 



Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa



menyatakan sumber secara memadai; 



Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri ari suatu



sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyartakan sumber secara memadai; 



Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah



dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai



Cara Pencegahan Plagiarisme Sumber penyebab utama plagiarisme adalah minimnya wawasan pola pengutipan yang baik pada proses penulisan sehingga banyak dari plagiator mengabaikan sumber tulisan, teori atau gagasan itu berasal. Untuk mencegah tindakan plagiarisme, seseorang diperkenankan untuk mengutip sebuah gagasan atau teori yang disampaikan orang lain. Kutipan sendiri merujuk pada aktifitas penulisan seseorang untuk menyertakan darimana sumber teori atau gagasan itu berasal dalam proses penulisan yang sedang dilakukan seseorang. Ada beberapa jenis bentuk kutipan yang umum digunakan yaitu Harvard citation style, Chicago style, The Modern Language style, & APA style. Kedua adalah teknik Parafrase yang merupakan teknik penulisan yang menggunakan gagasan orang lain dengan mengungkapkannya dengan kata sendiri. Meski begitu, teknik ini tidak pula mengubah gagasan asli dari penulis awal.



Sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan plagiarisme di lingkungan civitas academica Universitas Multimedia Nusantara, dengan ini kami melanggan sebuah aplikasi Turnitin sebagai upaya pendeteksi dini dari keaslian karya tulis yang sedang ditulis oleh civitas academica UMN. Turnitin merupakan aplikasi penyedia jasa untuk mendeteksi tingkat kesamaan karya tulis yang sedang dalam proses penulisan dengan karya tulis yang sudah terpublikasi. Tingkat kesamaan akan ditampilkan dalam presentase banyaknya kesamaan dari tiap-tiap artikel atau naskah yang ditemukan.



Etika penulisan karya ilmiah 



Data yang ditampilkan harus asli, atau disitasi dengan baik dari penerbitan sebelumnya







Penulisannya juga harus asli







Penulis harus membuat sumbangan yang cukup mendalam terhadap isi makalah







Penulis harus ditambah atau dikurangi dengan keterbukaan spenuhnya







Data harus dilaporkan secara penuh dan jujur







Kesalahan harus dilaporkan secara penuh dan benar



Prinsip etika penelitian 



Data yang ditampilkan harus asli, atau disitasi dengan baik dari penerbitan sebelumnya







Penulisannya juga harus asli







Penulis harus membuat sumbangan yang cukup mendalam terhadap isi makalah







Penulis harus ditambah atau dikurangi dengan keterbukaan spenuhnya







Data harus dilaporkan secara penuh dan jujur







Kesalahan harus dilaporkan secara penuh dan benar



Cara penulisan jurnal 



Cek apakah tim penyunting jurnal memiliki latar belakang pendidikan dan rekam-jejak (track record) penelitian sesuai cakupan isi jurnal.







Cek apakah anggota tim penyunting memiliki rekam- jejak penelitian.







Ketika menerima hasil telaah naskah kita, periksa apakah komentarnya berkaitan dengan substansi penelitian, atau hal-hal lain seperti ejaan, istilah, dll.



Sumber Putra, S. M. R. 2011. Kiat menghindari plagiat. Jakarta Indeks https://library.umn.ac.id/umnlibrary/umnlibrary/content/Plagiarism Soelistiyo, Henry. 2011. Plagiarisme : Pelanggaran hak cipta dan etika. Yogyakarta : Kanisius Muhamad A. Martoprawiro, Ph.D. (Disampaikan setelah Sidang Terbuka ITB, Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru ITB Tahun Akademik 2015/2016 Program Magister dan Doktor )