Ansietas 123 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KEPERAWATAN JIWA “ANSIETAS” Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas di AKADEMIK KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO Tahun Ajaran 2017/2018



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 ADIF SYAROFI



(201501046)



AISYAH MIFTAKHUR R



(201501049)



BATARI KUSUMA F



(201501054)



EMY NUR KOLILA



(201501061)



ERNA KARISATIL A



(201501062)



FIXI DWI SAFTI N R



(201501067)



LUKMAN SAGOPI



(201501077)



NUR SUSI SUSANTI



(201501081)



PUTRI RAHMA M



(201501083)



RISMA FRISTY



(201501086)



PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANSIETAS PADA KEPERAWATAN JIWA”tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan moril maupun materiil, maka dari itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosendosen pengajar mata kuliah keperawatan jiwa. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan yang sifatnya membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Ponorogo, 07 Juli 2017



Penulis



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................................



i



DAFTAR ISI..................................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................... B. Rumusan Masalah.................................................................................... C. Tujuan Penulisan......................................................................................



1 2 2



BAB 2 PEMBAHASAN A. B. C. D. E.



Definisi…………….................................................................................. Tanda dan Gejala....................................................................................... Diagnosa………………............................................................................ Tindakan Keperawatan............................................................................. Satuan Pelaksanaan Ansietas Pada Pasien Jiwa.....................................



5 F. Evaluasi……………................................................................................ Tabel Penilaian Kemampuan Pasien dan Keluarga.................................23 G. Dokumentasi……………………………………………………………



3 4 4 5



22 28



BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................ B. Saran.......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



2



30 30



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan (Depkes), dr H Syafii Ahmad MPH, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap Negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Gangguan kecemasan atau ansietas merupakan keadaan psikiatri yang paling sering ditemukan di Amerika serikat dan di seluruh dunia . Depression Association of The Anxiety and Amerika. (kaplan & sadock, 2012). Menuliskan bahwa gangguan kecemasan dan depresi di derita oleh 40 juta populasi orang dewas di amerika pada usia 18 tahun atau lebih (18% dari populasi). Di prkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan (Gail et all,2002).Dan sebanyak 47,7% remaja sering merasa cemas (Hariyadi, 2007). Amerika adalah Negara dengan sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan obsesiv-kompulsif, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia (Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin dilaporkan bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada wanita sebesar 60% lebih tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner & Lowry, 2013). Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, Namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam berkarya serta ketidak tepatan individu dalam berperilaku yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif (Hawari, 2000) Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam. Namun ketika kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional dan intensitasnya meningkat, maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan disebut sebagai gangguan kecemasan (ADAA, 2010). Bahkan pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan juga merupakan suatu komorbiditas (Luana, et al., 2012). Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013. 3



Di Indonesia prevalensi terkait gangguan kecemasan menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kecemasan dan depresi (Depkes, 2014). Berdasarkan hasil penelitian riset tersebut diketahui bahwa setiap orang dapat mengalami kecemasan baik cemas ringan, sedang atau berat (Suyamto, et al., 2009). B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana devinisi dan cara pendokumentasian ansietas dalam keperawatan jiwa ? C. TUJUAN 1) Tujuan Umum Adapun tujuan dari bahasan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana devinisi Ansietas dalam Keperawatan Jiwa 2) Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulis menyusun makalah ini adalah untuk 1. 2. 3. 4. 5. 6.



mengetahui : Apa itu definisi Ansietas Apa itu tanda dan gejala dari Ansietas Apa itu diagnose keperawatan dari Ansietas Apa itu tindakan keperawatan untuk Ansietas Apa itu evaluasi dari Ansietas Apa itu pendokumentasian dari Ansietas



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ansietas merupakan pengalaman sehari-hari yang di hadapi individu.ansietas menjadi sebuah masalah apabila individu menjadi tidak mampu mengendalikanya sehingga berdampak pada penurunan produktifitas secara sosial dan ekonomis. 4



Ansietas adalah perasaan was-was,kawatir,atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu



yang di rasakan sebagai ancaman.ansietas berbeda dengan rasa takut.takut



merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya,sedangkan ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Ansietas terbagi menjadi 3 macam 1. Ansietas ringan Disebabkan oleh ketegangan dalam



kehidupan



sehari-hari



dan



menyebabkan seseorang menjadi waspada. 2. Ansietas sedang Memungkinkan individu memusatkan pada hal yang di rasa penting dan mengesampingkan hal lain sehingga perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan terarah. 3. Ansietas berat Terjadi bila individu mengalami pengurangan lapang persepsi sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan sepesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain semua prilaku di tunjukan untuk mengurangi ketegangan.orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pikiran pada suatu area lain. Ketika mengalami ansietas,individu menggunakan berbagai mekanise koping atau cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat mengatasi ansietas secara sehat,dapat menyebkan prilaku yang maladaptife sehingga mengalami koping individu yang tidak efektif.koping individu tidak efektif adalah ketidak mampuan yang di alami atau beresiko di alami individu dalam menangani ansietas karena tidak mempunyai kemampuan secara fisik,perilaku dan kognitif. Penyebab ansietas meliputi 1. Perasaan takut tidak diterima dalam lingkungan tertentu. 2. Pengalaman traumatis seperti trauma perpisahan,kehilangan atau bencana. 3. Rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan. 4. Ancaman terhadap integeritas diri,meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan dalam kebutuhan dasar. 5. Ancaman terhadp konsep diri (identitas diri,harga diri,dan perubahan peran) B. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala ansietas : 1.



Respon fisik (mungkin ditemukan): Sering napas pendek, nadi dan tekanan



darah naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, dan sulit tidur. 5



2.



Respon kognitif: lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima



rangsang luar, berfokjs pada apa yang menjadi perhatiannya. 3.



Respon perilaku dan emosi: gerakan tersentak-sentak,bicara berlebihan dan



cepat perasaan tidak aman. Bila individu telah mengalami koping tidak efekti, tanda dan gejala yang dijumpai adalah : 1. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan. 2. Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai. 3. Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan (mengalami ketegangan peran, konflik peran). 4. Mengungkapkan tentang kesulitan kehidupan. 5. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makan minum, kebersihan diri, istirahat dan tidur, berdandan. 6. Perubahan dalam interaksi sosial ( menarik diri, bergantung, manipulatif, implusif). 7. Perilaku dekstruktif seperti merusak diri dan penyalahgunaan zat. 8. Sering sakit. 9. Mengungkapkan rasa khawatir kronis. 10. Berbohong atau memanipulasi. C. Diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan untuk pasien ini dirumuskan menjadi : 1. 2.



Ansietas. koping individu tidak efektif.



D. Tindakan Keperawatan 1. Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien ansietas: a) Pasien mampu mengenal ansietas. b) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi. c) Pasien mampu memeragakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk 2.



mengatasi ansietas. Tindakan yang dilakukan pada pasien ansietas : a) Bina hubungan saling percaya. Dalam membina hubungan saling percaya, perlu dipertimbangkan kenyamanan pasien dan kenyamanan saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah : 1) Ucapan salam terapeutik 2) Berjabat tangan 3) Jelaskan tujuan interaksi 6



4) b) 1) 2) 3) 4) c)



Buat kontrak topik, waktu , dan tempat setiap kali bertemu pasien. Bantu pasien mengenal ansietasnya : Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaanya. Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa



percaya diri : 1) Pengalihan situasi 2) Latihan relaksasi:  Tarik napas dalam  Mengerutkan dan mengendurkan otot-ootot 3) Hipnotis teknik lima jari. Motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi setiap kali muncul ansietas. 4) E. Satuan Pelaksanaan Ansietas Pada Pasien Jiwa 1. Pada pasien



7



SP 1-Pasien. Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal ansietas, mengajarkan teknik relaksasi dengan pengalihan situasi, memasukkan ke jadwal kegiatan harian pasien. Orientasi Selamat pagi, pak. perkenalkan nama saya AW, panggil saya ibu A. Saya perawat yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan sabtu pukul 10.00 pagi, nama bapak siapa? Suka dipanggil apa? Bagaimana perasaan bapak hari ini? oh, jadi bapak merasa cemas atau khawatir? baiklah pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan. Berapa lama kita bincangbincang? Bagaiamana kalau 30 menit?Di mana tempatnya, pak? Bagaimana kalau di sini saja? Kerja Apa yang bapak rasakan ? bagaimana perasaan itu bisa muncul ? apa yang bapak lakukan jika perasaan cemas itu muncul ? Oh, jadi bapak mondar mandir dan banyak jika persaan cemas dan tidak nyaman itu muncul. ada peristiwa apa sebelum cemas itu muncul ? atau adakah hal-hal yang bapak pikirkan sebelumnya ? jadi, bapak akan merasa beban kerja yang diberikan di luar kesanggupan bapak untuk menyelesaikannya. apakah sebelumnya bapak pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi pula ? apakah bapak bisa menyelesaikan pekerjaan yang banyak. bagai,mana cara bapak menyelesaikan pekerjaan itu waktu dulu ? baiklah, pak . saya akan mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan bapak yaitu mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang bapak senangi seperti,mendengarkan music,atau jalan jalan di pantai. aktivitas tersebut merupakan cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat menurunkan kecemasan bapak.. apa hobi bapak ? Oh, bapak senenang bercocok tanam di halaman ! Nah, bapak bisa jalan jalan disekeliling rumah sambil memerhatikan tananaman Bapak. kira-kira jam berapa bapak akan melakukan kegiatan ini setiap harinya / jadi bapak akan melakukannya sore sesudah sholat Ashar. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang? baiklah pak, jangan lupa nanti pukul empat atau jika nanti bapak merasa cemas, coba bapak jalan-jalan ke sekeliling rumah dan perhatikan taman-taman yang bapak tanam. Dua hari lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, pukul sepuluh ya, pak. selamat pagi. SP 2-Pasien 8



Mengevaluasi latihan pengalihan situasi, mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik nafas dalam, memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. Orientasi Selamat pagi, pak ahmad. Bagaimana perasaan bapak hari in i? Apakah bapak sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan harian bapak? Bagus sekali. Apakah perasaan cemas berkurang? Hari ini saya akan mengajari bapak latihan relaksasi dengan teknik tarik nafas dalam. Berapa lama kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30 menit? Di mana kita diskusi? Bagaimana jika di taman bunga bapak? Kerja Coba bapak ulangi apa yang bapak rasakan jika cemas muncul?Ya, Jadi Bapak merasa seluruh badan bapak tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik bapak rileks atau santai, Dalam latihan ini, Bapak harus memusatkan pikiran dan perhatian pada pernapasan, gerakan mengembang dan mengempisnya otot dada bapak saat bernafas. Bisa kita mulai, Pak? Sekarang, Bapak silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama-tama, Tarik nfas perlahan-lahan. Dalam hitungan satu, pikirkan udara memasuki bagian bawah paru-paru bapak, dan pada hhitungan dua bayangkan udara mengisi bagian tengah paru-paru, dan hitungan tiga, bayangkan seluruh paru-paru sudah terisi dengan udara. Setelah itu, dalam hitungan tiga tahan nafas, lalu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang bapak lihat saya mempraktekannya. Sekarang, Coba bapak praktekkan! Wah, Bagus sekali. Bapak sudah mampu melakukannya. Ayo kita latih kembali selama 510 kali. Bagus sekali. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tarik nafas dalam ini? jadi sudah berapa cara yang kita pelajari untuk mengatasi kecemasan bapak, bisa bapak sebutkan ? Bagus selkali. Pukul berapa bapak akan berlatih cara ini? mari kita masukkan ke jadwal harian bapak. Setiap kali mulai merasa cemas, bapak bisa langsung mempraktekkan cara ini selain berlatih sesuai jadwal yang sudah bapak buat. Lusa saya akan datang lagi untuk mengajarkan latihan yang lain yaitu mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot atau relaksasi otot bapak agar terasa rileks dan nyaman,. Seperti biasa, Pukul 10. selamat pagi. SP 3-Pasien. mengevaluasi



jadwal



kegiatan



harian,mengajarkan



fisik/olahraga ,memasukkan ke jadwal kegiatan harian. 9



koping



konstruktif,kegiatan



Orientasi Selamat pagi, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak sudah melatih kembali cara nafas dalam untuk menghilangkan keecemasan bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan bapak? Wah bagus, Bagaimana perasaannya, lebih baik? hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi dengan relaksasi otot. Berapa lama kita akan berlatih? Bagaiamana jika 30 menit? Diamana kita diskusi? Bagaimana jika diruang tamu ini saja? Kerja Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan mengendurkan otot, perlu diperhatikan konsentrasi bapak terhadap gerakan-gerakan otot. Bapak jangan memikirkan hal yang lain saat latihan ini, hanya focus pada otot. Baik pak, kita mulai, posisi duduk saja, namun harus santai. Otot yang akan kita latih mulai dari otot muka sampai otot kaki. silahkan bapak kerutkan otot muka seperti ini, kemudian kendurkan, lagi pak? kerutkan otot muka lalu kendurkan. Baik sekali. Nah, sekarang otot muka kerutkan otot punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai 3 kali. Sekarang otot perut, silahkan kerutkan kendurkan, lagi sampai bapak merasa nyaman. Nah, sekarang otot tangan ya pak, kerutkan, kendurkan lalu yang terakhir otot kaki, silahkan kerutkan kemudian kendurkan bagus sekali. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan? coba sebutkan berapa cara yang dipelajari. Nah sekarang masukan lagi cara ini dalam jadwal. Hari rabu deopan saya akan mengajari bapak satu cara lagi yaitu dengan teknik lima jari. Jamnya sama ya, pak, selamat pagi. SP 4-Pasien. Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, mengajarkan dan melatih relaksasi dengan teknik hipnotis lima jari, memasukkan ke jadwal kegiatan harian. Orientasi Selamat pagi pak ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak sudah melatih 3 cara yang kita sudah pelajari? Cara mana yang paling bapak sukai? Apakah cara itu dapat mengurangi kece,asan bapak? Pak, hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi dengan teknik lima jari. Berapa lama kita akanbar;latih, pak? Bagaimana jika 30 menit? Di mana kita diskusi? Bagaimana jika di ruang ini saja? Kerja 10



Baiklah, Pak. Kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk member sugesti pikiran Bapak agar tidak terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk meningkatkan semangat, menimbulkan kedamaian di hati bapak, dan Bapak dapat lakukan setiap kali bapak merasa tegang. Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring, mata ditutup, lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga Bapak bisa konsentrasi. Baiklah, pak, langkah pertama, sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil melakukannya kenang saat bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan, misalnya. Bayangkan ketika Bapak baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu tangkis dan bapak menjadi pemenangnya. Kedua, sentuhkan ibu jari bapak dengan jari tengah, sambil melakukannya kenang saat bapak bersama dengan orang yang bapak sayang (anak, orang tua, pasangan hidup, sahabat). ketiga sentuhkan ibu jari bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika bapak menrima pujian yang paling berkesan. Terakhir sentuhkan ibu jari bapak dengan jari kelingking dan bayangkan bapak berada di suatu tempat yang paling bapak sukai, misalnya pantai, bayangkan bapak berjalan di sekeliling pantai, kembangkan hayalan bapak. Nah, bapak masih ingat dengan apa yang bapak bayangkan setiap ibu jari bersentuhan dengan jari lainnya? Sekarang silahkan bapak coba, saya akan menemani bapak di sini. Suda, pak? Coba sekali lagi, Bagus sekali. Bapak tampak santai saat melakukannya latihan ini. Terminasi Bagaimana perasaan Bapak setelah mempraktikannya sendiri? apa bapak merasa rileks? Coba bapak sebutkan lagi berapa cara yang sudah kita pelajari untuk mengatasi cemas bapak. Bapak bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali bapak merasa tegang. Jam berapa bapak akan latihan cara ini, silahkan bapak masukkan kedalam jadwal kegiatan harian bapak. Baiklah, pak, saya rasa latihan kita cukup, dua hari lagi saya akan datang untuk melihat apakah kecemasan bapak sudah benar-benar berkurang. Selamat pagi, Pak. a.



Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga : 1.



Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya.



2.



Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas.



3.



Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas.



4.



Kelarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien ansietas.



5.



Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas.



b.



Tindakan keperawatan untuk keluarga : 1.



Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien. 11



2.



Diskusikan proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala.



3.



Diskusikan penyebab dan akibat ansietas.



4.



Diskusikan cara merawat pasien ansietas dengan mengajarkan teknik relaksasi. a)



Mengalihkan situasi



b)



Latihan



relaksasi



meliputi



napas



dalam,



mengerutkan



dan



mengendurkan otot. c) 5.



Teknik lima jari.



Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana



merujuk pasien. 2.



Pada keluarga SP 1-Keluarga. Membina hubungan saling percaya, mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga, menjelaskan proses terjadi, tanda dan gejala, penyebab ansietas pada pasien. Orientasi Selamat pagi, Bu.perkenalkan nama saya AW, panggil saya A. Saya perawat yang akan merawat bapak A dan akan datang ke rumah ibu seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan sabtu pukul 10.00 pagi. Nama ibu siapa, suka dipanggil apa? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan selama merawat bapak A ? Baiklah, bu, kita akan berbincang-bincangkondisi bapak A. Berapa lama kita bincangbincang? Bagaimana kalau 30 menit. Dimana tempatnya, bu? Bagaimana kalau disini saja? Kerja Menurut ibu, apa yang di alami bapak A ? ya, ibu benar, bapak A menderita cemas yaitu adanya perasaan tidak nyaman, tidak berdaya dan tidak menentu. Menurut ibu, apa yang menyebabkan pak A menderita kecemasan?oh begitu, jadi bu, kecemasan muncul akibat adanya perasaan takut tidak diterima di lingkungan, rasa frustasi karena tidak dapat mencapai tujuan, dan ancaman terhadap diri pak A. Contohnya adalah takut tidak mampu menjadi kepala rumah yang baik. Saat pak A cemas, perilaku apa yang sering muncul? Selain perilaku yang ibu sebutkan tadi, tanda lain yang sering pula muncul secara fisik adalah : sering nafas pendek,nadi dan tekanan darah naik, tidak nafsu makan,diare atau sulit buang air besar, dan tampak gelisah. Untuk tingkat konsentrasi, akan terlihat bahwa persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang dari luar, dan hanya berfokus pada sesuatu yang menjadi perhatian pak A. Sementara untuk perilaku dan emosi, akan terlihat adanya perasaan tidak nyaman. Ya jadi pak A cemas dan perlu dibantu agar teratasi. Tadi saya telah mengajarkan cara mengalihkan kecemasan, tolong ibu ingatkan caranya. 12



Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu ulangi lagi apa itu cemas dan apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali, ibu sudah mampu menyebutkannya. Nanti, ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala saat bapak A menderita cemas dan kalau sudah terjadi ingatkan dia melakukan cara yang sudah kami ajarkan. Dua hari lagi, saya akan datang lagi untuk menjelaskan cara merawat cemas pak A, pukul 10.00 ya bu, selamat pagi. SP 2-Keluarga Mengajarkan cara merawat pasien dengan latihan relaksasi. Orientasi Selamat pagi bu, bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu melihat tanda-tanda cemas pada bapak A? Apakah pak A sudah mencoba cara yang kami latih? Apakah ada amnfaatnya? Baiklah bu, sesuai dengan kesepakatan kita, hari ini kita akan berbincangbincang tentang cara merawat pak A yang mengalami kecemasan, berapa lama kita akan diskusi, bu? Bagaimana kalau 30 menit? Di ruang tamu aja ya, bu? Kerja Bu, untuk mengatasi kecemasan, ada empat cara yang dapat kita lakukan, yaitu pengalihan situasi, latihan tariknafas dalam, latihan relaksasi otot dan teknik lima jari. Latihan-latihan ini berguna untuk mengurangi kecemasan, dan membuat kita lebih santai. Cara pertama yaitu pengalihan situasi, saatpak A mulai cemas, coba ibu ajak pak A jalanjalan ke tempat yang pak A sukai dan aman, misalnya pak A suka berkebun ya, bu? Cara kedua adalah dengan latihan tarik nafas dalam. Ibu dapat membantu pak A menarik nafas dalam-dalam sampai hiutngan 3 ,kemudian tahan nafas dalam hitungan tiga dan terakhir keluarkan nafas sambil meniup dalam hitungan tiga. Pak A sudah dilatih, bu. Cara ketiga adalah latihan relaksasi otot pak A diminta mengerutkan dan mengendurkan otot-ototnya dari otot bagian atas sampai otot paling bawah. Cara keempat adalah teknik lima jari. Caranya adalah pak A diminta untuk menyentuh ibu jari dan telunjuk sambil membayangkan ketika sedang dekat dengan orang yang disayangi seperti anak istri dan orang tua, menikah dan lainnya. Kemudian ibu minta bapak menyentuh ibu jari dengan jarimanis sambil membayangkan saat pertama kali mendapat pujian yang paling berkesa, terakhir sentuhkan ibu jari dengan kelingking dan bayangkan ketika berada di tempat yang paling pak A sukai. Kegiatan ini harus dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman. Bagaimana bu, sudah jelas? Jadi, ada empat carayang dapat ibu bantu untuk 13



dilakukan bapak, dan semua sudah masuk jadwal harian pak A. Tolong ibu ingatkan untuk dilakukan dan beri pujian. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi tentang cara merawat pak A? Ibu bisa mengingat –ingat cara tadi. Saya berikan leaflet yang bisa ibu baca. Dua hari lagi saya akan datang lagi. Saya akan menemani ibu untuk mempraktikkan langsung satu cara untuk mengatasi kecemasan. Cara mana yang ibu pilih? Oh, jadi kita akan latihan cara tariknafas dalam dulu, baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. Masih ada yang ingin ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak saya pamit , bu . selamat pagi. SP 3-Keluarga Melatih keluarga merawat pasien ansietas (tarik nafas dalam). Keluarga dapat mengulang teknik relaksasi lain. Orientasi Apa kabar bu, bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah hafal cara-cara merawat bapak A melalui teknik relaksasi? Baiklah bu, sesuai kesepakatan kita hari ini, saya akan menemani ibu melatih pak A cara tarik nafas dalam. Berapa lama kita akan latihan bu?? Bagaimana kalau 30 menit?mana pak A?ya mari kita duduk bersama di sini. Kerja (sebelumnya, perawat sudah membuat kontrak dengan pasien) Selamat pagi pak A. Seperti yang suster katakan hari ini, suster akan menemani istri bapak untuk melatih bapak cara tarik nafas dalam. Bapak bersedia, kan?silahkan ibu mencoba. Wah , bagus sekali, ibu sudah mampu melatih bapak A dengan benar. (perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien) Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah melatih pak A? Ibu bisa melatih cara ini setiap kali ibu melihat pak A cemas. Dua hari lagi saya akan datang, dan saya akan menemani ibu untuk mempraktikkan langsung satu cara lain untuk mengatasi kecemasan. Cara mana yang ibu pilih? Oh, teknik lima jari. Baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. Ada yang masih ingin ibu diskusikan dengan saya?jika tidak saya pamit ya bu, selamat pagi. SP 4-Keluarga Merujuk pasien ansietas. Orientasi 14



Selamat pagi bu, bagaimana keadaan ibu hari ini? Sudahkan ibu latih kembali pak A untuk mengatasi cemasnya? Wah, bagus sekali, bagaimana kondisi pak A? jadi sudah tidak cemas ya?hari ini saya akan menjelaskan perilaku pak A yang harus segera ibu rujuk dan bagaimana cara merujuk. Apa ibu masih ingat? Dimana kita akan bicara?berapa lama, bu? Kerja Apa ibu masih ingat tanda dan gejala pak A jika cemasnya muncul? Bisa ibu ulangi lagi? Nah bu, jika ibu melihat tanda-tanda seperti napas pendek, rasa tercekik dan berdebar, sakit dada, pucat, hipotensi, tidak mampu berfokus pada hal lain, tidak dapat berpikir logis, mengamuk dan marah, ketakutan, teriak-teriak, perilaku tidak terkendali dan persepsinya kacau, sebaiknya ibu langsung bawa pak A ke puskesmas. Di sana, saya akan membantu ibu mengatasi perilaku pak A, atau ibu bisa bertemu perawat CMHN yng lain yaitu pak A dan pak B, dan mungkin bisa diperiksa dokter, mungkin perlu minum obat. Jika kondisi pak A tidak membaik, kita akan rujuk pak A ke RSU terdekat. Di sana ada psikiater yang akan menangani pak A. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Baik, bu. Jangan lupa jika pak A sudah menunjukkan perilaku yang sudah kita diskusikan tadi, langsung ibu rujuk. Baiklah bu, karena kondisi pak A sudah membaik dan keluargapun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat pak A secara mandiri, saya tidak lagi datang ke rumah ibu. Jika ada sesuatu, ibu bisa menghubungi saya di puskesmas. Selamat pagi, bu. a.



Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien dengan koping



tidak efektif: 1. 2. 3.



Pasien mampu mengenal koping individu tidak efektif. Pasien mampu mengatasi koping individu tidak efektif. Pasien mampu memeragakan dan menggunakan koping yang



struktif untuk mengatasi ansietas. b. Tindakan untuk pasien dengan koping tidak efektif: 1. Kaji status yang digunakan oleh klien. a) Tentukan kapan mulai terjadi perasaan tidak nyaman, gejala, hubungannya dengan peristiwa dan perubahannya. b) Kaji kemampuan menghubungkan fakta-fakta pengalaman dan perilakunya. c)



Dengarkan dengan cermat dan amati ekspresi wajah, gerakan



tubuh, kontak mata, posisi tubuh, intonasi dan intensitas suara. 15



d) 2.



tindakan yang dibutuhkan. Berikan dukungan jika pasien mengungkapkan perasaanya. a) Jelaskan bahwa perasaan-perasaan yang dimilikinya memang sulit. b)



3.



Tentukan resiko terhadap membahayakan diri sendiri dan



Jika individu menjadi pesimis, upayakan untuk lebih



memberikan harapan dan pandangan realistis. Motivasi untuk melakukan evaluasi perilakunya sendiri. a) Apa yang positif pada dirinya? b) Apa yang perlu ditingkatkan? c) Apa yang dipelajari tentang dirinya dan penguatan diri(self reinforcement)?



4.



Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara yang



konstruktif. a) b) c) d) e) f)



Identifikasi masalah yang dirasakan. Identifikasi penyebab masalah. Gali cara pasien menyelesaikan masalah. Diskusikan beberapa cara menyelesaikan masalah. Diskusikan keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan. Bantu pasien memilih cara penyelesaian masalah yang



berhasil. 5. a) b) c) kognitif d) Pada pasien



3.



Ajarkan alternatif koping yang konstruktif, seperti: Bicara terbuka dengan orang lain untuk kekuatan sosial. Kegiatan fisik untuk pemulihan kekuatan fisik. Melakukan cara berpikir yang konstruktif untuk kemampuan Melakukan aktifitas konstruktif untuk kekuatan psikomotor SP 1-pasien.



Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif, mengajarkan koping yang konstruktif (bicara terus terang kepada orang lain) Orientasi Selamat pagi,pak. Perkenalkan nama saya A,panggil saya A , saya perawat yang akan merawat Bapak dan adatang kerumah seminggu dua kali yaitu pada hari Rabu dan Sabtu jam sepuluh pagi, Nama Bapak siapa ? suka di panggil apa ? Bagaimana perasaan bapak Bapak hari ? Oh,jadi Bapak merasa keal dengan orang lain yang Bapak rasakan,Baiklah Pak,akita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang Bapak rasakan,Berapa lama kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau 20 menit ? Dimana tempatnya, Pak ? Bagaimana kalau disin saja ? Kerja



16



Sejak kapan Bapak sering merasa ksal dan orang lain meusuhi Bapak ? sebelumnya, apakah Bapak mempunyai masalah ? Oh, jadi Bapak merasa tidak nyaman dan cemas sebelum Bapak kesal. Apa yang sudah Bapak lakukan untuk mengurangi kecemasan Bapak tersebut ? Oh, jadi Bapak belum melakukan apa – apa untuk mengatasi kecemasan Bapak. Pak, perilaku kesal,marah, dan bermusuhan Bapak itu sebenarnya muncul akibat bapak tidak dapat cara yang sehat untuk mengatasi kecemasan Bapak. Pak, dengan marah dan memusuhi orang lain,apakah masalah bapak selesai ? apakah kemarahan dan sikap bermusuhan dapat mengurangi kecemasan Bapak ? jadi, apa yang dapat disimpulkan dari perilaku bapak ? Bagus sekali. Jadi , bapak sekarang sudah menyadari bahwamarah dan bermusuhan tidak akan menyelsaikan ataupun mengurangi kecemasan bapak , malah akan menambah masalah baru. Sebelum ini,apakah bapak pernah mempunyai masalah,dan bapak berhasil mengatasi masalahnya ? Boleh saya tahu masalah apa itu, pak ? Bagaimana cara Bapak menyelesaikannya ? Oh, jadi dulu kalau ada masalah , Bapak punya cara lain ? Oh, dulu jika ada masalah, Bapak pergi memancing ikan dan berserah diri pada Allah?Ya, baik sekali. Apa yang bapak sebutkan. Pak, jika saat ini masalah bapak berhubungan dengan orang lain, apakah dengan cara bapak yang bapak miliki tadi masalah bisa teratasi ?Bagaimana orang yang sedang bermasalah dengan bapak tersebut tahu?Pak, untuk melegakan perasaan Bapak, sebaiknya bicarakan masalah Bapak dengan orang lain. Bapak bisa bicara dengan saya, atau dengan orang lain yang membuat Bapak nyama berbicara dengannya. Siapa orang dekat Bapak? Oh, istri Bapak? Bagaimana akalu sekarang kita berlatih mengungkapkan perasaan Bapak pada istri Bapak ? Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi ?Jika bapak merasa kesal / marah, bapak kembali bias memakai cara bapak selama ini yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan bicara terus terang dengan orang lain.Dua hari lagi, saya akan dating mendiskusikan kegiatan bermanfaat yang dapat bapak lakukan . SP 2-Pasien mengevaluasi pelaksanaan teknik bicara terus terang dengan orang lain, mengajarkan koping kontruktif. Memasukan jadwal kegiatan harian. Orientasi Selamat pagi Pak,Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah muncul kembali perasaan kesal bapak selama kita tidak bertemu? Baiklah, Pak hari ini kita akan 17



mendiskusikan kegiantan bermanfaat yang bias bapak lakukan dan langsung kita buat jadwal kegiatannya. Berapa lama kita diskusi? Di mana tempatnya Pak? Kerja Kegiatan bapak yang bias lakukan untuk mengisi waktu luang? Kegiatan yang bapak sebutkan sebaiknya kegiatan yang bapak senangi untuk dilakuakan.Oh, jadi Bapak senang memancing dan berkebun .selain itu apa masih ada kegiatan lain yang Bapak sukai? Baiklah, Pak .Biaklah bagaimana sekarang kita memberasihkan kebun apakah bapakbersedia? Dampingi pasien membersihkan kebun sementara alihkan pasien pada kegiatan yang sedang dilakuakan dan berikan penguatan positif. Bagus sekali bapak bias mencabuti rumput – rumput yang ada di kebun .Menurut Bapak Perlu kah kita membersihkan kebun setiap hari ?pukul berapa bapak ingin melakukanyalagi? Oh pukul 9 pagi. Mau berapa kali seminggu ?sekarang saya tulis jadwal kegitan ini ya pak.Untuk kegiatan memancing hari apa dan pukul berapa bapak ingin lakukan ? oh, pukul empat sore,saya masukkan ke jadwal juga ya ,pak Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah saya dampingi membersihkan kebun bapak ? sebaiknya bapak lakukan kegiatan yang sudah kita susun.Dua hari lagi saya akan datang melihat pelaksanaan jadwal kegiatan bapak dan kita akan latihan cara lain. SP 3- Pasien mengevaluasi



jadwal



kegiatan



harian,mengajarkan



koping



konstruktif,kegiatan



fisik/olahraga ,memasukkan ke jadwal kegiatan harian. Orientasi Selamat pagi,pak .Bagaimana perasaan bapak hari ini ? sudah bapak lakukan kegiatan yang kita susun hari yang lalu? Bisa saya lihat ? wah,bagus sekali. Pak hari ini kita akan diskusi tentang kegiatan lain yang bapak bisa lakukan berapa menit ,pak .Bagaimana kalau diruangan ini saja,pak. Kerja Pak,selain melakukan kegiatan yang bapak senang,bapak juga dapat melakukan olahraga yang bapak sukai.Olahraga apa yang bapak sukai? Oh bapak suka lari pagi.Pukul berapa bapak ingin melakukannya ? mari kita masukkan ke jadwal kegiatan.Bapak suka bulu tangkis dimana bapak biasa melakukan olahraga ini? Dengan siapa saja,Bapak berolahraga bulu tangkis ? setiap hari apa bapak olahraga bulu tangkis ? pukul berapa ? bagaimana kalau olahraga ini juga kita masukkan ke jadwal harian bapak ? 18



Terminal Bagaimana perasaan bapak setelah diskusi ? coba bapak sebutkan lagi jadwal kegiatan ,Bapak nanti bapak tetap melakukan kegaiatan-kegaiatan ini.Karena kondisi bapak semakin baik dan keluarga ,Bapak sudah mampu mendampingi bapak saya tidak lagi datang ke rumah ,Bapak jika ada seuatu,bapak bisa datang ke puskesmas ,selamat pagi. a. 1.



Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga : Keluarga mampu mengenal masalah koping tidak efektif pada anggota



keluarganya. 2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah koping tidak efektif 3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami koping tidak efektif. 4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien koping tidak efektif 5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami koping tidak efektif. b. Tindakan keperawatan untuk keluarga : 1. Diskusikan pengertian koping tidak efektif 2. Diskusikan tanda dan gejala koping tidak efektif 3. Diskusikan penyebab koping tidak efektif. 4. Diskusikan cara merawat pasien koping tidak efektif dengan cara : a) Membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif b) Mengajarkan pasien mengenal koping yang tidak efektif  Bicara dengan orang lain  Melakukan aktivitas yang konstruktif  Olahraga  Dampingi keluarga menerapkan cara merawat pasien langsung pada pasien  Diskusikan cara merujuk anggota keluarga jika sudah tidak dapat ditangani dirumah. 4.



Pada keluarga SP 1- keluarga Membina hubungan saling percaya,menjelaskan pengertian ,tanda dan gejala dan



penyebab koping tidak efektif. Orientasi Selamat pagi bu,nama saya AW,biasa di panggil ibu A,saya perawat yang akan merawat,Bapak Aziz,Nama ibu siapa ? suka dipanggil apa? Baiklah ibu ratih apa yang ibu rasakan selama merawat bapak aziz ? baiklah bu, bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kondisi bapak aziz,berapa lama kita bisa berdiskusi bu?



19



Bagaimana jika 30 menit ? dimana kita bisa diskusi bu ? bagaimana kalau diruang tamu ini saja ? Kerja Apa yang ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat pak aziz ? bu perilaku bapak aziz biasa kita sebut koping yang tidak efektif .Koping adalah cara seseorang mengatasi masalahya.Jadi,Bapak aziz sudah tidak tepat dalam mengatasi masalahnya sehingga masalahnya tidak selesai dan pak aziz berperilaku seperti yang ibu sebutkan lagi,yaitu marah-marah dan sikap bermusuhan. Penyebab terjadinya masalah ini adalah ketidakmampuan bapak aziz menghadapi kecemasannya. Perilaku yang sering tampak pada pasien adalah atasi masalahnya ,gangguan berinteraksi dengan orang lain ,sering berbohong sering sakit,sering bersikap bermusuhan dan sering kali tidak mampu berterus terang,menurut ibu ratih ,kira-kira mana tanda-tanda yang kita diskusikan tadi ada pada pak aziz? Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi ? bisa ibu ulangi lagi apa itu koping tidak efektif dan apa penyebab serta tanda-tandanya? Bagus sekali.ibu sudah mampu menyebutkannya.Nanti,ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala lain pada bapak aziz.Dua hari lagi saya akan datang untuk menjelaskan cara merawat pasien koping tidak efektif,pukul sepuluh ya,bu .selamat pagi. SP-2 Keluarga Mengajarkan cara merawat pasien koping individu tidak efektif. Orientasi Selamat pagi, Bu. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa sudah ibu temukan tanda lain pada Bapak Azis yang mengalami koping tidak efektif. Bu, sesuai dengan kesepakatan kita, saya akan menjelaskan tentang cara merawat pasien koping tidak efektif. Dimana kita bisa diskusi ibu? Bagaimana kalau kita diskusi selama 20 menit dan tempat nya disini saja. Kerja Hal pertama yang perlu ibu lakukan untuk mengatasi koping tidak efektif pada Bapak Azis adalah menyadarkan beliau terhadap koping yang tidak efektif tersebut. Ibu bisa mendiskusikan kembali tentang penyebab masalah pada bapak Azis kemudian didiskusikan pula mengapa Bapak Azis menggunakan koping menyangkal semua permasalahan nya sehingga membuat Bapak Azis bermusuhan dengan lingkungan sekitarnya termasuk Ibu. Setelah itu Ibu bantu Pak Azis untuk menilai apakah pola 20



kopingnya itu tidak efektif, coba Ibu diskusi kan dengan beliau tentang pola koping yang dulu dimiliki beliau, misalnya dulu bila ada masalah Bapak Azis selalu bercerita pada orang lain tentang masalah nya. Selain koping yang sehat yang dimiliki Pak Azis, Ibu bisa menganjurkan Pak Azis menggunakan koping lain seperti olahraga, dan melakukan aktivitas yang sehat,misalnya melakukan hobi. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu sebutkan lagi cara merawat Pak Azis? Bagus sekali. Ibu sudah mampu menjelaskan ulang. Bagaimana jika 2 hari lagi, pukul sepuluh pagi, saya datang kembali untuk mendampingi ibu untuk merawat Pak Azis, bagaimana kalau kita latih cara pertama yaitu latihan bicara dengan orang lain? Apakah ibu bersedia? Baikah ibu. Saya pamit dulu, Selamat pagi. SP-3 Keluarga Melatih keluarga menerapkan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif langsung pada pasien. Orientasi Selamat pagi, Bu bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah Ibu sudah mengingat kembali cara-cara merawat Bapak Azis seperti yang kita diskusikan dua hari yang lalu? Baiklah, Bu sesuai dengan kesepakatan kita hari ini saya akan memendampingi Ibu melatih Bapak Azis menggunakan koping yang sehat selama 30 menit. Di mana kita akan berlatih Bu? Bagaimana kalau diruang tau saja.



Kerja Sebelumnya perawat sudah membuat kontrak dengan pasien. Selamat pagi Pak Azis. Seperti yang suster katakan hari ini, suster akan menemani istri Bapak untuk melatih Bapak bagaimana mendiskusikan masalah sehingga Bapak bisa menemukan jalan keluar yang sehat. Bapak bersedia Silahkan Ibu mencoba. Wah bagus sekali Ibu sudah mampu melatih Bapak dengan benar. Perawat dan keluarga meninggalkan pasien. Terminasi Bagaimana perasaan Ibu setelah melatih Pak Azis? Ibu bisa melatih cara tiap kali ib5u elihat pak Azis mempunyai masalah. Dua hari lagi dating dan saya akan menjelaskan cara merujuk Bapak azis jika kondisinya memungkinkan dirawat dirumah. 21



Baiklah Bu, untuk hari ini saya rasa cukup yang masih ingin Ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak saya pamit Bu. Selamat pagi. SP-4 Keluarga. Merujuk pasien koping tidak efektif. Orientasi Selamat pagi Bu, Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah Ibu sudah mau mempraktikkan cara-cara yang kita diskusikan kemarin? Wah bagus sekali Sesuai dengan rencana dan kesepakatan kita sebelumnya, hari ini saya akan menjelaskan kondisi apa saja yang harus Ibu perhatikan dari Bapak Azis. Berapa lama berdiskusi? Dimana tempatnya? Kerja Bu, jika kondisi Bapak Azis tetap tidak berubah dan perilakunya semakin tidak terarah atau Bapak Azis tidak dapat menemukan pola penyelesaian yang baik. Sebaiknya Ib5u b5awa Pak Azis ke puskesmas. Ibu dapat menemui saya disana. Disana aka nada dokter umum selain saya yang akan membantu Pak Azis perilakunya masih seperti itu, kita akan merujuk Pak Azis ke RSU memiliki ahli dokter jiwa yang akan membantu Pak Azis. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa Ibu sebutkan lagi perilakuperilaku Bapak Azis yang perlu dirujuk? Bagus sekali Ibu bisa menjelaskan ulang. Baiklah Ibu. Karena kondisi Pak Azis sudah membaik dan keluargapun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat Bapak secara mandiri , saya tidak dating kerumah Ibu. Jika ada sesuatu, Ibu bisa menghubungi saya di Puskesmas. Selamat pagi, Bu. F.



Eva



luasi Evaluasi di lakukan terhadap keampuan pasien dan keluarga ddengan masalah ansietas dan koping individu tidak evektif, juga terhadap kemampuan perawat merawat pasien ansietas dan koping individu tidak efektif. Evaluasi di lakukan dengan menggunakan format berikut ini.



22



PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN SINDROM PASCATRAUMA Nama pasien :…………………………… Nama perawat:………………………….. Petunjuk Pengisian : 1. Berilah tanda () jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini. 2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian. KEMAMPUAN TANGGAL Pasien SP 1 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menyebutkan penyebab ansietas 3. Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas 4. Menyebutkan perilaku terkait ansietas 5. SP 2 1.



Melakukan teknik pengalihan situasi Melakukan teknik tarik napas dalam



SP 3 1.



Melakukan teknik relaksasi otot



SP 4 1.



Melakukan teknik relaksasi 5 jari



Kelurga SP 1 1. Menyebutkan pengertian ansietas 2. Menyebutkan tanda dan gejala ansietas 3.



Menyebutkan penyebab ansietas



SP 2 1.



Menyebutkan latihan relaksasi



SP 3 1. 2. 3. 4. SP 4 1. 2.



Melatih pasien teknik pengalihan situasi Melatih pasien tari nafas dalam Melatih pasien dengan relaksasi otot Melatih pasien teknik hipnotis 5 jari Menyebutkan perilaku pada pasien yang perlu segera dirujuk Menyebutkan cara merujuk



PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF Nama pasien :……………………………… 23



Nama perawat :……………………………. Petunjuk Pengisian : 1. Berilah tanda () jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini. 2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian. KEMAMPUAN



TANGGAL



Pasien SP 1 1. Menyebutkan penyebab koping yang tidak efektif 2. Menyebutkan mekanisme koping yang konstruktif yang pernah dimiliki 3. Melatih kembali koping konstruktif yang pernah dimiliki 4. Menggunakan koping baru : bicara pada orang lain SP 2 1. Menggunakan koping baru : melakukan kegiatan yang konstruktif SP 3 1. Menggunakan kping baru : olahraga SP 4 1.



Melakukan teknik relaksasi 5 jari



Kelurga SP 1 1. Menyebutkan pengertian koping 2. Menyebutkan tanda dan gejala tidak efektif 3. Menyebutkan penyebab koping tidak efektif 4. Membantu pasien mengenal masalah koping tidak efektif SP 2 1. Menyebutkan cara mengatasi koping tidak efektif pada pasien SP 3 1. Melatih pasien bicara padao rang lain sebagai koping 2. Melatih pasien melakukan olahraga 3. Melatih pasien melakukan aktivitas yang konstruktif SP 4 1. Menyebutkan perilaku pada pasien yang perlu segera dirujuk 2. Menyebutkan cara merujuk



24



PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT MERAWAT PASIEN DENGAN ANSIETAS Nama Pasien : ………………… Nama Perawat :………………… Petunjuk pengisian : 1. 2.



Berilah tanda( v) jika perawat melakukan kemampuan di bawah ini. Tulis tanggal setiap dilakukan penilaian.



Kemampuan Pasien SP 1p 1. Membina hubungan saling percaya 2. Membantu pasien ansitas 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan pengalihan situasi Nilai SP 1p SP 2p 1. Mengevaluasi pelaksanaan JKH 2. Mengajarkan teknik relaksasi dengan tarik napas dalam 3. Memasukan ke JKH Nilai SP 2p SP 3p 1. Mengevaluasi pelaksanaan JKH 2. Mngajarkan teknik dengan mengurutkan dan mengundurkan otot 3. Memasukan ke JKH Nilai SP 3p SP 4p 1. Mengevaluasi pelaksanaan JKH 2. Mengajarkan teknik relaksasi jari 3. Memasukan ke JKH Keluarga SP 1k 1. hubungan saling percaya 2. Menjelaskan pengertian ansietas 3. Menjelaskan penyebab ansietas 4. Menjelaskan tanda dan gejala ansietas Nilai SP 1k SP 2k 1. Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas pengalihan situasi 25



Tanggal



2. Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas tarik napas dalam 3. Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas mengerutkan dan mengendurkan otot 4. Mengajarkan keluarga melatih pasien dengan ansietas hipotesis diri sendiri Nilai SP 2K SP 3k 1. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas : pengalihan situasi 2. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas:tarik napas dalam 3. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas mengerutkan dan mengendurkan otot 4. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: Hipnotis diri sendiri SP 4k 1. Mengajarkan keluraga merujuk pasien dengan ansietas Nilai SP 4k



PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF Petunjuk pengisian : 1)



Beri



lah tanda (√) jika perawat menunjukkan kemampuan yang harus ditampilkan. 2)



Tun



jukkan tanggal setiap dilakukan penilaian. Kemampuan Tanggal Pasien SP 1p 1. Membina hubungan saling percaya 2. Membantu pasien mengenal koping tidak efektif 3. Mengajarkan koping 26



konstruktif bicara terbuka dengan orang lain 4. Memasukkan ke JKH Nilai SP 1p SP 2p 1. Mengevaluasi pelaksanaan JKH 2. Mengajarkan koping konstruktif melakukan kegiatan 3. Memasukkan ke JKH Nilai SP 2p SP 3p 1. Mengevaluasi pelaksanaan JKH 2. Mengajarkan koping konstruktif latihan fisik atau olahraga 3. Memasukkan ke JKH Nilai SP 3p Keluarga SP 2k 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menjelaskan koping tidak efektif 3. Menjelaskan penyebab koping tidak efektif 4. Menjelaskan tanda dan gejala koping tidak efektif Nilai SP 1k SP 2k 1. Mengajarkan cara mmerawat pasien dengan koping tidak efektif ; berbicara terbuka dengan orang lain 2. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif; melakukan aktivitas yang konstruktif. 3. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif; latihan fisisk atau 27



olahraga. Nilai 2k SP 3k 1. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif; bicara terbuka dengan orang lain 2. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif; melakukan aktivitas yang konstruktif 3. Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif; latihan fisik olahraga Nilai SP 3k SP 4k 1. Mengajarkan keluarga merujuk pasien dengan koping tidak efektif Nilai SP 4k G. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan terhadap hasil pengkajian dan asuhan keperawatan Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Keluhan fisik : Alam perasaan Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan Jelaskan : Mekanisme koping Adaptif Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan masalah Teknik relaksasi 28



Aktivitas konstruktif Olahraga Lainnya: Maladaptif Minum alkohol Reaksi lambat /berlebihan Bekerja berlebihan Menghindar Mencederai diri Lainnya:



Masalah psikososial dan lingkungan Masalah dengan dukungan kelompok (uraikan):……………………………………………. Masalah berhubungan dengan lingkungan (uraikan):……………………………………… Masalah dengan pendidikan (uraikan):……………………………………………………… Masalah dengan pekerjaan (uraikan):……………………………………………………… Masalah dengan perumahan (uraikan):……………………………………………………… Masalah ekonomi (uraikan):………………………………………………………………… Masalah dengan pelayanan kesehatan (uraikan):…………………………………………… Masalah lainnya (uraikan) :…………………………………………………………………. Masalah keperawatan :



29



BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan (Depkes), dr H Syafii Ahmad MPH, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap Negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam. Namun ketika kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional dan intensitasnya meningkat, maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan disebut sebagai gangguan kecemasan (ADAA, 2010). Bahkan pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan juga merupakan suatu komorbiditas (Luana, et al., 2012). B. Saran Ansietas dapat dicegah dan diatasi melibatkan peran aktif semua pihak, yaitu melatih keterampilan keluarga dalam menangani ansietas. Keluarga diharapkan keluarga dapat meningkatkan rasa kepedulian pada penderita ansietas. Meningkatkan kesadaran masyarakat



tentang



pentingnya



dukungan



keluarga



dan



lingkungan



terhadap



penyembuhan pasien ganggua jiwa, menghilangkan stigma yang negatif di masyarakat tentang penderita gangguan jiwa.



30



DAFTAR PUSTAKA



Alimul hidayat ,A.Aziz (2006).pengantar kebutuhan dasar manusia :aplikasi



konsep dan



proses keperawatan.jakarta.salemba medika. Dr. Budi anna keliat dkk. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa: CMHN (intermediate course). Jakarta : EGC Keliat,budi anna,wiyono,akemat pawiro dan susanti,herni,(2011).manajemen gangguan jiwa CMHN (intermediate Course) jaarta: EGC



31



khasus