17 0 407 KB
HACCP: Sop Makaroni Firdananda FJ Ermawati Sundari
Tahap HACCP
Deskripsi Produk Nama Produk Komposisi
Proses Pembuatan
Sop Makaroni 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Wortel Brokoli Makaroni Bawang putih Garam Merica bubuk Bawang Bombay Gula pasir Seledri Daun bawang
- Kupas wortel, potong-potong, cuci bersih. - Potong-potong brokoli, rendam dengan air garam - Cuci macaroni, kemudian rebus dengan sedikit garam dan minyak. - Haluskan bawang putih, merica, dan garam, lalu tumis dengan bawang bombay. - Rebus air, kemudian masukkan bumbu yang sudah ditumis dan wortel. - Setelah 5-10 menit masukkan brokoli. - Masukkan garam, gula, seledri dan daun bawang, lalu matikan api.
Tujuan Penggunaan Produk
Sebagai sayuran untuk makan siang pada siklus menu hari ke-5
Pengemasan
Plato dan mangkok plastic kecil
Kondisi Penyimpanan
Hangat (57,2oC)
Cara Distribusi
Sentralisasi, langsung ke pasien
Waktu Maksimal Konsumsi
4 jam setelah pemasakan
Konsumen Tujuan
Pasien VIP, kelas I, II, dan III yang mendapatkan diet makanan biasa.
Cara Penyiapan Konsumsi
Buka plastik warp, bisa langsung dikonsumsi
No
1.
Analisi Bahaya
Bahan
Bahaya Jenis Bahaya
Mentah
B/K/F
Makaroni
B
Stapylococcus Aureous, E.
Cara Pencegahan
Dicuci dengan air bersih kemudian direbus.hingga mendidih
Col, ALT, Bacillus cereus, kapang F
Kotor, busuk
Dicuci dengan air mengalir, disimpan di tempat kering dan tidak lembab.
2.
Brokoli
K
Pestisida
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
B
Salmonella, E. Coli
Dicuci dengan air mengalir, direbus hingga matang dengan batas suhu maksimal 100o
F
3.
Wortel
Supplier kurang higienis,
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih dan direndam menggunakan
serangga
air garam
K
Residu pestisda
Dicuci dengan air mengalir
B
Salmonella, E Coli
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih, direbus saat air mendidih.
F
Debu, tanah, kotoran yang
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
menempel
K
Residu pestisida
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
4.
Daun bawang
B
E coli, Salmonella sp.
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih, direbus pada air yang mendidih.
5.
6.
Seledri
Garam
F
Debu, serangga
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih..
B
E. Coli, Salmonella sp.
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
F
Rumput, debu
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
K
Pestisida
Dicuci dengan air mengalir hingga bersih.
B
E. Coli, Salmonella sp, Clostridium
Ikut direbus bersama bahan makanan yang lain.
perfrigens, staphylococcus aureus, kapang, S Salmonella F
Serangga, berubah warna
Disimpan di tempat yang tertutup dan jauh dari sinar matahari secara langsung.
7.
Merica bubuk
K
Logam berat kadmium, merkuri, timbal
Memilih garam yang kemasannya baik dan benar.
B
Jamur, Bacillus sp, stapylococcus sp
Memilih merica yang baik kualitasnya, disesuaikan dengan spesifikasi.
8.
Bawang putih
F
Kotor, lembab
Disimpan di wadah tertutup, kering, dan tidak lembab.
K
Pestisida
Dicuci hingga bersih dengan air mengalir.
B
Bacillus C
Memilih bawang putih yang baik kualitasnya sesuai spesifikasi.
F
Kotor, busuk, serangga
Disimpab di suatu wadah terbuka yang jauh dari jangkauan serangg.
9.
Bawang
K
Pestisida
Dicuci hingga bersih dengan air mengalir, dikupas kulitnya
B
Bacillus C
Memilih bawang putih yang baik kualitasnya sesuai spesifikasi.
F
Kotor, busuk, serangga
Disimpab di suatu wadah terbuka yang jauh dari jangkauan
bombay
serangga
10.
11
Gula pasir
K
Pestisida
Bawang bombay dicuci dengan air mengalir, dikupas kulitnya.
K
Logam berat arsen
Memilih gula yang bermerk
F
Semut
Disimpan di wadah yang tertutup di tempat kering
Logam berat arsen,
Memilih minyak yang kualitasnya baik sesuai dengan spesifikasi.
Minyak goreng K
merkuri, timbal,
F
Debu
Disimpan di wadah tertutup yang jauh dari paparan sinar matahari secara langsung.
Analisis Bahaya (Proses) No
Proses
Bahaya Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
B/K/F 1.
Penerimaan
B
E Coli
bahan baku
Wadah dicuci dengan air mengalir, jika perlu maka disterilkan untuk peraltan tertentu. Membeli dari sumber yang aman. Sebuah sumber yang aman terbaik dapat didefinisikan sebagai satu di mana pedagang atau bahan makanan memiliki pengetahuan tentang bahaya dari produk dan mengetahui proses yang digunakan untuk menjamin keselamatan makanan yang mereka jual. Mereka dapat memberitahu kita apa yang harus kita lakukan untuk membantu kita dalam menghilangkan kotoran dan bakteri dari bahan makanan mentah tersebut.17
K
Wadah yang digunakan
Wadah disimpan dengan cara yang benar dan dikeringkan.
berkarat F
Air tidak dari air yang
Pengecekan saluran air secara berkala. Menggunakan tandon sebagai
mengalir, air tersumbat
penyimpanan air sementara. Semua buah dan sayur dicuci 2 kali sebelum persiapan. Lepaskan daun pembungkus dan menempatkan sayuran di cuci wastafel pertama dengan banyak air dingin. Mengaduk selama 1 menit untuk melonggarkan kotoran. Hapus dari wastafel pertama dan dimasukkan ke dalam wastafel kedua dengan air bersih dan gosok/agitasi lagi. tiriskan kering.
2.
Pemotongan
B
Kontaminasi bakteri
Pisau yang digunakan untuk memotong daging dan sayur dibedakan.
K
Pisau berkarat
Pisau dicuci sebelum dan sesudah digunakan dengan cara yang benar dan dikeringkan. Jauhkan
benda
tajam
dari
tempat
pengolahan. Bungkus rempah-rempah dan ramuan biji-bijian dalam kantong kain tipis, jangan gunakan staples, sortir biji kering. F
Alat peracikan berdebu
Pisau dicuci di air yang mengalir hingga bersih.
3.
Penumisan
B
Kontaminasi bakteri
Alat yang digunakan untuk menumis sayur dibedakan dengan alat penumis daging.
K
Alat penumis berkarat
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih.
F
Rambut, debu
Penjamah memakai baju koki, celemek,
Suhu lebih atau kurang dari standar
masker dan topi agar tidak ada rambut yang jatuh pada saat mengolah makanan
4.
Perebusan
B
Bakteri yang belum mati karena air
Merebus dengan suhu optimum 80-1000
rebusan kurang mendidih K
Alat perebus berkarat, tidak higienis
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih
F
Suhu kurang atau lebih dari standar 80-
Merebus dengan suhu optimum 80-1000
1000 Penjamah makanan tidak higienis 5.
Pemindahan
B
Wadah terkontaminasi bakteri
ke wadah
Penjamah memakai baju koki, celemek, masker dan topi agar tidak ada rambut yang jatuh pada saat mengolah makanan Alat yang digunakan untuk tempat sayur dibedakan dengan alat penumis daging. Jika sama maka harus dipastikan telah dicuci bersih.
khusus K
Wadah telah mengelupas atau berkarat
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih kemudian dikeringkan.
F
Wadah kurang bersih, rambut, serangga
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih. Penjamah memakai baju koki, celemek, masker dan topi agar tidak ada rambut yang jatuh pada saat mengolah makanan. Menyimpan makanan panas dengan ditutup untuk menjaga suhu permukaan dan mencegah dehidrasi permukaan. Makanan panas harus di atas 135ºF atau, jika antara 135 dan 41ºF, disajikan dalam waktu 4 jam. Jika makanan terbuka di meja uap, prasmanan, atau saluran layanan, suhu permukaan akan berada di bawah 130ºF kecuali panci tertutup. Memeriksa bagian-bagian setiap 20 menit, dan casserole setidaknya setiap jam. Makanan panas harus dibuang jika tidak digunakan dalam waktu 4 jam.
6.
Pemorsian
B
Mangkuk terkontaminasi bakteri
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih.
K
Plastik wrap melepuh karena suhu
Saat matang dan diangkat dari kompor tidak langsung disajikan
terlalu panas
ke dalam mangkuk atau plato. Waktu tunggu optimum. Semua makanan yang disajikan kepada pasien harus dibawah 57,2o – 65,6o atau dibawah 50.
F
Serangga, debu, rambut.
Alat dicuci di air yang mengalir hingga bersih. Penjamah memakai baju koki, celemek, masker dan topi agar tidak ada rambut yang jatuh pada saat mengolah makanan
No.
Analisis Resiko Bahaya Bahaya
Bahan Mentah
Resiko (R)
Keakutan (K)
Signifikansi RxK
1.
Macaroni
10
100
1.000
Sedang
2.
Brokoli
100
10
1.000
Sedang
3.
Wortel
100
10
1.000
Sedang
4.
Daun bawang
100
10
1.000
Sedang
5.
Seledri
100
10
1.000
Sedang
6.
Garam
100
10
1.000
Sedang
7.
Merica bubuk
10
10
100
Rendah
8.
Bawang putih
10
10
100
Rendah
9.
Bawang bombay
10
10
100
Rendah
10.
Gula pasir
10
10
100
Rendah
11.
Minyak goreng
10
1.000
10.000
Tinggi
Penetapan CCP Bahan
Q1
Q2
Kesimpulan
Wortel
T
T
Bukan CCP
Brokoli
T
T
Bukan CCP
Makaroni
T
T
Bukan CCP
Bawang putih
T
T
Bukan CCP
Garam
T
T
Bukan CCP
Merica bubuk
T
T
Bukan CCP
Bawang bombay
T
T
Bukan CCP
Gula pasir
T
T
Bukan CCP
Seledri
T
T
Bukan CCP
Daun bawang
T
T
Bukan CCP
Minyak goreng
T
T
Bukan CCP
Penetapan CCP Proses
Q1
Q2
Q3
Kesimpulan
Pemotongan
T
T
-
Bukan CCP
Penumisan
Y
Y
-
CCP
Perebusan
Y
Y
-
CCP
Pemindahan ke wadah
Y
T
T
Bukan CCP
Holding Time
T
T
-
Bukan CCP
Pemorsian
T
T
-
Bukan CCP
Pendistribusian
Y
T
-
Bukan CCP
khusus
Penerapan HACCP CCP
Bahaya
Penumisa n
B: Kontaminasi bakteri K:alat penumisan berkarat F: Rambut, debu Suhu lebih atau kurang dari standar
Param eter Suhu
Batas kritis < 1000 C selama 5 menit
Pemantauan
Petugas
Koreksi
Suhu dan waktu penumisan: Penumisan dengan api kecil-sedang, hingga mengeluarkan bau sedap dan berwarna kuning keemasan
Penjama pengeceka h n waktu makanan dan suhu secara berkala
Verifikasi apabila suhu dibawah 100 C dan waktu < 5 menit maka dilakukan penumisan kembali
Pencatat an Pengamata n suhu dan waktu
Perebus an/Pema sakan
B: Bakteri yang belum mati karena air rebusan kurang mendidih K: Alat perebus berkarat, tidak higienis
Suhu dan cemaran
Suhu:10 00 C, 15 menit
Pengece kan suhu perebus an
Penjam ah makana n
Memperpanj ang proses atau meningkatk an suhu untuk mengkompe nsasi penyimpang an dari batas kritis
Pastikan suhu internal tercapai. Alat memasak diperiksa status kalibrasinya, dan dipelihara sesuai petunjuk Suhu dinaikkan jika kurang dari 100oC
Kalibrasi penguku r suhu. Kalibrasi alat memasa k
Terima Kasih