Farmakognosi 123 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS TADULAKO



LAPORAN LENGKAP FARMAKOGNOSI



PERCOBAAN: 1. 2. 3. 4.



PEMBUATAN SIMPLISIA TANAMAN PENGAMATAN AMILUM SECARA MIKROSKOPIK PENGAMATAN SIMPLISIA UMUM SECARA MIKROSKOPIK IDENTIFIKASI PENDAHULUAN



DI SUSUN OLEH: NAMA



: WAHYUNI MUS



NIM



: G 701 13 096



KELAS



: FARMASI B



KELOMPOK : II



PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2014



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Farmakognosi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian Praktikum Farmakognosi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan penanggung jawab serta kepada semua asisten yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga laporan lengkap praktikum Farmakognosi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Palu, 19 November 2014



Wahyuni Mus



LEMBAR PENGESAHAN Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 10 November 2014, sebagai syarat untuk mengikuti ujian praktikum. Disahkan oleh :



Asisten



Moh. Fajrin



Septiawan



G 701 11 071



G 701 11 049



Fauzia ansar



Irman Setiawan



G 701 11 006



G 701 11 081



Febrianto Rerung G 701 11 089



Mengetahui, Penanggung Jawab



Koordinator Asisten Praktikum



Ririen Hardani, S.Farm.,S.Si., Apt



Irman Setiawan



NIP.



NIM. G 701 11 081



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang……………………………………………………………. I.2 Maksud Percobaan……………………………………………………....... I.3 Tujuan Percobaan..……………………………………….……………….. I.4 Prinsip Percobaan.………………………………………………………… BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Deskripsi Tanaman………………………………………………………. II.2 Uraian Bahan dan Sampel.……………………………………………….. II.3 Klasifikasi………………………………………………………………... BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN III.1 Waktu dan Tempat……………………………………………………… III.2 Alat dan Bahan.…………………………………………………………. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pengamatan.………………………………………………………. IV.2 Pembahasan.…………………………………………………………….. BAB V. PENUTUP V.1 Kesimpulan ……….……………………………………………………... V.2 Saran…………………….……………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM BIOGRAFI KARTU KONTROL



BAB I PENDAHULUAN



I.1 Latar belakang Farmakognosi berasal dari bahasa yunani yaitu pharmakon (obat) dan gnosis ilmu/pengetahuan tentang obat khususnya dari nabati, hewani dan mineral.Menurutfluckiger farmakognosi adalah pengetahuan secara serentak bebagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segera segi yang perlu di ketahui tentang obat. Simplisia adalah bahan alamiah yang di gunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang di keringkan.Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah di tetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, kadarnya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya basah oleh air laut tercampur minyak pelumas dan lain-lain. simplisia dinyatakan bulukan jika kualitasnya turun karena di rusak oleh bakteri, cendawan atau serangga. Di nyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama bahan-bahan atau bagian tanaman bahan lain. Dianggap di palsukan jika secara sengaja dig anti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semetinya. Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan bijibijian.Amylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28 %) dan sisanya amilopektin amilosa. Dalam bidang farmasi dari seluruh percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan simplisia, tahapan pembuatan simplisia yang baik, pemilihan tanaman yang baik untuk di buat simplisia, manfaat dari tanaman yang akan dibuat simplisia, pengamatan amilum dan simplisia secara organoleptis meliputi mikroskopis dan makroskopis. Serta tau cara pengidentifikasian tannin, polifenol, saponin, dan alkaloid pada tanaman.



I.2. Maksud Percobaan 1. Pembuatan simplisia Mengetahui cara pembuatan simplisia 2. Pengamatan amilum secara mikroskopik Mengetahui cara pemeriksaan simplisia yang mengandung amilum secara mikroskopik 3.



Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik Mengetahui cara pemeriksaan simplisia secara organoleptik



4.



Identifikasi pendahuluan Mengetahui cara pengidentifikasian senyawa aktif pada simplisia



I.3. Tujuan Percobaan 1. Pembuatan simplisia tanaman - Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik - Mengidentifikasi bahan baku simplisia 2. Pengamatan amilum secara mikroskopik - Mengidentikasi simplisia yang mengandung amilulm secara mikroskopik - Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis amilum 3. Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik - Mengidentikasi berbagai jenis simplisia secara organoleptik - Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis simplisia 4. Identifikasi Pendahuluan Memahami cara mengidentifikasi kandungan senyawa aktif pada simplisia



I.4. Prinsip Percobaan Pembuatan



simplisia



dilakukan



melalui



tahapan



yaitu



pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, perubahan bentuk (perajangan), pengeringan, sortasi kering, pengepakan, dan penyimpanan. Identifikasi tipe stomata dari simplisisa amilum oryzae, anilum manihot, dan amylum maydis secara organoleptik yang dilarutkan dalam aquadest dan diamati pada mikroskop. Identifikasi dan pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis simplisia dilakukan dengan pengamatan terhadap bau, rasa, dan bentuk kemudian diamati secara mikroskopik dengan meneteskan larutan kloralhidrat LP 10% pada simplisia dan diamati dengan mikroskop. Identifikasi kandungan kimia pada simplisia dilakukan dengan melakukan preparasi-preparasi pada serbuk simplisia dangan menambahkan zat maupun melarutkan zat pada reagen rof yang sesuai kemudian dilakukan pengamatan terhadap keberadaan



senyawa aktif alkaloid, saponin, dan



glikosida antarkuinon yang terdapat pada simplisia.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



II.1 Deskripsi Tanaman Mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.Sorus merupakankumpulan dari spora.Indusium adalah suatu lapisan pelindung untuk melindungi sporangium terutama yang masih muda.Spora adalah struktur pembiakan halus yang dihasilkan oleh paku – pakis.Spora berbentuk bulat, menempel pada permukaan bawah daun.Silinder pusat terdiri dari xilem dan floem.Fase sporofit menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosi.Spora tumbuh melalui bagian selnya menjadi gametofit.Gametofit menghasilkan gamet melalui pembelahan mitosis. Daun berupa daun majemuk, menyirip, lanset, tepi bergerigi, ujun runcing, pangkal tumpul, panjang 5-6 cm, lebar 1-2 cm, tangkai silindris, berambut, pertulangan menyirip, hijau. Ental yang muda ditutupi oleh sisik berwarna coklat muda. Tersusun atas 15 pasang anak-anak daun panjangnya 40 cm dan lebarnya 8 cm. Tekstur daun agak kaku dengan tepi bergigi berwarna hijau gelap.Batang terlihat tegak dan berkayu, berbentuk bulat, panjang, permukaan kasar, terdapat rambut-rambut uniseluler yang berwarna coklat muda agak kehitaman dan mudah lepas saat disentuh yang melekat pada batangnya. Panjang batang mencapai 2-3 m bahkan bisa lebih dengan diameter mencapai sekitar 5 cm, mempunyai percabangan, dan berwarna hitam kecoklatan. Batangnya kebanyakan bercabang, berkarang dan jelas kelihatan berbukubuku dan beruas-ruas.Pada buku-buku batangnya terdapat karangan daun yang hanya menyerupai sisik saja.Akar serabut. Sorus yaitu spora (sarus) yang terletak di bawah daun, bentuknya beraturan seperti jala, membentuk seperti huruf V yang berbentuk garis zig-zag dan hampir membuat bentukan seperti segitiga. Pada tangkai daun terdapat bentukan seperti bunga atau biji yang berwarna merah dan berukuran agak besar.pada ketiak anak daun tumbuh tunas untuk perbanyakan diri.



II.2. Uraian Bahan 1. Aquades ( FI III: 96) Nama Resmi : AQUA DESTILLATA Nama Lain



: Air suling



RM/BM



: H2O/18,02



Pemerian



: cairan jernih, tak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa



Kelarutan



:-



Khasiat



:-



Kegunaan



: sampel



Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik



2. Amilum oryzae (FI III: 93) Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE Nama Lain



: Pati Beras



RM/BM



:-



Pemerian



: Serbuk sangat halus, putih, tidak berbau, tidak berasa



Kelarutan



: praktis tidak larut dalam air dingin, dan dalam etanol (95%)



Khasiat



: Zat tambahan



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering 3. Amilum Solani (FI III: 94) Nama Resmi : AMYLUM SOLANI Nama Lain



: Pati Kentang



RM/BM



:-



Pemerian



: Serbuk hablur, putih, tidak berbau



Kelarutan



: praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%)



Khasiat



: Zat tambahan



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik



4. Amilum Manihot (FI III: 93) Nama Resmi : AMYLUM MANYHOT Nama Lain



: Pati Singkong



RM/BM



:-



Pemerian



: Serbuk ablur, kadang-kadang berupa gumpalan kecil, putih, tidak berbau, tidak berasa



Kelarutan



: praktis tidak larut dalam air dingin



Khasiat



: Zat tambahan



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik



5. Kloralhidrat (FI III: 142) Nama resmi



: CHLORALIHYDRAS



Nama Lain



: Kloralhidrat



RM/BM



: C2H3Cl3O3/161,40



Pemerian



: Hablur, transparan, tidak meleleh basah, tidak berwarna, bau tajam dan khas, rasa kaostik dan agak pahit, melebur pada suhu lebih kurang 35˚ dan perlahan-lahan menguap



Kelarutan



: Sangat mudah larut dalam air dan dalam minyak zaitun, mudah larut dalam etanol (95%), dalam kloroform dan dalam eter



Khasiat



: Hipnotikum, Sedativum



Kegunaan



: pelarut



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk



6. Asam Sulfat (FI III: 58) Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM Nama Lain



: Asam Sulfat



RM/BM



: H2SO4/98,07



Pemerian



: cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna. Jika



ditambahkan kedalam air menimbulkan panas



Kelarutan



: sangat mudah larut dalam air



Khasiat



: Zat tambahan



Kegunaan



: Pelarut



Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat



7. Besi Klorida (FI III: 659) Nama Resmi : FERROSI CHLORIDUM Nama lain



: Besi (III) Klorida



RM/BM



: FeCl3/162,2



Pemerian



: Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembaban



Kelarutan



: Larut dalam air, larutan berupa lensasi berwarna jingga



Khasiat



: Zat tambahan



Kegunaan



: Pereaksi



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat



8. Asam Klorida (FI III: 140) Nama resmi



: ACIDUM HYDROCHLORIDUM



Nama Lain



: Asam Klorida



RM/BM



: HCl/36,46



Pemerian



: cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan 2 bagian volume air, asap hilang



Kelarutan



:-



Khasiat



: Zat tambahan



Kegunaan



: Pereaksi



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat



II.3. Uraian Sampel



1. Kentang(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Solanes



Famili



: Solanoceae



Genus



: Solanum



Spesies



: Solanum tuberosum L.



2. Jagung(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Liliopsida



Ordo



: Poales



Famili



: Poaceae



Genus



: Zea



Spesies



: Zea mays L.



3. Mengkudu(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Rubiales



Famili



: Rubiaceae



Genus



: Morinda



Spesies



: Morinda citrifolia L.



4. Mangga(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Sapindales



Famili



: Anacardiaceae



Genus



: Mangifera



Spesies



: Mangifera Indica



5. Benalu Mangga(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Santales



Famili



: Dendropthae



Genus



: Loranthaceae



Spesies



: Denthroptoe pandra



6. Daun Teh Arab(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Calestrales



Famili



: Calestreceae



Genus



: Catha



Spesies



: Catha ecluis L.



7. Pandan(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Liliopsida



Ordo



: Acrada



Famili



: Acradaceae



Genus



: Pandanus



Spesies



: Pandanus amarylifolius



8. Kedondong Hutan(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Anacardia



Famili



: Anacardiaceae



Genus



: Spordias



Spesies



: Spordias pinnata



9. Pare(www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Violales



Famili



: Cucurbiteceae



Genus



: Momordica



Spesies



: Momordica charantia L.



10. Sembung (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Asterales



Famili



: Asteraceae



Genus



: Blumea



Spesies



: Blumea balsamifera



11. Puring (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Euphoribales



Famili



: Euphorblacea



Genus



: Codiaeum



Spesies



: Codiaeum Veriegatum Bi



12. Lobak (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Capparales



Famili



: Brassicacene



Genus



: Raphanus



Spesies



: Raphanus satuvus var hertensis L



13. Hiptis, Rumput Knop (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnolipsida



Ordo



: Lamiales



Famili



: Lamiaceae



Genus



: Hyptis



Spesies



: Hyptis Cabitata Jacq



14. Bunga Terompet (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Gennanales



Famili



: Apocynaceae



Genus



: Mandevilla



Spesies



: Mandevilla sandevir



15. Orok-orok (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Fabales



Famili



: Fabaceae



Genus



: Crotalaria



Spesies



: Crotalaria anagyroides kunt



16. Tikusan (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Sapindales



Famili



: Rutaceae



Genus



: Clausena



Spesies



: Clausena exacawata burm. F.



17. Benalu (www.plantamor.com) Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Santalales



Famili



: Loranthaceae



Genus



: Loranthus



Spesies



: Loranthus pandra



BAB III METODOLOGI KERJA III.1. Waktu dan Tempat III.1.1. Waktu 17 Oktober 2014 – 05 November 2014 III.1.2. Tempat Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Desa salubumba, kecamatan banawa tengah, kabupaten Donggala



III.1 Alat Dan Bahan III.1.1 Alat - Pisau/catter - Gunting - Karung - Blender - Mikroskop - Deck gelas - Objek gelas - Botol semprot - Pipet tetes - Tabung reaksi - Cawan porselin - Gelas ukur - Neraca analitik - Sendok tanduk - Hot plate - Gelas kimia



III.1.2 Bahan - Kantong Plastik - Kertas Label - Pot plastic - Sampel Tanaman Daun Paku Sepat (Neoproplopiscordifolia) - Koran - Kardus - Karung - Aquades - Lap kasar - Lap halus - Amilum - Amilum Solanum - Amilum Manihot - Amilum Maydis - Tissue - Klohidrat P 10 % - Eter - Kloroform - Hcl - NaOH - Kertas Saring - Kertas Perkamen - FeCl3



III.3.Prosedur Kerja Percobaan I 1. Disiapkan alat yang akan digunakan 2. Pemilihan bahan baku yang akan di gunakan sebagai sampel pembuatan simplisia (tanaman yang di ambil adalah tanaman liar) 3. Dilakukan sortasi basah ketika tanaman masih segar 4. Dilakukan pencucian pada tanaman tersebut 5. Dilakukan pengubahan bentuk dari tanaman tersebut 6. Dikeringkan tanaman tersebut dengan tidak terkena cahaya sinar matahari langsung 7. Dilakukan sortasi kering 8. Penyimpanan atau Pengepakan



Percobaan II : 1. Identifikasi tiap amilum secara organoleptik 2. Siapka alat dan bahan 3. Ambil amilum dengan sendok tanduk, lalu letakan diatas objek gelas 4. Tteteskan satu tetes aquades lalu tutup dengan deck gelas 5. Amati sampel dengan menggunakan mikroskop 6. Gambar hasil pengamatan yang di peroleh dan lengkapi dengan keterangan (disciptrio) masing-masing sampel



Percobaan III : 1. Ambil serbuk simplisia yang telah dibuat, letakan diatas dek gelas 2. Ditetesi dengan klorihidrat LP 10% lalu difikusi dengan pemanasan 3. Ditutup dengan objek gelas 4. Amati secara makroskopik dan mikroskopik serta bandingkan dengan gambarfragmen yang terdapat pada literature. Gambar pada gambar kerja yang telahdi sediakan.



Percobaan IV : a. Identifikasi Alkaloid 1.



Lakukan penyarian pada serbuk simplisia dengan campuran eter



dan kloroform. Saring 2.



Pindahkan 1-2 ml filtrate dan cawan



3.



Tambahkan pereaksi mayer LP, amati perubahan yang terjadi



b. Identifikasi Saponin 1. Masukan 0,5 gram serbuk yang diperiksa dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 10 ml air panas dinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik 3. Keberadaan saponin akan di tandai dengan terbentuknya buih yang mantap selama tidak kurang 10 menit setinggi 1-10 cm, dengan penambahan HCL 3N buih tidak hilang. c. Identifikasi tannin dan polifenol 1. Menambahkan sampel dengan aquades panas, kemudian mengaduk dan mendinginkan 2. menambahkan 5 tetes Nacl 10 % kemudian di saring 3. Filtrat di bagi menjadi 3 bagian, A,B,C 4. Filtrat A digunakan sebagai blanko 5. Menambahkan 3 tetes pereaksi Fecl3 6. Menambahkan larutan gelatin kedalam filtrate 7. Menbgamati perubahan yang terjadi pada filtrate B dan C 8. Jika terbentuk endapan pada filtrate C maka terdapat tannin. 9. Jika terbentuk warna hijau kehitaman pada filtrate B menunjukan adanyatannin terhidrolisa jika terbentuk warna hijau kecoklatan padafiltrate Bmanunjukan adanya tannin terkondensasi. Jika terbentukwarna-warna lainselain warna ini, menunjukan senyawa polifenol.



BAB IV HASIL HDAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Pengamatan 1. Pembuatan Simplisia Tanaman No.



Gambar



Perlakuan



Proses pengumpulan bahan 1.



baku



Proses perajangan atau 2.



pengubahan bentuk sebelum dikeringkan



Hasil simplisia alus yang 3.



telah dikeringkan



2. Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik No.



1.



2.



3.



Nama



Gambar



Gambar



Tipe



Amilum



Pengamatan



Literatur



Stomata



Amilum



Tipe



Manihot



Bidastin



Amilum



Tipe



Oryzae



Akhnonistin



Amilum



Tipe



Solani



Parastin



3. Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik No.



Sampel



Gambar



Keterangan Bau: khas teh Bentuk: majemuk,



1.



Jambu Biji



runcing Rasa: pahit Bau: khas teh Bentuk: menjari,



2.



Kayu Jawa



licin Rasa: hambar Bau: khas lemah Bentuk: bulat,



Kedondong 3.



Hutan



ujung runcing Rasa: hambar, sepat



Bau: kas tanah 4.



Sambang Getih



Bentuk: bulat telur Rasa: hambar, pahit Bau: khas Bentuk: panjang,



5.



Pandan



sejajar Rasa: pahit Bau: khas kayu



6.



Jambu Mente



Bentuk: bulat telur Rasa: hambar Bau: khas Bentuk: lebar,



7.



Mangga



kasar Rasa: hambar, sepat Bau: khas Bentuk: lonjong,



8.



Kopi



panjang Rasa: pahit Bau: khas teh Bentuk: menjari,



9.



Iles-iles



licin Rasa: hambar Bau: khas teh



Jambu 10.



Tangkala



Bentuk: oval Rasa: hambar



Bau: khas tanah Bentuk: berjari 11.



Jarak Pagar



lima Rasa: pekat, hambar Bau: pedis, sejuk Bentuk: mengarah



12.



Tapak Liman



ke akar Rasa: pahit Bau: khas teh



13.



Jarak Merah



Bentuk: menjari Rasa: hambar Bau: khas teh Bentuk: majemuk,



14.



Putri Malu



lancip Rasa: pahit Bau: khas Bentuk:



15.



Tembelekan



berhadapan Rasa: pahit Bau: khas rumput



16.



Girang



Bentuk: majemuk Rasa: pahit Bau: khas teh Bentuk: jorong



17.



Mengkudu



lanset Rasa: pahit, sepat



Bau: khas rumput Bentuk: panjang, 18.



Kelor Hutan



lonjong Rasa: hambar Bau: khas rumput



19.



Paparekurun



Bentuk: majemuk Rasa: pahit Bau: khas teh Bentuk: menyirip,



20.



Ketepeng Cina



bulat Rasa: manis, pedis Bau: khas minyak ikan



21.



Bandotan



Bentuk: bergerigi Rasa: pahit, pedas Bau: khas



Bunga 22.



terompet



Bentuk: lonjong, bulat Rasa: pahit Bau: khas teh



23.



Angsana



Bentuk: meruncing Rasa: pahit, pekat Bau: khas



Belimbing 24.



Wuluh



Bentuk: runcing Rasa: hambar, Bau: bau khas



25.



Pala



lemah Bentuk: meruncing,



Rasa: sepat, agak pedas Bau: khas teh Bentuk: bulat 26.



lonjong



Teh arab



Rasa: manis, hambar



4. Identifikasi Pendahuluan Pengamatan No .



1.



Sampel



Daun Paku



Flavonoi



Polifeno



Alkaloid



Saponin



+



+



-



-



+



-



+



+



+



-



+



+



+



+



-



+



+



+



-



+



+



+



-



d



Tanin



l



Sepat(Nephr



oplopis cordifolia 2.



Jambu Tenggalak (Belischa axmanthera)



3.



Iles-Iles (Tacea perrata)



4.



Sambang



_



Getih (Hemigroph is coleata) 5.



Belimbing Wuluh(Avve



+



rhoa bilimbi) 6.



Daun Kopi



_



+



_



+



-



-



+



+



+



-



(Coffea arabica) 7.



Tembolikan (Lantana carana)



IV. 2 Pembahasan Pada percobaan pertama ini adalah pembuatan simplisia.Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simplek yang berasal dari kata simpleks, berate suatu obat sederhana. Istilah simplisia di pakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen kesehatan RI membuat letusan tentang simplisia ialah bahan alam yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Berdasarkan hal itu maka simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,



bagian



tanaman,



eksudat



tanaman,



atau



gabungan



antara



ketigannya.Misalnya datura folium dan peprisi nigri fructus.Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari selnya.Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia mineral atau pelican. Adapun beberapa



perlakuan yang kita lakukan didalam



laboratorium adalah pertaman pemilihan bahan baku, dalam pemilihan bahan baku di pilih tanaman yang benar-benar yang segar lalu dilakukan sortasi basah dengan tujuan memisahkan bagian tanman yang akan dijadikan simplisia lalu pengubahan bentuk didalamnya mencakupi pemilipan, pemotongan, lalu dilakukan perajangan dan pengupasan dan pada pengeringan dilakukan tidak boleh terkena sinar matahari langsung karena tidak baik bagi tanaman tersebut lalu dilakukan sortasi kering dan penyimpanan tanaman tersebut dimasukan kedalam toples dan diberi label. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan simplisia adalah 1. Waktu pengeringan 2. Suhu pengeringa 3. kelembaban udara di sekitanya dan kelembaban bahan atau kandungan air bahan 4. ketebalan bahan yang di keringkan



5. sirkulasi udara 6. luas permukaan bahan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengepakan dan penyimpanan simplisia ialah 1. Cahaya 2. Oksigen atau sirkulasi udara 3. Reaksi kimi yan terjadi antara kandungan aktif tanaman dengan wadah 4. Penyerapan air 5. Kemungkinan terjadinya proses dehidrasi 6. Pengotoran dan atau pencemaran, baik yang diakibatkan oleh serangga, kapang, bulu-bulu tikus atau binatang lain. Sedangkan persyaratan wadah yang akan digunakan sebagai pembungkus simplisia harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Harus inert, artinya tidak mudah bereaksi dengan bahan lain 2. Tidak beracum bagi bahan simplisia dan bagi manusia yang menanganinya 3. Mampu melindungi bahan simplisia dari cemaran mikroba, kotoran dan serangga 4. Mampu melindungi bahan simplisia dari penguapan kandungan aktif 5. Mampu melindungi bahan simplisia dari pengaruh cahaya, oksigen, dan uap air. Pada percobaan kedua hasil praktikum yang dapat dibahas adalah sebagai berikut: Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang daun, dan biji-bijian. Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obata yang belum mengalami pengolahan apapun dan juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terbagi dua jenis, yaitu simplisia nabati, dan simplisia hewani. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh bagian dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.



Sedangkan simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan pleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral) yaitu simplisia yang berupa bahan-bahahn pelican/mineral yang belum diolah atau telah diolah tetapi di olah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau



pembelian



dari



pengumpul/pedagang



simplisia.



Pemeriksaan



organoleptik dan mikroskopik dilakukan dengan menggunakn indra manusia. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan mengamati cirri-ciri anatomi histology terutama untuk menegaskan keaslian simplisia dan pemeriksaan untuk menetapkan mutu berdasarkan senyawa aktifnya umumnya meliputi pengamatan terhadap serbuk. Identifikasi amilum secara mikroskopis dan secara kimawi.Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah amilum manihot, amilum maydis, amilum solanum, dan amilum oryzae.Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel. Adapun beberapa perlakuan yang dilakukan didalam laboratorium adalah pertama menyiapkan alat dan bahan, lalu diambil amilum dan diletakkan diatas objek gelas, lalu ditetesi aquades dan ditutup dengan deck gelas, lalu diamati dibawah mikroskop. Pembahasan pada percobaan ketiga ialah Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simpleks, berate suatu obat sederhana. Istilah simplisia di pakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen kesehatan RI membuat letusan tentang simplisia ialah bahan alam yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.



Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalamipengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, hewani, pelican (mineral). Berdasarkan hal iktu maka simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketigannya.Misalnnya datura folium dan peprisi nigri fructus.Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari selnya. Adapun Alat-alat dan bahan-bahan yang kita pergunakan pada saat praktikum ini antara lain yaitu Mikroskop, karena pengamatan yang harus kita lakukan ada dua yaitu Mikroskopoik dan Makroskopik maka digunakanlah mikroskop untuk melihat keberadaan sel-sel atau jaringanjaringan dari tumbuhan tersebut. Lalu deck gelas dan objek gelas merupakan alat pelengkap dari mikroskop deck gelas sebagai tempat penyimpanan sampel sedangkan objek gelas untuk menutup sampel, dan digunakan juga pipet tetes yang didalam pipet tetes tersebut diisi dengan klorohidrat P 10 % yang ditetesi paa bagian sampel yang akan diteliti. Dan adapun bahan-bahan yang digunakan adalah seluruh sampel tanaman simplisia yang telah dikeringkan dan dihaluskan dan larutan klorohidrat P 10% yang ditetesi pada sampel tanaman yang akan diamati. Adapun cirri-ciri simplisia atau tanaman yang akan dijadikan simplisia yaitu, pada saaat pengeringan atau selesai pengeringan bau dari tanaman trsebut masih memiliki bau yang khas, atau pada cirri-ciri fisik pada saat pengamatan sampel-sampel yang diambil benar-benar berasal dari tanaman yang baik yang daunnya tidak layu, dan tidak berlubang. Pada saat praktikum, bau, rasa, dan warna dari tanaman Nephroplopis cordifolia atau biasa disebut daun Paku Sepat.Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data dari simplisia yaitu memiliki bau khas seperti teh, dengan rasa hambar dan warna hijau kecoklatan akibat pengeringan.



Melalui hasil pengamatan secara mikroskopik, diperoleh data bentuk daunnya, yaitu berbentuk daun majemuk, menyirip, lanset, tepi bergerigi, ujung runcing dan pertulangan menyirip. Pengidentifikasiansecara mikroskopik dilakukan dengan meneteskan larutan kloralhidarat sehingga mudah diamati dan dilakukan pengamatan melalui mikroskop sehingga diperoleh bentuk dari sel. Manfaat dari percobaan ini ialah kita dapat mengetahui simplisia yang baik dan tidak untuk di buat obat, dan juga sel-sel dan jaringa-jaringan dari tumbuhan tersebut, oleh karena itu penting dilakukan praktikum ini. Pembahasan pada percobaan keempat ini ialah mengidentifikasi jenis-jenis senyawa aktif yang terdapat pada simplisia. Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan.Saponin memiliki karasteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir.Saponin diklasifikasikan menjadi dua yaitu saponin steroid dan saponin tritenoid, kedua jenis saponin mudah larut dalam eter.Saponin memiliki peran penting sebagai antiinflamasi yaitu dengan menghambat pembentukan eksudat dan menghambat kenaikan permeabilitas vascular. Alkaloid dari tanaman kebanyakan merupakan senyawa amina tersier dan yang lainnya terdiri dari nitrogen primer, sekunder, dan quartener.Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen ini yang biasanya bersifat basa dan sebagian besar atom nitrogen ini merupakan cincin aromatis. Tanin merupakan gambaran umum untuk senyawa golongan polimer fenolik. Glikosida adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. Glikosida bias berupa saponin steroid maupun maupun saponin tritopenoid, saponin bila terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Ini merupakan satu senyawa yang mudah dikristalkan lewat



asetilasi dapat dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut.Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut sebagai sapotoksin. Simplisia yang diperoleh dari wadah yang baik dan disimpan pada tempat yang dapat menjamin terpeliharanya mutu simplisia.Wadah terbuat dari plastic tebal atau gelas yang berwarna gelap dan tertutup kedap memberikan suatu jaminan yang memadai terhadap isinya, wadah dari logam tidak dianjurkan agar tidak berpengaruh terhadap simplisia.Ruangan simplisia harus diperhatikan suhu, kelembaban udara dan sirkulasi udara naungannya. Adapun perlakuan yang kita lakukan didalam praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan yang di lakukan dan disediakan pada saat praktikum adalah tabung reaksi yang berfungsi untuk menyimpan larutan yang simplisia yang dilarutkan dengan aquades.Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan simplisia yang telah di larutkan dengan aquades untuk menunjuka ada tidaknya buih yang menunjukan adanya saponin. Sendok tanduk yang digunakan untuk mengambil sedikit simplisia yang akan dilarutkan dengan aquades, neraca analitik berfungsi untuk menimbang simplisia yang akan di amati saponin, tannin, dan alkaloid. Gelas ukur digunakan untuk mengukur banyaknya larutan aquades yang akan digunakan untuk melarutkan simplisia. Corong pisah digunakan untuk menyaring larutan murni dari simplisia agar larutan yang didapatkan larutan murni tidak terbawah dengan simplisia yang telah dikeringkan. Pada mengidentifikasi alkaloid pertama dicampurkan simplisiaa dengan campuran eter dan kloroform kemudian disaring. Pindahkan 1-2 ml piltrate dalam cawan, kemudian ditambahkan pereaksi mayer LP diamati perubahan yang terjadi dan pada tanaman yang tidak mengandung alkaloid. Pada pembuatan saponin pertama dimasukkan 0,5 gram serbuk yang diperiksa dalam tabung reaksi, tambahkan 10 Ml air panas dinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik lalu di amati dan pada pengamatan pada tanamanterdapat saponin.



Pada pengamatan tannin dan polifenol, sampel ditambahkan dengan aquades panas kemudian di aduk dan didinginkan.Lalu ditambahkan 5 tetes Nacl 10 % kemudian disaring. Lalu filtrate dibagi menjadi 3 filtrat pertama digunakan sebagai blanko dan tabung kedua ditetesi 3 tetes Fecl3 dan pada tabung ketiga ditambahkan larutan gelatin lalu diamati perubahan warnanya dan pada tanaman terdapat Tanin dan tidak terdapat polifenol. Berdasarkan literatur Morfologi Tumbuhan daun paku sepat mengandung senyawa saponin, kardenolin, flavonoid, dan tanin. Pada identifikasi saponin dan tanin, telah sesuai dengan literatur. Namun pada identifikasi flavonoid, tidak ditemukan senyawa flavonoid karena sampel yang digunakan pada saat identifikasi hanya sedikit. Pada identifikasi alkaloid dan polifenol tidak ditemukan senyawa tersebut dan hal tersebut telah sesuai dengan literatur. Manfaat dari percobaan ini mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan simplisia, tahapan pembuatan simplisia yang baik, pemilihan tanaman yang baik untuk di buat simplisia, manfaat dari tanaman yang akan dibuat simplisia, pengamatan amilum dan simplisia secara organoleptis meliputi



mikroskopis



dan



makroskopis.



Serta



mengetahuicara



pengidentifikasian tannin, polifenol, saponin, dan alkaloid pada tanaman.



BAB V PENUTUP



V.1 Kesimpulan Percobaan 1 : Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa: 1. tahap-tahap pembuatan simplisia adalah : - pengumpulan bahan baku - sortasi basah - pencucian - pengubahan bentuk (perajangan) - pengeringan - sortasi kering - pengepakan dan penyimpanan 2. bahan aktif yang terdapat pada neprolepis codifolia ( paku sepat ) yaitu saponin kardenolin,flavonoid, dan tanin Percobaan 2 : Dari percobaan ini,dapat disimpulkan bahwa: 1. dari hasil pengamatan simplisia secara organoleptik dan mikroskopik diperoleh tipe stomata pada masing-masing simplisia: -amylum manihot : tipe bidioastin -amylum oryzae : tipe aninonistik -amylum solanum: tipe parasitin 2. pemeriksaan secara mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskopik dilakukan dengan melihat perbedaan bentuk dari tiap amylum Percobaan 3 : Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa 1. hasil identifikasi pada serbuk simplisia daun paku sepat (nephrotepis lordifolia) diperoleh;



-bau



: agak harum



-bentuk: daun majemuk menyirip fanset,tepi bergerigi,ujung runcing,tangkaisilidris,pangkal tumpul,berambut,pertulangan daun menyirip. 2. cara pemeriksaan mikroskopik simplisia dilakukan dengan cara menetesi serbuk simplisia dengan larutan kloralhidrat 10%,difiksasi dengan pemanasan dan pemanasan melalui mikroskop



Percobaan 4 : Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa: 1. pada daun paku sepat terdapat kandungan kimia yaitu tanin 2. pada daun sepat terdapat kandungan senyawa aktif saponin



V.2 Saran Diharapkan dalam melakukan praktikum farmakognosi alat dan bahan tersedia dengan baik agar semua praktikum bisa dapat terlaksana



DAFTAR PUSTAKA Anonim Pom1979. Farmakope indonesia III. Depkes RI; jakarta Ellis H,lioni.2010.berpacu melawan usia-rahasia awet muda tanpa obat dan kosmetik. Andy; Yogjakarta Frecdman.2003. fisika universitas. Erlangga;Jakarta Mulyani,damin.1994. pengantar kimia. EGC; Yogjakarta Ryzki, alfi.2012.Dasar-dasar farmakognosi. Gramedia; Jakarta Setiawan.2008. 273 ramuan tradisional untuk mengatasi aneka penyakit. Ayomedia pustaka; Jakarta Sunarmiati.2008. cara benar meracik obat tradisional. Kasmus; Yogyakarta Sutresna,nana.2001. cerdas belajar kimia. Grafido; Jakarta Sri,mulyani,dkk.2004.morfologi tumbuhan. Gadjah mada university press; Yogjakarta Syamsuni.2006. farmasetika dasar dan hitungan farmasi. EGC; Jakarta Tjitrosoepomo,G,1994. Taksonomi tumbuhan obat-obatan. Gadjah mada university press; Yogjakarta Winangsih,H.2007.Antioksidan alami dan radikal bebas. Kansinius; Yogjakarta



KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM Dengan ini menerangkan bahwa praktikan dibawah ini : Nama



: Wahyuni Mus



Stambuk



: G 701 13 096



Kelompok



: II



Telah memenuhi segala kewajiban laboratorium selama mengikuti praktikum Farmakognosi.



Palu, 19 November 2014



Menyetujui, No



NAMA LABORAN



LABORATORIUM



1.



Ian Santoso, AMKL



Fitokimia-Farmakognosi



2.



Ni Wayan Madya N,S.Si



Farmasetika



3.



Wirahatni



Farmakologi-Biofarmasi



4.



Mardalena Kenyamu



Kimia Farmasi



5.



Deniarta



Mikrobiologi Farmasi



Mengetahui, Penanggung Jawab Praktikan



(Ririen Hardani, S.Farm.,S.Si., Apt) NIP



TTD