Hadis - Hadis Ramadhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

– (Matan Hadis dilengkapi sanad Shahabat, Kosakata Hadis dan Faidah Hadis)



1. Keutamaan Bulan Ramadhan



‫ه‬ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ه ُ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َ ه‬ ْ َ ِّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ُ ‫ت َأ ْب َو‬ ‫اب‬ ‫اَّلل َصَّل اَّلل علي ِه وسلم قال ِإذا جاء رمضان فتح‬ ِ ‫ض اَّلل عنه أن رسول‬ ِ ‫عن أ يب هريرة ر‬ َّ ْ َ ِّ ُ َ َّ ُ ‫ْ َ َّ ِ َ ُ ِّ َ ْ َ ْ َ ي‬ ُ‫الش َياطي‬ ‫الجن ِة وغلقت أبواب الن ِار وصفدت‬ ِ dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Bila bulan Ramadan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan setansetan pun dibelenggu". HR. Muslim Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis: Futihat Abwab al-Jannah: mengandung penjelasan bahwasanya Allah membukakan pintu bagi seluruh hambanya untuk beribadah kepadanya dengan penuh keta’atan di bulan ini, yang tidak terdapat ibadah ini pada bulan lain seperti puasa, tarawih, serta amal sholeh yang lainnya. Taghliq Abwab an-Nar dan Tashfiid as-Syayātin: mengandung penjelasan bahwasanya kita menjadi terhalang dari berbuat keburukan. Faidah Hadis: Zhahir Hadis ini mengandung arti bahwasanya tatkala dibukakan pintu syurga, ditutup pintu neraka, serta dibelenggunya syetan-syetan, maka hal ini menunjukkan tentang tanda-tanda masuknya bulan suci Ramadhan, serta bentuk pengagungan dan penghormatan terhadapnya. serta Hadis ini pun mengandung majaz, yang berarti bahwasanya pada bulan ini terdapat banyak pahala dan ampunan bagi hamba Allah yang senantiasa ta’at, karena saat itu pula syetan lebih sedikit menggaggu manusia. 1



2. Berpuasa dan berbuka ketika melihat Hilal



َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ ه ْ ُ َ َ َ َ ه ُ َ ْ ُ َ َ َّ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ُ ‫ال ََل َت ُص‬ َ ‫ان َف َق‬ ‫وموا‬ ‫اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم ذكر رمض‬ ِ ‫ض اَّلل عنهما أن رسول‬ ِ ‫عن عب ِد‬ ‫اَّلل ب ِن عمر ر ِ ي‬ ُ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ُ ْ َ َ ََّ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ََّ َ ‫حّت تروا ال ِهَلل وَل تف ِطروا حّت تروه ف ِإن غم عليكم فاقدروا له‬ 1 Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syarif an-Nawawi, al-Minhāj Syarh Shahih Muslim bin alHajjāj, (Beirut: Dār Ihyā at-Turāts al-‘Arabi, 1392 H), Jilid 7 Cet. Kedua, hlm. 188



dari 'Abdullah bin 'Umar radhiallahu'anhu bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬menceritakan tentang bulan Ramadan lalu beliau bersabda, "Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan jangan pula kalian berbuka hingga kalian melihatnya. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya (jumlah hari disempurnakan). (HR. Bukhari) Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis: Al-Hilal: dinamakan hilal untuk 3 malam dari awal bulan kemudian setelah itu dinamakan Qamar. Dinamakan hilal karena orang-orang menyebutkannya dengan meninggikan suara.2 Fa In Ghumma: artinya disamarkan dan menjadi tertutup oleh awan atau lainnya. 3 Faidah Hadis: Wajib melaksanakan shaum Ramadhan ketika telah melihat hilal, serta berbuka puasa setelah terlihat hilal bulan Syawwal. Serta tidak boleh memulai puasa sebelum melihat hilal dan posisi hilal terhalang oleh awan. 4



3. Berniat Puasa Pada Malam Hari



ََ َ َْ َُ ْ ِّ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َّ ِّ َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ِّ ‫ت‬ ‫الص َي َام ق ْب َل الف ْج ِر فَل ِص َي َام له‬ ‫عن حفصة عن الن ِ يّت صَّل اَّلل علي ِه وسلم قال من لم يبي‬ dari Hafshah dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda, "Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum terbit fajar, tidak ada puasa baginya."(HR. An-Nasaai) Derajat Hadis: Shahih Syarah Mufradat: Man lam Yubayyit ash-Shiyaam: Bayyata Fulaanun al-Amra: artinya telah melewati malam. Yang dimaksud disini adalah orang yang tidak melewati malam dengan puasa wajib yaitu berniat puasa dari malam hari, maka tidak ada puasa baginya. 5 Faidah Hadis:



Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam, Taudhīh al-Ahkām min Bulugh al-Marām, (Makkah: Maktabah al-Asadi, 1423 H) Jilid 3 Cet. Kedua,hlm. 460 3 ibid,hlm. 449 4 Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-‘Asqalani, Fathu al-Bāri bi Syarhi Shahih al-Bukhāri, (Beirut: Dār alMa’rifah, 1379 H) Tahqiq Abuu Qutaibah nazhr Muhammad al-Fāriyābi, Jilid 5 Hlm. 241 5 Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam, Taudhīh al-Ahkām min Bulugh al-Marām, (Makkah: Maktabah al-Asadi, 1423 H) Jilid 3 Cet. Kedua,hlm. 464 2







Tidak ada puasa baginya” menafikan adanya hukum, karena berpuasa harus meliputi seluruh waktu siang, barang siapa tidak berniat kecualli setelah terbit fajar maka ia tidak berniat pada bagian dar satu hari.6 Niat pada malam hari hanya dilaksanakan untuk puasa wajib saja, seperti halnya puasa Ramadhan, Qadha puasa Ramadhan, Puasa Kifarat, dan Puasa Nadzar. 7







4. Keutamaan Sahur



َ ‫َ ْ ََ َ َ ه ُ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ه‬ ُ ‫اَّلل َص هَّل ه‬ ُ ‫الس‬ ُّ ‫اَّلل َع َل ْيه َو َس هل َم َت َس َّح ُروا َفإ َّن ف‬ ‫ور َب َركة‬ ‫ح‬ ‫ض اَّلل عنه قال قال رسول‬ ِ ِ ِ ‫ِ ِي‬ ‫سرِ ي‬ ٍ ‫عن أن‬ dari Anas radhiallahu'anhu, ia berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah." (HR. Muslim) Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis:8 As-Sahur: nama makanan yang dimakan pada waktu sahur. Berasal dari kata as-Sahru yaitu mendekati waktu fajar. Barakah: yait berlimpahna kebaikan. Faidah Hadits:9 



Para Ulama sepakat, bahwasanya sahur merupakan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Keberkahan yang didapat ketika sahur diantaranya, memperkuat yang sahur dalam melaksanakan puasanya, selain itu pula, sahur dapat membuat seseorang terbangun dari tidurnya, untuk berdzikir dan berdo’a pada waktu turunnya rahmat dan dikabulkannya do’a serta diamppunkannya dosa hamba-Na.







5. Menyegerakan Berbuka Puasa



َ ُ َّ ُ َ َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َّ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ْ ْ ُ ‫اس ِبخ ْ ٍي َما َع َّجلوا ال ِفط َر‬ ‫اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم قال َل يزال الن‬ ِ ‫عن سه ِل ب ِن سعد أن رسول‬ dari Sahal bin Sa'ad bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka". (HR. Bukhari) Ibid, hlm. 466 Sunan an-Nasaai bi Syarhi al-Hāfizh Jalal ad-Dīn as-Suyūthi wa Hāsyiyah as-Sindy, (Alepo:Maktabah al-Mathbu’at al-Islamiyah, t.t) Hlm.196 8 Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam, Taudhīh al-Ahkām min Bulugh al-Marām, (Makkah: Maktabah al-Asadi, 1423 H) Jilid 3 Cet. Kedua,hlm. 483 9 Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syarif an-Nawawi, al-Minhāj Syarh Shahih Muslim bin alHajjāj, (Beirut: Dār Ihyā at-Turāts al-‘Arabi, 1392 H), Jilid 7 Cet. Kedua, hlm. 206 6 7



Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis:10 Laa Yazaalu: artinya selalu/senantiasa/masih. Maa ‘Ajjalu: artinya selama mereka menyegerakan berbuka Faidah Hadis:11 



Disunnahkan menegerakan berbuka, para ulama sepakat bahwa disunnahkan menyegerakan berbuka jika telah nyata terbenamnya matahari dengan penglihatan atau berita yang bisa dipercaya, atau kemungkinan terbenamnya matahari (sekarang sudah bisa dengan mellihat jam). Mengakhirkan berbuka puasa merupakan perbuatan Yahudi dan Nashrani, sehingga nabi menganjurkan umatnya untuk menyegerakan berbuka.







6. Makan karena Lupa saat Berpuasa



‫َ ه‬ َََ ُ َ َ ْ َ :َ ‫ُ ََْ َ َ ه‬ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ ‫َع ْن َأب ُه َرْي َر َة َر‬ ‫ فأ ك َل َو‬،‫س َوه َو َص ِائ ٌم‬ ِ ‫ قال رسول‬:‫ قال‬،‫ض هللا عنه‬ ِ‫هللا صَّل هللا علي ِه وسلم من ن ي‬ ‫ِي‬ ‫ِ ي‬ ُ‫هللا َو َس َقاه‬ ُ ‫ َفإ َّن َما َأ ْط َع َم ُه‬،‫ َف ْل ُيت َّم َص ْو َم ُه‬،‫ََش َب‬ ِ ِ ِ dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu menuturkan; Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, "Barangsiapa yang lupa bahwa ia sedang berpuasa lallu ia makan atau minum, maka sempurnakanlah puasanya, sebab Allah-lah yang memberinya makanan dan minuman." (HR. BukhariMuslim) Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis: Falyutimma Shaumahu: maka sempurnakan puasanya Fa Innamaa: sebagai alasan bagi orang yang lupa tidak batal puasanya. Arti hal itu adalah bahwa rezeki itu tatkala datang dari Allah maka dalam rezekiitu tidak ada penghalang bagi hamba-Nya dan tidak dianggap berasal darinya. Makan abi orang yang lupa diumpamakan sebagai rezeki, karena itu bukan hasil perbuatan seorang hamba. Faidah Hadis:12 



Makan dan minum bagi orang yang lupa itu tidak merusak puasa dan tidak membatalkan puasa. Berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 225,



Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam, Taudhīh al-Ahkām min Bulugh al-Marām, (Makkah: Maktabah al-Asadi, 1423 H) Jilid 3 Cet. Kedua,hlm.471 11 Ibid, hlm. 471 12 Ibid, hlm. 500 10



berfirman: “Allah tidak menghuhkum kamu disebabkan sumpahmu yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu”. Karena lupa bukan termasuk perbuatan hati. Arti dari memberi makan dn minum adalah bahwa Allah dengan kelembutanNya memberikan kemudahan bagi hamba-Nya makanan dan minuman tersebut ketika ia lupa akan puasanya, maka jadila ini suatu rezekiyang mubah yang dikirim dari Allah.







7. Orang yang Terpaksa Muntah tidak Wajib Mengqada Puasa



َ ‫َّ ِّ َ ه‬ ََ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ :َ َ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ه‬ َ ،‫َع ْن َأب ُه َرْي َر َة‬ ‫ َو َم ِن ْاستق َاء‬،‫ق ُء فَل قض َاء َعل ْي ِه‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫م‬ « ‫ال‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫َّل‬ ‫ص‬ ‫ّت‬ ‫الن‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ِ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ِ ِي‬ َ َْ ِ ََْ َ ُ »‫فعلي ِه القضاء‬ dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Barangsiapa yang terpaksa muntah maka ia tidak wajib qadha dan barang siapa muntah dengan sengaja, maka ia wajib qadha`." (HR. Ibnu Majah) Derajat Hadis: Hasan Kosakata Hadis: Dzara’ahu al Qay’u: terpaksa muntah. Al-Qay’u adalah sesuatu yang keluar dari dalam perut. Istaqaa: mengharap keluarnya muntah dari lubang atas keinginannya. Faidah Hadis:13 



Hadis ini menunjukkan bahwa keterpaksaan untuk berbuka tidak dianggap batal, karena itu tidak dimaksudkan dan tidak disengaja, maka perbuatan itu tidak dianggap berasal darinya. Adapun orang yang sengaja muntah dan berusaha mengeluarkannya maka ia wajib mengqadha karena sengaja berbuka.







8. Mungqadha Puasa untuk Mayit



َ ‫َ ْ َ َ َ َ َ ه ُ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ ه‬ ُ ُْ َ ُ ‫اَّلل َص هَّل ه‬ َ ‫اَّلل َع َل ْيه َو َس هل َم َق‬ ‫ال َم ْن َمات َو َعل ْي ِه ِص َي ٌام َص َام َعنه َو ِل ُّيه‬ ِ ‫ض اَّلل عنها أن رسول‬ ِ ‫عن ع ِائشة ر ِ ي‬ dari Aisyah radhiallahu'anha; Bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya." (HR. Muslim)



13



Ibid, hlm. 501



Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis: Waliyyuhu artinya orang yang dekat dan orang yang menolong baik laki-laki ataupun perempuan, dari ahli warisnya.14 Faidah Hadis:15 



Utang-utang yang ditinggalkan mayit wajib dibayar, baik utang terhadap Allah seperti zakat, puasa atau utang kepada orang lain. Orang yang paling utama untuk melaksanakan kewajiban itu adalah ahli warisnya yang mempunyai hak untuk berbuat kebaikan bagi si mayat, ini adalah termasuk kebaikan yang paling mulia.







9. Dihapuskan Dosa Orang Yang Berpuasa dan Qiyam Ramadhan



ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ه ُ َ ْ ُ َ ْ َّ ِّ َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ْ ‫يم ًانا َو‬ َ ‫الق ْدر إ‬ ‫اح ِت َس ًابا غ ِف َر‬ ‫ض اَّلل عنه عن الن ِ يّت صَّل اَّلل علي ِه وسلم قال من قام ليلة‬ ِ ِ ‫َعن أ ِ يَبَ هريرة ر َ ِ ْ ي‬ َّ ُ ‫له َما تقد َم ِم ْن ذن ِب ِه‬ dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan Qiyam Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya.(HR. Bukhari) Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis:16 Iimaanan: artinya shalatnya dalam keadaan beriman kepada Allah dan membenarkan janjinya, dan beriman keapada keutamaan malam ini, dan besarnya pahala mengerjakannya disisi Allah. Ghufira Lahu: maksudnya adalah memakaikan ampunan kepadanya dan menutup dosadosanya. Faidah Hadis:17 Maksud balasan shalat di malam Ramadhan adalah pengampunan dosa, penghapusan kkeburukan, tetapi dengan syarat dosa itu adalah dosa kecil yang berkaitan dengan Allah, sekalipun pemutlakan dosa itu, meliput dosa besar dan kecil. Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam, Taudhīh al-Ahkām min Bulugh al-Marām, (Makkah: Maktabah al-Asadi, 1423 H) Jilid 3 Cet. Kedua,hlm.525 15 Ibid, hlm. 525 16 Ibid, hlm. 567 17 Ibid, hlm. 567 14



Semua itu disyaratkan atas dua hal: a). Hal yang mendorong seorang melakukan shalat itu adalah iman dan percaya kepada pahala Allah. b). Mengharapkan pahala dari sisi Allah, dan ikhlas karena Allah. Jika amal itu tidak terdapat dalam kedua syarat yang penting tersebut maka termasuk riya’ dan keangkuhan karena itu termasuk yang batil dan ditolak, bahkan yang melakukannya mendapatkan kepedihan dan siksaan.



10. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal



َ ْ َ ُّ َ َ ْ َ ُ َ َ ُ ‫ول هللا َص هَّل‬ ُ ‫ض‬ َ ‫هللا َع َل ْيه َو َس هل َم َق‬ َ ‫ َأ َّن َر ُس‬،‫هللا َع ْن ُه‬ َ ِ ‫اْل ْن َصار ِّي َر‬ ‫ َم ْن َص َام َر َمضان ث َّم‬:‫ال‬ ‫عن أ ِ يب أيوب‬ ِ ِ ‫َِ َ ي‬ َ ْ َ ْ َّ ُ َْ َّ َ ‫ كان ك ِصي ِام الده ِر‬،‫أت َب َعه ِستا ِمن شوال‬ dari Abu Ayyub al-Anshari radhiallahu'anhu , dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau berkata, "Barangsiapa yang melakukan puasa pada bulan Ramadan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari pada Bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa satu tahun." HR. Muslim Derajat Hadis: Shahih Kosakata Hadis: Syawwal: yaitu bulan kesepuluh dari tahun qamariyyah dan ia adalah awal bulan haji, disebut syawwal karena waktu penamaanna bertepatan debgan sedikitnya unta. Addahru: maksudnya tahun qamariyyah. Faidah Hadis:18 Berpuasa enam hari pada bulan syawwal setelah Ramadhan mka seakan-akan ia berpuasa fardhu setahu, hal itu karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat, seperti halnya Ramadhan sama dengan sepuluh bulan, dan enam har (bulan syawwal) menjadi dua bulan, dan yang demikian itu menjadi sunnah yang smpurna, maka tercapailah pahala ibadah selama setahun dengan tidak ada kesulitan sebagai karunia dan nikmat dari Allah bagi Hamba-Nya. Adapun keutamaanya, sama saja, baik puasa tersebut dilaksanakan secara berturut-turut maupun secara terpisah.



18 Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syarif an-Nawawi, al-Minhāj Syarh Shahih Muslim bin alHajjāj, (Beirut: Dār Ihyā at-Turāts al-‘Arabi, 1392 H), Jilid 8 Cet. Kedua, hlm. 56