Gathering Information and Scanning Environment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GATHERING INFORMATION AND SCANNING ENVIRONMENT STUDI KASUS MAXX COFFEE



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 IVA AMELYA PUTRI



(1310551024)



GITA RIA FISESTA



(1410551016)



SISKA MAGDALENA S



(1410552030)



FITRI YOLA



(1410552040)



IKA PUSPA DEWI



(1410552042)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS KAMPUS II PAYAKUMBUH 2017



PENDAHULUAN Pemasar juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss paling banyak mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling banyak minum the, dan orang Austria paling banyak merokok. Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada banyak perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara mendapatkan informasi penting; biasanya mereka mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka gunakan dan terlalu sedikit informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan informasi yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik, mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang lebih baik.



PERMASALAHAN Dewasa ini coffee shop tengah tumbuh pesat di kota-kota besar di Indonesia. Mayoritas mengusung konsep vintage yang sangat nyaman untuk bersantai ataupun private meeting dengan business partner. Baik itu coffee shop lokal maupun pemain asing, seperti Starbucks. Salah satu pendatang baru yang siap head to head dengan Starbucks adalah Maxx Coffee. Dari warna logo dan lokasi outlet nya, nyaris mirip dengan coffee shop asal Amerika Serikat itu. Selain mengusung konsep vintage yang menjadi primadona masyarakat urban. Geoffry menjelaskan perbedaan Maxx Coffee dengan kompetitor lain adalah pada karakterisrik kopi yang disuguhkan. Maxx Coffee masih mengandalkan jaringan Lippo Group dengan mall-mall dan wilayah jaringan Lippo Mall yang tersebar di seluruh kota di Indonesia. Di tahun 2017 ini, Maxx Coffee ditargetkan mencapai 180 outlet diseluruh kota di Indonesia. Geoffry optimis dengan perluasan oultel dan Barista handal yang dimilikinya, Maxx Coffe bisa menjadi coffee shop kebanggaan masyarakat Indonesia. (EVA) Berdasarkan kasus di atas, jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Berdasarkan kasus di atas , bantulah Maxx coffee untuk melakukan perencanaan ke depan agar dapar memenangkan persaingan di bisnis yang sama dengan merujuk kepada chapter3 : yaitu gathering information and scanning environment. Bagaimana proses Maxx coffee: a) mengumpulkan informasi agar mengetahui pasar yang akan digarap b) mencari peluang di lingkungan pemasaran dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal, analisis lah satu persatu c) melakukan riset pemasaran dan uraikan langkah yang ditempuh dalam melakukan riset pasar yang tepat menurut kelompok anda dan d) lakukan lah peramalan permintaan Maxx coffee dimasa yang akan datang berdasarkan teori yang ada di chapter 3 tersebut 2. Uraikan strategy Maxx Coffee untuk head to head dengan Starkbuck?



ANALISIS 1. a) Mengumpulkan informasi agar mengetahui pasar yang akan digarap Maxx Coffee Setiap perusahaan harus meneliti lingkungan luar untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang signifikan. Sehingga mereka harus mempunyai metoda disiplin untuk mengumpulkan informasi, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya. Beberapa perusahaan telah mengembangkan sistem informasi pemasaran yang memberikan rincian yang mendalam kepada manajemen tentang keinginan, preferensi, dan perilaku pembeli. Pemasar juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss paling banyak mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling banyak minum the, dan orang Austria paling banyak merokok. Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada banyak perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara mendapatkan informasi penting; biasanya mereka mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka gunakan dan terlalu sedikit informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan informasi yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik, mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang lebih baik. Setiap perusahaan harus mengelola dan mendistribusikan aliran informasi berkelanjutan bagi manajer pemasarannya. Sistem Informasi Pemasaran, MIS (Marketing Information System), terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi pengambil keputusan pemasaran. System informasi pemasaran bergantung pada catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran, dan riset pemasaran. System informasi pemasaran perusahaan harus merupakan persilangan antara apa yang kirakira dibutuhkan oleh manajer, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang benar-benar layak secara ekonomis. Sistem Intelijen Pemasaran Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan,



pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.



Bertemu dengan para manajer perusahaan lain



Sebuah perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen pemasarannya. 



Melatih



dan



memotivasi



tenaga



penjualan



untuk



menemukan



dan



melaporkan



perkembangan baru. Perusahaan harus “menjual” tenaga penjualannya berdasarkan arti penting mereka sebagai pengumpul intelijen. 



Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang penting. Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran. Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja misterius ke took-toko mereka untuk menilai kebersihan fasilitas, produk dan cara karyawan memperlakukan pelanggan.







Membentuk jaringan eksternal. Perusahaan dapat membeli produk pesaing; menghadiri open house dan pameran dagang; membaca laporan terbitan pesaing; menghadiri rapat pemegang saham; berbicara dengan karyawan, penyalur, distributor, pemasok, dan agen pengiriman; mengumpulkan iklan pesaing; dan mencari berita baru tentang pesaing.







Membentuk panel penasihat pelanggan. Anggota dapat meliputi perwakilan pelanggan atau pelanggan terbesar perusahaan atau sebagian besar pelanggan yang jujur dan canggih. Banyak sekolah bisnis mempunyai panel penasihat yang terdiri dari para alumni dan perekrut yang memberikan umpan balik pada kurikulum.







Memanfaatkan sumber daya data pemerintah.







Membeli informasi dari pemasok luar.







Menggunakan sistem umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan intelijen kompetitif. Dewan peninjau pelanggan, forum diskusi, ruang chatting, dan blog dapat mendistribusikan penilaian produk atau pemasok yang dilakukan pelanggan hingga sejumlah besar pembeli dan potensial lain dan, tentu saja, bagi pemasar yang mencari informasi tentang persaingan. Beberapa perusahaan mensirkulasikan intelijen pemasarannya. Staf memindai internet dan



publikasi utama, merangkum berita-berita yang relevan, dan mendiseminasikan buletin berita kepada manajer pemasaran. Fungsi intelijen kompetitif paling berhasil ketika operasi intelijen bekerja sama secara erat dengan para pengguna kunci dalam proses pengambilan keputusan. Sebaliknya, perusahaan yang hanya memandang intelijen sebagai fungsi terpisah dan berbeda, yang hanya membuat laporan dan tidak terlibat, adalah perusahaan yang kurang efektif. b) Mencari peluang Maxx Coffee di lingkungan pemasaran dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal Lingkungan pemasaran dapat digambarkan sebagai berikut :



Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk memahami kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan), sehingga dapat diperoleh posisi suatu perusahaan atau isu dalam kontek dan konten yang diemban. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik itu sumberdaya, sumber dana maupun manusianya. Faktor Eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang berujud peluang dan hambatan dari luar, karena berada di luar dan dimiliki oleh perusahaan atau sistem lain. Analisis SWOT harus



mengacu pada visi dan misi perusahaan sebagai pengarah dan penentu. Peluang (opportunities) dan hambatan (threats) merupakan keluaran dari analisis faktor eksternal. Hasil analisis yang mampu memberikan indikasi manfaat optimal diukur dari tujuan yang akan dicapai, akan merupakan tujuan analisis SWOT ini. Analisis mengenai faktor eksternal akan memunculkan perusahaan atau pihak lain yang merupakan mitra atau kompetitor. Disamping menyangkut institusi atau perusahaan lain, juga terhadap situasi dan kondisi ekonomi, konstelasi politik, perubahan teknologi, pergeseran selera pasar, jaringan informasi dan lain sebagainya. Analisis SWOT memerlukan serangkaian data dan analisis lainnya yang secara kualitatif dan kuantitatif saling mendukung untuk melihat kondisi internal dan situasi eksternal dari perusahaan. Analisis internal merupakan analisis untuk melihat diri sendiri, merefleksi secara kritis apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis internal memiliki elemen-elemen untuk melihat secara kritis mengenai : • Potensi sumberdaya apa saja, berapa jumlahnya dan bagaimana mutu atau kualitasnya. • Kemampuan sumberdana perusahaan publik pada umumnya terbatas atau kurang bila dibandingkan dengan tugas yang diemban dan tuntutan yang harus dipenuhi. • Manusia atau personalia perusahaan menduduki peringkat yang paling penting dalarn perusahaan. • Citra atau image yang dimiliki perusahaan Analisis ekternal melihat peluang dan ancaman sebagai sesuatu yang datang dari luar perusahaan. Analisis eksternal memiliki elemen-elemen : • Lingkungan eksternal yang di singkat PERT yaitu: Politik, Ekonomi. Sosial, Teknologi, yang merupakan faktor makro dan trend makro yang tak hanya mengenai perusahaan, tetapi juga berlaku atau mempengaruhi tiap orang. • Globalisasi ekonomi dapat bermata dua, bisa menjadi peluang dan ancaman. Peluang bila dikaitkan dengan kemampuan perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional maupun regional dalam kerangka fair trade. Namun demikian akan menjadi ancaman dengan masuknya barang impor dari negara tetangga yang lebih murah seperti dari Cina, Hongkong dan Malaysia yang mempengaruhi keberadaan produk yang serupa di produksi oleh masyarakat. • Munculnya generasi baru bisa merombak berbagai tatanan sosial. Generasi baru memiliki gaya dan selera yang dimanjakan dengan konsumerisme dan hedonisme. Bila dilihat dari prospek yang positif dapat memberikan harapan bahwa tatanan sosial yang berubah ini menuju pada demokrasi dengan peluang partisipasi yang lebih besar. • Perkembangan teknologi yang teramat pesat dapat mempengaruhi konstelasi lingkungan eksternal dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi digital telah membawa pada kecepatan berkomunikasi dan tampilan data yang lebih meyakinkan, namun disisi lain terdapat kerawanan bila terjadi gangguan misalnya serangan virus komputer.



• Lingkungan tugas termasuk faktor trend yang berkait langsung dengan misi perusahaan yaitu: kompetisi, produk baru dan proses, perubahan kekuatan dan kebutuhan stakeholder. Kombinasi analisis lingkungan internal dan eksternal dilihat untuk dapat melakukan benchmarking dan positioning. Suatu perusahaan tidak berdiri sendiri, tetapi memiliki mitra dan kompetitor yang menentukan eksistensi dan perkembangannya apakah masih dibutuhkan dan berperan di masa depan. Dalam memeriksa lingkungan dapat di capai beberapa manfaat: • Memberikan masukan tentang lingkungan kompetitif yang memberi informasi strategi dan memberi panduan perumusan strategi. • Membuat ramalan perkembangan masa depan dalam lingkungan kompetitif. • Mengidentifikasikan dan mengkompermasikan kelemahan kompetitif yang terbuka. • Menentukan kapan strategi tak lagi relevan dan tak dapat di pertahankan atau di lanjutkan. • Memberi indikasi kapan dan bagaimana startegi harus di sesuaikan terhadap lingkungan kompetitif yang berubah. c) Riset pemasaran Maxx Coffee American Marketing Association (AMA) sejak tahun 1987 mendefinisikan riset pemasaran sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakantindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu: A. Evaluating Riset pemasaran digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioning dibandingkan dengan produk pesaing. B. Understanding Fungsi riset pemasaran ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan funsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk.



C. Predicting Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan utama. Begitupun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama. Jenis riset pemasaran : A. Problem Solving Research Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran. Riset pemasaran jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang pernah terjadi diidentifikasi dan dievaluasi kembali. B. Controlling Research Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran. Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara berkala akan mampu menghasilkan zero deffect dalam perusahaan. C. Planning Research Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur secara tepat target serta strategi yang hendak disusun. Langkah sistematis yang harus dilakukan dalam menjalankan riset pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut: Merumuskan Masalah Proses perumusan masalah ini sangat penting untuk dilakukan agar kita mengerti betul dengan tujuan yang akan dicapai setelah riset selesai. Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis. Menentukan Desain Riset Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara pengumpulan data, cara pengujian hipotesa dan kemungkinan melakukan kuesioner dengan berbagai model yang ditentukan. Penentuan desain riset biasanya didasarkan pada parameter yang akan diambil untuk menghasilkan sebuah kesimpulan tertentu. Merancang Metode Pengumpulan Data



Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder biasanya berupa data yang diambil dari buku, internet, dan pustaka lainnya yang relevan. Anda perlu menentukan bagamana cara mengumpulkan data-data tersebut dan dihimpun menjadi sebuah database. Mengambil Sampel Dan Melakukan Pengumpulan Data Selanjutnya anda melakukan pengambilan sampel dan pengumpulan data di lapangan. Anda bisa melakukan pengambilan sampel didasarkan pada metode sampling yang digunakan, baik itu probability atau non probability sampling. Seharusnya anda mengetahui tentang cara pengambilan sampel yang benar. Melakukan Analisa Dan Interpretasi Data Sebuah pengumpulan data tidak akan pernah bisa menjadi sebuah kesimpulan jika tidak dilakukan analisis dan interpretasi data. Anda bisa mulai dari editing, koding, tabulasi, analisa statistik dan interpretasi data. Data yang diolah inilah yang akan memberikan petunjuk pada kesimpulan yang akan anda ambil. Menyusun Laporan Riset Laporan riset pemasaran bisa berupa laporan hasil, kesimpulan serta rekomendasi penelitian yang diberikan kepada pihak manajemen. Kemudian pihak manajemen akan mengambil keputusan berdasarkan hasil dari interpretasi data sebelumnya. Laporan riset inilah yang akan menjadi standar penelitian oleh para eksekutif dalam mengevaluasi manfaat riset pemasaran. d) Peramalan permintaan Maxx coffee Salah satu alasan. utama perusahaan untuk melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset itu selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap - tiap peluang pasar. Ramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi; oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas dan produksi; oleh departemen pembelian untuk memperolah jumlah perlengkapan yang tepat; dan oleh bagian sumber daya manusia untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Pemasaran bertanggung jawab untuk mempersiapkan ramalan penjualan. Bila prakiraannya ternyata jauh dan kenyataan, perusahaan itu akan menanggung beban kelebihan kapasitas dan persediaan atau persediaan barangnya tidak memadai. Ramalan penjualan didasarkan pada estimasi permintaan. Para manajer perlu mendefinisikan dengan hati - hati apa yang mereka maksudkan dengan permintaan pasar. Ukuran Permintaan Pasar



Perusahaan dapat mempersiapkan sebanyak beberapa jenis estimasi permintaan yang berbeda. Permintaan dapat diukur untuk level produk yang berbeda, level ruang yang berbeda, dan level waktu yang berbeda. Masing-masing ukuran permintaan memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan mungkin memperkirakan permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuanun tuk pemesanan bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Perusahaan itu mungkin pula memperkirakan permintaan regional bagi lini produk utama untuk memutuskan apakah akan memulai melaksanakan distribusi regional. Permintaan Pasar Permintaan pasar suatu produk adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan menurut definisi tertentu di wilayah geografis tertentu pada periode waktu tertentu di lingkungan pemasaran tertentu dengan program pemasaran tertentu. Permintaan Perusahaan Permintaan perusahaan adalah estimasi



pangsa



permintaan



pasar



perusahaan tersebut pada



sejumlah level alternatif usaha pemasaran perusahaan pada periode waktu yang sudah tertentu. Pangsa permintaan pasar suatu perusahaan bergantung pada bagaimana produk, pelayanan, harga, komunikasi, dan aspek lain di perusahaan tersebut dipandang oleh konsumen bila dibandingkan dengan pesaingnya. Bila hal-hal lainnya sama, pangsa pasar perusahaan akan bergantung pada ukuran dan efektifitas pengeluaran pasarnya bila dibandingkan dengan pengeluaran pesaingnya. Ramalan Pasar dan Potensi Pasar Ramalan pasar menunjukkan permintaan pasar yang diharapkan, bukan permintaan pasar maksimum. Potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan paar ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yang sudah tertentu. Ramalan Penjualan Perusahaan dan Potensi Penjualan Perusahaan Ramalan penjualan perusahaan adalah level penjualan perusahaan yang diharapkan, yakni yang



dihitung berdasarkan rencana pemrasarana yang dipilih dan lingkungan pemasaran



yang diasumsikan.



Potensi



penjualan



perusahaan



adalah



batas



penjualan



yang



didekati oleh permintaan perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika diband ingkan dengan para pesaingnya. Batas absolute permintaan perusahaan adalah potensi pasarnya. 2. Strategy Maxx Coffee untuk head to head dengan Starkbuck PT Maxx Cofee PrimaGeofry Samuel sebagai Marketing PT Maxx Cofee Prima akan menyasar segmen kelas menengah atas makin diminati konglomerat. Maxx Cofee ini tengah tumbuh pesat di kota-kota besar di Indonesia. Mayoritas mengusung konsep vintage yang sangat nyaman untuk bersantai ataupun private meeting dengan business partner. Konsep Maxx Cofee sekilas mirip sama dengan coffee shop asal Amerika Serikat tetapi mereka tidak meniru. Sebab, sebelum membuka



MaxxCofee melakukan survey terlebih dahulu ke konsumen tentang konsep coffee shop yang mereka dambakan. Selain mengusung konsep vintage yang menjadi primadona masyarakat urban. Geofry Samuel menjelaskan perbedaan Maxx Cofee dengan kompetitor lain adalah pada karakteristik kopi yang disugukan. Geofry Samuel &marketing' optimis dengan pelunasan outlet dan barista handal yang dimilikinya. Maxx Cofee bisa menjadi coffee shop kebanggan masyarakat Indonesia. Strategi Usaha : Mempunyai keistimewaan dalam metode penyajian baru, Maxx Coffe Prima memberi salah satunya cold brew, yakni proses menyarikan bubuk kopi dengan air es di wadah khusus. Untuk mendapatkan tiga sampai empat cangkir kopi dari proses cold brew, butuhkan waktu 12 jam. Harga produk yang ditawarkan lebih bersaing dari kedai kopi lainnya., lantaran tidak perlu membayar royalti seperti kebanyakan pemain lain. Strategi pemasaran dalam Coffee Maxx Prima ditahun 2016 ini akan membuka banyak outlet diseluruh kota di Indonesia sekitar 180 outlet. Selain itu Geoffry Samuel menargetkan dalam tempo dua tahun kedepan, Maxx Coffee bisa membuka 300 gerai dengan adanya dukungan proyek properti Grup Lippo.



KESIMPULAN Maxx Coffee meneliti lingkungan luar untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang signifikan. Sehingga mereka harus mempunyai metoda disiplin untuk mengumpulkan informasi, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya. Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk memahami kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan), sehingga dapat diperoleh posisi suatu perusahaan atau isu dalam kontek dan konten yang diemban. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik itu sumberdaya, sumber dana maupun manusianya. Faktor Eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang berujud peluang dan hambatan dari luar, karena berada di luar dan dimiliki oleh perusahaan atau sistem lain.



DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga : Jakarta. http://www.kembar.pro/2015/07/6-langkah-dasar-untuk-melakukan-riset-pemasaran.html (diakses pada tanggal 3 Februari 2017 pukul 14.05) www.maxx-coffee.com/ (diakses pada tanggal 3 Februari 2017 pukul 14.15)