GT Pertemuan 6 Pencerminan PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Handout Geometri Transformasi



Pertemuan 6



PENCERMINAN (REFLEKSI)



A. Pengertian Pencerminan Definisi : ”Pencerminan terhadap garis s, dilambangkan dengan Ms adalah suatu pemetaan yang memenuhi : untuk sebarang A dibidang V berlaku : Ms(A) = A, jika di s = B, sedemikian sehingga s adalah sumbu AB, jika A tidak di s. A C Ms(C) B=B’=Ms(B)



s



A’ = Ms(A) C’ Sumbu dari garis AB adalah garis yang membagi dua sama panjang AB dan tegak lurus pada sumbu itu, yaitu tempat kedudukan titik-titik yang sama jauh dari A dan B. Oleh karena itu sumbu s itu disebut sumbu pencerminan. Dari definisi pencerminan, setiap titik di Q dibidang V baik yang terletak pada s maupun yang tidak akan terdapat titik tunggal P sedemikian sehingga Ms(P) = Q. Sehingga dapat dengan mudah dibuktikan bahwa pencerminan Ms merupakan transformasi. Teorema : “Pencerminan adalah suatu Isometri” Bukti : Ambil sebarang titik A, B dan garis s dibidang V. Misal A’ = Ms(A) dan B’ = Ms(B). Secara geometris kemungkinan kedudukan A, B dan garis s adalah sebagai berikut : B’



A



B



A= A’ B (a)



A’



B’ (b)



Dosen Pengampu@Arif Ganda Nugroho, M.Pd_Fak. Tarbiyah IAIN ANTASARI Banjarmasin



-1-



Handout Geometri Transformasi



Pertemuan 6



B



B A



A= A’ E



D



C



A’ (c)



B’



(d)



B’



B’ A’ s



C A (e)



B



a. Untuk hal-hal khusus 1) A dan B pada s : jelas, karena A dan B merupakan titik tetap. 2) AB tegak lurus s, gambar (a) A’B’ pada AB dengan |A’B’| = |AB| 3) AB//s, gambar (b) : ABB’A’ berbentuk persegi panjang, sehingga |A’B’| = |AB| 4) A pada s, gambar (c) : A’ = A, karena s adalah sumbu BB’ maka B dan B’ sama jauhnya dari A dan A’. Sehingga |AB| = |A’B’| b. Untuk hal yang tidak khusus Dengan meninjau gambar (d) dan (e). Misalkan AB memotong s di C. Akan dibuktikan dahulu C, A’ dan B’ segaris. Misalkan D titik tengah AA’ dan E titik tengah BB’, maka D dan E terletak pada s. Sehingga diperoleh segitiga CDA dan segitiga CDA’ konkruen, juga segitiga CEB dan segitiga CEB’ kongruen. Akibatnya m