12 0 146 KB
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TUNJUNGAN Jl. Raya Tunjungan N0. 80 Tilp. 0811295006 Email : [email protected]
TunjunganBlora 58252 FMEA RESIKO KEGIATAN UKM UPT PUSKESMAS TUNJUNGAN PROSES YANG DIKAJI KEGIATAN : Posyandu PJ Kegiatan : Farida Rahmawati, S.Gz. Penelaah : Komite PMKP Bulan : Februari 2017 ALASAN PEMILIHAN PROSES Urgency
Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang pertama bagi masyarakat yang melibatkan kelompok masyarakat yang rentan beresiko
Potensi Dampak
sebagai sasaran yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Dampak dari kegiatan Posyandu akan dapat mempengaruhi reaksi dari
Action yang visible
populasi baik dari sasaran, keluarga sasaran maupun masyarakat luas. Ada peluang untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau resiko kegiatan terhadap sasaran dan lingkungan dengan cara koordinasi dan pelatihan
Sumber Daya Kesiapan Masyarakat
pada pemberi pelayanan. Peralatan yang memadai, petugas terlatih Kegiatan ini merupakan kegiatan penting untuk pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara rutin setiap
Integrasi
bulan. Kolaborasi antara petugas kesehatan Puskesmas Tunjungan dengan kader Posyandu sebagai pelaksana kegiatan.
IDENTIFIKASI RISIKO
Pendaftaran
Pengukuran antropometri
Pengukuran berat badan dengan DACIN
Pemasangan dacin pada penyangga Pengaturan bandul geser Pemasangan sarung timbang Penimbangan bayi atau balita.
Pencatatan hasil Antropometri
Penentuan Status GIZI
Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran berat badan dengan timbangan injak
Perujukan sasaran beresiko
Pengukuran LiLA
Pelayanan Kesehatan
Pengukuran Panjang badan
Penempatan pengukur panjang badan pada meja yang datar Pengukuran bayi pada pengukur panjang badan.
SUB PROSES 1 Mode Kegagalan Pendaftaran
-
Kesalahan dalam pencatatan identitas bayi atau balita
-
(tanggal lahir, jenis kelamin) Tempat tunggu tidak tersedia memadai selama menunggu proses kegiatan sehingga susana bisa menjadi ricuh oleh tangisan anak. SUB PROSES 2
Pengukuran antropometri - Penimbangan dengan
-
Dacin. - Pengukuran Tinggi Badan dengan microtoa
- Pengukuran berat badan
Mode Kegagalan Kesalahan dalam persiapan pengoperasian alat antropometri Kesalahan dalam pengoperasian alat antropometri Kesalahan Petugas dalam pengukuran antropometri Kesalahan dalam pelaksanaan Prosesdur pengukuran antropometri.
dengan timbangan injak - Pengukuran LILA - Pengukuran Panjang Badan SUB PROSES 3
Mode Kegagalan Pencatatan hasil pengukuran
-
Kesalahan dalam pencatatan hasil pengukuran
antropometri
SUB PROSES 4 Mode Kegagalan Penentuan Status Gizi
-
Kesalahan interpretasi data Kesalahan penetuan status gizi balita SUB PROSES 5
Mode Kegagalan Perujukan sasaran beresiko
-
Sasaran tersinggung terhadap kondisi sebab di rujuk Resiko sosial, malu bila disebut kurang gizi. SUB PROSES 6
Mode Kegagalan Pelayanan Kesehatan
-
Kesalahan dalam pemberian edukasi kesehatan Kesalahan dalam pemberian tindakan kesehatan
SUB PROSES 2 DIPILIH UNTUK PROSES SELANJUTNYA 1. Potensi kegagalan cukup banyak 2. Potensi kegagalan dapat berakibat fatal dalam segi keselamatan sasaran (balita), petugas maupun keberlangsungan kegiatan. 3. Banyak pihak yang berperan 4. Kesalahan pada proses 2 berpengaruh pada proses selanjutnya. 5. Kemungkinan dikendalikan besar.
POTENSI KEGAGALAN DAN EFEKNYA
Potensi kegagalan -
Kesalahan dalam persiapan pengoperasian alat antropometri Kesalahan dalam pengoperasian alat antropometri Kesalahan Petugas dalam pengukuran antropometri Kesalahan dalam pelaksanaan Prosesdur pengukuran antropometri.
Potensi efek yang ditimbulkan -
-
-
Sasaran / subyek ukur terjatuh : Bayi atau balita terjatuh dari meja / alas pegukur Balita terjatuh dari sarung timbang Timbangan terguling atau sasaran terpleset dari timbangan. Cidera atau kecelakaan yang diakibatkan oleh alat ukur : Dacin terjatuh dari tiang penyangga. Petugas timbang atau balita terantuk batang dacin. Microtoa terjatuh dan menimpa petugas pengukur atau sasaran yang diukur. Kesalahan pembacaan hasil pengukuran.
Potensi penyebab / mekanisme kegagalan -
Petugas belum melaksanakan SOP Pengukuran sesuai dengan alat yang digunakan dengan benar. Petugas Terbatas Kurang Koordinasi antar petugas dan kepada sasaran Alat belum teruji validasi dan presisiTimbangan injak tidak beralsakan pada lantai atau alas yang benar- benar datar. Timbangan injak atau kaki subyek ukur dalam kondisi basah
Skor Probabilitas
Level
Frekuensi
Kejadian actual
1
Jarang
Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2
Tidak biasa
Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3
Kadang-kadang
Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4
Kemungkinan
Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5
Sering
Terjadi dalam minggu / bulan
Level
DESKRIPSI 1 2
CONTOH DESKRIPSI
Tdk Signifikan Minor
3
Tidak ada cedera
Cedera ringan misal, luka lecet Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
Cedera sedang missal, luka robek Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reveibel dan
Moderate
4
tidak berhubungan dengan penyakit yang
mendasarinya Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
Cedera luas / berat misal, cacat, lumpuh Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreveibel, tidak
Major
berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya 5
Skor Dampak
Katastropik
Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya
ANALISIS RISIKO, DAMPAK DAN PROBABILITAS No
Resiko
Skor
Skor
Hasil
probabilitas
dampak
kali skor
Ranking
1
Kesalahan dalam persiapan pengoperasian alat antropometri
4
5
20
1
2
Kesalahan dalam pengoperasian alat antropometri
4
2
8
2
3
Kesalahan Petugas dalam pengukuran antropometri
4
1
4
3
4
Kesalahan dalam
4
1
4
3
pelaksanaan Prosesdur pengukuran antropometri. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut NO
Potensi penyebab / mekanisme
Rekomendasi dan rencana tindak lanjut
kegagalan 1
Petugas belum melaksanakan SOP Distribusi SOP Pengukuran antropometri ke Pengukuran sesuai dengan alat semua Posyandu yang digunakan dengan benar.
2
Petugas Terbatas
3
4
Alat belum teruji validasi dan presisi. Kurang Koordinasi antar petugas dan kepada sasaran
Meminta peran aktif dari pengasuh/ pengantar balita yang diukur. Permohonan penambahan kader baru. Rencana validasi dan presisi alat ukur antropometri pada tahun 2018. Kegiatan Refreshing Kader Posyandu untuk penyampaian informasi kepada kader, selanjutnya dapat digunakan untuk koordinasi petugas pada saat pelaksanaan kegiatan.