Generalisasi Peta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR



ACARA V GENERALISASI PETA



Disusun oleh : Nama



: Ade Febri Sandhini Putri



NIM



: 16/397484/GE/08363



Hari, Tanggal : Jumat, 14 Oktober 2016 Waktu



: 13.00 - 15.00 WIB



Asisten



: 1. Rifki Fauzi 2. Ridho Dwi Dharmawan



LABORATORIUM KARTOGRAFI PROGRAM STUDI KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016



ACARA IV



I.



JUDUL Generalisasi Peta



II.



TUJUAN 1. Mengidentifikasi generalisasi pada peta cetak yang berbeda skalanya 2. Memahami generalisasi geometrik pada peta digital dan data digital, yang dilakukan pada perangkat lunak



III.



ALAT DAN BAHAN 1. Peta RBI skala 1 : 25.000 dan skala 250.000 dengan cakupan daerah sama 2. Alat tulis 3. Laptop atau computer* 4. Perangkat lunak ArcGIS* 5. Kertas HVS 6. Peta dalam format digital* 7. Penggaris *) Untuk kepentingan demonstrasi oleh asisten



IV.



LANGKAH KERJA Peta RBI skala 1:250.000 dan 1:25.000 dengan cakupan daerah yang sama



Menggambar bagan yang menunjukan lokasi peta skala 1:25.000 di peta 1:250.000



Perangkat lunak Google Maps



Menampilkan peta pada tiga level perbesaran



Demonstras i asisten praktikum tentang generalisasi data digital



Mencatat dan mengulas generalisasi data digital



Bagan yang menunjukk an lembar peta RBI skala 1:25.000 di peta skala 1:250.000



Membandingkan informasi diantara kedua peta dalam aspek generalisasi



Tabel perbandingan aspek generalisasi peta RBI skala 1:25.000



Membandingkan informasi pada peta dan mencatat perbedaan aspek generalisasi



Ulasan tentang generalisa si data digital



Tabel perbanding an aspek generalisasi pada peta skala kecil, menengah dan besar



dengan skala 1:250.000



V.



HASIL PRAKTIKUM 1. Bagan yang menunjukkan lembar Peta RBI skala 1 : 25.000 di peta 1 : 250.000 ( Terlampir ) 2. Tabel identifikasi generalisasi pada Peta RBI skala 1 : 25.000 di peta 1 : 250.000 ( Terlampir ) 3. Tabel identifikasi generalisasi pada peta Googe Maps ( Terlampir ) 4. Uraian generalisasi pada data digita menggunakan perangkat lunak ( Pembahasan )



VI.



PEMBAHASAN Salah satu syarat dari suatu peta adalah adanya penskalaan, karena pada peta harus digambar pada ukuran yang lebih kecil dari ukuran sebenarnya, tidak mungkin peta digambar dengan ukuran yang sama atau lebih besar dari jarak sebenarnya, tujuannya agar peta dapat dicakup oleh



pandangan mata pembaca. Oleh karena itu, pada peta selalu dilakukan reduksi skala. Reduksi skala sangat erat kaitannya dengan generalisasi. Generalisasi adalah pemilihan dan penyederhanaan dari penyajian unsur-unsur pada peta yang bertujuan untuk mempertahankan kejelasan informasi dan karakteristik dari peta. Tingkat generalisasi pada peta bervariasi, pada peta skala besar tingkat generalisasi kecil. Sebaliknya, pada peta skala kecil tingkat generalisasi besar. Pada penggambaran peta yang mengalami reduksi skala, harus dilakukan generalisasi karena peta akan bertambah padat isinya dan akan sulit untuk dibaca jika semua kenampakan digambarkan pada peta. Faktor yang kedua yaitu terbatasnya kemampuan pandangan mata. Pada peta yang mengalami reduksi skala tanpa ada generalisasi, baik garis maupun objek pada peta akan berukuran sangat kecil dan kontras perbedaannya dengan objek lain menjadi kurang jelas. Akibatnya pandangan mata pembaca tidak mampu untuk menangkap informasi dari peta. Faktor yang ketiga yaitu adanya batas minimum penyajian dari objek pada peta. Tidak dianjurkan pembuat peta menyajikan objek pada peta dengan memperkecil ukuran dari objek seminimum mungkin dengan tujuan agar muat tercetak di peta, karena hal itu justru mengaburkan informasi yang ada pada peta (Satar, 2014). Generalisasi terbagi menjadi dua macam, yaitu generalisasi geometrik yaitu generalisasi yang lebih menekankan pada penyederhanaan bentuk dan generalisasi konseptual yang lebih menekankan pada subyek yang dipetakan. Generalisasi pada peta terdiri dari delapan aspek, yaitu pemilihan, penyederhanaan,



penghilangan,



perbesaran,



penggeseran



tempat,



penitikberatan, kombinasi dan klasifikasi (Khakhim, 2016). Peta Timoho lembar 1408-224 skala 1 : 25.000 mengalami banyak generalisasi karena peta tersebut mengalami reduksi skala menjadi salah satu bagian dari Peta Yogyakarta skala 1 : 250.000. Aspek generalisasi yang pertama yaitu perbesaran, generalisasi ini terjadi pada Sungai Opak di daerah



Berbah. Sungai Opak pada peta skala 1 : 250.000 hanya digambarkan oleh 1 garis lengkung sehingga hanya menunjukan panjang dan posisinya saja pada peta, sedangkan pada peta skala 1 : 25.000 digambarkan dengan 2 garis lengkung sehingga dapat menunjukan panjang, posisi dan luas dari sungai tersebut. Perbesaran garis sungai ini menyebabkan sungai terlihat lebih jelas dan mudah untuk dibedakan dengan kenampakan lain. Aspek generalisasi yang kedua yaitu penghilangan. Pada peta skala 1 : 250.000 terdapat penghilangan jalan setapak di Desa Gamelan dan Desa Tampungan, penghilangan jalan setapak ini dikarenakan jalan setapak tersebut dianggap kurang penting sehingga dapat dihilangkan. Aspek generalisasi yang ketiga yaitu penggeseran tempat. Jika diamati posisi dari sebuah gedung pemerintahan di daerah Pleret pada peta 1 : 250.000 dan pada peta 1 : 25.000 maka terlihat sangat jelas bahwa gedung pemerintahan tersebut mengalami pergeseran posisi yang semula berada di sebelah kiri pertigaan jalan menjadi berada di sebelah kanan pertigaan jalan. Pergeseran tersebut terjadi dikarenakan apabila pada peta skala 1 : 250.000 posisi gedung pemerintahan tersebut tetap dipaksakan berada di sebelah kiri pertigaan maka akan menumbuk jalan dan peta akan sulit dibaca dan dibedakan dengan objek lain. Aspek generalisasi yang keempat yaitu penyederhanaan. Aspek ini terjadi pada penyederhanaan lekuk garis dari Sungai Tambal Bayan. Terlihat jelas pada peta skala 1 : 250.000 lekuk garis sungai lebih sederhana sedangkan pada peta skala 1 : 25.000 lekuk garis sungai lebih kompleks dan rumit. Aspek generalisasi yang kelima yaitu kombinasi/penggabungan. Kombinasi daerah permukiman di Kecamatan Srimartani terlihat jelas. Pada awalnya di peta skala 1 : 25.000 permukiman digambarkan oleh 9 bidang besar dan kecil. Kemudian dikombinasikan menjadi 3 bidang besar permukiman saja di peta skala 1 : 250.000. Aspek generalisasi yang keenam yaitu klasifikasi. Pada peta skala 1 : 25.000 penggunaan lahannya terdiri dari permukiman, sawah, sungai, kebun,



ladang dan hutan. Sedangkan pada peta skala 1 : 250.000, permukiman tetap digambarkan tetapi sisanya dikelompokkan / diklasifikasikan menjadi sawah. Aspek generalisasi yang ke tujuh yaitu pemilihan. Pada peta skala 1 : 250.000 aspek ini terlihat pada tampilan Sungai Tambal Bayan yang hanya menampilkan sungai induknya saja, sedangkan anak sungai dan saluran irigasinya tidak digambarkan. Hal ini menunjukkan bahwa pada peta skala 1 : 250.000 hanya ditampilkan informasi sungai yang dianggap penting atau sungai induk saja. Aspek generalisasi yang kedelapan yaitu penitikberatan. Pada peta skala 1 : 25.000, di daerah Piyungan tergambar penggunaan lahan yaitu permukiman, ladang, kebun, dan sungai. Sedangkan pada peta skala 1 : 250.000 hanya tergambar permukiman saja. Hal ini, menunjukkan bahwa pembuat peta lebih menitik beratkan pada sebaran permukiman bukan sebaran penggunaan lahan. Generalisasi tidak hanya dilakukan pada peta cetak tetapi juga dilakukan pada peta digital. Pada peta digital wilayah Surakarta yang terbagi menjadi tiga macam skala yaitu skala kecil ( 1 : 274.452 ), skala sedang ( 1 : 137.226 ) dan skala besar ( 1 : 68.613 ) terdapat beberapa aspek generalisasi geometrik. Aspek-aspek tersebut antara lain perbesaran, penyederhanaan, dan penghilangan, penggeseran dan penggabungan. Aspek perbesaran terlihat pada semakin besarnya lebar jalan dari skala kecil ke skala besar. Aspek penyederhanaan terlihat pada semakin sederhananya lekuk garis sungai mulai dari skala kecil ke skala besar. Aspek penghilangan terlihat dari adanya penghilangan beberapa bangunan dan jalan pada skala kecil sedangkan pada skala sedang dan besar penggambaran bangunan dan jalan bertambah dan lebih jelas. Aspek penggeseran terlihat dari semakin mendekatnya ruas jalan utama ke jalan sekunder urut dari skala besar ke skala kecil. Aspek penggabungan terlihat dari adanya penggabungan area kebun menjadi satu jenis daerah berwarna hijau di peta skala kecil kemudian pada peta skala



sedang dan besar semakin terlihat jelas bahwa sebenarnya area kebun tersebut terdiri dari beberapa jenis pohon dan semak yang sedikit terpisah. Generalisasi pada data digital juga dapat dilakukan melalui perangkat lunak ArcGIS. Generalisasi data digital dilakukan pada kenampakan titik, garis dan area. Generalisasi kenampakan titik dilakukan dengan prinsip zonasi yaitu penggabungan beberapa kenampakan titik menjadi suatu bentuk zona / area. Hal ini dilakukan karena kurang baik memaksakan penggambaran seluruh kenampakan titik pada suatu peta yang skalanya direduksi, jika tetap dipaksakan dapat mengakibatkan adanya overlap antara objek titik sehingga saling menumpuk, bersinggungan dan sulit untuk dibedakan. Generalisasi kenampakan garis juga dapat dilakukan pada data digital. Bentuk generalisasi tersebut contohnya adanya pemilihan dan penghilangan garis kontur pada peta skala kecil. Sebaliknya pada peta skala besar, garis kontur yang digambarkan lebih banyak dan kompleks. Generalisasi kenampakan area dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa area tutupan lahan menjadi satu area besar. Contohnya pada data peta skala besar terdapat lima area kebun yang terpisah pada jarak yang cukup dekat, kemudian pada data peta skala kecil kelima area tersebut digabungkan menjadi satu area kebun.



VII.



KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan tentang simbol peta, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Generalisasi pada peta cetak terdiri dari generalisasi geometrik dan generalisasi konseptual. Aspek generalisasi yang terdapat pada peta yang berbeda skalanya antara lain perbesaran, penghilangan, pergeseran, penyederhanaan, kombinasi, klasifikasi, pemilihan, dan penitikberatan. 2. Generalisasi geometrik pada peta dan data digital dapat dilakukan pada kenampakan titik, garis dan area. Aspek generalisasi geometrik antara



lain penyederhanaan, perbesaran, penggeseran, penggabungan dan pemilihan.



VIII.



DAFTAR PUSTAKA Wibowo, Totok Wahyu; Nurul, Khakim. 2016. Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar GKP 0101.Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM Satar, Munandar. 2014. BAB I Pengantar Pemetaan dan GIS. Diakses oleh Ade Febri Sandhini Putri pada 20 Oktober 2016 pukul 12.38 WIB di http://musnanda.com



LAMPIRAN