Hamil Aterm Dengan Sinekia Labia Minora Yang Diterminasi Perabdominam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Presentasi Kasus I



HAMIL ATERM DENGAN SINEKIA LABIA MINORA YANG DITERMINASI PERABDOMINAM



Penyaji: dr. Hariya Romiza Pembimbing: dr. H. Amir Fauzi, SpOG(K) Pemandu: dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)



ANAMNESIS UMUM 1. Identifikasi Nama : Umur : Suku bangsa: Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : Soak MRS WIB







Ny. A 18 tahun Melayu Islam SD IRT Desa Gren Daun Kecamatan



Tape Banyuasin : 17 Agustus 2012 pukul 09.45



 2. Riwayat perkawinan Kawin 1 kali: lamanya 1 tahun 3. Riwayat Reproduksi Menars 13 tahun, lama haid 5 hari, siklus haid teratur, HPHT: 12 November 2011 TP : 19 Agustus 2012







4. Riwayat kehamilan/melahirkan: Hamil ini 5. Riwayat penyakit dahulu : Disangkal 6. Riwayat gizi/sosioekonomi : Sedang/sedang



ANAMNESIS KHUSUS  Keluhan utama: mau melahirkan dengan kelamin tertutup







Riwayat perjalanan penyakit:  ± 12 jam SMRS, os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul, makin lama makin sering dan kuat (+), R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar air-air (-). Os lalu ke bidan, dikatakan alat kelamin os tertutup rapat dan bidan tidak bisa memeriksa, os dirujuk ke RSMH. ± 2 minggu SMRS os mengaku alat kelaminnya gatal-gatal, os jadi sering menggaruk-garuk alat kelaminnya. Sejak itu os kesulitan saat berhubungan. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan.



PEMERIKSAAN FISIK Status Present  Kesadaran  Tipe badan  Berat badan  Tinggi badan  Tekanan darah  Nadi  Pernafasan  Suhu







: : : : : : : :



kompos mentis asthenikus 47 kg 155 cm 110/80 mmHg 88 x/menit 20 x/menit 36,5°C



Status obstetri







 Pemeriksaan luar : Tinggi fundus uteri 3 jari bawah prosessus xyphoideus (31cm), letak janin memanjang, punggung di kanan, presentasi kepala, penurunan 4/5, DJJ 148 x/m, his: 3x/10 menit/30 detik, taksiran berat janin 2790 g. Tampak liang vagina tertutup total karena perlekatan antara kedua labia minora







 Pemeriksaan dalam : Tidak bisa dilakukan  Pemeriksaan panggul : Tidak bisa dilakukan



PEMERIKSAAN PENUNJANG







Darah rutin  Hb : 11,0 g% (12 – 18 g%)  Leukosit : 16.300 /mm3 (5000 – 10.000 mm3)  Trombosit : 222.000 /mm3 (200.000 – 500.000/mm3)



Ultrasonografi: (IRD/ 17 Agustus 2012)



  Tampak janin tunggal hidup, presentasi kepala  Biometri janin: BPD 92 mm, FL 71 mm, AC 320 mm, EFW 2700 gr  Tampak plasenta di korpus depan  Ketuban cukup SP 5,8 cm Kesan: Hamil aterm janin tunggal hidup presentasi kepala



FOTO PRE-OPERASI











Diagnosis Kerja G1P0A0 hamil aterm dengan sinekia labia minora inpartu janin tunggal hidup presentasi kepala Prognosis Ibu : dubia Janin: dubia



PENATALAKSANAAN



  Observasi HIS, denyut jantung janin, dan tanda vital ibu  Rencana terminasi perabdominam  Persiapan operasi (persetujuan tindakan, alat, obat, darah)  Lapor konsulen jaga dr. H. Iskandar Zulqarnain,SpOG(K) Saran: Konsul uroginekologi dr. H. Amir Fauzi, SpOG(K)



 Visite dr. H. Amir Fauzi, SpOG (K) Saran: SC + repair sinekia



LAPORAN OPERASI



  Tanggal 17 Agustus 2012, dilakukan repair sinekia dan SSTP.  Pukul 13.00 WIB Tindakan dimulai. Dilakukan insisi vertikal sepanjang 3 cm, dilanjutkan penjahitan tepi labia minora kiri dan kanan secara terputus dengan vicryl no. 3.0.  Pukul 13.30 WIB Tindakan selesai



  Pukul 13.40 WIB Operasi Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda dimulai.  Pukul 13.45 WIB Lahir neonatus hidup ♂, BB 2700 g, PB 47 cm, AS 8/9 FTAGA  Pukul 13.50 WIB Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat, dengan BP 560 g, PTP 50 cm, ukuran 18x19 cm.  Pukul 14.30 WIB Operasi selesai.



FOTO POST-OPERASI







FOLLOW UP Tgl/Pkl 17-8-10



Pemeriksaan fisik Kel : habis operasi melahirkan



Penatalaksanaan  Cek tanda vital ibu



18.30



St. Present:



 IVFD



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



oksitosin 20IU = 2:1 gtt



 



110/70 mmHg, N: 78 x/m, RR:



XXV/ menit







D5%



 Kateter



20x/m, T: 36,70C St. Obst.



:



RL



menetap



+



catat



balans cairan



PL: FUT 2 jari bawah pusat,  Immobilisasi 24 jam kontraksi



baik,



tampak



luka  Diet biasa



operasi tertutup opsite, tampon  Inj. Cefotaxim 2x1g IV vagina hypafix



terpasang,



tertutup  Inf.



Metronidazole



3x1



fls



K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia  Inj. Gentamisin 2x1 amp labia minora, neonatus hidup,  Inj. Alinamin F 3x1 amp ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS  Inj. Tramadol 3x1 amp  Inj. As. Traneksamat 3x1



Hasil lab post operasi Darah Rutin







Hb: 11,8 g/dl Eritrosit: 4.150.000/ mm3 Leukosit : 19.200/mm3 Ht: 35 vol % Trombosit: 221.000/mm3 DC: 0/0/0/92/4/4



Kimia Darah BSS: 94 mg/dl mg/dl







Ureum : 15



Creatinin : 0,5 mg/dl



Ca: 9,2 mmol/l



SGOT : 21 U/l



SGPT : 11 U/l



Na: 141 mmol/l



K: 3,9 mmol/l



Urine rutin Protein (-), glukosa (-), sedimen: sel epitel (+), leukosit 3-4/LPB, eritrosit 2-3/LPB



18-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 IVFD



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



oksitosin 20IU = 2:1 gtt



 



110/70 mmHg, N: 80 x/m, RR:



XXV/ menit



 



20 x/m, T: 36,70C



 



St. Obst.



 



PL: FUT 2 jari bawah pusat,  Mobilisasi bertahap kontraksi



baik,



 tampak



D5%



:



RL



+



 Kateter menetap catat balans cairan luka  Diet biasa



operasi tertutup opsite, tampon  ASI sesuai kebutuhan vagina



terpasang,



tertutup  Inj. Cefotaxim 2x1g IV



hypafix K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia



 Inf. Metronidazole 3x1 fls



labia minora, neonatus hidup,  Inj. Gentamisin 2x1 amp ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS  Inj. Alinamin F 3x1 amp 8/9 FTAGA + post repair sinekia  Inj. Tramadol 3x1 amp labia minora  



 Inj. As. traneksamat 3x1 amp



19-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 IVFD RL gtt XXV/ menit



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



 Kateter menetap catat



 



110/70 mmHg, N: 80 x/m, RR:







20 x/m, T: 36,70C St. Obst.



balans cairan  Mobilisasi  Diet biasa



PL: FUT 2 jari bawah pusat,  ASI sesuai kebutuhan kontraksi



baik,



tampak



luka  GV



operasi tertutup opsite, tampon vagina



terpasang,







luka



operasi



kering



tertutup  Inj. Cefotaxim 2x1g IV



hypafix K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia



 Inf. Metronidazole 3x1 fls



labia minora, neonatus hidup,  Inj. Gentamisin 2x1 amp ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS  Inj. Alinamin F 3x1 amp 8/9 FTAGA + post repair sinekia  Inj. Tramadol 3x1 amp labia minora  



 Inj.



As.



3x1 amp



Traneksamat



20-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 Mobilisasi



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



 Diet biasa



 



110/70 mmHg, N: 78 x/m, RR:



 ASI sesuai kebutuhan







20 x/m, T: 36,70C St. Obst.



 Perawatan



luka



insisi



sinekia pagi dan sore



PL: FUT 3 jari bawah pusat,  Cefadroxil tab 2x500 mg kontraksi



baik,



tampak



luka  Metronidazole



operasi tertutup opsite, vulva



3x500 mg



tampak luka post insisi tenang,  As. lokhia



(+)



rubra,



bau



(-),



terpasang kassa K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia labia minora, neonatus hidup, ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS 8/9 FTAGA + post repair sinekia labia minora



tab



Mefenamat



3x500 mg  Vit Bcomp tab 2x1



tab



21-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 Mobilisasi



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



 Diet biasa



 



110/70 mmHg, N: 76 x/m, RR:



 ASI sesuai kebutuhan







18 x/m, T: 36,70C St. Obst.



 Perawatan



luka



insisi



sinekia pagi dan sore



PL: FUT 3 jari bawah pusat,  Cefadroxil tab 2x500 mg kontraksi



baik,



tampak



luka  Metronidazole



operasi tertutup opsite, vulva



3x500 mg



tampak luka post insisi tenang,  As. lokhia



(+)



rubra,



bau



(-),



terpasang kassa K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia labia minora, neonatus hidup, ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS 8/9 FTAGA + post repair sinekia labia minora



tab



Mefenamat



3x500 mg  Vit Bcomp tab 2x1



tab



22-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 Mobilisasi



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



 Diet biasa



 



110/70 mmHg, N: 80 x/m, RR:



 ASI sesuai kebutuhan







16 x/m, T: 36,50C St. Obst.



 Perawatan



luka



insisi



sinekia pagi dan sore



PL: FUT 3 jari bawah pusat,  Cefadroxil tab 2x500 mg kontraksi



baik,



tampak



luka  Metronidazole



operasi tertutup opsite, vulva



3x500 mg



tampak luka post insisi tenang,  As. lokhia



(+)



rubra,



bau



(-),



terpasang kassa K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia labia minora, neonatus hidup, ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS 8/9 FTAGA + post repair sinekia labia minora



tab



Mefenamat



3x500 mg  Vit Bcomp tab 2x1



tab



23-8-12



Kel : -



 Cek tanda vital ibu



06.30



St. Present:



 Mobilisasi



WIB



KU: sedang, Sens: CM, TD:



 Diet biasa



 



110/70 mmHg, N: 78 x/m, RR:



 ASI sesuai kebutuhan



18 x/m, T: 36,50C St. Obst.







PL: FUT 3 jari bawah pusat, kontraksi



baik,



tluka



 Cefadroxil tab 2x500 mg  Metronidazole 3x500 mg



operasi  As.



tertutup opsite, vulva tampak



tab



Mefenamat



tab



3x500 mg



luka post insisi tenang, lokhia  Vit Bcomp tab 2x1 (+) serosa K/ P1A0 post SSTP a.i sinekia labia minora, neonatus hidup, ♂, BB= 2700 gr, PB= 47 cm AS 8/9 FTAGA + post repair sinekia labia minora  



 Rencana pulang hari ini



PERMASALAHAN







ANALISIS KASUS Apa penyebab sinekia labia pada kasus ini?







 Sinekia labia  kelainan berupa perlekatan sebagian atau keseluruhan dari labia minora  Insiden tertinggi terjadi pada 1-2% anak perempuan usia 1-2 tahun  Sinekia labia  asimptomatik, tidak menyebabkan morbiditas urologis maupun ginekologis  Masalah genitourinaria  infeksi saluran kemih dan bakteriuria yang asimptomatik



  Diagnosis sinekia labia  pemeriksaan visual saat melakukan pemeriksaan fisik  Pemeriksaan penunjang seperti radiologis atau USG hanya dilakukan bila diduga terdapat kelainan anatomis penyerta atau bila dicurigai komplikasi  Faktor penyebab  iritan atau sesuatu yang mengiritasi daerah vagina.



CONTOH IRITAN:       



 Gerakan membasuh kemaluan dari posterior (anus) ke anterior (daerah vagina) Pengumpulan urin di daerah luar vagina Sabun atau busa mandi Residu cairan pelembut atau pewangi pakaian, atau sisa-sisa feses Paparan dari pakaian yang lembab dan kotor dalam jangka waktu lama, Infeksi atau trauma mekanis Penyebab-penyebab lain yang tidak diketahui



KOMPLIKASI:



  Obstruksi aliran kencing  Pada beberapa kasus didapatkan kandung kemih membesar sehingga teraba sebagai massa pada daerah perut atau pelvis  Obstruksi sekresi vagina  Pada kasus yang sangat jarang, uterus dapat membesar



Bagaimana penatalaksanaan sinekia labia pada kehamilan?







 Insidennya pada wanita hamil dan usia reproduktif sangat kecil.  Pada wanita dewasa, komplikasi yang sering terjadi retensio urin dan dispareunia.



Terapi



  Terapi konservatif  Resolusi spontan  80% kasus  Preparat estrogen, dioleskan langsung pada labia minora 2x sehari selama 2-4 minggu  90%  Betamethasone 0,05%  68%



  Terapi operatif  Jika konservatif tidak berhasil, perlekatan erat dan tebal, atau ada retensio urine  Dapat dilakukan di ruang praktik dengan anestesi lokal atau atau di ruang operasi dengan anestesi umum



  Jika separasi telah berhasil dilakukan  berikan lotion atau salep antibiotika 3-5x per hari selama beberapa bulan agar luka sembuh sempurna dan mencegah terjadi rekurensi



KESIMPULAN   Penyebab sinekia labia  trauma mekanis  Penatalaksanaan sinekia labia pada kehamilan tergantung kondisi pasien saat datang:  inpartu  per abdominam + repair sinekia  belum inpartu atau saat ANC  separasi sinekia secara koservatif, lahir pervaginam pada waktunya.







TERIMA KASIH