Formula Tetes Hidung Kel3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANCANGAN FORMULA “Oxynos®” Tetes Hidung Oxymetazoline HCl



TIM PENYUSUN FORMULA No.



NIM



Nama



Tanggung Jawab



1 2 3



N111 14 318 N111 14 329 N111 14 317



Anwar Sam Michelle Annisa Muslimah



4



N111 14 502



Najiyah Safitri



5



N111 14 308



Nurul Husna Najib



6



N111 14



Hardianti Lestari



7



N111 13 066



Jumriani Husnaini



Spesialis dokumen Pengembang formula Pengembang formula Pengembang proses produksi dan metode sterilisasi Pengembang spesifikasi dan metode analisa Pengembang bahan kemas Pengembang formula



DISETUJUI OLEH BOBBY SUGARA



FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016



Halaman 1 dari 12



“OXYLINE®” Salep Mata Oxytetrasiklin I.



Rancangan Formula



Tiap 15 ml mengandung Oxymetazoline HCl NaH2PO4. Na2HPO4. Benzalkonium klorida Metil Sellulosa NaCl Air steril II.



III.



Rencana desain sediaan - Rencana nomor registrasi - Rencana nomor bets - Rencana klaim etiket - Rencana bahan kemas primer - Rencana bahan kemas sekunder - Rencana bahan label/etiket - Rencana bahan leaflet/brosur - Rencana proses sterilisasi - Rencana indikasi sediaan



0,05% 0,560 % 0,284 % 0,01 % 1% 0,567 % ad 15 ml : : : : : : : : :



1 drop @ 15 ml Kertas Formika Kertas Label Kertas 60 gsm Untuk mengurangi mukosa dan melegakan pernapasan.



Dasar Formulasi III.1 Dasar pembuatan sediaan/sistem/rute/volume



1. Oksimetazolin diindikasikan sebagai dekongestan nasal dan rhinitis pada hidung dan absorpsinya terjadi di rongga hidung, tidak untuk sampai ke saluran pernafasan seperti pada inhaler, maka dibuatlah dalam bentuk sediaan tetes hidung (Dispensing of Medication :915). 2. Larutan Oxymetazolin mengandung 0,05 hingga 0,1% Hydroklorida atau nitratnya yang digunakan secara topikal sebagai tetes hidung atau spray yang biasanya setiap 6 jam (2-3 kali per hari). (Martindale e-book). Konsentrasi 0,05 % larutan oxymetazolin HCl digunakan untuk topikal sebagai tetes hidung atau disemprotkan tiap 2 kali sehari lubang hidung (MD32 th: 1065). 3. Kelarutan Oksimetazolin agak sukar larut dalam air, sedangkan pada Oksimetazolin HCl dapat larut dalam air (Farmakope Indonesia, Edisi IV: 637), sehingga dapat menghemat volume sediaan karena larutan nasal oxymetazolin tidak boleh diberikan sebagai self-medication lebih dari 3 hari (AHFS). 4. Tetes hidung dibuat dalam jumlah kecil (10 atau 25 ml)/(2-20 ml) dalam botol gelas berwarna bergalur dengan plastik penyegel dan penetes. Pemilik spray menyiapkan dalam wadah tipe bertekanan. Penggunaan jangka waktu lama obat vasokontriktor dalam hidung dapat menyebabkan kerusakan mukosa hidung (Bentley Textbook of Pharmaceutics: 352). III.2



Dasar pemilihan bahan aktif dan kekuatan sediaan



Oksimetazolin merupakan dekongestan nasal yang dapat mengurangi penyumbatan hidung yang bersamaan dengan flu yang umum, rhinitis alergi musiman atau bukan musiman atau sinusitis. Oksimetazolin adalah simpatomimetik aksi langsung dengan aktivitas α-adrenergik. Oksimetazolin adalah vasokontriktor yang mereduksi bengkak dan kongesti (penyumbatan) ketika digunakan pada membran mukosa. (Martindale 32nd Edition :1066)



Halaman 2 dari 12



III.3



Dasar pemilihan bahan tambahan Benzalkonium clorida (pengawet) 1. Untuk formulasi hidung 2. 3.



dan telinga, benzalkonium klorida digunakan konsentrasi 0.002–0.02% w/v (excipient:61). Pengawet antimikroba digunakan untuk pengawet sama dengan obat mata (Ansel : 576) Dua bahan pengawet kationik utama yang biasa digunakan dalam larutan mata dan suspensi yang benzalkonium klorida dan benzethonium klorida. (fasttrack:155)



Metil selulosa



Metil selulosa digunakan untuk menaikkan viskositas sehingga dapat membantu menahan obat pada jaringan sehingga menambah efektivitas terapinya (Ansel:552). 2. Metil selulosa untuk menambah viskositas dan meningkatkan efek mengurangi rasa sakit pada larutan (Scoville:250) 1.



3.



tetes hidung harus dibuat isotonik dengan cairan hidung menggunakan natrium klorida, dan viskositas juga dapat diubah dengan menggunakan turunan selulosa jika diperlukan (Aulton:320)



Dapar Fosfat



1. Preparat berair paling banyak dipakai pada hidung yang mampat, dibuat isotonis terhadap cairan hidung didapar untuk menjaga stabilitas obat sedangkan pH normal cairan hidung diperkirakan sekitar 5,5-6,5 dan ditambahkan sesuai kebutuhan.(ansel:571) 2. Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan dibuat seperti tersebut dibawah ini (scoville’s: 228) NaH2PO4. 0,560 g Na2HPO4. 0,284 g NaCl 0,5 g Benzalkonium klorida 1 : 10000 Air steril secukupnya 100 ml 3. Penggunaan dapar adalah mengendalikan pH produk formulasi dan optimisasi sifat fisikokimia sediaan. Penggunaan dapar dapat mengurangi iritasi pada daerah aplikasi (FASTrack, 9). Aqua Pro Injeksssi (pembawa)



1. Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air, karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh.(lachman:1294) 2. Air untuk injeksi (API) adalah air murni melalui destilasi atau melalui osmosa balik, bebas pirogen dan tidak mengandung bahan tambahan, cenderung digunakan sebagai pelarut dalam larutan parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir. 3. Air steril untuk injeksi pada temperatur ekstrim (tinggi) akan mencegah terjadinya reaksi pirogen dengan cara penghambatan pertumbuhan mikroorganisme. III.4



Dasar pemilihan bahan kemas



Halaman 3 dari 12



III.5



IV.



Dasar pemilihan metode sterilisasi 1. sama halnya dengan sediaan tetes mata, tetes hidung juga harus dilakukan sterilisasi. Sterilisasi dilakukan pada akhir dengan cara autoklaf pada suhu 121°C selama 30 menit. (Ansel:547) berdasarkan kestabilan dari zat aktif yaitu Oxymetazoline HCl yang stabil terhadap pemanasan makan metode sterilisasi akhir yang dipilih adalah dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 30 menit (remington: 1381) Informasi Bahan Aktif IV.1. Uraian farmaramkolgi Nama : oxymetazoline hydrochloride Kelas farmakologi



:



Indikasi



:



Mekanisme kerja



:



Kontraindikasi



:



Efek samping



:



Toksisitas



:



Dosis dan pemberian



:



Interaksi obat



:



Farmakokinetika



:



Simpatomimetika Oxymetazolin adalah simpatomimetik aksi langsung dengan aktivitas alfa-adrenergik . vasokontriktor yang mengurangi penyumbatan digunakan pada mukosa membran. Obat-obat golongan ini menyebabkan vasokontriksi pada mukosa hidung dengan reseptor alfa-1 sehingga mengurangi volume mukosa dan dengan mengurangi penyumbatan hidung. Penggunaannya dibatasi untuk pasien dengan hipertiroidisme, penyakit jantung, hipertensi, DM, dan tidak boleh diberikan pada pasien yang menerima obat monoamin oksidase inhibitor juga untuk pasien yang sensitif terhadap obat. (AHFS e-book). Anak dibawah 2 tahun, hipersensitivitas (Peresepan obat; 292) Efek tidak menguntungkan dari oksimetazolin lebih ringan daripada dekongestan hidung aksi pendek, meliputi rasa nyeri, rasa terbakar, rasa kering di mukosa hidung, bersin, sakit kepala, insomnia dan palpitasi. Efek pada SSP atau tekanan darah belum dilaporkan, tetapi kelebihan dosis diperkirakan menghasilkan efek samping yang mirip dengan imidazolin lainnya (AMA Drug Evaluation, (1995), Drug Evaluation Annual, 1995, American Medical Association, America) Iritasi mukosa, khususnya anak dibawah 6 tahun. Konsentrasi 0,05 % larutan oxymetazolin HCl digunakan untuk topikal sebagai tetes hidung atau disemprotkan tiap lubang hidung 2 kali sehari disarankan (MD32 th: 1065). Oxymetazolin HCl tidak dapat digunakan bersamaan dengan obat MAOi (monoaminoksidase inhibitor) (Martindale e-book) Oksimetazolin dapat mengurangi penyumbatan hidung yang bersamaan dengan flu yang umum, rhinitis alergi musiman atau bukan musiman, nares atau sinusitis. Onset dari aksinya terjadi kurang dari 10 menit, efek signifikannya bertahan selama 5 – 6 jam dengan berangsur-angsur hilang aktivitasnya setelah 6 jam kemudian. Durasi akhir ini lebih panjang dari turunan imidazolin sediaan topical lainnya. (AMA Drug Evaluation, (1995), Drug Evaluation Annual, 1995, American Medical Association, America) Oksimetazolin (α-agonis) hanya digunakan sebagai dekongestan nasal pada penderita rhinitis alergik atau rhinitis vasomotor dan pada penderita infeksi saluran napas atas dan rhinitis akut (Farmakologi dan Terapi, Edisi IV).



Halaman 4 dari 12



IV.2



Uraian sifat fisika-kima bahan aktif



IV.3.



V.



Nama resmi



:



oxymetazoline hydrochloride



Nama lain



:



RM BM Pemerian



: : :



H-990; Hidrocloruro de oximetazolina; Oksimetatsoliinihydrokloridi; Oksimetazolin Hidroklorür; Oksimetazolino hidrochloridas; Oximetazolin-hidroklorid; Oximetazolinhydroklorid; Oxymetazolin hydrochlorid; Oxymétazoline, chlorhydrate d’; Oxymetazolini hydrochloridum; Sch-9384. C16H24N2O,HCl



Kelarutan



:



pKa dan pH larutan



:



Titik lebur



:



Polimorfisme



:



Informasi tambahan



:



RB:



296.8



Hampir putih hingga praktis putih, halus, higroskopis, bubuk kristal. Larut 1 di 6.7 air, 1 di 3.6 alkohol, dan 1 di 862 kloroform; praktis tidak larut dalam eter dan benzena. pH dari larutan 5% dalam air adalah antara 4,0 dan 6,5. 300⁰C stabil di udara dan panas, melebur pada suhu 300⁰C dengan pemisahan (1 dalam 20 larutan)



Uraian stabilitas Stabilitas



:



Inkompatibiltas



:



Saran penyimpanan



:



RPS 18th: 883 Stabil dengan cahaya dan pemanasan. stabil di udara dan panas, mencair pada suhu 300⁰C dengan pemisahan (1 dalam 20 larutan) MAOIs , aluminium. Tidak boleh menggunakan wadah aluminium (AHSF) Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.



Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kima dan stabilitas)



1.



Benzalkonium Chloride Nama resmi Nama lain Kelas fungsional Konsentrasi RM BM Pemerian



: : : : : : :



Kelarutan



:



pKa dan pH larutan Titik lebur Informasi lain



: : :



Stabilitas



:



Benzalkonium Chloride Antimikroba 0,01-0,02% -



RB:



Benzalkonium klorida terjadi sebagai putih atau kekuningan-putih bubuk amorf, gel tebal, atau serpihan agar-agar. ini higroskopis, sabun untuk disentuh, dan memiliki bau aromatik yang ringan dan rasa sangat pahit. praktis tidak larut dalam eter; sangat larut dalam aseton, etanol (95%), methanol, propanol, dan air. Encer solusi dari benzalkonium klorida busa ketika terguncang, memiliki tegangan permukaan rendah dan memiliki deterjen dan sifat pengemulsi. 40oC



Benzalkonium klorida adalah higroskopis dan dapat dipengaruhi



Halaman 5 dari 12



oleh cahaya, udara, dan logam Kompatibel dengan aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose, (9) iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik di tinggi konsentrasi, permanganates, protein, salisilat, garam perak, sabun, sulfonamid, tartrat, seng oksida, seng sulfat, beberapa campuran karet, dan beberapa campuran plastik.



Inkompatibilitas



:



Penanganan Toksisitas



: :



-



Saran penyimpanan



:



Harus disimpan di dalam wadah kedap udara pada temperatur yang sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.



Na2EDTA (EXCIPIENT : ) Nama resmi Nama lain



: :



Kelas fungsional Konsentrasi RM BM Pemerian



: : : : :



Na2EDTA Disodium EDTA; disodium ethylenediaminetetraacetate; edathamil disodium; edetate disodium; edetic acid, disodium salt. Agen penghelat 0,005-0,1% C10H14N2Na2O8 336,2



Kelarutan



:



pKa dan pH larutan



:



Titik lebur



:



pH 4.3–4.7 -



Informasi lain



:



-



Stabilitas Inkompatibilitas



: :



-



Penanganan Toksisitas



: :



-



Saran penyimpanan



:



Harus disimpan di dalam wadah kedap udara pada temperatur yang sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.



dosis toksik menyebabkan kelumpuhan otot-otot pernapasan, dyspnea, dan sianosis. LD50 (mouse, oral): 150 mg / kg (19) LD50 (tikus, IP): 14,5 mg / kg LD50 (tikus, IV): 13,9 mg / kg LD50 (tikus, oral): 300 mg / kg LD50 (tikus, kulit): 1.42 g / kg



2.



Dinatrium edetat terjadi sebagai kristal putih, tidak berbau bubuk dengan rasa sedikit asam. praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; sedikit larut dalam etanol (95%); larut 1 bagian dalam 11 bagian air.



Dinatrium edetat berperilaku sebagai asam lemah, menggusur karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam membentuk hidrogen. Hal ini tidak sesuai dengan oksidator kuat, basa kuat, ion logam, dan paduan logam. WHO telah menetapkan diperkirakan asupan harian diterima untuk disodium EDTA dalam bahan makanan hingga 2,5 mg / kg berat badan. Lihat juga asam etilenadiaminatetraasetat. LD50 (mouse, IP): 0,26 g / kg LD50 (mouse, IV): 0,056 g / kg LD50 (mouse, OP): 2.05 g / kg LD50 (kelinci, IV): 0,047 g / kg LD50 (kelinci, OP): 2,3 g / kg LD50 (tikus, OP): 2.0 g / kg



Halaman 6 dari 12



3. Natrium metasulfit (EXCIPIENT : ) Nama resmi : Natrium metabisulfit Nama lain : Disodium disulfite; disodium pyrosulfite; disulfurous acid, disodium salt; E223; natrii disulfis; sodium acid sulfite; sodium pyrosulfite. Kelas fungsional : Antioksidan Konsentrasi : 0.01–1.0%



4



RM BM Pemerian



: : :



Kelarutan



:



pKa dan pH larutan Titik lebur



: :



-



Informasi lain



:



-



Stabilitas Inkompatibilitas



: :



-



Penanganan



:



-



Toksisitas



:



WHO telah mengatur asupan harian diterima natrium metabisulfit, dan sulfida lainnya, sampai dengan 7,0 mg / kg berat badan, dihitung sebagai sulfur dioksida (SO2). (20) LD50 (tikus, IV): 0,12 g / kg



Saran penyimpanan



:



Dalam wadah tertutup rapat



Na2S2O5 190,1



Natrium metabisulfit terjadi sebagai tidak berwarna, kristal prismatik atau sebagai putih untuk krim putih bubuk kristal yang memiliki bau sulfur dioksida dan asam, rasa garam. natrium metabisulfit mengkristal dari air sebagai hidrat mengandung tujuh molekul air. Etanol (95%) terlarut Gliserin Bebas larut Air 1 di 1,9 1 di 1.2 di 1008C natrium metabisulfit meleleh dengan dekomposisi kurang dari 150oC.



Natrium metabisulfit bereaksi dengan simpatomimetik dan lainnya obat yang orto atau para-hydroxybenzyl turunan alkohol untuk membentuk turunan asam sulfonat memiliki sedikit atau tidak ada aktivitas farmakologi. Obat yang paling penting tunduk inaktivasi ini adalah epinefrin (adrenalin) dan turunannya.Selain itu, natrium metabisulfit tidak sesuai dengan kloramfenikol karena reaksi yang lebih kompleks; (3) juga menginaktivasi cisplatin dalam larutan.



Natrium Borat Nama resmi Nama lain Kelas fungsional



: : :



Natrium Borat Disodium tetraborate decahydrate



Konsentrasi



:



RM BM Pemerian



: : :



(0.03–1.0% w/v). Na2B4O7_10H2O 381.37



Kelarutan



:



agen alkalizing; pengawet antimikroba; agen penyangga; desinfektan; agen pengemulsi; menstabilkan agen.



Sodium borat terjadi sebagai putih, keras kristal, butiran, atau bubuk kristal. Hal ini tidak berbau dan efflorescent. 1 di 1 gliserin; 1 di 1 air mendidih; 1 di 16 dari air; praktis tidak larut dalam etanol (95%), etanol (99,5%), dan dietil eter.



Halaman 7 dari 12



5



VI.



pKa dan pH larutan



:



Titik lebur Informasi lain Stabilitas Inkompatibilitas



: : : :



Penanganan Toksisitas



: :



-



Saran Penyimpanan



:



Dalam wadah tertutup baik Adeps lanae



Nama resmi Nama lain Kelas fungsional Konsentrasi RM



: : : : :



Basis 10 %



BM



:



Pemerian Kelarutan pKa dan pH larutan Titik lebur Informasi lain Stabilitas Inkompatibilitas Penanganan Toksisitas Saran penyimpanan



: : : : : : : : : :



pH = 9.0–9.6 75oC -



Sodium borat kompatibel dengan asam dan dengan logam dan garam alkaloid. asupan oral mematikan adalah sekitar 20 g pada orang dewasa dan 5 g pada anak-anak. (5) LD50 (guinea pig, oral): 5.33 g / kg (5,6) LD50 (mouse, IP): 2,711 g / kg LD50 (mouse, IV): 1.320 g / kg LD50 (mouse, oral): 2.0 g / kg LD50 (tikus, oral): 2.66 g / kg



Lanolin Anhidrat RB :



Warna : tidak berwarna Rasa : tidak berasa Bau : tidak berbau Bentuk : cairan jernih Dalam air : praktis tidak larut dalam air Dalam pelarut lain : agak sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam kloroform dan eter



Dapat mengalami autooksidasi selama peyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya, ditempat sejuk dan kering



Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi VI.1 Peralatan Tuliskan peralatan yang direncanakan untuk digunakan pada tabel berikut No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah Erlenmeyer 1 Corong kaca 1 Beaker 2 Cawan porselen 1 Pipet tetes berskala 2 Gelas Ukur 1 Batang pengaduk 1 Gelas arloji 1 Gunting 1



No.SOP



Halaman 8 dari 12



VI.2



VI.3.



Rancangan Spesifikasi Sediaan Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan) No. Kriteria 1 Organoleptis 2 pH 3 Viskositas 4 Mikroorganisme



Spesifikasi Warna bening, bau khas 5,5-6,5 50-70 0



Rancangan Proses Sterilisasi Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan) No. 1



VII.



VIII.



Nama Metode Strilisasi Oxymetazolin HCl Autoklaf 121oC, 30 menit Benzalkonium Autoklaf 121oC, 30 menit 2 klorida 3 Metil selulosa Autoklaf 121oC, 30 menit 4 Erlenmeyer Autoklaf 121oC, 30 menit 5 Gelas Beaker Autoklaf 121oC, 30 menit 6 Beaker Oven 170oC, 1 jam 7 Pipet tetes Autoklaf 121oC, 30 menit 8 Gelas ukur Autoklaf 121oC, 30 menit 9 Batang pengaduk Oven 170oC, 1 jam 10 Corong Kaca Oven 170oC, 1 jam 11 Kertas Saring Oven 170oC, 1 jam 12 Tutup karet Autoklaf 121oC, 30 menit 13 Botol (wadah) Autoklaf 121oC, 30 menit 14 Produk akhir Autoklaf 121oC, 30 menit Rancangan Pengemasan VII.1 Kemasan Primer Jenis : Drops Bahan : Kaca Dimensi : Volume : 15 g (lampirkan gambar skematis) VII.2 Kemasan Sekunder Jenis : Box Bahan : Formika Dimensi : Volume : (lampirkan gambar skematis) VII.3 Leaflet Jenis : Kertas Bahan : Kertas 60 gsm Dimensi : (lampirkan gambar skematis) VII.4 Label Jenis : Kertas Bahan : Kertas stiker Dimensi : (lampirkan gambar skematis) Perhitungan tonisitas, buffer, produksi, dan perhitungan lain 1. perhitungan tiap perwadah Oxymetazolin HCl



0,05 % =



Benzalkonium clorida 0,01%



=



Metil Selulosa



1%



=



0,138%



=



Na2HPO4 NaH2PO4



1,848%



=



0,05 100 0,01 100 1



𝑥 15 𝑚𝑙



= 0,007 𝑔𝑟𝑎𝑚



𝑥 15 𝑚𝑙



= 0,0015 𝑔𝑟𝑎𝑚



𝑥 15 𝑚𝑙



= 0,15 𝑔𝑟𝑎𝑚



100 0,138



100 1,848 100



Referensi Parrot:286 Scoville:423 Parrot:286 Parrot:286 Parrot:286 Parrot:286 Scoville:423 Scoville:423 Parrot:286 Lach : 623 Parrot:286 Parrot:286 Parrot:286 Remington



𝑥 15 𝑚𝑙 = 0,0207 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 15 𝑚𝑙 = 0,2772 𝑔𝑟𝑎𝑚



Halaman 9 dari 12



NaCl



0,32%



Aqua pro injreksi 2.



0,32



𝑥 15 𝑚𝑙 = 0,048 𝑔𝑟𝑎𝑚



100



ad 15 ml = 15 – 0,1831gr = 14,8169 ml



Perhitungan tiap batch Oxymetazolin HCl



0,05



0,05 %



=



Benzalkonium clorida 0,01%



=



Metil Selulosa



1%



=



0,138%



=



Na2HPO4



100 0,01



NaH2PO4



1,848%



=



NaCl



0,32%



=



Aqua pro injreksi 3.



=



𝑥 100 𝑚𝑙 = 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚



100 1



𝑥 100 𝑚𝑙 = 0,01 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100 𝑚𝑙 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚



100 0,138



100 1,848 100 0,32 100



𝑥 100 𝑚𝑙 = 0,138𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100 𝑚𝑙 = 1,848 𝑔𝑟𝑎𝑚



𝑥 100 𝑚𝑙 = 0,32 𝑔𝑟𝑎𝑚



ad 100 ml = 100 – 1,224 gr = 98,776 ml



Perhitungan Dapar (6,5) Garam (Na2HPO4)



= 30 ml (9,47 gram/L) =



Asam (NaH2PO4)



= 70 ml (8 gram/L)



pH dapar NaH2PO4 Na2HPO4 M NaH2PO4



= 6,5 = 0,56% b/v = 0,284% b/v 𝑔 = =



M Na2HPO4 =



𝐵𝑀 𝑋 𝑉 𝑔 𝐵𝑀 𝑋 𝑉



=



0,56



120,01 𝑋 0,1 0,284 142,14 𝑋 0,1



=



30 𝑚𝑙 1000 𝑚𝑙 70 𝑚𝑙 1000 𝑚𝑙



𝑥 9,47 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,2841% b/v 𝑥 8 𝑔𝑟𝑎𝑚



= 0,56% b/v



BM= 120,01 BM= 142,14 = 0,047 M = 0,02 M



pKa dapar fosfat = 7,2 Ka = - antilog pKa = 6,3 x 10-8 pH dapar fosfat = 6,5 H+ = -antilog 6,5 H+ = 3,16 x 10-7 C = 0,047 M + 0,02 M = 0,067 M Kapasitas dapar B = 2,3 x C x [H+] Ka {[H+] + Ka}2 = 2,3 x 0,067 x (3,16 x 10-7. 6,3 x 10-8) (3,16 x 10-7+ 6,3 x 10-8)2 = 0,021 mol/ml *Memenuhi range yaitu 0,01-0,1 Untuk pH = 6 [H+] = - antilog pH = 10-6 Kapasitas dapar B = 2,3 x C x [H+] Ka {[H+] + Ka}2 0,021 = 2,3 x C x [H+] Ka {[H+] + Ka}2 0,021 = 2,3 x C x (10-6. 6,3 x 10-8) (10-6+ 6,3 x 10-8)2 0,021 = 2,3 x C x (6,3 x 10-14) (1,063 10-6)2 0,021 = 2,3 x C x (6,3 x 10-14) 1,13 x 10-12 C = 0,164 pH = pKa + log [garam] [asam] 6 = 7,2 + log [garam] [asam] log [garam] = -1,2 [asam]



Halaman 10 dari 12



[garam] = - antilog 1,2 [asam] [garam] = 0,063 [asam] C = [asam fosfat] + [garam fosfat] 0,164 = [asam fosfat] + 0,063 [asam fosfat] (1 + 0,063) [asam fosfat] = 0,164 [asam fosfat] = 0,164 = 0,154 M 1,063



4.



[garam fosfat] = [asam fosfat] 0,063 = 0,154 x 0,063 = 0,0097 M [asam fosfat] = 0,154 M gr = M x BM x L = 0,154 x 119,98 x 1 = 18,48 gr %b/v = 18,48 gr/L = 18,48 gr/1000 ml = 1,848 gr/100 ml = 1,848 % [garam fosfat] = 0,0097 M gr = M x BM x L = 0,0097 x 142,14 x 1 = 1,38 gr %b/v = 1,38 gr/L = 1,38 gr/1000 ml = 0,138 gr/100 ml = 0,138 % Xylometazolin HCl = 0,12 ; c = 0,05 Benzalkonium klorida = 0,09 ; c = 0,01 Na2HPO4 = 0,24 ; c = 0,138 NaH2PO4 = 0,16 ; c = 1,848 NaCl = 0,576 W = 0,52 – (0,12x0,05)+(0,09x0,01)+(0,24x0,138)+(0,16x1,848) 0,576 = 0,52-(0,006 + 0,0009 + 0,03312 + 0,29568) 0,576 = 0,3199 g/100ml (hipotonis jadi membutuhkan penambahan NaCl) Untuk 15 ml : NaCl yang ditambahkan



=



15 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙



x 0,3199 g/100ml



= 0,048g/15ml IX.



Rancangan proses produksi Persiapan alat 1. Alat-alat disiapkan 2. Botol dan alat-alat gelas yang digunakan dicuci dengan deterjen lalu dibebas alkalikan dengan cara direndam dalam HCl 0,1 N panas selama 30 menit lalu dibilas dengan API. 3. Tutup karet dibersihkan dan dibebas sulfurkan dengan cara direndam dalam Na2CO3 2% mengandung 0,1% Natrium Lauril Sulfat, dipanaskan selama 15 menit dan didinginkan 4. Alat-alat yang akan digunakan disterilkan dengan metode masing-masing. Pembuatan sediaan tetes mata Natrium Sulfasetamide 1. Siapkan alat dan bahan 2. Timbang semua bahan 3. Lakukan Pecampuran a. Oxymetazolin HCl sebanyak 0,05 gram dimasukkan ke dalam gelas beaker dilarutkan dengan API secukupnya aduk dengan batang pengaduk hingga homogen b. Benzalkonium klorida 0,01 gram dan metil selulosa 1 gram campuran aduk hingga homogen dengan



Halaman 11 dari 12



batang pengaduk NaCl sebanyak 0,32 gram dimasukkan dan diaduk hingga homogen dengan batang pengaduk Cek pH sediaan menggunakan pH meter, adjust larutan dengan HCl 0,1 N atau NaOH 0,1 N hingga didapatkan pH 6 e. NaH2PO4 sebanyak 1,848 gram dan Na2HPO4 sebanyak 0,138 gram dimasukkan dalam campuran aduk hingga homogen dengan batang pengaduk f. Cukupkan volume sediaan dengan API hingga volume 100 ml 4. Lakukan sterilisasi akhir a. Masukkan sediaan dalam wadah botol plastik b. Sediaan yang telah jadi disterilisasi akhir dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit setelah mencapai suhu 121 0C dan tekanan 2 atm. 5. Lakukan Filling capping a. Tempelkan label sediaan pada wadah b. Masukkan ke dalam folding box dan sertakan brosur Referensi c. d.



X



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.



Gennaro,A.R, et all, 1990, Rhemingtons Pharmaceutical Science, 18th Edition, Marck Publishing Company, Pensylvania. Howard, Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta. Jenkins, Glen, dkk, 1957, Scoville’s The Art of Compounding, MC Growhill, Book Company, New York. Joseph B. Sprowls, Jr.,PhD., 1970, Prescription Pharmacy, J.B Lippincott Company, Philadelphia, Toronto. Lachman, L.et.all, 1986, The Theory and Practice of Pharmacy Industry, 3rd Edition, Lea & Pinger, Philadelphia. Parrot, Eugene C, 1980, Pharmaceutical Technology, Collage of Pharmacy University of Iowa, Iowa City. Sweetman, Sean C. Martindale The Complete Drug Reference 36th Ed. London : Pharmaceutical Press. 2009. McEvoy, Gerald K. AHFS Drug Information 2004. Langley, Chris. Belcher Dawn. Fasttrack Pharmaceutical Compounding And Dispensing. Pharmaceutical Press. 2008. Rowe, Raymond C. et. al. Handbook Of Pharmaceutical Excipient 6th Ed. London: Pharmaceutical Press. 2009. Aulton, M.E,. . Pharmaceutics The Sciense of Dosage Form Design. New York : Churchill Livingston Martindale. 2009. The Complete Drug Reference, E6th Ed. London : Pharmaceutical Press. Kibbe, Arthur, 1980, Handbook of Pharmaceutical Excipient, American Pharmaceutical Ass, Washington DC. Gennaro,A.R, et all, 1990, Rhemingtons Pharmaceutical Science, 18th Edition, Marck Publishing Company, Pensylvania. Jenkins, Glen, dkk, 1957, Scoville’s The Art of Compounding, MC Growhill, Book Company, New York Torce, Salvatore dan Robert S King, 1974, Sterile Dosage Form, Lea Febinger, Philadelphia.



Halaman 12 dari 12