Gerakan Ilmu Dan Filsafat Modern - Makalah Filsafat Umum - Oleh Aminsyah Suhada [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FILSAFAT UMUM GERAKAN ILMU DAN FILSAFAT MODERN



Dosen Pengampu: Abu Bakar, Dr., M.Pd



Penulis: Aminsyah Suhada



(11930213339)



PROGRAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR 2C FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUSKA RIAU T.A 2019/2020



KATA PENGANTAR



Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Filsafat Umum yang berjudul “Gerakan Ilmu dan Filsafat Modern” tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik. Khususnya, Penulis ucapkan terima kasih kepada Ustadz Abu Bakar, Dr., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Umum yang telah memberi tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca khususnya serta rekanrekan mahasiswa pada umumnya.



Batahan, 2 Mei 2021



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................i Daftar Isi ...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1 1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................2 1.3 Tujuan ..................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3 2.1 Sejarah Filsafat Ilmu ............................................................................................3 2.1.1 Pra Socrates ...............................................................................................3 2.1.2 Socrates ......................................................................................................3 2.1.3 Filsafat Abat Pertengahan..........................................................................4 2.1.4 Abat Pencerahan atau Renaissance............................................................5 2.2 Awal Perkembangan Filsafat Modern..................................................................5 2.3 Kemunculan Renaissance dan Humanisme .........................................................6 2.4 Latar Belakang Lahirnya Renaissance dan Humanisme ......................................9 BAB III PENUTUP ..................................................................................................10 3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................iii



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang yang yang mula-mula sekali menggunakan akal secara serius adalah orang Yunani yang bernama Thales (kira-kira tahun 624-456 SM). Orang inilah yang digelari Bapak Filsafat. Gelar itu diberikan kepadanya karena ia mengajukan pertanyaan yang aneh, yaitu “apakah sebenarnya bahan alam semesta ini?” ia sendiri menjawab: “air.” Setelah itu silih bergantilah filosuf sezamannya dan sesudahnya mengajukan jawabannya. Kemudian muncul orang Yunani yaitu Socrates kira-kira tahun 470-399 SM, orang yang taat beragama, ia berpendapat bahwa yang benar secara obyektif itu ada, itu dapat dipegang. Kebenaran relative memang ada juga. Ia berusaha mengajak pemuda-pemuda Athena untuk mempercayai adanya kebenaran obyektif, yang dapat dipegang, kemudian mengajak pemuda-pemuda itu untuk kembali meyakini agama mereka. Penemuan yang terpenting Socrates adalah definisi atau pengertian umum. Ia berhasil menginsafkan pemuda athena ketika itu bahwa ada kebenaran yang umum dan dapat dipegang, dan agamapun mesti dianut kembali. Akan tetapi hasil ini harus ditebusnya dengan hukuman mati untuk dirinya dengan minum racun, melaksanakan keputusan pen gadilan Athena. Usahanya ini diteruskan oleh Plato. Setelah peristiwa itu, pemikiran manusia memasuki suatu priode yang panjang sekali, kira-kira 1500 tahun. Periode inilah yang disebut abad pertengahan. Pada dasarnya filsafat pada periode ini dipengaruhi oleh Kristen. Selama periode yang panjang ini, filsafat boleh dikatakan tidak banyak menghasilkan penemuan. Pemikiran seperti direm. Yang mengeremnya adalah orang-orang Kristen atas nama agama Kristen. Akal dikekang dan dikungkung secara keterlaluan oleh agama Kristen. Periode ini sering disebut periode skolastik, filsafatnya disebit fiolsafat skolastisisme.



1



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana Sejarah filsafat ilmu? 1.2.2



Bagaimana awal perkembangan filsafat modern?



1.2.3



Apa Pengertian Renaissance dan Humanisme?



1.2.4



Apa latar belakang lahirnya Renaissance dan Humanisme?



1.2.5



Siapa Tokoh gerakan tersebut?



1.3 Tujuan 1.3.1



Mengetahui Sejarah Fisafat Ilmu



1.3.2



Mengetahui bagaimana awal perkembangan filsafat modern



1.3.3



Mengetahui pengertian dan latar belakang lahirnya Renaissance dan Humanisme



1.3.4



Mengetahui Tokoh-tokoh Gerakan tersebut



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Filsafat Ilmu1 Filsafat dilahirkan karena kemenangan akal atas dongeng yang memberikan kita tentang asal mula segala sesuatu baik dunian maupun manusia. 2.1.1 Pra Socrates2 Thales adalah filsuf yang termasuk tujuh orang bijak, menurut dia yang menjadi asal mula segala sesuatu adalah air. Tokoh beriktnya Anaximandros (610540 SM), beliau tidak setuju dengan air sebagai asal mulanya, karena adalah sebagai hal yang terbatas. Bagaimana dengan hal yang tak terbatas itu terjadi di dunia ini? Ia berpandangan bahwa hal ini disebabkan karena penceraian (ekrisis) dari to apeiron (yang tak terbatas) dilepaskan anasir-anasir yang saling berlawanan, yaitu; antara panas dan dingin, kering dan basah. Maka dalam dunia ada hukum keseimbangan dan diantara anasir-anasir yang berlawanan ada yang menjadi dominan, hukum keseimbangan tadi mengusahakan akan adanya keseimbangan lagi dan seterusnya.3 Pandangan tersebut juga dibantah oleh filsuf Anaximenes, ia mengemukan bahwa segala sesuatu adalah berasal dari hawa/udara. Udara yanng menjadikan manusia hidup. Manusia akan mati apabila ia tidak bernapas. Seperti yang telah dikemukakan para filsuf di atas adalah filsuf alam (hukum alam), karena alam semesta senantiasa berubah menjadikan siang-malam, terang-gelap, panas-dingin, dan sebagainya. 2.1.2 Socrates Socrates hidup tahun 469-399 SM, ia memindahkan fisafat dari langit ke bumi sasaran yang diselidiki bukan lagi jagad raya, melainkan manusia sebagai obyeknya. Beliau memberikan ajarannya dengan kebijakan atau keutamaan (arate), yaitu pengetahuan tentang yang baik adalah satu dan menyeluruh.4 Kemudian Protagoras filsafatnya bahwa manusia menjadi ukuran bagi segala sesuatu yang ada dan tidak ada. Bagi orang sehat angin terasa segar, akan tetapi bagi orang sakit angin dirasa dingin, menggigilkan. Plato (427-347 SM), ia seorang filsuf Yunani yang terkenal,



1



Enden Haetami, Filsafat Ilmu: Mengetengahkan Problem Ontologi, epistimologi dan Aksiologi dengan Mengurai Objek Materi, Objek Forma Sain dan Filsafat, Bandung: Yayasan Bhakti Ilham:cet 1,2017 Hal. 37 2 Enden Haetami, Loc. Cot 38 3 Harun, 1980:18 yang di kutip oleh Enden Haetami, Loc. Cot 38 4 Ibid, 1980:36



3



murid dari socrates ini berpandangan bahwa filsafatnya adalah pengetahuan tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli.5 Bagi Plato idea bukanlah gagasan yang hanya terdapat dalam pikiran saja (subyektif), dan bukan gagasan yang dibuat dan ditemukan oleh manusia. Sebab idea ini bersifat obyektif artinya berdiri sendiri, dan tidak tergantung kepada pemikiran manusia. Dalam ini idealah yang memimpin pikiran manusia.6 Aristoteles (384-322 SM), ia adalah murid dari Plato. Pandangan filsafatnya ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika.7 Ajaran tentang manusia melalui dua tahap, yang pertama ia masih dipengaruhi Plato, sehingga masih mengajarkan dualisme antara tubuh dan jiwa. Akan tetapi dualisme ditinggalkan dengan menjembatani jurang „yang ada‟ diantara tubuh (materi) dan jiwa (bentuk). Hal ini disebabkan tubuh menjadi tubuh yang hidup, dan jiwa adalah asas hidup dalam arti yang seluas-luasnya.8 2.1.3 Filsafat Abat Pertengahan Filsafat abat pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru sekali, ditengah-tengah suatu rumpun bangsa di Eropa Barat. Yaitu Filsafat Skolastik. Pada awal zaman ini mengungkapkan arti yng sebenarnya digali dari wahyu ilahi dalam keyakinan (iman) Kristiani. Akal didorong mencari arti yang benar, dan arti yang benar itu ditemukanoleh Johanes. Makin umum sifat itu, makin nyatalah sesuatu itu. Maka zat yang paling umum tentu memiliki realitas yang paling tinggi. Oleh karena itu hakikat alam adalah satu, Esa.9 Tetapi di dalam alam yang esa dibedakan 4 bentuk, yaitu: a. Alam yang menciptakan, tetapi yang sendiri tidak diciptakan. Alam yang esa secara sempurna adalah Allah, hal ini disebabkan karena Allah adalah transesnden, sedemikian rupa, hingga hakekatnya tidak dapat dikenal. b. Alam yang menciptakan, tetapi yang sendiri diciptakan. Kesatuan segala idea disebut logos. Segala sesuatu berada dalam logos secara rohani, selain itu dalam logos “berada” dan “berpikir” adalah satu. Berpikir identik dengan berada, karena logos memikirkan idea, maka idea berada. c. Alam yang diciptakan, tetapi yang sendiri tidak menciptakan. Segala sesuatu di dalam dunia yang tampak, terjadi karena penciptaan Roh kudus yaitu kasih 5



Juhaya, 2003:2 yang dikutip oleh Enden Haetami, Loc. Cot 39 Harun, 1980:40 yang dikutip oleh Enden Haetami, Loc. Cot 39 7 Juhaya, 2003:3 Enden Haetami, Loc. Cot 39 8 Harun, Loc. Cot 41 Enden Haetami, Loc. Cot 39 9 Ibid: 89 6



4



Allah. Seluruh isi jagad raya adalah bentuk-bentuk penampakan segalla idea, maka mewujudkan simbol-simbol atau tanda-tanda. d. Alam yang tidak menciptakan dan diciptakan. Allah dipandang sebagai tujuan yang terakhir segala sesuatu, remanasi dan emanasi, berusaha kembali kepada Allah.10 2.1.4 Abad Pencerahan atau Renaissanse Akan dijelaskan pada Sub bab selanjutnya. (sub bab 2.3.1) 2.2 Awal Perkembangan Filsafat Modern11 Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa Yunani) pada tahun 2000 sebelum masehi Babylon yang hidup di lembah sungai Nil (Mesir) dan sungai Efrat, telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan berpangkat, table perkalian dengan menggunakan sepuluh jari. Piramida yang merupakan salah satu keajaiban dunia itu, yang ternyata pembuatannya menggunakan geometri dan matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah tinggi. Selain itu merekapun sudah dapat mengadakan pengamatan benda-benda langit,baik bintang,bulan,matahari,sehingga dapat meramalkan gerhana bulan maupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai dewasa ini disebut astronomi. Di India dan Cina pada waktu itu telah ditemukan cara pembuatan kertas dan kompas (sebagai petunjuk arah). Batas jelas mengenai kapan dimulainya penghabisan abad pertengahan sulit ditentukan. Yang dapat ditentukan ialah bahwa abad pertengahan itu telah selesai tatkala datangnya zaman Renaisssance yang meliputi kurun waktu abad ke-15 dan ke16 (bertens: 44). Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh gereja. Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat sangat terbatas, perkembangan sains sulit terjadi, juga perkembangan filsafat, bahkan dikatakan manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang mulai mencari alternative. Di dalam perenungan mencari alternative itu orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak dikungkung, sains maju, yaitu zaman dan peradaban Yunani kuno. Usaha ini sebenarnya telah dimulai didalam



10



Enden Haetami, Loc. Cot 40 Endah Oktavia, Makalah: Renaisance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern, Banda Aceh: Juni 2015, diakses melalui http://beginnerpro2016.blogspot.com/2017/05/renaissance-danhumanisme-awal.html pada tgl 2 Mei 2021. 11



5



karya orang-orang Italia di dalam kesusastraan, misalnya pada Petrarce (1304-1374) dan Boccaccio (1313-1375). 2.3 Kemunculan Renaissance dan Humanisme 2.3.1 Renaissance Renaissance secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu renaissance yang merupakan terjemahan dari kata Italia rinascimento, maksudnya kelahiran kembali. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa klasik (Yunani dan Rumawi) yang lebih bersifat dunia.12 Secara Historis Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dirinya telah diahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam renaissance dunia diterima apa adanya. Gerakan pembaharuan ini dilakukan oleh para humanis italia. Oleh karena itu yang dipandang sebagai sumber pengetahuan hany apa yang secara alamiah dapat dipakai manusia, yaitu akal (rasio) dan Pengalaman (empiri). Orang cenderung untuk memberi memberi tekanan pada salah satu dari keduanya itu, maka pada abad ini timbul aliran yang saling bertentangan, yaitu: Aliran Rasionalisme, berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio (akal). Aliran Empirisme, berpendapat bahwa empiris atau pengalaman lah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman yang batiniah maupun lahiriah. Renaissance merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang menyaksikan dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi Gereja Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya Humanisme. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo da Vinci.13 Pada zaman Renaissance ada banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Di antara tokoh-tokohnya adalah: 1) Nicolaus Copernicus (1473-1543)



12



Endah Oktavia, Makalah: Renaisance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern, Banda Aceh: Juni 2015, diakses melalui http://beginnerpro2016.blogspot.com/2017/05/renaissance-danhumanisme-awal.html pada tgl 2 Mei 2021. 13 Enden Haetami, Filsafat Ilmu: Mengetengahkan Problem Ontologi, epistimologi dan Aksiologi dengan Mengurai Objek Materi, Objek Forma Sain dan Filsafat, Bandung: yayasan Bhakti Ilham:cet 1,2017 Hal.41



6



Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di Universitas Cracow. Walaupun ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai koleksi buku-buku astronomi dan matematika. Ia sering disebut sebagai Founder of Astronomy. Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan Bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebutHeliocentric menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut. 2) Galileo Galilei (1564-1642) Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar dibidang ilmu pengetahuan. Ia Menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian berubah menjadi gerak vertical. Ia menerima pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad raya. Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintangbintang yang banyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter. 3) Francis Bacon (1561-1626) Francis Bacon adalah seorang filosof dan plitikus Inggris. Ia belajar di Cambridge University dan kemudian menduduki jabatan penting dipemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. Ia adalah pendukung penggunaan Scientific Methods, ia berpendapat bahwa pengakuan tentang pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan Inductive Methods, tetapi lebih dahulu harus membersihkan pikiran dari prasangka yang ia namakan idols (arca). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind. (ahmad tafsir, 1990:162).14 2.3.2 Humanisme15 Lalande, menyebutkan pengertian humanisme sebagai pandangan yang menyoroti manusia menurut aspek-aspek yang lebih tinggi (seni, ilmu pengetahuan, moral, dan agama) yang bertentangan dengan aspek-aspek yang lebih rendah dari manusia. 14



Endah Oktavia, Makalah: Renaisance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern, Banda Aceh: Juni 2015, diakses melalui http://beginnerpro2016.blogspot.com/2017/05/renaissance-danhumanisme-awal.html pada tgl 2 Mei 2021. 15 Ibid



7



Humanisme menurut Ali Syaryati (1992:39), berkaitan dengan eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya. Secara umum, humanisme berarti martabat (dignity) dan nilai (value) dari setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya secara penuh. Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam. Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal Saat ini, konsep humanism tidak lagi dihubungkan dengan orang-orang Eropa, yakni dengan kebudayaan Romawi dan Yunani Kuno. Humanisme berkembang menjadi gerakan lintas budaya dan universal, dalam artiberbagai sikap dan kualitas etis dari lembaga-lembaga politik yang bertujuan membentengi martabat manusia. Mengingat semua agama menyatakan bahwa atas dakwahnya memberi petunjuk kepada manusia menuju kebahagiaan abadi, tidak bisa tidak, ia memilh filsafat tersendiri tentang manusia. Serba musthil berbicara tentang kebahagiaan manusia, sepanjang belum dijelaskan terlebih dahulu makna yang definitif tentang manusia.Dengan demikian, semua agama dimulai dengan filsafat pembentukan dan perekayasaan manusia. Berdasarkan hal itu, sejalan dengan pandangan berbagai aliran pemikiran tentang manusia yang berkembang dewasa ini, yang menganggap manusia sebagai jati diri atau sejenis itu, dan itu diklaim sesuai dengan pandangan aliran masing-masing. Pemikiran filsafat dapat diupayakan lebih bersifat praktis, karena semakin pesatnya orang mngunakan metode induksi/eksperimental dalam berbagai penelitian ilmiyah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahrkan sebuah konsep dari perpaduan antara metode ilmu alam denganilmu filsafat. Upaya ini dimaksudkan agar kebenaran dan kenyataan filsafat juga sebagai jelas dan terang. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah kepada filsafat ilmu pengetahuan, dimana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana cara sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan. Sebagai tokohnya George Berkeley (1685-1753), David Hume (1711-1776), J.Rousseaun (1722-1778). Dijerman muncul Cristian Wolft (1679-1754) dan Immanuel Kant (1724-1804), yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu



8



pengetahuan yang pasti dan berguna, yaitu dengan cara membentuk pengertianpengertian yang jelas, bukti yang kuat. Pada abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemkiran filsafat pada saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dan pengertian dan caranya sendiri.Ada filsafat Amerika, Prancis, Inggris, Jerman, Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770-18311), Karl Marx (1818-1883), Augst Comte (1798-1857), JS.Mill (1806-1873), Jhon Dewey (18581952). 2.4 Latar Belakang Lahirnya Renaissance dan Humanisme16 Humanisme dan renaissance adalah dua gerakan yang tidak bisa dipisahkan, dan mempunyai keterkaitan yang erat. Humanisme bertujuan untuk menggebrak kebekuan gereja yang memasung kebebasan, kretifitas dan nalar manusia, sedangkan renaissance adalah pendobrakan manusia untuk setia dan konstan dengan jati dirinya, dengan kata lain manusia mulai memiliki kesadaran-kesadran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia. Demikian beberapa uraian tentang sejarah kelahiran filsafat secara umum. Dengan adanya ragam variasi model pemikiran filsafat tersebut di maksudkan akan menciptakan suasana pikir generasi mendatang untuk lebih kritis. Terpacu dan terinspirasi untuk mengimplementasikan pemikiran filsafatyang kontekstual dengan perubahan zaman dimana ia tinggal. Karena hakikatnya berfikir secara mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global, menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan. Berfikir yang demikian ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan.Dengan memahami konsep yang mendasari sejarah kelahiran masingmasing pemikiran filsafat, diharapkan dapat menjadikannya sebagai pandangan hidup, sebagai penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk modoalisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).



16



Ibid



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sejarah Filsafat Ilmu, terbagi menjadi 4, yaitu: a. Pra Socrates b. Socrates c. Filsafat Abat Pertengahan d. Abat Pencerahan atau Renaissance Renaissance adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan Rumawi kuno yang ilmiah. Sebelum renaissance bangsa Eropa mengalami jaman kegelapan. Dalam jaman ini, gereja berkuasa mutlak, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan tersebut, yang disebut gerakan renaissance. Dalam jaman itu pula, pemikiran-pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma gereja. Gerakan renaissance adalah merupakan masa peralihan dari filsafat skolastik abad pertengahan dengan filsafat modern.Yang melatar belakangi lahirnya renaissance adalah adanya penindasan gereja, juga adanya perang salib, yang memberi peluang kepada ilmuan, seniman, kaum humanis untuk mendobrak tradisi lama dan mengembalikan kejayaan eropa pada jaman Romawi dan Yunani kuno. Humanisme adalah martabat dan nilai dari setiap manusia, dan semua upaya untuk menimgkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya secara penuh. Gerakan humanisme adalah gerakan yang merupakan manifestasi dari perlawanan dan protes para cendekiawan Italia terhadap pemerintahan dictatorial para elit gereja, yang memasung kebebasan, kreatifitas dan nalar manusia. Kemunculan humanisme adalah untuk mengembalikan semangat dan kebebasan manusia dalam berkreasi seperti yang pernah terjadi pada masa Yunani dan Rumawi kuno.



10



DAFTAR PUSTAKA Haetami,Enden. Filsafat Ilmu: Mengetengahkan Problem Ontologi, epistimologi dan Aksiologi dengan Mengurai Objek Materi, Objek Forma Sain dan Filsafat, Bandung: Yayasan Bhakti Ilham:cet 1,2017 Oktavia,Endah. Makalah: Renaisance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern, Banda Aceh: Juni 2015,http://beginnerpro2016.blogspot.com/2017/05/renaissancedan-humanisme-awal.html diakses pada tgl 2 Mei 2021. Hardiman,F.Budi. Filsafat Modern: dari machiavelli sampai Nietzsche, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, cet.1, September 2004.



Muzairi. Filsafat Umum, Depok: Teras, Mei 2009, cet. 1.



iii