Ulumul Hadis Struktur Hadis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ULUMUL HADIST ”STRUKTUR HADIST”



Disusun oleh : Meida fitriani 15461048 Meinizar arini putri 15461055 Nasih sariningsih 15461076 Sulaeman 15461054



Kelas karyawan FAKULTAS EKONOMI SYARIAH STIES DARUL ULUM JL. Veteran, no. 150-152 kec. Purwakarta 41115 2015 i



Kata pengantar Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat allah , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah struktur hadist Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Orang tua kami, yang senantiasa selalu membimbing kami, dan mendoakan yg terbaik untuk kami. 2. Bapak Ahmad Saepudin, M.Ud sebagai dosen, semoga ilmunya bisa bermanfaat untuk kita semua. 3. Rekan-rekan sekalian yang senantiasa selalu mendukung kami. Terlepas dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata dari kami semoga makalah tentang islam sebagai agama wahyu alqur’an ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembacanya.



November 2015 Penulis



ii



BAB I latar belakang a. Pendahuluan Sebagai orang islam yang ingin mempelajari islam secara sempurna tentu harus mengetahui sumber-sumber hukum islam . salah satu hukum sumber islam yang diakui oleh para ulama secara menyeluruh ialah hadis. Meskipun demikian tidak semua hadis yang dijadikan sumber hukum islam , karena dalam suatu susunan hadist ada juga yang menunjukan bahwa sebuah hadis itu layak dan lulus verifikasi untuk dijadikan sumber hukum islam . sebelum melangkah jauh ada baiknya kita mengetahui apa saja yang ada didalam hadist , dan ternyata susunan yang harus terdapat didalam hadis itu ada tiga , yaitu sanad hadis , matan hadis, dan rawi hadis. b. Rumusan masalah. 1. Apa yang dimaksud dengan struktur hadis? 2. Apa yang dimaksud dengan sanad? 3. Apa yang dimaksud dengan matan? 4. Apa yang dimaksud dengan rawi? c. Tujuan penulisan. 1. Memahami stuktur hadis 2. Memahami mengenai sanad 3. Memahami mengenaii matan 4. Memahami mengenai rawi 5. Mampu membedakan antara sanad, matan, rawi



1



BAB II Pembahasan 1. Struktur hadis. Terdiri atas dua komponen utama yakni sanad/isnad ( rantai penutur ) dan matan ( redaksi ). Contoh : Musaddad mengabari bahwa yahya menyampaikan sebagaimana di beritakan oleh syu’bah , dari qatadah dari anas dari rosullullah bahwa ia bersabda : “ tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri” ( hadis riwayat bukhari ). a. sanad                    Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran. dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya . Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah: a.  As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulis:



                                      ‫ْق ْال َمت َِن‬ ِ ِ ‫اال ْخبَا ُر ع َْن طَ ِري‬      “ Berita tentang jalan matan” b. Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah :                                 ‫لى ْال َم ْت ِن‬ ِ ْ‫ال ْال ُمو‬ ِ ‫ِس ْل ِسلَةُ الرِّ َج‬ َ ِ‫صلَ ِة ا‬    “Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis.” Dalam bidang ilmu hadis sanad, itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadis.



2



Syarat-syarat pembawa sanad. -



orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan



-



adil,



-



taqwa



-



tidak fasik



-



menjaga kehormatan diri



-



mempunyai daya ingat yang kuat sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil), maka hadis tersebut (lemah) dhaif sehingga tidak bisa dijadikan ( alasan )hujjah. Sanad ialah rantai penutur/ rawi ( periwayat ) hadis. Awal sanad adalah orang yang mencatat hadis tersebut dalam bukunya ( kitab hadis), orang ini disebut mudawwin atau mukharrij. Sanad merupakan seluruh penutur itu mulai dari mudawwin hingga mencapai rosulullah . sanad memberikan gambaran keaslian suatu riwayat. Sebuah hadis dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/rawi yang bervariasi dalam sanadnya, Lapisan sanad disebut dengan thabaqah.. Signifikasi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thaqabah sanad akan menentukan derajat hadis tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadis.



3



Jadi yang perlu dicernati dalam memahami hadis terkait dengan sanadnya ialah: 1. Keutuhan sanadnya. 2. Jumlahnya. 3. Perawi akhirnya. Sebenarnya penggunaan sanad sudah dikenal sebelum datangnya islam. Hal ini diterapkan didalam mengutip berbagai buku dan ilmu pengetahuan lainnya. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadis-hadis nabawi. b. Contoh Sanad Artinya: Dikabarkan oleh kami oleh malik yang menerimanya dari nafi, yang menerrimanya dari abdullah ibnu umar bahwa rosullah saw bersabda. “ janganlah sebagian diantara kamu membeli barang-barang yang sedang dibeli oleh sebagian yang lainnya.” ( al-hadis) Dalam hadis tersebut yang dinamakan sanad adalah: ( Dikabarkan kepada kami oleh malik yang menerimanya dari nafi yang menerimanya dari abdullah ibnu umar bahwa rosullah saw bersabda... ) Istilah-istilah sanad. 1. Al-isnad menyandarkan , menegaskan, ( mengembalikan ke asal) menyandarkan hadis pada orang yang mengatakannya, menurut aththibi dikutip oleh al-qosimi kata isnad dan sanad memiliki arti yang hampir sama dan berdekatan , sedangkan menurut ulama muhadist memandang kedua istilah itu hampir sama .



4



2. Al-musnad Berarti hadis yang diriwayatkan dan disandarkan atau diisnadkan kepada seseorang yang membawanya. Seperti ibnu syaibah az-zuhri, malik bin annas dan lain-lain. Nama suatu kitab yang menghimpun hadis-hadis dengan sistem penyusunan berdasarkan nama para sahabat rawi hadis, seperti kitab musnad ahmad bin hambal Nama bagi hadis yang mempunyai kriteria marfu’ ( disandarkan kepada nabi muhammad) dan muttasil ( sanadnya bersambung kepada nabi muhammad saw) 3. Musnid yang artinya orang yang meriwayatkan hadis dari jalurnya baik ia paham atau tidak . c. Keutamaan sanad. -



Diriwayatkan oleh muslim dari ibnu sirin, bahwa beliau berkata: ”Ilmu ini ( hadis ini ) ialah agama, karena itu telitilah orang-orang yang kamu mengambil agamamu dari mereka,”



-



Abdullah ibnu mubarak berkata : “Menerangkan sanad hadis, termasuk tugas agama, andaikata tidak diperlukan sanad , tentu siapa saja dapat dikatakan apa yang dikehendakinya. Antara kami dengan meraka, ialah sanad. Perumpamaan orang yang mencari hukum-hukum agamanya, tanpa memerlukan sanad seperti orang yang menaiki loteng tanpa tangga”



-



Asy-syafi’i berkata: “Permpamaan orang yang mencari hadis tanpa sanad , sama dengan orang yang mencari kayu pada malam hari



5



d. Matan Matan dari segi bahasa artinya membelah, mengeluarkan, mengikat. sedangkan arti matan menurut istilah adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad , yakni sabda nabi SAW yang disebut sesudah disebutkan sanadnya. banyak pendapat yang dikemukakan para ahli dibidangnya, diantaranya: - Menurut Muhammad At Tahhan ‫ما ينتهى اليه السند من الكالم‬ “suatu kalimat tempat berakhirnya sanad” - Menurut Ath Thibbi ‫معاني‬ ‫بها‬ ‫تتقوم‬ ‫التى‬ ‫الحديث‬ ‫الفاظ‬ “lafadz hadis yang dengan lafadz itu terbentuk makna” Jadi pada dasarnya matan itu ialah berupa isi pokok dari sebuah hadis, baik itu berupa perkataan Nabi atau perkataan seorang sahabat tentang Nabi. Posisi matan dalam sebuah hadis amatlah penting karna dari matan hadis tersebutlah adanya berita dari Nabi atau berita dari sahabat tentang Nabi baik itu tentang syariat atau pun yang lainnya. e. Contoh matan “ dari muhammad yang diterima dari ibnu salamah yang diterimanya dari abu hurairah. Bahwa rosullah saw bersabda, “ seandainya tidak memberatkan kepada umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak ( menggosok gigi) setiap akan melakukan shalat,” (al-hadist) Dari contoh diatas yang dinamakan matan adalah : “ seandainya tidak memberatkan kepada umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak ( menggosok gigi) setiap akan melakukan shalat,” 6



Terkait dengan matan atau redaksi , maka yag perlu dicermati dalam memahami hadist ialah : 1. Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada nabi muhammad atau bukan , 2. Matan hadis itu sendiri dalam hubungannya dengan hadis lain yang lebih kuat sanadnya ( apakah ada ynag melemahkan atau menguatkan ) dan selanjutnya dengan ayat dalam al-qur’an ( apakah ada yang bertolak belakang ) f. Kedudukan sanad dan matan hadis. Kedudukan sanad dalam hadis sangat penting karena hadis yang diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu periwayatan hadis dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana hadis yang shahih atau tidak, untuk diamalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukum-hukum islam. g. Mukharrij ( rawi ) Kata Mukharrij merupakan bentuk Isim Fa’il (bentuk pelaku) dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj yang dalam bahasa diartikan; menampakkan, mengeluarkan dan menarik. sedangkan menurut istilah mukharrij ialah orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya). Di dalam suatu hadis biasanya disebutkan pada bagian terakhir nama dari orang yang telah mengeluarkan hadis tersebut, semisal mukharrij terakhir yang termaksud dalam Shahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim, ialah imam Bukhari atau imam Muslim dan seterusnya. 7



begitu



Seperti pada contoh hadis, pada bagian paling akhir hadis tersebut disebutkan nama Al-Bukhari (‫اري‬ww‫ )رواه البخ‬yang menunjukkan bahwa beliaulah yang telah mengeluarkan hadis tersebut dan termaktub dalam kitabnya yaitu Shahih Al-Bukhari. h. Sifat – sifat rawi yang ideal 1. Bukan pendusta dan tidak dituduh sebagai pendusta. 2. Tidak bnyak salahnya. 3. Teliti 4. Tidak fasik 5. Tidak dikenal sebagai orang yanng ragu-ragu 6. Bukan ahli bid’ah 7. Kuat hafalanya. 8. Tidak sering bertentangan dengan rawi-rawi yang kuat. 9. Sekurangnya dikenal oleh dua orang ahli hadis pada zamannya. Sifat-sifat para rawi ini telah dicatat dari zaman ke zaman oleh ahliahli hadis pada masa-masa berikutnya hingga hadis pada masa berikutnya hingga ke masa sekarang . rawi yang tidak ada catatannya dinamakan maj’hul. Dan hadis yang diriwayatkannya tidak boleh diterima.



8



BAB III Kesimpulan dan saran a. Kesimpulan. -



sanad



                   Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran. Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah:  -



Syarat-syarat pembawa sanad. o orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan o adil, o taqwa o tidak fasik o menjaga kehormatan diri o mempunyai daya ingat yang kuat



-



Contoh Sanad Artinya: Dikabarkan oleh kami oleh malik yang menerimanya dari nafi, yang



menerrimanya dari abdullah ibnu umar bahwa rosullah saw bersabda. “ janganlah sebagian diantara kamu membeli barang-barang yang sedang dibeli oleh sebagian yang lainnya.” ( al-hadis) Dalam hadis tersebut yang dinamakan sanad adalah: ( Dikabarkan kepada kami oleh malik yang menerimanya dari nafi yang menerimanya dari abdullah ibnu umar bahwa rosullah saw bersabda... ) -



Istilah-istilah sanad. 1. Al-isnad 2. Al-musnad 3. Musnid



9 -



Keutamaan sanad. -



Diriwayatkan oleh muslim dari ibnu sirin, bahwa beliau berkata: ”Ilmu ini ( hadis ini ) ialah agama, karena itu telitilah orang-orang yang kamu mengambil agamamu dari mereka,”



-



Abdullah ibnu mubarak berkata : “Menerangkan sanad hadis, termasuk tugas agama, andaikata tidak diperlukan sanad , tentu siapa saja dapat dikatakan apa yang dikehendakinya. Antara kami dengan meraka, ialah sanad. Perumpamaan orang yang mencari hukum-hukum agamanya, tanpa memerlukan sanad seperti orang yang menaiki loteng tanpa tangga”



-



Asy-syafi’i berkata: “Permpamaan orang yang mencari hadis tanpa sanad , sama dengan orang yang mencari kayu pada malam hari



-



Matan Matan dari segi bahasa artinya membelah, mengeluarkan, mengikat. sedangkan arti matan menurut istilah adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad , yakni sabda nabi SAW yang disebut sesudah disebutkan sanadnya.



-



Contoh matan “ dari muhammad yang diterima dari ibnu salamah yang diterimanya dari abu hurairah. Bahwa rosullah saw bersabda, “ seandainya tidak memberatkan kepada umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak ( menggosok gigi) setiap akan melakukan shalat,” (al-hadist) Dari contoh diatas yang dinamakan matan adalah : “ seandainya tidak memberatkan kepada umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak ( menggosok gigi) setiap akan melakukan shalat,”



10 -



Kedudukan sanad dan matan hadis. Kedudukan sanad dalam hadis sangat penting karena hadis yang diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu periwayatan hadis dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana hadis yang shahih atau tidak, untuk diamalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukum-hukum islam.



-



Mukharrij ( rawi ) Kata Mukharrij merupakan bentuk Isim Fa’il (bentuk pelaku) dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj yang dalam bahasa diartikan; menampakkan, mengeluarkan dan menarik. sedangkan menurut istilah mukharrij ialah orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).



-



Sifat – sifat rawi yang ideal a. Bukan pendusta dan tidak dituduh sebagai pendusta. b. Tidak bnyak salahnya. c. Teliti d. Tidak fasik e. Tidak dikenal sebagai orang yanng ragu-ragu f. Bukan ahli bid’ah g. Kuat hafalanya. h. Tidak sering bertentangan dengan rawi-rawi yang kuat. i. Sekurangnya dikenal oleh dua orang ahli hadis pada zamannya. b. Saran-saran Semoga makalah yang kami samapaikan bisa bermanfaat untuk kami semua, kami harapkan kritik dan saran agar menjadi lebih baik.



11 Daftar pustaka http://id.m.wikipedia.org/wiki.hadis.



http://mustwildan.blogspot.co.id/2012/12/pengertiansanadhadist.html?m=1



http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-hadist/allsuh/94/sanaddan-matan-hadis.html?m=1.



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL



i



KATA PENGANTAR



ii



DAFTAR ISI



iv



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG



1



B. RUMUSAN MASALAH



1



C. TUJUAN PENULISAN



1



BAB II PEMBAHASAN 1. STRUKTUR HADIS



2



A. B. C. D. E. F. G. H.



2 4 5 6 6 7 7 8



PENGERTIAN SANAD CONTOH SANAD KEUTAMAAN SANAD PENGERTIAN MATAN CONTOH MATAN KEDUDUKAN SANAD DAN MATAN MUKHARRIJJ ( RAWI ) SIFAT-SIFAT RAWI



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



9-11



DAFTAR PUSTAKA iv