Final Revision - Agil Maolina Subekti - Upi - PKM-VGK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

OECD FUTURE OF EDUCATION AND SKILLS 2030: MENGINTEGRASIKAN POLA PIKIR KRITIS KE DALAM STANDAR PENILAIAN AKADEMIK DI INDONESIA Proposal PKM-VGK



Disusun oleh: Agil Maolina Subekti Adytia Yosef Eisha Sabila Dieni Hanifa Ryan Adriansyah Ramdani Harbyn Aundre Nabiha



2008288 2001336 2001709 2008576 2102536



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2022



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... BAB 2. SKENARIO KONTEN ................................................................... BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ............................................................. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 4.1 Anggaran Biaya .......................................................................... 4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping .............. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................... Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ...... Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................ Lampiran 5. Gambaran Pemecahan Masalah .................................................



i 1 4 7 8 8 8 9 10 10 17 18 19 20



1



BAB 1 PENDAHULUAN



Di era saat ini, seluruh manusia menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya - sosial, ekonomi, dan lingkungan - didorong oleh percepatan globalisasi dan laju perkembangan teknologi yang lebih cepat. Pada saat yang sama, kekuatan-kekuatan itu memberi banyak sekali peluang baru untuk kemajuan peradaban manusia. Masa depan tidak pasti dan tidak ada satupun yang dapat memprediksinya; tapi setiap manusia harus terbuka dan selalu siap untuk segala perubahan itu. Anak-anak yang memasuki pendidikan pada tahun 2018 akan menjadi dewasa muda pada tahun 2030. Sekolah dapat mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang belum pernah tercipta, untuk teknologi yang belum ditemukan, serta untuk memecahkan masalah yang belum diantisipasi. Ini akan menjadi tanggung jawab bersama untuk menangkap peluang dan menemukan solusi. Untuk bisa beradaptasi dengan segala ketidakpastian di masa depan, siswa perlu mengembangkan rasa ingin tahu, imajinasi, ketahanan, dan pengaturan diri. Mereka perlu menghormati dan menghargai setiap gagasan dan perspektif orang lain. Mereka perlu mengatasi kegagalan dan penolakan, dan bergerak maju dalam menghadapi kesulitan. Motivasi mereka akan lebih dari sekadar mendapatkan pekerjaan yang baik dan penghasilan yang tinggi; mereka juga perlu memperhatikan kesejahteraan teman, keluarga, dan komunitas. Oleh karena itu, pendidikan dapat membekali peserta didik untuk bisa mengembangkan segala bakat dan kompetensi yang mereka miliki, demi membentuk kehidupan mereka sendiri dan berkontribusi pada masyarakat. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) telah meluncurkan projek The Future of Education and Skills 2030 yang bertujuan untuk membantu sistem pendidikan Indonesia dalam menentukan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dibutuhkan siswa untuk berkembang dan membentuk masa depan mereka. Akan tetapi, realita yang terjadi saat ini adalah sistem pendidikan di Indonesia belum mampu mencapai kriteria ideal pendidikan yang telah disebutkan oleh OECD. Faktanya, masih banyak sekali hal-hal yang perlu dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia, seperti pola pikir setiap siswa yang hanya berfokus pada hasil (tujuan siswa belajar adalah untuk dapat menjawab dengan baik ketika ujian dan mendapat hasil yang diharapkan) tanpa benar-benar mengaplikasikan ilmuilmu yang mereka peroleh. Pola berpikir kritis (HOTS) yang sejatinya diperlukan dalam pendidikan abad ke-21 belum benar-benar diterapkan secara maksimal oleh seluruh kalangan. Ditambah lagi kemajuan peradaban yang terjadi di Indonesia tidak sepesat seperti yang terjadi di negara-negara maju lainnya, di mana ilmu



2



pengetahuan dan teknologi berkembang lebih cepat dan dinamis. Dengan kata lain, Indonesia masih tertinggal jauh jika dilihat dari segi pendidikan dan teknologi. Selain itu, dilihat secara keseluruhan dari total jumlah 79 negara yang berpartisipasi dalam PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 10 terbawah pada setiap kriteria yaitu Reading, Mathematics, dan Science. Pada dasarnya, program yang diadakan oleh OECD ini memiliki sebuah sistem standar untuk memberi penilaian terhadap kompetensi peserta didik yang berpartisipasi dari masing-masing negara. Mengingat peringkat Indonesia yang terus berada di bawah, Indonesia dapat dikategorikan sebagai salah satu dari negara yang tertinggal dari negara-negara ASEAN yang bertetanggaan dengan Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan bahkan Thailand. Pada ujian tahun 2018, untuk kriteria Reading, Indonesia menempati peringkat ke 74, sementara untuk kriteria Mathematics, Indonesia menempati peringkat ke 73, dan untuk kriteria Science Indonesia menempati peringkat ke 71. Selain ini, perolehan nilai ujian di setiap kriteria berkurang dari nilai di ujian yang dilakukan tiga tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2015. (OECD, 2019). Dalam tulisan Sofyan (2019), Muhammad Nur Rizal, seorang pemerhati pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), menyatakan bahsawanya di Indonesia saat ini, kondisi proses belajar mengajar di kelas belum mampu menghidupkan nalar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.Kemampuan dalam mengerjakan ujian hanya didasarkan kepada kebiasakan mengerjakan soal berbasis kisi-kisi. Selain itu, Sofyan juga dalam tulisannya menambahkan bahwa memang benar pada saat ini masih banyak guru atau pendidikan yang masih raguragu untuk melaksanakan pendekatan HOTS. Hal ini dikarenakan pendekatan ini dianggap masih baru dan guru masih perlu menyesuaikan dengan metodi ini karena pendidik sudah terbiasa dengan metode ceramah dalam pembelajaran. Kondisi tersebut semakin parah karena adanya pandemi Covid-19 yang menyerang, Indonesia memutuskan untuk memilih pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif dalam menyelenggarakan pendidikan sekaligus sebagai pencegahan penyebaran dari virus corona tersebut dimana hal ini juga berdampak pada learning loss di Indonesia apalagi pada daerah-daerah terpencil dimana terdapat banyak kelompok yang termarginalisasi dan susah mendapatkan akses kepada sumber pendidikan baik itu secara fisik seperti buku-buku dan modul maupun akses internet. Semua pihak, mulai dari guru dan juga murid, melaksanakan seluruh kegiatan belajar dan mengajar secara online atau daring (dalam jaringan). Elemenelemen dalam pembelajaran yang akan berlangsung secara daring, seperti guru dan para pendidik, diharuskan untuk melakukan sebuah perubahan besar dari pendidikan tatap muka yang tradisional ke pendidikan jarak jauh atau online yang belum pernah dilakukan sebelumnya (Ndasung, 2021, p. 3015). Dengan adanya



3



perubahan ini, para guru dan pendidik tersebut diharuskan untuk dapat beradaptasi dan dapat melakukan inovasi untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan kondisi pendidikan di Indonesia tersebut, apabila dibandingkan dengan karakteristik pendidikan pada OECD Future of Education and Skills 2030 yakni mengedepankan pembentukkan pola pikir kritis siswa dan berorientasi pada masa depan dengan tujuan nantinya siswa dapat berpartisipasi langsung dalam masyarakat untuk mencapai Sustainable Development Goals, dapat diketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih tertinggal dan juga diperparah dengan adanya learning loss yang dialami ketika masa pandemi COVID-19. Salah satunya disebabkan oleh penerapan sistem High Order Thinking Skills (HOTS) yang kurang menyeluruh kepada siswa di berbagai sekolah di Indonesia sehingga siswa kurang terbiasa pada soal-soal ujian dengan standar PISA yang mengadopsi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia tidak menunjukkan hasil yang memuaskan pada tes PISA di tahun 2015 dan 2018. Adanya jarak (gap) yang cukup jauh antara mutu/ kualitas pendidikan di Indonesia dengan standar pendidikan OECD tersebut, program ini dirancang untuk mecari suatu jalan keluar/ solusi terhadap keterbelakangan sektor pendidikan di Indonesia yang akan direalisasikan dalam bentuk video konten yang akan diunggah ke YouTube. Program ini ditujukan kepada: 1) Tenaga didik (Guru/Dosen/Pengajar lainnya); 2) Peserta didik (Siswa/Mahasiswa); dan 3) Lembaga Pendidikan (diharapkan dapat memberlakukan regulasi penerapan dan pengaplikasian critical thinking dalam kurikulum. Diharapkan program ini dapat digunakan untuk membantu membenahi sistem pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan pada OECD dan juga berorientasi pada masa depan.



4



BAB 2 SKENARIO KONTEN



2.1



Sinopsis Hasil PISA 2018 yang telah dilaksanakan oleh OECD menunjukkan bahwa Indonesia masih mendapat hasil yang kurang baik di setiap tes. Hal ini dikarenakan penerapan High Order Thinking Skill (HOTS) yang belum menyeluruh di Indonesia. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Finlandia menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis sangat berguna dalam memperoleh dan menyaring informasi. Dengan itu, muncullah gagasan untuk mengintegrasikan critical thinking dalam sistem penilaian dalam pendidikan di Indonesia. Diharapkan dengan adanya gagasan ini, pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik.



2.2



Skenario Salam, kami adalah mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Agil Maolina Subekti, Eisha Sabila Dieni Hanifa, Adytia Yosef, Ryan Adriansyah Ramdani, dan Harbyn Aundre Nabiha, akan menyampaikan Gagasan Konstruktif yang berjudul OECD Future of Education and Skills 2030: Mengintegrasikan Pola Pikir Kritis ke dalam Standar Penilaian di Indonesia. Pertama adalah latar belakang masalah. Dari tes PISA yang dilaksanakan oleh OECD pada 2018 hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia mendapat nilai yang kurang baik pada setiap bidang yang diteskan, yaitu Reading, Mathematics, dan Science. Hasil ini didapat karena penerapan High Order Thinking Skill yang belum menyeluruh. Sedangkan pada OECD Future of Education and Skills 2030, kemampuan untuk berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk mencapai target yang telah ditentukan OECD untuk dunia pendidikan di tahun 2030. HOTS merupakan standar pembelajaran yang dilakukan oleh negaranegara yang telah berhasil dalam sistem pendidikan mereka. Dan salah satu komponen utama dalam HOTS adalah critical thinking atau berpikir kritis. Berpikir kritis sendiri menurut laporan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Future of Education and Skills 2030 yang bertajuk “SKILLS 2030”, masuk menjadi salah satu yang harus dimiliki individu profesional di masa depan. Kemampuan ini membuat Anda dapat berpikir secara logis dan rasional. Berpikir kritis merupakan proses berpikir untuk membuat keputusan yang rasional (Lie, A. 2004, dalam Suatini, 2019, hlm. 45). Oleh karena itu, berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan suatu keputusan.



5



Suatini (2019, hlm.46) juga mengungkapkan bahwa selain bermanfaat bagi pembelajaran, kemampuan berpikir kritis juga berperan menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi masa depan. Dengan adanya penerapan pola pikir kritis, para siswa juga dapat mempersiapkan diri mereka untuk masa yang akan datang dan tidak hanya berfokus pada masa kini saja. Selanjutnya, penerapan Higher Order Thinking Skills di Indonesia masih belum merata. Dikutip dari Sofyan (2019), sebagian banyak guru-guru yang mengajar di sekolah masih ragu untuk menerapkan pendekatan HOTS. Alasan yang melatarbelakangi kondisi tersebut adalah karena guru-guru belum mampu menyesuaikan teknik atau metode mengajarnya agar berorientasi pada pengembangan pola berpikir kritis karena mereka lebih sering menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa-siswi di Indonesia masih belum terbiasa mendapatkan pembelajaran yang berbasis pada pemikiran dan penalaran tingkat tinggi. Kondisi yang dialami oleh Indonesia berbeda dari beberapa negara. Berdasarkan artikel yang ditulis Horn dan Veernmans (2019), suatu penelitian telah dilakukan terhadap para siswa di Amerika Serikat oleh Universitas Stanford dan juga Finlandia, dimana para siswa diberi tugas untuk menganalisa kebenaran dari beberapa artikel berita yang tersedia secara online. Hasilnya berbeda antara di Amerika Serikat dengan Finlandia. Kemampuan siswa di Amerika untuk melakukan penalaran tentang informasi di media digital terbilang buruk. Namun, siswa di Finlandia lebih mampu untuk memilah pemberitaan tersebut. Perbedaan hasil yang didapat dari kedua negara dalam artikel tersebut salah satunya terjadi karena perbedaan sistem pendidikan yang digunakan, dimana Finlandia memfasilitasi keterampilan berpikir kritis (critical thinking) bagi para siswa. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam penerapan HOTS ataupun critical thinking dalam pembelajaran dibanding Finlandia. Lantas, untuk pengaplikasiannya itu sendiri, pola pikir kritis atau critical thinking dalam diri siswa akan lebih terdorong jika hal tersebut bersifat lebih “mengikat”, seperti halnya penilaian akademik lainnya, seperti sikap, kehadiran, keaktifan, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengintegrasikan critical thinking tersebut juga dapat melalui diskusi siswa yang dipandu oleh guru yang kemudian masuk kepada penilaian siswa. Dengan mengkategorikan critical thinking sebagai salah satu aspek pembelajaran dan penilaian, siswa akan lebih tergerak untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka dalam berbagai hal. Indonesia memiliki reputasi pendidikan yang kurang baik dinilai dari standar PISA. Hal ini terjadi dikarenakan kurang gencarnya pemberlakuan sistem pembelajaran berbasis HOTS di Indonesia. Dengan ini, kami



6



mengusung sebuah gagasan untuk menghadapi persoalan ini, yaitu dengan mengintegrasikan critical thinking dalam sistematika penilaian akademik. Gagasan ini diharapkan dapat menggebrak dunia pendidikan Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi.



7



BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN



Dalam tahap pelaksanaan, penulis akan menggunakan metode animasi dalam bentuk visualisasi papan cerita untuk menyampaikan gagasan konstruktif yang telah disusun. Perangkat keras yang direncanakan untuk digunakan dalam tahap produksi adalah menggunakan laptop. Perangkat lunak yang akan digunakan yaitu Wondershare Filmora 9 dan Wondershare Filmora X Premium. Dalam tahapan editing, penulis akan mencari berbagai gambar, video, dan musik untuk mendukung dalam penyampaian gagasan konstruktif. Gambar dan video tersebut akan menjadi ilustrasi dalam penyampaian gagasan. Kemudian, gambar atau video yang telah didapat akan digabungkan sedemikian rupa agar menjadi satu dengan narasi cerita yang telah dibuat. Untuk mendukung penyampaian gagasan, pengisian suara oleh penulis juga dilakukan agar penyampaian gagasan dapat semakin jelas. Waktu pelaksanaan akan dilaksanakan setelah penulis mengetahui apakah proposal ini diterima atau tidak. Jika diterima, penulis akan memulai untuk mencari gambar ataupun video yang akan digunakan dalam penyampaian gagasan. Gambar dan video yang dipilih pun harus sesuai dengan konteks dari gagasan tersebut. Waktu yang diperkirakan untuk menyelesaikan tahap ini adalah sekitar 2 bulan untuk mencari gambar dan video yang sesuai. Kemudian, penulis akan masuk kepada tahap editing dimana seluruh gambar dan video yang sudah terkumpul akan disatukan sesuai dengan narasi yang telah dibuat. Penulis juga akan memasukkan musik di latar belakang agar video gagasan semakin menarik untuk didengar dan ditonton. Waktu yang diperkirakan untuk menyelesaikan tahapan ini adalah 2 bulan karena butuh ketelitian agar gagasan dapat tersampaikan dengan jelas kepada para penonton. Dan pada tahapan akhir, akan dilakukan proses finalisasi akhir untuk mengecek apakah ada masalah-masalah teknis yang muncul dalam video dari hasil tahapan editing. Waktu yang diperkirakan adalah 1 bulan. Setelah proses pengecekan terlaksana, jika ada kesalahan dalam video, akan dilaksanakan proses revisi yang akan dilakukan selama 1 bulan. Setelah video sudah sesuai dengan harapan penulis, penulis akan mengunggah video yang telah dibuat ke YouTube untuk dipublikasikan.



8



BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN



4.1



Anggaran Biaya Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya No



1.



Jenis Pengeluaran



Bahan habis pakai



2.



Sewa dan jasa



3.



Transportasi lokal



4.



Lain-lain



Sumber Dana Belmawa Perguruan Tinggi



Besaran Dana (Rp) 1.177.500 392.500



Instansi Lain (jika ada)



-



Belmawa Perguruan Tinggi Instansi Lain (jika ada) Belmawa Perguruan Tinggi



622.500 207.500 1.575.000 525.000



Instansi Lain (jika ada)



-



Belmawa Perguruan Tinggi



675.000 225.000



Instansi Lain (jika ada) Jumlah



Rekap Sumber Dana



5.400.000 4.050.000 1.350.000



Belmawa Perguruan Tinggi Instansi Lain (jika ada) Jumlah



4.2



-



5.400.000



Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan No



Jenis Kegiatan



1



Pencarian gambar, video, dan musik sebagai ilustrasi Tahapan Editing Tahapan Pengecekan ulang dan Revisi Tahapan Pengunggahan



2 3 4



Bulan 1 2 3 V V



V



Penanggung Jawab 4



V



Ryan Adriansyah Ramdani, Harbyn Aundre Nabiha Agil Maolina Subekti Eisha Sabila Dieni Hanifa



V



Adytia Yosef



V



9



DAFTAR PUSTAKA



Anwar, S. 2021. Evaluasi Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh. URL: https://republika.co.id/berita/r2za4i415/evaluasi-kebijakan-pembelajaranjarak-jauh. Diakses tanggal 14 Maret 2022. Ndasung, D.J. 2021. Pendidikan di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Tambusai. 5 (2):3014-3018. Suatini, N.K.A. 2019. Langkah-Langkah Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama. 2 (1):41-50. Horn, S., & Veermans, K. 2019. Critical thinking efficacy and transfer skills defend against ‘fake news’ at an international school in Finland. Journal of Research in International Education. 18 (1):23-41. OECD (2019), PISA 2018 Results, PISA, OECD Publishing, Paris. Vol. 1. https://doi.org/10.1787/5f07c754-en OECD (2019), PISA 2018 Results, PISA, OECD Publishing, Paris. Vol. 2. https://doi.org/10.1787/b5fd1b8f-en OECD (2019), PISA 2018 Results, PISA, OECD Publishing, Paris. Vol. 3 https://doi.org/10.1787/acd78851-en



10



Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping Biodata Ketua dan Anggota A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Agil Maolina Subekti 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 4 NIM 2008288 5 Tempat dan Tanggal Lahir Cilacap, 22 Juni 2002 6 Alamat E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 0895379053932 B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat Sekolah Feminis Peserta Desember 2021 di Villa 1 Bunga, Lembang Magang Badan Anggota Desember 2020, 2 Pengawas Universitas Pendidikan Mahasiswa Indonesia 3 C. Penghargaan Yang Pernah Diterima No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK. Bandung, 14 – 03 – 2022 Ketua Tim



Agil Maolina Subekti



11



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Ryan Adriansyah Ramdani 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 4 NIM 2008576 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 10 Juni 2002 6 Alamat E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 081563896473 B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 C. Penghargaan Yang Pernah Diterima No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 BAPOMI Catur BAPOMI 2020 Beregu Juara 1 2 BAPOMI Catur BAPOMI 2020 Individu Putra Juara 2 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK. Bandung, 14 – 03 – 2022 Anggota Tim



Ryan Adriansyah Ramdani



12



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Adytia Yosef 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 4 NIM 2001336 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 15 September 2001 6 Alamat E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 082298548218 D. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 Magang Biro Peserta Bandung, Universitas Administrasi English Pendidikan Indonesia, 5 Students’ Desember 2020 Association E. Penghargaan Yang Pernah Diterima No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK.



Bandung, 14 - 03 - 2022 Anggota Tim



Adytia Yosef



13



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Eisha Sabila Dieni Hanifa 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 4 NIM 2001709 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pringsewu, 3 November 2001 6 Alamat E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 082175391045 F. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 G. Penghargaan Yang Pernah Diterima No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK.



Bandung, 14 – 03 – 2022 Anggota Tim



Eisha Sabila Dieni Hanifa



14



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Harbyn Aundre Nabiha 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 4 NIM 2102536 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 31 Juli 2003 6 Alamat E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085218294638 H. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 I. Penghargaan Yang Pernah Diterima No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK.



Bandung, 14 – 03 – 2022 Anggota Tim



Harbyn Aundre Nabiha



15



Biodata Dosen Pendamping A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIP/NIDN 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Alamat E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan No Jenjang Bidang Ilmu 1



Sarjana (S1)



Gin Gin Gustine, M.Pd., Ph.D Perempuan Pendidikan Bahasa Inggris 197608102001122001 Bandung, 10 Agustus 1976 [email protected] 082218528324 Institusi



Pendidikan Bahasa Universitas Pendidikan Inggris Indonesia 2 Magister (S2) Pendidikan Bahasa Universitas Pendidikan Inggris Indonesia 3 Doktor (S3) Pendidikan Literasi Deakin University C. Rekam Jejak Tri Dharma PT Pendidikan/Pengajaran No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan 1. Writing for Academic Purposes Wajib 2. Literasi Wajib 3. Speaking in Professional Context Wajib 4. Metodologi Penelitian Wajib 5. Research Project Wajib Penelitian No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun 1. MODEL LPPM UPI 2022-2026 PEMBELAJARAN DARING BEBASIS LITERASI KRITIS SEDERHANA BAGI GURU BAHASA INGGRIS: SOLUSI ALTERNATIF PENANGGULANGAN LEARNING LOSS SELAMA PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMIK



Tahun Lulus 1999 2007 2014



SKS 2 2 2 3 3



16



Promoting Students’ LPPM UPI 2021 Critical Speaking Skill through Plus-MinusInteresting (PMI) Strategies: A Case Study of Indonesian Junior High Schools Pengabdian Kepada Masyarakat No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana 2.



1.



2.



Meningkatkan Keterampilan Higher- Mandiri Order Thinking Skills Guru Bahasa Inggris di NTT Meningkatkan Keterampilan Guru Mandiri dalam Penilaian Writing Skill



Tahun 2019



2020



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-VGK. Bandung, … – … – 2022 Dosen Pendamping



Gin Gin Gustine, M.Pd., Ph.D.



17



Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan No Jenis pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) 1. Belanja Bahan (maks 60%) 1 Lusin Spidol White Board 1 100.000 1 Rim HVS F4 1 70.000 Lisensi background musik 1 240.000 Kertas Karton 2 80.000 Microphone Kit 1 750.000 Penyimpanan Google Drive 1 250.000 Unlimited SUBTOTAL 2. Belanja Sewa (maks 15%) Wondershare Filmora X 1 450.000 Premium Canva Pro 1 380.000 SUBTOTAL 3. Perjalanan Lokal (maks 30%) Transportasi 5 420.000 SUBTOTAL 4. Lain – Lain (maks 15%) Kuota Internet 4 100.000 Pulsa 5 100.000 SUBTOTAL GRAND TOTAL GRAND TOTAL (Terbilang)



Total (Rp) 100.000 70.000 240.000 160.000 750.000 250.000 1.570.000 450.000 380.000 830.000 2.100.000 2.100.000 400.000 500.000 900.000 5.400.000



Lima Juta Empat Ratus Ribu Rupiah



18



Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas Studi Ilmu (jam/ minggu) 1 Agil Pendidika Sosial 10 jam/minggu Pencarian Maolina n Bahasa Humanior gambar, video, Subekti/200 Inggris a dan musik; 8288 Editing 2 Adytia Pendidika Sosial 10 jam/minggu Pencarian Yosef/2001 n Bahasa Humanior gambar, video, 336 Inggris a dan musik; Revisi; Pengunggahan 3 Eisha Pendidika Sosial 10 jam/minggu Pencarian Sabila n Bahasa Humanior gambar, video, Dieni Inggris a dan musik; Hanifa/200 Revisi 1709 4 Ryan Pendidika Sosial 10 jam/minggu Pencarian Adriansyah n Bahasa Humanior gambar, video, Ramdani/2 Inggris a dan musik; 008576 Editing 5 Harbyn Pendidika Sosial 10 jam/minggu Pencarian Aundre n Bahasa Humanior gambar, video, Nabiha/210 Inggris a dan musik; 2536 Pengunggahan



19



Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agil Maolina Subekti Nomor Induk Mahasiswa : 2008288 Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Nama Dosen Pendamping : Gin Gin Gustine, M.Pd., Ph.D Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-VGK saya dengan judul (Judul kegiatan) yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar – benarnya.



Bandung, 14– 03- 2022 Yang menyatakan,



Agil Maolina Subekti NIM. 2008288



20



Lampiran 5. Gambaran pemecahan masalah



Tujuan



Membantu sistem pendidikan Indonesia dalam menentukan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dibutuhkan siswa untuk berkembang dan membentuk masa depan mereka.



Isu/Masalah



1. Penerapan pola berpikir kritis di Indonesia belum maksimal. 2. Baik tenaga pendidik maupun peserta didik belum sepenuhnya paham mengenai konsep dan penerapan High Order Thinking Skills (HOTS) dalam ranah pendidikan. 3. Indonesia menempati peringkat bawah dalam PISA dari tahun ke tahun, yang mana dapat dijadikan bukti bahwa Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa besaing secara internasional.



OECD Future Education and Skills 2030



Faktor Penyebab



Solusi



1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan pola berpikir kritis dalam segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan. 2. Kurangnya fasilitas (sarana dan prasarana) yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar oleh tenaga didik untuk peserta didik. 3. Pandemi COVID-19 yang melumpuhkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, khususnya bidang pendidikan. 4. Adanya paradigma yang menganggap bahwa satu-satunya aspek yang patut dinilai dalam proses belajar mengajar hanyalah aspek kognitif, padahal aspek psikomotor dan sikap juga tidak kalah pentingnya agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang berkualitas. Penerapan critical thinking baik oleh tenaga didik (guru/dosen/dan lain-lain), maupun oleh peserta didik (siswa/mahasiswa).