11 0 327 KB
FORMULARIUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA
PANGKALPINANG 2019 1
DAFTAR ISI Sambutan Direktur Utama RSIA RONA........................................ iii Kata Pengantar............................................................................. v Panitia Farmasi dan Terapi...........................................................vi Surat Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Penggunaan Buku Formularium RSIA RONA..................................................... vii Prinsip Penggunaan Obat Secara Rasional.................................. ix Petunjuk Penggunaan Buku......................................................... xiii Daftar Obat Formularium RSIA RONA Berdasarkan Kelas Terapi.................................................................................. 1 Kebijakan dan Peraturan Tentang Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi di RSIA RONA.......................... 44 Contoh Formulir Pengusulan Obat Baru...................................... 66 Contoh Formulir Permintaan Obat Non Formularium................ 67 Contoh Formulir Laporan Efek Samping Obat............................. 68 Tabel Interaksi Obat..................................................................... 69 Daftar Sediaan Generik................................................................ 77 Indeks Kelas Terapi...................................................................... 81 Indeks Obat Berdasarkan Nama Generik..................................... 85 Indeks Obat Berdasarkan Nama Dagang .................................... 96
2
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA RSIA RONA
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izinNya maka buku formularium RSIA RONA edisi tahun 2019 dapat diterbitkan. Sejak dicanangkannya persiapan menuju akreditasi yang akan berlangsung di tahun 2019, maka RSIA RONA semakin bergiat untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu di segala bidang. Akreditasi sangat mengutamakan keselamatan pasien dimana semua standarnya ditujukan untuk keselamatan pasien. Salah satu standar oenting yang akan dinilai adalah aspek pengelolaan dan penggunaan obat mulai dari organisasi dan tata laksana, seleksi, pengadaan, penyimpanan, peresepan, penyiapan, pemberian kepada pasien, sampai dengan pemantauan. Salah satu standar dalam pengelolaan obat adalah adanya formularium yang diseleksi secara kolaboratif oleh para ahli yang tergabung dalam Panitia Farmasi dan Terapi.Seleksi dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan khasiat, keamanan, mutu, ketersediannya di pasaran dan biaya pengobatan yang paling murah.Pembatasan jenis produk harus dilakukan untuk mengefisienkan pengelolaan obat dan menjaga kualitas pelayanan kepada pasien. Saya mengharapkan agar pemantauan dan pelaporan efek samping obat serta pelaporan kesalahan obat dapat ditingkatkan.Laporan tersebut merupakan data berharga untuk melakukan evaluasi dan perbaikan berkesinambungan.
3
Agar terlaksananya pengelolaan dan penggunaan obat di RSIA RONA yang sesuai dengan standar akreditasi maka seluruh pihak yang terlibat harus bekerja sama sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya masing-masing. Saya mengucapkan terima kasih kepada Panitia Farmasi dan Terapi yang telah menyelesaikan Formularium tepat waktu.Semoga kita dapat terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan yang terbaik bagi pasien. Direktur Utama
RSIA RONA,
Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG.
4
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan RahmatNya, sehingga tersusunlah buku pedoman penyusunan formularium RSIA RONA ini. Saat ini kebutuhan akan standar obat-obatan merupakan suatu hal yang sangat penting, khususnya di Instalasi Farmasi, buku ini akan menjadi acuan bagi dokter untuk meresepkan obat dan acuan bagi instalasi farmasi dalam hal penyedia obat, disamping itu dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit dan melaksanakan visi dan misinya diperlukan pedoman penyusunan formularium rumah sakit, agar senantiasa dapat menjaga mutu pelayanan, khususnya dalam hal penyediaan obat-obatan yang diberikan kepada pasien. Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat kami butuhkan untuk revisi di kemudian hari . Pangkalpinang, Desember 2016 Panitia Farmasi dan Terapi
Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG
5
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA NOMOR 140/DIR-RSIAPBH/I/2017 PANITIA FARMASI DAN TERAPI RSIA RONA
Ketua Sekretaris Anggota :
: dr. Budi Syamhudi, Sp.OG : Ratna Mustika, S.Farm., Apt. dr. M. Iqbal, Sp.A Dr. Etty Widyastuti, Sp.A Dr. Chinta Ariestassia, MMRS Dr. Dewi Mas Dr. Fajar Irianto, Sp.OG Dr. Indra Faisal, Sp.An Novita Safitri, S.Farm.,Apt. Anita Rahmawati, Amd. Kep Sri Margiati, S.ST
6
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA NOMOR 141/DIR-RSIAPBH/I/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU FORMULARIUM RSIA RONA DIREKTUR RSIA RONA Menimbang: a. Bahwadalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan untuk menjamin ketersediaan obatbagi pasiendiRSIA RONA, maka perlu dibuat FormulariumObat Rumah Sakitdi RSIA RONA b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada hurufa,makaperlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSIA RONA c. Bahwa RSIA RONA selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien termasuk pelayanan obat yang rasional dan bermutu tinggi bagi pasien di RSIA RONA d. Bahwa buku formularium RSIA RONA, merupakan pedoman dan pegangan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh staf medik RSIA RONA dalam memberikan pelayanan secara profesional dan bermutu tinggi kepada pasien Mengingat : 1. Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
7
3.
PerMenKes RI No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Memutuskan Menetapkan : Kesatu : Keputusan Direktur RSIA RONA tentang pemberlakuan buku formularium Edisi tahun 2017 RSIA RONA Kedua : Memberlakukan penggunaan buku formularium RSIA RONA edisi tahun 2017 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini Ketiga : Menginstruksikan kepada segenap tenaga medis untuk mengikuti kebijakan dan panduan pada buku formularium RSIA RONA tahun 2017 dalam melakukan pelayanan medis sesuai prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pangkalpinang Pada tanggal Januari 2017 Direktur
Dr. M. Iqbal, Sp.A
8
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL Penggunaan Obat Rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat. Pada dasarnya obat akan diresepkan bila memang diperlukan dan dalam setiap kasus, pemberian obat harus dipertimbangkan berdasarkan manfaat dan resikonya (cost benefit rasio). Kebiasaan peresepan obat yang tidak rasional akan berdampak buruk bagi pasien seperti kurangnya efektivitas obat, kurang aman, pengobatan biaya tinggi dan sebagainya. Dalam buku Guide to Good Prescribing yang diterbitkan WHO tahun 1994 telah dibuat pedoman penggunaan obat secara rasional. Langkah-langkah pengobatan rasional tersebut disusun sebagai berikut: Langkah 1: Tetapkan masalah pasien Sedapat mungkin diupayakan menegakkan diagnosis secara akurat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik yang seksama, pemeriksaan penunjang yang tepat. Diagnosis yang akurat serta identifikasi masalah yang jelas akan mempermudah rencana penanganan. Langkah 2: Tentukan tujuan terapi Tujuan terapi disesuaikan untuk setiap masalah atau diagnosis yang telah dibangun berdasarkan patofisiologi penyakit yang mendasarinya.
9
Langkah 3: Strategi pemilihan obat Setiap pemilihan jenis penanganan ataupun pemilihan obat harus sepengetahuan dan kesepakanan dengan pasien.Pilihan penanganan dapat berupa penanganan non farmakologik maupun farmakologik.Pertimbangan biaya pengobatan pun harus dibicarakan bersama-sama dengan pasien atau keluarga pasien. a.
b.
Penanganan non farmakologik Perlu dihayati bahwa tidak semua pasien membutuhkan penanganan berupa obat. Sering pasien hanya membutuhkan nasihat berupa perubahan gaya hidup, diet tertentu, sekedar fisioterapi atau psikoterapi. Semua instruksi tersebut perlu dijelaskan secara rinci dan dengan dokumen tertulis. Penanganan farmakologik Berdasarkan pemahaman patofisiologi penyakit serta farmakodinamik obat dilakukan pemilihan jenis obat den gan mempertimbangkan efektivitas, keamanan, kenyamanan, dan harga obat.
Langkah 4: Penulisan resep obat Sebuah resep obat berisi perintah dari penulisnya kepada apoteker sebagai pihak yang menyerahkan obat kepada pasien. Resep harus ditulis dengan jelas, mudah dibaca dan memuat informasi nama dan alamat penulis resep, tanggal peresepan, nama dan kekuatan obat, dengan singkatan dan satuan yang baku, bentuk sediaan dan jumlahnya, cara pemakaian dan peringatan. Nama, umur pasien serta alamat juga dicantumkan, kemudian dibubuhi paraf atau tanda tangan dokter. Langkah 5: Penjelasan tentang aturan pakai dan kewaspadaan
10
Pasien memerlukan informasi, instruksi dan peringatan yang akan memberinya pemahaman sehingga ia mau menerima dan mematuhi pengobatan dan mempelajari cara minum obat yang benar. Informasi yang jelas akan meningkatkan kepatuhan pasien. Langkah 6: Pemantauan Pengobatan Pemantauan bertujuan untuk menilai hasil pengobatan dan sekaligus menilai apakah diperlukan tambahan upaya lain. Pemantauan dapat dilakukan secara pasif maupun aktif. Pemantauan pasif artinya dokter menjelaskan kepada pasien tentang apa yang harus dilakukan bila pengobatan tidak manjur. Pemantauan aktif berarti pasien diminta datang kembali pada waktu yang ditentukan untuk dinilai hasil pengobatan terhadap penyakitnya.
11
DAFTAR PUSTAKA 1. De Vries TPGM, Henning RH, Hogerzeil HV, Fresle DA. Guide to good prescribing. World Health Organization. Action Programme on essential drugs. Geneva, 1994 2. Mehta DK, Ryan RSM, Hogerzeil HV (penyunting). WHO model Formulary, WHO, 2004.
12
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU FORMULARIUM Buku formularium RSIA RONA edisi tahun 2017 dibagi menjadi 4 bagian: a. Warna biru: berisi informais umum b. Warna putih: berisi daftar obat formularium yang disusun berdasarkan kelas terapi mengikuti ketentuan pada Buku Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dengan modifikasi c. Warna merah jambu: berisi lampiran-lampiran: 1. Kebijakan dan peraturan tentang pengelolaan perbekalan farmasi RSIA RONA 2. Kebijakan penggunaan obat generic secara rasional di RSIA RONA 3. Contoh formulir pengusulan obat baru. Formulir ini digunakan oleh staf medis untuk mengajukan ususlan obat yang akan dimasukkan dalam formularium. Formulir ini dapat diminta pada sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi RSIA RONA di Instalasi Farmasi 4. Contoh formulir permintaan obat non formularium. Formulir ini digunakan oleh staf medis untuk mengajukan permintaan khusus obat yang tidak tercantum di formularium. Formulir ini dapat diminta di instalasi farmasi 5. Contoh formulir laporan efek samping obat. Formulir ini dapat digunakan oleh dokter/apoteker/perawat untuk melaporkan adanya efek samping obat. Formulir ini tersedia di setiap nurse station, atau dapat diminta ke instalasi farmasi 6. Table interaksi obat 7. Daftar sediaan generik
13
d.
Warna kuning: berisi indeks kelas terapi, indeks obat berdasarkan nama generik, indeksi obat berdasarkan nama dagang
Kolom kelas terapi berisi: Kode kelas terapi yang mengacu pada kode DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) dengan modifikasi Kolom No. Urut Obat, dimaksudkan adalah nomor urut obat dari subkelas terapi Nama dagang produk obat yang disetujui masuk dalam formularium adalah maksimal 1 (satu) original produk (nama dagang yang memegang hak paten obat), 2 (dua) copy drugs dan 1 (satu) sediaan generik. Untuk obat yang tersedia produk generiknya, maka pada kolom nama dagang, sediaan generik ditandai dengan cetak tebal.
14
DAFTAR OBAT FORMULARIUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA BERDASARKAN KELAS TERAPI
NO
KELAS TERAPI
ZAT AKTIF
SEDIAAN
GENERIK NAMA OBAT
NAMA DAGANG
PRINCIPAL
NAMA OBAT
PRINCIPAL
A. ANTIBIOTIK A.1.
Aminoglycosides
oksitetrasiklin 1%
Salep mata
-
-
Terramycin
Pfizer
Gentamycin Sulfat
Cream 5 gram
Gentamicin 0.1%
Kimia Farma
-
-
Sirup 125 mg
-
-
Cefat
Sanbe
Ancefa
Mepro
Nucef
Guardian
Cephalosporins Gen. 1
Cefadroxil
A.2. Gen. 3
Cefixime
Hexpharm Jaya Hexpharm Jaya
Kapsul 500 mg
Cefadroxil
Kapsul 100 mg
Cefixime
Cefila
Lapi
Cefspan
Kalbe
Cefacef
Capri
1
Kapsul 200 mg
-
-
Cefotaxim
Injeksi 1 g
Cefotaxim
Hexpharm Jaya
Ceftazidime
Injeksi 1 g
Ceftazidime
Bernofarm
Injeksi 1g
Ceftriaxone
Ceftriaxone
Amoxicilin A.3,
Penicillins Ampicilin Co-Amoxiclav
cefspan
Kalbe
Lapixim inj
Lapi
Taxecap inj
Capri
-
-
Bernofarm
Cefxon
Lapi
Broadced
Kalbe
Cephaflox
Guardian
Bioxon
Otto
Drop 100 mg
Amoxan
Sanbe
Sirup
Holimox DS
Mepro
Tablet 500 mg
Yusimox
Ifars
Injeksi 1 g
Ampicilin
Bernofarm
Tablet 625 mg
Clavamox
Kalbe
2
A.4.
Quinolones
Clamixin
Otto
Claneksi Forte
Sanbe
Lansiclav
Lansond
Tablet 500 mg
Ciprofloxacin
Bernofarm
Lapiflox
Lapi
Wiaflox
Lansond
Kapsul 150 mg
Fluconazole
Kimia Farma
Flucoral
Kalbe
Itraconazol
Tablet 100 mg
Sporacid
Dexa
Ketokonazol
Tablet 200 mg
Nizol
Pyridam
Cotrimoxazole
Tablet 480 mg
Cotrimoxazole
Kimia Farma
Clindamicin
Tablet 300 mg
Clinmas
Lapi
Mediklin
SDM
Ciprofloxacin
Flukonazol A.5.
A.6.
Anti Fungal
Anti Bacterial Combination
Gel 10gram A.7.
Other Antibiotics
Mupirocin Metronidazole
Cream 10 gram Tablet 500 mg
Metronidazole
Hexpharm Jaya
Pirotop
SDM
Trogyl
Otto
Trichodazole
Sanbe
3
Metronidazole + Nystatin
Trogyl
Otto
Sirup 125 mg
Trogyl
Otto
Infus 5 mg
Metronidazole
Hexpharm Jaya
Trichodazole
Sanbe
Nulagyl
Guardian
Trogyl
Otto
Suppositoria
Neo Gynoxa
Kalbe
Trogystatin
Otto
Lagesil
Lapi
Tablet 10 mg
Damaben
Sanbe
Sirup 5 mg/ml
Drop 2 mg/ml
Damaben
Sanbe
Injeksi 8 mg/ml
Epidosin
Kimia Farma
Tablet 150 mg
Ranitidine
Injeksi 25mg/ml
Getidin
Guardian
B. SALURAN CERNA B.1.
B.2.
Dispepsia & Refluks Gastroesofugal
Antispasmodic & Antimuskarinik
AL(HO)3, Simeticon, Mg
Metoclopramide
Valethamate Br B.3.
Antitukak
Ranitidine HCL
Syrup
Hexpharm Jaya
4
Sucralfat
Misoprostol
Lanzoprazole
Attapulgit
B.4.
Antidiarheals Zink sulfat
B.5.
Laxative, Purgative
Na-laurilsulfat, asam sorbat, PEG 400, Na sitrat ,sorbitol Lactulose
Syrup 500 mg / 100ml
Neciblok
Dankos
tablet 200mg
Cytostol
Combiphar
Invitec
Kalbe
Noprostol
Novell
Tablet 30 mg
Lanzoprazole
Hexpharm Jaya
Lancid
Kalbe
Acilaz
Otto
Tablet 700 mg
Molagit
Molex Ayus
Tablet 20 mg
Sirup 10 mg/ml
Zinkid
Indofarma
Suppositoria (enema)
Mikrolax
Pharos
Sirup 120 ml
Constulos
Novel
5
B.6.
Haemorrhoidal Preparations (Anorectal Preparations)
Micronised purified flavonoid fraction Lithospermi radix extract, benzocaine, dibucaine HCL, diphenhydramine HCL, cetrimide Lithospermi radix extract, prednisolon, lidokain, benzokain, cetrimide, yolk lecithin, oksipolietoksidodekana
Tablet
Amvar
Simex
Suppositoria
Borraginol-N
Takeda
Suppositoria
Borraginol-S
Takeda
C. CARDIOVASKULAR & HEMATOPOETIC SYSTEM
C.1.
Cardiac Drugs
Dobutamin HCL Dopamin
Injeksi 250 mg/ml Injeksi 20 mg/ ml
Dobutamin HCL
Lansond
Proinfark
Phapros
C.2.
Antianginal Drugs
Isosorbidinitrat
Tablet 5 mg
Isosorbid Dehidrat
Indofarma
C.3.
Beta Blokers
Propanolol
Tablet 40 mg
Propanolol
Dexa
C.4.
Calcium Antagonists
Amlodipine
6
Metildopa C.5.
Diuretics
C.6.
Peripherals Vasodilators & Cerebral Activators
Isoxsuprine Hcl
Resusitasi Jantung Paru
Ephineprin (adrenalin)
C.7.
C.8.
Haemostatics
Furosemid
Asam Tranexamat
Tablet 5 mg
Amlodipine
Hexpharm Jaya
Tablet 10 mg
Farmalat
Fahrenhait
Tablet 20 mg
Tablet 30 mg
Dopamet
Actavis
Tablet 80 mg
Injeksi 1 mg/ml
Furosemid
Kimia Farma
Uresic
Sanbe
Tablet 20 mg
Hystolan
Dexa
Tonotan
Mepro
Proterine
Novel
Injeksi
Proterine
Novell
Injeksi 0.1%
Ephineprin
Phapros
Nepi
Novel
Tablet 500 mg
Kalnex
Kalbe
Plasminex
Sanbe
Tablet 250 mg
Injeksi 50 mg/ml
Injeksi 100
Asam
Hexpharm
7
Fitomenadion C.9.
Anticoagulants, Antitrombotics & Fibrinolytics
Asam Asetilsalisilat
mg/ml Injeksi 250 mg/ml Injeksi 500 mg/ml
Tranexamat
Jaya
Tranxa
Bernofarm
Kalnex
Kalbe
Injeksi 2 mg/ml
Phythomenadi on
Phapros
Vitadion
Kalbe
Tablet 80 mg
Aspilet
Darya Varia
D. RESPIRATORY SYSTEM Aminophilin
D.1.
Antiasmatics & COPD preparations
Salbutamol Sulfate2 mg Salbutamol Sulfate, Gualfenesin
D.2.
Cough & Cold Remedies
Ambroxol
Injeksi
Aminophilin
Phapros
Inj, Inhalasi 2.5ml
Combivent
Boehringer
Tablet 4 mg
Salbutamol
Yarindo
Ampul 2.5 mg
Ventolin
Gsk
Sirup
Tablet 30 mg
Ambroxol
Indofarma
Lapimuc
Lapi
Mucos
Mepro
Sirup 15 mg
Transbroncho
Kalbe
Mucos
Mepro
8
Silopect
Pyridam
Drop 15 mg
Mucos
Mepro
paracetamol 500 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg,
Tablet
Flutamol -P
Pyridam
Dextromethorphan HBr 15mg
Diphenhydramin HCL 5mg, Dextromethorpan HBr 7,5mg,Phenylpropanolamine HCL 7,5mg,Ammonium Chloride 62,5mg, Sodium Citrate 25mg, Ethanol 3%
Sirup 100 ml
Pyridril Plus
Pyridam
Oxomemazine 1,65mg, Gyceril guaiacolate 33,3mg
Sirup 60 ml
Oxoril
Mepro
Comtusi
Combhipar
Tablet 300 mg
Vestein
Kalbe
Erdosteine
E. NEURO TROPIC & MUSCULAR SYSTEM
E. 1.
Analgetic & Antipiretics
Asam Mefenamat
Tablet 500 mg
Asam Mefenamat
Hexpharm Jaya
Femisic
Capri
9
Tablet 500 mg
Paracetamol
Kimia Farma
Biogesic
Medifarma
Drop
Pyrex
Novel
Fentanyl
Trasdermal 12.5 µg
Durogesic
Kimia Farma
Ibuprofen
Sirup 100 mg
Proris
Pharos
Keterolac Tromethamol
Injeksi 30 mg
Keterolac
Novel
Toramin
Otto
Paracetamol Micronize
Sirup 120 ml
Praxion
Pharos
Tablet
Tofedex
Lapi
Voxib
Novel
Injeksi 50mg/2ml
Tofedex
Lapi
Tablet 50 mg
Divoltar
Kalbe
Tablet 15
Meloxicam
Hexpharm Jaya
Suppositoria
Nazovel
Novel
Kaltrofen
Kalbe
Rektal 5 mg
Stesolid
Actavis
Paracetamol (acetaminopen)
Dexketoprofen Trometamol
Natrium Diklofenac
E.2.
E. 3.
Anti Reumatic, Anti Inflamatory, Analgesic
Minor
Meloxicam
Ketoprofen
Diazepam
10
Tranquillisers
E. 4.
Neurotropics & Neurotonics
Bromocriptin
Piratiasina theokolat kloroteofilinat 40 mg, Vit B6 30 mg
E. 5.
Antiemetics & Antivertigo Drugs
Ondansentron
Granisetron
Rektal 10 mg
Stesolid
Actavis
Tablet 2.5mg
Cripsa
Sanbe
Tablet
Anvomer B6
Dexa
Vomil B6
Guardian
Tablet 4 mg
Kliran
Bernofarm
Tablet 8 mg
KLiran
Bernofarm
Injeksi 2 mg
Ondasetron
Hexpharm Jaya
Ondane
Guardian
Kliran
Bernofarm
Injeksi 4 mg
Ondasetron
Novel
Kliran
Bernofarm
Ondane
Guardian
Sirup
ODR
Lapi
Vomceran
Kalbe
Tablet
Granopi
Otto
11
Domperidon
Metoclopramide
E. 6.
Muscle Relaxant
Rocuronium Br
Tablet 10 mg
Domperidon
Hexpharm Jaya
Tablet 10 mg
Damaben
Sanbe
Sirup 5 mg/ml
drop
Damaben
Sanbe
Injeksi
Rocuonium
Bernofarm
F. HORMONES Phaleria Macrocarpa Noretisteron
F. 1.
Oestrogen & Progesterones & Related Syntetic Drugs
Allylestrenol
Progesterone termikronisasi
F. 2.
Corticosteroid Hormone
Dexametason
Tablet 100 mg
Dismeno
Dexa
Tablet 5 mg
Regumen
Sanbe
Primolut N
Bayer
Tablet 5 mg
Premaston
Kalbe
Nobor
Guardian
Preabor
Sanbe
Tablet 100 mg
Utrogestan
Lapi
Tablet 200 mg
Utrogestan
Lapi
Tablet 0.5 mg
Carbidu
Sampharindo
12
Perdana
Triamcinolone Acetonide Methylprednisolon
F. 3.
Trophic Hormones & Related Syntetic Drugs
Clomiphene sitrat
Tablet 0.75 mg
Injeksi 5 mg/ml
Dexametason
Phapros
Injeksi 10 mg
Trilac
Novell
Tablet 4 mg
Hexilon
Kalbe
Intidrol
Interbat
Tablet 50mg
Genoclom
Lapi
Profertil
Kalbe
Blesifen
Sanbe
G. CONTRACEPTIVES DRUGS G. 1. G. 2.
Depot Contraceptives Oral Contraceptives
Tunggal Idaman Abdi Tunggal Idaman Abdi
Medroksiprogesteron acetat
Triclofem
Medroksiprogesteron acetat + Extradiol Cypionat
Cyclofem
Tablet 75 mcg
Desirett
Exeltis
Tablet 3 mg/0.02 mg
Synfonia 24
Exeltis
Desogestrel Drospirenone + ethinylestradiol
13
G. 3.
Other Contraceptives
Cyproterone acetat, Ethinylestradiol
Tablet 2 mg/0.035 mg
Diane 35
Bayer
Dienogest
Tablet 2 mg
Visanne
Bayer
Estradiol Valerate
Tablet
Qlaira
Bayer
IUD
Implant
Nova T-380
Bayer
Kimia Farma
H. OTHER CEMOTHERAPEUTICS H. 1.
Antivirals
I. 1.
Sediaan untuk daerah Vagina
Acyclovir
Tablet 400 mg
Acyclovir
I. GENITO-URINARY SYSTEM
I. 2.
Obat untuk daerah uterus
Chlorhexidine Gluconate 0,2%
Metylergometrin
Oksitosin
Botol 100 ml
Progina Care
Promed
Injeksi 0.2 mg/ml
Metylergometri n maleat
Novel
Bledstop
Sanbe
Metvell
Novel
Tablet 0.125 mg
Bledstop
Sanbe
Metvell
Novell
Injeksi 10 UI
Oksitosin
Novel
Oxyla
Novell
14
Induxin
Kalbe
Santocyn
Sanbe
J. ENDOCRINE & METABOLIC SYSTEM J. 1. J. 2.
Anti Diabetik Oral Anti Hyperlipidaemic Agents
Metformin
Tablet 500 mg
Diaformin Xr
Otto
Simvastatin
Tablet 20 mg
simvastatin
Kimia Farma
K. VITAMINS & MINERALS Vitamin E
K. 1.
Vitamins A, B, D, E
Vit B1 100 mg, vit B6 50 mg, vit B12 100 mcg, vit E 30 iu Vitamin A ( retinol) Vitamin B1
Capsul
Novarol
Nutrindo
Lanturol
Lansond
Tablet
Kapsul Lunak 200.000UI
Tablet 50 mg
Injeksi
Furamin
Meprofarm
15
Vitamin B12 Vitamin B6
Vitamin B Komplex
K. 2.
Vitamin B's/ With C Co-enzim B12
Vit B1 100 mg, vit B6 100 mg, vit B12 5,000 mcg Vit B1 100 mg, vit B6 200 mg, vit B12 200 mcg Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 200 mcg. Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12, Nicotinamide, D-panthenol,
Tablet 50 mcg
Mecobalamin
Novel
Tablet 10 mg
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet 1000
Injeksi 3 ml
Neurobion 5000
Merck
Tablet
Tablet
Sirup 100 ml
Kitavit
Hexpharm Jaya
16
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin C, Lysin HCl Vit C 1000 mg, Zn 10 mg
K. 3.
K. 4.
Vitamin C
Calcium with Vitamin
Vitamin C
Coral Ca 500 mg, natural soy isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit K1 25 mcg, Mg 100 mg, Zn 5 mg, boron 1 mg Calcium Carbonate 600mg, Vit D3 400IU Bonistein + ca+vit.k1 +Vit.D3
Ossein hydroxyapatite Calsium Gluconat Calsium Laktat Ca 250 mg, vit B6 15 mg, vit C 1,000 mg, vit D 300 iu
Tablet
Tablet 50 mg
Injeksi
Ulvice
Lansond
Tablet
Cal-95
Lapi
Kapsul
CalciFos
Nutrindo
Kaplet
Hi-Bone
Otto
Tablet 200
Ossoral
Dexa
Injeksi 10 %
Calsium Gluconat
Ethica
Tablet 500 mg
Tablet Eff
Cataro
Pyridam
17
K. 5.
Multivitamins With Minerals
Bonistein (Genistein) 15 mg, Ca elemental (sebagai Ca fosfat) 250 mg, vitamin K1 0.1 mg, vitamin D3 200 iu folic Acid 800mcg,vit B12 4mcg,ferrous fumarate 113mg,mangan sulfate 5,5mg,zinc Oxide 20mg,ginger oil 10mg,vit B2 2,5mg,Calcium Pantothenate 13mg,calcium carbonate 100mg, copper gluconate 7mg folic Acid 800mcg,vit A palmitate 5000 IU, vit B12 4mcg,mangan sulfate 5,5mg,zinc Oxide 20mg,EPA 20mg, DHA 80mg,vit D3 400 iu,vit B2 2,5mg,Calcium Pantothenate 13mg,calcium carbonate 100mg, copper gluconate 7mg,vit B6 2mg folic Acid 800mcg,vit A palmitate 5000 IU, vit B1 2mg,mangan sulfate 5,5mg,zinc Oxide 20mg,EPA 20mg, DHA 80mg,vit D3 400 iu,vit B2
Nucalci
Nutrindo
Tablet
Hi-Bone
Otto
Tablet Kunyah
Hi-cal
Mepro
Nutrimama 1
Nutrindo
Nutrimama 2
Nutrindo
Nutrimama 3
Nutrindo
kapsul
18
2,5mg,Calcium Pantothenate 13mg,calcium carbonate DHA 50mg, Beta Carotene 5000IU,Lutein 3mg, Vit E 30IU,Folic Acid 400mcg EPA/DHA 400mg, Vit E natural 4mg,AS.folat 400mcg, vit B6 6mg, vit B12 25mcg DHA 20mg, AA 60mg, folic acid 0,8mg Fe fumarate 90 mg, copper sulfate 0,3 mg, cobalt sulfate 0,5 mg, manganese sulfate 0,15mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 100 mg folic acid 1 mg, ca fosfat dibasic 60 mg D-Ribose 5000mg, L-Carnitine 500mg, Coenzyme q10 50mg, Magnesium 200mg Asam Folat Vit E 30 IU, Vit C 750mg, Vit B1 Hcl 15mg, Vit B2 15mg,Niacinamide 100mg, Vit B6 25mg
Kapsul
Vitamulti Dha
Otto
Kapsul
Procalma
Mepro
Kapsul
Natavit
Bernofarm
Promavit
Lapi
L-core
Lapi
Folavit
Sanbe
Folac
Otto
Folavicap
Sanbe
Zegavit
Kalbe
Kapsul
Sachet
Tablet 400 mg
Tablet
19
K. 6. K. 7.
Paediatric Vitamins & Minerals Antianemics/ Pre & Post Natal Vit
Iron Pyrophosphate 175mg, mangan sulfate 100mcg, copper sulfate 100mcg,vit c 50mg,folic acid 0,5mg,vit B12 7,5mcg Kalsium Karbonat 500mg,Tuna Fish Oil 200mg, vit D3 100mg Folic acic 1mg, betacaroten 10,000 iu, vit B1 3 mg, B2 3,4 mg, nicotinamide 20 mg, B6 2 mg, Cal D panthotenate 7,5 mg, Ca Carbonate 100 mg, vit B12 4 mcg, vit D 3 400 iu, vit K1 50 mcg, biotin 30 mcg, copper gluconate 0,1 mg, DHA dari algae 40 mg, ARA 8 mg Folic acid 1 mg, vitamin D3 400 IU, Ca carbonate 250 mg, DHA algae 200 mg Zink Sulfat Iron Pyrophosphate 175mg, mangan sulfate 100mcg, copper sulfate 100mcg,vit c 50mg,folic acid 0,5mg,vit B12 7,5mcg Iron, Bcomplex,vitamins,zinc,lysine
Tablet EFF
Ferospat
Pyridam
Soft Kapsul
Osfit Dha
Kalbe
Soft Kapsul
Folamil Genio
Dexa
Soft Kapsul
Folamil Gold
Dexa
Sirup 10 mg
Zinkid
Indofarma
Tablet EFF
Ferospat
Pyridam
Caplet
Ferofort
kalbe
20
betacarotene 10000iu,calactate 250mg, ca pantothenate 7,5mg, copper sulfate 0,1mg, folic acid 400mcg, ferronyl iron 18mg, nicotinamide 20mg, k iodide 100mcg, Na fluoride 1mg,vit B1 mononitrate 10mg, vit B12 4mcg, vit B2 2,5mg, eurolake ponceau 4R, lake purple II Fe Fumarate 90mg, Cupric Sulfate 0,35mg, Cobalt Sulfate 0,15mg, Manganese Sulfate 0,05mg, Vit B6 3mg, vit B12 5mcg, vit C 60mg, Vit E 5mg, Folic Acid 400mcg, Ca Phosphate dibasic 60mg
K. 8.
Electrolytes & Minerals
Caplet
Ironyl
Guardian
Tablet
Emineton
Kalbe
Glucosa 5%
Plabot 500 ml
Glukosa
Widatra
Ecosol G5
Bbraun
Glucosa 10%
Plabot 500 ml
Glukosa
Widatra
Plabot 500 ml
Wida D5-1/2NS
Otsuka
Plabot 500 ml
Otsu D5 - 1/5 NS
Sanbe
Plabot 25ml
Otsu D40
Otsuka
Soft bag
Tridex 27B
Sanbe
Karbohidrat + Elektrolit, 1/2 NS Karbohidrat + Elektrolit, 1/4 NS Karbohidrat + Elektrolit, 1/5 NS Elekttrolit
21
Karbohidrat + Elektrolit
Elektrolit
NaCL 0.9%
Magnesium Sulfat 40%
Ringer Laktat
Plabot 500 ml
KA-EN 3 B
Otsuka
Plabot 500 ml
KA-EN 4 B
Otsuka
Plabot 500ml
WIDA Hes 130
Widatra
Soft bag
Terastarch
Kalbe
Plabot 500ml
Nacl 0.9%
Widatra
OTSU-NS
Otsuka
Plabot 100ml
OTSU-NS
Otsuka
Botol 25 ml
OTSU-NS
Otsuka
Botol 25 ml
OTSU-MgSO4 40%
Otsuka
Plabot 500 ml
Ringer Laktat
Widatra
OTSU- RL
Otsuka
L. NUTRITIONS
I. 1.
Supplements&A djuvant Therapy
Per tab : Echinaceae 500 mg, Zn pikolinat 10 mg, Selenium 15 mcg, natrium askorbat setara dg as. Askorbat 50mg
Tablet
Imunos Plus
Lapi
22
Ekstrak biji fenugreek ( Trigonella FoenumGraecum ) 600 mg. Ekstrak daun katuk ( Sauropus androgynus ) 100 mg. viamin B12 20 mg, Calsium Phosphate Dibasic 12 mg. Sauropus androgynus extract 300mg, EPA 30mg, DHA 120mg Lecithin 300 mg, thiamine mononitrate 1,4 mg, riboflavin 1,6 mg, pyridoxine HCL 2,2 mg, cyanocobalamine 3 mcg, vit E 10 UI, nicotinamide 30 mg. Alpha Lipoic acid 100mg, calcium ascorbate 500mg, zink picolinate 50mg, selenium 50mcg, beta carotene 5000IU
Tablet
Lactamam
Novell
Lactamor
Kalbe
Capsul
Nutribreast
Nutrindo
Capsul
Lipofood
Mepro
Tablet
Oxyvel
Novel
FG Troches
Meiji
J. MOUTH & THROAT J.1.
Mouth/Throat Preparations
Fradiomycin Sulfate 2,5mg, Gramiidin-S HCL 1mg
Tablet Hisap
K. DERMATOLOGICALS
23
K. 1. K. 2. K. 3.
K. 4.
K. 5.
Topical AntiInfectives Topical Corticosteroids Antiseptic & Desinfectans
Topical Antifungals & Antiparasites
Other Dermatologicals
Placenta extrak+ Neomicyn
Gel 20 gram
Centabio
Sanbe
Momethasone Furoate
Cream 5 gram
Elox
Guardian
Povidone Iodine
Solution 30 ml
Povidone Iodine
Kimia Farma
Stardine
Prodivace
Betadine
Mahakam
Antifect
Kimia Farma
Solution 1000 ml
Povidone Iodine
Kimia Farma
Cream
Mycorine
Galenium
Mycozol
Pyridam
Centella Asiatica Phytosome 100mg, vit E 20mg
Cream 10 gram
Lanakeloid
Lansond
Ekstrak Centella asiatica 1%
Ointment 10gram
Tekasol
SDM
Ketamine Hameln
Combined
Miconazole
L. ANESTHETICSLOCAL & GENERAL L. 1.
Injection
Ketamine Hcl
Injeksi 50 mg
24
Lidocain Hcl
L. 2.
Antihistamine & Antiallergi
Cetirizin
Injeksi 2%
Lidocain
Phapros
Tablet 10 mg
Cetirizin
Hexpharm Jaya
Syrup
Cetinal
Kalbe
25
KEBIJAKAN DAN PERATURAN TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI DI RSIA PURI BETIK HATI I.
Pendahuluan Perbekalan farmasi yang dikelola rumah sakit meliputi obat, reagensia, radiofarmaka, alat kesehatan, dan gas medis.Pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang penting karena peran perbekalan farmasi dalam pelayanan kesehatan cukup besar baik dari sisi medik maupun ekonomi. Inefisiensi dalam pengelolaan perbekalan farmasi akan berdampak negative terhadap kinerja rumah sakit baik secara medic, ekonomi dan social. Mutu pelayanan farmasi sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit.Oleh karena itu, perbekalan farmasi harus dikelola dengan baik agar selalu tersedia setiap saat diperlukan dan dengan mutu yang terjamin.Selain itu, penggunaan perbekalan farmasi yang tidak rasional merupakan masalah besar di semua tingkat pelayanan kesehatan.Di rumah sakit masalah ini harus mendapat perhatian serius karena dampaknya tidak hanya terhadap morbiditas dan mortalitas pasien saja tetapi juga terhadap biaya dan mutu pelayanan kesehatan. Pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi bersifat multidisipliner yang meliputi serangkaian kegaiatan, yaitu: pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, peresepan, penyiapan/peracikan, pmeberian dan pemantauan. Rangkaian kegiatan tersebut harus diselenggarakan secara efektif dan efisien dengan berorientasi pada keselamatan pasien.Mengingat kompleksnya kegiatan-kegiatan tersebut, maka diperlukan kebijakan dan peraturan perbekalan farmasi di rumah sakit yang disepakati dan diterapkan sehingga mutu
44
pelayanan rumah sakit dapat memberikan keselamatan dan kepuasan bagi pasien. II.
Organisasi dan Tata Laksana Organisasi: Direktur RSIA Puri Betik Hati adalah penanggungjawab atas peraturan dan kebijakan yang diberlakukan di rumah sakit, termasuk kebijakan tentang pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi. Komite Medik adalah pengendali program perbekalan farmasi di RSIA Puri Betik Hati. Panitia farmasi dan Terapi adalah panitia ahli di bawah komite medik yang membantu direktur rumah sakit dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan peraturan tentang pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi di RSIA Puri Betik Hati. Bidang Pelayanan Medik adalah staf pengendali program pengelolaan perbekalan farmasi yang bertugas melakukan pengkajian terhadap perencanaan yang diusulkan Instalasi Farmasi. Instalasi farmasi adalah unit kerja fungsional sebagai pusat pendapatan yang mempunyait tugas melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi, kebutuhan semua pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati yang optimal meliputi: perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan produksi sediaan farmasi, serta melaksanakan pelayanan farmasi klinik sesuai prosedur kefarmasian dan etik profesi. Pengelolaan obat dan perbekalan farmasi lainnya di RSIA Puri Betik Hati diselenggarakan dengan system satu pintu sesuai Undang-Undang No. 44 thaun 2009 tentang Rumah sakit, pasal 15 ayat 3.
45
Perbekalan farmasi dikelompokkan menajdi 3 kelompok, yaitu perbekalan farmasi dasar, perbekalan farmasi emergensi dan perbekalan farmasi pelengkap.Perbekalan farmasi dasar adalah perbekalan farmasi yang merupakan kebutuhan dasar dalam perawatan/tindakan/diagnostic di ruangan atau pebekalan farmasi untuk pemakaian bersama (sharing) oleh pasien.Perbekalan farmasi emergensi adlaah perbekalan farmasi yang diperlukan segera untuk menyelamatkan jiwa pasien.Perbekalan farmasi pelengkap adalah perbekalan farmasi kebutuhan individu pasien selain perbekalan farmasi dasar dan perbekalan farmasi emergensi. Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan peraturan perbekalan farmasi RSIA Puri Betik Hati dilakukan secara terbuka dan akuntabel. III.
Panitia Farmasi dan Terapi 1. Keanggotaan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah berdasarkan pengusulan dari Kepala Bidang/Instalasi dan disahkan oleh Direktur. Keanggotaanya diperbaharui maksimal setiap 5 tahun sekali 2. Anggota PFT tidak boleh mempunyai ikatan kerja dengan perusahaan farmasi manapun 3. Ketua, sekretaris dan 2 (dua) anggota PFT ditetapkan sebagai pengurus harian 4. PFT menyusun program kerja tentang pemilihan dan penyusunan formularium 5. PFT mengajukan anggaran setiap tahun guna mendukung program kerjanya 6. Tugas PFT mencakup: a. Sebagai penasehat bagi pimpinan RSIA Puri Betik Hati dan tenaga kesehatan dalam semua masalah yang ada kaitannya dengan perbekalan farmasi
46
7.
8.
b. Menyusun kebijakan penggunaan perbekalan farmasi di RSIA Puri Betik Hati c. Menyusun formularium obat, dan daftar alat kesehatan, dan reagensia, dan memperbaharuinya secara berkala. Seleksi obat, alat kesehatan, dan reagensia didasarkan pada kemanjuran, keamanan, kualitas dan harga. PFT harus mampu meminimalkan jenis obat yang nama generiknya sama atau jenis obat yang indikasinya sama d. Memantapkan dan melaksanakan program dan agenda kegiatan yang menjamin berlangsungnya pelaksanaan terapi yang efektif, aman dan hemat biaya e. Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan dan penyebaran informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan seleksi, pengadaan dan penggunaan obat kepada staf medis RSIA Puri Betik Hati f. Berperan aktif dalam penjaminan mutu pemilihan, pengadaan dan penggunaan perbekalan farmasi g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi efek samping obat yang terjadi di RSIA Puri Betik Hati h. Memandu tinjauan penggunaan obat (drug utilization review) dan mengumpanbalikkan hasil tinjauan itu ke seluruh staf medis Dalam mengemban tugas tersebut di atas, PFT perlu mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 1 bulan sekali guna membicarakan implementasi dari kebijakan dan peraturan tentang seleksi, pengadaan, penyimpanan, dan penggunaan perbekalan farmasi Keputusan rapat pleno yang menyangkut kebijakan diambil berdasarkan musyawarha. Bila musyawarah tidak berhasil, maka dapat dilakukan pemungutan suara
47
9.
IV.
Setiap anggota PFT dalam pengambilan keputusan harus bebas dari kepentingan pribadi atau kelompok, dan semata-mata adalah untuk kepentingan pasien.
Pemilihan 1. Pemilihan terhadap perbekalan farmasi yang akan digunakan di RSIA Puri Betik Hati harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan asas costeffectiveness 2. PFT harus memilih produk obat yang menunjukkan keunggulan dibandingkan produk lain yang sejenis dari aspek khasiat, keamanan, ketersediannya di pasaran, harga dan biaya pengobatan yang paling murah. Proses pemilihan obat mengikuti standar prosedur operasional penyusunan formularium 3. Penyediaan jenis perbekalan farmasi harus dibatasi untuk mengefisiensikan pengelolaannya dan menjaga kualitas pelayanan 4. Daftar obat yang telah disetujui dan ditetapkan oleh pimpinan RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati tertuang dalam buku Formularium RSIA Puri Betik Hati. 5. Proses penyusunan dan revisi formularium (system formularium) harus dirancang agar dihasilkan formularium yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi kebutuhan pengobatan yang rasional. Revisi formularium dilakukan setiap tahun. 6. Kebijakan dan prosedur system formularium harus dimasukkan sebagai salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua staf medic 7. Komite medik mengajukan usulan obat formularium ke PFT berdasarkan fakta bahwa obat tersebut tercantum di
48
dalam pedoman pelayanan medic yang diterbitkan oleh komite medi. Oleh karena itu setiap penggantian obat atau rejimen terapi di dalam pedoman pelayanan medic harus diberitahukan kepada PFT 8. Setiap obat baru yang diusulkan untuk masuk dalam formularium harus dilengkapi dengan iformasi tentang kelas terapi, indikasi terapi, bentuk sediaan dan kekuatan, bioavailabilitas dan farmakokinetik, kisaran dosis, efek samping dan efek toksik, perhatian khusus, kelebihan obat baru ini dibandigkan dengan obat lama yang sudah tercantum di dalam formularium, uji klinik, atau kajian epidemiologi yang mendukung keunggulannya, perbandingan harga dan biaya pengobatan denganobat atau cara pengobatan terdahulu, kecuali yang memiliki data bioekuivalensi (BE) dan/atau rekomendasi tingkat I evidence-based medicine (EBM) 9. Obat yang terpilih masuk formularium adalah obat yang memperlihatkan tingkatan bukti ilmiah yang tertinggi untuk indikasi dan keamanannya. Bila dari segolongan obat yang sama indikasinya memperlihatkan tingkatan bukti ilmiah khasiat dan kemamanan yang sama tinggi, maka pertimbangan selanjutnya adalah dalam hal ketersediannya di pasaran, harga dan biaya pengobatan yang paling murah. 10. Suatu obat harus dihapuskna dari formularium jika obat tersebut sudah tidak beredar lagi di pasaran, tidak ada lagi yang meresepkan, atau sudah ada obat lain yang lebih cosf-effective 11. Pada kasus dimana diperlukan suatu obat yang tidak tercantum dalam formularium, maka dokter dapat mengjaukan permintaan khusus dengan mengisi Formulir Permintaan Khusus Obat Non Formularium yang diajukan
49
12.
13. 14.
15.
16.
17.
kepada PFT. Selanjutnya PFT akan memutuskan apakah penyediaan obat tersebut dapat disetujui atau tidak. Jika dapat disetujui, maka instalasi farmasi akan melanjutkan proses pengadaannya. Proses permintaan obat nonformularium mengikuti Standar Prosedur Operasional Pemintaan Obat Non Formularium Pada keadaan dimana obat yang diperlukan tidak tersedia, maka instalasi farmasi akan meyampaikan pemberitahuan kepada dokter penulis resep dan menyarankan obat pengganti jika ada Sosialisasi formularium dilakukan oleh PFT melalui presentasi di hadapan staf medis Buku formularium yang sedang berlaku wajib tersedia di setiap lokasi pelayanan di ruang rawat, klinik, gawat darurat, ruang dokter dan instalasi farmasi. Setiap dokter harus memiliki buku formularium yang menjadi acuan selama melakukan praktik di RSIA Puri Betik Hati Pengawasan kepatuhan pemekaian obat sesuai formularium dilakukan secara berjenjang dimulai dari divisi, secara berkala dan berdasarkan data penggunaan obat dari instalasi farmasi Penyimpangan terhadap penggunaan obat tidak sesuai dengan formularium diberikan sanksi sesuai dengan yang tercantum peraturan internal staf medis RSIA Puri Betik Hati Penghargaan terhatap penggunaan obat sesuai dengan formularium RSIA Puri Betik Hati akan diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku
50
V.
Perencanaan dan Pengadaan 1. Perencanaan mengacu kepada formularium serta daftar alat kesehatan dan reagensia yang telah disepakati oleh pengguna dan ditetapkan oleh DIrektur 2. Pengadaan obat, alat kesehatan, dan reagensia dilakukan berdasarkan perencanaan yang diajukan oleh pengguna 3. Pembelian obat yang tidak tercantum dalam formularium serta alat kesehatan dan reagensia yang tidak tercantum dalam daftar alat kesehatan dan reagensia hanya dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari PFT dan disetujui oleh direksi 4. Pengadaan obat, alat kesehatan dan reagensia di luar jam kerja instalasi farmasi dilakukan mengikuti standar prosedur operasional pengadaan perbekalan farmasi di luar jam kerja
VI.
Penyimpanan 1. Area penyimpanan perbekalan farmasi tidak boleh dimasuki oleh petugas selain petugas farmasi 2. Penyimpanan obat, alat kesehatan, reagensia dan gas medis harus dilakukan ssuai persyaratan dan standar kefarmasian untuk menjamin stabilitas dan keamanannya serta memudahkan dalam pencariannya untuk mempercepat pelayanan 3. Khusus bahan berbahaya seperti bersifat mudah menyala atau terbakar, eksplosif, oksidator/reduktor, racun, korosif, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, iritasi dan berbahaya lainnya harus disimpan terpisah dan disertai tanda bahan berbahaya 4. Obat narkotika disimpan dalam lemari terpisah dengan pintu berkunci. Untuk penyimpanan narkotika di gudang dan satelit farmasi, pintu berkunci ganda
51
5.
Obat jadi dan bahan baku harus diberi label yang mencantumkan: kandungan, tanggal kadaluarsa dan peringatan penting 6. Obat High Alert (obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi) harus disimpan ditempat terpisah dan diberi label khusus mengikuti instruksi kerja penyimpanan obat high alert 7. Elektrolit pekat yang termauk dalam daftar obat high alert, contoh: Kalium klorida 7,46%, hanya boleh ada di instalasi farmasi. Penyimpanan di tempat terpisah dengan akses terbatas dan harus diberi label yang jelas untuk menghindari penggunaan yang tidak disengaja 8. Obat dengan tampilan mirip atau bunyi mirip (Look Alike Sound Alike/LASA) disimpan tidak berdekatan dan diberi label “LASA” 9. Perbekalan farmasi dan tempat penyimpanannya harus diperiksa secara berkala 10. Pasien tidak diperbolehkan membawa perbekalan farmasi dari luar RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan seama perawatan di RSIA Puri Betik Hati. Jika melanggar ketentuan tersebut, maka pasien/keluarga pasien menandatangani surat pernyataan bahwa pasien/keluarga pasien bertanggung jawab atas akibat penggunaan perbekalan farmasi yang dibawa. Perbekalan farmasi yang dibawa masuk oleh pasien harus diperiksa mutunya secara vosual dan dicatat dalam Formulir Serah terima Perbeklaan Farmasi dari pasien. Obat disimpan di instalasi famrasi dalam wadah terpisah dan diberi label yang jelas 11. Perbekalan farmasi emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar
52
12. Perbekalan farmasi yang tidak digunakan, rusak dan kadaluarsa harus dikembalikan ke instalasi farmasi sesuai Standar Prosedur Operasional Pengembalian Perbekalan Farmasi 13. Obat yang ditarik dari peredaran oleh pemerintah atau pabriknya harus segera dikembalikan ke instalasi farmasi sesuai Standar Prosedur Operasional Penarikan Kembali Perbekalan Farmasi 14. Obat yang sudah kadaluarsa, rusak atau terkontaminasi harus disimpan terpisah sambil menunggu pemusnahan. Pemusnahan dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional Pemusnahan Perbekalan Farmasi 15. Pemusnahan perbekalan farmasi mengikuti Standar Prosedur Operasional Pemusnahana Perbekalan Farmasi VII. Peresepan 1. Yang berhak menulis resep adalah staf medis purnawaktu, dokter tamu dan dokter yang bertugas dan mempunyai surat izin pratek di RSIA Puri Betik Hati 2. Yang berhak menulis resep narkotika adalah dokter yang memiliki nomor SIP (Surat Izin Praktek) 3. Penulis resep harus melakukan penyelarasan obat (medication reconciliation) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan agar tidak terjadi duplikasi atau terhentinya terapi suatu obat 4. Penulis resep harus mempertimbangkan kemungkinan adanya kontraindikasi, interaksi obat, dan reaksi alergi 5. Terapi obat dituliskan dalam rekam medic hanya ketika obat pertama kali diresepkan, rejimen berubah, atau obat dihentikan. Untuk terapi obat lanjutan pada rekam medic
53
dituliskan “terapi lanjutan” dan pada kardeks (catatan pemberian obat) tetap dicantumkan nama obat rejimennya 6. Tulisan di resep harus jelas dan dapat dibaca, menggunakan istilah dan singkatan yang lazim sehingga tidak disalahartikan 7. Dokter harus mengenali obat-obat yang masuk dalam daftar Look Alike Sound Alike (LASA) yang diterbitkan oleh instalasi farmasi, untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain 8. Obat yang diresepkan harus sesuai dengan formularium RSIA Puri Betik Hati 9. Alat kesehatan yang diresepkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam daftqar alat kesehatan RSIA Puri Betik Hati 10. Jenis-jenis resep yang dapat dilayani: resep pertama pasien baru masuk, resep regular, resep cito, resep pengganti emergensi, resep dengan perlakuan automatic stop order 11. Penulisan resep harus dilengkapi/memenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Nama pasien b. Tanggal lahir c. Berat badan pasien d. Nama dokter e. Tanggal penulisan resep f. Nama ruang pelayanan g. Memastikan ada tidaknya riwayat alergi obat dengan mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar resep manual atau secara elektronik dalam system informasi farmasi h. Tanda R/ pada setiap sediaan
54
i.
12. 13.
14.
15.
Untuk nama obat ditulis sesuai dengan formularium, dilengkapi dnegan bentuk sediaan (injeksi, tablet, kapsul, salep) serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram) j. Jumlah sediaan k. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk bahan padat: microgram, milligram, gram) dan untuk cairan: tetes, milliliter, liter) l. Pencampuran beberapa obat jadi dalam satu sediaan tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk campuran tersebut telah terbukti aman dan efektif m. Penggunaan obat off label (penggunaan obat yang indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh BPOM RI) harus berdasarkan penduan pelayanan medik yang ditetapkan oleh komite medik n. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian). Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re nata” harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari Pasien diberi penjelasan tentang efek tidak diharapkan yang mungkin terjadi akibat penggunaan obat Perubahan terhadap resep/instruksi pengobatan yang telah diterima oleh apoteker/asisten apoteker harus diganti dengan resep/instruksi pengobatan baru Resep/instruksi pengobatan yang tidak memenuhi kelengkapan yang ditetapkan, tidak akan dilayani oleh farmasi Jika resep/instruksi pengobatan tidak dapat dibaca atau tidak jelas, maka perawat/apoteker/asisten apoteker yang menerima resep/instruksi pengobatan tersebut harus menghubungi dokter penulis resep sesuai dengan instruksi kerja penanganan resep yang tidak jelas
55
16. Instruksi lisa (verbal order) harus diminimalkan. Instruksi lisan untuk obat high alert tidak dibolehkan kecuali dalam situasi emergensi. Instruksi lisan tidak dibolehkan saat dokter berada di ruang rawat. Pelaksanaan instruksi lisan mengikuti instruksi kerja instruksi lisan 17. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam rekam medik 18. Kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan karena operasi atau sebab lain harus dituliskan kembali dalam bentuk resep/instruksi pengobatan baru VIII. Penyiapan 1. Yang dimaksud dengan penyiapan obat adalah proses mulai dari resep/instruksi pengobatan diterima oleh apoteker/asisten apoteker sampai dengan obat diterima oleh perawat di ruang rawat untuk diberikan kepada pasien rawat inap, atau sampai dengan obat diterima oleh pasien/keluarga pasien rawat jalan dengan jaminan bahwa obat yang diberikan tepat dan bermutu baik. Yang termasuk juga dalam penyiapan obat adalah pencampuran obat suntik tertentu, pneyiapan obat sitostatika dan nutrisi parenteral. 2. Sebelum obat disiapkan, apoteker/asisten apoteker harus melakukan kajian (review) terhadap resep/instruksi pengobatan yang meliputi: a. Ketepatan obat, dosis, frekuensi, rute pemberian b. Duplikasi terapeutik c. Alergi d. Interaksi obat e. Kontraindikasi f. Kesesuaian dengan pedoman pelayanan/peraturan yang berlaku, dan menghubungi dokter penulis resep
56
jika ditemukan ketidakjelasan atau ketidaksesuaian. Kajian tidak perlu dilakukan pada keadaan emergensi, di ruang operasi dan tindakan intervensi diagnostic 3. 5Apoteker/asisten apoteker diberi akses ke data pasien yang diperlukan untuk melakukan kajian resep 4. Dalam proses penyiapan obat oleh petugas farmasi diberlakukan substandi generic, artinya farmasi diperbolehkan memberikan salah satu dari sediaan yang zat aktifnya sama dan tersedia di RSIA Puri Betik Hati dengan terlebih dahulu memberitahu dokter 5. Substitusi terapeutik adalah penggantian obat yang sama kelas terapinya ttapi berbeda zat kimianya, dalam dosis yang ekuivalen, dapat dilakukan oleh petugas farmasi dengan terlebih dahulu minta persetujuan dokter penulis resep/konsulen. Persetujuan dokter atas substitusi terapeutik dapat dilakukan secara lisan/melalui telepon. Petugas farmasi menuliskan obat pengganti, tanggal, jam komunikasi, dan nama dokter yang memberikan persetjuan, dicatat pada lembar resep atau dalam sistem informasi obat. 6. Penyiapan obat harus dilakukan di tempat yang bersih dan aman sesuai aturan dan standar praktik kefarmasian 7. Area penyaiapan obat tidak boleh dimasuki oleh petugas lain selain petugas farmasi 8. Petugas yang menyiapkan obat steril harus mendapatkan pelatihan teknik aseptic 9. Petugas yang menyiapan radiofarmasi harus di bawah supervisi apoteker atau tenaga terlatih 10. Sistem distribusi dan penyiapan obat untuk pasien rawat inap diberlakukan sistem dosis unit dan untuk pasien rawat jalan diberlakukan sistem resep individual. Sistem dosis unit adalah penyiapan obat yang dikemas untuk satu
57
kali pemakaian. Sistem resep individual adalah penyiapan obat yang dikemas sesuai permintaan jumlah yang tercantum di resep 11. Setiap obat yang telah disiapkan harus diberi label sesuai instruksi kerja pembuatan etiket 12. Penyiapan obatharus dipasikan akurat mengikuti instruksi kerja penyiapan obat sistem dosis unit, instruksi kerja penyiapan obat sistem resep individual, dan instruksi kerja peracikan obat di sateli IX. Pemberian 1. Yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah dokter atau perawat yang sudah memiliki kompetensi dan mempunyai surat izin praktik di RSIA Puri Betik Hati 2. Pemberian obat ke pasien harus sesuai dengan standar prosedur operasional pemberian obat 3. Pada pemberian obat secara infus, label nama obat ditempelkan pada botol infus atau syringe pump. Apanila obat yang diberikan lebih dari satu, maka label nama obat ditempelkan pada setiap syringe pump dan di setiap ujung jalur selang 4. Dokter peserta didik atau perawat peserta didik dapat memberikan obat di bawah supervisi instruktur klinik, kecuali obat-obat khusus dan high alert 5. Obat yang akan diberikan kepada pasien harus diverifikasi oleh perawat/dokter mengenai kesesuaiannya dengan resep/instruksi pengobatan meliputi nama obat, waktu dan frekuensi pemberian, dosis, rute pemberian dan identitas pasien 6. Mutu obat yang akan diberikan kepada pasien harus dipastikan mutunya baik dengan diperiksa secara visual
58
7.
Pasien dipastikan tidak memiliki riwayat alergi dan kontraindikasi dengna obat yang akan diberikan 8. Obat yang tergolong obat high alert harus diperiksa kembali oleh perawat kedua sebelum diberikan kepada pasien 9. Pemberian obat harus dicatat di lembar pemberian obat sesuai standat prosedur operasional pemberian obat 10. Penggunaan obat secara mandiri oleh pasien harus mendapatkan edukasi terlebih dahulu dan dipantau oleh perawat 11. Jika terjadi kesalahan dalam penggunaan perbekalan farmasi, termasuk kehilangan, maka konsekuensi finansial menjadi tanggung jawab pihak yang bersalah X.
Pemantauan 1. Pemantauan efek terapi dan efek yang tidak diharapkan dari obat harus dilakukan pada setiap pasien 2. Panitia farmasi dan terapi di tingkat departemen medik bertugas memantau efek samping obat 3. Obat yang diprioritaskan untuk dipantau efek sampingnya adalah obat baru yang masuk formularium RSIA Puri Betik Hati dan obat yang terbukti dalam literature menimbulkan efek samping serius 4. Pemantauan efek samping obat perlu didokumentasikan dalam formulir pelaporan efek samping obat dan dicatat dalam rekam medik 5. Efek samping yang harus dilaporkan ke Panitia Farmasi dan Terapi adalah yang berat, fatal, meninggalkan gejala sisa sesuai Standar Prosedur Operasional Pemantauan Efek Samping obat 6. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat dikoordinasikan oleh Panitia Farmasi dan terapi RSIA Puri
59
7.
8.
XI.
Betik Hati Petugas pelaksanan pemantauan dan pelaporan efek samping obat adalah dokter, perawat, apoteker di ruang rawat/poliklinik Panitia Farmasi dan Terapi RSIA Puri Betik Hati melaporkan hasil evaluasi pemantauan ESO kepada Komite Medik dan Keperawatan dan menyebarluaskannya ke seluruh departemen medik/instalasi/unit pelayanan di RSIA Puri Betik Hati sebagai umpan balik/edukasi
Kesalahan Obat 1. Kesalahan obat adalah kesalahan yang terjadi pada tahap penulisan resep, penyiapan/peracikan atau pemberian obat baik yang menimbulkan efek merugikan ataupun tidak 2. Setiap kesalahan obat yang terjadi, wajib dilaporkan oleh petugas yang menemukan/terlibat langsung dengan kejadian tersebut atau atasan langsungnya 3. Pelaporan dilakukan secara tertulis menggunakan formulir laporan insiden ke tim keselamatan pasien RSIA Puri Betik Hati 4. Kesalahan obat harus dilaporkan maksimal 2x24 jam setelah ditemukannya insiden 5. Tipe kesalahan yang dilaporkan: a. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yaitu terjadinya insiden yang belum terpapar ke paisen b. Kejadia Tidak Cedera (KTC) yaitu suatu kejadian insiden yang sudah terpapat ke pasien tetapi tidak menimbulkan cedera c. Kejadian Tidak DIharapkan (KTD) yaitu suatu kejadian insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
60
6.
7.
Kesalahan obat dilaporkan dan ditindaklanjuti mengikuti Standar Prosedur Operaisonal Pelaporan Insiden dan Standar Prosedur Operasional Pelaporan Keselahan Obat Unit pelayanan jaminan mutu bertanggung jawab untuk menindaklanjuti laporan kesalahan obat
XII. Kajian Penggunaan Obat (Drug Utilization Review) 1. Kajian penggunaan obat merupakan pengkajian sistematik terhadap seluruh aspek penggunaan obat yang bertujuan untuk menjamin penggunaan obat yang aman dan cost effective serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Program ini mengevaluasi, menganalisis dan menginterpretasikan pola penggunaan obat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hasil pengkajian selanjutnya menjadi dasar dalam mengidentifikasi kekurangan dan menyusun strategi untuk perbaikan 2. Obat-obat yang diprioritaskan untuk ditinjau meliputi obat yang diduga banyak digunakna secara tidak raisonal, obat mahal dan obat yang sedang dievaluasi apakah akan dimasukkan, dikeluarkan atau dipertahankan sebagai obat formularium 3. Dalam setiap kali rapat PFT departemen, statisti perencanaan dan pemakaian obat harus disajikan dan didiskusikan untuk mengetahui permasalahn pengadaan dan penggunaan obat yang sedang terjadi 4. Dari data statistic obat dapat dilakukan analisis pareto (analisis ABC). Pemecahan masalah diutamakan pad akelompok obat yang menyerap biaya tinggi (kelompok A) dengan sasaran penekanan biaya secara bermakna 5. Statistic obat berguna pula untuk menghitung tingkat konsumsi RSIA Puri Betik Hati, yang dinyatakan dalam Defined Daily Dose (DDD) per 100 tempat tidur. Dengan
61
6.
7.
membandingkan tingkat konsumsi obat di RSIA Puri Betik Hati dengna rumah sakit yang setara dapat ditentukan apakah penggunaan satu macam/kelompok obat berlebihan, sedang, atau kurang Kajian kuantitatif penggunaan obat perlu dilanjutkan dengan kajian kuantitatif untuk mengetahui sebab dari timbulnya masalah obat, dan bagaimana cara mengatasinya Kajian penggunaan obat harus berlanjut dengan penentuan strategi/intervensi yang bertujuan untuk memecahkan masalah obat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk memajukan penggunaan obat yang rasional yaitu edukai (seminar, diskusi kelompok, bimbingan perorangan,pelayanan informasi obat), tatalaksana (audit, umpan balik), dan pembatasan (penghentian otomatis, pembagian lini penggunaan obat)
XIII. Pedoman Pengobatan 1. Pedoman pengobatan merupakan bagian dari pedoman pelayanan medik untuk satu penyakit tertentu yang diterbitkan oleh departemen. Pedoman itu merupakan kesepakatan yang didasarkan pada bukti ilmiah tertinggi, disesuaikan dengan kondisi lokal, disahkan oleh komite medik, dan harus diikuti oleh semua dokter yang sedang melayani pasien dengan penyakit tersebut 2. Pedoman pengobatan yang baik perlu mencakup informasi tentang pengobatan non farmakologik, penggunaan obat sesedikit mungkin, pertimbangan pemilihan obat yang berdasarkan efektivitas dan biaya, obat yang digunakan tercantum di dalam formularium, pernyataan obat mana yang masuk lini pertama, kedua, dan ketiga, dosis dan
62
3.
4.
lama pemberian, kontraindikasi dan efek samping, dan tingkat keahlian yang diizinkan meresepkan obat tertentu Satu pedoman pengobatan pertama kali dibuat rancangannya oleh tim yang ditunjuk oleh ketua departemen, kemudian diedarkan ke seluruh staf departemen dan PFT untuk dikomentari dan disempurnakan, dan terakhir diujicobakan di dalam pelayanan. Hasil uji coba diumpanbalikkan ke seluruh staf medis dan PFT Agar selalu mengikuti kemajuan dan perkembangan pengobatan yang mutakhir, maka pedoman pengobatan perlu ditinjau secara berkala, dimulai kembali denga penunjukan satu tim oleh kepala departemen, kemudian disempurnakan dan diujicobakan lagi.
XIV. Penilaian Obat Baru 1. Obat baru harus dinilai aspek kemanjuran, kemanfaatan, keamanan, kualitas, dan harganya. Penilaian obat baru harus dilakukan secara kritis yang bertujuan untuk memasukkan obat baru itu ke dalam formularium, atau untu menggantikan obat yang sudah ada di dalam formularium. Obat baru dapat menggantikan obat lama jika secara keseluruhan lebih unggul ditinjau dari aspek kemanjuran, kemanfaatan, keamanan, kualitas dan biayanya 2. Penilaian kemanjuran (efficacy) obat baru dilakukan melalui telaah kritis kepustakaan. Penilaian kemanfaatan dilakukan melalui in use trial dalam pelayanan dengna menghitung seluruh biaya yang timbul akibat penggunaan obat itu (cost effevtiveness study) dan membandingkannya dengan pengobatan standar. Penilaian keamanan dilakukan melalui telaah kritis
63
3.
4.
5.
kepustakaan, yang harus diikuti dengan program pemantauan efek samping di tempat pelayanan. Penilaian kualitas obat jadi dilakukan dengan memeriksa dokumentasi kendali mutu dari pabrik pembuat sediaan jadi yang meliputi sifat fisiko kimia bahan baku, formulai, uji stailitas, uji desintegrasi, uji disolusi, dan uji biavailabilitas dari batch pertama. Sumber informasi yang digunakan dalam telaah kritis harus dapat dipercayai, yaitu artikel asli yang diterbitkan oleh jurnal kedoktera yang mempunyai mekanisme peer review, tinjauan kepustakaan berupa meta analisis (Cochrane Library), newsletter yang mempunyai reputasi baik, dan buku ajar. Informasi yang diterbitkan atau disponsori oleh perusahaan farmasi perlu dibaca dengan cermat karena terkait dengan promosi yang membesarkan efektivitasi dan menutupi efek buruk obat. Sebagai panduan untuk telaah kritis kepustakaan dapat digunakan lembar check list agar dapat mengenali letak kesalahan dan bias dari suatu penelitian. Makin banyak ditemui kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan dan penulisan laporan penelitian, maka makin sukar untuk dipercaya hasil penelitian tersebut Instalasi farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan obat penelitian, berkoordinasi dengan peneliti agar sesuai dengan protocol yang digunakan
XV. Promosi Obat 1. Berdasarkan pedoman promosi yang dikeluarkan oleh WHO, klaim promosi obat harus dapat dipercaya, tidak berlebihan, jujur, informatif, seimbang, berdasarkan data terbaru, dapat diperiksa kebenarannya, dan dilakukan dengan cara-cara yang baik
64
2.
3. 4.
Cara promosi obat yang baik adalah memberi kesempatan kepada perusahaan obat untuk menyampaikan informasi tentang obat yang dipromosikan di hadapan PFT dan staf medis di departemen atau divisi. Presentasi kemudian dilanjutkan dengan tinjauan secara ilmiah oleh staf medis, ahli farmakologi, atau apoteker Obat sampel tidak diperbolehkan untuk digunakan di rumah sakit Promosi yang dilakukan dengan cara menjanjikan insentif kepada dokter, atau institusi melalui peresepan obat merupakan tindkaan yang harus dihindari dan diberi sanksi.
FORMULIR USULAN PENCANTUMAN NAMA OBAT DALAM FORMULARIUM
65
1. 2. 3. 4.
Nama Generik :______________________________________ Nama Dagang :_____________________________________ Bentuk dan kekuatan sediaan :_________________________ Nama obat yang sudah tercantum dalam formularium sekarang yang dpat dibandingkan dengan obat usulan: Tidak ada Ada, yaitu :______________________________________ 5. Alasan pengusulan (berdasarkan efektifitas dan keamanan: ______________________________________________________ ______________________________________________________ 6. Referensi yang mendukung (fotokopi naskah terlampir): a. ________________________________________________ b. ________________________________________________ c. ________________________________________________ 7. Apakah dengan penambahan obat yang diusulkan maka obat sebanding yang sudah tercantum perlu dihapuskan? Ya Tidak Alasan : __________________________________________________ __________________________________________________ Pangkalpinang, Mengetahui, Yang mengusulkan,
(………………………)
(…………………………)
FORMULIR PERMINTAAN KHUSUS OBAT NON FORMULARIUM
66
Nama generic : ___________________________ Nama dagang dan pabrik : ___________________________ Bentuk sediaan dan kekuatan : ___________________________ Nama pasien : ___________________________ Indikasi : ___________________________ Alasan permintaan : ___________________________ ______________________________________________________ Jumlah yang diminta : ___________________________
Mengetahui,
Pangkalpinang, Dokter yang meminta,
(……………………….) (………………………….) Catatan: Formulir ini harus diisi dengan lengkap, dicap RSIA Puri Betik Hati dan dikirimkan kepada Ketua Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) RSIA Puri Betik Hati Keputusan Panitia Farmasi dan Terapi (diisi oleh PFT) Disetujui Tidak Disetujui Alasan :________________________________________ Bandar Lampung, Ketua PFT RSIA PBH
………………………………………….
FORMULIR PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT PANITIA FARMASI DAN TERAPI
67
PASIEN Nama : NRM : Tgl.Lahir: L / P (Hamil/tidak hamil/tidak tahu) Suku : Berat Badan : Pekerjaan:
Penyakit Utama:
Kesudahan(beri tanda X) Sembuh Meninggal Sembuh dgn gejala sisa Belum sembuh Tidak tahu
Penyakit/kondisi lain yang menyertai : Gangguan ginjal Alergi Faktor industry, pertanian, kimia dan lain-lain Gangguan hati Kondisi medis lainnya REAKSI EFEK SAMPING OBAT (E.S.O)
Saat/tgl mula terjadi : Bentuk/manifestasi E.S.O yang terjadi :
Kesudahan E.S.O (beri tanda X) : Tanggal : Sembuh Meninggal Sembuh dengan gejala sisa Belum sembuh Tidak Tahu Reaksi E.S.O yang pernah dialami :
Data laboratorium (jika ada) :
Tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi reaksi E.S.O : OBAT Nama (Nama dagang/Pabrik)
Bentuk sediaan
Beri tanda X untuk obat yang dicurigai
Pemberian Rute
Dosis/waktu
Tgl masuk
Indikasi Pengguna an
Tgl akhir
Apakah reaksi E.S.O hilang setelah obat dihentikan? Apakah reaksi E.S.O yang sama timbul sewaktu obat Ya Tidak Tidak Tahu yang dicurigai digunakan kembali : Ya Tidak Tidak Tahu
PELAPOR Nama : Dokter perawat Asal ruangan/poliklinik :
Nama
farmasis
Bandar Lampung,…………………………………
: ( Bandar Lampung,………………
) Tanda tangan pelapor
Kirimkan formulir yang sudah diisi kepada : Sekretaris OBAT Panitia Farmasi dan Terapi d/a Instalasi Farmasi INTERAKSI
68
INTERAKSI OBAT Obat yang mempengaruhi (Obat 1) Alopurinol Amiodaron; steroid anabolic; simetidin; fluconazole; metronidazole Amiodaron; diltiazem Amiodaron; kloramfenikol; mikonazol Antasida Antasida
Obat yang dipengaruhi (obat 2)
Efek
Mekanisme
Azatioprin
Toksisitas obat 2 dapat meningkat Meningkat efek obat 2
Penghambatan enzim metabolisme obat 2 di hepar Penghambatan enzim metabolisme obat 2
Toksisitas obat 2 dapat terjadi Toksisitas obat 2 meningkat
Penghambatan ekskresi obat 2
Absorpsi obat 2 berkurang
Pembentukan khelat yang sukar diabsorpsi
Absorpsi obat 2 berkurang
Peningkatan pH di saluran cerna oleh obat 1, sedangkan obat 2 membutuhkan suasana
Antikoagulan oral (warfarin) Digoksin Fenitoin Besi (Fe); hormone tiroid; kuinolon; tetrasiklin Itrakonazole; ketoconazole
Penghambatan metabolisme obat 2
69
Antasida
Salisilat
Klirens obat 2 meningkat
Asetazolamide
Kuinidin
Aspirin
Antikoagulan oral (warfari) Golongan beta blocker
Efek smaping obat 2 meningkat Menimbulkan efek hipoprotrombinemik Efek obat 2 menurun
Barbiturate; fenitoine Calcium chanel blocker (verapamil, diltiazem, nikardipin) Diltiazem; eritromisin; fluvoksamin; verapamil Diuretic yang menyebabkan hypokalemia Eritromisin; klaritromisin; siklosporin
asam untuk dapat diabsorpsi Peningkatan pH urine (hanya terjadi jika dosis salisilat tinggi) Penghambatan ekskresi obat 2 Penghambatan fungsi platelet Peningkatan metabolisme obat 2 Penghambatan metabolisme obat 2
Karbamazepine; siklosporin
Efek obat 2 meningkat
Teofilin
Toksisitas obat 2 meningkat
Penghambatan metabolisme obat 2
Digoksin
Toksisitas obat 2 dapat terjadi
Peningkatan kepekaan reseptor terhadap obat 2
Golongan statin (lovastatin, simvastatin)
Efek samping miopati meningkat
Penghambatan metabolisme obat 2
70
Estrogen
Kortikosteroid
Efek obat 2 meningkat
Fenitoin
Doksisiklin; kortikosteroid; kuinolon Fenitoin
Efek obat 2 menurun
Fluconazole
Fluoksetin Fluvoksamin
Golongan azol (co: itrakonazole, ketoconazole, vorikonazole, fluconazole)
Golongan monoamine oxidase inhibitor Antidepresan trisiklik ( co: amitriptilin, imipramine, klomipramin, maprotilin, trimipramin) Calcium channel blocker, siklosporin
Kadar obat 2 dalam darah meningkat, sehingga dapat meningkatkan toksisitasnya Sindrom serotonin
Penghambatan metabolisme obat 2 Peningkatan metabolisme obat 2 Penghambatan metabolisme obat 2
Belum jelas
Toksisitas obat 2 dapat terjadi
Penghambatan metabolisme obat 2
Meningkatkan kejadian efek sampingobat 2
Penghambatan metabolisme obat 2
71
Golongan beta blocker Golongan beta blocker (terutama yang non selektif; co: propranolol) Golongan beta blocker (terutama yang non selektif, co: propanolol) Golongan fenotiazin (co: klorpromazin) Golongan kuinolon Golongan monoamine oxidase inhibitor Golongan monoamine oxidase inhibitor yang non selektif (co:
Prazosin
Hipotensi postural pada dosis pertama obat 2 Gejala hipoglikemia tertutupi (kecuali berkeringat)
Gangguan respon kardiovaskular oleh obat 1 Penghambatan reseptor beta 2
Insulin
Reaksi recovery kadar glukosa darah terhambat jika terjadi hipoglikemia
Penghambatan mobilisasi glukosa dari hepar
Levodopa
Efek obat 2 dihmbat
Ntagonis efek obat 2
Digoksin
Toksisitas obat 2 dapat terjadi
Antidiabetes (insulin, antidiabetes oral)
Dapat terjadi hipoglikemia
Penghambatan ekskresiobat 2; pergeseran dari ikatan protein plasma Aditif
Levodopa
Dapat terjadi hipertensi krisis
Golongan sulfonilurea
Penghamabatan konversi fenilefrin
72
tranilsipromin, fenelzin) Golongan tiazid Hormon tiroid Kaolin-pektin Karbamazepin Karbamazepin
Klaritromisin Klaritromisin; danazol; isoniazid Kolestiramin
Litium Antikoagulan oral (warfari) Digoksin Antikoagulan oral (warfarin) Calcium channel blocker; doksisiklin; estrogen; haloperidol; kortikosteroid; siklosporin; takrolimus Siklosporin
Toksisitas obat 2 meningkat Efek obat 2 meningkat Efek obat 2 mneurun Efek obat 2 menurun Efek obat 2 menurun
Efek obat 2 meningkat
Karbamazepin
Efek obat 2 meningkat
Furosemide; mikofenolat; golongan tiazid; hormone tiroid; warfarin
Efek obat 2 meningkat
Penurunan eksresi obat 2 Peningkatan katabolisme faktor pembekuan Penghambatan absorpsi obat 2 Penghamatan metabolisme obat 2 Peningkatan metabolisme obat 2
Penghambatan metabolisme obat 2 Penghambatan metabolisme obat 2 Penurunan absorpsi obat 2
73
Kotrimoksazol
Antikoagulan oral (warfarin)
Efek obat 2 meningkat
Kuinolon
Kafein; teofilin
NSAID
Antikoagulan oral (warfarin) ACE inhibitor
Toksisitas obat 2 meningkat Efek obat 2 meningkat
Penghambatan enzim metabolisme; penggeseran dari ikatan protein plasma Penghambatan metabolisme obat 2 Penghambatan fungsi platelet
Efek antihipertensi obat 2 mneurun
Penghambatan COX 1 oleh obat 1
Efek diuretik dan antihipertensi obat 2 menurun Efek obat 2 menurun
Perubahan pH saluran cerna yang menyebabkan obat 2 sulit diabsorpsi Perubahan pH di saluran cerna yang menyebabkan obat 2 sulit diabsorpsi
Efek obat 2 berkurang
Peningkatan metabolisme levodopa di luar otak dengna adanya piridoksin yang berlebihan, sehingga jumlah
NSAID (aspirin, ibuprofen, indometasin) NSAID (indometasin) Penghambat pompa proton (co: omeprazol, lansoprazol, pantoprazo) Piridoksin
Furosemide Itrakonazole; ketokonazole
Levodopa
74
Rifampisin
Salisilat
Antidepresan trisiklik dan heterosiklik (co: amitriptilin); golongan calcium chanel blocker, golongan azol (co: itrakonazole, ketoconazole, vorikonazol); golongan beta blocker, fenitoin; kortikosteroid; kuinidin siklosporin; sulfonilurea; teofilin, warfarin Metotreksat
Efek obat 2 menurun
Spironolakton
Suplemen kalium
Sukralfat
Golongan kuinolon
Toksisitas obat 2 meningkat Hiperkalemia (terutama pada pasien dengan ganggan fungsi ginjal) Efek obat 2 menurun
Teofilin
Litium
Efek obat 2 menurun
yang akan masuk ke otak berkurang Peningkatan metbaolisme obat 2
Penghambatan ekskresi obat 2 Aditif Penghambatan absorpsi kuinolon Peningkatan ekskresi obat 2
75
Verapamil
Digoksin
Sumber : Stockley edisi ke 6 dan Katzun
Toksisitas obat 2 dapat terjadi
Penghambatan eksresi renal dan non renal obat 2
76
DAFTAR SEDIAAN GENERIK DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI 2017 No 1 2 3 4
Nama Generik Allopurinol Alprazolam Ambroksol Aminofilin
5
Amlodipine besilate
6
Amoksisilin
7 8 9 10
Ampisilin Antasida DOEN Asam askorbat (vit C) Asam Mefenamat
11
Asam Traneksamat
12 13 14 15
Asiklovir Asiklovir Atropin sulfat Azitromisin
16
Benzatin Benzil Penisillin
17 18
Bisoprolol Deksametason
19
Digoxin
Nama Sediaan Generik Allopurinol tablet 100 mg Alprazolam 0,5 mg Ambroxol tablet 30 mg; sirup Aminophyllin tablet 200 mg; inj Amlodipine tablet 5 mg; 10 mg Amoxicillin kaplet 500 mg; sirup kering 125 mg/5 ml Ampicillin inj 1 gr Antasida DOEN tab; suspensi Vitamin C tab 50 mg Asam Mefenamat tablet 500 mg Asam Traneksamat tablet 500 mg; inj 250 mg; 500 mg Acyclovit tab 200 mg; 400 mg Acyclovir cream Atropine sulfate inj 1 mg/ml Azithromycin tab 500 mg; sirup 200 mg/5 ml Benzatin Benzil Penisilin 1,2 juta UI; 2,4 juta UI Bisoprolol tablet 5 mg Dexamethasone tablet 0,5 mg; inj 5 mg/ml Digoksin tablet 0,25 mg
77
20
Diklofenak
21 22 23 24 25
Doksisiklin Domperidon Efedrin HCl Epinefrin Eritromisin stearat
26 27
Fenitoin Natrium Furosemid
28 29 30 31 32 33 34 35
Gentamisin Gentamisin Glibenklamid Glimepirid Gliseril guaiakolat Hidroklortiazid Hidrokortison asetat Ibuprofen
36 37 38 39
Isoniazid Kalsium karbonat Kanamisin sulfat Kaptopril
40 41 42 43 44 45 46
Ketokonazol Ketokonazol Ketoprofen Ketorolak trometamin Klindamisin Klobazam Kloramfenikol
47
Klorfeniramin maleat
Natrium diklofenak tab 50 mg; 25 mg Doxicycline tablet 100 mg Domperidone tablet 10 mg Ephedrine HCl inj 50 mg/ml Ephinephrine inj Erythromycin tab 500 mg; sirup Phenytoin kaps 100 mg; inj Furosemide tablet 40 mg; injeksi Gentamicyn inj 40 mg/2 ml Gentamycin salep 0,1% Glibenclamide 5 mg Glimepiride 2 mg Glycerylguaiacolate Hydrocholrtiazide Hydrocortisone cream Ibuprofen tab 200 mg; 400 mg; sirup Isoniazid tablet 100 mg CaCO3 kaps 500 mg Kanamycin inj 1 g Captopril tablet 12,5 mg; 25 mg Ketoconazole tab 200 mg Ketoconazole cr 2% Ketoprofen tablet 100 mg Ketorolac inj 30 mg/ml Clindamycine kapsul 300 mg Clobazam tablet 10 mg Chloramphenicol kapsul 500 mg Chlorpheniramine HCl tablet
78
48
Kotrimoksazol
49 50 51 52 53
Lansoprazole Lidokain HCl Meropenem Metformin HCl Metil prednisolon asetat
54
Metil prednisolon asetat
55
Metronidazol
56 57 58
Nifedipin Nistatin Omeprazole
59
Ondansetron HCl
60
Parasetamol
61 62 63 64
Pirazinamid Prednison Propanolol HCl Propiltiourasil
65
Ranitidin
66
Rifampisin
67 68
Salbutamol Sefadroksil
69
Sefepim
Cotrimoxazole tablet 480 mg; suspensi 240 mg/5 ml Lansoprazole kapsul 30 mg Lidocaine inj 2% Meropenem inj 500 mg; 1 g Metformin 500 mg Methylprednisolone tab 4 mg; 8 mg; 16 mg Methylprednisolone inj 125 mg; 500 mg Metronidzole tablet 500 mg; larutan infus 500 mg/100 ml Nifedipine tablet 10 mg Nistatin drop 100.000 IU/ml Omeprazole kaps 20 mg; injeksi 40 mg Ondansetron tablet 4 mg; 8 mg; inj. 4 mg; 8 mg Paracetamol tablet 500 mg; drop; sirup Pyrazinamide tablet 500 mg Prednisone tablet 5 mg Propanolol HCl tablet 10 mg Propylthiourazil tablet 100 mg Ranitidin tablet 150 mg; inj 50 mg/2 ml Rifampisin tablet 300 mg; 450 mg; 600 mg Salbutamol tablet 2 mg Cefadroxil kapsul 500 mg; sirup kering 125 mg/5 ml Cefepime 1 g
79
70
Sefiksim
71 72 73 74 75 76
Sefoperazon Sefotaksim Seftazidim Seftriakson Simvastatin Siprofloksasin
77 78
Spironolakton Tramadol HCl
79
Valproat
Cefixime kapsul 100 mg; kaplet 200 mg; sirup kering 100 mg/5 ml Cefoperazone inj 1 g Cefotaxime inj 1 g Ceftazidime 1 g Ceftriaxone 1 g Simvastatin tablet 10 mg Ciprofloxacin tablet 500 mg; infus Spironolactone tablet 25 mg Tramadol HCl kapsul 50 mg; inj 50 mg/ml Asam valproat sirup 250 mg/5 ml
80
INDEKS KELAS TERAPI NO KELAS TERAPI 1 1.1 1.2 1.3 2 2.1 2.2 3 4 4.1 4.2 5 6 6.1 6.1.1 6.1.2 6.2 6.2.1 6.2.2 6.2.3 6.2.4 6.2.5 6.2.6 6.2.7 6.2.8 6.3 6.4
KELAS TERAPI
HALAMAN
ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTI REMATIK, ANTIPIRAI ANALGESIK NARKOTIK ANALGESIK NON NARKOTIK ANTIREMATIK, ANTIPIRAI ANASTETIK ANASTETIK LOKAL ANASTETIK UMUM ANTIALERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN KHUSUS UMUM ANTIEPILEPSI ANTIMIKROBA ANTIELMINTIK Antelmintik Intestinal Antifilaria ANTIBAKTERI Golongan Penisilin Golongan Aminoglikosida Golongan Kloramfenikol Golongan Kuinolon Golongan Makrolida Golongan Sefalosforin Golongan Tetrasiklin Golongan Lain-Lain ANTITUBERKULOSIS ANTIFUNGI
1 1 1 3 3 3 3 4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 7 7 8 8 8 10 10 11 11
81
6.5 6.6 7 8 9 10 10.1 10.2 11 11.1 11.2 12 13 13.1 13.1.1 13.1.2 13.2 13.2.1 13.2.2 13.2.3 13.2.4 13.3 13.4 13.5 14 14.1 14.2 14.3 14.3.1 14.3.2 14.3.3
ANTIMALARIA ANTIVIRUS ANTIMIGRAIN/ANTIVERTIGO ANTIANEMI ANTIKOAGULAN PRODUK DARAH DAN PENGGANTI PLASMA FRAKSI PLASMA UNTUK PEMAKAIAN KHUSUS PENGGANTI PLASMA ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN ANTISEPTIK DESINFEKTAN DIURETIK HORMON, ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPSI ANTIDIABETIK Antidiabetik Oral Antidiabetik Parenteral HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS Estrogen Progesteron Kontraseptik Induktor Ovulasi HORMON TIROID DAN ANTITIROID KORTIKOSTEROID DAN KORTIKOTROPIN HORMON LAIN OBAT KARDIOVASKULAR ANTIANGINA ANTIDISRITMIA ANTIHIPERTENSI Gol. ACE Inhibitor Gol. Beta Blocker Gol. Calcium Chanel Blocker
12 12 12 12 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18
82
14.3.4 14.3.5 14.4 14.5 14.5.1 14.5.2 14.6 14.7 15 15.1 15.2 15.3 15.4 15.5 16 16.1 16.2 17 17.1 17.1.1 18 18.1 18.2 19 19.1 20 20.1 20.2 21 21.1 21.2 21.3 21.4 21.5
Gol. Angiotensin II Antagonist Golongan lain-lain GLIKOSIDA JANTUNG OBAT UNTUK SYOK Inotropik Vasokonstriktor PENURUN KOLESTEROL LAIN-LAIN OBAT TOPIKAL UNTUK KULIT ANTIBAKTERI ANTIFUNGI ANTIVIRUS ANTIINFLAMASI DAN ANTIPRURITIK LAIN-LAIN LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI, DLL ORAL PARENTERAL OBAT UNTUK MATA TOPIKAL Antimikroba UTEROTONIK DAN RELAKSAN USUS UTEROTONIK RELAKSAN USUS PSIKOFARMAKA ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA RELAKSAN OTOT PERIFER DAN PENGHAMBAT KOLINESTERASE PENGHAMBAT NEUROMUSKULAR OBAT UNTUK MISTENIA GRAVIS OBAT UNTUK SALURAN CERNA ANTASIDAN DAN ULKUS ANTIEMETIK ANTIHEMOROID ANTISPASMODIK OBAT UNTUK DIARE
18 18 18 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 21 21 21 21 23 23 23 23 23 24 24 24 25 25 25 25 25 26 27 27 28
83
21.6 21.7 22 22.1 22.2 22.3 22.4 23 23.1 23.2 24 24.1 24.2 25 26 26.1 26.2
LAKSATIF LAIN-LAIN OBAT UNTUK SALURAN NAFAS ANTIASMA ANTITUSIF MUKOLITIK EKSPEKTORAN OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN SERUM DAN IMUNOGLOBULIN VAKSIN OBAT UNTUK TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN ANTIBAKTERI TOPIKAL LAIN-LAIN VITAMIN, SUPLEMEN DAN MINERAL OBAT YANG MEMPENGARUHI SALURAN KEMIH ANTISEPTIK ALPHA BLOCKER
28 29 29 29 30 30 31 32 32 32 33 33 33 34 43 43 43
84
INDEKS NAMA GENERIK NO URUT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
NAMA GENERIK 1,25 di (OH) kolekalsiferol Albumin (Human Albumin) Alkohol Allopurinol Allylesterenol Alprazolam Alumunium Hidroksida + Magensium hidroksida + Semitikon Ambroxol Amikasin Aminofillin Amlodipine Besilat Amoksisilin Amoksisilin + Klavulanat Ampicilin + Sulbactam Ampisilin Antasida DOEN Aqua pro injeksi Asam Amino Asam Amino + Vitamin + Elektrolit Asam Askorbat Asam folat Asam Folat Asam Mefenamat Asam Pipemidat Asam Traneksamat Asam Ursodeoksikhlolat Asetosal Asiklovir
NO KELAS TERAPI 25 10 11.1 1.3 13.2.1 19.1 21.1 22.3 6.2.2 22.1 14.3.3 6.2.1 6.2.1 6.2.1 6.2.1 21.1 16.2 16.2 16.2 25 8 25 1.2 26.1 9 21.7 1.2 6.6
85
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
Asiklovir Atorvastatin Atrakurium Besilate Atropine Sulfat Atropine Sulfat Attapulgit Azitromisin Benzatin Benzil Penisilin Besi (III) dalam bentuk garam sulfat, fumarat Betahistin mesilat Betahistin Mesilat Betamethasone Valerat Bisakodil Bisoprolol Bisoprolol Bromhexin HCl Bromokriptin Bupivacain HCl Centella Asiatica + Vit. E Ciprofloxacin Clobazam Codeine, phenyltoloxamine, guaifenesin Curcumin Deksametasone Deksamethasone natrium fosfat Deksketoprofen Trometamol Dexametasone Diazepam Diazepam Difenhidramin HCl Digoksin
15.3 14.6 20.1 4.1 21.4 21.5 6.2.5 6.2.1 8 7 21.2 15.4 21.6 14.1 14.3.2 22.3 13.5 2.1 15.5 6.2.4 19.1 22.4 21.7 13.4 22.1 1.2 14.5.2 5 19.1 3 14.4
86
60. 61. 62. 63.
64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87.
Doksisiklin Domperidone Dopamin HCl Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc picolinate 10 mg, selenium 15 mcg, ascorbic acid 50 mg (kaplet); per 5 ml Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc picolinate 5 mg, selenium 15 mcg Ephedrin HCl Ephedrin HCl Epinefrin Epinefrin HCl Eritromisin Estradion Valerat Etakridin laktat Etambutol Fenazopiridin Fenitoin Natrium Fentanil Flutikason Propionate Formalin Furosemid Fursultiamine HCl Fursultiamine HCl (dan vit B2) Garam Oralit Gentamicin Gentamisin Gentamisin Gentamisin Glibenklamide Glimepiride Gliseril Guaiakolat
6.2.7 21.2 14.5.1 25
14.5.2 22.1 22.1 14.5.2 6.2.5 13.2.1 11.1 6.3 26.1 5 1.1 22.1 11.2 12 25 25 21.5 24.1 6.2.2 15.1 17.1.1 13.1.1 13.1.1 22.4
87
88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115.
Gliseril guaiakolat 150 mg, dextrometorphan HBr 7.5 mg, phenylpropanolamine HCl Gliseril guaiakolat 50 mg, paracetmaol 500 mg, fenilefrin HCl 10 mg, deksklorfeniramin maleat 2 mg, Gliseril Guaiakolat, salbutamol Glukosa Granisetron Hidrogen Peroksida Hidrokortisone Asetat Hidroksietil starch Hidrosmin Hiosin N Butil Bromide Ibuprofen Insulin Analog Aspart Iodin Povidon Isofluran Isoksuprin HCl Isoniazid Isoniazid + Vit B6 Isosorbid Dinitrat Kalisum Glukonat Kalisum Organik Aquamin Kalium Klorida Kalium Klorida Kalium Klorida Kalsium Glukonat Kalsium Glukonat Kalsium Hidrogen Fosfat Kalsium Laktat Kandesartan
22.4 22.4 22.4 16.2 21.2 11.1 15.4 10 21.3 21.4 1.2 13.1.2 11.1 2.2 18.2 6.3 6.3 14.1 16.2 25 16.1 16.2 25 4.1 25 25 25 14.3.4
88
116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132.
133. 134. 135.
136.
Kaptopril Karbo Adsorben Ketamin HCl Ketoconazole Ketoconazole Ketoprofen Ketorolac Trometamin Klindamisin Klomifen Sitrat Kloramfenikol Kloramfenikol Klorfeniramin Maleat Klorfeniramin Maleat + Dexametasone Klorheksidin diglukonat Klorokuin fosfat Kodein HCl Komb. Besi (II) Fumarat 325 mg, asam folat 1.5 mg, sianokobalamine 15 mcg, kalsium karbonat 200 mg, kolekalsiferol 400 IU, asam askorbat 75 mg, sorbitol 32.5 mg Komb. Ca 200 mg, Vit D3 100 IU, tuna fish oil 200 mg Komb. Coral Ca 500 mg, natural soy isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit B6 3.000 mcg, Zn 2.500 mcg Komb. Curcuminoid 2 mg, beta carotene 10% 4 mg, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit D 100 iu, dexpanthenol 3 mg, Ca pidolate 300 mg, fructo-oligosaccharide 300 mg Komb. Fe carbonyl 83 mg, ascorbic acid 150 mg, folic acid 1 mg, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B6 5 mg, vit B12 10 mcg,
14.3.1 4.2 2.2 6.4 15.2 1.2 1.2 6.2.8 13.2.4 6.2.3 17.1.1 3 3 11.2 6.5 22.2 25
25 25 25
25
89
niacinamide 30 mg, Ca Pantothenate 15 mg, Zn 15 mg, lysine HCl 50 mg 137. Komb. Fenugreek seed extr trigonella foenum graecum ext 600 mg, katuk leaves extr sauropus androgynus extr 100 mg, vit B12 20 mch 138. Komb. folic acid 1 mg, beta carotene 10.000 IU, vit B1 3 mg, vit B2 3.4 mg, nicotinamide 20 mg, vit B6 100 mg, vit B12 4 mcg, vit D3 400 IU, vit K1 50 mcg, biotin 30 mcg, copper gluconate 0.1 mg, Fe polymaltose complex (IPC) 30 mg, DHA from algae 40 mg, arachidonic acid 8 mg 139. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg, niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5 mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50 mg 140. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg, niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5 mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper sulfate 0.1 mg,K iodide 0.1 mg, Na fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50 mg 141. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, Mg 100 mg, Zn 15 mg, fructooligosacharide 50 mg, ginger extr 200 mg
25
25
25
25
25
90
142. Komb. Natrium Lauril Sulfoasetat + Natrium asetat + Asam sorbet + PEG + Sorbitol 143. Komb. Natural Fish oil 200 mg, EPA +DHA, folic acid 800 mcg, fructooligosaccharide 50 mg, Vit. E 10 mg 144. Komb. Per 0,6 ml : Vit A 2000 IU, Vit. C 30 mg, vit D 400 IU, Vit B1 1 mg, B2 1,2 mg, B5 1 mg, B12 2 mcg, nicotinamide 10 mg, pantothenol 5 mg, lysine HCl 25 mg 145. Komb. Placenta extr 15 mg, Vit B12 20 mcg; Ca Phosphate tribasic 12 mg
21.6
146. Komb. Trigonella foenum-graecum seed extr 600 mg, Sauropus androgynus extr 100 mg 147. Komb. Tuna Oil 179 mg, omega-3 64,5 mg, DHA 48,5 mg, EPA 12,5 mg, folic acid 400 mcg, Vit A 345 IU, vit D3 34,5 IU, vit B12 0,5 mcg, vit B6 150 mcg, Ca Carbonate 100 mcg, Mg Oxide 62,5 mg, Fe Fumarate 23,5 mg 148. Komb. Vit A 5.000 IU, vit D 400 IU, vit B1 1 mg, vit B2 1.2 mg, vit B6 1 mg, nicotinamide 10 mg, dexpanthenol 5 mg, vit C 50 mg 149. Komb. Vit A 850 IU, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, nivotinamide 3 mg, choline 12 mg, Llysine HCl 100 mg, Ca hypophosphite 500 mg, cod liver oil 8 mg, curcuma extr 12 mg 150. Komb. Vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vita B6 2.5 mg, vit B12 3 mcg, nicotinamide 20
25
25
25
25
25
25
25
25
91
mg, d (+) pantothenol 3 mg 151. Komb. Vit B1 50 mg, Vit B2 25 mg, vit B6 10 mg, Vit B12 5 mcg, vit C 500 mg, nicotinamide 100 mg, pantothenic acid 18,4 mg 152. Komb. Vit. A 5000 IU, B1 3 mg, B2 2 mg, B6 6 mg, B12 5 mcg, Vit.C 50 mg, Vit D 400 IU, nicotinamide 20 mg, lysine HCl 250 mg, d-pantothenol 5 mg, l-glutamic acid 25 mg 153. Komb.Vit A 2400 IU, B1 4 mg, B2 1,2 mg, B6 1,2 mg, B12 4 mcg, Vit.C 60 mg, Ca. Pantothenate 6 mg, Choline 12 mg, Inositol 12 mg, Ca Gluconate 300 mg, Ca. Hypophosphite 20 mg, L-lysine HCl 200 mg 154. Kombinasi Vit. B1 100 mg, B6 200 mg, B12 300 mcg 155. Kotrimoksazol 156. Kuinin 157. Lactobacillus acidophilus 158. Lactobacillus helveticus 159. Lactobacillus rhamnosus 160. Lactobacillus rhamnosus + Lactobacillus reuteri 161. Laktulosa 162. Lanolin Anhidrous 163. Lansoprazole 164. Lar. Komb. (dalam 1 L) Na 50 meq, K 20 meq, Cl 50 meq, Laktat 20 meq, glukosa 27 g 165. Larutan kombinasi (dalam 1 liter); Natrium 60 mek, K 10 mek, Cl 50 mek, Laktat 20 mek, glukosa 27 g 166. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl
25
25
25
25 6.2.8 6.5 21.7 21.7 21.7 6.4 21.6 15.5 21.1 16.2 16.2 16.2
92
0,225% 167. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 0,45% 168. Levonorgestrel + Etinilestradiol 169. Lidocain HCl 170. Lidocain HCl 171. Lisinopril 172. Lithospermi Radix Extractum, Aethylis Aminobenzoas, Dibucaini HCl, Cetrimide 173. Loperamide HCl 174. Loratadine 175. L-Tiroksin Natrium 176. Magnesium Sulfat 177. Magnesium Sulfat 178. Mebhidrolin Napadisilat 179. Medroksi Progesteron Asetat + Estradionil Sipionat 180. Mekobalamin 181. Meropenem 182. Metformin HCl 183. Methylprednisolone Asetat 184. Metildopa Anhidrat 185. Metilergometrin Malleat 186. Metoklopramide HCl 187. Metronidazole 188. Metronidazole + Nistatin 189. Midazolam 190. Mikonazole 191. Misoprostol 192. Misoprostol 193. Mofetil Mikofenolat 194. Mometasone Furoat 195. Morfin Sulfat
16.2 13.2.3 2.1 14.2 14.3.1 21.3 21.5 3 13.3 5 18.2 3 13.2.3 25 6.2.8 13.1.1 13.4 14.3.5 18.1 21.2 6.2.8 6.4 2.2 15.2 18.1 21.1 1.3 15.4 1.1
93
196. Mupirocin 197. Natrium 15 meq, Kalium 4 meq, glucose 4 g, cloride 13 meq, citrate 2 meq 198. Natrium Bikarbonat 199. Natrium Bikarbonat 200. Natrium Diklofenak 201. Natrium Klorida 202. Natrium Klorida 203. Neomisin + Polimiksin + Deksametason 204. Neostigmin Metilsulat 205. Nifedipin 206. Nifedipine 207. Nistatin 208. Nomegestrol Asetat 209. Noretisteron 210. Obat Batuk Hitam 211. Oksitosin 212. Omeprazole 213. Ondancetron HCl 214. Ophiocephalus striatus extr 215. Oralit 216. Pantoprazol 217. Paracetamol + Tramadol 218. Paracetmaol 219. Petidin HCl 220. Phenobarbital Na 221. Piracetam 222. Pirantel Pamoat 223. Piratiasin teoklat + Vit B6 224. Pirazinamid 225. Polikresulen 226. Polikresulen + Sinkokain
15.1 16.1 4.1 16.2 1.2 16.2 24.2 17.1.1 20.2 18.2 14.3.3 6.4 13.2.2 13.2.2 22.4 18.1 21.1 21.2 25 16.1 21.1 1.2 1.2 1.1 19.1 14.7 6 21.2 6.3 11.1 21.3
94
227. 228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258.
Prednisone Primakuin Progesterone Promethazine theoclate Propanolol HCl Propiltiourasil Propofol Propranolol HCl Pseudoephedrin Pseudoephedrin HCl + Triprolidine Ranitidin Rifampisin Ringer Asetat Ringer Laktat Salbutamol Salbutamol + Ipatropium bromide Salmoterol + Flutikason Propionate Sefadroksil Sefazolin Sefepim Sefiksim Sefoperazone Sefotaksim Seftazidime Seftriaxone Sefuroxim Seng Sulfat Serum Antitetanus Setirizine Simvastatin Spironolaktone Sukralfat
13.4 6.5 13.2.2 7 14.2 13.3 2.2 14.3.2 3 3 21.1 6.3 16.2 16.2 22.1 22.1 22.1 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 6.2.6 21.5 23.1 3 14.6 12 21.1
95
259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276. 277. 278. NO
Tamsolusin Tiamfenicol Tramadol HCl Triamsinolone Asetonid Vaksin BCG Vaksin campak Vaksin difteri dan tetanus Vaksin Hepatitis A Vaksin Hepatitis B Vaksin IgG Hepatitis B Vaksin Influenza Vaksin Kombiasi DPT, Hib, Polio Vaksin Kombinasi DPT, Hepatitis B, Polio, Hib Vaksin Pneumokokus Vaksin PPD Vaksin Rotavirus Vaksin Tifoid Vaksin Varicella Valproat Vitamin K1 INDEKS NAMA DAGANG
1. 2. 3. 4.
NAMA DAGANG Afolat Afolat Albothyl Alegi
5.
Alinamin F
6.
Aminofusin Paed
26.2 6.2.3 1.2 13.4 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 23.2 5 25
NAMA GENERIK Asam folat Asam Folat Polikresulen Klorfeniramin Maleat + dexamethasone Fursultiamine HCl dan Vit B2 Asam Amino + Vitamin + Elektrolit
HALAMAN 12 34 14 4 34 21
96
7. 8. 9.
Aminosteril Infant Amoxan Analtram
10. 11.
Anbacim Anvomer B6
12.
Apialys drop
13.
Apialys sirup
14. 15. 16. 17. 18. 19.
Asering ATS Avaxim 80 Azomax Bactesyn Becom C
Asam Amino Amoksisilin Paracetamol + Tramadol Sefuroxim Piratiasin Teoklat + Vit B6 Komb. Per 0,6 ml : Vit A 2000 IU, Vit. C 30 mg, vit D 400 IU, Vit B1 1 mg, B2 1,2 mg, B5 1 mg, B12 2 mcg, nicotinamide 10 mg, pantothenol 5 mg, lysine HCl 25 mg Komb. Vit. A 5000 IU, B1 3 mg, B2 2 mg, B6 6 mg, B12 5 mcg, Vit.C 50 mg, Vit D 400 IU, nicotinamide 20 mg, lysine HCl 250 mg, dpantothenol 5 mg, lglutamic acid 25 mg Ringer Asetat Serum Antitetanus Veksin Hepatitis A Azitromisin Ampisilin-Sulbactam Komb. Vit B1 50 mg, Vit B2 25 mg, vit B6 10 mg, Vit B12 5 mcg, vit C 500 mg, nicotinamide 100 mg, pantothenic acid 18,4 mg
21 6 2 9 27 36
35
23 32 33 8 7 38
97
20. 21.
Betadine Betason N
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Biocef Biodiar Biothicol Biothicol Forte Bioxon Bisolvon Boraginol N
29. 30. 31. 32. 33. 34.
Breathy nasal drop Broadced Bufect Bunascan Buscopan Cal 95
35.
Calnic
36.
Cavit D3
37. 38. 39. 40. 41.
Cefat Cefazol Cefila Cefspan Cefxon
Iodin Povidon Betamethasone Valerat Sefotaksim Attapulgit Tiamfenikol Tiamfenikol Seftriaxone Bromhexin Lithospermi Radix Extractum, Aethylis Aminobenzoas, Dibucaini HCl, Cetrimide Natrium Klorida
13 20
Seftriaxone Ibuprofen Bupivacain HCl Hiosin N Butil Bromide Komb. Coral Ca 500 mg, natural soy isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit B6 3.000 mcg, Zn 2.500 mcg Kalisum organic aquamin Kalsium Hidrogen Fosfat Sefadroksil Sefazolin Sefixime Sefixime Seftriaxone
9 2 3 28 40
9 28 7 7 9 30 27
33
35 34 8 8 9 9 9
98
42. 43. 44.
Cellcept Cendo Fenicol ED Cendo Xitrol ED
45. 46. 47.
Cerini Cetinal Clamixin
48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.
Clarihis Clatax Clinmas Codipront Colcancetine Combantrin Combivent
55. 56. 57. 58.
Cripsa Curcuma Cyclo Progynova Cyclofem
59.
D5 ¼ NS
60.
D5 ½ NS
61. 62. 63. 64.
Decubal Depakene Depakote Dermanios
65.
Dexpain
Mofetil Mikofenolat Kloramfenikol Neomisin + Polimiksin + deksametasone Setirizine Setirizine Amoksisilin + Klavulanat Loratadine Sefotaksim Klindamisin Kodein HCl Kloramfenikol Pirantel Pamoat Salbutamol + Ipatropium bromide Bromokriptin Curcumin Estradion Valerat Medroksi Progesteron asetat + estradionil Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 0,225% Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 0,45% Lanolin Anhidrous Valproat Valproat Klorheksidin diglukonat Deksketoprofen Trometamol
3 23 23 4 4 6 4 9 10 30, 31 7 6 30 17 29 15 15 22 22 21 6 6 14 2
99
66.
Dexyclav
67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74.
Dom Dome Dopamet Dopamin HCl Dulcolax Dumin Durogesic Patch Elkana
75.
Emineton
76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83.
Engerix Enystin Epexol Erlamycetin EO Erysanbe Euthyrox Euvax Faktu
84. 85.
Falpro Farbion
Amoksisilin + klavulanat Domperidone Domperidone Metildopa anhidrat Dopamin HCl Bisakodil Paracetamol Fentanyl Komb.Vit A 2400 IU, B1 4 mg, B2 1,2 mg, B6 1,2 mg, B12 4 mcg, Vit.C 60 mg, Ca. Pantothenate 6 mg, Choline 12 mg, Inositol 12 mg, Ca Gluconate 300 mg, Ca. Hypophosphite 20 mg, L-lysine HCl 200 mg Besi (II) dalam bentuk garam sulfat, fumarat Vaksin Hepatitis B Nistatin Ambroxol Kloramfenikol Eritromisin L-Tiroksin Natrium Vaksin Hepatitis B Polikresulen + Sinkokain Valproat Kombinasi Vit B1 100 mg, B6 200 mg, B12 300 mcg
6 26 26 18 19 28 2 1 35
12 33 11 30 23 8 16 33 27 6 35
100
86.
Farbivent
87. 88. 89. 90. 91. 92. 93.
Farelax Farmadol Farmalat Farmasal Farsix Fartolin Ferofort
94.
Ferriz
95. 96. 97. 98. 99.
Fimahes Fixacep Flamicort Flixotide Floragyn
100. 101. 102. 103.
Flubio Folac Folac Folamil Genio
Salbutamol + Ipatropium bromide Atrakurium Besilate Paracetamol Nifedipin Asetosal Furosemide Salbutamol Komb. Fe carbonyl 83 mg, ascorbic acid 150 mg, folic acid 1 mg, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B6 5 mg, vit B12 10 mcg, niacinamide 30 mg, Ca Pantothenate 15 mg, Zn 15 mg, lysine HCl 50 mg Besi (II) dalam bentuk garam sulfat, fumarat Hidroksietil starch Sefixime Triamsinolon asetonid Flutikason Propionate Lactobacillus Rhamnosus + Lactobacillus reuteri Vaksin Influenza Asam folat Asam Folat Komb. folic acid 1 mg, beta carotene 10.000 IU, vit B1 3 mg, vit B2 3.4 mg, nicotinamide 20 mg, vit B6 100 mg,
30 25 2 24 1 14 30 40
12 13 9 17 30 11 33 12 34 42
101
104. 105. 106. 107.
Folavit Folavit Fortanest Fresco
108. 109. 110. 111. 112.
Furamin Gastrul Glibotic Harnal Histapan
113. 114. 115. 116.
Hyperhep B Hystolan Ikalep Imunos
117. Induxin 118. Infanrix Hexa
vit B12 4 mcg, vit D3 400 IU, vit K1 50 mcg, biotin 30 mcg, copper gluconate 0.1 mg, Fe polymaltose complex (IPC) 30 mg, DHA from algae 40 mg, arachidonic acid 8 mg Asam folat Asam Folat Midazolam Klorheksidin diglukonat Fursultiamine HCl Misoprostol Amikasin Tamsolusin Mebhidrolin Napadisilat Vaksin IgG Hepatitis B Isoksuprin HCl Valproat Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc picolinate 10 mg, selenium 15 mcg, ascorbic acid 50 mg (kaplet); per 5 ml Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc picolinate 5 mg, selenium 15 mcg Oxytocin Vaksin kombinasi DPT, Hib, Polio
12 34 3 14 34 24, 26 7 43 4 33 24 6 34
24 33
102
119. Intunal F
120. KAEN 3A
121. KAEN 3B
122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129.
Kalfoxim Kalmoxilin Kalnex Kaltrofen Ketalar Ketamin-Hameln Ketricin Kolkatriol
130. 131. 132. 133. 134.
KSR KSR KTM Kutoin L Bio
135. Lacedim 136. Lacophen
Gliseril guaiakolat 50 mg, paracetmaol 500 mg, fenilefrin HCl 10 mg, deksklorfeniramin maleat 2 mg, Larutan kombinasi (dalam 1 liter); Natrium 60 mek, K 10 mek, Cl 50 mek, Laktat 20 mek, glukosa 27 g Larutan kombinasi (dalam 1 liter); Natrium 50 mek, K 20 mek, Cl 50 mek, Laktat 20 mek, glukosa 27 g Sefotaksim Amoksisilin Asam Traneksamat Ketoprofen Ketamin HCl Ketamin HCl Triamcinolon asetonid 1,25 si (OH) kolekalsiferol Kalium Klorida Kalium Klorida Ketamin HCl Phenytoin Lactobacillus Acidophilus Seftazidime Tiamfenikol
32
22
22
9 6 12 2 3 3 17 34 21 34 3 5 29 9 7
103
137. Lactafar
138. Lactamam
139. Lactamor
140. Lactopain 141. Lagesil 142. Laktafit
143. Lameson 144. 145. 146. 147. 148.
Lanakeloid E Lapibal Lapicef Lapiflox Lapimox
Komb. Natural Fish oil 200 mg, EPA +DHA, folic acid 800 mcg, fructooligosaccharide 50 mg, Vit. E 10 mg Komb. Trigonella foenum-graecum seed extr 600 mg, Sauropus androgynus extr 100 mg Komb. Fenugreek seed extr trigonella foenum graecum ext 600 mg, katuk leaves extr sauropus androgynus extr 100 mg, vit B12 20 mch
37
Ketorolac Trometamin Alumunium Hidroksida + Magnesium Hidroksida + Simetikon Komb. Placenta extr 15 mg, Vit B12 20 mcg; Ca Phosphate tribasic 12 mg
2 25
Methylprednisolone asetat Centella Asiatica + Vit E Mekobalamin Sefadroksil Ciprofloxacin Amoksisilin
16
37
36
38
21 43 8 8 6
104
149. Lapisiv
Lapistan Lapixime Lasal Lasal Ekspectorant 154. Latropil 155. Liprolac 150. 151. 152. 153.
156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165.
Lodia Lutenyl L-Zinc Mefinal Mefurosan Cr Merofen Merotic Mertigo Mertigo Metvell
166. 167. 168. 169. 170.
Meylon Meylon Mezatrin MgSO4 Otsu Microgynon
171. Microlax
Gliseril guaiakolat 150 mg, dextrometorphan HBr 7.5 mg, phenylpropanolamine HCl Asam Mefenamat Sefotaksim Salbutamol Gliseril Guaiakolat + slabutamol Piracetam Lactobacillus Rhamnosus Loperamide Nomegesterol asetat Seng sulfat Asam Mefenamat Mometasone Furoat Meropenem Meropenem Betahistin mesilat Betahistin Mesilat Methylergometrin malleat Natrium Bikarbonat Natrium Bikarbonat Azitromisin Magnesium Sulfat Levonorgesterol + Etinilestradiol Kombinasi Natrium Lauril sulfoasetat + Natrium sitrat + asam sorbet + PEG + Sorbitol
32
1 9 30 31 19 29 28 15 28 1 20 10 10 12 26 24 5 22 8 6 15 28
105
172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179.
Mikasin Miloz MST Mucera Mycoderm Nazovell Neciblok Neogynoxa
Neogynoxa ovula New Diatab Noprostol Norelut Norit Novorapid Flexpen 186. Nufapreg 180. 181. 182. 183. 184. 185.
187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194.
Nymiko OBH Combi ODR Onetic Opilax Opimer Opimox Osfit DHA
195. 196. 197. 198.
Ottopan Ottozol Oxyla Pediacel
Amikasin Midazolam Morfin Sulfat Ambroxol Ketoconazole Ketoprofen Sukralfat Metronidazole + Nistatin Metronidazole Attapulgit Misoprostol Noretisteron Karbo Adsorben Insulin Analog Aspart
7 3 1 30 11 2 26 11
Promethazine theoclate Nistatin Obat Batuk Hitam Ondancetron HCl Ondancetron HCl Laktulosa Meropenem Amoksisilin Komb. Ca 200 mg, Vit D3 100 IU, tuna fish oil 200 mg Paracetamol Pantoprazol Oxytocin Vaksin kombinasi DPT, Hib, Polio
12
10 28 24, 26 15 5 15
11 31 27 27 28 10 6 37 2 26 24 33
106
199. 200. 201. 202.
Pharolit Pharolit Pibaksin Oint Plasbumin
203. Pospargin 204. Pregnolin 205. Pregtenol 206. Probiokid 207. 208. 209. 210.
Profertil Prohem Prolic Promavit
211. 212. 213. 214. 215. 216. 217. 218. 219. 220.
Propofol Prostigmin Proterin Pyravit Ranivel Rantin Rativol Regivel Regumen Renalyte
Oralit Garam Oralit Mupirosin Albumin (Human Albumin) Metilergometrin malleat Allylesterenol Allylesterenol Lactobacillus Helveticus Klomifen sitrat Vitamin K1 Klindamisin Komb. Tuna Oil 179 mg, omega-3 64,5 mg, DHA 48,5 mg, EPA 12,5 mg, folic acid 400 mcg, Vit A 345 IU, vit D3 34,5 IU, vit B12 0,5 mcg, vit B6 150 mcg, Ca Carbonate 100 mcg, Mg Oxide 62,5 mg, Fe Fumarate 23,5 mg Nupovel Neostigmin Metilsulat Isoksuprin HCl Isoniazid + Vit B6 Ranitidin Ranitidin Ketorolac Trometamin Bupivacain HCl Noretisteron Natrium 15 meq,
21 28 20 12 24 15 15 29 16 43 10 37
4 25 24 11 26 26 2 3 15 21
107
221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229.
Renasistin Rhinos Neo Riboquin Rotarix Sagestam Sagestam ED Sagestam ED Sagestam Oint Sanbe Kids
230. San-B-Plex drop
231. Sanmag 232. 233. 234. 235.
Sanmol Sanpicilin Sanprima Sanvita B
Kalium 4 meq, glucose 4 g, cloride 13 meq, citrate 2 meq Sefadroksil Pseudoephedrin Klorokuin fosfat Vaksin Rotavirus Gentamycin Gentamisin Gentamisin Gentamisin Komb. Vit A 850 IU, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, nivotinamide 3 mg, choline 12 mg, Llysine HCl 100 mg, Ca hypophosphite 500 mg, cod liver oil 8 mg, curcuma extr 12 mg Komb. Vit A 5.000 IU, vit D 400 IU, vit B1 1 mg, vit B2 1.2 mg, vit B6 1 mg, nicotinamide 10 mg, dexpanthenol 5 mg, vit C 50 mg Alumunium Hidroksida + Magnesium Hidroksida + Simetikon Paracetamol Ampisilin Kotrimoksazol Komb. Vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vita B6 2.5 mg, vit B12 3 mcg,
8 4 12 33 7 23 33 20 39
38
25 2 7 10 38
108
236. Seretide 237. Sharox 238. Sibital 239. Sincronik 240. Siobion
241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249. 250.
Sotatic Sporetik Stesolid Stesolid Synflorix Terfacef Terrel Thyrax Tiriz Tofedex
251. 252. 253. 254. 255. 256.
Topazol Toramin Torasic Tramal Trazep Tremenza
nicotinamide 20 mg, d (+) pantothenol 3 mg Salmoterol 25 mcg + flutikason propionate 50 mcg/125 mcg Sefuroxim Phenobarbital Paracetamol + tramadol Komb. Besi (II) Fumarat 325 mg, asam folat 1.5 mg, sianokobalamine 15 mcg, kalsium karbonat 200 mg, kolekalsiferol 400 IU, asam askorbat 75 mg, sorbitol 32.5 mg Metoklopramide HCl Sefiixime Diazepam Diazepam Vaksin Pneumokokus Seftriaxone Isofluran L-Tiroksin Natrium Setirizine Deksketoprofen Trometamol Pantoprazol Ketorolac Trometamin Ketorolac Trometamin Tramadol Diazepam Pseudoephedrin HCl +
30 9 25 2 42
27 9 5 24 33 9 3 16 4 2 26 2 2 3 5 4
109
257. 258. 259. 260.
Trogyl Trovensis Typhim Urdafalk
261. 262. 263. 264. 265. 266.
Urinter Urogetix Utrogestan Vaksin BCG Vaksin Campak Vaksin DPT
267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276.
Vaksin PPD Valeptik Valisanbe Valisanbe Varilrix Vaxigrip Venosmil Ventolin Viccilin Vipalbumin
277. Vipime 278. Vitacur
Triprolidine Metronidazole Ondancetron HCl Vaksin Tifoid Asam Ursodeoksikholat Asam Pipemidat Fenazopiridin Progesteron Vaksin BCG Vaksin Campak Vaksin Difteri dan Tetanus Vaksin PPD Valproat Diazepam Diazepam Vaksin Varicella Vaksin Influenza Hidrosmin Salbutamol Ampisilin Ophiocephalus striatus extr Sefepime Komb. Curcuminoid 2 mg, beta carotene 10% 4 mg, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit D 100 iu, dexpanthenol 3 mg, Ca pidolate 300 mg, fructo-oligosaccharide 300 mg
10 27 33 29 43 43 15 32 32 32 33 6 5 24 33 33 27 30 7 43 8 39
110
279. Vitadion 280. Vitamam 1
281. Vitamam 2
282. Vitamam 3
Vitamin K1 Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, Mg 100 mg, Zn 15 mg, fructooligosacharide 50 mg, ginger extr 200 mg Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg, niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5 mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50 mg Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg, niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5 mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na fluoride 1 mg, fructooligosacharide
43 40
41
41
111
283. Vomceran 284. Vomitas FDT 285. Water For Injection Otsuka 286. Zibac 287. Zidifect
50 mg Ondancetron HCl Domperidone Aqua Pro Injeksi
27 26 21
Seftazidime Seftazidime
9 9
112