Final Text ANALISIS INVESTASI PUBLIK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MAKALAH ANALISIS INVESTASI PUBLIK



Nurfitasari C 30117302



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO 2018



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Investasi Publik”. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik pada Universitas Tadulako (UNTAD). Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Pada Kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Penyusun telah berupaya semaksimal mungking dalam penyusun makalah ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahaan dan kehilafan. Olehnya itu degan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangung. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya. Amin.



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ................................................................................. KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI.................................................................................................



i ii iii



BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1.2 Rumusan masalah ................................................................................... 1.3 Tujuan .....................................................................................................



1 2 3



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program investasi publik......................................................................... 2.2 Penentuan kebutuhan investasi publik .................................................... 2.3 Aspek kelayakan investasi ...................................................................... 2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaruh publik .............................. 2.5 Teknik dasar penilaian investasi publik .................................................. 2.6 Pengukuran kinerja sektor publik...........................................................



4 5 6 8 11 16



BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 3.2 Saran .......................................................................................................



20 21



DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I. PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Investasi merupakan suatu pengeluaran modal saat ini untuk megharapkan



pengembalian atau hasil pada masa yang akan datang. Keputusan atas suatuinvestasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan investor terhadap besarnya return (pengembalian) yang diharapkan serta resiko yang diperkirakan akan dihadapi. Hubungan antara risiko dengan return bersifat positif artinya apabila risiko tinggi maka return yang diharapkan juga akantinggi. Pengelolaan laporan keuangan telah mengalami kemajuan yang akuntabel dan transparan dalam semua aspek transaksi keuangan perusahaan.Anggaran belanja khususnya belanja modal merupakan hal yang sangat penting dalam penataan anggaran perusahaan. Pada umumnya perusahaan mencurahkan sejumlah besar modal untuk sebuah proyek investasi yangdiharapkan memberikan manfaat untuk masa depan dalam beberapa tahun.melalui investasi modal yang direncanakan dengan baik, badan usaha dapatmengembalikan profitabilitas, mendapatkan kembali atau memperluas pangsa pasar, merespons perubahan iklim bisnis, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memperkuat proses strategis bisnis di seluruh mata rantai nilai mereka. Perusahaan dapat mengamankan keunggulan kompetitifnya denganmengusahakan strategi biaya rendah (yaitu biaya kepemimpinan) atau strategi



diferensiasi



produk.



selain



itu



perusahaan



juga



berkemungkinanmencurahakan bagian yang lebih besar dari anggaran modal investasi untuk penelitian, pembangunan, dan kegiatan promosi produk. Namun



1



padadasarnya keputusan investasi modal harus mendukung landasan strategis perusahaan. oleh karena itu perlu dipelajari analisis investasi modal mulai dari peran strategis analisis biaya modal hingga pertimbangan-pertimbangan mutakhir dalam pengambilan keputusan investasi modal. Analisis investasi (investment analysis) dimaksudkan sebagai upaya untuk memperkirakan prospek suatu investasi di masa yang akan datang. Analisis inisangat diperlukan dengan pertimbangan bahwa kondisi investasi masa yangakan datang bersifat tidak pasti (uncertainty). Hasil analisis investasi ini akan menjadi pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan atas investasinya. oleh sebab itu analisis investasi sangatlah penting hingga perlu dipelajari program investasi public, penentuan kebutuhan investasi, aspek kelayakan investasi, faktor-faktor yang mempengaruhi investasi serta teknik dasar penilaian investasi. Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalamsebelum dilakukannya investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran. 1.2.



Rumusan Masalah



Berdasarkan



latar



belakang



masalah



di



atas



maka



rumusanmasalahnya sebagai berikut: 1. Apa saja Program dalam Investasi Publik?. 2. Bagaimana Penentuan Kebutuhan Investasi Publik? 3. Apa saja Aspek Kelayakan Investasi?



2



dapat



diambil



4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi Publik? 5. Bagaimana teknik dasar Penilaian Investasi Publik? 1.3. Tujuan Dari rumusan masalah diatas tujuan dari pembuatan makalah ini: 1. Mengetahui apa saja program yang digunakan dalam investasi publik. 2. Mengetahui penentuan kebutuhan investasi publik. 3. Mengetahui aspek-aspek kelayakan investasi. 4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengerahui investasi publik. 5. Mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik.



3



BAB II. PEMBAHASAN



2.1



Program Investasi Publik Dalam



melaksanakan



fungsi



pelayanan



masyarakat,



pemerintah



dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi/modal memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek. Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal atau investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek- proyek dan memutuskan



apakah



proyek



tersebut



dapat



diakomodasi



bahwa



program



investasi



olehanggaran



modal/investasi. 1. Memastikan



publik



yang



diajukan



merupakan program yang komnrehensif. 2. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang. 3. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada. 4. Mengembangkan



analisis



dan



perencanaan



untuk



pengeluaran



investasidan pengeluaran rutin.



Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, untuk menentukan kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup: 4



1. Inventarisasi investasi. 2. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilaiinvestasi, kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah buruk. 3. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada 4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan dating. 5. Inventarisasi kebutuhan investasi. 6. Evaluasi kelayakan investasi. 7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, socialbudaya, finansial, ekonomi, dan aspek distribusi. 2.2



Penentuan Kebutuhan Investasi Publik Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran



yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaranAda beberapa



cara



dalam



menggolongkan



usul-usul



Investasi.



Salah



satu



penggolongannya adalah: 1. Investasi penggantian Terkait dengan umur ekonomis dan teknis. Apabila masa manfaatnya sudah habis maka diperlukan penggantian investasi. Pengeluaran investasiuntuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat barang modal. bila umur



5



ekonomi barang modal telah habis, maka perlu pembelian barang modal baru untuk menggantinya. Misal : 3 Kendaran UE : 5 tahun sudah habis maka diperlukan investasi baru 2. Investasi penambahan kapasitas Terkait tuntutan peningkatan cakupan layanan. Jika suatu barang modal sudah kurang atau tidak efisien lagi, sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan



yang



harus



dilakukan



pemerintah,



maka



pemerintah



harus



mempertimbangkan untuk melakukan investasi penambahan kapasitas. Misal : Investasi puskesmas 1 Hari melayani 50 Pasien à 2007 1 Hari melayani à 80 Pasien à 2008 Maka 2009 perluasan puskesmas 3. Investasi baru Betul-betul baru belum ada sebelumnya, oleh karena itu harus dianalisis secara teknis ekonomi sosial-budaya dan distribusi untuk jenis investasi baru maka pertimbangan mengenai aspek teknis ekonomi sosial budaya, dan aspek distribusi harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. 2.3



Aspek Kelayakan Investasi







Siapa yang akan menerima manfaat







Sumber pendanaa? Publik revenue atau individual







Terdapat pajak?







Pelaksana Proyek? Agen publik atau individu



6



Dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan, karena aspek-aspek tersebut satu sama lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi. 1. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dariaspek teknisnya maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak. 2. Aspek Sosial dan Budaya Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan



secara



adil



dan



merata,



sehingga



mampu



memberikan



manfaatyang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan. Dengan demikian maka suatu proyek investasi dapat dilakukan apabila telah memenuhi aspek legalitas dan aspek lingkungan yang merugikan. 3. Aspek Ekonomi dan Finansial Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan. Aspek ini memberikan kontribusi yang tinggi dalam menentukan penggunan sumber daya yang digunakan. Pada aspek financial yang sering



7



dipertimbangkan meliputi : (1) tingkat likuiditas, (2) tingkat solvabilitas dan (3) tingkat net present value. 4. Aspek Distribusi Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi. 2.4



Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengaruh Publlik



Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi publik adalah: 1. Tingkat diskonto yang digunakan Keuntungan yg diperoleh dari proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika proyek tidak memberikan keuntungan yg disyaratkan maka harus ditolak.Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yangdiperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak. Penghitungan tingkat diskonto merupakan bagian yang cukup kompleks dalam analisis investasi. Pada sektor swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu pembiayaan modal (equity finance) dan pembiayaan utang (debt finance), Biaya modal total dapat dinyatakan dalam bentuk biaya modal rata-rata tertimbang dengan minus: K0=Ke.(E/V)+Kd.(I-T).(D/V) Keterangan: K0 = biaya modal total 8



Ke = biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi modal) Kd = biaya utang (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi utang) T = Tingkat pajak E = Harga pasar saham D = Harga pasar surat berharga utang V = E + D = nilai pasar perubahan secara keseluruhan Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyatakan social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima dimasa yang akan datang, atau disebut social time preference rate (STPR). 2. Inflasi Inflasi Tinggi à nilai rill Keuntungan rendah à oleh karena itu keuntungan yang disyaratkan akan semakin tinggi. Tingkat inflasi di suatu negara merupakan bagian penting yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan investasi. Karena semakin tinggi tingkat inflasi akan semakin tinggi cost. Dengan semakin tinggi operasional cost mengakibatkan tingkat kembalian menurun bahkan dapat dibawah rate of return. Sehingga inflasi sangat berpengaruh terhadapkeputusan investasi. Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi, semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan dimasa depan yang diharapkan (expectedfuture returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan



9



yang disyaratkan. Inflasi yang tinggimenyebabkan required rate of return semakin tinggi. 3. Resiko dan ketidakpastian Keuntungan yang disyartkan akan semakin tinggi jika resiko investasi naik. Apabila tingkat risiko ketidakpastian semakin tinggi, maka besaran rate of return juga semakin tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : tingkat pertumbuhan ekonomi suatu Negara, kebijakan yang tidak konsisten, dan situasi makro yang tidak kondusif. Terjaminnya tingkat keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi dapat menurunkan faktor ketidakpastian disuatu negara. Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan social-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten



dapat



meningkatkan



risiko



investasi.



Faktor-faktor



tersebut



menyumbang risiko investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi terjaminnya property right dan contract right dapat menurunkan risiko investasi. 4. Capital rationing Adalah keadaan ketika organisasi mengalami kesulitan dalam membiayai investasi. oleh karena itu dilakukan skala prioritas. Kapital Rationing : keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Pada organisasi sektor public, selain memperhatikan



10



faktor-faktor di atas penilaian investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut: a. Tingkat utang pemerintah b. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate) c. Social time preference rate Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus dibayarkan pemerintah sehubungan dengan perolehan sumber pembiayaan diluar pajak. Social opportunity cost rate terkait dengan pengertian bahwa proyek pemerintah harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang minimal sama dengan tingkat keuntungan proyek sektor swasta dengan penggunaan dana yang sama. Sedangkan social time preference rate merefleksikan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh masyarakat jika menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan konsumsi di masa depan. 2.5



Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat



empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu: 1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak altematif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut. 2. Menentukan



semua



manfaat



dan



dilaksanakan(cost/benefit



biaya



dari



proyek



yang



akan



relationship). 11



Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya danmanfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknikteknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan. 3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah. 4. Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan rupiah. terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah. 5. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi



perhitungan.



Dapat



m!enggunakan



analisis



moneter.!



yangmungkin mengindikasi bah&a proyek akan memeberikan nilai uang terbaik. Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode penilaian investasi tradisional  ROCE  Payback Period  RATE OF RETURN on Capital (CAPITAL) Roce = Laba Akuntansi



12



Jlh modal yang diinvestasikan  Payback Period (PP) Untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi PP=Investasi Awal Keuntungan Tahunan Analisis Payback Period Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi payback period dirumuskan sebagai berikut:



Payback = total investment Cash in flow (net profit) Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana. Sehingga banyak digunaka. Namun demikian, payback period mengandung kelemahan yaitu: 1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceds yang diperoleh setelah payback period tercapai. 2. Metode payback period mengabaikan waktu uang. 3. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive. Analisis Biaya Manfaat (cost benefit analisys) Metode cost benefit analisys (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh



biaya



proyek



13



tersebut.



Analisis Benefit-Cost Ratio Dirumuskan sebagai berikut: M = M0 + M1 + M2 + … + Mn (1+i) (1+i)2 (1+i)n C = C0 + C1 + C2 + … + Cn (1+i) (1+i)2 (1+i)n Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagaimanfaat, sehingga kemungkinan terjadi mani-pulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam penghitungan manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis). Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai. 2. Metode aliran kas yang didiskontokan  Net Present Value/NPV NPV=(Cash Flows x Present Value)-Investasi NPV=+DITERIMA NPV=-DITOLAK



14



 Internal Rate of Return/IRR Mendiskontokan future cash pada tingkat NPV yang bernilai nol. IRR-NILAIBESAR-DITERIMA Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektifitas biaya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya 2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang diharapkan dari suatu proyek. 3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek. 4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan. 5. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan melakukan perbandingan. 6. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya"biayadan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan dijalankan.



Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas-biaya. Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa datang. Kesulitan juga dialami pada saat pemilihan tingkat diskonto (discountrale)



15



yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko dan ketidakpastian!sebagai gambaran dalam pendahuluan pada analisa cost-benefit. 2.6



Pengukuran Kinerja Sektor Publik Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang



bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system, Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, yaitu: 1. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. 2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. 3. Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan Secara umum tujuan system pengukuran kinerja adalah: 1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik. 2. Untuk mengukur kinerja finansial dan nonfinansial secara berimbang sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi. 3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence. 4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional.



16



Langkah-langkah pengukuran kinerja dengan value for money 1. Pengukuran ekonomi Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat, sedangkan pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah: a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi? b. Apakah biaya organisasi lebih besar dari biaya organisasi lain yangsejenis yang dapat diperbandingkan? c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnyasecara optimal? 2. Pengukuran efisien Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibandingkan dengan input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu efisiensi alokasi, dan efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi alokasi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis terkait dengan kemampuan mendayagunakan



sumber



daya



input



17



pada



tingkat



output



tertentu.



3. Pengukuran efektifitas Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitashanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan. 4. Pengukuran outcome Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan. 5. Pengukuran kinerja dengan Balance Scorecard Didalam balance scrrecard (BSC) terdapat empat perspektif yang dinilai: a. Perspektif keuangan (financial) memberikan penilaian terhadap target keuangan yang dicapai olehorganisasi dalam me&ujudkan visinya. b. Perspektif k0nsumen (customer) Memberikan penilaian terhadap segmen pasar yang dituju dan tuntutan konsumen beserta tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh organisasi dalam upaya untuk mencapai target keuangan tertentu. c. Perspektif proses bisnis internal (nternal) Memberikan penilaian gambaran proses yang harus dibangun untuk melayani konsumen dan mencapai target keuangan tertentu. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth dan learn)



18



Memberikan penilaian yang merupakan pemacu kompetisi personel, prasarana sistem informasi,



dan suasana lingkungan kerja yang diperlukan untuk



mewujudkan target keuangan, konsumen, dan proses bisnis internal.



19



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Keputusan investasi publik perlukan untuk mendukung pelaksana



program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan, pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi/modal memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak



jangka pendek.



Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyekproyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal-investasi. Pengeluaran investasi untuk



penggantian



barang modal



mengikuti pola umur manfaat barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu pembelian barang modal baru untuk menggantinya jadi umur teknis suatu barang modal bisa lebih lama daripada umur ekonominya. bila barang modal telah usang dan tidak mampu lagi memberikan manfaat, berarti umur teknis barang modal tersebut telah habis. Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan unit barang modal ditentukan oleh produktivitas barang modal yang saat ini ada. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan rasio antara input dengan output yang dihasilkan.



20



3.2



Saran Bagi perusahaan publik, sebaiknya perusahaan publik merencanakan



investasi



modal



dengan



baik



agar



perusahaan



dapat



mengembangkan



profitabilitas, mendapatkan kembali atau memperluas pangsa pasar, merespons perubahan



iklim



bisnis, mengurangi



biaya,



meningkatkan kualitas dan



memperkuat proses strategis bisnis diseluruh mata rantai nilai perusahaan. Keputusan investasi modal harus mendukung landasan strategis perusahaan.



21



DAFTAR PUSTAKA Mardiasmo. 2002.Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi http://www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-2/ak308/121075/ak308-121075-6596.ppt https://priyohari.files.wordpress.com/2009/06/investasi-sektor-publik.ppt http://www.slideshare.net/satrioaaio/investasi-sektor-publik http://zetzu.com/2010/10/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html.



22