Evaluasi Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Dalam pendidikan evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Pembelajaran adalah kegiatan yang disengaja (sadar) oleh peserta didik dengan arahan, bimbingan atau bantuan dari pendidik untuk meperoleh suatu perobahan. Perobahan dari pendidik untuk memperoleh suatu perobahan yang diharapkan meliputi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap tingkah laku), dan psikomotorik (gerakan ragawi/keterampilan). Perobahan yang diharapakan itu dinamakan kompetensi (kemampuan melakukan sesuatu), dirumuskan sebelaumnya dalan disaon pembelajaran (dulu tujuan intruksisonal, sekaranga kompetensi). Mulai dari standar kompetensi, kompotensi dasar, indikator kompetensi. Untuk menegetahui sejauh mana tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapakan tercapai oleh peserta didik diperoleh melalui evaluasi.1



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian evaluasi pendidikan? 2. Apa itu tujuan evaluasi pendidikan? 3. Apa itu fungsi evaluasi pendidikan? C.



Tujuan



1. Mengetahui pengertian evaluasi pendidikan 2. Mengetahui tujuan evaluasi pendidikan 3. Mengetahui fungsi evaluasi pendidikan



1



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.397



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi Pendidikan Menurut Bahasa/Etimologi Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation akar katanya value yang berarti nilai atau harga. Menurut Istilah/Terminologi Dalam Pendidikan ada lima istilah yang saling berkaitan yaitu: (1) pengukuran, (2) penilaian, (3) evaluasi, (4) ulangan, (5) ujian. a. Pengukuran Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran dapat menggunakan test dan non-test. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatatif hasilnya bukan angka ( berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai deskripsi penjelasan prestasi anak didik. Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penelitian.2 b. Penilaian Penilaian (assesment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar psesrta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.3 c. Evaluasi Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematis tentang manfaat atau kegunaan atau objek. Dalam melakukan evaluasi terdapat judgement untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, siakp, minat, keterampilan,



2 3



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.399 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.399



2



dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi, alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis data yang ingin diperoleh. Dengan demikian di dalam evaluasi terdapat pengukuran dan penilaian. d. Ulangan Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. (Permen Diknas No.20 Tahun 2007). Ada beberapa bentuk ulangan yang dilaksanakan kepada peserta didik yaitu: Ulangan Harian, adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapain kompetensi pesrta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksnakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan Kenaikan Kelas, adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kopetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan lembaga pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semster tersebut. e. Ujian Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan /atau peneyelesaian dan suatu satuan pendidikan. 4 Dalam arti luas, evaluasi adalah salah satu proses merencanakan, memeperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Maheren & Lehman, 1978 : 5). Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.5 Sudah barang tentu informasi atau data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluas yang direncanakan. Sebagai contoh, seorang pemuda berusaha memperoleh infomasi tentang berbagai hal mengenai dri pacarnya. Ia menanyakan pendidikan pacarnya, keadaan dan kehidupan keluarganya, pekerjaan orang tuanya, dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun data yang menyangkut pribadi atau sifat-sifat pacarnya diteliti melalui pergaulan sehari-hari diantara mereka berdua. Semua ini dilakukan karena pemuda tersebut ingin mengambil suatu keputusan, apakah pacarnya itu merupakan idola yang cocok dengan dirinya untuk segera 4 5



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.400 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsif dan teknik Evaluasi pembelajaran, (Jakarta: Bandung, 2008), h. 10



3



dijadikan “teman hidunya” atau tidak. apa yang telah dilakukan oleh pemuda tersebut adalah salah satu contoh kegiatan evaluasi. Dari rumusan-rumusan di atas tersebut sedikitnya ada tiga aspek yang diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi pengajaran, yaitu: 1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sitematis. Ini berarti bahwa evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang terencana yang dilakukan secara berkesinambungan. 2. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan beberapa informasi atau data yang menyangkut objek akan dengan yang sedang di evaluasi. 3. Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari tujuantujuan pengajaran yang ingin dicapai.6 Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa prilaku. Dikarenakan tidak semua prilaku dapat dinyatakan dengan evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sangat sulit dan menantang, yang harus disadari oleh para guru. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, di antaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.7



B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. a. Tujuan Evaluasi Secara umum, tujuan evaluasi pada satuan ( lembaga ) pendidikan adalah: 1) Untuk menghimpun bahan-bahan keteranagan yang akan dijadikan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para paserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.



6



M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsif dan teknik Evaluasi pembelajaran, (Jakarta: Bandung, 2008), h. 11 7 M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), h. 1



4



2) Untuk merangasan kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul ke gairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. 3) Untuk mengetahui tingkat efektifitas dan metode-metode pembelajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran salam jangka waktu tertentu. 4) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan dalam menikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.8 Dengan mengetahui makna penilaiann ditinjau dari berbagai segi dala sistem pendidikan, maka dari itu terdapat beberapa tujuan atau fugsi penilaian, yaitu: a.



Penilaian berfungsi selektif



Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk menagadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain: 1. 2. 3. 4.



Untuk memilh siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebaginya.



b. Penilaian Berfungsi Diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. c. Penilaian Berfungsi sebagai Penempatan Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar sendiri. belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu modul maupun paket belajar yang lain. d. Penilaian/Berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.9 Fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru. 2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar. 3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan. 4. Sebagai saran umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa. 5. Sebagai alat untuk memgetahui perkembangan belajar siswa.



8 9



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.404 Suharsimi Arikunto, dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h.18



5



6. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.10



b. Fungsi Evaluasi Selain dan tujan evaluasi adalagi fungsi evaluasi yang berkaitan dengan peserta didik, pendidik dan satuan (lembaga) pendidikan. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fungsi evaluasi bagi peserta didik Bagi peserta didik evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal ini ada dua kemungkinan: a)



Hasil belajar peserta didik memuaskan Jika peserta didik memperoleh hasil belajar yang memeuaskan tentunya kepuasan ini ingin diperolehnya kembali pada waktu yang akan datang. Untuk itu ia akan termotivasi untuk belajar lebih giat agar perolehannya sama bahkan meningkat pada masa yang akan datang. Namun dapat pula sebaliknya setelah memperoleh hasil yang meuaskan peserta didik tidak rajin belajar sehingga pada waktu berikutnya hasilnya akan menurun.



b) Hasil belajar peserta didik yang tidak memuaskan Jika peserta didik memperoleh hasil belajar yang tidak memuaskan, maka pada kesempatan yang akan datang dia akan berusaha memperbaikinya. Oleh karena itu, ia akan giat belajar. Tetapi bagi peserta didik yang kurang motivasinya atau lemah kemauannya akan menyebabkan ia menjadi putus asa. 2. Fungsi Evaluasi bagi guru adalah: a) Guru dapat mengetahui peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaran pelajaran dan yang belum menguasainya. b) Guru dapat mengetahui apakah tujuan dan materi pembelajaran yang telah disampaikan itu dikuasai peserta didik atau belum. c) Guru dapat mengetahui ketepatan metode yang digunakan dalam menyajikan materi pembelajaran. d) Bila dan hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik di bawah ketuntasan minimal, maka guru dapat mempedomani untuk pelaksanaan program remedial. Jadi evaluasi disini dapat dijadikan sebagi umpan balik bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. 3. Fungsi evaluasi bagi sekolah adalah: a) Untuk mengukur ketepatan kurikulum atau silabus b) Untuk mengukur tungkat kemajuan sekolah c) Untuk mengukur keberhasilan guru dalam mengajar d) Untuk meningkatkan prestasi kerja 10



M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), h. 4



6



4. Fungsi evaluasi lainnya Selain fungsi evaluasi seperti disebutkan di atas, masih ada fungsi evaluasi yang lain. a) Untuk menentukan penempatan ( placement ) peserta didik pada tempatnya yang sebenarnya, bedasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan diri peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami hambatan, dalam mengikuti pelajaran atau setiap program bahan yang disajikan guru. b) Untuk mengetahui masalah-masalah yang diderita atau menggangu peserta didik, sehingga peserta didik mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti program pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Kesulitan peserta didik tersebut diusahakan oleh guru pemecahnya.11 Suatu evaluasi perlu memenuhi beberapa syarat sebelum diterapkan kepada siswa yang dikemudian direfleksikan dalam bentuk tingakah laku. Evaluasi yang baik, harus mempunyai syarat seperti berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Valid Andal Objektif Seimbang Membedakan norma Fair Praktis



Disamping kedelapan persyaratan yang perlu ada dalam kegiatan evaluasi, ada beberapa tujuan evaluasi dilakukan oleh setiap guru. Selain untuk melengkapi penilaian, secara luas evaluasi dibatasi sebagai alat penilaian terhadap faktor-faktor penting suatu program termasuk situasi, kemampuan, pengetahuan, dan perkembangan tujuan. Minimal terdapat 6 tujuan evaluasi dalam kaitannya dengan belajar mengajar. Keenam tujuan evaluasi adalah sebagai berikut. 1. Menilai ketercapaian ( attaincement) tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru. 2. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi. 3. Sebagai sarana ( means ) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui. 4. Memotivasi belajar siswa 5. Menyedikan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. 6. Menjadikan dasar evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. 12



11



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2015) h.406



12



M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), h. 10



7



BAB III PENUTUP Kesimpulan Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation akar katanya value yang berarti nilai atau harga. Dalam arti luas, evaluasi adalah salah satu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. (Maheren & Lehman, 1978 : 5). Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Tujuan dan Fungsi Evaluasi PendidikanDalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.



Krtik dan saran Demikian sedikit penjelasan tentang Evaluasi pembelajaran yang dapat kami dari beberapa referensi yang ada, kami berharap apa yang kami sampaikan dalam manakalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi para pendengar. demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar makalah ini dapat menjadikan suatu referensi untuk kalangan umum. Kami sebgai penyusun memohin maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan. Atas saran dan kritiknya kami ucapkan terima kasih.



8



Daftar Pustaka



Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2015 Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Aksara, 2015 Ngalim. M, Prinsip-Prinsip Dan Tekhnik Evalauasi Pengajaran, Bandung : Rosda Karya, 2008 Sukardi. M, Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011



9