Farmakognosi XII - 3 - Sirup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

apt. Novilia Megi Annisa, S.Farm.



FARMAKOGNOSI KELAS XII Semester Ganjil 2020/2021



POKOK BAHASAN 1



Tinctura



2 Infusa dan Aqua Aromatica



4 Simplisia Hewani



3 Sirup, Olea Pinguia, dan Olea Volatilia



Sediaan



SIRUP



SIRUP Kompetensi Dasar Quality Sometimes it's easier to go old school, our copywriters prefer a good ball.



Tujuan Pembelajaran Assurance Your audience relate and absorb information on different sensory levels. We know visual stories are amplified with the right words.



3.14 Menerapkan pembuatan sediaan sirup dan/atau sediaan olea pinguia, dan sediaan olea volatilia



o Menuliskan pengertian sediaan sirup dengan tepat o Memberi contoh sediaan sirup o Menjelaskan cara pembuatan sediaan sirup dengan baik o Menerapkan pembuatan sediaan sirup dalam kehidupa sehari-hari



4.14 Membuat sediaan sirup dan/atau sediaan olea pinguia, atau sediaan olea Implementation volatilia



o Menghitung bahan yang diperlukan dalam pembuatan sediaan sirup Design o Membuat sediaan sirup dengan baik



SIRUP Pengertian Sirup



Larutan mengandung sakarosa (6466%)



Pembuatan Sirup



Kegunaan Sirup



Contoh Sirup



Obat



Sirupus Ferrosi Iodidi



Corrigensia



Sirupus Simplex



Pengawet



Sirupus Aurantii



Sirupus Thymi



Sirup



Pengertian dan Pembuatan



Pengertian Sirup



❖ Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa (sukrosa) ❖ Kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66% ❖ Sehari-hari, gula sakarosa disebut dengan gula saja



Cara Pembuatan Sirup 1



Buat cairan untuk sirup, panaskan



2



Tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut



3



Tambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki



4



Buang busa yang terjadi, dan serkai



Cairan untuk Sirup



1



2



3



Aqua destillata Untuk sirup simpleks (sirupus simplex)



Hasil penarikan bahan baku



Larutan/campuran bahan obat



➢ Maserat (Sirupus Rhei) ➢ Perkolat (Sirupus Cinnamomi) ➢ Colatura (Sirupus Sennae) ➢ Sari buah (Sirupus Rubi Idaei)



➢ Sirupus Metdilazina hydrochloridi ➢ Sirup-sirup dengan nama dagang, misalnya yang mengandung campuran vitamin



Cara Menjernihkan Sirup 1



Tambahkan kocokan zat putih telur segar pada sirup



2



Didihkan sambil diaduk, zat putih telur akan menggumpal karena panas



3



Tambahkan bubur kertas saring lalu didihkan dan saring



4



Kotoran sirup akan melekat pada kertas saring



Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sirup Sirup



Perlakuan



Sirup dari simplisia yang mengandung Ditambahkan Na2CO3 sejumlah 10% dari bobot glikosida antrakuinon (Rhei Radix) simplisia Mencegah sirup menjadi busuk



Ditambahkan bahan pengawet, misalnya nipagin. Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirup simplisia untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25%b/v atau pengawet lain yang cocok



Cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap



• Sakarosa dilarutkan dengan pemanasan lemah dan dalam botol tertutup (Sirupus Thymi, Sirupus Thymi compositus, Sirupus Aurantii corticis) • Sakarosa dilarutkan tanpa pemanasan (Sirupus Cinnamomi)



Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sirup



➢ Kadar gula dalam sirup pada suhu kamar maksimum 66% sakarosa. Bila lebih tinggi akan terjasi pengkristalan. Bila lebih rendah dari 62% sirup mudah rusak/berjamur. Pada sirup yang mengandung sakarosa 62% atau lebih, sirup tidak dapat ditumbuhi jamur, meskipun jamur tidak mati. ➢ Apabila kadar sakarosa turun karena inversi maka jamur dapat tumbuh. Bila dalam resep, sirup diencerkan dengan air dapat pula ditumbuhi jamur. ➢ Kerapatan (BJ/Berat Jenis) sirup kirakira 1,3. ➢ Maksud menyerkai pada sirup adalah untuk memperoleh sirup yang jernih



➢ Pada penyimpanan, dapat terjadi inversi sakarosa (berubah menjadi glukosa dan fruktosa) dan bila sirup yang bereaksi asam, inversi dapat terjadi lebih cepat. ➢ Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan akan menyebabkan terjadinya gula invert dan hal itu dapat dipercepat dengan penambahan asam sitrat. ➢ Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sakarosa yang memutar bidang polarisasi ke kiri. Gula invert tidak dikehendaki dalam sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur dan berwarna tua (terbentuk caramel), tetapi gula invert diperlukan pada pembuatan Sirupus Iodeti ferrosi untuk mencegah terjadinya bentuk fero menjadi bentuk feri akibat oksidasi dari bahan obat.



Penyimpanan Sirup (dalam wadah tertutup rapat dan penambahan pengawet)



1 2



3



• Sirup dibiarkan dingin terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang kering • Namun, saat pendinginan ada kemungkinan terjadinya cemaran sehingga terjadi penjamuran



• Saat sirup masih dalam keadaan panas, dimasukkan ke dalam botol yang panas (karena sterilisasi) sampai penuh sekali sehingga ketika disumbat dengan gabus terjadi sterilisasi sebagian gabusnya. • Lalu sumbat gabus dicelupkan ke dalam lelehan paraffin solidum yang menyebabkan sirup terlindung dari pengotoran udara luar



• Sterilisasi sirup, dalam hal ini harus diperhitungkan pemanasan 30 menit apakah tidak terjadinya gula invert



Penetapan Kadar Sakarosa Timbang seksama ±25 gram sirup dalam labu takar 100 mL → Tambahkan 50 mL air dan sedikit larutan ammonium hidroksida P → Tambahkan larutan timbal (II) sub asetat P tetes demi tetes hingga tetes terakhir tidak menimbulkan kekeruhan



Tambahkan air secukupnya hingga 100 mL, saring lalu buang 10 mL filtrat pertama → Masukkan ±45 mL filtrat ke dalam labu ukur 50 mL → Tambahkan campuran 79 bagian volume HCl P dan 21 bagian air secukupnya hingga 50 mL → Panaskan labu dalam tangas air pada suhu antara 68-70oC selama 10 menit, dinginkan dengan cepat sehingga suhu kurang lebih 20oC



𝐶= C α1 α2 t



Jika perlu hilangkan warna dengan menggunakan tidak lebih dari 100 mg arang penjerap → Ukur rotasi optic larutan yang sebelum inversi dan sesudah inversi menggunakan tabung 22 cm pada suhu pengukur yang sama antara 10 dan 25oC → Hitung kadar dalam % C12H22O11.



300 × (𝛼1 − 𝛼2) (144 − 0,5𝑡)



: Kadar sakarosa (%) : Rotasi optik pada larutan yang belum diinversi : Rotasi optik pada larutan yang sudah diinversi : suhu pengukuran



Sirup



Kegunaan dan Contoh



Kegunaan Sirup



Obat Misalnya Sirupus Chlorfeniramini maleatis



Pengawet Corrigensia



Misalnya sediaan dengan bahan pembawa sirup mencegah pertumbuhan bakteri



• Corrigensia saporis (Sirupus Simplex) • Corrigensia odoris (Sirupus Aurantii) • Corrigensia coloris (Sirupus Rhoedos, Sirupus Rubi Idaei)



Sirupus Ferrosi Iodii



20 bagian ferrum pulveratum dicampur dengan 60 bagian air, tambahkan 41 bagian iodium sedikit demi sedikit sambil digerus



Setelah warna coklat hilang, larutan disaring, masukkan ke dalam larutan ½ bagian acidum citricum dan 600 bagian sakarosa dalam 200 bagian air panas



Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.



Untuk mencegah terjadinya oksidasi dari ferro iodida, ujung corong masuk ke dalam larutan sakarosa. Sisa serbuk besi pada kertas saring dicuci dengan air sampai diperoleh 1000 bagian sirup



Sirupus Simplex (Sirup Gula)



Pembuatan : Larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil paraben 0,25% secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirup



Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna



Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk



Sirupus Aurantii (Sirup Jeruk Manis)



Campur 10 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong kecil-kecil dengan 20 bagian larutan metil paraben 0,25%. Biarkan dalam tempat tertutup selama 12 jam



Pindahkan ke dalam perkolator, perkolasi dengan larutan metil paraben 0,25% secukupnya hingga diperoleh 37 bagian perkolat



• Pemerian : Cairan kental, jernih, warna cokelat, bau khas aromatik • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.



Tambahkan 63 bagian gula pada suhu kamar atau pada pemanasanperlahanlahan dalam tempat tetutup hingga diperoleh 100 bagian sirup



Sirupus Thymi (Sirup Timi)



Campurkan 15 bagian herba timi dengan air secukupnya dan diamkan 12 jam dalam bejana tertutup



Masukkan ke dalam perkolator dan sari dengan air. Perkolat dipanaskan sampai 90oC dan diserkai hingga diperoleh 36 bagian hasil perkolat



• Pemerian : Sirup warna cokelat, bau dan rasa seperti timi • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.



Masukkan dalam bejana tertutup dan tambahkan 64 bagian gula, panaskan dengan pemanasan lemah hingga diperoleh 100 bagian sirup



Catatan Sirup Dalam perdagangan dikenal “dry sirup” yaitu sirup berbentuk kering yang kalau akan dipakai ditambahkan sejumlah pelarut tertentu atau aqua destilata, biasanya berisi zat yang tidak stabil dalam suasana berair.



Sirup



Any Question?



Sirup



Thank You! Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri ☺