Fix Laporan Praktikum Prosman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR “PEMBUATAN BENDA KERJA MENGGUNAKAN MESIN BUBUT”



Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Proses Manufaktur Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung



Disusun oleh: TI RP 18B



KELOMPOK 1



Cecep Muhammad T Fara Rozannda Yasmin Fasya Nur Fauziah Muhammad Farid Siti Navisah Yudha Kirana



18113025 18113043 18113044 18113112 18113166 18113355



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Ridho dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pembuatan Benda Kerja dengan Menggunakan Mesin Bubut yang dilaksanakan pada Kamis, 21 November 2019. Laporan Praktikum ini disusun dalam rangka memenuhi syarat kurikulum perkuliahan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Selama pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan praktikum ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bpk. Teguh Aprianto, S.T., M.T. selaku dosen Praktek Proses Manufaktur Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. 2. Kang Hedi Herdian selaku Asisten Laboratorium yang telah membantu menjelaskan tata cara praktikum mesin bubut. 3. Teman-teman TI RP 18B yang membantu pelaksanaan praktikum sehingga bisa berjalan dengan baik. Dalam penulisan Laporan Praktikum ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Wassalamualaikum Wr. Wb



Bandung, 21 November 2019



Penyusun



DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR



BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6



Latar Belakang Rumusan Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum Sistematika Penulisan Laporan



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.2 2.3 2.4



Mesin Bubut Bagian-bagian Mesin Bubut Beserta Fungsinya Manfaat Mesin Bubut Macam-macam Pahat



BAB III PEMBAHASAN 3.1 3.2 3.3 3.4



Gambar Teknik Alat dan Bahan Praktikum Langkah Kerja Praktikum Autocad dan Pembahasannya



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Proses manufaktur adalah penambahan dan pengaplikasian bahan fisik maupun kimia untuk merubah bentuk geometri bahan atau penampilan permukaan dalam pembuatan komponen suatu produk. Pada praktikum ini, proses manufaktur yang digunakan adalah pembubutan dan pengelasan. Teknik membubut adalah salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik industri. Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan tenaga yang terampil .Setiap mahasiswa teknik industri harus dapat memahami dan menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Pada saat praktikum mesin bubut juga dibahas tentang cara proses membubut, pengenalan mesin bubut, faktor keamanan selama praktikum mesin bubut dan alat-alat yang digunakan mesin bubut. Teknik pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga di definisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Pada era serba teknologi ini, teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, kontruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Praktikum ini bertujuan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti mata kuliah Praktikum Proses Manufaktur, diajarkan pengenalan mesin mesin bagaimana cara menjalankan mesin-mesinnya, dan lain-lain. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dibuat dalam laporan ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Apa yang dimaksud dengan mesin bubut? Bagaimana cara penggunaan mesin bubut? Apa yang dimaksud dengan pengelasan dan bagaimana cara penggunaanya? Bagaimana proses pembuatan benda kerja palu?



1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan tuntutan pemenuhan materi pada mata kuliah Praktikum Proses Manufaktur dapat diidentifikasi bahwa semakin banyak tenaga kerja yang terampil dalam proses membubut dan proses pengelasan maka sangat membantu dan mempermudah dalam melakukan pekerjaan. 1.4 Tujuan Masalah Praktikum ini dilakukan untuk memenuhi mata kuliah Praktikum yang bertujuan untuk: 1. Menambah pengetahuan dalam penggunaan mesin bubut dan pengelasan. 2. Memberikan pemahaman tentang pembuatan benda kerja palu dengan menggunakan mesin bubut dan pengelasan.



1.5 Manfaat Praktikum Ada beberapa manfaat dengan dilakukannya praktikum ini yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat untuk kampus (a) Agar dapat menghasilkan mahasiswa yang terampil dalam bidang manufaktur (b) Kampus sebagai tempat praktikum berpeluang untuk menambah tenaga kerja yang produktif 2. Manfaat untuk diri sendiri (a) Mahasiswa dapat menggunakan mesin bubut dan mesin las dengan tata cara yang benar. (b) Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan benda kerja palu. (c) Sebagai bekal mahasiswa untuk di dunia kerja nantinya. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan praktikum, manfaat praktikum, dan sistematika praktikum. BAB II : LANDASAN TEORI Berisi tentang landasan dan teori dari berbagai literatur yang digunakan sebagai acuan dasar dalam melakukan praktikum. BAB III : PENGUMPULAN DATA Berisi tentang waktu dan tempat ,prosedur, alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum. BAB IV : PEMBAHASAN Berisi tentang langkah kerja praktikum, autocad pembahasan. BAB IV : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran .



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar. Prinsip kerjanya adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan berputar sedangkan pahat potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan dan pemakanan. Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut 2.2 Bagian-bagian Mesin Bubut Beserta Fungsinya



Gambar 2.2.1 Bagian-bagian Mesin Bubut 1. Headstock/Kepala Tetap



Gambar 2.2.2 Headstock/Kepala Tetap



Kepala tetap atau Head Stock adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Head stock dari mesin bubut digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan spindle. Poros utama yang terdapat pada Head Stock tersebut juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Fungsi rangkaian roda gigi dalam kepala tetap adalah untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin. Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), kollet (collet), senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan pada mesin bubut. 2. Tailstock/Kepala Lepas



Gambar 2.2.3 Tailstock Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, Bagian ini berfungsi untuk tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran, kepala lepas juga berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Karena, ada saat mengerjakan benda berukuran panjang kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah; Center Putar, untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan,; Handwill,; Pengunci poros, Pengunci alas. Tail Stock ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, tail stock juga dapat digerakkan maju atau mundur atau arah melintang saat digunakan untuk keperluan pembubutan benda yang konis. Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas



dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja agar putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau mata bor dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk proses pengeboran. Untuk dapat melakukan dorongan senter tetap/ senter putar pada saat digunakan untuk menahan benda kerja dan melakukan pengeboran pada kedalaman tertentu sesuai tuntutan pekerjaan, kepala lepas dilengkapai roda putar yang disertai sekala garis ukur (nonius) dengan ketelitian tertentu, yaitu antara 0,01 s.d 0,05 mm. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirusan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus 3. Bed/Meja



Gambar 2.2.4 Bed/Meja Bed adalah alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung serta lintasan eretan (support) dan kepala lepas (tail stock). Permukaan alas mesin ini yang rata dan halus dapat mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan). Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Kepala lepas di letakkan diatas bed dan dapat di geser dapat digeser sepanjang alas (bed) mesin. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirusan tinggi senter kepala tetap.



4. Carriage/Eretan



Gambar 2.2.5 Carriage/Eretan Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan. Ada tiga jenis eretan, yaitu: 1. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin. Eretan ini di sebut juga eretan memanjang/alas (longitudinal carriage) berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menajaui spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/ alas mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan. 2. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin. Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjaui sumbu senter, secara manual/ otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan. 3. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun Eretan atas/ eretan kombinasi (top carriage/ compound slide) terlihat pada berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya. Bila dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu pada ertan memanjang dan eretan atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan demikian apabila eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan eretan atas juga ikut bergerak/ bergeser. Pada eretan memanjang dan melintang, dalam memberikan pemakanan dan mengatur kecepatan pemakanan dapat diatur menggunakan skala garis ukur (nonius) yang memiliki



ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Pada umumnya untuk eretan memanjang memilki ketelitian skala garis ukurnya lebih kasar bila dibandingkan dengan ketelitian skala garis ukur pada eretan melintang, yaitu antara 0,1 s.d 0,5 mm dan untuk eretan melintang antara 0,01 ssampai dengan 0,05 mm. Skala garis ukur (nonius) ini diperlukan untuk dapat mencapai ukuran suatu produk dengan toleransi dan suaian yang terdapat pada gambar kerja. Gerakan secara otomatis eretan memanjang dan eretan melintang bisa terjadi karena adanya poros pembawa dan poros transportir yang dihubungkan secara mekanik dari gear box pada kepala tetap menuju gear box mekanik pada eretan. Pada gear box mekanik eretan, dihubungkan melalui transmisi dengan beberapa tuas/ handel dan roda pemutar yang masing memilki fungsi yang berbeda. 5. Lad Screw/Ulir Pembawa dan Feed Rod/Poros Penjalan



Gambar 2.2.6 Ulir Pembawa dan Poros Penjalan Ulir pembawa adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai. Lead screw atau bisa di sebut sumbu transporter, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis atau pekerjaan pembubutan lainya yang biasanya memiliki kisar ulir 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya. Feed rod (poros pembawa), adalah poros yang selalu berputar untuk mendukung jalanya eretan. 6. Toolpost/Tempat pahat Penjepit / pemegang pahat / rumah pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat yang bentuknya ada beberapa macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel sekaligus. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool post). Pemegang pahat standar :



Gambar 2.2.7 Pemegang Pahat Standar Pengertian rumah pahat standar adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubut dilakukan dengan dengan cara yang standar, yaitu dengan mengencangkan baut-baut yang terdapat pada pemegang pahat. Pemegang pahat standar, bila dilihat dari dudukannya terdapat dua jenis yaitu, dudukan pahat satu dan empat. Pemegang pahat dengan dudukan satu, hanya dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat bubut sebanyak satu buah, sedangkan pemegang pahat dengan dudukan empat dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat sebanyak empat buah sekaligus, sehingga bila dalam proses pembubutan membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut akan lebih praktis prosesnya bila dibandingkan menggunakan pemegang pahat dudukan satu. Pemegang Pahat dapat disetel (Adjustable Tool Post) :



Gambar 2.2.8 Adjustable Toolpost Pengertian rumah pahat dapat disetel adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut dapat disetel ketinggiannya tanpa harus memberI ganjal, karena pada bodi pemegang pahat sudah terdapat dudukan rumah pahat yang desain konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang dengan mudah dapat menyetel, mengencangkan dan mengatur ketinggian pahat bubut. Jenis pemegang pahat dapat disetel ini bila dilihat dari konstruksi dudukan rumah pahatnya terdapat dua jenis yaitu, pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah dan pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah lebih dari satu/ multi. Untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah, karena hanya terdapat dudukan rumah pahat satu buah apabila ingin mengganti jenis pahat yang lain harus melepas terlebih dahulu rumah pahat yang sudah terpasang sebelumya. Sedangkan untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat lebih dari satu (multi), pada rumah pahatnya dapat dipasang dua buah atau lebih rumah pahat, sehingga apabila dalam proses



pembubutan memerlukan beberapa jenis pahat bubut akan lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena tidak harus melepas/ membongkar pasang rumah pahat yang sudah terpasang sebelumnya. 2.3 Manfaat Mesin Bubut Penggunaan mesin bubut biasanya untuk pengerjaan bidang-bidang silindris luar dan dalam (membubut lurus dan mengebor), bidang rata (membubut rata), bidang tirus (kerucut), dan membubut ulir. Pembubut juga dapat digunakan untuk membuat kenob, memotong ulir atau membubut tirus.



Gambar 2.2.9 Hasil Benda Kerja Dapat dilihat bentuk-bentuk benda kerja yang dibuat oleh mesin bubut tersebut. Meskipun ada juga kemampuan-kemampuan lain yang dapat dikerjakan oleh mesin tersebut. 1. Perhitungan Kecepatan Pemotongan Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (m/menit atau feet/menit). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:



CS = Kecepatan potong (m/menit atau feet/menit) D = diameter pisau/benda kerja (m) N = kecepatan putaran pisau/benda kerja (rpm) π = 3,14 atau 22/7 Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, sehingga dikalikan 1000 seperti rumus di atas. Tabel Kecepatan potong beberapa material



2. Bubut lurus Membubut lurus adalah pembubutan memanjang (sejajar benda kerja) untuk mendapatkan ukuran diameter benda kerja yang dikehendaki. Atau, pembubutan permukaan rata (facing) yaitu meratakan permukaan pada bidang diameter benda kerja untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda kerja.



Gambar 2.2.10 Bubut Lurus 3. Mengebor Mengebor adalah membuat lubang dengan mata bor. Mata bor dengan gagang silindris sampai dengan diameter 13 mm dapat dicekam dengan cekam bor (drill chuck). Sedangkan mata bor dengan gagang atau ditambah dengan sarung tirus dapat dimasukkan langsung ke dalam lubang bumbung (barrel) kepala lepas. Mata bor berdiameter besar yang bergagang tirus dalam pemakaiannya sering mengelincirkan (slip) terhadap bumbung kepala lepas sehingga ikut putaran benda kerja. Hal ini disebabkan besarnya momen puntir yang dialami mata bor tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, gunakan klem atau pembawa (lathe dog) untuk mengikat mata bor sedikit di depan bumbung kepala lepas dan ujung. Klem / pembawa disandarkan pada eretan melintang.



Gambar 2.2.11 Proses Bor 4. Membubut tirus Pengertian tirus adalah benda kerja yang mempunyai ukuran yang berbeda dari satu bagian kebagian lainnya secara berurutan serta beraturan. Bisa juga disebut suatu benda kerja yang memiliki penampang kerucut. Fungsi dari tirus yaitu sebagai pengikat dan pengunci sementara. Dan saat ingin melepaskan, butuh hentakan. Tirus berbeda dengan Taper. Tirus adalah benda hasil bubut mempunyai ukuran diameter yang berbeda dan beraturan, sedangkan Taper adalah benda hasil sekrap dan frais mempunyai ukuran yang berbeda dan beraturan. Benda kerja berbentuk tirus dihasilkan pada proses bubut apabila gerakan pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja. Cara membuat benda tirus ada beberapa macam : a) Memutar Eretan Atas b) Menggeser Kepala Lepas / Tailstock



Gambar 2.2.12 Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas c) Menggunakan Perlengkapan Tirus (taper attachment)



Gambar 2.2.13 Tirus dengan Menggunakan Perlengkapan Tirus 5. Membubut ulir Proses pembubutan ulir pada mesin bubut standar, pada dasarnya hanyalah alternatif apabila jensis ulir yang diperlukan tidak ada dipasaran umum atau jenis ulir yan dibuat hanya untuk keperluan khusus. Mesin bubut standar didesain tidak hanya untuk membuat ulir saja, sehingga untuk melakukan pembubutan ulir memerlukan waktu yang relatif lama, hasilnya kurang presisi dan banyak teknik- teknik yang harus dipahami sebelum melakukan pembubutan ulir. 6. Pembubutan profil Pembubutan profil adalah proses pembubutan untuk membentuk permukaan benda kerja dengan bentuk sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dalam membentuk permukaan benda kerja dapat dilakukan dengan cara mengatur gerakan pahat secara manual atau menggerakkan pahat secara otomatis dengan menggunakan perlengkapan bubut copy dan cara lainnya adalah dengan membentuk pahat bubut yang akan digunakan sesuai bentuk yang diinginkan.



Gambar 2.2.14 Pembubutan Profil dengan Pahat Bubut Bentuk 7. Pemotongan (cutting off) Yang dimaksud pemotongan pada mesin bubut adalah, proses pemotongan benda kerja yang dilakukan menggunakan mesin bubut. Proses pemotongan pada mesin bubut, pada umumnya dilakukan apabila ingin menyelesaikan atau mendekatkan ukuran panjang dari benda kerja hasil proses sebelumnya karena benda kerja tidak memungkinkan untuk dicekam pada posisi sebalikannya atau tidak dapat dipotong dengan proses lain.



2.4



Macam-macam Pahat Pahat bubut merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembubutan, pemilihan pahat bubut yang tepat sangat perlu dilakukan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan permesinan dengan mesin bubut. Berikut ini jenis pahat bubut berdasarkan klasifikasinya. A. Berdasarkan Letak Penyayatan



Gambar 2.2.15 Pahat Menurut letak penyayatan, pahat bubut terdapat dua jenis yaitu, pahat bubut luar dan dalam. 1. Pahat Bubut Luar Pahat bubut luar dipergunakan untuk proses pengerjaan membubut benda kerja pada bidang atau permukaan bagian luar benda kerja dan umumnya banyak digunakan dalam proses pembubutan. 2. Pahat Bubut Dalam Pahat bubut dalam dipergunakan untuk proses pengerjaan membubut benda kerja pada bidang atau permukaan bagian dalam benda kerja. B. Berdasarkan Keperluan Pekerjaan



Gambar 2.2.16 Pahat



Menurut keperluan proses pengerjaan, terdapat dua jenis pahat bubut yaitu pahat kasar (roughing) dan pahat finishing. 1. Pahat Kasar (Roughing) Pahat kasar biasa digunakan untuk proses pembubutan tanpa memperhatikan tingkat kekasaran serta mempersingkat waktu pemakanan benda kerja. Pahat kasar terbuat dari material yang kuat dan keras karena pada saat proses penyayatan benda akan menghasilkan gesekan dan tegangan yang tinggi yang dialami oleh pahat, oleh karena itu konstruksi dari pahat kasar dibuat lebih kokoh. 2. Pahat Finishing Pahat finishing digunakan untuk proses pembubutan akhir (finishing) untuk menghasilkan permukaan benda kerja yang halus dengan tingkat kekasaran yang kecil untuk menghasilkan benda dengan nilai estetika yang tinggi. Terdapat dua jenis pahat finishing yaitu pahat finishing datar dan pahat finishing titik. Pahat finishing datar mempunyai sisi potong yang rata sedangkan pahat finishing titik mempunyai sisi potong berbentuk bulat. C. Berdasarkan Letak Sisi Potongnya



Gambar 2.2.17 Pahat Berdasarkan Sisi Potongnya Berdasarkan letak sisi potongnya terdapat dua jenis pahat bubut yaitu pahat sisi kanan dan pahat sisi kiri. 1. Pahat sisi kanan Merupakan jenis pahat bubut yang memiliki sisi mata potong pada sebelah kanan sisi pahat, jika mata pahatnya dihadapkan pada arah kita. Penggunaan dari pahat sisi kanan yaitu untuk melakukan pembubutan benda kerja dari arah sisi kanan benda kerja ke arah sisi kiri benda kerja atau pemakanan pahat menuju kearah cekam. 2. Pahat sisi kiri



Merupakan jenis pahat bubut yang memiliki sisi mata potong pada sebelah kiri sisi pahat, jika mata pahatnya dihadapkan pada arah kita. Penggunaan dari pahat sisi kiri yaitu untuk melakukan pembubutan benda kerja dari arah sisi kiri benda kerja menuju ke arah sisi kanan benda kerja atau pemakanan pahat menuju kearah kepala lepas. D. Berdasarkan Fungsi



Gambar 2.2.18 Pahat Berdasarkan Fungsi Dalam proses pengerjaan mesin bubut terdapat pahat-pahat tertentu yang digunakan sebagai penunjang proses pembubutan. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, terdapat enam jenis klasifikasi fungsi dari pahat bubut yaitu : 1. Pahat Rata Pahat rata digunakan untuk melakukan proses pembubutan permukaan yang rata pada bidang memanjang atau linear. Proses pengerjaan dilakukan dengan menggerakan pahat mendekati atau menjauhi cekam, tergantung dari jenis sisi pahat yang digunakan, pahat sisi kiri atau pahat sisi kanan. 2. Pahat Sisi/Muka Pahat sisi atau muka digunakan untuk membubut permukaan ujung dari benda kerja. Proses pengerjaannya dilakukan dengan menggerakkan pahat secara melintang mendekati atau menjauhi benda kerja. 3. Pahat Potong Pahat potong digunakan untuk memotong benda kerja dengan bentuk pahat yang pipih dan kuat untuk memudahkan proses pengerjaan. 4. Pahat Alur Pahat alur digunakan untuk membuat bentuk profil atau alur pada permukaan benda kerja. Bentuk alur tergantung daripada pahat alur yang digunakan untuk menyayat benda kerja. 5. Pahat Champer



Pahat champer digunakan untuk menchamper atau membuat sudut kemiringan pada ujung permukaan benda kerja yang disayat. Besar sudut champer tergantung dari besarnya sudut pahat champer, tetapi pada umumnya menggunakan sudut 45 derajat. 6. Pahat Ulir Pahat ulir digunakan untuk membuat bentuk ulir pada permukaan benda kerja. Bentuk ulir dan spesifikasinya tergantung jenis pahat ulir apa yang digunakan.



A.



Shielded Metal Arc Welding (SMAW)a.



a. Pengertian Proses pengelasan SMAW yang umummnya disebut Las Listrik adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar dan elektroda. Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas).Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dikenal juga denganistilah MMAW (Manual Metal Arc Welding) umumnya juga disebut las listrik merupakan suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar dan elektroda, panas tersebut di timbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi di antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ) dengan menggunakan bahan tambah/pengisi berupa elektroda terbungkus. Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan bahan las membentuk suatu panas yang dapat mencapai suhu hingga 3000 C,sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair. Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. b. Jenis Mesin



Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis yaitu. 1. Mesin dengan arus searah (DC). 2. Mesin dengan arus bolak balik (AC). 3. Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC).



c. Jenis Polarity Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesinmenurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis mesin yaitu: 1. Mesin dengan arus bolak balik (AC) 2. Mesin dengan arus searah (DC) 3. Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC) Pada mesin arus (DC) dilengkapi dengan komponen yang merubah sifat arus bolak balik (AC) menjadi arus searah yaitu dengan generator listrik. Karakteristik electric effeciensinya 8085%. Pada mesin kombinasi antara AC dan DC dilengkapi dengan transformator dan rectifier, dimana rectifier ini mempunyai fungsi untuk meratakan arus.Pada proses pengelasan smaw arus AC (Alternating Current), voltage drop tidak di pengaruhi panjang kabel, kurang cocok untuk arus yang lemah, tidak semua jenis elektroda dapat dipakai. Secara teknik arc starting lebih sulit terutama untuk diameter elektrode kecil. Arus ini menghasilkan pengelasan yangkasar, sehingga kurang cocok di pakai. Biasanya banyak di pakai pada saat dilapangan.Sedangkan pada proses pengelasan SMAW arus DC (Direct Current),voltage drop sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai untuk arus kecil dengan diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapatdipakai, arc starting lebih mudah terutama untuk arus kecil, Mayoritas industri fabrikasi menggunakan polarity DC khususnya untuk pengelaan Carbos steel. Pada prinsipnya DC polarity pada pengelasan SMAW dibagi kedalam dua bagian yaitu polarity DCEP dan Polarity DCEN. 1. Polarity DCEP (Reversed Polarity) Cara kerjanya material dasar disambungkan dengan kutub negatif (-) danelektrodenya dihubugkan dengan kutup positif (+) dari mesin las DC,sehingga busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar. Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak sehinggahasil las mempunyai penetrasi dangkal. 2. Polarity DCEN (Straight Polarity) Prinsip dasarnya material dasar atau material yang akan dilasdihubungkan dengan kutub positif (+) dari Travo, dan elektrodenyadihubungkan dengan kutub negatif (-) pada travo las



DC.Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar,yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada dielektroda. Cara ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyakdibanding elektrodenya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam. d. Komponen Mesin Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan listrikyang lainnya. Adapun perlengkapan las SMAW adalah transformator DC/AC,elektroda, kabel massa, kabel elektroda, connectors, palu cipping, sikat kawatdan alat perlindungan diri yang sesuai. e. Kelebihan SMAW 1. Dapat dipakai dimana saja didalam air maupun di luar air. 2. Pengelasan dengan segala posisi. 3. Elektroda tersedia dengan mudah dalam banyak ukuran dan diameter 4. Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawakemanapun. 5. Tingkat kebisingan rendah. 6. Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk. 7. Dapat di kerjakan pada ketebalan berapapun. f. Kekurangan 1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda dan harus melakukan penyambungan. 2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya flag harus dibersihkan. 3. Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non ferrous. 4. Efesiensi endapan rendah



BAB III PEMBAHASAN 3.1



Gambar Teknik



3.2 Alat dan Bahan Praktikum Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan benda kerja pada Mesin Bubut adalah adalah: 1. Mesin Bubut Mesin persngkas yang digunakan untuk memotong benda yang berputar. Bubut merupakan proses pemakanan benda kerja yang dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakan secara tranlasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. 2. Jangka sorong



Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari benda kerja. 3. Kunci L



Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post terhadap ujung center. 4. Pahat



Pahat bubut digunakan untuk memotong menyayat benda kerja.



5. kuas



Kuas digunakan untuk membersihkan mesin dari geram-geram dari sayatan benda kerja. 6. Senter



Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja dibor runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut. 7. Cekam Rahang



Cekam ini berfungsi untuk mnjepit benda kerja yang akan dilakukan pembubutan. 8. Kunci Chuk



Kerjanya diputar dengan cara dijepit



9. Kacamata



Untuk melindungi mata dalam membubut 10. Besi ST-37



Bahan digunkan adalah besi esser ST-37 yang merupakan bahan karbon rendah dengan komposisi kimia 0.17% C.0.30% Si, 0.05% Mn; P dan S masing-masing 0,05% digunkan untuk pembuatan poros, konstruksi gedung-gedung atau bangunan. 11. Cairan Coulant



Cairan digunakan saat peroses pembubutan sehingga mempermudah ketika proses pembubutan 3.3 Langkah Kerja Praktikum Berikut adalah langkah-langkah pembuatan benda kerja, antara lain: 1. Mengecek mesin yang akan digunakan. 2. Menyiapkan desain, benda kerja, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan dengan mesin bubut.



3. Melakukan pengukuran dimensi benda kerja, kemudian memberi tanda pada area pembubutan sesuai dengan desain yang telah ditentukan. 4. Pasang benda kerja pada chuck mesin bubut. 5. Mengatur konfigurasi pada mesin bubut, pastikan konfigurasi mesin sesuai dengan yang dibutuhkan. 6. Nyalakan mesin bubut. 7. Tentukan titik nol dari benda kerja dengan cara mendekatkan pahat sampai tepat menyentuh/menggores benda kerja. 8. Proses pembubutan dapat dilakukan sesuai desain benda kerja 9. Menentukan depth of cut dari pemakanan pada tiap pemotongan, sebaiknya tidak terlalu besar. 10. Melakukan proses pembubutan benda kerja. 11. Memberi coolant secara teratur kepada benda kerja dan pahat. 12. Mematikan mesin jika terjadi gangguan pada mesin selama proses pembubutan. 13. Setelah Proses Pembubutan. 14. Menjauhkan pahat dari benda kerja. 15. Mematikan mesin. 16. Cek kesesuaian benda dengan desain benda yang diinginkan (apabila belum sesuai,lakukan proses pemakanan ulang)4.Membersihkan dan merapikan kembali alat dan mesin yang telah digunakan. 17. Selesai Lampiran



3.4



Autocad dan Pembahasannya



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar. Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan berputar sedangkan pahat potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan dan pemakanan. Mesin bubut biasanya digunakan untuk pengerjaan bidang-bidang silindris luar dan dalam (membubut lurus dan mengebor), bidang rata (membubut rata), bidang tirus (kerucut), dan membubut ulir. Pembubut juga dapat digunakan untuk membuat kenob, memotong ulir atau membubut tirus. Dalam proses membubut ketepatan memilih bagian mana yang terlebih dahulu mana yang akan dikerjakan akan sangat menentukan untuk untuk menyelesaikan benda kerja dengan tepat waktu. Waktu yang diperlukan dalam pembubutan akan semakin lama apabila kedalaman potong dan panjang pemotongan lebih besar , apabila gerak makannya diperbesar dengan panjang pembubutan tetap waktu yang diperlukan akan semakin pendek .



4.2 Saran 1. Sebelum melaksanakan praktikum harus memiliki informasi atau pengetahuan yang sangat matang mengenai mesin bubut 2. Faktor-faktor keamanan perlu diperhatikan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Dalam penulisan laporan ini jika ada hal yang kurang berkenan , kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.



DAFTAR PUSTAKA https://www.ayobelajar.club/2019/02/25/fungsi-mesin-bubut/ https://www.ayobelajar.club/2019/02/25/bagian-bagian-mesin-bubut/ https://www.hestanto.web.id/teori-dasar-mesin-bubut/ https://kompetensimesin.wordpress.com/