Fix Print Askep [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DENGAN TB PARU A. PENGKAJIAN I. Data Umum a. Nama kepala keluarga (KK)



: Tn. S



b. Alamat dan telepon



: Bandung



c. Pekerjaan kepala keluarga



: Buruh



d. Pendidikan kepala keluarga



: SMA



e. Komposisi keluarga dan genogram No



Nama



JK



Hub dg



Umur



Pendidikan



32 Th



SMA



1.



Tn. S



L



KK Suami



2.



Ny.S



P



Istri



29 Th



SMA



3.



An. A



P



Anak



10 Th



SD



4.



An. T



L



Anak



7 Th



SD



f. Ecomap



Lingkun gan Rumah Tempat kerja (pabrik)



Majelis taklim



Tn.S Faskes 32th



keluarga



Keterangan : Tn. S sering berkomunikasi dengan keluarga, lingkungan rumah, tempat kerja(pabrik), Fasilitas kesesehatan (puskesmas), dan majelis taklim. Cara komunikasi Tn. S dengan orang-orang tanpa menggunakan masker.



g.



Tipe keluarga : Inti (nuclear)



h.



Suku bangsa : Jawa



i.



Agama : Islam



j.



Status sosial ekonomi keluarga : Pra Keluarga Sejahtera (Pra KS)



k.



Aktifitas rekreasi keluarga : Tn. S tidak memiliki jadwal untuk rekreasi secara rutin karena menurutnya



waktu satu hari harus di gunakan untuk beristirahat agar dapat bekerja secara maksimal, Ny. S mengisi waktu luangnya setelah pulang kerkja dengan berinteraksi dengan anaknya mengobrol dengan tetangga dan bermain dengan anaknya. II.



Riwayat dan tahap perkembangan keluarga a. Tugas Perkembangan Keluarga dengan anak usia sekolah ( 6 s.d 12) b. Tugas Perkembangan Keluarga : Keluarga Tn.S dalam tahap perkembangan ke 3 yaitu, keluarga dengan anak sekolah tahap ini dimulai pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun, tugasnya yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal 2. Memfasilitasi rasa aman 3. Membuat anak bersosialisasi 4. Mengajari anak untuk menyiapkan masa depannya 5. Membiarkan anak belajar secara teratur 6. Mengontrol tugas-tugas disekolah anak dan meningkatkan pengetahuan anak 7. Mempertahankan hubungan yang sehat baik dalam keluarga maupun diluar keluarga dan lingkungan sekitar c. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : d. Mengontrol tugas-tugas anak di sekolah dan meningkatkan pengetahuan umum anak. Orang tua hanya mengingatkan supaya anak mengerjakan tugas tetapi tidak mengontrol dan untuk meningkatkan pengetahuan anak orang tua tidak mampu karena pendidikan keluarga yang rendah dan kurangnya waktu untuk keluarga. e. Tingkat Kemandirian Keluarga



Keluarga Tn.S merupakan keluarga mandiri tingkat pertama karena keluarga Tn.s dapat menerima petugas kesehatan masyarakat dan menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan f. Tugas Kesehatan Keluarga 1. Keluarga tidak mengetahui masalah kesehatan pada keluarga 2. Keluarga tidak dapat menentukan keputusan yang tepat, karena kelaurga hanya membeli obat di warung tanpa tidak bergegas pergi ke puskemas 3. Keluarga tidak dapat merawat individu sakit, karena keluarga dan individu sendiri tidak tahu bagaimana merawat individu dengan penyakit TBC yaitu menggunakan masker jika sedang batuk, membuka ventilasi / jendela rumah, melakukan batuk efektif 4. Keluarga tidak dapat memodifikasi lingkungan karena kondisi rumah sempit Pencahayaan redup, udara lembab, gelap dan kotor 5. Keluarga tidak menggunakan pelayanan kesehatan karena keluarga tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke petugas kesehatan. Contohnya ke puskesmas terdekat. g. Riwayat keluarga inti : Tn. S dan Ny. S sebelum menikah mereka berpacaran dahulu kemudian menikah dan tinggal di Ds. Wangunsari. Setelah mendapatkan warisan dari orang tua Ny. S mereka langsung di karuniai anak bernama An. A dan An. T. Keluarga Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit turunan nnamun Tn. S memiliki riwayat penyakit menular (TB Paru). Keluarga Tn. S tidak melakukan imunisasi dan keluarga Tn. S ketika sakit tidak pernah melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan hanya mengandalkan obat warung saja. h. Riwayat keluarga sebelumnya : Orang tua dari Tn. S sudah meninggal karena sakit sedangkan orang tua dari Ny. S masih ada tap hanya ibunya yang tinggal di dekat rumahnya. III.



Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah : Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua Ny. S. Luas kira-kira 48 m2, rumah berupa semi permanen yang sebagian bangunannya terbuat dari kayu, rumah tidak memiliki halaman hanya sedikit teras tidak tampak tanaman hias yang di tanam di rumah. Secara umum rumah tampak bersih namun masih terlihat barang-barang yang di letakkan tidak pada



tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat di buka sehingga untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur pompa, pembuangan air limbah langsung di alirkan ke kali dan untuk pembuangan sampah ditimbun kemudian di bakar. b. Denah Rumah Kamar 2



Kamar Mandi



Kamar 1



Dapur



Gudang



Ruang Tamu



c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Lingkungan tempat tinggal Tn. S sebagian besar penduduknya merupakan penduduk asli jawa yang memang sejak kecil sudah tinggal di daerah tersebut.lingkungan mash dalam suasana kampung untuk menaiki kendaraan umum harus berjalan terlebih dulu ke jalan utama. Keadaan jalan dilingkungan tempat tinggal terdiri dari gang-gang kecil secara umum lingkungan disekitar rumah masih terlihat kotor. Pengolahan sampah yang dikelola dengan cara dibakar menyebabkan ketidaknyamanan di area tersebut saat membakar sampah. Pelayanan kesehatan puskesmas sangat jauh, mushola sangat dekat karena berada di ligkungan RT. d. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga sudah lama tinggal di lingkungan RT 06 RW 03 Wangunsari sebelumnya keluarga pernah tinggal di bandung namun hanya sebentar dan kemudian pindah menempati rumah yang di wariskan dengan Ny.S e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Ny. S tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ibu ibu di lingkungan sekitar rumahnya di sekitar rumahnya pun tidak ada pengajian ibu ibu Ny.S hanya berinteraksi dengan tetangganya setelah dia pulang kerja dan saat libur dengan cara berbincang bincang. Ny.S tidak mengikuti kegiatan tentang kesehatan. IV.



Struktur Keluarga a. Sistem pendukung keluarga : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik. Karena Tn.S istri dan anaknya mampu berinteraksi di lingkungan sekitar



keluarga tidak memiliki jaringan sosial seperti asuransi kesehatan biasanya saat sakit keluarag hanya membeli obat di warung. b. Pola komunikasi keluarga : Tn.S jarang komunikasi dengan anak anaknya karena saat pulang sudah malam dan istrinya Ny.S selalu berinteraksi dengan anak anaknya walaupun harus bekerja dari pagi hingga sore hari namun setelah pulang kerja ia meluangkan waktu unutk anak anak ny. Hubungan anatara ibu dengan anak baik. c. Struktur kekuatan keluarga : menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak anaknya dan ibunya yang tinggal berkdekatan dengannya. Driumahnya yang mnegambil keputusan adalah Tn.S, setelah sebelumnya bermusyawarah dengan Ny.S d. Struktur peran : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarganya. Ny.S berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh anak anaknya dirumah namun Ny.S juga bekerja sebagai buruh di pabrik. Ny.S juga selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. An. A berperan sebagai anak SD berusia 10 tahun setiaphrainya anak A sekolah di dekat balai desa. An.T berusia 7 tahun dan bersekolah di tempaa yang sama dengan An.A e. Nilai atau norma keluarga : nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai agama islam dan budaya Jawa Tn.S dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak anaknya untuksolat 5 waktu dan mnegikutkan ankanya untuk pengajian pada sore hari. Nilai budaya Jawa yang mempeengruhi seperti perilaku sopan kepada orang yang lebih tua dan selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu meminta izin apabila keluar rumah. V.



Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif : keluarga Tn.S saling mnyayangi dan menghargai. Menurut Ny.S dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu mengontrol perkembangan anak anaknya NY.S juga memberikan pesan terhadap anak anaknya agar tidak macam macam ketika orang tuannya tidak ada dan mematuhi perintah paman atau nenek yang mengasuhnya saat orang tuanya tidak ada b. Fungsi sosialisasi : Tn.S mengatakn bahwa sosialisasi antar dirinya dan lingkungan dirasakan baik, setiap memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu untuk ber interaksi bersama tetangga sekitar



rumahnya serta untuk mengikuti beberapa kegiatan seperti kegiatan pengkajian. c. Fungsi perawatan kesehatan : keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluaraga masih sering mnegkawatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang sudah ada jaminan untuk masyarakat, keluarga juga mnegatakan tidak memiliki waktu luang oleh sebab itu keluarga Tn.S baru memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak bisa di tangani sendiri atau oleh obat warung. d. Fungsi reproduksi : Tn.S memilik 2 anak , Ny.S menggunakan KB untuk merencanakan jumlah anak. e. Fungsi ekonomi : keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3x1 hari pakaian untuk anak dan biaya berobat VI.



Stress dan Koping Keluarga a. Stressor jangka pendek dan panjang : Tn.S sebenanya ingin memeriksakan dirinya namun karena jauhnya puskesmas dan tidak memiliki waktu luang karena bekerja. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : masalah masalah yang ada dalam keluarga biasanya di selesaikan dengan berdiskusi. Yang biasanya mengambil keputusan tetap dari kepala keluarga yaitu Tn.S anak anak belum dilibatkan dalam pengambilan kepututusan karena menurut Ny.S, anak anak belum cukup umur untuk diikutkan dalam pengambilan keputusan. c. Strategi koping yang digunakan :anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk meyelesaikan masalah yang ada. d. Strategi adaptasi disfungsional : jika sakit Tn.S beristirahat dan tidur



VII.



Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan Keluarga 1. Sistem pernapasan Tn. S : Terlihat mengalami sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas 25x/mnt, dan menggunakan otot bantu nafas, peningkatan produksi sekret dan sekresi sputum yang purulen. Gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara bagian kanan dan kiri, tedapat batuk berdahak dan berdarah, tidak ada penurunan taktil fremitus, didapatkan bunyi resonan pada seluruh lapang paru, didapatkan bunyi nafas tambahan (ronkhi).



Ny. S : Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak, frekuensi nafas normal (20x/mnt), terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi paru resonan tidak ada bunyi nafas tambahan. An A : Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak nafas, frekuensi nafas normal (18x/mnt), tidak terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi paru resonan tidak ada bunyi nafas tambahan. An. T : Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak nafas, frekuensi nafas normal (18x/mnt), tidak terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi paru resonan tidak ada bunyi nafas tambahan. 2. Pemeriksaan Fisik Individu Sakit a.



Sistem pernapasan Tn. S : Terlihat mengalami sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas 25x/mnt, dan menggunakan otot bantu nafas, peningkatan produksi sekret dan sekresi sputum yang purulen. Gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara bagian kanan dan kiri, tedapat batuk berdahak dan berdarah, tidak ada penurunan taktil fremitus, didapatkan bunyi resonan pada seluruh lapang paru, didapatkan bunyi nafas tambahan (ronkhi).



VIII.



Harapan Keluarga Keluarga berharap mendapatkan pelanyanan kesehatan yang memadai dari petugas keseatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.



B. Diagnosa Keperawatan 1. Analisa Data Data DS : a. Tn. S mengatakan tidak tahu tentang TB paru b. Tn.S mengatakan pernah periksa ke puskesmas untuk periksa BTA. c. Tn.S mengatakan saat ini sedang batukbatuk d. Pasien sering bertanya tentang penyakitnya DO : a. Bunyi nafas ronchi b. Pasien tampak bingung ketika ditanya tentang penyakitnya c. Klien tampak selalu bertanya tentang sakit batuknya yang lama d. Klien tidak dapat menjawab ketika ditanya oleh perawat tentang TB paru yang dideritanya e. Tn.S tampak kurus f. Kondisi rumah



Etiologi Kurang pengetahuan keluarga tentang TB paru



Masalah Kecemasan



sempit g. Pencahayaan redup, udara lembab, gelap dan kotor h. Hasil BTA (+) DS : a. Tn.



S



sudah



Ketidaktahuan



Bersihan jalan nafas



mengatakan



keluarga tentang TB



tidak efektif



batuk



paru



>3



minggu b. Tn.S



mengatakan



pernah periksa dahak ke puskesmas c. tn.



S



mengatakan



batuk berdarah DO : a. Klien tampak batukbatuk b. Bunyi nafas ronchi c. Tn.S tampak kurus d. Terjadi BB



penurunan dari



56kg



menjadi 40kg e. Suhu 39,5 f. BTA (+) DS:



Resiko terjadinya



Ketidakmampuan



penularan TB paru



keluarga merawat



sakit TB paru sejak 2



terhadap anggota



anggota keluarga yang



minggu yang lalu



keluarga yang lain



sakit



a. Tn.S



b. Tn.S



mengatakan



mengatakan



belum memakan khusus TB



pernah obat



c. Tn.S



mengatakan



dalam



sehari



ia



menghabiskan rokok 12 batang/hari DO : N : 80x/menit S : 36 TD : 110/70 RR : 25x/menit a. Bunyi nafas ronchi b. Tn.S tampak kurus c. Kondisi



rumah



sempit d. Pencahayaan redup,



udara



lembab, gelap dan kotor



b. Rumusan Masalah 1. Kecemasan b.d Kurang pengetahuan keluarga tentang TB paru 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru. 3. Resiko terjadinya penularan TB paru terhadap anggota keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit



B. DIAGNOSA 1. Diagnosa : Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru.



1. b. c. d.



Kriteria Sifat masalah Aktual (tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera



Skor



2/3



2. Kemungkinan masalah dapat diubah a. Mudah b. Sebagian c. Tidak dapat



3. Potensi dicegah a. Tinggi b. Cukup c. Rendah



masalah



Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau, dana untuk berobat tersedia karena murah. Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan.



2



untuk



Tn. I adalah penderita TB Paru dengan minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan sudah minum obat OAT selama 6 bulan. Saat ini Tn.I belum pernah kontrol kesehatan lagi di Puskesmas. Keluarga belum ada upaya untuk mengatasi masalah/kondisi Tn. I karena belum ada waktu sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi.



2/3



4. Menonjolnya masalah a. Masalah berat dan harus segera ditangani b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani c. Masalah tidak dirasakan



Pembenaran Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I mengeluh batukbatuk selama 2 minggu, sesak nafas dan mudah lelah. Jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi semakin parah.



Keluarga merasa ada masalah dan perlu segera ditangani karena sudah merasakan gejala-gejala penyakit. .



1



Total score : 4,2 1. Diagnosa : Kecemasan b.d Kurang pengetahuan keluarga tentang TB paru Kriteria



Skor



Pembenaran



1. a. b. c.



Sifat masalah Aktual (tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera



2.



1



Kemungkinan masalah



dapat diubah A. Mudah B. Sebagian C. Tidak dapat 3.



2



Potensi masalah untuk dicegah



2/3



a. b. c. 4. a.



Tinggi Cukup Rendah Menonjolnya masalah Masalah berat dan harus segera ditangani b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani c. Masalah tidak dirasakan



1



Keluarga khususnya Tn.S tidak memahami dengan baik tentang masalah kesehatan yang dialami oleh Tn.S Pemberian informasi tentang penyakit dan kebutuhan perawatan akan dapat dengan mudah dipahami oleh Tn. S arena kemampuan keluarga khususnya Tn.s menyerap informasi dengan baik Membantu keluarga khususnya Tn.S memahami masalah penyakitnya bisa dilakukan melalui pemberian informasi tentang TB paru secara rutin dan jelas Keluarga khususnya Tn.S tidak merasakan adanya masalah yang harus segera ditangani.



Total score : 3,6 2. Diagnosa Kriteria 1. a. b. c.



Sifat masalah Aktual (tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera



2. Kemungkinan diubah a. Mudah b. Sebagian c. Tidak dapat 3. a. b. c.



Sko r



masalah



2/3 dapat



Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Cukup Rendah



1



2/3



Pembenaran   Ditangani segera karena resiko penularan TB paru pada anggota keluarga yang lain. Tn S belum pernah berobat selama sakit dirasakan Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB paru dengan menganjurkan Tn. S tidak membuang dahak sembarangan dan rajin membuka jendela pada pagi hari dan siang hari. Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi rumah yang sempit dan interaksi antara anggota keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan Tn. S lupa untuk menutup mulut jika batuk.



4. Menonjolnya masalah a. Masalah berat dan harus segera ditangani b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani c. Masalah tidak dirasakan



1



Masalah perlu ditangani segera karena resiko penularan pada anggota keluarga yang lain dengan melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga yang lain (skrining kesehatan) dan anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas) yang terdekat.



III. Perencanaan Keperawatan No . 1.



Diagnosa Kep Kecemasan b.d kurang pengetahua n tentang TB Paru



Tujuan Umum Khusus Kecemasan Keluarga dapat dapat teratasi mengenal TB setelah Paru selama 2 dilakukan x 60 menit intervensi setelah keperawata dilakukan : n dengan 1. Pengertian kriteria : tb paru 1. Paham 2. Tanda dan tentang gejala tb TB Paru paru 3. Penyebab tb paru 4. Cara penularan Tb paru 5. Cara pencegaha n TB paru 6. Pengobata n tb paru



Rencana Kriteria Standar Respon Tuberkulosi verbal s adalah dari penyakit keluarga menular terkait pengertian langsung yang , penyebab, disebabkan tanda dan oleh kuman gejala TB TB Paru, cara (Mycobacte penularan, rium cara Tuberculosi pencegaha s). Sebagian n pengobata besar n TB paru. kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Tanda dan gejalanya adalah: a. Batuk lebih dari 3 mingg b. atuk disertai dara c. Nyeri dada lebih



Intervensi 1. Jelaskan pengertian,penye bab serta tanda dan gejala dari penyakit TB Paru, cara penularan tb paru, cara pencegahan tb paru, cara pengobatan TB paru. 2. Tanyakan kembali apa yang tela dijelaskan. 3. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga 4. Ajarkan mengenai terapi modalitas seperti minum air hangat, , latihan, batuk efektif, penggunaan masker.



dari 3 mingg d. Demam lebih dari 3 minggu 2.



3.



Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubunga n dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru.



Resiko



Setelah dilakukan tindakan keperawata n selama 2 minggu diharapkan jalan nafas Tn. S efektif dengan kriteria: 1. Mamp u mrlaku kan batuk efektif dan etika batuk 2. Dapat mengg unakan masker dengan benar



Setelah



Setelah dilakukan pertemuan 2x45 menit keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit TB Paru dengan cara: a. Menjelaska n cara perawatan TB Paru. b. Mendemon strasikan cara batuk efektif dan pembuanga n dahak pada pasien TB Paru



Respon psikomo tor keluarga tentang cara perawat an TB Paru dan pencega han penulara n TB Paru



Cara perawatan penyakit TB Paru adalah minum obat secara teratur, makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, menjaga kebersihan lingkungan.



1. Menjelaskan cara perawatan, penyakit TB Paru 2. Ajarkan klien cara batuk efektif dan membuang dahak yang benar 3. Ajarkan pasien cara etika batuk dan menggunakan masker dengan benar 4. Tanyakan kembali cara perawatan, penyakit TB Paru 5. Anjurkan keluarga mempraktekka n kembali cara batuk efektif dan membuang dahak ke tempatnya



Setelah



Respon



Keluarga



6. Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai 1. Diskusikan



terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d Ketidakma mpuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.



dilakukan tindakan keperawata n selama 2 x 60 menit diharapkan pengetahua n keluarga Tn. S bertambah/ teratasi dengan kriteria : 1. Lingkun gan rumah cukup pencaha yaan 2. Ventilasi rumah yang cukup 3. Jendela dibuka 4. Tidak membua ng dahak sembara ngan



kunjungan 2 x 60 menit keluarga Tn. S memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya penularan dengan cara menyebutkan lingkunganlingkungan yang baik bagi penderita TB Paru



verbal keluarga dapat menjelas kan lingkung an yang dapat menduk ung penyem buhan penyakit TB Paru dengan



dapat menyebutka n cara memodifika si lingkungan yang dapat mendukung penyembuh an penyakit TB Paru : 1. Pencahay aan ruangan yang cukup 2. Ventilasi rumah yang cukup 3. Jendela rajin dibuka agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah 4. Menjemur kasur, bantal, minimal 1 minggu sekal 5. Tidak membuan g dahak sembaran gan tempat, tapi gunakan kaleng yang didalamny a di isi cairan desinfekta n seperti



2.



3.



4.



5.



6.



dengan keluarga tentang lingkungan rumah yang sehat Tanyakan kembali kepada keluarga tentang lingkungan rumah yang sehat. Jelaskan kepada keluarga tentang halhal yang dapat terjadi akibat lingkungan rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar matahari lalat, perabotan yang tidak teratur. Jelaskan kepada keluarga cara membuan g dahak (sputum) dengan benar (agar tidak terjadi penyebaran) Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah Anjurkan



tysol, air sabun. bayclin, agar kuman TB dapat mati



kepada untuk membuka jendela. 7. Beri pujian untuk tindakan yang tepat.



IV. Implementasi Tanggal/Wakt u Senin, 15 Oktober 2018 09.00



Diagnosa Kep 1



Pelaksanaan 1. Melakukan pendidikan kesehatan tentang TB Paru meliputi : a. Pengertian b. Penyebab c. Tanda dan gejala d. Cara penularan e. Cara pencegahan penularan f. Pengobatan



Paraf



2.



3.



4.



5.



09.30



2



1. 2.



3.



4.



10.00



3



E/ Ny.S dan Tn.S memperhatikan dantampak mengerti apa yang dikatakan oleh perawat Menanyakan kembali apa yang telah di jelaskan E/ Ny.s dan Tn.S dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh perawat Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga E/ Ny.S dan Tn.S tampak senang dan bangga Menganjurkan NY.S untuk memberikan informasi mengnai TB Paru kepada anggota keluarga yang lain E/ Ny.S mengatakan mau untuk memberikan informasi kepada anggota keluarga yang lain Menganjurkan semua anggota keluarga untuk melakukan test dahak dan darah ke faskes terdekat E/ Ny.S mau Menjelaskan cara perawatan TB Paru E/ Ny.s dan Tn.S tampak mendengerkan dan mengerti Mengajarkan klien batuk efektif, etika batuk, penggunaan masker dan cuci tangan E/ Ny.S dan Tn.S tampak mengerti apa yang dijelaskan dan di demostrasikan oleh perawat Meminta keluarga untuk mendemosnstrasikan kembali apa yang dilakukan oleh perawat E/ Ny.S dan Tn.S dapat mendemonstarsikan kembali Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga E/ Ny.S dan Tn.S tampak senang dan bangga



1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan rumah yang sehat E/klien bersedia untuk berdiskusi tentang keadaan lingkungan rumah sehat 2. Menanyakan kembali pada keluarga tentang lingkungan rumah yang sehat E/ keluarga dapat menyebutkan lingkungan rumah yang sehat 3. Menjelaskan kepada keluarga tentang hal yang dapat terjadi akibat lingkungan



Lutvia H



Nida N



Nida N



rumah tidak sehat (kurang sinar matahari) E/ klien dan keluarga tampak paham 4. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara pembuangan dahak yang benar E/ klien dan keluarga tampak paham 5. Menganjurkan keluarga untuk membuka jendela E/ klien bersedia untuk membuka jendela rumahnya



V. Evaluasi Tanggal/ waktu



Diagnosa Keperawata n 1.



15 Oktober 2018 09.30 2. 15 Oktober 2018 09.30



3. 15 Oktober 2018 09.30



Catatan Perkembangan S :klien dan keluarga klien mengatakan cemas nya berkurang O: klien tampak paham Klien dapat menyebutkan dan menjelaskan kembali tentang tanda gejala TB paru, pencegahan, dan penularan A: kecemasan klien teratasi P: Intervensi di hentikan S: klien mengatakan batuknya >3 minggu , berat badannya menurun, demam dan berkeringat dimalam hari O:klien tampak batuk-batuk Klien tampak kurus Klien dapat mendemonstrasikan cara batuk efektif dan etika batuk A: bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi P : intervensi di lanjutkan 1. Ajarkan cara batuk efektif dan membuang dahak S: klien mengatakan akan menjemur kasur dan bantalnya setiap pagi dan akan membuka jendela rumah O: klien dapat menyebutkan apa yang harus dilakukan untuk memodifikasi lingkungan rumahnya A: Resiko penularan Tb paru teratasi P: Intervensi dihentikan



Paraf



Lutvia H



Nida N



Nida N