Final JUKNIS OJT 18 Sept - 20 18.00 Maternal Gel 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENINGKATAN KAPASITAS BAGI DOKTER DI KAB/KOTA LOKUS PERCEPATAN PENURUNAN AKI & AKB MELALUI METODE BLENDED LEARNING



KOMPONEN MATERNAL



PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT)



DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2020



KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Acuan “Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi di 120 Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI Dan AKB Melalui Metode Blended Learning” ini selesai disusun. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia saat ini belum mencapai target Sustainable Development Goals (SDG’s). Berbagai strategi penurunan AKI dan AKB harus dilakukan, antara lain akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan salah satu upaya terobosan adalah dengan penetapan kabupaten/kota lokus penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan dan dilaksanakan secara bertahap.



Pelatihan ini merupakan salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Dimana pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam pelayanan antenatal, persalinan, dan pelayanan masa nifas bagi ibu. Pelatihan ini akan dilakukan dengan metode Blended Learning yang mengabungkan online learning dengan On The Job Training (OJT) di Rumah Sakit Umum Daerah melihat Indonesia saat ini masih dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar besarnya kepada tim penyusun, editor, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini.



Jakarta, September 2020 Direktur Kesehatan Keluarga



dr. Erna Mulati, MSc.CMFM



2



KATA PENGANTAR



Bismillahirrahmannirrahiim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya sehingga Modul Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter Di Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI Dan AKB Melalui Metode Blended Learning yang terdiri dari Buku Acuan, Buku Pegangan Pelatih, Buku Panduan Peserta, dan Panduan On The Job Training (OJT) telah selesai disusun. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia saat ini belum mencapai target Sustainable Development Goals (SDG’s). Berbagai strategi dan upaya penurunan AKI dan AKB telah dilakukan, diantaranya menetapkan 120 Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia. Seiring dengan penetapan 120 Kabupaten/Kota lokus tersebut, diperlukan suatu pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam melakukan pelayanan asuhan antenatal, persalinan dan nifas sesuai kompetensi dalam Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SNPPDI) 2019.



Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan



kemampuan Dokter dalam mendeteksi penyulit medis obstetri dan penyulit medis non obstetri, serta melakukan rujukan secara dini bila ditemukan risiko penyulit medis obstetri dan non obstetri. Pelatihan ini dilakukan pada masa adaptasi kebiasaan baru dengan menggunakan metode Blended Learning yang mengabungkan online learning dengan OJT di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) berperan dalam menyusun materi, metode dan kurikulum pelatihan serta memberikan orientasi fasilitator (Refresher Course) dan melatih peserta baik secara online learning maupun secara lansung/tatap muka saat OJT. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bersusah payah merancang, menyusun sampai dengan terbitnya modul ini, semoga target penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat segera tercapai. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Ketua Umum PP POGI



dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K)



3



DAFTAR KONTRIBUTOR Penasehat: dr. Kirana Pritasari, MQIH Penanggung Jawab: dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM Tim Penyusun PP POGI Ketua PP POGI: dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH. Prof. dr. Ova Emilia, M.Med,Ed, SpOG(K), Ph.D dr. M. Ilyas Angsar, SpOG(K) Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, SpOG(K) Dr. dr. Julianto Wicaksono, SpOG(K), MGO. dr. Herman Kristanto, MS, SpOG(K) Dr. dr. Agus Sulistyono, SpOG(K) dr. Detty Nurdiati, SpOG(K), MPH, PhD. dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) dr. Yudianto Budi Saroyo, SpO(K) dr. Fernandi Moegni, SpOG(K) dr. Dwirani Amelia, SpOG Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K) Dr. dr. Muhammad Adrianes Bachnas, SpOG(K) Dr. dr. Ashon Sa’adi, SpOG(K) Dr. dr. Adhi Pribadi, SpOG(K) dr. Herbert Situmorang, SpOG (K) dr. Dhika Prabu Armadhanu, SpOG(K) dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG dr. Cepi Teguh Pramayadi, SpOG, MARS dr. M. Adya Firmansha Dilmy, SpOG dr. M. Dwi Priangga, SpOG dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG dr. Anthony Winarno dr. Kartika Iswaranti dr. Nuryasni Syarif dr. Fransisca Novi Handayaning dr. Kristian Alda Sianipar PP PAPDI Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, K-EMD, FINASIM dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, K-HOM, FINASIM dr. Muhadi, SpPD, K-KV, FINASIM, M.Epid



4



PP PERKI dr. Bambang Dwiputra, SpJP(K), FIHA dr. Cholid Tri Tjahjono, M.Kes, SpJP(K), FIHA dr. Rita Hamdani, SpJP(K), FIHA dr. Meity Ardiana, SpJP(K), FIHA dr. Yusra Pintaningrum, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC dr. Ade Meidian Ambari, Sp.JP



Kementerian Kesehatan dr. Nida Rohmawati, MPH dr. Lovely Daisy, MKM dr. Mularsih Restianingrum, MKM dr. Rima Damayanti, M.Kes dr. Wira Hartiti, M.Epid dr. Yenni Yuliana dr. Muhammad Yusuf, MKM dr. Yunita Rina Sari, MKM dr. Stefani Christanti dr. Ima Nuraina dr. Ratna Sari Junita Maylan Wulandari, SST, MKM Esti Katerini Adhi, SST, MKM Sandy Dwi Waseso



5



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................. Error! Bookmark not defined. BAB I ................................................................................................................................ 7 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 7 1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 7 1.2 Gambaran Umum Pelatihan................................................................................................ 8 1.3 Silabus Pelatihan ................................................................................................................ 9 A.



Definisi Operasional Pelatihan Dengan Metode Blended Learning ..................................... 9



B.



Tujuan Umum Pelatihan ................................................................................................. 10



C.



Tujuan Pelatihan ............................................................................................................ 10



D.



Metode Mengajar/ Belajar ............................................................................................. 10



E.



Materi Pembelajaran ..................................................................................................... 10



F.



Peserta, Fasilitator, Narasumber, Panitia, Pengawas ....................................................... 11



1.4 Skema Pelatihan............................................................................................................... 13 A.



Pre test .......................................................................................................................... 13



B.



Pembukaan ................................................................................................................... 13



C.



Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar) ............................ 14



D.



Pemberian Wawasan ..................................................................................................... 14



E.



Pembekalan pengetahuan dan keterampilan .................................................................. 14



F.



Post Test ( Ujian Formatif) .............................................................................................. 15



G.



Praktik Lapangan (OJT) ................................................................................................... 15



H.



Ujian Sumatif/Portofolio ................................................................................................ 16



I.



Evaluasi Pelatihan .......................................................................................................... 16



J.



Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Penutupan .................................................................. 16



BAB II ............................................................................................................................. 17 PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT) ................................................................... 17 2.1 MINGGU I......................................................................................................................... 17 2.2 MINGGU II........................................................................................................................ 20



JADWAL PELATIHAN ....................................................................................................... 23



6



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu, kesehatan balita dan pencegahan penularan penyakit menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. SUPAS 2015 menyebutkan AKI 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan target RPJMN 2024 sebesar 183/100.000 KH. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia juga masih tinggi. SDKI 2017 menyebutkan AKN adalah 15/1.000 KH dengan target 2024 adalah 10 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) 24/1.000 KH dengan target 2024 adalah 16/100.000 KH, sedangkan target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 secara global untuk AKI adalah sebesar 70/100.000 KH, AKB 12/1.000 KH dan AKN 7/1.000 KH.



Strategi pencapaian penurunan AKI dan AKB nasional adalah melalui peningkatan akses



pelayanan,



peningkatan



kualitas



pelayanan



kesehatan,



peningkatan



pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan salah satu upaya terobosan adalah dengan melakukan Revisi Buku KIA pada tahun 2020 dan menetapkan 120 Kabupaten/Kota lokus percepatan penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan dan akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh wilayah NKRI.



Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empat pilar Safe Motherhood dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, yaitu keluarga berencana, asuhan antenatal sesuai standar, persalinan bersih dan aman, serta pertolongan kegawat-daruratan esensial PONED & PONEK. Keempat pilar Safe Motherhood tersebut adalah kompetensi Dokter sesuai SNPPDI 2019, sehingga dipandang perlu untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi.



7



Dalam upaya meningkatkan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi, maka dilakukan suatu pelatihan peningkatan kapasitas dokter, agar mampu dan kompeten dalam melakukan pelayanan kesehatan Ibu, diantaranya kompeten melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, mendeteksi penyulit medis obstetri dan non obsteri, melakukan pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, melakukan konseling KB Pasca Persalinan, mengisi buku KIA Revisi 2020 dengan lengkap dan benar serta melakukan rujukan sedini mungkin bila ditemukan risiko penyulit medis obstetri dan non obstetri.



Melihat situasi Indonesia yang saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru, maka pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode blended learning, yang terdiri dari online learning dan praktik lapangan atau skill station berupa On The Job Training (OJT) di RSUD atau FKRTL, kemudian diikuti dengan evaluasi kompetensi peserta pelatihan.



1.2 Gambaran Umum Pelatihan 1.2.1 Rancangan Pelatihan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 120 Kabupaten Kota ini dirancang untuk menyiapkan Dokter agar mampu melakukan pelayanan kesehatan Ibu, yaitu pelayanan antenatal, persalinan dan masa nifas bagi ibu (termasuk KB pascapersalinan dan pemberian ASI).



Pelatihan ini juga dia bertujuan meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan deteksi dini komplikasi obstetri dan/atau komplikasi medis yang dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan masa nifas. Selain itu pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan USG Obstetri Dasar Terbatas sesuai kewenangan di FKTP, melakukan tata laksana awal dan rujukan ibu hamil dengan komplikasi obstetri dan kompilkasi medis yang dapat menjadi penyebab kematian ibu, mengetahui sejak dini permasalahan-permasalahan yang timbul atau akan timbul dan mentatalaksana pasien dengan komplikasi obstetri dan/atau komplikasi medis secara holistik berkolaborasi dengan dokter spesialis di FKRTL.



8



Materi dan proses pembelajaran dalam pelatihan ini dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dan diterapkan pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 120 Kabupaten dan Kota lainnya sehingga Dokter dapat melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, mendeteksi penyulit medis obstetri dan non obsteri, melakukan pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, melakukan konseling KB Pasca Persalinan, mengisi buku KIA Revisi 2020 dengan lengkap dan benar serta melakukan rujukan sedini mungkin bila ditemukan risiko penyulit medis obstetri dan non obstetri.



Jadwal pelatihan dirancang selama 3 minggu dengan metode blended learning, yang terdiri dari: online learning, praktik lapangan atau skill station berupa On The Job Training (OJT) di RSUD atau FKRTL, kemudian diikuti dengan evaluasi kompetensi peserta pelatihan. Para fasilitator SpOG akan mendapatkan orientasi fasilitator dan SpOG akan menjadi fasilitator bagi 4 dokter di Kabupaten/Kota masing-masing. Waktu pelatihan dan proses pembelajaran juga dirancang dengan efisien agar dapat memberikan tingkat kompetensi yang disyaratkan apabila dilaksanakan secara benar dan sesuai.



Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 120 Kabupaten Kota adalah Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (PBK) yang mengacu kepada SNPPDI 2019, sehingga dapat menjadi ajang pembelajaran pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan Dokter yang siap, mampu, dan kompeten dalam melakukan pelayanan antenatal, persalinan dan pelayanan masa nifas yang berkualitas dan sesuai standar.



1.3 Silabus Pelatihan



A.



Definisi Operasional Pelatihan Dengan Metode Blended Learning



Adalah pelatihan dengan metode campuran antara metode pembelajaran di kelas/tatap muka (klasikal) dan metode pembelajaran jarak jauh/distance learning full online yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi aplikasi video conference. Pelatihan ini menggunakan metode belajar mandiri, pembelajaran jarak jauh secara online dan OJT untuk mencapai kompetensi teknis skiII.



9



B.



Tujuan Umum Pelatihan



Menurunkan angka kematian ibu



C.



Tujuan Pelatihan



1. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan pelayanan antenatal, persalinan dan pelayanan masa nifas bagi ibu (termasuk KB Pasca-Persalinan dan pemberian ASI) 2. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan deteksi dini penyulit medis obstetri dan non obstetri yang dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas 3. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan USG Obstetri Dasar Terbatas sesuai kewenangan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 4. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan tata laksana awal dan rujukan ibu hamil dengan penyulit medis obstetri dan non obstetri yang dapat menjadi penyebab kematian ibu 5. Mengetahui sejak dini permasalah-permasalahan yang timbul atau akan timbul dan menatalaksana pasien dengan penyulit medis obstetri dan non obstetri secara holistik berkolaborasi dengan dokter spesialis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)



D.



Metode Mengajar/ Belajar • Tugas baca mandiri • Kuliah interaktif dan ilustratif online • Diskusi Kasus tatap muka/ online • OJT di RSUD • Penugasan mandiri mengisi logbook



E.



Materi Pembelajaran Modul Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 120 Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB, yang terdiri dari: 1. Buku Acuan 2. Buku Panduan Peserta 10



3. Buku Pegangan Pelatih 4. Buku KIA revisi 2020 5. Juknis Pengisian Buku KIA 6. Video Tutorial



F. Peserta, Fasilitator, Narasumber, Panitia, Pengawas 1. Kriteria seleksi Peserta a. Dokter umum di 120 Kabupaten/Kota lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB yang memenuhi kriteria: − Pegawai Negeri Sipil (PNS) − Dokter umum yang telah menyelesaikan Internship, dan diutamakan Dokter tetap yang telah bekerja lebih dari 2 tahun di layanan primer − Memiliki STR dan SIP − Bukan bidan atau paramedis lain − Bekerja di Puskesmas yang melayani persalinan (diutamakan Puskesmas perawatan dan memiliki alat USG dan EKG b. Jumlah peserta −



480 dokter umum di 120 kabupaten / kota lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB



c. Aktif menjadi peserta dari awal sampai akhir pelatihan (baik pada saat pembelajaran mandiri, online dan OJT didampingi fasilitator) d. Bersedia mengaplikasikan hasil pelatihan di tempat kerjanya serta tidak dipindah-tugaskan selama 2 tahun setelah dilatih, dibuktikan dengan surat pernyataan diri dan diketahui atasan langsung e. Mendapat surat tugas dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota



2. Kriteria Fasilitator : a. Dokter Spesialis : − Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) − Dokter Spesialis Anak (SpA) − Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD)



11



b. Bekerja di 120 RSUD Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB − Pegawai Negeri Sipil (PNS) − Dokter spesialis diutamakan Dokter tetap yang telah bekerja lebih dari 2 tahun di RSUD Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB − Memiliki STR dan SIP c. Memiliki latar belakang pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kompetesi sesuai dengan bidangnya d. Kompeten dan berpengalaman mendidik, melatih, memfasilitasi dalam pelatihan yang terkognisi oleh PP POGI e. Memiliki komitmen mendampingi dan memfasilitasi peserta latih f. Ditunjuk dan mempunyai surat tugas dari Kepala Dinas Kab/Kota, RSUD dan POGI Cabang.



3. Narasumber Webinar / Zoom Meeting a. Narasumber pusat yang berasal dari organisasi profesi POGI, IDAI, PAPDI dan PERKI



4. Panitia Penyelenggara a. Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan b. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota lokus Penurunan AKI/AKB c. RSUD Kabupaten/Kota yang ditunjuk oleh Dinkes Kab/Kota d. PP POGI e. POGI cabang



5. Peran Dinas Kesehatan Provinsi, PDUI Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota a. Sebagai observer saat blended learning berlangsung b. Evaluasi tindak lanjut yang dilakukan oleh peserta di tempat kerja dalam rangka mendapatkan sertifikat



12



1.4 Skema Pelatihan



Skema



proses



pembelajaran



dalam



Peningkatan



Kapasitas



Bagi



Dokter



Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB, sebagai berikut : A. Pre test Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre test terhadap peserta. Pre test bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan yang dimiliki oleh peserta dan dituangkan dalam bentuk matriks kebutuhan pelatihan B. Pembukaan Pembukaan mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan yang meliputi beberapa kegiatan pelatihan yaitu : 1. Laporan Ketua Panitia Pelatihan Kab/Kota 2. Sambutan Ketua IDI cabang Kab/Kota 3. Sambutan Ketua POGI cabang Kab/Kota



13



C. Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar) Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan, antara lain: 1. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Perkenalan antar peserta dengan para fasilitator pelatihan dan perkenalan antar sesama peserta 3. Mengemukakan harapan dan komitmen peserta selama dan setelah pelatihan



D. Pemberian Wawasan Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi pendahuluan tentang Kematian Ibu dan Penyebab Kematian Ibu, dilanjutkan dengan materi Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan AKI dan AKB, Overview Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan KIA melalui Blended Learning.



E. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu dengan cara kuliah interaktif, diskusi kasus, demo video, dan praktek lapangan (OJT) 1. Konsep Asuhan Antenatal Terpadu dan Berkualitas 2. Peran Dokter dalam asuhan antenal yang berkualitas 3. Penggunaan buku KIA revisi 2020 pada masa ANC, persalinan dan PNC: −



Skrining dan tata laksana Penyulit Medis Obstetri: Perdarahan (abortus, KET,



kelainan



plasenta,



perdarahan



antepartum,



perdarahan



postpartum), preeklamsia, eklamsia dan infeksi −



Skrining dan tata laksana penyulit medis non obstetri: penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus gestasional, autoimun, kanker







Pengisian formulir rujukan dan sistem rujukan masa kehamilan







Pengisian grafik evaluasi kehamilan dan berat badan sesuai KIA revisi 2020



14



4. Pengenalan dasar USG Obstetri Dasar Terbatas dalam kehamilan : −



Dasar USG Obstetri Dasar Terbatas trimester I dalam kehamilan







Dasar USG Obstetri Dasar Terbatas trimester III dalam kehamilan







Pengisian hasil USG Obstetri Dasar Terbatas pada buku KIA



5. Skrining dan Tata Laksana Masalah pada Nifas ( Perdarahan, depresi, masalah payudara dan Infeksi) 6. Pengisian ringkasan pelayanan persalinan dan nifas sesuai buku KIA revisi 2020 7. Sosialisasi lembar KIE pada buku KIA revisi 2020 8. Konseling gizi selama kehamilan, nifas dan menyusui 9. KB Pasca Persalinan (KBPP): −



Konseling KB dengan menggunakan lembar balik Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK)







Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi KLOP-KB







Pelayanan KBPP metode AKDR pasca plasenta dan implan



10. Latihan pengisian Buku KIA Revisi 2020



F. Post Test ( Ujian Formatif) Setelah seluruh materi dan latihan pengisian Buku KIA dilaksanakan maka dilakukan ujian post test atau ujian formatif atau kuesioner tengah pelatihan yang bertujuan untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta setelah pemberian materi secara interaktif



G. Praktik Lapangan (OJT) Tujuan dari Pelaksanaan Praktik Lapangan atau OJT ini adalah setelah pemberian materi pelatihan secara interaktif, peserta mampu: − Menerapkan



pengetahuan



dan



menunjukkan



kompetensi



dalam



melakukan kegiatan asuhan antenatal yang berkualitas pada trimester IIII sesuai standar. − Melakukan diskusi kasus sesuai kasus nyata yang didapatkan di RSUD Kab/Kota, didampingi oleh fasilitator SpOG dan SpPD.



15



H. Ujian Sumatif/Portofolio Kompetensi ditunjukkan dengan mengisi log book/portofolio berbasis 'BUKU KIA REVISI 2020' sejumlah minimal 30 kasus yang terdiri dari: minimal 10 kasus trimester I, minimal 10 kasus trimester III dan minimal 10 konseling/pemasangan KBPP. Ke-30 kasus tersebut telah diverifikasi oleh fasilitator.



I.



Evaluasi Pelatihan Evaluasi penyelenggaraan pelatihan dilakukan untuk mendapatkan masukan



dari peserta dan fasilitator tentang penyelenggaraan pelatihan dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.



J.



Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Penutupan Rencana Tindak Lanjut (RTL) menggambarkan rencana peserta pelatihan



dalam menerapkan hasil pelatihan secara nyata di tempat penugasan masingmasing. Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut: 1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan 2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta 3. Pembagian sertifikat kehadiran 4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta 5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang. 6. Pembacaan doa. Pada situasi khusus, dilakukan pembelajaran dengan sistem Blended Learning yaitu mengkombinasikan kuliah secara online/ daring dan pelatihan hands-on berkelompok secara offline/luring. Sertifikat Kompetensi diberikan setelah peserta memenuhi semua prasyarat pelatihan yakni kehadiran (mengikuti seluruh pelatihan secara penuh termasuk pre-test, post test/ujian formatif dan ujian sumatif/Portofolio) serta menyelesaikan pengisian log book/portofolio berbasis BUKU KIA REVISI 2020 (sejumlah minimal 30 kasus yang terdiri dari : minimal 10 kasus trimester I, minimal 10 kasus trimester III dan minimal 10 konseling/pemasangan KBPP) yang telah diverifikasi oleh fasilitator. 16



BAB II



PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT)



2.1 MINGGU I A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan OJT Minggu I dilaksanakan pada Senin-Jumat. Pelaksanaan kegiatan OJT/Skill Station Minggu 1 dilakukan selama 3 jam per hari, selama 3 hari di RSUD 120 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.



B. UNSUR YANG TERLIBAT Unsur yang terlibat dalam kegiatan OJT/Skill Station adalah: •



1 Fasilitator SpOG







1 Fasiliator SpPD







4 peserta dokter







2 Observer (Perwakilan Dinkes Kab/Kota dan IDI Kab/Kota)



C. KEGIATAN YANG DILAKUKAN Persiapan •



Koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota dengan Tim RSUD (termasuk bagian diklat)







Fasilitator SpOG memahami bahwa harus dipersiapkan minimal 20 pasien poliklinik obstetri selama 3 hari, yang terbagi menjadi: o Minimal 10 kasus ANC trimester I dan USG Obstetri Dasar Terbatas trimester I untuk diisi di logbook dan lembar portofolio o Minimal 10 kasus ANC trimester III dan USG Obstetri Dasar Terbatas trimester III untuk diisi di logbook dan lembar portofolio







Peserta mendiskusikan kasus-kasus kehamilan dengan penyulit medis non obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD setiap hari selama OJT



17



Minggu 1, Hari 1 •



Pembukaan OJT: •



Penjelasan fasilitator kepada Direktur RSUD mengenai OJT







Serah terima peserta dari Dinas Kesehatan Kab/Kota kepada Direktur RSUD







Fasilitator menjelaskan teknis pelaksanaan OJT: •



Minggu pertama (21-23 September) target kompetensi yang akan diberikan :



















ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 (hal. 2, 5 – 10)







Skrining penyulit medis obstetri







Skrining penyulit medis non obstetri







USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III



Target logbook dan portofolio : •



10 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I







10 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester III



Fasilitator akan mendemokan : •



Cara menyalakan USG







Setting USG







Knobologi







Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien Trimester I dan III







USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III



Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan non obstetri dalam kehamilan dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mendiskusikan penyulit medis non obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD







Semua kegiatan OJT minggu pertama didokumentasikan di dalam logbook dan lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG



18



Minggu 1, Hari 2 •



Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan non obstetri dalam kehamilan dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mendiskusikan penyulit medis non obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD







Semua kegiatan OJT minggu pertama didokumentasikan di dalam logbook dan lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG



Minggu 1, Hari 3 •



Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan non obstetri dalam kehamilan dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III dengan bimbingan fasilitator SpOG







Peserta mendiskusikan penyulit medis non obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD







Semua kegiatan OJT minggu pertama didokumentasikan di dalam logbook dan lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG



D. MATERI PEMBELAJARAN DAN DISKUSI •



ANC sesuai standar buku KIA







Skirining penyulit Medis Obstetri dan Non Obstetri dalam kehamilan







Melakukan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III



19



2.2 MINGGU II A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan OJT Minggu II dilaksanakan pada Senin-Jumat.



Pelaksanaan



kegiatan OJT/Skill Station Minggu 2 dilakukan selama 3 jam per hari, selama 3 hari di RSUD 120 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.



B. UNSUR YANG TERLIBAT Unsur yang terlibat dalam kegiatan OJT/Skill Station adalah: •



4 peserta dokter dengan satu fasilitator SpOG dan melakukan diskusi kasus dan pengisian log book/portofolio dengan fasilitator SpOG



C. KEGIATAN YANG DILAKUKAN Minggu 2, Hari 1 • Fasilitator mendemokan: • Praktik pelayanan nifas sesuai standar (Skrining dan tatalaksana penyulit nifas) buku KIA Revisi 2020 halaman 14 dan 27 • Konseling



menggunakan



ABPK



dan



penapisan



medis



menggunakan KLOP KB • Pengisian buku KIA Revisi 2020 halaman 14 dan 27 untuk pelayanan nifas dan dan hal 33 untuk KB • Pemasangan AKDR sesuai penuntun belajar • Pemasangan implan sesuai penuntun belajar • Bila



model



/



pasien



tidak



tersedia,



fasilitator



dapat



menggunakan video tutorial pemasangan AKDR dan Implan • Peserta mengikuti dan mempraktikkan pelayanan nifas sesuai standar dan KB Pasca Persalinan di poliklinik, kamar bersalin dan ruang perawatan nifas dengan bimbingan SpOG • Peserta mencari minimal 10 kasus selama 3 hari untuk dilakukan konseling KB (ibu hamil/nifas) dan atau observasi pemasangan KB AKDR dan implan



20



• Peserta melakukan konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) dan penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP) • Pengisian daftar tilik oleh fasilitator SpOG • Melakukan diskusi kasus • Pengisian log book dan portofolio minimal 10 kasus konseling KB dengan supervisi fasilitator SpOG



Minggu 2, Hari 2 •



Peserta mempraktikkan pelayanan nifas sesuai standar buku KIA revisi 2020 halaman 14 dan 27







Peserta mempraktikkan konseling KB Pasca Persalinan di poliklinik, kamar bersalin dan ruang perawatan nifas dengan bimbingan SpOG







Peserta melakukan konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) dan penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP)







Peserta mencari lanjutan minimal 10 kasus konseling KB dan observasi pemasangan KB AKDR dan implan







Pengisian buku KIA untuk pelayanan nifas (hal 14 dan 27) dan KB (hal 33)







Pengisian daftar tilik oleh fasilitator SpOG







Melakukan diskusi kasus (30 menit)







Pengisian log book dan portofolio dengan fasilitator SpOG



Minggu 2, Hari 3 •



Peserta mempraktikkan pelayanan nifas sesuai standar







Peserta mempraktikkan konseling KB Pasca Persalinan di poliklinik, kamar bersalin dan ruang perawatan nifas dengan bimbingan SpOG







Peserta melakukan konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) dan penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP)







Peserta mencari lanjutan minimal 10 kasus konseling KB dan observasi pemasangan KB AKDR dan implan 21







Pengisian buku KIA untuk pelayanan nifas (hal 14 dan 27) dan KB (hal 33)







Melakukan diskusi kasus (30 menit)







Pengisian log book/portofolio dengan fasilitator SpOG



D. MATERI PEMBELAJARAN DAN DISKUSI •



Pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020







Konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK)







Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP-KB)







Pelayanan KBPP







Pemasangan dan pelepasan AKDR dan KB implan



22



JADWAL PELATIHAN GELOMBANG PERTAMA PENINGKATAN KAPASITAS BAGI DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KAB/KOTA LOKUS PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB (BLENDED LEARNING) Pembukaan, Sabtu Waktu



Durasi



Materi



Metode



Narasumber



Online dan mengisi google form



PB IDI : dr. Daeng M. Faqih, SH, MH PP POGI : dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) PP IDAI : Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) PP PAPDI : Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV PP PERKI : Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN : dr. Eni Gustina, MPH



Pembukaan:



60' 08.00 - 09.00



15'



Sambutan masing-masing 5 menit dari: PB IDI : dr. Daeng M. Faqih, SH MH PP POGI : dr. Ari K Januarto, SpOG(K) PP IDAI : Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) PP PAPDI : Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV PP PERKI : Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN : dr. Eni Gustin, MPH



Pembukaan dilanjutkan dengan arahan Dirjen Kesehatan Masyarakat "Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan AKI dan AKB" Gambaran Umum Pelatihan



09.00 - 09.15



15'



09.15 - 09.45



30'



Gambaran Umum Pelatihan Dokter dalam Pelayanan Kesehatan Maternal



09.45 - 10.15



30'



Fokus Asuhan Antenatal Terpadu dan Buku KIA Revisi 2020



23



Dirjen Kesmas Direktur KESGA Ketua POKJA PAKI: Prof.Dr.dr.Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K)



Kelas Besar (Peserta 160 orang)



10.15 - 10.45



30'



Pengantar USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III



10.45 - 11.15



30'



Rujukan Kehamilan dengan Penyulit Medis Obstetri dan NonObstetri



11.15 - 11.45



30'



Tanya Jawab dan diskusi



11.45 - 12.45



60'



ISHOMA



12.45 - 14.45



14.45 - 15.45



120'



60'



Skrining dan Tatalaksana Penyulit Medis Non-Obstetri pada Kehamilan



Deteksi Risiko Penyakit Jantung dalam Kehamilan dan Interpretasi EKG



24



POKJA USG Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG(K) Prof.Dr.dr.Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K) Grup 1 dr. Muhadi, SpPD,K-KV,FINASIM, M.Epid Grup 2 Dr.dr Tri Juli Edi tarigan, SpPD, KEMD, FINASIM Grup 3 dr Nadia Ayu Mulansari, SpPD, KHOM, FINASIM Grup 4 Dr.dr Sukamto Koesnoe, SpPD,K-AI, FINASIM Grup 1 dr. Cholid Tri Tjahjono, M.Kes, SpJP(K), FIHA Grup 2 dr. Rita Hamdani, SpJP(K), FIHA Grup 3 dr. Meity Ardiana, SpJP(K), FIHA Grup 4 dr. Yusra Pintaningrum, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC



dibagi 4 grup secara paralel. Masingmasing grup terdiri dari 40 orang peserta (Narasumber: 4 SpPD )



dibagi 4 grup secara paralel. Masingmasing grup terdiri dari 40 orang peserta (Narasumber: 4 SpJP )



Pembagian Modul dan Highlight Materi 1. Modul Pelayanan ANC 2. Modul USG Obstetri Dasar Terbatas 3. Modul Pelayanan KBPP di Fasilitas Kesehatan, Lembar Balik ABPK, Klop KB 4. Buku KIA Revisi 2020 5. Video Tutorial Minggu-Jumat



14.45



Pembelajaran Mandiri



Panitia



Mandiri



Panitia



Sabtu 07.30 - 07.45



15'



Pre Test



07.45 - 08.45



60'



Skrining Penyulit Medis Obstetri



08.45 - 09.45



60'



09.45 - 10.15



30'



10.15 - 10.45



30'



Moderator : Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG(K) Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K)



Pengisian grafik evaluasi kehamilan dan berat badan sesuai Buku KIA Revisi 2020 Gambaran Umum Pelatihan USG Obstetri Dasar Terbatas Untuk Dokter di FKTP Etika Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas dan Mediko Legal Fisika Dasar USG, Pengenalan Alat, dan Knobologi Biosafety dan Persiapan Pemeriksaan USG (Ruangan, Alat, Bahan, Dokter, Pasien)



dr. Dwirani Amelia, SpOG Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG (K) Dr. dr. Agus Sulistyono, SpOG (K) Online



10.45 - 11.15



30'



11.15 - 11.45



30'



11.45 - 12.30



45'



Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I



12.30 - 13.00



30'



ISHOMA



13.00 - 13.45



45'



Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester III



Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG (K)



13.45 - 14.45



60'



Pembuatan Resume Hasil Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Terintegrasi Buku KIA 2020, Komunikasi, dan Rujukan



Dr. dr. Ashon Sa'adi, SpOG(K)



25



dr. Andi Darma Putra, SpOG (K) dr. Fernandi Moegni, SpOG (K) Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG (K)



Kelas Besar (Peserta 160 orang)



14.45 - 15.45



60'



Aplikasi Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Dengan Studi Kasus (Integrasi Konsep ANC Berkualitas)



Dr. dr. Adhi Pribadi, SpOG(K)



15.45 - 16.00



15'



Post Test



Moderator : Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG(K)



16.00



Pemberian Materi Pembelajaran Sesi 2 1. Modul Pelayanan Nifas 2. Modul Pelayanan KBPP 3. Buku KIA 2020 4. Video tutorial



Mandiri



Senin-Jumat Hari



Materi



Metode



Fasilitator



On the Job Training 1 (3 hari di RSUD, maksimal 3 jam efektif per hari)



Setiap kab/kota terdiri dari 4 peserta dengan Fasilitator SpOG melakukan pemeriksaan, diskusi kasus dan pengisian log book/portofolio Materi Pembelajaran dan Diskusi: - ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 - Skrining Penyulit Medis Obstetri dan Non-Obstetri - USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III



26



Tatap Muka (RS)



dr. SpOG dan dr. SpPD RSUD



Skill Station/OJT dilaksanakan di Kabupaten/ Kota masing2 didampingi oleh Fasilitator yang berasal dari RSUD Kabupaten/ Kota



Sabtu Hari



Materi



Metode



07.30 - 07.45



15'



Pre Test



07.45 - 08.15



30'



08.15 - 09.00



45'



09.00 - 10.00



60'



Penguatan Peran Dokter dalam Pelayanan Nifas Sesuai Standar Skrining dan Tata Laksana Masalah pada Nifas (perdarahan, depresi, masalah payudara dan infeksi) Diseminasi Lembar KIE pada Buku KIA Revisi 2020 (halaman 1832)



10.00 - 10.45



45'



Konseling gizi selama kehamilan, nifas dan menyusui



10.45 - 12.15



90'



Latihan pengisian buku KIA Revisi 2020 (halaman 13-14 dan 27)



12.15 - 12.45



30’



Penguatan peran dokter dalam pelayanan KBPP



12.45 – 13.15



30'



ISHOMA



13.15 - 14.45



14.45 - 15.45



15.45 - 16.00



Pelayanan KBPP, termasuk metode AKDR pasca plasenta dan implan



75'



Konseling KB dengan menggunakan lembar balik Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) dan Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP)



15'



dr. Dhika Prabu, SpOG(K) dr. Dwirani Amelia, SpOG



Online



75'



Post Test



27



Narasumber Moderator : Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K) dr. Dhika Prabu, SpOG(K) Kelas Besar (Peserta 160 orang)



Prof. Dr.dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH Dr. dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K) Prof. dr. Ova Emilia, M.MedEd, SpOG(K), PhD. dr. Nurhadi Rahman, SpOG dr. Riyan Hari kurniawan, SpOG dr. Cepi Teguh Pramayadi, SpOG dr. Diannisa Ikarumi Enisar Sangun, Sp.OG dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG (K) dr. Herbert Situmorang, SpOG (K) dr. Mohammad Adya Firmansha, SpOG dr. Muhammad Dwi Priangga, SpOG Moderator : dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG



dibagi 4 grup secara paralel. Masingmasing grup terdiri dari 40 orang peserta (Narasumber: 4 SpOG )



Pemberian Materi Pembelajaran Mandiri Sesi 3 1. Modul Pelayanan Neonatal 2. Buku KIA 2020 3. Buku Bagan MTBM 4. Video tutorial Senin-Jumat



13.25



Hari



Materi



Mandiri



Panitia



Metode



Fasilitator



On the Job Training 2 (3 hari di RSUD, maksimal 3 jam efektif per hari) Setiap kab/kota terdiri dari 4 peserta dengan Fasilitator SpOG melakukan pemeriksaan, diskusi kasus dan pengisian log book/portofolio Materi Pembelajaran dan Diskusi : - Pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 - Konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) - Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP-KB) - Pelayanan KBPP - Pemasangan dan pelepasan AKDR dan KB implan



Tatap Muka (RS)



Fasilitator dr. SpOG RSUD



Skill Station/OJT dilaksanakan di Kabupaten/ Kota masing2 didampingi oleh Fasilitator yang berasal dari RSUD Kabupaten/ Kota



Sabtu Hari 08.00 - 08.20 08.20 - 09.00 09.00 - 09.30



20' 40' 30'



Materi Pre Test Kapita Selekta Pelayanan Neonatal Esensial Diskusi dan Tanya Jawab tentang Kegawatdaruratan Neonatal



09.30 - 10.00



30'



Diskusi dan Tanya Jawab tentang Pelayanan Neonatal Esensial



28



Metode



Online



Narasumber



IDAI (UKK Neonatologi) ( 8 orang)



dibagi 8 grup secara paralel.



10.00 - 10.30



30'



10.30 - 11.00



30'



Diskusi dan Tanya Jawab tentang Kegawatan Neonatus, Stabilisasi dan Transport (PONED) Diskusi dan Tanya Jawab tentang MTBM



11.00 - 11.30



30'



Umpan Balik



11.30 - 12.00



30'



Post Test



Masingmasing grup terdiri dari 20 orang Peserta dokter, dan 5 Fasilitator SpA



Pemberian Materi pembelajaran Mandiri Sesi 4 1. Modul Tatalaksana Penyebab Kematian Bayi Terbanyak Mandiri 2. Buku KIA 2020 3. Buku Bagan MTBM 3. Video tutorial Senin-Jumat On the Job Training 3 (3 hari di RSUD, maksimal 3 jam efektif per hari)



12.00



setiap kab/kota terdiri dari 4 peserta dibimbing oleh Fasilitator dr. SpA setempat Materi Pembelajaran dan Diskusi : Kegawatdaruratan Neonatal, Pelayanan Neonatal Esensial Saat Lahir, Kegawatan Neonatus, dan MTBM



Tatap Muka (RS)



Fasilitator dr. Sp.A RSUD



Sabtu Hari 07.45 - 07.55



10'



Materi Pre Test



Metode Online



29



Fasilitator



Skill Station / OJT dilaksanakan di kab/kota masingmasing didampingi oleh Fasilitator yang berasal dari RSUD Kab/Kota



08.00 - 09.00



60'



Penyebab terbanyak kematian bayi dan intervensi pencegahan kematian (materi dan diskusi studi kasus) IDAI (4 orang)



09.00 - 10.00



60'



10.00 - 11.00



60'



11.00 - 12.00



60'



12.00 - 12.30



30'



Tatalaksana dan Stabilisasi rujukan Pneumonia, TB (materi dan diskusi studi kasus) Tatalaksana dan Stabilisasi rujukan Diare (materi dan diskusi studi kasus)



IDAI (UKK Respirologi) (4 orang) IDAI (UKK gastrohepatologi) (4 orang)



Tatalaksana dan Stabilisasi rujukan Masalah Gizi (materi dan diskusi studi kasus) Post Test



IDAI (UKK NPM) (4 orang)



dibagi 4 grup secara paralel. Masingmasing grup terdiri dari 40 orang peserta ( Narasumber : 4 SpA )



Senin-Rabu On the Job Training 4 (3 hari di RSUD, maksimal 3 jam efektif per hari)



Setiap kab/kota terdiri dari 4 peserta dibimbing oleh Fasilitator dr. SpA setempat Materi Pembelajaran dan Diskusi : Deteksi Dini, Tata laksana Rujukan, Pemantauan Pasca Rujukan Diare, dan Masalah Gizi (rehidrasi IV, cegah hipoglikemia, RUTF, Zinc) Deteksi Dini, Tata laksana Rujukan, Pemantauan Pasca Rujukan Pneumonia/TB (Injeksi Antibiotik, oksigenasi, OAT)



30



Tatap Muka (RS)



Fasilitator dr. Sp.A RSUD



Skill Station / OJT dilaksanakan di kab/kota masingmasing didampingi oleh Fasilitator yang berasal dari RSUD Kab/Kota



Kamis Hari 08.00 - 10.00



120'



10.00 - 11.00



60'



Materi Ujian Sumatif Maternal/portofolio (log book: 10 kasus trimester I, 10 kasus trimester III dan 10 konseling/pemasangan KBPP) Újian Tertulis Kasus ( Kegawatdaruratan Neonatal, Pelayanan Neonatal Esensial, Kegawatan Neonatus, dan MTBM)



11.00 - 12.00



60'



Ujian Tata Laksana Penyebab Kematian Terbanyak pada Bayi



12.00 - 13.00 13.00 - 13.30



60' 30'



Pleno dan Evaluasi pasca pelatihan (Peserta danFasilitator) Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan penutupan pelatihan



31



Metode



Fasilitator POGI



Online



UKK NEONATOLOGI IDAI IDAI POGI/IDAI



Dibagi menjadi 8 grup