Gerakan Tajdid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GERAKAN TAJDID; GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM



AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN



Pengertian Gerakan Tajdid • Kata ‘Tajdid” diambil dari bahasa Arab yang berasal dari “Jaddada-Yujaddidu-Tajdiidan” yang artinya memperbarui. • Dalam KBBI tajdid diartikan sebagai pembaharuan, modernisasi; restorasi. Dalam Kamus Istilah Fiqih karya M. Abdul Mujieb, dkk, tajdid didefinisikan sebagai ; “memperbaharui atau menghidupkan kembali nilai keagamaan sesuai Al-Quran Sunnah, setelah mengalami kelesuan dan kemunduran karena khurafat dan bid’ah dilingkungan umat Islam.



• Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia Gerakan Tajdid diformulasikan sebagai upaya atau aktivitas untuk merubah kehidupan umat dari keadaan yang sedang berlangsung kepada keadaan baru yang hendak diwujudkan; ia juga mengandung arti bahwa upaya itu adalah demi kemaslahatan hidup mereka. (baik di dunia maupun di akhirat), dikehendaki oleh Islam, sejalan dengan citacitanya, atau minimal berada dalam garisgaris yang tidak melanggar ajaran dasar yang disepakati oleh para ulama Islam. 2



• Di samping kata tajdid, ada istilah lain dalam kosa kata Islam tentang kebangkitan atau pembaharuan, yaitu kata ishlah. • Kata tajdid biasa diterjemahkan sebagai “pembaharuan”, dan ishlah sebagai “perubahan”. • Kedua kata tersebut secara bersama-sama mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yang menjadi makna dari istilah Gerakan Tajdid yaitu; “suatu upaya menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktek-prakteknya sesuai dengan Ajaran Al-Quran dan As-Sunnah Shohihah wa Makbullah dalam komunitas kaum muslimin yang dinamis”.



Pengertian Pembaharuan di Dunia Islam • Muhamad Iqbal berkata bahwa, ijtihad merupakan “the principle of movement” daya gerak kemajuan umat Islam. setelah sekian lama mengalami kebekuan berfikir akibat dari pemahaman yang membelenggu kebebasan berfikir umat Islam yaitu paham tentang “Pintu Ijtihad Telah Tertutup”. • Semuanya menggantungkan harapan hidup duniawi dan ukhrowi kepada ijtihad mazhabiyah



• Pembaharuan dalam dunia Islam bukan dalam hal yang menyangkut dengan dasar atau fundamental ajaran Islam; • artinya bahwa pembaharuan Islam bukanlah dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi, ataupun merevisi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera jaman, melainkan lebih berkaitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasar agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan, serta semangat jaman. • Terkait dengan ini, maka dapat dipahami bahwa pembaharuan merupakan aktualisasi ajaran tersebut dalam perkembangan sosial.



• Din Syamsuddin mengatakan bahwa pembaharuan dalam dunia Islam merupakan rasionalisasi pemahaman Islam dan kontekstualisasi nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan.



• Bagi Nurcholis Madjid, pembaharuan dalam Islam, dengan mempergunakan istilah modernisasi berarti sebagai rasionalisasi untuk memperoleh daya guna dalam berfikir dan bekerja guna kebahagiaan umat manusia, sebagai aktualisasi dari perintah Allah yang imperative dan mendasar.



Ruang Lingkup Pembaharuan Islam A. Purifikasi (Pemurnian) • Purifikasi “pemurnian” dimaksudkan untuk pembersihan ajaran Islam dalam bidang aqidah dan ibadah dari praktekpraktek ibadah mahdhoh yang dinilai menyimpang dari Al-Quran dan contoh sunah Rasulullah SAW. (“Pemurnian atau pembersihan ajaran Islam dari sinkretisme dan formalisme”)



• Menurut tokoh ulama NU, K.H. Ahmad Siddiq menjelaskan bahwa makna “tajdid” dalam arti pemurnian, ada tiga sasaran: • I’adah (pemulihan); membersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi. • Ibaanah (memisahkan); memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang bid’ah. • Ihya’ (menghidup-hidupkan); menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belum terlaksana atau yang terbengkalai.



• Dinamisasi dan Modernisasi • Dimaksudkan agar tidak terbelenggu dengan formalisme hasil pemikiran manusia. Menafsir ulang ajaran agama prodak “ijtihad” manusia; berupaya melakukan koreksi dan evaluasi pemikiran manusia. Agar sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip Islam. Karena Muhammadiyah memahami bahwa pemikiran manusia terbatas pada ruang dan waktu dimana/pada masa apa dia berada.



• Menurut Said Agil Husein alMunawar, Tajdid dalam arti pembaruan, dimaksudkan sebagai penafsiran pengamalan dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada AlQuran dan As-Sunah Shahihah. • Bagi Muhammadiyah, diyakini bahwa tajdid merupakan salah satu watak



LANDASAN DAN TUJUAN GERAKAN TAJDID 1. Landasan Teologis • Menurut Achmad Jainuri dikatakan bahwa ide tajdid berakar pada warisan pengalaman sejarah kaum muslimin. Warisan tersebut adalah landasan teologis yang mendorong munculnya berbagai gerakan tajdid (pembaruan). 2. Landasan Normatif Landasan normatif yang dimaksud dalam kajian ini adalah landasan yang diperoleh dari teks-teks nash, baik al-Qur’an maupun al-Hadits. • ”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(QS. Ar Rad : 11) 3. Landasan Historis • Sebagai pijakan bagi kontinuitas gerakan pembaruan Islam kini dan yang akan datang.



Tujuan pokok dari pembaharuan Islam antara lain: 1. Purifikasi ajaran Islam 2. Mengembalikan budaya keislaman yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya yaitu dinamisasi pemikiran dan penafsiran Islam sesuai dengan peradaban yang berkembang dinamis. 3. Menjawab tantangan jaman Untuk mewujudkan ketiga tujuan di atas, maka ijtihad dapat dipandang sebagai metode pokok untuk berjalannya gerakan pembaruan Islam (tajdid).