20 0 357 KB
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAIMANA DISTRIK KAIMANA JL.Diponegoro,Kode Pos 98654 Email:[email protected]
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS TAHUN 2018 A. Unit Kerja POLI GIGI
B. Tim FMEA o Ketua o Anggota
: dr. Elizabeth Alyssa : Muzrina Munizu, S.Si, Apt Sri Wahyuni, Am.d Irma Sagita S. Halim, S.ST
C. Peran Masing-Masing Ketua dan Anggota o Ketua o Anggota
: PJ UKP : PJ Farmasi PJ Laboratorium Staf KIA/KB
D. Jadwal Kegiatan Tim Dilakukan sekali dalam 1 tahun pada bulan November 2018
E. Alur Proses yang Sekarang 1. Persiapkan alat diagnostik untuk pemeriksaan pasien 2. Persiapan petugas dengan menggunakan APD 3. Anamnesis pasien dan atau orang tua 4. Pemeriksaan gigi yang akan dicabut 5. Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa akan dilakukan pencabutan pada gigi sulung untuk memberi kesempatan kepada gigi pengganti untuk dapat tumbuh dengan baik
6. Pengisian informed consent oleh orang tua atau wali 7. Lakukan anestesi topical dengan chlor ethyl sesuai prosedur 8. Melakukan Pencabutan gigi desidui 8.1
Letakkan paruh tang pada bagian buccal dan lingual ( palatal) gigi sampai dengan servical gigi.
8.2
Pada gigi yang mempunyai 1 akar, dengan gerakan memutar gigi searah sambil ditarik keluar
8.3
Pada gigi yang mempunyai lebih dari satu akar, gerakan gigi ke arah bucal atau lingual sambil ditarik keluar supaya gigi keluar.
9. Pasien berkumur ( jangan terlalu banyak ) 10. Pasang tampon 11. Instruksi pasca pencabutan gigi agar pasien menggigit kuat tampon selama 15 menit – 30 menit 12. Pemberian obat analgesic apabila perlu.
F. Identifikasi Failure Modes
No
Tahapan Kegiatan
Failure Modes
pada Alur Proses untuk
-
Ketidak lengkapan alat yang di siapkan
dengan
-
Kurangnya persediaan APD
3
Anamnesis pasien dan atau orang tua
-
Anamnesis tidak lengkap
4
Pemeriksaan gigi yang akan di cabut
-
Pasien menolak untuk di periksa
1.
Persiapan
alat
diognostik
pemeriksaan pasien 2
Persiapan
petugas
mengenakan APD
dengan alasan takut
5
Menjelaskan pasien
kepada
bahwa
orang
akan
tua
dilakukan
pencabutan pada gigi sulung untuk memberi kesempatan kepada gigi pengganti
untuk
dapat
tumbuh
-
Kurangnya komunikasi terapeutik yang baik dan benar kepada pasien
dengan baik 6
-
Pengisian informed consent oleh orang tua atau wali
7
Petugas lupa meminta tanda tangan kepada orang tua/ wali
-
Lakukan anestesi topical dengan chlor ethyl sesuai prosedur
Pencabutan dilakukan sebelum obat anestesi ( Chlor ethyl ) bekerja maksimal
-
Pencabutan dilakukan tanpa anestesi topical
8
-
Melakukan Pencabutan gigi desidui
Pencabutan gigi tidak maksimal ( masih ada bagian gigi yang tertinggal )
9
-
Pasien berkumur ( Jangan terlalu banyak)
10
Pasien
berkumur
terlalu
banyak
sehingga terjadi perdarahan -
Pasang tampon
Pasien
menolak
untuk
memakai
tampon 11
-
Pemberian obat analgesic ( Jika Perlu)
Dokter tidak meresepkan analgesic kepada pasien padahal diperlukan
G. Matriks FMEA
No
Failure
Penye-
Modes
bab
Akibat
O
S
D
RPN
Solusi
Indikator
(Oc
(Sev
(Dete
(O x S
Untuk
curr
erity
ctabili
x D)
Validasi
enc
)
ty)
e) 1
Ketidak
Kelalaian
Proses
lengkapan
petugas
6
1
3
18
Selalu
Indikator
pemeriksa
mengece
6 SKP
alat yang di
an
k
siapkan
terhambat
kembali kelengka pan alat yang disiapka n
2
3
Kurangnya
Stok
Petugas
persediaan
APD
APD
Petugas
Indikator
dan pasien
selalu
6 SKP
diruanga
dapat
Mengont
n kosong
saling
rol
menularka
persediaa
n penyakit
n APD di
infeksius
ruangan
Anamnesis
Petugas
Informasi
tidak
lupa
lengkap
3
4
5
7
2
4
30
112
Petugas
Indikator
yang
bekerja
6 SKP
menanny
dicatat
sesuai
akan
tidak
SOP
beberapa
lengkap
hal
sehingga
penting
dapat
saat
terjadi
anamnesi
kesalahan
s
prosedur pencabuta n
dan
pemberian obat 4
Pasien
Pasien
Pasien
menolak
trauma
diperiksa
untuk
6
4
1
24
di atau takut secara
Melakuk
Indikator
an
6 SKP
komunik
periksa
dengan
paksa dan
asi
dengan
prosedur
tidak
dengan
alasan
pemeriks
didapatka
baik
takut
aan gigi
n
hasil
kepada
pemeriksa
pasien
an
yang
lengkap 5.
Kurangnya
Petugas
komunikasi lupa
Orang tua 4 tidak
2
10
80
Melakuk
Indikator
an
6 SKP
terapeutik yang dan
menjelas
baik kan benar prosedur
kepada
pencabut
pasien
an
mengetah
komunik
ui
asi
tindakan
dengan
yang akan
baik
gigi dilakukan
kepada
oleh
orang tua petugas pasien 6
Petugas
Petugas
Tidak ada 6
lupa
lupa
meminta
mengece
tanda
k kembali n tindakan
kelengka
tangan
informed
pencabuta
pan RM
kepada
consent
n
sebelum
orang tua/ yang wali
7
10
420
Memerik
Indikator
bukti
sa
6 SKP
persetujua
kembali
gigi
desidui
pasien
telah diisi oleh orang
keluar
oleh
ruangan
tua/wali
orang tua 7
Pencabutan
Pasien
Pasien
3
4
4
48
Petugas
Indikator
dilakukan
tidak
mengalam
harus
6 SKP
sebelum
nyaman
i
memasti
obat
pada saat sehingga
kan
anestesi
proses
tidak
bahwa
(Chlor
pencabut
kooperatif
obat
ethyl)
an
dalam
anestesin
bekerja
proses
ya sudah
maksimal
pencabuta
bekerja
n
maksima
trauma
l
8
Pencabutan
Pasien
Pasien
dilakukan
menolak
tanpa
untuk
4
4
4
64
Petugas
Indikator
mengalam
mengedu
6 SKP
i kesakitan
kasi
anestesi
dilakukan dan
pasien
topical
anestesi
trauma
untuk
topical
pada saat
mengikut
pencabuta
i
n
prosedur pencabua tan
gigi
desidui 9
Pencabutan
Petugas
Indikator
harus
melakuk
6 SKP
mengikuti
an
(masih ada dalam
pencabuta
pemeriks
bagian gigi proses
n gigi yg
aan
yang
pencabut
kedua kali
kembali
tertinggal)
an gigi
gigi
Petugas
tidak tidak
maksimal
teliti
Pasien
3
3
2
18
luka bekas pencabut an (inspeksi dan palpasi)
10
11
Pasien
Tidak
Terjadi
3
Meningk
Indikator
berkumur
adanya
perdaraha
atkan
6 SKP
terlalu
komunik
n
komunik
banyak
asi efektif
asi
sehingga
antara
efektif
terjadi
petugas
antara
perdarahan
dan
petugas
pasien
– pasien 6
1
1
1
1
3
Pasien
Pasien
Terjadi
6
Melakuk
Indikator
menolak
sudah
perdaraha
an
6 SKP
untuk
tidak bisa n
pendekat
memakai
dikendali
an
tampon
kan
kepada pasien
12
Dokter
Petugas
Pasien
2
tidak
tidak
akan
meresepka
konsentra mengalam
2
8
32
Petugas
Indikator
harus
6 SKP
lebih
n analgesic si kerena i kesakitan
konsentr
kepada
pasien
asi
pasien
sudah
dalam
padahal
tidak
bekerja
diperlukan
kooperati f
H. Menetapkan Cut Off Point dengan Diagram Pareto
Modus
RPN
kumulatif
kegagalan/kesalahan
Presentase kumulatif
Modus 6
420
420
49,12%
Modus 3
112
532
62,22%
Modus 5
80
612
71,58%
Modus 8
64
676
79,06%
Modus 7
48
724
84,68%
Modus 12
32
756
88,42%
Modus 2
30
786
91,93%
Modus 4
24
810
94,74%
Modus 1
18
828
96,84%
Modus 9
18
846
98,95%
Modus 11
6
852
99,65%
Modus 10
3
855
100%
Cut off:64
I. Alur Proses yang Baru
1. Persiapkan alat diagnostik untuk pemeriksaan pasien 2. Persiapan petugas dengan menggunakan APD 3. Anamnesis pasien dan atau orang tua, menanyakan gigi mana yang akan dicabut 4. Pemeriksaan gigi yang akan dicabut 5. Menjelaskan kepada orang tua pasien dan pasien (bila memungkinkan) bahwa akan dilakukan pencabutan pada gigi yang sesuai dengan keluhan dan hasil pemeriksaan. 6. Pengisian informed consent (persetujuan tindakan pencabutan gigi anak) oleh orang tua atau wali. 7. Lakukan anestesi topical dengan chlor ethyl sesuai prosedur 8. Melakukan Pencabutan gigi sesuai dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan 8.1
Letakkan paruh tang pada bagian buccal dan lingual ( palatal) gigi sampai dengan servical gigi.
8.2
Pada gigi yang mempunyai 1 akar, dengan gerakan memutar gigi searah sambil ditarik keluar
8.3
Pada gigi yang mempunyai lebih dari satu akar, gerakan gigi ke arah bucal atau lingual sambil ditarik keluar supaya gigi keluar.
9. Pasien berkumur ( jangan terlalu banyak ) 10. Pasang tampon 11. Instruksi pasca pencabutan gigi agar pasien menggigit kuat tampon selama 15 menit – 30 menit 12. Pemberian obat analgesic apabila perlu.
J. Pelaksanaan ………………………………………………………………………………………
K. Monitoring, Validasi (bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi), Evaluasi dan Pelaporan ………………………………………………………………………………………