Hanjar MTL-1 Revisi 2017 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.



Umum a.



Keberhasilan tugas Polri, akan banyak tergantung kepada kecakapan atau keterampilan dari pada unsur-unsur Pimpinannya yang ada di kesatuan tersebut. Setiap pimpinan pada dasarnya harus memiliki 2 (dua) macam kecakapan ataupun keterampilan yaitu : 1) 2)



b.



c.



Kecakapan / keterampilan administrasi / manajemen (Administrave / Managerial Skill). Kecakapan / keterampilan teknis (Technical Skill). Tingkat Pimpinan atau Manajer itu ada 3 (tiga) tingkat yaitu :



1)



Tingkat tinggi (Top Manager), dimana orang-orang tersebut bertanggung jawab atas berhasilnya misi organisasi. Sebagai Pimpinan, mereka wajib menentukan kebijakan tentang arah, tujuan dan sasaran-sasaran yang akan dicapai, serta melakukan pembinaan, pengarahan dan bimbingan terhadap pimpinan yang lebih rendah.



2)



Tingkat menengah (Middle Manager), pada tingkat ini peranannya merupakan penghubung kebijakan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah / rendah. Mereka harus mampu menterjemahkan kebijakan-kebijakan tersebut secara terinci, agar mudah dijadikan Desain atau Petunjuk dalam pelaksanaan tugas pimpinan tingkat bawah / rendah. Disini kecakapan administrasi / majemen masih lebih besar dari kecakapan teknis.



3)



Tingkat bawah (Low Manager / First Line Supervisor), pada tingkat ini, seorang pimpinan secara langsung melaksanakan tugas-tugas yang bersifat operasional. Disini kecakapan teknis lebih besar dari pada kecakapan administrasi / manajemen, mereka langsung memimpin pelaksanaan kerja, dengan memberikan petunjuk, bimbingan dan pengendalian kerja secara terus menerus terhadap bawahannya.



Bahwa seseorang Low Manager yang merupakan Supervisor, mempunyai tugas sebagai berikut :



1



First



Line



1) 2) 3) 4)



d.



Untuk dapat melaksanakan keterampilan antara lain : 1) 2) 3)



e.



Mengetahui dengan pasti tugas yang akan dilakukan. Mengetahui dengan pasti kompetensi yang dibutuhkan oleh para pelaksana di lapangan. Mengetahui tugas-tugas yang dapat didelegasikan kepada anggota yang mampu melaksanakannya. Mengawasi pelaksanaannya dengan selalu memperhatikan terhadap standar kualitas yang telah ditentukan. tugas



tersebut



Keterampilan dasar perorangan (Interpersonal Skill) Menganalisa tugas dan kegiatan (Task and Actifity Analysis) Perbedaan persepsi (Conflict in Perception)



Adapun Keterampilan-keterampilan yang ada pelatihan Manajemen Training Level 1, meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6)



7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)



15)



dibutuhkan



dalam



lingkup



Pencairan (Ice Breaking) Filsafat belajar (Philosophy of Learning) Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning) Daur belajar dari pengalaman (Experential Learning Cycle) Keterampilan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan suatu kegiatan (Pre Conditioning Skill) Keterampilan Dasar Perorangan (Inter Personil Skill) meliputi : a) Mengamati (Observing Skill) b) Menggambarkan / menjelaskan (Describing Skill) c) Mendengarkan (Listening Skill) d) Bertanya (Questioning Skill) e) Meringkas (Summarizing Skill) f) Umpan Balik (Giving / solicit Feed Back Skill) Perbedaan persepsi (Conflict In Perception) Analisa tugas dan kegiatan (Task and Activity Analysis) Kepemimpinan (Leadership) Keterampilan mendelegasikan (Delegation Skill) Keterampilan supervisi (Supervision Skill) Keterampilan intervensi (Intervention Skill) Keterampilan konseling (Counseling Skill) Inventory meliputi : a) Inventarisasi Gaya Perorangan b) Inventarisasi Potensi Kepemimpinan c) Profil Kepemimpinan (Action Centre Leadership) d) Tipe Kepribadian Latihan lapangan (Field Exercise dan Out Word Bound) di Polsek 2



2.



3.



4.



Dasar a.



Keputusan Kapolri nomor : Kep/ 59 / II / 2011 tanggal pebruari 2011, tentang Kurikulum Pendidikan Inspektur.



21



b.



Keputusan Kapolri nomor : Kep/ 772 / XII / 2010 tanggal 1 Desember 2010, tentang Program Pendidikan Polri TA.2011.



c.



Peraturan Kapolri nomor : 5 tahun 2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang Penyelenggara Pelatihan Manajemen ( Management Training )



Maksud dan Tujuan a.



Maksud Adapun maksud dari pada penggunaan buku ini dapat dijadikan Desain bagi para Tutor dalam pelaksanaan pelatihan Manajemen Training level - I tingkat First Line Supervisor di Setukpa Lemdiklat Polri.



b.



Tujuan Agar adanya keseragaman dalam penyampaian materi yang diberikan dan sebagai bahan bagi pimpinan dalam melakukan kebijakan lebih lanjut. Metode



Dalam pemberian latihan, untuk diperoleh keterampilan sebagai First Line Supervisor, digunakan metode tutorial, diskusi, tanya jawab, ceramah singkat, demonstrasi , simulasi dan latihan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan serta latihan lapangan. 5.



Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup pembahasan materi ini, meliputi materi : Keterampilan dasar perorangan, analisa tugas dan kegiatan, perbedaan persepsi dan kepemimpinan.



6.



Tata Urut Dalam pembahasan materi ini, disusun tata urut sebagai berikut : Bab I Bab II Bab III



: Pendahuluan : Materi Latihan : Penutup



3



SEJARAH TUTOR







Pada saat mantan Kapolri Bpk. AWALUDIN JAMIN menjadi Duta Besar di Jerman.







Berjalan-jalan ke Inggris Pendidikan Polisi Inggris.







Mengirimkan beberapa diterapkan di PTIK.







Dilanjutkan oleh Bpk. ANTON SUJARWO dgn mengirimkan 86 orang Perwira.







Pada tahun 1987 di Secapa Polri Sukabumi Angkatan I pada bulan Desember selama satu bulan. Yang disebut dengan BINA PRANATA.



mengunjungi



Perwira



Polri



kota untuk



kecil



(Bramsil)



Pelatihan,



ada



kemudian



PRINSIP TUTOR -



Equal (Kedudukan Peserta dan Tutor sejajar)



-



Colegal (Peserta diperlukan sebagai Teman)



-



Adulty (Proses Pembelajaran untuk Orang Dewasa)



-



Peserta diharapkan berperan aktif PERAN TUTOR



-



Fasilitator (dalam olah Pikir, olah Rasa, olah Karsa dan mengarahkan yang tepat untuk mencapai kesepakatan)



-



Dinamisator (Mengaktifkan / Mengarahkan)



-



Motivator (Membangkitkan)



-



Moderator (Meluruskan)



-



Semua dilakukan dengan cara Perilaku



4



BAB II MATERI LATIHAN DESAIN PELATIHAN NO.01 ICE BREAKING PENCAIRAN 1.



NAMA LATIHAN



: Perkenalan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik : a. Mengenal identitas teman. b. Mencairkan / menetralisir perasaan dan menghangatkan suasana.



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik diminta untuk membuat banjar, yang pertama urutan ketinggian, kedua urutan pangkat, ketiga urutan NRP, keempat urutan nomor sepatu dan yang terakhir urutan jumlah anak.



6.



METODE LATIHAN



: a. Mini Lecture b. Penugasan c. Rembuk sejoli



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor mengenalkan diri secara dengan rekannya.



bergantian



b. Tutor memerintahkan peserta untuk menghitung angka 1 sampai 2 secara berurutan dan berpasangan, tutor memerintahkan setiap pasangan untuk mencari informasi dengan menanyakan secara bergantian pasangannya mengenai antara lain : nama, asal pengiriman, status, hoby dalam waktu 2 menit, setelah selesai tutor memerintahkan masingmasing peserta untuk berdiri dan memperkenalkan pasangannya sesuai data yang sudah diperoleh secara bergantian. c.



Tutor memerintahkan peserta didik dibagi menjadi dua masing-masing diminta untuk berbaris dua berbanjar/ bershaf masing5



masing diberikan aba-aba oleh Tutor berbaris sesuai dengan ketinggian dalam waktu 20 detik harus sudah siap. Setelah selesai peserta didik diminta lagi untuk berbaris dalam waktu 20 detik menurut kepangkatan. Setelah selesai kemudian peserta didik diminta lagi untuk berbaris dengan urutan NRP dalam waktu 20 detik. Setelah selesai peserta diminta berbaris sesuai nomor sepatu dalam waktu 20 detik dan yang terakhir peserta didik diminta berbaris menurut jumlah anak dalam waktu 20 detik. d. Tutor menggali learning point. e. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



a. Flip chart : b. Kertas Flip chart c. Spidol



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



a. Peserta didik kurang serius. : b. Peserta latihan tidak memahami latihan.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



dalam



tugas



Perlunya saling mengenal identitas Perlunya menyadari bahwa peserta saling mengetahui siapa sebenarnya kawan yang ada dalam group / sindikat tsb Perlunya menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi Perlunya terjalinnya keakraban diantara para peserta Perlunya tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan dalam memulai suatu kegiatan Perlunya saling kenal mengenal satu sama yang lain



Diharapkan selama dalam proses : pelatihan perlu saling kenal mengenal identitas satu sama yang lain sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. :



6



PENCAIRAN 1.



Pengertian Pencairan. Pencairan adalah bagian dalam kegiatan pelatihan atau kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mencairkan kebekuan suasana dan mengorientasikan peserta didik kepada tujuan pelatihan. Selain itu, pencairan juga digunakan untuk membentuk semangat kebersamaan kelompok. Pada umumnya pencairan dilakukan sebelum kegiatan pelatihan dimulai. Sedangkan untuk membangkitkan suasana belajar selama proses belajar berlangsung disebut Energizer.



2.



Tujuan Pencairan. -



3.



Mengenal identitas temannya dalam satu grup. Menetralisir perasaan kaku. Menghangatkan suasana. Mengarahkan peserta didik pada tujuan pelatihan. Membangun tim / kebersamaan. Menciptakan suasanan yang menyenangkan / mendukung.



Jenis-jenis pencairan -



Saling menyebutkan identitas rekannya. Bermain baris berbaris berdasarkan, Kesenioran, tanggal lahir, tinggi badan dan lain-lain. Bermain peran sesuai dengan jenis latihan yang diinginkan.



7



DESAIN PELATIHAN NO.02 KONTRAK BELAJAR 1.



NAMA LATIHAN



: Kontrak Belajar, Pohon Harapan dan Pohon Kekhawatiran serta Tabel Prestasi.



2.



TUJUAN LATIHAN



: Peserta didik diharapkan : a. Membuat kesepakatan bersama selama Proses Pelatihan. b. Memiliki harapan / cita-cita/ Tujuan selama Proses Pelatihan. c. Memiliki Kesadaran keterbukaan dan penghargaan pada diri sendiri selama proses Pelatihan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk : a. Diskusi membuat kontrak / kesepakatan bersama apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang selama proses pelatihan. b. Menuliskan harapan dan kekhawatiran masing-masing pada kertas yang telah disediakan. c. Mengisi tabel prestasi masing-masing pada matrik yang telah disediakan.



6.



METODE LATIHAN



: a. b.



Diskusi Penugasan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul Kontrak belajar dan menyamakan persepsi tentang pengertian tersebut.



b.



Tutor menanyakan kepada 1 atau 2 orang tentang tujuan berkumpulnya peserta didik pada pelatihan ini.



c.



Tutor menjelaskan tentang kontrak belajar.



d.



Tutor menuliskan Kesepakatan bersama apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan selama proses pelatihan di Flip 8



e. f.



Peserta menuliskan harapan dan kekhawatiran masing-masing pada kertas yang telah disediakan hasilnya ditempelkan di pohon harapan dan pohon kekhawatiran.



g.



Tutor menjelaskan tentang Tabel Prestasi.



h.



Peserta selama Proses pelatihan mengisi tabel prestasi yang telah disediakan dengan menuliskan masing-masing.



i.



Tutor menggali learning point relevansi dalam pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e. f.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Chart. Tutor menjelaskan tentang Pohan harapan dan Pohon kekhawatiran.



dan



Flip chart White board Spidol Kertas bentuk buah manggis & buah maja Kertas karton gambar pohon 2 buah Kertas karton berisi tabel



: Peserta didik pasif :



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



-



Perlunya mengetahui dan memahami proses belajar mengajar Perlunya mengetahui dan memahami tugas dan peran Perlunya mengetahui dan memahami apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama proses pelatihan Perlunya mengetahui harapan dan kekhawatiran Perlunya menyadari bahwa harapan dan kekawatiran tiap individu berbeda Perlunya memahi dan menyadari bahwa prestasi sebagai motivasi Perlunya kesadaran, kejujuran serta tanggung jawab. 9



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus memahami tugas dan peran masing masing agar dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. DESAIN PELATIHAN NO.03 PHILOSOPHY OF LEARNING FILSAFAT BELAJAR 1.



NAMA LATIHAN



: Filsafat Belajar



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik : a. Mengerti tujuan belajar. b. Memahami pengertian filsafat belajar. c. Mengaplikasikan filsafat belajar dalam proses belajar mengajar.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan pengertian belajar, tujuan belajar, pengertian filsafat belajar, filsafat belajar menurut para ahli serta sebutkan proses pembelajaran menurut Taksonomi Bloom’s.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Mini Lecture Penugasan Diskusi



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menanyakan kepada 1 atau 2 orang tentang tujuan berkumpulnya peserta didik pada pelatihan ini.



b.



Tutor menjelaskan pengertian belajar dan filsafat belajar menurut para ahli.



c.



Tutor membagi peserta didik menjadi 2 (dua) atau 3 (tiga) kelompok untuk mendiskusikan tugas dalam latihan selama 15 (lima belas) menit.



d.



Setelah selesai tutor meminta masingmasing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain (masing-masing maksimal 10



10 menit termasuk tanggapan). e.



Tutor menggali filsafat belajar dari hasil diskusi tersebut.



f.



Tutor menggali learning point.



g.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



-



-



12. LAIN-LAIN



dalam



Flip chart White board Materi Spidol



: Peserta didik pasif



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



relevansi



Perlunya memahami tujuan belajar baik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan maupun Keterampilan Perlunya mengetahui dan memahami pengertian filsafat belajar Perlunya mengetahui dan memahami pengertian proses belajar mengajar Perlunya menyadari bahwa belajar keterampilan dibutuhkan kesadaran untuk berlatih Perlunya memahami bahwa pelatihan diperlukan adanya olah pikir, olah rasa dan olah karsa Perlunya memahami filsafat belajar menurut para ahli



:



-



:



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus memahami tujuan belajar baik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan maupun keterampilan agar dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. -



11



FILSAFAT BELAJAR



1.



2.



Pengertian Belajar a.



Menurut Slamet, Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.



b.



Menurut Saeful Bachri, Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.



c.



Kesimpulan dari 21 ahli dari dalam dan luar Negeri dapat disimpulkan Pengertian Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek : Kognitif, Efektif dan Psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.



Tujuan Belajar  a.



Arti Filsafat Belajar (dalam kamus istilah filsafat dan ilmu oleh Ali Mudhofir)  adalah penyelidikan secara kritis terhadap praanggapan–praanggapan dan pengakuan kebenaran yang dilakukan oleh berbagai ilmu pengetahuan.



b.



Tujuan Belajar adalah  untuk menggali dan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan sehingga dapat dimengerti, dipahami, dan dikuasai serta dapat bermanfaat bagi diri pribadi maupun orang lain.



c.



Belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepandaian dan keterampilan.



mendapatkan



  3.



Filsafat Belajar menurut Para Ahli : 12



atau



a.



Benyamin Franklin : Tell me ............................ I will forget (Katakanlah kepada saya ..... Saya akan lupa) Teach me …………................ I will remember (Ajarkanlah saya ............... Saya akan ingat) Involved me ...................... I will Understand (Libatkanlah saya ................ Saya akan mengerti) - Pelaksanaan dalam pelatihan disampaikan sbb : Kalau anda hanya bicara saja kepadaku, saya akan lupa. Kalau anda hanya mengajarkan saja kepadaku, saya akan ingat. Kalau anda melibatkan saya, saya akan mengerti.



b.



Kong Fhu Chu : I hear ....................... I forget (Saya mendengar ......... Saya lupa) I see ......................... I remember (Saya melihat .............. Saya ingat) I do .......................... I understand (Saya berbuat ............. Saya mengerti) -



Pelaksanaan dalam pelatihan disampaikan sbb : Kalau saya hanya mendengar, saya akan lupa. Kalau saya melihat, saya akan ingat. Kalau saya berbuat, saya akan mengerti.



c.



Gabungan pendapat Benyamin Franklin dan Kong Fhu Chu : Tell me ..... I’ll forget (Katakan kpd saya .... Saya akan lupa) I hear ....... I forget (Saya mendengar ....... Saya lupa) Teach me ...I’ll remember (Ajarkan saya ..... Saya akan ingat) I see ....... I remember (Saya melihat ...... Saya ingat) Involed me..I’ll Understand (Libatkan saya.. Saya akan mengerti) I do .......... I understand (Saya berbuat .... Saya mengerti )



4. Tingkatan Pembelajaran 13



Menurut Taksonomi Bloom’s ada 3 Domain dalam Proses pembelajaran yaitu : a. Ranah Kognitif Ada 6 tingkat pembelajaran ranah kognitif 1) 2) 3) 4) 5) 6) b.



Ranah Afektif 1) 2) 3) 4) 5)



c.



Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Comprehension) Aplikasi (Application) Analisa (Analysis) Sintesls (Synthesis) Evaluasi (Evalution)



Menerima Menanggapi Menghargai Mengorganisasikan Mengkarakteristikkan



Ranah Psikomotor 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



Meniru Memanipulasi gerak Merangkai berbagai gerakan Melakukan gerak secara tepat dan wajar Melakukan gerak secara reflek / spontan Melakukan gerak dengan terampil Menciptakan gerak baru



14



DESAIN PELATIHAN NO.04 ADULT LEARNING PEMBELAJARAN ORANG DEWASA 1.



NAMA LATIHAN



: Pembelajaran Orang Dewasa



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar dapat : a. Memahami metode pembelajaran orang dewasa. b. Menyebutkan lima prinsip pembelajaran orang dewasa. c. Menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa. d. Membedakan pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran anak.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



:



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: a.



Peserta didik mendiskusikan tentang : - Prinsip dasar pembelajaran orang dewasa. - Perbedaan pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran anak.



b.



Peserta didik mendiskusikan tentang : - 3 domain dalam pembelajaran, Menurut teori Taksonomi Bloom’s jelaskan secara umum dari masing-masing Domain tersebut, dan - Tingkatan pembelajaran menurut Taksonomi Bloom’s.



15 - 20 Orang



15



c. Peserta didik mendiskusikan tentang : - Cara-cara pembelajaran. - 9 langkah menuju jalan keberhasilan sebagai seorang Instruktur / pelatih Jelaskan. (Panduan FTO Supervisor / lampiran) 6.



METODE LATIHAN



:



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



:



a. b. c. d.



Participatory (Tutorial) Diskusi Kuliah singkat Bedah buku



Tutor menulis judul pelatihan di Flip chart : Adult Learning dilanjutkan menyamakan persepsi tentang pengertian Adult Learning yaitu pembelajaran orang dewasa. Tahap I a. Tutor menjelaskan Paedagogic : 1)



2)



tentang



Pendidikan anak di ibaratkan seperti gelas kaca yang masih kosong dan guru di ibaratkan sebuah ceret yang bertugas mengisi gelas tersebut. Disini guru berperan aktif.



b. Tutor menjelaskan tentang Andragogic : 1)



2)



pendidikan



Pendidikan



Dalam pendidikan orang dewasa murid lebih aktif, karena sudah mempunyai banyak pengalaman dan fungsi guru diibaratkan seperti sendok, mengaduk apa yang dimiliki oleh murid untuk lebih baik. Murid ibarat gelas kaca yang sudah berisi dan guru di ibaratkan sendok yang bertugas untuk mengaduk isi yang ada dalam gelas tersebut.



Tahap II Tutor membagi kelompok : 16



3 (tiga) sampai 4 (empat)



a.



Mendiskusikan tentang : 1) Perbedaan pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran anak. 2) Prinsip dasar pembelajaran orang Dewasa.



b.



Mendiskusikan tentang : 1) 3 (tiga) domain dalam pembelajaran, Menurut teori Taksonomi Bloom’s jelaskan secara umum dari masingmasing Domain tersebut. 2) Tingkatan pembelajaran menurut Taksonomi Bloom’s Mendiskusikan tentang : 1) Cara-cara pembelajaran. 2) 9 langkah menuju jalan keberhasilan sebagai seorang instruktur / pelatih. Jelaskan



c.



d. e.



Diskusi selama 15 Menit. Setelah selesai diskusi masing-masing kelompok paparan secara bergantian : - Kelompok 1 paparan,sedangkan kelompok 2, 3 dan 4 menanggapi kelompok 1. - Kelompok 2 paparan,sedangkan kelompok 1, 3 dan 4 menanggapi kelompok 2. - Kelompok 3 paparan,sedangkan kelompok 1, 2 dan 4 menanggapi kelompok 3. - Kelompok 4 paparan,sedangkan kelompok 1, 2 dan 3 menanggapi kelompok 4.



f.



Tutor menyatukan persepsi paparan kearah jawaban yang disiapkan.



g.



Setelah selesai pemahaman substansi dari pada pembelajaran orang dewasa seperti tersebut diatas. Tutor menyampaikan kepada peserta didik mungkin ada pertanyaan atau tanggapan kalau ada Tutor memberikan kesempatan dengan mengingat waktu yang disiapkan.



h.



Tutor menggali learning point.



i.



Tutor menggali pelaksanaan tugas. 17



relevansi



hasil sudah



dalam



8.



9.



PERALATAN/PERLENG- : KAPAN LATIHAN a. Meja Podium b. Flip chart c. Kertas Flip chart d. Spidol e. Slide HAMBATAN DALAM : LATIHAN Peserta didik pasif



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



Perlunya memahami bagaimana cara pembelajaran orang dewasa dan bagaimana cara pembelajaran anak Perlunya mengetahui perbedaan antara pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran anak Perlunya pemahaman apa dan bagaimana prinsip dasar pembelajaran orang dewasa Perlunya mengetahui dan mengenali teori Taksonomi Bloom’s dikaitkan dengan pembelajaran orang dewasa Perlunya memahami tingkat pembelajaran dari Taksonomi Bloom’s dikaitkan dengan pelatihan



Diharapkan sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dapat menerapkan cara proses pembelajaran orang dewasa sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. -



18



PEMBELAJARAN ORANG DEWASA



1. Pengertian Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi) Andragogi berasal dari bahasa Yunani Andros artinya orang dewasa dan Agogus artinya memimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai sebagai perbandingan adalah Pedagogi yang ditarik dan kata Paid artinya anak dan Agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah Pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena itu, Pedagogi berarti seni atau pengetahuan mengajar anak, maka apabila memakai istilah Pedagogi untuk orang dewasa, jelas kurang tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa Pedagogi (lebih baik disebut sebagai Androgogi, mendidik) adalah ilmu membentuk manusia yaitu membentuk kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan sosialnya. 2.



Tujuan Pembelajaran Orang Dewasa a. b. c. d. e. f.



3.



Meningkatkan intelektual peserta didik. Merespon perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Mengembangkan daya kritis terhadap perubahan yang terjadi dimasyarakat. Mengembangkan peserta didik untuk memperoleh hal baru (pengetahuan, kecakapan, bakat, sikap dan perilaku lainnya). Meningkatkan hubungan interpersonal budaya lainnya. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya perbedaan.



Prinsip Dasar Pembelajaran. a. b. c. d. e.



Pengalaman hidup. Motivasi untuk belajar. Relevan dan bermanfaat. Terarah pada diri sendiri. Rasa harga diri dan hormat. 19



4.



Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa a. b. c. d. e.



5.



partisipasi sukarela. respek timbal balik. aksi dan refleksi. refleksi kritis. belajar mandiri.



Karakteristik pembelajaran orang dewasa a. b. c. d.



6.



Adanya Adanya Adanya Adanya Adanya



Memfokuskan pada perkembangan setiap individu, sebagai upaya perbaikan. Menumbuhkan keyakinan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri. Memberikan kesadaran akan kesulitan yang dihadapinya. Berusaha untuk mengatasinya.



Perbedaan pembelajaran orang dewasa dan anak-anak Pembelajaran orang dewasa a. Memiliki pengetahuan sebelumnya b. Mempunyai pilihan c. Mempunyai opini d. Memutuskan pilihannya



7.



Pembelajaran anak-anak a. Pengetahuan sebelumnya sedikit b. Tidak ada pilihan c. Tidak ada opini d. Diarahkan



Menurut Teori Taksonomi Bloom’s. Ada 3 domain dalam pembelajaran a. Pengetahuan (Cognitive) Daerah kognitif proses mental dari pembelajaran misalnya : Bermain catur Hitungan Hafalan b.



Keterampilan (Psychomotor) Daerah Psikomotor pembelajaran dengan cara melakukan misalnya : Naik sepeda Bermain bola Bela diri



c.



Sikap (Affective) 20



Daerah Afektif keadaan dimana si pembelajar mempunyai pengetahuan dan pengalaman sebelumnya yang memberi efek terhadap proses pembelajaran mereka. 8.



Ada 6 tingkat pembelajaran menurut Taksonomi Bloom’s : a. b. c. d. e. f.



9.



Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Comprenhension) Aplikasi (Aplication) Analisa (Analysis) Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluation)



Cara-cara pembelajaran antara lain : a. b. c. d. e. f.



Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Comprenhension) Aplikasi (Aplication) Analisa (Analysis) Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluation)



10.9 langkah menuju jalan keberhasilan sebagai seorang Pelatih. a. b. c. d. e. f. g. h. i.



instruktur /



Endapan (Recency) Sesuatu yang dipelajari paling terakhir adalah yang paling diingat. Sesuai (Appropriate) Materi harus sesuai dengan pokok bahasan. Motivasi (Motivation) Memotivasi peserta didik. Yang Dominan (Primacy) Hal-hal yang dikuasai pertama kali menjadi pelajaran yang terbaik. Komunikasi dua arah (2-Way communication) Umpan balik (Feed back) Instruktur perlu mengukur pengertian peserta didik terhadap materi yang diberikan. Pembelajaran aktif (Active Learning) Pembelajaran dengan menggunakan indra (Multi Sense Learning) akan lebih baik bila menggunakan lebih dari satu indra. Latihan (Exercise) Peserta didik memerlukan waktu untuk praktek dan belajar sendiri.



21



DESAIN PELATIHAN NO.05 INVENTARISASI GAYA PERORANGAN (I G P) 1.



NAMA LATIHAN



: Gaya Perorangan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : Memahami sebagai individu termasuk gaya mana yang dimilikinya dikaitkan dengan pelaksanaan tugas.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mengisi inventory yang sudah disiapkan dengan judul Inventarisasi Gaya Perorangan.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Mini Lecture Penugasan Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul yang akan dibahas (Inventarisasi Gaya Perorangan)



b.



Tutor membagi inventory sesuai dengan tahapan penyesuaian.



c.



Tutor menjelaskan bagaimana cara pengisian Inventarisasi Gaya Perorangan dan dilanjutkan peserta didik mengisi inventory paling lama 25 menit. 22



8.



9.



d.



Pada saat peserta didik mengisi inventory, tutor menyiapkan Flip chart yang sudah diisi dengan matrik yang berisikan hasil dari pada isian antara lain : Kolom, nama, E, N, S, T, F, P, J. Sehingga begitu selesai bisa dilanjutkan dengan para peserta didik mengisi secara bergantian. Kemudian tutor menjelaskan dengan posisi masing-masing dan memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk membacakan hasilnya (pilih beberapa peserta didik yang berbeda hasil isiannya).



e.



Tutor menggali learning point dari proses.



f.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas dikaitkan dng jabatan para peserta didik.



g.



Tutor membuka tanya jawab



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e. HAMBATAN DALAM : Peserta LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



a.



Flip chart White board Spidol Naskah latihan IGP Slide / Laser pointer didik kurang paham dalam pengisian.



Perlunya mengetahui gaya perorangan secara individu Perlunya memahami gaya yang dimiliki oleh individu dikaitkan dengan jabatan yang disandang Perlunya mencocokan hasil isian inventory dengan pribadi secara individu Perlunya memahami bahwa hasil isian inventory bukan satu-satunya masukan untuk individu Perlunya mengetahui dan mengembangkan diri pribadi Diharapkan setelah pengisian inventory dapat menjadikan landasan perubahan perilaku dengan etos kerja yang dimiliki sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. 23



b.



12. LAIN-LAIN



Dengan mengetahui gaya perorangan, kita bisa menempatkan diri dimana saja kita berada, sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



: Naskah Inventarisasi Gaya Perorangan.



INVENTARISASI GAYA PERORANGAN Bahwa setiap orang memiliki bentuk kaki dan jari berbeda-beda satu sama lainnya, dengan demikian kita memiliki bentuk kepribadian yang berbeda pula, tidak ada seorangpun mempunyai kepribadian yang benar atau salah, sehingga tidak ada bentuk kepribadian yang benar atau salah. Tujuan dari inventarisasi ini adalah untuk memberikan gambaran bentuk pilihan kepada anda. Tetapi itu sangat berbeda dengan bentuk-bentuk kepribadian orang lain dan tidak ada kaitan dengan kesehatan mental atau problem mental. Soal-soal dibawah ini disusun dalam bentuk berpasangan (a & b) dan setiap item dari setiap pasangan mewakili pilihan anda. Berilah angka pada pilihan anda untuk setiap item dengan nilai 0 samapi 5 ( 0 berarti anda mempuyai perasaan negatif terhadap item yang diberikan sedangkan nilai 5 berarti pilihan anda cenderung kearah positif ). Nilai a dan b jumlahnya harus 5, (0 dan 5, 1 dan 4, 2 dan 3 dsb), jangan menggunakan pecahan seperti 2 ½. Saya lebih suka : 1a... 1b...



Membuat keputusan setelah mengetahui apa yang orang lain pikirkan. Membuat keputusan tanpa konsultasi lebih dahulu.



2a... 2b...



Dikatakan imajinatif atau intuitif. Dikatakan faktual dan akurat.



3a...



Membuat keputusan atas seseorang organisasi berdasarkan data yang ada dan situasi analisa. Membuat keputusan atas seseorang berdasarkan empati, perasaan, Pengertian akan kebutuhan dan nilai-nilai mereka.



3b... 4a... 4b...



Keputusan dibuat hanya bila orang lain membutuhkannya. Menekankan tanggung jawab atas keputusan yg telah dibuat bersama. 24



5a... 5b...



Tenang, senang menyendiri. Aktif, bekerja dengan semangat.



6a...



Menggunakan metoda yang saya ketahui dan saya anggap metoda itu efektif didalam pelaksanakan tugas saya. Mencoba memikirkan metoda baru apabila saya dihadapkan kepada tugas yang saya laksanakan.



6b... 7a... 7b...



Menarik kesimpulan berdasarkan berdasarkan analisa yang cermat. Menarik kesimpulan berdasarkan kehidupan manusia masa lalu.



logika



tidak



perasaan



dan



emosional



dan



percaya



akan



8a... 8b...



Menghindari pembuatan deadline/ batas waktu. Membuat jadwal dan hanya berpedoman pada jadwal tersebut.



9a...



Berbicara sekali-kali dan kemudian berfikir pada diri sendiri tentang subyek. Berbicara secara bebas dan memikirkan kemudian memakan waktu yang lama.



9b... 10a.. 10b..



Berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan. Berdasarkan kenyataan.



11a.. 11b..



Sebagai pemikir. Sebagai orang yang cenderung berpedoman pada perasaan.



12a..



Mempertimbangkan kemungkinan dengan memakan waktu agak lama sebelum dan sesudah membuat keputusan. Mendengarkan informasi yang saya butuhkan, mempertimbangkannya sejenak kemudian membuat suatu keputusan yang cepat dan tegas.



12b.. 13a.. 13b..



Perasaan yg keluar dari diri sendiri tanpa dapat dilihat oleh orang lain. Kegiatan-kegiatan dan kejadian yang melibatkan orang lain.



14a.. 14b..



Bersifat abstrak atau teoritis. Bersifat kongkrit atau nyata.



15a.. 15b..



Menolong orang lain untuk menggali perasaannya. Menolong orang lain untuk membuat keputusan yang logis.



16a.. 16b..



Mengubah dan menentukan pilihan secara terbuka. Meramalkan dan mengetahui sebelumnya.



17a.. 17b..



Komonikasi dengan menggunakan hanya berpikir perasaan. Komonikasi dengan menggunakan perasaan secara bebas. 25



18a.. 18b..



Memandang kemungkinan-kemungkinan secara menyeluruh. Berdasarkan fakta yang ada.



19a.. 19b..



Menggunakan akal sehat dan pendirian untuk mengambil keputusan. Menggunakan data sehat dan pendirian untuk mengambil keputusan.



20a.. 20b..



Merencanakan terlebih dahulu berdasarkan proyeksi. Perencanaan timbul atas dasar kebutuhan & dilaksanakan sebelumnya.



21a.. 21b..



Berkumpul dengan orang-orang yang baru dikenal. Menyendiri atau dengan satu orang yang dikenal baik.



22a.. 22b.. 23a.. 23b..



Gagasan-gagasan. Fakta / kenyataan. Mempunyai pendirian. Kesimpulan yang dapat dibuktikan.



24a.. 24b..



Memegang janji dan mencatat dalam catatan sebanyak mungkin. Menyatakan berdasarkan atas kesimpulan yg ada dan dpt dibuktikan.



25a..



Mendiskusikan sesuatu hal yang baru tanpa mempetimbangkan pokok persoalan secara lengkap dengan kelompok. Memecahkan persoalan yang ada dalam pikiran saya kemudian menyerahkan hasilnya pada orang lain.



25b.. 26a.. 26b..



Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat secara rinci dan cermat serta tepat. Merancang perencanaan dan struktur tanpa perlu melaksanakannya.



27a.. 27b..



Orang yang berpikiran logis. Orang yang banyak menggunakan perasaan.



28a.. 28b..



Bebas melakukan sesuatu tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Mengetahui sebelumnya apa yang dikerjakan.



29a.. 29b..



Menjadi pusat perhatian. Pendiam suka menyendiri / cadangan.



30a.. 30b..



Melihat hal-hal yang bersifat Khayal. Melihat kenyataan dari dekat secara rinci.



31a.. 31b..



Hanya berdasarkan situasi, emosi, pengalaman dan diskusi-diskusi. Menggunakan kemampuan sendiri untuk menganalisa situasi.



32a.. 32b..



Menggunakan kemampuan sendiri untuk menganalisa situasi. Memulai pertemuan apabila segala sesuatunya telah siap.



26



LEMBAR ISIAN ANGKA GAYA PERORANGAN DIMENSI



I Nomor



DIMENSI



E Nomor



N Nomor



S Nomor



1



B



1



A



2



A



2



B



5



A



5



B



6



B



6



A



9



A



9



B



10



A



10



B



13



A



13



B



14



A



14



B



17



A



17



B



18



A



18



B



21



B



21



A



22



A



22



B



25



B



25



A



26



B



26



A



29 Jumlah I :



B



29 A Jumlah E :



30 Jumlah N :



DIMENSI



T Nomor



A



30 Jumlah S :



B



DIMENSI



F Nomor



J Nomor



P Nomor



3



A



3



B



4



A



4



B



7



A



7



B



8



A



8



B



11



A



11



B



12



A



12



B



15



B



15



A



16



A



16



B



19



B



19



A



20



B



20



A



27



23



B



23



A



24



B



24



A



27



A



27



B



28



A



28



B



31



B



31



A



32



B



32



A



Jumlah T :



Jumlah F :



Jumlah J :



Jumlah P :



DESKRIPSI KEPRIBADIAN ISTJ Serius, pendiam mendengarkan penuh perhatian dan ketelitian, praktis, tertib, berdasarkan fakta, logis, realistis dan mempunyai ketergantungan dengan orang lain. Segala sesuatu ditata dengan rapi, bertangung jawab selalu meningkatkan kemampuan fikirannya mengikuti tuntutan tugas pekerjaan mampu menanggapi proses maupun hal-hal yang merusak. Menempatkan kehidupan lahiriahnya lebih banyak menggunakan pemikiran dan kehidupan batiniahnya dengan perasaan. ISFJ Pendiam, bersahabat, bertanggung jawab dan berhati-hati, bekerja penuh pengabdian untuk menyelesaikan kewajibannya dan membantu kawasan-kawasannya maupun sekolahnya, teliti, bersungguh-sungguh, cermat, memerlukan waktu untuk merancang hal-hal yang bersifat teknis (karena minatnya tidak terlalu penuh kepada hal-hal teknis). Sebab dengan segala sesuatu yang rincinya rutin, loyal, penuh pertimbangan, tenggang rasa terhadap perasaan sesama orang. Menempatkan kehidupan lahiriahnya dengan menggunakan lebih banyak perasaan dan lebih banyak perasaan untuk kehidupan batiniahnya. ISTP Bersikap dingin, pendiam, membantu memandang dan menganalisa kehidupan dengan penuh kekaguman dan tidak senang humor yang berlebihan, selalu tertarik pada prinsip impersonal, sebab akibat, atas bagaimana dan mengapa mekanisme segala sesuatu berjalan. Mengungkapkan dirinya tidak lebih yang dirasakan perlu, sebab banyak pemborosan energi akan menempatkan kehidupan lahiriahnya lebih banyak dan batiniahnya lebih banyak dengan perasaan. 28



ISFP Malu-malu, pendiam, bersahabat, sensitif, rendah hati atas segala kelebihannya, menghindari ketidak pahaman, tidak memaksakan pendapatnya atau menilainya terhadap orang lain. Biasanya tidak senang memimpin, tetapi sering loyal terhadap pengikut. Mungkin lebih rileks dalam melaksanakan tugas atau menjalankan sesuatu, sebab mereka lebih sering memanfaatkan waktu penting dan tidak ingin merusak dengan penugasan dan tergesa-gesa secara tidak pantas. Menempatkan batiniah lebih menggunakan kesadarannya dan menggunakan perasaannya untuk kehidupan batiniah.



INFJ Berhasil dengan suatu ketekunan, keaslian dan hasrat / keinginan untuk melakukan apa saja yang dibutuhkan atau yang diinginkan. Menempatkan / menunjukan usahanya yang terbaik dalam melakukan tugasnya. Diam-diam penuh kekuatan berhati-hati / teliti, diperlukan oleh orang lain dengan prinsipnya yang tegas dan akan dihormati orang lain. Mungkin akan disukai / dikenal dan diikuti karena pendiriannya yang jelas seperti bagaimana dia berbuat dalam menjalankan hal-hal yang bersifat umum. Lebih banyak menetapkan kehidupan luarnya dengan perasaan, kehidupan dalamnya lebih banyak dipenuhi oleh intuisi (gerak hati). INTJ Mempunyai pikiran yang jernih dan sebagian besar digunakan untuk tujuan-tujuan yang dia inginkan dilapangan baik untuk mengatur atau menyelenggarakan pekerjaan dan biasa dilaluinya tanpa atau dengan bantuan orang lain. Bersifat ragu-ragu, bersifat selalu mencela, sendiri, rekan, sering keras kepala. Harus belajar mengalah, harus melepaskan beberapa point penting untuk mendapatkan point yang terbaik (mengalah untuk menang). Menempatkan / mengaitkan kehidupan luarnya dengan intuisi dan kehidupan dalamnya dengan fikiran. INTP



Tenang, pendiam / suka menyendiri / tidak ramah, cemerlang dalam menghadapi ujian, khususnya dalam subjek yang teoritis, ilmiah, berfikir logis dalam mencapai tujuan. Selalu merasa berkepentingan utamanya kepada ideide / gagasan-gagasan. Kurang gemar berkumpul dengan orang lain atau sedikit bicara, cenderung mempunyai minat yang sangat tinggi, membutuhkan untuk menuju karier dimana niatnya yaitu dapat digunakan dan berguna / bermanfaat. Banyak menempatkan kehidupan luarnya dengan intuisi dan kehidupan dalamnya dengan pikiran. INFP 29



Penuh antusias dan loyalitas tetapi jarang bicara sampai dia mengetahui benar-benar siapa anda. Selalu berhati-hati dalam hal belajar, mengeluarkan ide-ide bahasa dan yakin terhadap apa yang dia miliki/berbuat. Cocok sebagai staf yang menangani masalah buku tahunan, mungkin juga sebagai direktur. Cenderung terlalu banyak dan bagaimanapun juga selalu berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Ramah tetapi sering terlalu asik dalam hal apa yang sedang dikerjakan untuk memperhatikan lebih banyak terhadap kawan bicaranya. Menempatkan kehidupan luarnya dengan intuisi dan kehidupan dalamnya mengikutsertakan perasaannya.



ENTJ Selalu dengan kesungguhan hati, terus terang / jujur. Mampu untuk belajar, pemimpin dalam kegiatan-kegiatan pidato. Selalu siap untuk memberitahu dan menambahkan simpanan pengetahuannya. Mungkin sewaktu-waktu / kadang-kadang dapat bersifat positif dan meyakinkan akan pengalamannya dalam lingkungannya, dalam lingkup tugasnya. Banyak menempatkan kehidupan luarnya dengan perasaan kehidupan, dalamnya dengan intuisi. ENFJ Tanggap dan tanggung jawab. Perasaannya peka terhadap apa yang dipikirkan dan dikehendaki oleh orang lain, dan mencoba untuk menangani sesuatu yang ada kaitannya dengan perasaan seseorang. Dapat memberikan sesuatu usul / saran atas memimpin sesuatu grup diskusi dengan senang hati dan bijaksana. Mudah / bisa bergaul terkenal aktif dalam bidang kegiatankegiatan urusan-urusan sekolah, tetapi selalu berusaha menggunakan waktu secukupnya dalam belajar untuk mencapai/mengerjakan pekerjaan yang baik. Banyak menempatkan kehidupan luarnya dengan perasaan dan kehidupan dalamnya dengan intuisi (gerak hati). ENFP Mempunyai antusias yang hangat, spirit / semangat tinggi, penuh akal dan daya khayal. Dapat mengerjakan apa saja yang dia senangi dan dianggap menarik bagi dirinya. Cepat dalam memecahkan kesulitan siap membantu setiap orang yang mempunyai kesulitan sering yakin / percaya akan kemampuannya untuk berbuat seadanya sebagai pengganti apa yang seharusnya dipersiapkan lebih dulu. Selalu dapat menemukan alasan yang memaksakan untuk apa saja yang dikehendaki. Banyak menempatkan kehidupannya luarnya dengan intuisi dan kehidupan dalamnya selalu diikuti dengan perasaan. 30



ENTP Cepat, banyak akal, baik dalam banyak hal. Membangkitkan semangat kebersamaan, waspada dan terang-terangan, berbantah hanya untuk kesenangan. Banyak akal dalam memecahkan masalah yang baru ataupun yang dicari, tetapi mungkin/kadang-kadang lalai dalam tugas-tugas rutin. Selalu berpindah dari minat yang satu kepada minat yang baru (dinamis). Selalu dapat menemukan alasan yang logis untuk apa saja yang dia kehendaki. Banyak menempatkan kehidupan luarnya dengan intuisi dan kehidupan dalam dengan pikiran / berfikir.



ESFP Ramah tamah, masa bodoh, mudah menerima pendapat, bersahabat, selalu menganggap waktu sebagai waktu yang baik, senang berolah raga dan menciptakan sesuatu, tahu apa yang di kembangkan dan semangat untuk melakukannya, lebih mudah meneruskan fakta dari pada teori-teori umum. Lebih banyak mendasarkan situasi berdasarkan akal sehat dan kemampuan praktis untuk menghadapi orang-orang atau hal-hal yang lain. Lebih berdasarkan dengan kehidupan lahiriahnya dan lebih berperasaan dari kehidupan batiniah. ESTJ Praktis, realistis, berdasarkan fakta perkiraan yang awam untuk menyelesaikan segala urusan atau mekanisme. Tidak tertarik kepada hal-hal yang dilihatnya tidak berguna, tetapi dapat menerapkan dirinya bilamana perlu, senang mengorganisir dan menjalankan kegiatan-kegiatan. Cenderung untuk melaksanakan sesuatu dengan baik, terutama bila ia ingin mengambil keputusan. Kehidupan lahiriahnya lebih menggunakan pemikiran dan kehidupan batiniah dengan perasaan. ESFJ Berhati panas, banyak bicara, populer, berhati-hati, membutuhkan kerjasama, anggota dewan yang aktif selalu berbuat manis terhadap semua orang. Bekerja keras dan banyak mendorong dan menghargai orang lain, sedikit senang terhadap hal-hal yang abstrak dan teknis. Minat umum diajukan kepada hal-hal yang nyata dan langsung berhubungan dengan kehidupannya masyarakat. Meletakan kehidupan lahiriah dengan perasaan dan batiniah penuh kesadaran. ESTP Segala sesuatu berdasarkan fakta, tidak tergesa-gesa dan khawatir, bergembira atas segala apa yang dihadapi. Cenderung kepada hal-hal yang 31



mekanisme, senang olah raga, senang berkawan. Sedikit kesan dan tidak sensitif bisa mecocokkan secara ilmiah bila menghadapi sesuatu yang dianggap perlu. Tidak senang penjelasan yang panjang-panjang lebih senang pada halhal yang nyata yang dapat dikerjakan, ditangani, mengambii atau membantu pada pekerjaan bersama. Menempatkan kehidupan lahiriahnya lebih menggunakan perasaan dan lebih menggunakan batiniah dengan perasaan.



32



Catatan : 33



DIMENSI I



INTROVERT



Punya ide tidak dapat dikeluarkan menunggu orang lain ( Tertutup )



KONTAK DENGAN ORANG LAIN Punya ide cepat dikeluarkan ( Terbuka )



EXTROIVERT



Memperkirakan kemungkinan Kemungkinan yg bakal terjadi ( Berdasarkan Pemikiran )



DIMENSI II



INTUITIVE MENCARI INFORMASI



Berdasarkan gerak hati



SENSEING



Peka dengan perasaan



DIMENSI III



THINKING (Pikiran) MENGAMBIL KEPUTUSAN



Memutuskan berdasarkan pengalaman



FEELING DIMENSI IV



PERCEIVING



-



Bagaimana nanti Bagaimana kalau saya ngomong



MEMPRIORITASKAN SESUATU JUDGING DIMENSI 1. 2. 3. 4.



I N T P



– – – –



Menarik kesimpulan



: E S F J



: : : :



Dalam Dalam Dalam Dalam



kontak dengan orang lain mencari / kumpulan Informasi membuat Keputusan memilih Prioritas



DESAIN PELATIHAN NO.06 EXPERIENTIAL LEARNING CYCLE 34



DAUR BELAJAR DARI PENGALAMAN 1.



NAMA LATIHAN



: Daur Belajar dari Pengalaman



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya perserta didik : a. Membedakan pengetahuan dan keterampilan. b. Memahami ELC (Experiential Learning Cycle dan Learning by doing). c. Merefleksikan pengalaman yang pernah dialami. d. Menarik pelajaran dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain guna pengembangan diri.



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik menuliskan pengalaman pelaksanaan



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d. e. f.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor menulis judul latihan :



di tugaskan untuk mengingat, dan menceritakan kembali yang paling berkesan dalam tugas.



Participatory (Tutorial) Kuliah singkat Penugasan Diskusi Tanya jawab Presentasi / paparan



Experential Learning Cycle (ELC) kemudian menggali tentang arti ELC kepada beberapa peserta didik, selanjutnya menuliskan arti katanya adalah Daur Belajar Dari Pengalaman. b. Tutor memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan pada kertas masing-masing tentang pengalaman yang paling berkesan dalam melaksanakan tugas menjadi anggota Polri, selama + 10 menit. c. Seteleh selesai, Tutor menunjuk 2 atau 3 orang peserta didik secara bergantian untuk menyampaikan hasil yang ditulisnya 35



kemudian ditanggapi oleh peserta didik yang lain. d. Tutor bertanya kepada peserta didik mengapa seseorang itu dapat menceritakan pengalamannya dengan mudahnya ? jawaban peserta antara lain : Ya karena sudah pernah melakukan (Do), Tutor menuliskan kata melakukan (Do), pertanyaan Tutor kenapa seperti itu ? Jawaban peserta : karena sudah berpengalaman / sudah mengalami, kemudian Tutor menuliskan kata pengalaman (Experience) kemudian Tutor bertanya proses apa yang dilalui oleh peserta didik ketika sudah melakukan dan menceritakan kembali ? Jawaban peserta didik antara lain mengingat kembali (Reflection) dilanjutkan tutor bertanya kepada peserta didik supaya pengalaman yang kurang menyenangkan itu tidak terulang kembali proses apa yang harus anda lalukan ?. Jawaban peserta didik antara lain mengkaji / mempelajari dan atau belajar (Learn) kemudian Tutor menuliskan kata belajar. Dilanjutkan membahas siklus yang sudah diltuliskan. e. Tutor menggali learning point dengan mengajukan pertanyaan antara lain : 1) 2)



3)



4) f.



8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



Mengapa pengalaman itu penting ? Kalau tidak ada pengalaman mungkinkah seseorang akan merubah perilakunya ? Bagaimana perasaan peserta setelah Mengetahui / mendengar pengalaman rekan-rekan yang lain ? Mengapa merefleksikan pengalaman itu penting ?



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



: a. Flip chart b. Kertas Flip chart c. White board 36



relevansi



dalam



d. Spidol e. Kertas kosong f. Slide 9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: Peserta didik pasif. : -



Perlunya menyadari akan pentingnya belajar dari pengalaman Perlunya merefleksikan pengalaman untuk pengembangan diri Perlunya mengetahui perbedaan antara belajar dari pengalaman dengan proses belajar lainnya Perlunya belajar dari pengalaman orang lain Perlunya mengetahui bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik Perlunya belajar dari pengalaman



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) kita harus menyadari akan pentingnya belajar dari pengalaman sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



DAUR BELAJAR DARI PENGALAMAN



37



1. Pengertian a.



Secara harfiah, pengertian Belajar sesuai dengan yang tercantum dalam kamus Umum Bahasa Indonesia. Dapat diartikan : Berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Sedangkan yang dimaksud dengan Pengalaman, yaitu : Sesuatu yang telah dirasakan (baik diketahui maupun dikerjakan).



b.



Dengan melihat pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan Daur Belajar Dari Pengalaman disini, yaitu : Suatu proses meningkatkan kepandaian / kemampuan, melalui sesuatu yang telah dirasakan, baik karena diketahui maupun dikerjakan oleh yang bersangkutan.



2. Uraian a.



Tujuan dari belajar Belajar mempunyai tujuan yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan seseorang, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi sikap hidupnya.



b.



Proses belajar 1)



Ilmu pengetahuan didapat oleh seseorang melalui berbagai kegiatan, antara lain : a) b) c) d) e) f)



2)



Sedangkan keterampilan (Skill), didapat seseorang melalui latihan, dengan menggunakan : a) b) c) d)



c.



Melihat Mendengar Membaca Mencium Merasakan dsb



Pikiran (Thinking) Kemauan (Willing) Perasaan (Feeling) Tingkah laku (Attitude)



Dalam proses belajar yang benar, seseorang selain mendapat ilmu pengetahuan, juga harus melatih untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tersebut, sehingga menjadi terampil dan mampu bertindak sesuai dengan yang didapat ataupun dikehendaki oleh ilmu pengetahuan tersebut. Dengan demikian dari proses belajar ini akan ditemui adanya perubahan sikap hidup / perilaku seseorang kearah yang lebih baik. Perubahan sikap hidup / perilaku ini akan dipengaruhi oleh 38



pengalaman yang pernah dialaminya, atau melalui pengalaman orang lain yang didengarnya, melalui proses mengingat kembali. d.



Daur belajar dari pengalaman, merupakan suatu proses yang berawal dari pengalaman seseorang, yang telah dialami atau dirasakan, dari pengalaman ini di ingat kembali baik keberhasilan maupun kegagalannya. Dengan menyadari, menilai dan menarik pelajaran-pelajaran dari pengalamannya akan dihasilkan suatu tindakan atau langkah baru, yang pada saat melakukan lagi , akan berbeda dan lebih baik (Do Better and Diferently). Dengan demikian dari proses ini diharapkan adanya perubahan atau perbaikan terhadap apa yang dikerjakannya, sehingga hal tersebut akan memperbaiki sikap hidup dan perilaku yang bersangkutan. Daur belajar dari pengalaman ini seperti skema dibawah ini, yang sekaligus terlihat perbedaannya dengan pengetahuan yang didapat melalui proses belajar.



e.



Kolb mengatakan, bahwa di dalam daur belajar dari pengalaman ada 4 komponen pokok yaitu : 39



1)



Melaku kan Pengal aman Refleks i Belajar



2) 3) 4)



Yang keempatnya merupakan daur yang berulang. Masih banyak pendapat para sarjana lainnya yang membicarakan masalah ini, namun tidak diuraikan dalam naskah ini. f.



Menurut hasil pengamatan dan penelitian, dengan belajar dari pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain, hal tersebut akan lebih lama diingat. Bahkan sementara orang mengatakan, bahwa :



g.



1)



Saya mendengar ... Saya lupa (I Hear... I Forget) daya ingatnya hanya 25 %



2)



Saya melihat ... Saya ingat (I see ... I remember) daya ingatnya hanya 50 %



3)



Saya melaksanakan ... Saya mengerti (I do ... I understand) daya ingatnya 80 % - 100 %



Untuk dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan (Skill) kita harus sering latihan (Learning by doing) dari dalam proses belajar dari pengalaman ini tujuannya tidak lain yaitu untuk memperbaiki / meningkatkan kemampuan dan penampilan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.



40



EXPERIENTIAL LEARNING CYCLE DAUR BELAJAR DARI PENGALAMAN ( Prof. KOLB )



DO BETTER AND DIFFERENTLY



CRITICAL POINT



DO CP p



HISTORICAL EXPERIENCE



STRUCTURE EXPERIENCE



X



EXPERIENCE



LEARN



UN STRUCTURE EXPERIENCE



X CP p REFLECTION CRITICAL POINT



CATATAN : Do Experince Refleksi Learn Critical Point



: : : : :



Melakukan Pengalaman Mengingat Belajar Suatu kelemahan dimana kegiatan yang pernah dilakukan atau pengalaman yang harus di refleksikan/diingat



41



42



DESAIN PELATIHAN NO.07 PRE CONDITIONING SKILL KETERAMPILAN MEMPERSIAPKAN DIRI SEBELUM MELAKSANAKAN SUATU KEGIATAN 1.



NAMA LATIHAN



: Concentration, Memory dan Recall



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan kemampuan dan keterampilan Peserta didik agar dapat : a. Membedakan antara concentration, memory dan recall. b. Merekam suatu fakta dalam ingatan dan mampu mengungkapkan kembali secara akurat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: a. b.



Peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan apa yang diucapkan oleh tutor dalam keadaan memejamkan mata. Peserta didik diminta untuk mengingat kembali apa yang telah diucapkan Tutor.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Penugasan Mini Lecture



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul latihan.



b.



Tutor meng-explore Conditioning Skill (PCS)



c.



Tutor memberikan penjelasan singkat tentang latihan dan cek pengertian.



d.



Tutor memerintahkan peserta didik untuk memejamkan mata dan kemudian meletakkan kedua tangan di atas lutut.



e.



Peserta didik diminta untuk Mengeja nama masing-masing (dalam bayangan).



f.



Peserta didik diminta untuk tarik nafas dalam-dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara.



g.



Peserta didik diminta untuk menaruh Angka 9 (Sesuatu) diatas kepala masingmasing dalam bayangan. 43



pengertian



Pre



h.



Peserta didik diminta untuk tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara.



i.



Peserta didik diminta untuk memindahkan Angka 9 (Sesuatu) kepundak sebelah kanan, tahan sebentar, naikan lagi kepundak kanan, pindahkan kepundak kiri, turunkan kesiku kiri, hilangkan.



j.



Peserta didik diminta untuk menutup telinganya sebelah kanan dengan telapak tangan kiri, dan menutup matanya dengan telapak tangan kanan.



k.



Peserta didik diminta untuk memindahkan telapak tangan kiri untuk menutup mata kiri dan telapak kanan untuk menutup mata kanan.



l.



Peserta didik mengembalikan telapak tangan diatas kedua lutut.



m. Tarik nafas dalam-dalam tahan keluarkan tanpa suara.



kedua



sebentar,



n.



Buka mata.



o.



Tutor melanjutkan dengan latihan memory (menyimpan dalam ingatan) sbb : 1) 2)



p.



Peserta didik diminta untuk mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi. Peserta didik diminta untuk mengulangi sendiri dalam hati urutan perbuatan yang telah dilakukan.



Setelah latihan memory selesai, dilanjutkan dengan latihan recall menyampaikan kembali apa yang ada dalam ingatan) sbb : 1)



2)



3)



Tutor menunjuk salah satu peserta didik untuk tampil kedepan dan mengulangi apa yang tadi dilakukan dalam bentuk kata-kata (2 - 3 peserta didik) Setelah selesai, Tutor menunjuk peserta didik yang lain untuk tampil kedepan. Setelah 3 atau 4 peserta didik tampil ke depan, maka Tutor memberikan kesempatan kpd peserta didik yg lain utk menambahkan (menyempurnakan apa yang telah dilaksanakan oleh ke 4 peserta didik yang tampil di depan). 44



q.



Tutor menggali learning point.



r.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



relevansi



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol



: Peserta didik kurang serius : -



Perlunya mempersiapkan diri sebelum melaksanakan suatu kegiatan dengan konsentrasi. Perlunya mengetahui bahwa kemampuan PCS setiap orang tidak sama. Perlunya latihan dalam meningkatkan kemampuan PCS. Perlunya mengetahui bahwa concentration yang baik akan menghasilkan memory yang baik dan memory yang baik akan menghasilkan Recall yang baik pula.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mempunyai kemampuan concentration, memory dan recall sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: Tutor dapat melakukan secara berulang untuk mempertajam concentration, memory dan recall (cari model lain ).



45



KETERAMPILAN MEMPERSIAPKAN DIRI SEBELUM MELAKSANAKAN SUATU KEGIATAN 1.



2.



Pengertian a.



Pre Conditioning Skill, diartikan sebagai keterampilan yg mendasari dari pada keterampilan-keterampilan yang akan dilatihkan.



b.



Pre Conditioning skills 1) Concentration 2) Memory 3) Recall



terdiri dari : : Konsentrasi : Mengingat : Memanggil ulang



Uraian a.



Kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, mengingat dan memanggil ulang ini, mutlak diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.



b.



Untuk mendapatkan keterampilan tersebut, tidak dapat diwujudkan tanpa melalui pelatihan-pelatihan.



c.



Dari latihan-latihan yang dilakukan, tujuannya ialah agar orang tersebut mampu :



d.



1)



Di dalam melaksanakan setiap kegiatan ataupun keterampilan perorangan yang dimilikinya, selalu berkonsentrasi, sehingga dapat melaksanakan kegiatan ataupun keterampilannya dengan baik.



2)



Menyadari adanya latihan diri untuk berkonsentrasi mengingat dan memanggil ulang secara rutin, agar dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya.



Beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dengan disadarinya bahwa melakukan konsentrasi ini demikian sulitnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, antara lain : 1)



Seseorang perlu menyadari dalam berkonsentrasi akan senantiasa adanya pengaruh yang dapat mengganggu pelaksanaan konsentrasi tersebut.



2)



Untuk mempermudah dalam mengingat tentang suatu fakta atau suatu keadaan, perlu ditemukan satu jalan, baik yang berbentuk pola ataupun bentuk-bentuk lainnya.



46



3)



Dengan terbatasnya daya ingat seseorang perlu disadari, bahwa untuk mengingat sesuatu tanpa dibolehkan membuat catatan-catatan atau bentuk lainnya, merupakan hal yang cukup sulit.



4)



Dalam melakukan konsentrasi, sangat diperlukan adanya suasana yang hening, sehingga hal ini akan mengurangi gangguan.



5)



Kita menyadari, bahwa dengan melaksanakan latihan-latihan konsentrasi secara rutin, dapat membantu memelihara dan bahkan meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.



47



DESAIN PELATIHAN NO.08 OBSERVING SKILL - 1 KETERAMPILAN MENGAMATI 1.



NAMA LATIHAN



: Mengamati foto / gambar



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mengamati suatu objek tertentu sehingga mampu : a. Melihat dari hal-hal yang umum kepada hal yang khusus. b. Mengambil posisi yang tepat (jarak dan sudut pandang). c. Menyimpan fakta-fakta yang dilihat dalam ingatannya.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mengamati foto dalam waktu yang ditentukan kemudian menjelaskan hal-hal yang terdapat dalam foto tersebut kepada peserta didik lainnya selama ± 3 menit.



6.



METODE LATIHAN



: a. Participatory (Tutorial) b. Diskusi c. Simulasi d. Penugasan e. Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: Tahap I



a. Tutor menulis judul latihan Observing Skill dan menggali pengertian Observing Skill (keterampilan mengamati).



b. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 3 orang dengan tugas 1) 1 (Satu) orang peserta didik sebagai pelaksana 1. 2) 2 (Dua) orang peserta didik sebagai pelaksana 2. 3) 1 (Satu) orang peserta didik sebagai pengamat. 48



c. Pelaksana



1 dan pelaksana 2 duduk berhadapan dan pengamat duduk disisi diantara pelaksana 1 dan 2, agar dapat mengamati kegiatan mereka.



d. Tentukan alokasi waktu sebagai berikut : 1) 2)



3 menit bagi pelaksana 1 untuk mengamati foto. 3 menit bagi pelaksana 1 untuk menjelaskan hasil pengamatannya kepada pelaksana 2.



e. Tutor



memberikan sebuah foto dalam amplop tertutup kepada pelaksana 1 untuk diamati selama 3 menit (foto tidak boleh diperlihatkan kepada pelaksana 2 dan pengamat).



f.



Setelah 3 menit pelaksana 1 menyerahkan foto kepada pengamat kemudian pelaksana 1 menjelaskan hasil pengamatannya kpd pelaksana 2, pelaksana 2 (dua) tidak mencatat ataupun mengajukan pertanyaan kepada pelaksana 1. Pengamat mencocokan hasil pelaksana 1 dng foto tsb



g. Pengamat mencocokkan hasil penjelasan pelaksana 1 dengan foto tersebut.



h. Pengamat boleh mencatat apabila ada hal hal yang tidak atau kurang sesuai dengan foto atau hasil penjelasan pelaksana 1.



i.



Selanjutnya pengamat menyerahkan foto tersebut kepada pelaksana 2 untuk diamatinya selama 3 menit.



j.



Setelah 3 menit pelaksana 2 menyerahkan kembali foto tersebut kepada pengamat. Kemudian menjelaskan apa yang telah diamatinya kepada pelaksana 1 tanpa menyebutkan hal-hal yang telah disebutkan / dijelaskan pelaksana 1.



k. Setelah tahap ini selesai, latihan diulangi dengan pergantian peran : pengamat menjadi pelaksana 1, pelaksana 1 menjadi pelaksana 2, dan pelaksana 2 menjadi pengamat. 49



l.



Selanjutnya ulangi urutan latihan dari butir (d s/d butir g) dengan foto yang berbeda dan penambahan waktu bagi pelaksana untuk mengamati.



m. Tutor



menanyakan hasil pengamatan kepada peserta didik pelaksana dan kepada pengamat untuk mengetahui sejauh mana pengamatan yang dilaksanakan dengan mencatat/ mengingat kata atau kalimat yang menun-jukkan indikator daripada jawaban yang sudah disiapkan (Learning point) hal ini dilakukan beberapa kali sesuai dengan kebutuhan untuk menuju jawaban yang sudah disiapkan.



Tahap II



a. Tutor menunjukkan gambar yang dipasang di flipt chart sedangkan peserta didik diberikan kesempatan untuk mengamati selama 3 menit kemudian, Tutor mengambil gambar dan meminta kepada peserta didik untuk menulis hasil pengamatan gambar tadi.



b. Tutor meminta beberapa peserta didik menyampaikan hasil pengamatan yang sudah dituliskan, sedang peserta didik yang lain mendengarkan dan secara bergantian untuk melengkapi.



c. Tutor menggali



Learning point dari proses pelatihan tahap 1 & proses tahap 2



d. Tutor



menggali pelaksanaan tugas.



8.



9.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



HAMBATAN DALAM LATIHAN



relevansi



: a. Flip chart b. Spidol c. 2 macam foto / gambar yang ukuran 10 R yang dapat diamati. : a. Peserta didik sudah mengenal gambar yang diamati. b. Peserta didik kurang serius.



50



dalam



berbeda foto



/



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya mengamati dari umum ke khusus Perlunya konsentrasi dalam mengamati benda Perlunya mengamati berdasarkan fakta Perlunya mengamati tidak boleh berpersepsi Perlunya alat bantu catatan dalam mengamati Perlunya jarak yang tepat Perlunya mengamati hal-hal yang spesifik



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) didalam melaksanakan tugas harus konsentrasi sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. Misalnya : Pengamatan yang tepat terhadap orang yang dicurigai dll.



12. LAIN-LAIN



: -



51



GAMBAR



52



1



DESAIN PELATIHAN NO.09 OBSERVING SKILL - 2 KETERAMPILAN MENGAMATI 1.



NAMA LATIHAN



: Mengamati Benda



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik dalam mengamati suatu objek tertentu sehingga mampu : a. Melihat dari hal-hal yang umum kepada hal-hal yang khusus. b. Mengambil posisi yang tepat. c. Mengelompokkan benda yang diamati.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk benda yang disusun diatas meja.



6.



METODE LATIHAN



: a. Participatory (Tutorial) b. Diskusi c. Simulasi d. Penugasan e. Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor menulis judul Pelatihan.



mengamati



b. Tutor meng-explore pengertian Observing Skill.



c. Tutor meminta seluruh peserta didik untuk keluar dari ruangan kelas selama 5 menit (ruangan dikosongkan).



d. Tutor



menyusun benda yang telah ditentukan diatas sebuah meja (penyusunan tidak boleh dilihat oleh peserta didik).



e. Tutor mempersilahkan Peserta didik masuk dan dipersilahkan mengamati benda-benda diatas meja tersebut secara bersama-sama selama 5 menit, tanpa boleh menyentuh dan tanpa membawa catatan.



f.



Selama mengamati peserta didik tidak diperkenankan berkomunikasi satu sama 53



lain.



g. Setelah peserta didik selesai melaksanakan pengamatan maka peserta didik dipersilahkan duduk kembali dan Tutor meminta peserta didik untuk menuliskan apa yang telah diamati dan tutor mengajukan beberapa pertanyaan antara lain : 1) 2) 3) 4)



Berapa jumlah benda yang diamati. Sebutkan ada berapa jenis benda. Benda apa yang ada / tidak ada hubungannya. Benda apa yang terletak paling kanan dan benda apa yang paling kiri pada saat anda / Peserta didik mengamati, Tiap pertanyaan dilemparkan kepada 3 atau 4 peserta didik.



h. Tutor menugaskan seorang peserta didik untuk menuliskan nama-nama benda tersebut dipapan tulis sekaligus dengan pengelompokkannya (disesuikan dengan waktu)



8.



9.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



:



HAMBATAN DALAM LATIHAN



:



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



i.



Tutor menggali learning point



j.



Tutor menggali pelaksanaan tugas



a. b. c. d. e.



Meja Amplop besar Flip chart Spidol Benda-benda yang akan diamati : Spidol, korek api, kaset, benang, buku, rokok, majalah, clips, dll (jumlah 14 buah)



relevansi



Benda-benda yang akan diketahui peserta didik -



diamati



dalam



sudah



Perlunya ketelitian dan kecermatan dalam mengamati Perlunya mengamati dari hal yang umum ke khusus Perlunya dalam mengamati mengambil posisi yang tepat Perlunya dalam mengamati jarak yang tepat Perlunya dalam mengamati harus sesuai 54



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



dengan fakta Perlunya dalam mengamati tidak boleh berpersepsi Perlunya alat bantu dalam mengamati Perlunya mengelompokkan untuk memudahkan pengamatan



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) didalam melaksanakan tugas perlu ketelitian dan kecermatan dalam mengamati sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. Benda yang akan diamati agar disiapkan tutor masing-masing sindikat dengan ketentuan benda boleh berubah tetapi tetap memperhatikan pengelompokkan benda-benda tersebut.



55



GAMBAR 2



56



KETERAMPILAN MENGAMATI 1.



Pengertian a.



Pengertian mengamati mempunyai arti : Melihat dan memperhatikan sesuatu dengan teliti, atau memperhatikan dan mengawasi sesuatu dengan seksama.



b.



Dengan berpedoman pada pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan keterampilan mengamati disini, dapat diartikan sebagai : Suatu keterampilan yang dimiliki seseorang, untuk mampu melihat dan mengamati suatu obyek tertentu yang dilakukan secara teliti dan seksama, dengan tidak menganalisis.



Keterampilan mengamati, merupakan salah satu bentuk keterampilan yang mutlak harus dimiliki anggota Polri, terutama hal ini dikaitkan dengan tugasnya. Istilah pengamatan banyak dikenal sebagai salah satu metode yang sering digunakan dalam rangka penelitian. 2.



Bentuk pengamatan a.



Pengamatan dengan jalan tidak turut serta Dalam hal ini pengamat mengambil sikap / posisi sebagai orang luar, dimana kehadirannya tidak mengganggu kelompok yang sedang diamati. Umpamanya dalam pengamatan suatu kelas yang sedang berlajar, guru yang sedang mengajar, menghadiri sidang pengadilan dll.



b.



Pengamatan dengan jalan turut serta Dalam hal ini berbagai macam peranan yang dapat dimainkan oleh pengamat dalam mengamati situasi-situasi sosial tertentu, dengan berbagai macam perbedaan derajat partisipasi / turut serta. Banyaknya macam kegiatan yang dapat dilakukan dalam suatu kelompok tertentu saja. Dengan jalan turut serta dalam kegiatan-kegiatan kelompok, ia dapat turut merasakan apa yang dapat dirasakan oleh anggota inti dari anggota kelompok tersebut. Salah satu kesukaran bagi pengamat peserta, ialah bahwa setelah melakukan kegiatan tertentu, ia harus mengambil sikap / posisi yang obyektif, jika tidak demikian maka catatan-catatannya akan terpengaruh unsur-unsur subyektif.



57



3.



Beberapa keuntungan / keunggulan pengamatan. i.



Pengamat dapat merumuskan kembali masalahnya selama pengamatan berlangsung terus. Hubungannya erat dengan situasi yang sebenarnya, memberikan kemungkinan baginya untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berguna. Secara teratur dia dapat merubah kategori-kategori yang diperlukan bagi pengamatannya. Memberikan kemungkinan baginya untuk memperoleh bahanbahan yang lebih mendalam. Dapat mengumpulkan bahan-bahan yang pada saat itu kelihatannya tidak berhubungan dengan masalah pengamatannya, akan tetapi mungkin akan berguna dikemudian hari.



ii. iii. iv. v.



4.



Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil suatu pengamatan a. b. c. d. e. f. g.



5.



Lama / panjangnya waktu dari setiap pengamatan. Keadaan tentang si pengamat sendiri. Perumusan tentang kegiatan-kegiatan atau unit-unit tingkah laku yang spesifik (khas) yang diamati. Ruang lingkup pengamatan, apakah untuk satu orang atau satu kelompok. Bantu pencatatan, termasuk didalamnya penggunaan alat-alat yang sesuai. Apakah pengamatan sudah cukup terlatih. Interpretasi hasil-hasil pengamatan.



Beberapa ciri khas dari pengamatan yang baik a. b.



c. d.



e.



Suatu pengamatan direncanakan dengan teliti dan sistimatis. Pengamant mengetahui benar-benar tentang apa yang dicarinya Pengamat menyadari keseluruhan dari apa yang diamatinya. Walaupun ia waspadai terhadap detail-detailnya yang berarti, tetapi ia tetap menyadari bahwa keseluruhan adalah lebih penting dari pada jumlah dari bagian-bagiannya. Pengamat memisahkan tentang faktor-faktor dari interpretasi, dan membuat tafsirannya / interpretasinya pada sesuatu yang lain. Pengamat bersikap obyektif. Ia akan mengakui akan kemungkinan kecenderungankecederungannya dan ia berusaha untuk menghilangkan pengaruhpengaruh ini terhadap apa yang dilihat dan dilaporkannya. Pengamat dicek dan diperkuat. Dimana mungkin dengan mengulanginya, atau denggan memperbandingkannya dengan catatan-catatan pengamat lain yang berwenang. 58



6.



f. Pencatatan pengamatan dilakukan dengan teliti dan seksama Tujuan latihan-latihan untuk mengamati suatu objek Tujuan latihan-latihan untuk mengamati suatu objek ini, diharapkan seseorang mampu untuk :



a. b. c. d. e. 7.



Melihat dari hal-hal umum kepada hal-hal yang khusus. Menyimpan fakta-fakta yang dilihat kedalam dan didalam ingatannya, dan menyebutkan kembali secara benar apa yang telah diamatinya. Mengambil posisi yang tepat dikaitkan dengan jarak dan sudut pandang, sehingga akan memudahkan kegiatan pengamatan dimaksud. Membiasakan diri untuk selalu mencatat, dengan mengingat adanya keterbatasan dalam daya ingat kita. Berkonsentrasi selama pengamatan itu dilaksanakan.



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengamatan Kita menyadari, bahwa melakukan pengamatan bukanlah merupakan hal yang mudah, sehingga apabila hal ini tidak dilakukan melalui latihanlatihan yang baik, sangat sulit bagi seseorang untuk memiliki keterampilan tersebut. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam melaksanakan pengamatan ini, antara lain :



a. b. c. d. e.



Untuk dapat melakukan pengamatan yang baik, harus betul-betul dilakukan secara sistematis, dalam arti dilakukan mulai melihat hal-hal yang bersifat khusus. Dalam melihat ataupun memperhatikan suatu objek, tidak mungkin dilakukan tanpa adanya konsentrasi yang penuh terhadap objek tersebut. Harus disadari, pada saat seseorang melakukan pengamatan konsentrasi akan senantiasa adanya pengaruh yang dapat mengganggu. Dalam rangka pengamatan, kita menyadari bahwa keterbatasan, pada posisi sehingga dalam pelaksanaannya harus dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Selain keterbatasan tersebut diatas, karena daya ingat seseorang kemampuan seseorang untuk melihat atau memperhatikan suatu objek juga tidak sama, untuk itu perlu membiasakan diri dengan menggunakan alat bantu, berupa catatan ataupun alat-alat lainnya, pada waktu seseorang melakukan pengamatan.



59



DESAIN PELATIHAN NO.10 OBSERVING SKILL - 3 KETERAMPILAN MENGAMATI 1.



NAMA LATIHAN



: Pengamatan Berganda



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik : a. Mengamati dari umum ke khusus. b. Menemukan hal-hal yang sama dan atau yang kontras. c. Menemukan hubungan spesial dan hubungan konseptual.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mengamati sejumlah kata-kata, mengamati sejumlah kartu remi dan mengamati kedudukan / susunan kursi.



6.



METODE LATIHAN



: a. Diskusi b. Kuliah singkat c. peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Peserta didik ditugaskan mengamati tulisan kartu remi susunan kursi scr berturut-turut b. Peserta didik mengamati masing-masing ditentukan selama ±5 menit. c. Peserta didik komunikasi.



dilarang



mencatat



dan



d. Peserta didik ditugaskan untuk mengamati tulisan yang berjumlah 25 kata. e. Tutor mengajukan pertanyaan sbb : 1) Berapa jumlah kata ? 2) Ada berapa kata yang sama ? 3) Kata apa saja yang tertulis dua kali atau tiga kali ? 4) Kata apa yang tertulis pada urutan ke 3, 13 dan 25 ? 5) Kata apa saja yang tidak ada hubungannya ? 60



f.



Tutor menggali diambil.



pelajaran



yang



dapat



8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



: a. Flip chart b. Spidol c. Kartu remi dan naskah latihan



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: Peserta didik telah mengetahui lebih dahulu benda yang akan diamati



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mampu mengamati dengan cepat dan tepat sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya diamati



61



ketelitian dan kecermatan mengamati dari umum ke khusus konsentrasi mengamati berdasarkan fakta catatan mengamati objek yang jelas mengelompokan objek yang



TUGAS LATIHAN OBSERVING SKILL



1.



Amati dengan seteliti mungkin kata dibawah ini dalam waktu 3 menit.



2.



Anda tidak diperbolehkan untuk membuat catatan-catatan ataupun berkomunikasi dengan anda.



3.



Kata-kata yang harus anda amati : Membawa Usang Bumi Neptunus Vas Nanti Mars Pluto Maniak Bunga Petang Jupiter Usang Tidak Mawar Merkurius Saturnus Tak Yang Venus Uranus Petang Skeptis Sudah 62



TUGAS LATIHAN OBSERVING SKILL



1.



Amati dengan seteliti mungkin kata dibawah ini dalam waktu 3 menit.



2.



Anda tidak diperbolehkan untuk membuat catatan-catatan ataupun berkomunikasi dengan anda.



3.



Kata-kata yang harus anda amati : Memulai Melihat malu Bis Loncatan Itu Jalan Hijau itu Gajah Teriakan Hujan Biru Usaha Berhenti Teliti Lari Kapan Masalah Loncatan Melihat Dekat Akhir Itu Merah 63



DESAIN PELATIHAN NO.11 TEKNIK DISKUSI 1.



NAMA LATIHAN



: Teknik Diskusi



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Mengetahui bagaimana cara melaksanakan diskusi yang benar b. Menerapkan pelaksanaan diskusi yang benar



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta mendiskusikan : a. Pengertian diskusi. b. Hal-hal yang harus dan hal-hal yang jangan dilakukan dalam diskusi.



6.



METODE LATIHAN



: a. b.



Diskusi Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor membagi sindikat menjadi 2 (dua) sampai 3 (tiga) kelompok.



b.



Masing-masing kelompok mendiskusikan : - Pengertian diskusi. - Hal-hal yang harus dan hal-hal yang jangan dilakukan dalam diskusi.



c.



Diskusi dilaksanakan selama ± 15 menit



d.



Tiap-tiap kelompok memaparkan hasil diskusi masing-masing secara bergantian selama ± 10 menit termasuk tanggapan



e.



Tutor menggali learning point dan relevansi dalam pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



:



Flip chart White board Spidol



a. Pesert didik sudah mengetahui / pengertian diskusi. 64



b. Keterbatasan waktu. - Perlunya mengetahui pengertian diskusi - Perlunya menerapkan cara-cara diskusi yang baik - Perlunya mengetahui hal-hal yang harus dan hal-hal yang jangan dalam pelaksanaan diskusi - Perlunya mengetahui perangkat dan bentuk-bentuk diskusi



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) Dalam memimpin diskusi hendaknya menerapkan cara diskusi yang baik dan benar.



12. LAIN-LAIN



: -



65



DISKUSI 1.



2.



Pengertian a.



Pengertian Diskusi adalah : Suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang (3 s/d 9 orang) dalam interaksi tatap muka informal/formal untuk menyampaikan ide, pemikiran, pengalaman untuk mencapai suatu tujuan.



b.



Unsur pengertian diskusi Dilaksanakan 3 s/d 9 orang Untuk memecahkan masalah Dilakukan secara informal/formal Untuk mengemukakan ide, pemikiran, pengalaman Tatap muka Disimpulkan



Uraian Perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Sebuah perbedaan pendapat bisa disatukan melalui jalan diskusi. Dalam hidup bersama kita tidak terlepas dari kegiatan musyawarah atau diskusi. Musyawarah dilakukan jika ada sesuatu permasalahan yang perlu dibahas dan diselesaikan secara bersama-sama. a.



Adapun tujuan diskusi antara lain : 1) Untuk menumbuh kembangkan tradisi intelektual 2) Mengambil keputusan dan kesimpulan 3) Menyamakan persepsi dan visi 4) Menghidupkan kepedulian dan kepekaan serta menjadi sarana komunikasi dan konsultasi



b.



Bentuk-bentuk diskusi 1) Diskusi kelompok 2) Diskusi pleno 3) Diskusi panel 4) Kongres 5) Simposium 6) Seminar 7) Lokakarya, dst



c.



Teknik diskusi 1) Berargumentasi 2) Penyajian gagasan yang relevan 3) Menanggapi gagasan 66



a.



Perangkat diskusi Pimpinan (moderator, fasilitator, motivator, mediator) Sekretaris (notulis) Anggota / Peserta Pembicara / Panelis Pengamat / Peninjau



b.



Hal-hal Yang harus dalam diskusi : Ajukan pertanyaan yang proaktif Pendengar yang baik Berpikir terbuka Partisipasi anda Tidak Malu bertanya Mengerti maksud pembicaraan Mendorong sindikat Bergaul dengan anggota lain Tumbuhkan sikap menolong Sensitif terhadap aksi Jujur Bersahabat



c.



Hal-hal Yang jangan dalam diskusi Paksakan pendirian anda sendiri Berselisih Bersilat lidah Menggunakan sarkasme (sindiran) Mencemooh Bicara terlalu banyak Bertingkah menarik perhatian Lupa diri (harus sabar) Hilang kesabaran Terlambat pertemuan Terlambat mengakhiri Angkuh (perlu mawas diri) Membicarakan orang lain Serius (perlu variasi-variasi) Memberi saran



d.



Komponen-komponen yang harus diperhatikan pimp. diskusi Pusatkan perhatian Memperjelas masalah Menganalisa pandangan peserta Sumbang saran peserta Menyebarkan kesempatan berpresentasi Menutup diskusi 67



e.



Hal-hal yg Harus dan yg jangan bagi pemimpin diskusi Hal-hal yg harus



-



-



Hal-hal yg Jangan



Ajukan Pertanyaan-pertanyaan yang Proaktif. Seorang pendengar yang baik. Berpikir terbuka. Menjamin partisipasi merata. Memimpin dengan kemahiran bertanya. Mengerti maksud dibelakang kata-kata pembicaraan. Berpikir mendahului sindikat. Mendorong sindikat untuk berfikir sendiri. Membiasakan anggota bergaul satu dengan yg lainnya. Menumbuhkan sikap suka menolong sesama anggota. Sensitif terhadap aksi-aksi dan reaksi sindikat. Berusaha mengerti mengapa tiap- tiap anggota bersikap seperti yg ditunjukan oleh mereka. Menumbuhkan tingkah laku yang penuh kemahiran utk membantu sindikat mencapai maksudnya. Jujur tentang apa saja yg tidak diketahui. Bersikap bersahabat



68



-



Paksakan pendirian saudara. Berselisih. Bersilat lidah. Menggunakan sarkasme (olokolok) sindiran pedas menyakiti. Mencemooh. Bicara terlalu banyak. Bertingkah yg menarik perhatian. Menjadi lupa diri. Kehilangan kesabaran. Terlambat untuk pertemuan. Terlambat mengakhiri pertemuan Bersikap angkuh. Terlalu serius. Membicarakan pribadi orang lain. Menggunakan kata-kata yg tdk di mengerti oleh sindikat Memberi saran



DESAIN PELATIHAN NO.12 LISTENING SKILL - 1 KETERAMPILAN MENDENGARKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Hujan rintik-rintik



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik : a. Menangkap fakta dari apa yang didengar. b. Memelihara jarak dengan obyek yang didengar sehingga segala sesuatu dapat didengar dengan jelas.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendengarkan suatu cerita dari naskah yang dibacakan oleh Tutor dan menjawab pertanyaan yang tertulis pada lembar pertanyaan dari cerita yang dibacakan tersebut.



6.



METODE LATIHAN



: a. Diskusi b. Penugasan c. Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor menulis judul Listening Skill dan menggali pengertian Listening Skill (Keterampilan mendengarkan). b. Tutor menjelaskan tugas latihan kepada peserta didik dan cek pengertian. c. Tutor memperdengarkan sebuah cerita dari kaset dan peserta didik mendengarkan tanpa mencatat. d. Tutor mengulagi membacakan / memperdengarkan cerita tersebut sampai paling banyak 3 (tiga) kali dan peserta didik mendengarkan. e. Selanjutnya Tutor membagi daftar pertanyaan dan peserta didik harus mengisi secara perorangan dengan ketentuan : 1) Waktu menjawab 10 menit. 2) Jawaban B bila pertanyaan dianggap Benar. 69



3) 4)



5)



f.



Jawaban S bila pertanyaan dianggap Salah. Jawaban ? bila pertanyaan dianggap Tidak Seluruhnya Benar atau Meragukan. Peserta didik tidak boleh bekerja sama.



Setelah selesai menjawab, daftar pertanyaan diberi nama dan diserahkan kepada Tutor.



g. Tutor membagikan blanko daftar pertanyaan yang sama kepada peserta didik. h. Tutor membacakan kembali naskah cerita sebanyak tiga kali. Peserta didik ditugaskan menjawab lagi sambil mendengarkan cerita tersebut. i.



Setelah selesai daftar pertanyaan diberi nama dan dikumpulkan kembali oleh tutor.



j.



Tutor menggabungkan jawaban yang pertama dan kedua dari setiap peserta didik dan membagikan kepada peserta didik bukan peserta didik menjawab (peserta didik lain).



k. Peserta didik ditugaskan untuk menemukan pasangan dan perbedaan dari jawaban pertama dan kedua, Tutor menuliskan dipapan tulis. l.



Tutor menggali perasaan masing-masing peserta didik.



m. Tutor menanyakan jawaban yang berbeda dan mengapa ? n. Tutor memberikan feed back. o. Tutor menggali learning point. p. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



q. Tutor menekankan pentingnya latihan untuk meningkatkan keterampilan tersebut. 8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



: a. Flip chart. b. Spidol. 70



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



c. Naskah latihan / lembar jawaban. : Peserta didik kurang konsentrasi mendengar. : -



dalam



Perlunya konsentrasi dalam mendengarkan Perlunya alat bantu dalam mendengarkan Perlunya ketelitian dan kecermatan dalam mendengarkan Perlunya mengatur jarak yang cukup/tepat dengan sumber suara Perlunya dalam mendengarkan harus berdasarkan fakta



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam menerima informasi atau mendengar informasi harus berdasarkan fakta sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



71



KETERAMPILAN MENDENGARKAN 1.



2.



Pengertian a.



Secara harfiah, pengertian mendengarkan mengandung makna : Menangkap suara (bunyi) dengan telinga.



b.



Dengan berpedoman kepada pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keterampilan mendengarkan disini, dapat diuraikan sebagai berikut : Suatu keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk menangkap atau menyerap suara (bunyi) dengan menggunakan indera telinga secara teliti dan cermat, sehingga mempunyai kemampuan menyampaikannya secara benar.



Uraian a.



Dalam kegiatan mendengarkan, dapat dibayangkan oleh kita, adanya seseorang yang sedang bicara dan orang lain mendengarkannya, sehingga terlihat adanya proses komunikasi yang sedang berjalan. Karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang setiap saat. Seseorang akan cederung mengatakan bahwa kegiatan mendengarkan itu mudah sekali dilaksanakan, namun kenyataannya kegiatan mendengarkan ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Kemampuan mendengarkan seseorang, tidak hanya bergantung kepada baik dan buruknya indera pendengaran saja, tetapi juga dipengaruhi oleh hal-hal lainnya. Untuk memperoleh keterampilan mendengarkan ini diperlukan adanya latihan-latihan dengan tujuan agar seseorang mampu antara lain : 1) 2) 3) 4) 5)



b.



Memlihara jarak antara objek dengan dirinya sehingga segala sesuatu dapat didengar dan dilihat secara jelas. Menyimpan sesuatu yang didengar dan memasukan kedalam ingatan. Menciptakan suasana yang nyaman dalam mendengarkan sesuatu. Menangkap sesuatu yang didengar semata-mata berupa fakta. Membiasakan diri untuk selalu melakukan pencatatan hal-hal yang dianggap penting, setelah mendengarkan sesuatu.



Karena sulitnya melakukan kegiatan mendengarkan secara baik ini, didalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 72



1)



2)



3)



4)



5)



6)



Bahwa untuk dapat menyampaikan kembali secara benar tentang apa yang didengarnya, kita tidak boleh berpersepsi dan diperlukan adanya kesungguhan, serta ketelitian daripada masing-masing individu dalam mendengarkan. Pendengaran seseorang akan sangat terganggu apabila dalam keadaan / suasana yang ribut (hingar bingar), sehingga diperlukan sekali adanya suasana yang hening atau tidak mengganggu konsentrasi pada saat mendengarkan tersebut. Kita menyadari, bahwa kemampuan seseorang untuk menyerap suara dan mengingat itu tidak sama, sehingga untuk dapat menyampaikan kembali tentang apa yang didengarkannya ini secara baik dan benar diperlukan adanya alat bantu baik berupa catatan ataupun alat-alat bantu lainnya. Didalam proses mendengarkan ini sangat diperlukan konsentrasi yang baik, sehingga objek yang didengarkan dapat diserap secara sempurna. Apabila pada saat mendengarkan pembicaraan seseorang atau objek tertentu masih ada hal-hal yang dipandang belum jelas, perlu kepada pembicara diminta untuk mengulangi pembicaraannya dengan lebih keras lagi apabila yang pertama dianggap pelan. Pentingnya diketahui oleh yang mendengarkan dari pada seseorang itu dapat berlangsung dengan baik, apabila selama mendengarkan pembicaraan tidak ada yang memotong.



73



NASKAH LATIHAN LISTENING SKILL Suatu malam dibawah hujan rintik-rintik terdengar ketukan pintu pada sebuah rumah tua, yang berdinding papan dan beratap seng. Bersama dengan dibukanya pintu tersebut oleh seorang perempuan muda yang mengunakan gaun malam berwarna putih dan ikat rambut ekor kuda, terdengar suatu letusan. Tidak lama kemudian terdengar suara jeritan yang berasal dari rumah tua tersebut, kemudian terlihat bayangan seorang laki-laki setengah baya bertubuh



kurus



tergesa-gesa



meninggalkan



memegangi dadanya sebelah kiri.



74



rumah



tua



dengan



tangan



DAFTAR PERTANYAAN



1.



Pintu dibuka seorang setengah baya.



B–S–?



2.



Rumah tua tersebut berdinding papan dan beratap genteng.



B–S–?



3.



Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari.



B–S–?



4.



Pada malam hari kejadian seorang wanita bergaun malam warna putih dengan rambut ekor kuda membuka pintu.



B–S–?



5.



Suara jeritan berasal dari wanita muda yang membuka rumah tua itu.



B–S–?



6.



Seorang laki-laki setengah melakukan penembakan.



telah



B–S–?



7.



Korban dipastikan adalah wanita muda yang membuka pintu rumah tua tersebut.



B–S–?



8.



Laki-laki setengah baya yang meninggalkan rumah tua tersebut bertubuh kurus.



B–S–?



9.



Laki-laki setengah baya yang meninggalkan rumah tua tersebut berlari cepat.



B–S–?



10.



Peristiwa tersebut adalah penembakan seorang laki-laki setengah baya berbadan kurus terhadap seorang perempuan muda.



B–S–?



11.



Pada saat meninggalkan rumah itu, laki-laki setengah baya tersebut memegangi dadanya dengan tangan sebelah kanan.



B–S–?



12.



Tidak antara lama pintu rumah terbuka perempuan muda terdengar bunyi ledakan.



seorang



B–S–?



13.



Dada yang dipegang laki-laki setengah baya adalah sebelah kiri.



B–S–?



14.



Suara ledakan berasal dari rumah tua tersebut.



B–S–?



15.



Pada saat peristiwa terjadi hujan rintik-rintik.



B–S–?



baya



75



tersebut



DESAIN PELATIHAN NO.13 LISTENING SKILL - 2 KETERAMPILAN MENDENGARKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Segi Tiga Mendengarkan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan keterampilan peserta didik agar mampu: a. Menangkap sesuatu yang didengar dengan Jelas benar. b. Menyimpan sesuatu yang didengar dalam alam ingatannya.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendengarkan cerita yang disampaikan oleh seorang peserta didik, kemudian si pendengar menceritakan kembali apa yang telah ia dengar tersebut kepada peserta didik yang bercerita tadi.



6.



METODE LATIHAN



: a. Mini lecture b. Diskusi c. Exploring



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: Tahap I



a. Tutor memerintahkan agar kelas dibagi kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang, masing-masing sbb : 1) 1 (Satu) orang sebagai pembicara 2) 1 (Satu) orang sebagai pendengar 3) 1 (Satu) orang sebagai pengamat



b. Kepada 3 orang tersebut diperintahkan agar mengambil tempat duduk sbb : 1) Pembicara dan pendengar duduk berhadapan. 2) Pengamat duduk disamping keduanya dan posisi sedemikian rupa sehingga memudahkan pengamatan terhadap 76



pembicara dan pendengar.



c. Sebelum



latihan dimulai Tutor mengumpulkan seluruh pengamat secara terpisah dari pembicara dan pendengar, lalu memerintahkan kepada para pengamat agar selama proses latihan : 1) Mencatat tentang apa yang diceritakan pembicara. 2) Mencatat cerita ulang yang disampaikan pendengar. 3) Mencatat perbedaan-perbedaan antara keduanya Setelah selesai, chek sampai sejauh mana pengamat mengerti akan tugasnya, bila sudah mengerti segera perintahkan untuk menempati posisi masing-masing.



d. Tutor



segera memerintahkan kepada seluruh pembicara agar menceritakan pengalaman mereka masing-masing yang dianggap paling berkesan saat mereka selama 3 tahun mengikuti sekolah SMA dahulu, baik muridnya, guru, kegiatan sekolah / luar sekolah, pelajaran dan lainlainnya. Waktu berbicara selama 12 menit.



e. Pendengar



semata-mata hanya mendengar, tidak boleh mencatat dan Tanya jawab dengan pembicara.



f.



Bila pembicara sudah siap, maka perintahkan latihan untuk dimulai (sebelum mulai beri kesempatan waktu 2-3 menit untuk si pembicara konsentrasi, mengingat kembali masa sekolahnya) latihan segera dimulai dengan kegiatan sbb : 1) Pembicara segera menceritakan pengalamannya tersebut. 2) Pendengar mendengarkan tanpa mencatat dan Tanya jawab dengan pembicara. 3) Pengamat mencatat hal-hal yang dianggap perlu.



g. Setelah pembicara selesai, maka : 77



1)



Pendengar menceritakan kembali kepada pembicara segala sesuatu yg telah didengarnya dari pembicara.



2)



Pembicara 1 yang saat ini sebagai pendengar hanya mendengarkan saja, tidak boleh bertindak lain. Pengamat mencatat apa yang diceritakan si pembicara dan apa yang diceritakan kembali oleh pendengar.



3)



Tahap II



a. Latihan diulangi dengan ketentuan bahwa masing-masing Peserta peran selama 5 menit.



didik



berganti



b. Tutor selanjutnya menggali learning point. c. Tutor 8.



9.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



menggali pelaksanaan tugas.



: a. b. c. : d. :



-



-



12. LAIN-LAIN



:



dalam



Flip chart Kertas Flip chart White board Spidol



Peserta didik pasif dalam latihan.



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



relevansi



Perlunya mengambil jarak antara pendengar dan pembicara Perlunya kontak pandang saat mendengarkan sesuatu Perlunya konsentrasi tinggi saat mendengarkan Perlunya mengetahui adanya perbedaan antara fakta dan persepsi saat mendengarkan Perlunya alat bantu Perlunya dalam mendengarkan tidak disertai dengan interupsi



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus konsentrasi pada saat mendengarkan arahan pimpinan sehingga dalam pelaksanaan : tugas dapat berhasil dengan maksimal. 78



-



DESAIN PELATIHAN NO.14 LISTENING SKILL - 3 KETERAMPILAN MENDENGARKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Pesan Berantai



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mendengarkan sehingga Peserta didik mampu : a. Mencatat hal-hal penting yang di dengarnya. b. Menyimpan sesuatu yang didengar dalam ingatan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendengarkan uraian kalimat yang disampaikan oleh Tutor kemudian si pendengar (peserta didik) menyampaikan kepada peserta yang lain tentang apa saja yang didengarnya.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul latihan Listening Skill dan menggali pengertian Listening Skill (Keterampilan mendengarkan).



b.



Tutor membagi peserta didik menjadi 2 (Dua) kelompok.



c.



Tutor menyampaikan tugas latihan dan cek pengertian.



d.



Tutor menunjuk salah satu peserta didik dalam setiap kelompok, kemudian menyampaikan pesan sesuai dengan tugas dalam latihan.



e.



Tutor yang menerima pesan meneruskan kepada peserta didik yang lain secara bergiliran dengan posisi tetap 79



Participatory (Tutorial) Peragaan Penugasan Kuliah singkat



seperti semula. f.



Peserta didik terakhir menuliskan ke Flip chart pesan yang diterima.



g.



Tutor mencocokan sampaikan.



h.



Tutor menanyakan bagaimana perasaan peserta didik.



i. j.



pesan



yang



di



Tutor menggali learning point. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dlm



8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



: a. b. c. d. e.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: Peserta didik dalam mendengarkan kurang konsentrasi.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Flip chart White board Spidol Penghapus Naskah latihan



Perlunya suasana yang tenang dalam mendengarkan Perlunya mengambil jarak yang memadai antara si pendengar dan pembicara. Perlunya kontak pandang dalam mendengarkan. Perlunya alat bantu berupa catatan. Perlunya konsentrasi.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam menerima perintah / mendengarkan diperlukan konsentrasi sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



:



80



Kebiasaan buruk dalam mendengarkan a.



Tidak memperhatikan. Karena memikirkan mendengarkan.



sesuatu



yang



lain



atau



tidak



mau



b.



Pura-pura. Mendengarkan sering kali pura-pura mendengarkan sedangkan pikirannya memikirkan yang lain.



c.



Mendegarkan tapi tidak mendengarkan. Artinya hanya mendengarkan apa yang disampaikan tapi tidak menangkap arti / maknanya.



d.



Menghafalkan. Orang yang mendengarkan sampai ingin mengatakan sesuatu, kemudian mereka berhenti mendengarkan dan mulai menghapal apa yang ingin dikatakan dan tunggu kesempatan.



e.



Menyela. Pendengar ini tidak menunggu dijelaskan, tapi menyela ditengah.



sampai



makna



yang



lengkap



f.



Mendengarkan apa yang diharapkan. Akibatnya menolak mendengarkan apabila yang didengarkan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.



g.



Membela diri. Pendengar beranggapan bahwa mereka mengetahui maksud pembicara atau mengapa sesuatu dikatakan atau alasan-alasan lain yang ingin mereka hitung tentang.



h.



Mendengarkan sambil menunggu. Adanya perbedaan, disini pendengar menunggu peluang untuk menyerang pembicara. Mereka mendengar dengan penuh perhatian untuk hal-hal yang tidak dapat mereka terima.



81



NASKAH LATIHAN LISTENING SKILL



1.



Kalau



kita



menerima



tugas



harus



kita



analisa dahulu, baru kita



jabarkan Kemudian kita kerjakan tetapi kalau akan diteruskan kepada anggota



tulis



disposisi



yang



jelas



dan



tajam



sesuai



dengan



permasalahannya. 2.



Kalau atau



kita



menulis disposisi



demikian



untuk



jangan untuk seperlunya saja (USP)



maklum



(DUM)



pemecahan masalah yang sebenarnya.



82



saja



tetapi



arahkan



pada



DESAIN PELATIHAN NO.15 DESCRIBING SKILL - 1 KETERAMPILAN MENGGAMBARKAN/MENJELASKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Membuat Minuman Kopi Susu dan Nasi Goreng



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar mampu : a. Menggambarkan / menjelaskan sesuatu dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. b. Menggambarkan / menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: a. Peserta didik ditugaskan menggambarkan / menjelaskan cara membuat minuman kopi susu. b. Peserta didik ditugaskan menggambarkan / menjelaskan cara membuat nasi goreng.



untuk orang untuk orang



6.



METODE LATIHAN



: a. Kuliah singkat b. Diskusi c. Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tahap I (Membuat minuman kopi susu) 1)



Tutor menjelaskan kepada peserta didik tentang tugas yang akan dilaksanakan dan cek pengertian.



2)



Tutor menunjuk seorang peserta didik tampil ke depan dan memintanya menggambarkan / menjelaskan cara orang membuat minuman kopi susu, ± 7 menit dimulai dari mengisi air untuk dimasak, nyalakan kompor dan seterusnya. 83



3)



Tutor meminta tanggapan dari peserta didik.



4)



Tutor menunjuk peserta didik menjadi pelaksana.



5)



Tutor meminta tanggapan dari peserta didik lainnya.



b. Tahap II (Membuat nasi goreng) 1) Pelaksanaannya sama dengan tahap I proses membuat nasi goreng dimulai dengan mencuci beras dan seterusnya sampai matang dibuat menjadi nasi goreng. c.



Tutor menggali learning point.



d. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



a. b. c. d.



relevansi



dalam



Flip chart Kertas Flip chart White board Spidol



8.



PERALATAN/PERLENGKAPAN LATIHAN



:



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: Peserta didik kurang teliti dalam memberikan gambaran / penjelasan sehingga peserta didik tidak tahu kalau penjelasan tersebut kurang sempurna.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya menjelaskan dari umum ke khusus Perlunya menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti Perlunya menjelaskan dengan intonasi dan volume suara yang memadai Perlunya dalam menjelaskan secara sistematis



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mampu menjelaskan secara sistematis sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



84



KETERAMPILAN MENGGAMBARKAN/MENJELASKAN



1.



Pengertian a.



Menggambarkan menurut kamus umum bahasa Indonesia susunan WJS. Poerwadarminta, adalah : Melukiskan (menceritakan) suatu peristiwa (kejadia dan sebagainya).



b.



Dengan melihat pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keterampilan menggambarkan / menjelaskan disini, dapat diartikan sebagai : Suatu keterampilan dari seseorang, untuk membayangkan, melukiskan atau menceritakan tentang sesuatu baik obyek maupun peristiwa (kejadian), yang merupakan hasil dari pengamatannya, yang disampaikan dalam bahasa lisan, tulisan ataupun sombol-simbol. Sehingga orang lain jelas / mengerti tentang apa yang disampaikannya.



2.



Uraian a.



Tujuan latihan menggambarkan / menjelaskan sesuatu oleh seseorang kepada orang lain, sangat diperlukan terutama agar orang tersebut mampu : 1)



Menjelaskan sesuatu baik yang berupa obyek, maupun kejadian / peristiwa secara sistematis dari hal-hal yang bersifat khusus secara detail dan rinci, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang diberikan gambaran atau penjelasan.



2)



Menyampaikan penjelasan melalui pembicaraan yang jelas dalam arti menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang yang diberikan gambaran / penjelasan. Berbicara yang jelas, selain dapat dimengeri juga termasuk didalamnya dengan memperhatikan intonasi dan penekanan-penekanan pada bagian-bagian tertentu, kalau perlu dengan memanfaatkan dan melakukan gerakan-gerakan tubuh dan mimik muka untuk lebih menjelaskan gambarannya.



3)



Mewujudkan atau menciptakan suasana yang baik, sehingga jalannnya proses komunikasi antara yang memberikan gambaran / penjelasan, dengan yang diberikan gambaran / penjelasan berjalan lancar. 85



b.



Selain hal tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menggambarkan / menjelaskan ini, antara lain : 1)



Untuk lebih memudahkan pengertian bagi yang menerima penjelasan, didalam menjelaskan selain harus sistematis, dengan bahasa yang mudah dimengerti, perlu disadari bahwa daya serap atau daya tangkap seseorang dalam menerima penjelasan ini belum tentu sama, termasuk daya ingatannya. Untuk itu agar memudahkan pemahaman terhadap yang digambarkan dapat menggunakan alat bantu.



2)



Sebelum menjelaskan perlu adanya persaman persepsi terlebih dahulu, tentang bahasa, kalimat ataupun simbolsimbol yang akan disampaikan.



3)



Perlu disadari bahwa dalam mengikuti penjelasan, seseorang memerlukan konsentrasi yang baik dan penuh dari kedua belah pihak, sehingga penjelasan tersebut jelas dan dimengerti oleh seseorang yang diberikan penjelasan.



4)



Agar penjelasan tersebut mudah dimengerti dan jelas, diperlukan adanya suatu tindakan ataupun langkah yang diambil, guna menarik perhatian dari pada orang diberikan penjelasan.



86



DESAIN PELATIHAN NO.16 DESCRIBING SKILL - 2 KETERAMPILAN MENGGAMBARKAN/MENJELASKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Menggambarkan / Menjelaskan Bentuk Benda



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar mampu : a. Menjelaskan sesuatu dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus. b. Menjelaskan secara berurutan. c. Menjelaskan sesuatu dalam bahasa yang mudah dimengerti. d. Menjelaskan sesuatu dengan menggunakan kontak pandang.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Salah satu peserta didik menjelaskan suatu bentuk benda dengan kata-kata dan diikuti dengan cara menggambarkan pada selembar kertas oleh peserta didik lainnya.



6.



METODE LATIHAN



: a. Participatory (Tutorial) b. Kuliah singkat c. Simulasi d. Peragaan e. Role Play f. Penugasan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor menuliskan judul pelatihan Describing skill (Keterampilan menggambarkan atau menjelaskan).



b. Tutor



menyamakan persepsi tentang pengertian Describing skill. (Keterampilan menggambarkan atau menjelaskan).



c. Tutor menyiapkan gambar bentuk benda pada 87



Flip



chart



dengan



membelakangi



peserta didik.



d. Tutor meminta salah satu peserta didik secara sukarela tampil kedepan kelas untuk diberi tugas menjelaskan sesuatu.



e. Setelah



peserta didik tersebut berdiri didepan kelas menghadap peserta didik lalu Tutor menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakannya, sbb : Tahap I : 1)



Tutor menyiapkan gambar benda no. 1 dan ditugaskan kepada peserta didik untuk menggambarkan dengan katakata, tanpa bantuan gerakan tubuh, serta tanpa saling tanya jawab, sedangkan peserta didik mengikuti kata-kata peserta didik pembicara dengan menggambarkan pada selembar kertas/buku masing-masing.



2)



Saat si pembicara menjelaskan sambil melihat gambar, peserta didik lainnya tidak boleh berkomunikasi maupun tanya jawab dengan pembicara, peserta didik pelaksana hanya boleh mengucapkan Ulangi bila kurang jelas.



3)



Penjelasan maksimal 3 kali diulang.



4)



Setelah selesai, gambar yang dibuat diberi nama kemudian ditukarkan antar sesama peserta didik sampingnya.



5)



Tutor mempersilahkan peserta mencocokan gambar dengan dibuat rekannya dengan gambar benar (gambar no.1 yang ada Tutor).



dapat



didik yang yang pada



Tahap II 1)



Prosesnya sama dengan tahap I tetapi bentuk gambarnya yang diganti (gambar no. 2) kemudian peserta didik yang diberi tugas juga bergantian dengan yang lainnya dan dipersilahkan 88



melihat gambar tersebut selama ±3 menit kemudian gambar diambil Tutor. 2)



f.



Peserta didik (si pembicara II) dipersilahkan menggambarkan / menjelaskan dengan kata-kata tanpa melihat gambar dan peserta didik mengikuti kata-kata si pembicara dengan menggambarkan pada kertas masing-masing sesuai ketentuan Tahap I diatas.



Tutor menggali learning point



g. Tutor



menggali pelaksanaan tugas.



8.



9.



relevansi



dalam



PERALATAN/PERLENG- : KAPAN LATIHAN HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



a. Flip chart b. White board : c. Spidol Peserta didik yang : gambar rekan lainnya. -



Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya



menggambar



melihat



bahasa yang mudah dimengerti alat bantu berupa catatan latihan berulang-ulang kontak pandang penyampaian secara sistematis dan intonasi yang tepat.



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam menyampaikan perintah kepada anggotanya harus jelas dan dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan : maksimal. -



89



GAMBAR 1 DESCRIBING SKILL



90



GAMBAR 2 DESCRIBING SKILL



91



DESAIN PELATIHAN NO.17 DESCRIBING SKILL - 3 KETERAMPILAN MENJELASKAN 1.



NAMA LATIHAN



: A A P (Acara Arahan Pimpinan)



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Menjelaskan sesuatu dari yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus. b. Menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah dimengerti. c. menjelaskan sesuatu dengan menggunakan kontak pandang.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk menjelaskan bagaimana cara melaksanakan A A P yang baik dan benar.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d. e. f. g.



Participatory (Tutorial) Diskusi Simulasi Peragaan Role Play Penugasan Mini Lectur



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menjelaskan kepada peserta didik tentang tugas yang akan dilaksanakan dan cek pengertian. Tutor menunjuk satu orang peserta didik untuk menjelaskan cara A A P yang baik dan benar. Tutor meminta tanggapan dari peserta didik yang lain, tentang penggambaran / penjelasan tersebut Tutor menunjuk satu orang peserta didik lain untuk melakukan A A P dengan beda



b.



c.



d.



92



e. f.



masalah. Tutor menggali learning point. Tutor menggali relevansi pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. Flip chart b. Kertas Flip chart KAPAN LATIHAN c. Spidol



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



dalam



: Peserta didik tidak teliti dalam memperhatikan Penjelasan tersebut sehingga peserta tidak tahu kalau penjelasan tersebut kurang benar. :



-



Perlunya bahasa yang mudah dimengerti Perlunya menguasai materi Perlunya volume suara dan intonasi yang jelas disesuaikan dengan jumlah peserta Perlunya kontak pandang



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam memberikan APP kepada anggotanya, perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



93



DESAIN PELATIHAN NO.18 QUESTIONING SKILL - 1 KETERAMPILAN BERTANYA 1.



NAMA LATIHAN



: Jenis Pertanyaan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar mampu : a. Mengetahui / mengenali jenis-jenis pertanyaan. b. Mengetahui penggunaan jenis pertanyaan dihubungkan dengan jawaban yang dibutuhkan c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam suatu proses tanya jawab



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan jenis-jenis pertanyaan.



6.



METODE LATIHAN



:



a. Diskusi b. Paparan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



:



a. Tutor



menggali



pengertian



Questioning



Skill



b. Peserta didik dibagi menjadi 3-4 kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik.



c. Peserta



didik ditugaskan untuk mendiskusikan jenis-jenis pertanyaan yang mereka ketahui atau pernah mereka gunakan dalam pelaksanaan tugasnya. selama ± 20 menit.



d. Setelah



selesai perwakilan kelompok expose hasil diskusi kelompok masingmasing secara bergantian dan saling menanggapi.



e. Tutor menggali learning point. f. Tutor menggali relevansi 94



dalam



8.



9.



PERALATAN/PERLENG- : KAPAN LATIHAN



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



pelaksanaan tugas.



a. b. c. : d.



:



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



Flift chart Kertas Flip chart White board Spidol Peserta didik belum pernah tahu akan jenisjenis pertanyaan sehingga Tutor ada Kecenderungan Telling -



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan terbuka (open question).



-



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan tertutup (close question).



-



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban (rethorical question).



-



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan pengandaian (hepothetical question).



-



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan menggiring (leading question).



-



Perlunya mengetahui jenis-jenis pertanyaan beruntun / ganda (multiple question).



Sebagai seorang First Line Supervisor dalam memilih jenis-jenis pertanyaan tepat sesuai dengan jawaban yang diinginkan sehingga dalam pelaksanaan dapat berhasil dengan maksimal. -



95



(FLS) yang akan tugas



KETERAMPILAN BERTANYA 1.



Pengertian



2.



a.



Pengertian bertanya secara harfiah, dapat diartikan sebagai : Meminta keterangan (penjelasan dan sebagainya), atau meminta supaya diberitahu.



b.



Dengan mengambil pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keterampilan bertanya disini, dapat diartikan sebagai : Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, untuk meminta keterangan atau penjelasan kepada seseorang untuk mendapatkan informasi tentang apa yang belum diketahui ataupun belum dimengertinya.



Uraian a.



Seseorang mengajukan atau menyampaikan pertanyaan kepada orang lain, tujuannya ialah agar yang bersangkutan memperoleh keterangan atau penjelasan, agar apa yang pasalnya tidak diketahui atau tidak dimengerti menjadi tahu atau mengerti.



b.



Dalam membuat atau menyusun suatu pertanyaan, tidaklah semua orang dapat melaksanakannya dengan baik, walaupun orang yang pandai. Untuk dapatnya seseorang mampu dan terampil dalam membuat / menyusun pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik harus dilaksanakan melalui latihan-latihan.Tujuan dilaksanakannya latihan menyusun atau membuat pertanyaan ini, antara lain : 1) 2)



3) 4)



Agar seseorang terampil dalam membuat / menyusun serta memberikan pertanyaan-pertanyaan. Dalam membuat dan memberikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat tersusun secara baik dan kronologis. Dari halhal yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat khusus, dan dari pertanyaan yang terbuka sampai dengan pertanyaan yg tertutup sesuai bentuk-bentuk pertanyaannya. Mampu menggunakan bentuk-bentuk dan jenis-jenis pertanyaan sesuai dengan kebutuhannya. Mengetahui manfaat / kegunaan dari masing-masing bentuk dan jenis-jenis pertanya. 96



5)



3.



Dapat mengantisipasi akibat membuat, menyusun, dan menyampaikan pertanya-pertanyaan terhadap seseorang.



Bentuk-bentuk pertanyaan Dalam mengajukan pertanyaan ada beberapa bentuk yang dikenal dan biasa dilakukan, antara lain dalam kaitannya dengan tugas Kepolisian untuk memudahkan identifikasi masalah, dikenal dengan akronim Si, A, Di, De, Men, Ba, Bi, yang merupakan singkatan dari Siapa, Apa, Dimana, Dengan apa, Mengapa, Bagaimana dan Bilamana. Atau dengan rumusan lain yaitu 5W + H, singkatan dari What (apa), When (kapan), Where (dimana), Which (yang mana) Why (mengapa) + How (bagaimana), sehingga dengan jenis-jenis pertanyaan tersebut didapat informasi sesuai yang diinginkan. Dari beberapa teori tentang bertanya, dalam naskah ini akan diketengahkan, adanya 6 (Enam) jenis pertanyaan sebagai berikut:



a.



Open - question (Pertanyaan Terbuka) yaitu pertanyaan yang diajukan dalam usaha meminta informasi sebanyak mungkin. Kepada si penjawab diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengemukakan apa yang diketahuinya dari pertanyaan yang diajukan. Contoh : Bagaimana pendapat anda tentang krisis global yang ada pada saat ini khususnya di negara berkembang ?



b.



Close - question (Pertanyaan Tertutup) yaitu pertanyaan yang mengharapkan satu jawaban : ya atau tidak. Contoh : Apakah anda sudah makan ?



c.



Multiple - question (Pertanyaan Berurutan) yaitu pertanyaan yang diajukan secara bertubi-tubi dengan tidak menunggu jawaban dari pertanyaan terdahulu. Contoh : Ketika anda berada di lokasi kejadian, anda ada dimana dan apa yang anda lakukan ?



d.



Leading - question (Pertanyaan Mengarahkan) yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah diketahui sebelumnya. Contoh : Kemarin yang ngobrol dipertigaan kamu khan ? Ya.. saya Pak kamu pakai kaos merah kan ? Ya.. pak



e.



Hypothetical - question (Pertanyaan Hipotetik) yaitu pertanyaan pengandaian. 97



Contoh : kalau saya jadi kapolsek, saya akan?



f.



4.



Rhetorical - question (Pertanyaan retorika) yaitu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Contoh : Bagaimana anda tidak banyak her kalau diajar pada ngantuk ?



Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm mempersiapkan pertanyaan Kita menyadari, bahwa bertanya dengan baik itu cukup sulit, sehingga untuk dapat melaksanakan dengan baik harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :



a.



Belum tentu semua pertanyaan yang kita sampaikan itu dapat diterima dengan jelas oleh yang ditanya, sehingga dalam menyampaikan pertanyaan, perlu dicek kembali apakah sudah dapat diterima secara jelas dan cukup dimengerti oleh yang ditanya.



b.



Untuk mendapatkan jawaban yang baik, perlu diciptakan suasana yang baik pula dan harus disadari akibat psikologis yang akan timbul dari pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.



c.



Untuk dapatnya pertanyaan yang kita ajukan itu diterima secara jelas dan dimengerti oleh yang ditanya, bahasa yang digunakan harus betul-betul bahasa yang dapat dimengerti.



98



DESAIN PELATIHAN NO.19 QUESTIONING SKILL - 2 KETERAMPILAN BERTANYA 1.



NAMA LATIHAN



: Segi Tiga bertanya



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar dalam bertanya mampu : a. Membuat, menyusun dan menyampaikan pertanyaan kepada orang lain dengan benar dan terarah sehingga orang lain yang ditanya mengerti benar-benar apa yang ditanyakan. b. Memilih dan menentukan bentuk pertanyaan yang tepat sehingga dapat tercapainya apa yang ingin diketahuinya.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk membuat, menyusun dan menyampaikan pertanyaan kepada Peserta didik lain tentang pengalaman dalam hidupnya.



6.



METODE LATIHAN



: a. Participatory (Tutorial) b. Diskusi c. Simulasi d. Role Play e. Penugasan f. Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor menulis judul latihan menanyakan pengertian judul latihan.



dan



b. Tutor menanyakan jenis pertanyaan dan mengarahkan jawaban pada 6 (enam) jenis pertanyaan ± 5 menit sampai 10 menit 99



c. Peserta



didik dibagi dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan peran masing-masing sbb : 1) 1 (satu) orang sebagai penanya 2) 1 (satu) orang sebagai penjawab 3) 1 (satu) orang sebagai pengamat d. Penanya dan penjawab duduk berhadapan, sedang pengamat mengambil posisi disamping antara keduanya sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat mengamati penanya maupun penjawab.



e. Tutor memanggil para pengamat dengan posisi yang cukup jauh dari penanya dan penjawab lalu menjelaskan tugas pengamat yaitu agar mencatat : 1) Berapa banyak jumlah pertanyaan yang diajukan oleh penanya. 2) Bentuk pertanyaan apa saja yang diajukan dan berapa jumlah masingmasing. 3) Gerak-gerik / tingkah laku yang dirasakan membawa pengaruh terhadap jalannya tanya jawab tersebut.



f.



Alokasi waktu latihan : 1) 10 menit untuk proses tanya jawab antara yang penanya dan penjawab. 2) 5 menit bagi pengamat untuk menyampaikan hasil pengamatannya terhadap yang bertanya maupun yang penjawab.



g. Setelah mengecek kesiapan peserta didik, Tutor mempersilahkan. 1) Penanya mengajukan pertanyaanpertanyaan. 2) Penjawab menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penanya. 3) Pengamat mengamati segala kegiatan yang dilakukan oleh penanya dan penjawab serta menjawab hal-hal yang perlu dilaporkan. 100



h. Setelah waktu yang ditentukan habis,Tutor meminta agar para pengamat melaporkan hasil pengamatannya.



i. j.



Tutor menggali pelajaran yang dapat ditarik dari latihan tersebut, kemudian menuliskannya pada Flift chart. Setelah selesai, latihan dapat diulangi kembali dengan pertukaran peran peserta sebagai penanya, penjawab maupun pengamat.



k. Tutor menggali learning point. l.



8.



9.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



a. Flip chart PERALATAN/PERLENG- : b. Kertas Flip chart KAPAN LATIHAN c. White board d. Spidol HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



:



Ruangan terlalu sempit, kursi besar sehingga yang sudah dibagi menjadi kelompok kecil letaknya terlalu ramai. -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



Perlunya menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan Perlunya suasana yang akrab Perlunya memilih dan menentukan jenisjenis pertanyaan yang akan digunakan Perlunya mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang mudah dimengerti Dalam bertanya perlunya volume suara dan intonasi yang cukup jelas



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) sebelum memberikan pertanyaan kepada tersangka harus mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. -



101



DESAIN PELATIHAN NO.20 QUESTIONING SKILL - 3 KETERAMPILAN BERTANYA 1.



NAMA LATIHAN



: Penyidik dan Tersangka



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya Peserta didik : a. Membuat, menyusun dan menyampaikan pertanyaan kepada orang lain dalam laporan sebagai apapun, dengan benar dan terarah. b. Dapat memilih dengan tepat bentuk pertanyaan apa yang sebaiknya diajukan dalam menanyakan sesuatu yang ingin diketahuinya.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk membuat, menyusun dan menyampaikan pertanyaanpertanyaan peserta didik lainnya dalam kedudukan yang berbeda-beda (sesuai dengan peran).



6.



METODE LATIHAN



: a. Diskusi b. Role play c. Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 6 (enam) orang dengan peran masing-masing sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang sebagai penyidik 2) 2 (dua) orang sebagai tersangka 3) 1 (satu) orang sebagai saksi 4) 2 (dua) orang sebagai pengamat 102



b. Tutor memberi waktu selama 15 menit kepada penyidik, tersangka dan saksi untuk membawa skenario latihan tentang peran masing-masing (terlampir) tanpa membuat catatan-catatan.



c. Tanya



jawab antara penyidik dengan tersangka dan saksi dilakukan secara langsung, penyidik tidak dibenarkan membuat daftar pertanyaan secara tertulis.



d. Selama pemberian waktu kepada para penyidik, tersangka dan saksi tersebut maka khusus kepada pengamat diberikan petunjuk tentang tugas mereka sebagai berikut : 1)



Catat berapa banyak pertanyaan yang diajukan penyidik terhadap tersangka.



2)



Berapa jenis pertanyaan yang diajukan oleh penyidik, apa saja bentuk pertanyaan, serta berapa banyak jumlah dari masing-masing bentuk pertanyaan tersebut.



3)



Berikan catatan khusus apabila situasi menunjukan adanya kesulitan dari penyidik dalam menyusun pertanyaan atau jika pertanyaan tersebut kurang tepat sehingga memberi kesempatan kepada tersangka untuk mencoba menghindari/menyelewengkan maksud pertanyaan yang sebenarnya.



4)



Catat bagaimana perilaku / mimik / air muka dari penyidik sewaktu ia bertanya ataupun mendengarkan jawaban dari pertanyaan yang telah ia lemparkan. Misal : Marah, jengkel dan gerak-gerik lainnya selanjutnya harus ia lakukan dengan cara bertanya atau memerintahkan untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan oleh Tutor.



e. Apabila waktu



15 menit telah selesai dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1)



Penyidik segera memeriksa tersangka. 103



2) 3)



4)



f.



Setelah selesai maka dilakukan pemeriksaan tersangka 2 dan 3. Selama proses pemeriksaan, pengamat tetap melakukan pengamatan baik terhadap penyidik, tersangka 1, 2, 3. Waktu yang diberikan dalam proses ini adalah 30 menit



Setelah selesai proses tanya jawab secara keseluruhan, Tutor meminta pengamat secara bergantian untuk melaporkan segala yang telah dicatat.



g. Tutor menggali learning point h. Tutor



menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. Flip chart KAPAN LATIHAN b. White board c. Spidol d. Skenario latihan (Terlampir)



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a.



b. c. 10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



dalam



Kelas terlalu sempit sehingga jarak kelompok yang satu dengan yang lainnya terlalu dekat sehingga konsentrasi peserta didik terganggu. Skenario latihan belum siap atau sudah diketahui peserta didik. Para peserta didik kurang serius. Perlunya menguasai materi permasalahan Perlunya menyusun daftar pertanyaan dengan bahasa yang mudah dimengerti Perlunya suasana yang harmonis Perlunya mengulangi pertanyaan yang sudah diberikan Perlunya melakukan pengecekan apakah pertanyaan yang disampaikan sudah dapat dipahami bagi orang yang ditanya Perlunya memahami jenis-jenis pertanyaan yang akan disampaikan



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dapat menyusun daftar pertanyaan dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dalam pelaksanaan tugas berhasil dengan maksimal. Naskah latihan terlampir 104



12. LAIN-LAIN



:



PENYIDIK Pada malam hari tanggal 20 Pebruari 2017 tepatnya hari Senin Pukul 22.00 Wib terjadi penodongan terhadap seorang laki-laki bernama Kosim di jalan Otista Jakarta Timur, kerugian ditaksirkan 2 juta Rupiah. Berdasarkan hasil Penyelidikan Reserse Polres Jakarta Timur pada hari Sabtu tanggal 25 Pebruari 2017 pukul 04.00 Wib telah ditangkap 2 orang Laki-laki yang diduga keras telah melakukan penodongan di jalan Otista Jakarta Timur. Dari hasil Interogasi, dari kedua tersangka menyangkal semua tuduhan tersebut karena mereka berdua masing-masing punya alibi. Tugas anda selaku penyidik adalah melakukan serangkaian pertanyaan kepada tersangka dan saksi (korban) secara bergantian untuk membuktikan bahwa alibi yang dikemukakan oleh kedua tersangka tersebut tidak benar. Untuk tugas ini anda hanya mempunyai waktu 30 menit, oleh karena itu untuk setiap tersangka / saksi anda hanya mempunyai waktu 10 menit untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. SAKSI Anda adalah Kosim, korban penodongan pada hari Senin tanggal 20 Pebruari 2017 Pukul 22.00 Wib dijalan Otista Jakarta Timur oleh 2 Orang Laki-laki yang anda kenali wajahnya, kerugian anda berupa jam tangan Rolex lapis Emas. TERSANGKA 1 Anda bernama Joni, lahir di Jakarta, Umur 23 tahun, tidak punya pekerjaan tempat tinggal dijalan Bintaro jaya. Pada hari Senin tanggal 20 Pebruari 2017 Pukul 22.00 Wib anda bersama seorang teman anda bernama Ujang telah melakukan penodongan di jalan Otista Jakarta Timur, Ujang yang tinggal dijalan Rempoa Jakarta Selatan. Pada hari Sabtu tanggal 25 Pebruari 2017 Anda dan seorang teman anda telah ditangkap oleh Polres Jakarta Selatan hasil kerjasama dengan Polres Jakarta Timur ketika anda sedang berada di rumah teman anda tersebut. TERSANGKA 2 Anda bernama Ujang, lahir di Karawang, Umur 24 Tahun, Tidak bekerja, tinggal bersama adik anda bernama Gilang di jalan Rempoa Jakarta Selatan. Pada hari Senin tanggal 20 Pebruari 2017 Pukul 22.00 Wib anda bersama adik anda dan seorang kawan anda Joni telah melakukan penodongan di jalan Otista Jakarta Timur, pada hari Sabtu tanggal 25 Pebruari 2017 pukul 04.00 Wib anda bertiga ditangkap Polisi Polres Jakarta Selatan bekerja sama dengan Polres Jakarta Timur di rumah anda sendiri,



105



anda bertiga telah dituduh melakukan penodongan di Jalan Otista Jakarta Timur pada Tanggal 20 Pebruari 2017 Pukul 22.00 Wib. Anda menyangkal / menolak tuduhan tersebut dan membuat alibi bahwa pada saat yang sama anda bertiga sedang berada dirumah sakit Harapan Kita Jakarta menengok seorang adik perempuan teman anda bernama Atik yang sedang sakit Kanker dirumah sakit tersebut.



DESAIN PELATIHAN NO.21 SUMMARIZING SKILL - 1 KETERAMPILAN MERINGKAS 1.



NAMA LATIHAN



: Meringkas Pelajaran



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar dalam membuat ringkasan mampu : a. b. c.



Menarik hal-hal yang essensi dari setiap pelajaran. Meringkas sependek mungkin, akurat dan mudah dimengerti. Menyampaikan kembali hasil ringkasannya dalam bentuk tulisan maupun lisan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk meringkas pelajaran yang sudah diterima dan menyampaikannya secara lisan kepada peserta didik yang lain.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Kuliah singkat Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul latihan di Flip chart.



b.



Tutor menyamakan persepsi pengertian Sumarizing Skill.



c.



Tutor memerintahkan peserta didik untuk meringkas pelajaran yang sudah diterima selama pelatihan waktu 15 menit.



d.



Setelah waktu yang telah ditentukan habis hasil ringkasan dikumpulkan, tutor 106



tentang



menunjuk atau minta secara sukarela seorang peserta didik untuk menyampaikan hasil ringkasan dan dibacanya secara lisan.



8.



9.



e.



Peserta didik yang lain dapat menanggapi hasil ringkasan tersebut.



f.



Tutor menggali learning point. dari para peserta didik dan menuliskannya pada Flip chart atau White board.



g.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



a. Flip chart PERALATAN/PERLENG- : b. Kertas Flip chart KAPAN LATIHAN c. White board d. Spidol HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Peserta didik : diterima. :



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



lupa



pelajaran



yang



sudah



Perlunya dalam meringkas hanya mengambil intisari dari materi. Meringkas harus berdasarkan fakta. Perlunya memahami dan menguasai materi yang akan diringkas. Perlunya hasil ringkasan mudah dimengerti. Perlunya meringkas secara sistematis.



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) : dalam meringkas pelajaran baik tertulis maupun lisan harus secara sistematis sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. :



-



107



KETERAMPILAN MERINGKAS



1.



2.



Pengertian a.



Secara harfiah pengertian Memendekkan (cerita atau mengambil intisari saja).



meringkas, dapat diartikan : pembicaraan, mengikuti seakan



b.



Dengan mengambil pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud dengan keterampilan meringkas disini, dapat diartikan sebagai berikut : Suatu Keterampilan yang dimiliki seseorang, untuk memendekkan cerita, pembicaraan, berita / informasi, laporan dan sebagainya, dengan cara mengambil intisarinya saja, tanpa mengurangi arti dan maksud dari pada cerita, pembicaraan, berita / informasi ataupun lampiran tersebut.



Uraian a.



Tujuaan latihan Meringkas Kemampuan seseorang untuk meringkas suatu cerita, berita / informasi, laporan dan lain sebagainya, tidak dapat tumbuh begitu saja (berjalan dengan baik), tanpa melalui latihan-latihan. Sedangkan tujuan latihan yang dilaksanakan agar seseorang dapat meningkatkan keterampilannya dalam membuat ringkasan, sehingga mampu : 1) 2) 3) 4) 5)



b.



Menarik atau menentukan hal-hal yang esensi dari setiap berita / informasi, laporan kejadian. Mengemukakan hasil yang diringkasnya, baik secara tertulis maupun lisan dng bahasa yang mudah dimengerti orang lain. Membedakan mana yang dikatakan meringkas dan mana yang dikatakan menyimpulkan. Meringkas sesingkat mungkin, akurat dan mudah dimengerti dari apa yang telah dibacanya. Mengetahui / menyadari adanya perbedaan persepsi dari setiap orang dalam menanggapi suatu masalah.



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meringkas 108



Didalam ringkasan ada beberapa hal yang perlu mendapat diperhatikan, antara lain: 1) Perlu disadari, bahwa setiap orang mempunyai persepsi, dan adakalanya persepsi seseorang dengan yang lainnya itu berbeda, sehingga dengan hal ini perlu diwaspadai, agar dalam membuat ringkasan tersebut memperhatikan adanya perbedaan persepsi yang kemungkinan terjadi dalam menanggapi masalah. 2) Dalam membuat ringkasan, kita harus berdasarkan ada fakta-fakta dengan tidak berpersepsi, karena didalam meringkas tidak sama dengan menyimpulkan. 3)



Untuk dapatnya seseorang meringkas dengan baik, diperlukan adanya suatu kemampuan untuk menangkap halhal yang esensi (intisari) dari suatu cerita, berta / informasi, laporan dan lain sebgainya.



4)



Dalam meringkas selain singkat, juga harus akurat dan mudah dimengerti oleh yang menerima ringkasan tersebut.



109



DESAIN PELATIHAN NO.22 SUMMARIZING SKILL - 2 KETERAMPILAN MERINGKAS 1.



NAMA LATIHAN



: Meringkas Artikel



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar dalam membuat ringkasan mampu : a. Menarik hal-hal yang esensi dari setiap berita / informasi, laporan atau kejadian. b. Meringkas sesingkat mungkin, akurat dan mudah dimengerti. c. Menyampaikan kembali hasil ringkasannya dalam bentuk tulisan / lisan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk membaca suatu artikel (terlampir) untuk membuat ringkasannya dan menyampaikan secara lisan kepada peserta didik yang lain.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Kuliah Singkat Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul latihan di Flip chart.



b.



Tutor menyamakan persepsi pengertian Summarizing Skill.



c.



Tutor memberikan sebuah artikel.



d.



Peserta didik ditugaskan untuk membaca artikel tersebut 5 menit.



e.



Tutor jangan memberikan intruksi lebih 110



tentang



dulu untuk membuat ringkasan kepada para peserta didik, instruksinya hanyalah untuk membaca dan tidak diperbolehkan membuat catatan. f.



Setelah waktu yang ditentukan habis artikel dikumpulkan kembali, lalu tutor menunjuk atau minta secara sukarela seorang peserta didik untuk menyampaikan hasil ringkasan dari artikel yang sudah dibacanya secara lisan, peserta didik yang lain dapat menanggapi hasil ringkasan tsb.



g.



Tutor mulai menggali dari para peserta didik, pelajaran yang dapat ditarik dari latihan ini, lalu menuliskannya pada Flip chart atau White board



h.



Latihan diulangi dengan artikel yang berbeda dan para peserta didik ditugaskan untuk membuat ringkasan secara tertulis sebelum menyampaikannya secara lisan.



i.



Tutor menggali Learning point.



j.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. 2 atau 3 lembar artikel KAPAN LATIHAN b. Flip chart / White board c. Spidol d. Kertas



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b. c.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



relevansi



dalam



Peserta didik sudah mengerti lebih dulu isi artikel. Jumlah artikel kurang Artikel sulit dibaca (tidak jelas hurufnya) Perlunya dibaca berulang-ulang Perlunya mengetahui bahwa meringkas tidak sama dengan menyimpulkan Perlunya kemampuan untuk menangkap hal-hal yang esensi dari artikel Perlunya dlm meringkas secara sistematis. Perlunya mengetahui intisari dari kalimat dalam suatu artikel Perlunya membaca terlebih dahulu sebelum meringkas



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam meringkas suatu artikel harus secara 111



sistematis sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. 12. LAIN-LAIN



: Para Tutor diharapkan mencari artikel yg bersumber dari media masa setempat atau yang ada sebelum pelatihan berlangsung. contoh : Artikel kesehatan, teknologi, politik, budaya, musik, kejahatan dll.



Menakar Pilkada Serentak Suara pembaharuan Kemendagri



Pembahasan RUU tentang pilkada masih berlangsung alot di DPR. Meski demikian, DPR dan pemerintah telah sepakat agar pelaksanaan pilkada di Indonesia pada masa mendatang bisa berlangsung murah, baik dari sisi penyelenggaraannya maupun biaya sosial sebagai dampak dari pelaksanaan pilkada. Salah satu isu penting yang perlu dibahas serius antara DPR dan pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pilkada murah adalah menyerentakan pilkada. Pilkada yang diselenggarakan serentak di satu provinsi bisa membuat biaya yang dikeluarkan akan menjadi efisien.



Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, biaya peyelenggaraan satu pilkada kabupaten atau kota bisa mencapai Rp 25 miliar. Sedangkan, biaya penyelenggaraan pilkada provinsi, bisa mencapai Rp 100 miliar. Jadi, untuk keseluruhan biaya pilkada yang dikeluarkan pemerintah, menurut Fitra, bisa mencapai Rp 17 triliun.  Itu baru dari sisi biaya. Jumlah pilkada yang banyak itu juga menimbulkan dampak sosial masyarakat di daerah. Menurut catatan Kemdagri, sejak pilkada langsung digelar pada 2005 hingga Agustus 2013, 75 orang meninggal dan 256 lainnya cedera. Belum termasuk kerusakan infrastruktur dan sarana umum akibat amuk massa yang menolak hasil pilkada.



Saat ini, Indonesia memiliki 34 provinsi dan 492 kabupaten/kota yang harus melaksanakan pilkada untuk memilih kepala daerah masing-masing. Jika dihitung kasar dan tanpa Provinsi DI Yogyakarta yang tidak melaksanakan pemilihan gubernur, maka setiap lima tahun ada 525 pelaksanaan pilkada. Artinya setiap empat hari digelar Pilkada ditanah air.



Jika dipetakan, paling tidak ada lima faktor penyebab pilkada di Indonesia masih sarat masalah. Pertama, independensi 112



profesionalitas penyelenggara



dan pilkada.



Dalam setahun terakhir, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menyidangkan 113 perkara pilkada. Dari jumlah itu, 97 perkara telah diputus dengan bermacam konsekuensi hukum, termasuk pemecatan 84 komisioner KPU di daerah.



mempengaruhi warga untuk memilih dengan iming-iming uang. Kondisi seperti ini menyuburkan praktik politik uang dan membuat biaya pilkada semakin mahal.   Bayangkan jika lima faktor itu belum bisa diatasi, namun sistem pilkada masih seperti saat ini. Energi bangsa kita habis hanya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi sebagai dampak pelaksanaan pilkada. Rakyat Indonesia pun akan terpecah-pecah hanya karena mendukung salah satu calon kepala daerah.



Kedua, sistem peradilan sengketa pilkada. Sengketa pilkada yang dibawa ke MK ternyata banyak menimbulkan ketidakpuasan. Waktu yang diberi UU untuk menyelesaikan sengketa pilkada terlalu sempit, hanya 14 hari. Padahal, pilkada tidak hanya dilaksanakan di Jawa, tapi juga di daerah yang jauh dari Ibu Kota. Perlu waktu yang panjang untuk mengumpulkan bukti-bukti dan membawa nya ke Jakarta.



Dengan fakta-fakta seperti itu, wajar jika banyak kalangan yang mendesak agar sistem pilkada di Indonesia perlu dikaji ulang. Untuk mengurangi biaya pilkada yang tinggi dan bisa menimbulkan dampak sosial yang besar itu pemerintah dan DPR patut mempertimbangkan pelaksanaan pilkada serentak. Pilkada serentak yang dimaksud adalah penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di satu provinsi. Jadi, dalam satu provinsi hanya digelar sekali pilkada dalam lima tahun, yakni pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.



Ketiga, fungsi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) yang belum maksimal dalam mengawasi pelaksanaan pilkada. Kewenangan Panwaslu masih lemah. Mereka tidak bisa menindaklanjuti laporan-laporan yang masuk dari pihakpihak yang dirugikan. Keempat, moralitas aparat penegak hukum. Praktik suap yang dilakukan mantan Ketua MK Akil Mochtar menunjukkan moralitas penegak hukum dalam menangani sengketa pilkada masih buruk. Artinya, meski nantinya sengketa pilkada ditangani MA, tanpa ada perbaikan moral aparat tentu peristiwa penangkapan Akil akan terus terjadi.



Cara seperti itu bisa menghemat penggunaan logistik pilkada. KPU di daerah bisa menggunakan satu kertas suara saja yang memuat seluruh nama dan foto para kandidat kepala daerah. Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota juga bisa patungan untuk membiayai pelaksanaan pilkada.   Jika pilkada serentak dilakukan di setiap provinsi, berarti pelaksanaan pilkada di Indonesia hanya 33 kali setiap lima tahun. Jika dihitung kasar, pilkada hanya digelar setiap 2 bulan sekali. Dengan cara seperti itu, biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil dan pemerintah daerah bisa mengalokasikan dana pilkada untuk program-program kesejahteraan rakyat.



Kelima, kondisi kesejahteraan di daerah. Kesejahteraan masyarakat di daerah yang masih di bawah rata-rata tentu membuat mereka mudah dimanfaatkan para politisi yang ikut pilkada hanya untuk merebut kekuasaan dan sekadar memiliki kepentingan ekonomi, bukan untuk menjadi pemimpin yang peduli terhadap kondisi rakyat di daerah. Mereka akan



113



DESAIN PELATIHAN NO.23 FEED BACK SKILL - 1 KETERAMPILAN UMPAN BALIK 1.



NAMA LATIHAN



: Pengaturan Lalu Lintas



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Peserta didik agar dapat : a. Memberikan feed back sesuai dengan fakta dan tidak menilai. b. Memberikan feed back tidak menyinggung perasaan. c. Memberikan feed back bertujuan untuk mengembangkan kepribadian



3.



WAKTU LATIHAN



: 45 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 0rang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



:



6.



METODE LATIHAN



: a. Peragaan b. Diskusi c. Tanya jawab d. Simulasi



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



:



a. Sebagian peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan gerakan pengaturan lintas 12 (dua belas) gerakan. b. Sebagian bertindak sebagai pengamat



lalu



a. Tutor menulis judul pelatihan Giving Feed Back dan latihan.



b. Tutor



menanyakan



membagi kelompok



arti



sindikat



dari



judul



menjadi



2



c. Kelompok 1 : 6-7 orang sebagai pelaksana. 114



d. Kelompok 2 : 6-7 orang sebagai pengamat, 1 orang sebagai pengamat umum dan 1 sebagai Leader (jumlah diatas disesuaikan dengan jumlah yang ada)



e. Kelompok



1 melaksanakan pengaturan lantas, antara lain : 1) Stop semua jurusan 2) Stop depan 3) Stop Belakang



4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)



f.



gerakan



Stop depan belakang Stop arah tertentu Jalan kanan Jalan kiri Percepat Kiri Percepat kanan Kanan dan kiri Perlambat depan Perlambat belakang



Kelompok 2 mengamati gerak gerik atau tingkah laku serta tutur kata para pelaksana yang diamati.



g. Pengamat umum mengamati secara umum tentang pelaksanaan kegiatan tersebut. h. Masing-masing gerakan selama ± 1 menit.



i.



Tutor menggali perasaan peserta didik dan menanyakan hasil pengamatannya.



j.



Tutor menggali learning point.



k. Tutor 8.



9.



menggali pelaksanan tugas.



PERALATAN/PERLENG- : KAPAN LATIHAN HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



relevansi



dalam



a. Flip chart b. White board : c. Spidol a. Peserta didik kurang serius : b. Ruangan terlalu kecil -



Feed back tidak boleh menyinggung perasaan Feed back diberikan sesaat setelah kegiatan dilaksanakan Feed back bertujuan untuk mengembangkan kepribadian Feed back diberikan berkaitan tentang 115



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



perilaku positif maupun negatif yang bisa diubah oleh penerima feed back. Feed back diberikan dengan melihat situasi dan kondisi yang tepat kepada yang diberi feed back Perlu disadari bahwa memberikan feed back itu tidak mudah. Memberikan feed back harus sesuai dengan fakta. Feed back diberikan dengan tidak : melakukan penilaian Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) bila memberikan feed back kepada anggota tidak boleh menyinggung perasaan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. : -



116



KETERAMPILAN UMPAN BALIK 1.



2.



Pengertian a.



Secara harfiah pengertian Umpan Balik Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai : Suatu hasil atau akibat yang berbalik, dan berguna bagi kita sebagai rangsangan atau dorongan dalam pelaksanakan tindakan lebih lanjut.



b.



Dengan mengambil pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keterampilan memberikan umpan balik disini yaitu : Suatu kemampuan / keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain tentang apa yang dilihat, atau didengar dari tindakan orang tersebut sehingga apa yang disampaikan itu dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang tersebut, untuk dapat melakukan tindakan yang lebih baik diwaktu yang akan datang.



Uraian Dalam pergaulan sehari-hari, pemberian umpan balik dari seseorang kepada orang lain sering dilakukan dan biasanya diberikan dengan maksud memberikan informasi tentang kelemahan seseorang sehingga orang yang diberi umpan balik sadar akan apa yang telah atau sedang diperbuatnya. Pemberian umpan balik banyak dilakukan oleh seseorang yang memang merasa sudah dekat antara yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya, juga antara orang perorang dalam kaitan tugas lainnya. Jarang sekali umpan balik diberikan oleh orang-orang yang tidak saling mengenal, walaupun ada biasanya terbatas pada hal-hal yang menyenangkan saja. Seperti kita sadari bersama, bahwa umpan balik itu sangat diperlukan bagi setiap orang, karena tidak ada satu manusiapun yang sempurna di dunia ini. Untuk memberikan umpan balik ini, tidaklah semua orang dapat melakukannya dengan baik, karena hal tersebut disamping perlu memiliki keterampilan dasar perorangan yang terdahulu, juga harus melalui latihan-latihan. 117



b.



Indikator yang menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki keterampilan umpan balik, apabila yang bersangkutan mampu : 1)



2)



3) 4) 5)



c.



Dalam memberikan umpan balik yang baik, masalah yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) 2) 3)



4) 5) 6) d.



Memberikan umpan balik kpd seseorang dalam mengembangkan dirinya tanpa membuat orang tersebut tersinggung / marah. Memberikan maksud kepada seseorang / lembaga secara objektif, tanpa memberikan / menambahkan penilaian sendiri atau persepsi pribadi. Mengetahui atau menyadari, bahwa memberikan umpan balik bukanlah memberikan nasehat. Memahami akan kesukaran-kesukaran dalam memberikan umpan balik. Membantu seseorang untuk mengetahui kelemahankelemahan dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, sehingga ia dapat memperbaiki penyimpangan yang terjadi pada dirinya dan manfaatkan dengan benar apa yang menjadi kelebihannya.



Harus betul-betul merupakan fakta, dalam arti apa yang kita lihat dan kita dengar, tanpa penilaian (non evaluatif). Masalah yang disampaikan harus yang bersifat spesifik (khusus), bukan hal yang bersifat general (umum). Dalam penyampaian waktunya harus tepat diberikan pada kesempatan pertama tanpa ditunda-tunda karena apabila hal ini terjadi, kemungkinan yang diberikan umpan balik telah lupa terhadap apa yang dilakukannya. Penyampaian dengan menggunakan kata-kata sopan dan etis, agar tidak menyinggung perasaan orang yang diberikan umpan balik. Agar yang diberi umpan balik dapat menerima dengan baik usahakan penyampaiannya tidak pada saat tegang. Umpan balik yang disampaikan harus objektif.



Bentuk Feed Back Evaluative



Umum



Non Evaluative



Pelajaran anda tidak bermutu 118



Saya sulit mengerti keterangan anda



Khusus



Kalimat-kalimat anda terlalu panjang



Saya tidak mengerti apa yang anda maksud dengan bermutu



DESAIN PELATIHAN NO.24 FEED BACK SKILL - 2 KETERAMPILAN UMPAN BALIK 1.



NAMA LATIHAN



: Serah Terima Gampol



Penjagaan



dan



Pemeriksaan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar mampu : a. Memberikan feed back sesuai dengan fakta dan tidak menilai. b. Memberikan feed back tidak menyinggung perasaan. c. Memberikan feed back bertujuan untuk mengembangkan kepribadian.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan serah terima penjagaan dan pemeriksaan gampol.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Kuliah singkat Diskusi Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul latihan Feed Back Skill.



b.



Tutor menunjuk satu orang sebagai Ka Polsek.



c.



Tutor menunjuk 11 orang dan 1 sebagai komandan regu lama.



d.



Tutor menunjuk 11 orang dan 1 orang sebagai komandan baru.



e.



Peserta didik yang lain jadi pengamat. 119



orang



f.



Peserta didik memperagakan serah terima penjagaan dan pemeriksaan gampol dengan waktu + 15 menit.



g.



Setelah selesai serah terima penjagaan dan pemeriksaan gampol dilanjutkan pengarahan.



h.



Peragaan selesai tutor menggali jalannya peragaan.



i.



Tutor menggali learning point.



j.



Tutor menggali melaksanakan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



relevansi



dalam



Flip chart White board Spidol



: Peserta didik tidak memahami serah terima penjagaan : -



Perlunya memberikan feed back sesuai dengan fakta Pentingnya memberikan feed back tidak menyinggung perasaan Perlunya memerlukan feed back sesegera mungkin bila situasi mendukung Perlunya memberikan feed back untuk pengembangan diri Perlunya memberikan feed back terhadap tingkah laku baik yang positif maupun yang negatif



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) bila memberikan feed back kepada anggota harus sesuai dengan fakta dan tidak menyinggung perasaan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



120



DESAIN PELATIHAN NO.25 JOHARY WINDOW (JENDELA JOHARY) 1.



NAMA LATIHAN



: Johary Window



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar : a. Mengerti tentang Jendela Johary. b. Mampu merubah perilaku peserta didik menjadi baik.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Mendengarkan kuliah tentang Jendela Johary dari Tutor



6.



METODE LATIHAN



: a. Diskusi b. Simulasi



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a. Tutor memberikan sejarah tentang Johary Window. b. Tutor menanyakan ulang tentang Johary Window. c. Beberapa peserta didik diperintahkan untuk mengulangi pengertiannya. d. Tutor menggali learning point. e. Tutor menggali dalam pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



Flip chart Spidol Slide Johary Window



: Peserta didik kurang serius dalam mendengarkan kuliah singkat (mini lecture) tentang Johary Window. 121



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



: -



Perlunya memahami tipe-tipe manusia yang berbeda Perlunya memahami bagaimana menghadapi orang orang dengan tipe-tipe dimaksud Perlunya memahami bentuk-bentuk feed back : Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mengerti tipe-tipe manusia sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. : -



122



JOHARY WINDOW (Jendela Johari) Proses pemberian dan penerimaan umpan balik, adalah salah satu konsep yang paling penting didalam latihan di laboratorium. Dengan melalui Umpan Baliklah : kita bisa melihat diri kita sendiri, dengan cara atau sebagaimana orang lain melihat diri kita (melihat diri kita sendiri dengan cara/melalui pandangan/pendapat orang lain). Dengan melalui umpan balik, juga orang lain mengetahui : Bagaimana kita menilai mereka (memberikan pandangan, pendapat atau gambaran). Umpan balik adalah komunikasi secara lisan maupun tulisan dengan seseorang atau kelompok, sehingga menghasilkan keterangan-keterangan, bagaimana tingkah lakunya dapat mempengaruhi seseorang atau pernyataan tentang perasaan-perasaan disini dan sekarang, perasaan mandiri dan persepsi-persepsi tentang memberikan umpan balik dan pengungkapan pribadi. Umpan balik juga merupakan suatu tanggapan orang lain, biasanya tentang perasaan-perasan dan pemahaman-pemahaman orang lain, sebagai contoh : bagaimana tingkah laku anda dapat mempengaruhi mereka dengan menerima umpan balik. Istilah ini aslinya dipinjam dari seseorang insiyur listrik Kurt Lewin, salah seorang penemu di bidang labolatorium dilapangan peroketan. Sebagai contoh : Tiap-tiap roket mempunyai peralatan yang selalu mengirimkan pesanpesan kepada pengendali mekanik dibumi. Bila arah roketnya menyimpang dari sasaran yang dituju, signal-signal tersebut dikirim kembali kepada pengendali roket dibumi, yang kemudian membuat penyesuaian-penyesuaian dan mengendalikannya kembali, sehingga roket tersebut sesuai dengan sasaran yang dituju. Di dalam laboratory training, kelompok berbuat seolah-olah bertindak sebagai peralatan pengendali, atau alat pengoreksi untuk anggota-anggota individu yang melalui proses umpan balik dapat menjaga agar sesuai dengan tujuan belajar mereka sendiri. 123



124



Proses pemberian dan penerimaan dapat diperagakan sebuah model dengan nama Jendela Johari (JOHARI WINDOW) Jendela ini asalnya dikembangkan oleh 2 (dua) orang psikolog yang bernama Joseph Loutf dan Harry Ingham, untuk program mereka dapat diproses kelompok. Model ini dapat diumpamakan sebagai Jendela komunikasi melalui memberikan dan menerima keterangan tentang diri anda dan diri orang lain.



125



I. TYPE ARENA (IDEAL)



SAYA TAHU BANYAK TTG DIRI SAYA



MEREKA TAHU BANYAK TTG DIRI SAYA



SAYA TAHU BANYAK TENTANG DIRI ORANG LAIN



MEREKA TIDAK TAHU BANYAK TENTANG DIRI SAYA 126



SAYA TDK TAHU BANYAK TTG DIRI SAYA



MEREKA TAHU BANYAK TTG DIRI SAYA



SAYA TDK TAHU BANYAK TTG DIRI SAYA



MEREKA TDK TAHU BANYAK TTG 127 DIRI SAYA



Melihat pada keempat kaca jendela istilah kata kolom dan jajaran, dua Kolom melambangkan diri sendiri dan dua jajaran menunjukkan kelompok. Penjelasan yang terdapat pada jajaran-jajaran dan kolom-kolom ini adalah tidak statis, tetapi berubah dari satu kaca kepada kaca yang lain. Apabila tingkatan dari kepercayaan bersama dalam kelompok dan pertukaran dari umpan balik bervariasi dalam kelompok. Sebagai konsekuensinya dari perubahan ini, ukuran dan bentuk dari kaca dan jendela akan bervariasi. 1.



Kaca pertama



: dengan nama Arena



Berisi hal-hal yang saya ketahui tentang diri saya dan tentang hal-hal yang kelompok ketahui. Kaca ini menunjukkan suatu kawasan, yang ditandai oleh perubahan yang bebas dan terbuka tentang keterangan antara saya sendiri dan orang lain. Tingkah laku disini umum dan sesuai untuk setiap orang. Arena ini bertambah besar sejalan dengan tingkatan dari kepercayaan diantara individu atau antara individu dengan kelompok dan makin banyaknya informasi, terutama keterangan yang relevan tentang kepribadian seseorang itu terbagi / tersangkut. 2.



Kaca Kedua



: Dengan nama Facade



Berisi keterangan tentang hal-hal yang saya ketahui tentang diri saya tetapi yang kelompok tidak ketahui. Sebagai penjelasan bahwa saya menyimpan keterangan yang tersembunyi dari mereka. kesedihan saya, jika mengetahui perasaan saya, pemahaman dan pendapat tentang pola atau pribadi-pribadi dalam kelompok mereka boleh, menolak, menyerang atau menyakiti hati saya dalam suatu persoalan. Kaca ini dinamakan Facade atau daerah terselubung / tersembunyi, karena saya dapat menyimpan keterangan ini untuk diri saya sendiri, yaitu bahwa saya melihat unsur-unsur kejujuran. Anggapan saya, bahwa jika saya memulai menyatakan perasaan saya, pemikiran-pemikiran dan reaksi-reaksi anggota kelompok dapat menuduh saya negatif. Saya tidak dapat menemukan pemecahannya, bagaimanapun juga anggota-anggota akan sungguh-sungguh beraksi, kecuali saya tes anggapan-anggapan ini dan menyatakan sesuatu tentang diri saya. Dengan kata lain, bila saya tidak ambil resiko, saya akan tidak pernah belajar adanya kenyataan dari asumsi saya. Di lain pihak, saya dapat menyimpan berbagai macam anggapan yang pasti bagi diri saya, bila dorongan saya untuk mengerjakan itu, atau untuk menipu orang lain. 3.



Kaca Ketiga



: Dengan nama Blind Spot (BS) 128



Berisi keterangan bahwa saya tidak tahu tentang diri saya, tetapi kelompok mengetahui tentang diri saya. Semenjak saya mulai mengambil bagian dalam kelompok, saya berkomunikasi dengan segala macam keterangan yang saya tidak sadari, tetapi dapat diketahui oleh orang lain. Keterangan ini dapat dalam petunjuk-petunjuk yang lisan, kebiasaan, cara untuk saya berbicara, sesuatu atau gaya dalam hal saya bergaul dengan orang lain. Kepekaan begitu banyak dari prilaku kita sendiri, dan apa yang dapat dipergunakan berkomunikasi dengan orang lain secera cepat membuat kejutan dan juga membingungkan. Sebagai contoh : Satu anggota kelompok pernah bicara dengan saya, bahwa setiap saya diminta untuk mengomentari terhadap beberapa orang atau persoalan kelompok, saya selalu batuk-batuk sebelum saya menjawab. 4.



Kaca Keempat atau kaca yang terakhir Berisi hal-hal yang saya ataupun kelompok tidak tahu tentang diri sendiri. Beberapa dari bahan pengetahuan ini, mungkin begitu jauh dibawah sadar, yang tidak pernah saya ketahui. Bahan pengetahuan yang lain, bagaimanapun juga mungkin berada dibawah permukaan dari pada kesadaran, baik bagi diri saya maupun kelompok, tetapi dapat dibuat oleh umum melalui pertukaran umpan balik. Daerah ini disebut Unknow dan dapat menampilkan hal-hal seperti perubahan antar pribadi yang dinamis. Kenangan masa kecil, daya potensial yang abadi, dan sumber-sumber yang tidak dikenal. Sejak batas-batas yang ada, diri kita ini dapat bergerak kedepan, kebelakang atau keatas ke bawah, sebagai suatu konsekuensi dari pada penerimaan dan pemberian umpan balik, hal itu menjadi mungkin untuk mempunyai jendela yang didalamnya tidak ada Hal-hal yang tidak dikenal. Sejak mengetahui semuanya tentang diri seseorang, adalah sangat tidak mungkin, bahwa hal-hal yang tidak diketahui dalam model yang tergambar diatas diperpanjang, dengan demikian bagian yang tidak diketahui tersebut, akan tetap tidak diketahui. Jika anda meningkatkan berfikir, didalam istilah Freud anda dapat menyebutkan perpanjangan ini sebagai tidak sadar. Satu tujuan kita dapat menempatkan diri kita sendiri dalam kelompok yang yang ada, adalah untuk mengurangi daerah B.S. Sebagai contoh : Dorong garis vertikal ke kanan, Bagaimana dapat segera mengurangi daerah B.S saya ? sejak daerah ini berisi keteranganketerangan yang anggota kelompok tahu tentang saya, namun yang tidak saya sadari, satu-satunya jalan untuk meningkatkan kesadaran saya dari pada hal-hal yang saya tidak ketahui ini, adalah menerima umpan balik dari kelompok saya. Sebagai konsekuensinya, saya butuhkan untuk mengembangkan sikap untuk menerima, dengan memberanikan anggota kelompok memberikan umpan balik atau kritik kepada saya. Dengan demikian mereka akan senang untuk memberikan umpan balik kepada saya. Makin banyak saya berbuat demikian, makin banyak garis vertikal ini bergeser kekanan. 129



Solicit Feedback



A



BS



F



U



Tujuan yang lain kita boleh menempatkan diri kita sendiri. Dalam istilah dari model kita, untuk mengurangi F (daerah tersembunyi) kita, sebagai contoh gerakan garis Horizontal kebawah. Bagaimana kita mengurangi daerah tersembunyi (F) ini ? sejak daerah ini berisi keterangan-keterangan yang telah saya terima dari kelompok, saya dapat mengurangi F (daerah tersembunyi saya), dengan cara memberikan umpan balik kepada kelompok, atau anggota kelompok menaruh perhatian terhadap reaksi saya kepada apa yang tertutup pada diri saya, dalam istilah pemahaman, perasaan-perasaan dan pendapatpendapat tentang hal-hal dalam diri saya dan diri orang lain.



Giving Feedback



Melalui proses ini kelompok tahu dimana saya berada, dan tidak perlu menduga atau menginterpretasi tentang apa arti tingkah laku saya. Semakin banyak saya memberikan keterbukaan diri dan umpan balik, dimana semakin dapat saya tekan kebawah garis horizontal ini.



A



BS



F



U



Anda akan memperhatikan, bahwa sambil kita mengurangi daerah B.S dan arena tersembunyi (F) kami melalui proses pemberian dan permintaan umpan balik, pada saat yang sama kita dapat meningkatkan ukuran arena kami dan daerah umum. Dalam proses pemberian umpan balik beberapa orang cenderung untuk bekerja lebih banyak dari pada orang lain. Oleh sebab itu menciptakan ketidakseimbangan antara kedua perilaku ini, mempunyai konsekuensi yang berkaitan dengan efektivitas seseorang dalam kelompok, dan reaksi anggota-anggota kelompok terhadapnya, ukuran dan bentuk dari arena, karena itu adalah fungsi dari kedua umpan balik, dan rasio memberikan dengan menerima umpan balik. Dalam kaitan ini memberikan ide bagaimana menginterpretasikan jendela-jendela itu. Saya akan menguraikan 4 (empat) macam bentuk yang rasionya karakter ekstrn, dalam istilah meminta dan memberikan umpan balik. 130



Penguraian ini akan memberikan beberapa ide, bagaimana orang dapat dilihat karakternya dari jendela ini, dapat kepada yang lain dalam kedudukan kelompok. 1.



Arena adalah jendela yang Ideal, dalam sebuah situasi kelompok, atau dalam hubungan yang penuh pengertian terhadap orang lain. Ukuran dari arena bertambah sesuai dengan tingkatan kepercayaan dalam kelompok yang semakin meningkat, dengan norma-norma yang sudah maju untuk memberikan dan menerima umpan balik. Fasilitas utama dari perubahan, harus dari Arena memberikan kesan, bahwa kebanyakan perilaku orang pada umumnya terbuka bagi anggota kelompok. Sebagaimana konsekuensinya ada kecenderungan menurunnya penilaian dari anggota kelompok yang lain. Atau lebih mengaplikasikan pengertian kepribadian ke dalam perilaku manusia, kecil sekali prasangka yang dibutuhkan untuk mengartikan, apakah orang yang melaksanakan komunikasi jika ia berinteraksi secara terbuka, dalam pengertian meminta dan memberikan umpan balik itu tidak perlu, namun diperlukan mempunyai arena yang luas bagi setiap orang. Orang-orang yang dengan siapa kebetulan berkenalan, boleh ancaman, atau dalam istilah macam-macam hubungan yang sudah terjalin dengan mereka. Hubungan ini sangat penting diperhatikan dalam kelompoknya, lebih-lebih hubungan antara kamu dengan kelompokmu, persepsi dan pendapat adalah umum tak seorang pun mengikat dalam pola perilaku.



2.



Facade yang luas di jendela kedua memberi kesan seseorang yang karakternya, gaya partisipasinya, adalah menanyakan pertanyaanpertanyaan dari kelompoknya,tapi tidak memberikan keterangan atau umpan balik. Jadi ukuran dari Facade adalah hubungan timbal balik yang disampaikan dari individu. Ia menanggapi norma-norma dari kelompok, untuk memelihara partisipasi yg sepadan, walaupun dengan permintaan keterangan. Banyak pengaruhnya dalam bentuk : -



Apa pendapat kamu tetang ini ? Bagaimana yang akan kamu lakukan, apabila kamu dalam posisi seperti saya ? Bagaimana perasaanmu tentang apa yang baru saja saya katakan ? Apakah pendapat kamu tentang kelompok ini ? Ia ingin mengetahui dimana orang lain berada sebelum ia melakukannya seperti apa yang ia inginkan ?



Kamu akan memperhatikan bahwa permintaan umpan baliknya adalah panjang dimana anak panah pemberian umpan baliknya pendek. Sejak orang itu tidak melakukan sesuai keinginannya sendiri dalam kelompok, hal tersebut sulit diketahui dimana ia berada dalam persoalan-persoalan pada beberapa hal sejarah kelompok, anggota lain mungkin menentangnya dengan pernyataan seperti ” He kamu selalu menanyakan kepada saya, bagaimana pendapat saya tentang hal ini, tetapi kamu 131



tidak pernah mengatakan kepada saya, bagaimana pendapatmu ”. Gaya ini menggambarkan watak seorang Interviewer. Pada akhirnya menimbulkan reaksi kejengkelan, rasa tidak percaya dan tidak mau memberikan keterangan. 3.



Jendela ketiga mempunyai Blind Spot (B.S) yang luas. Orang ini memelihara tingkatannya B.S mengutamakan hubungan timbal baliknya dengan memberikan umpan balik tetapi meminta terlalu sedikit. Saya partisipasinya adalah mengatakan kelompok agar yang ia pikir tentang mereka bagaimana perasaannya tentang apa yang sedang terjadi tentang kelompok itu dan dimana ia berdiri dalam masalah-masalah kelompok, kadang-kadang ia menyerang / menyepak anggota kelompok atau mengkritik kelompok. Percayalah bahwa sekarang ia mulai terbuka. Sebagai suatu alasan dan lain-lain, walaupun keduanya pernah mengemukakan umpan balik secara intensif atau keduanya tidak mau mendengarkan apa yang anggota kelompok katakan. Ia bisa menjadi tanggap dalam menyampaikan umpan balik seperti ini pula anggota kelompok menjadi segan melanjutkan memberikan umpan balik kepada dia misalnya marah, menangis, mengancam untuk meninggalkan tempat. Sebagai konsekuensi ia tidak mengetahui bagaimana ia menyampaikan kepada orang lain atau apa pengaruhnya terhadap mereka. Karena ia tidak menggunakan fungsinya untuk mengoreksi umpan balik dan kelompok. Banyak sekali reaksinya atau keterbukaan yang bisa menimbulkan sentuhan, reaksi yang bersifat mengelak atau menyimpang. Hasil komunikasi satu arah (dari dia kepada kelompok). Adalah mempunyai keefektifan yang tepat, sejak ia tidak dapat merasakan fungsi kendali dari kelompok, ia tidak akan mengetahui perilaku apa yang perlu diubah. Permintaan, umpan baliknya tanda panahnya pendek, jika ia memberikan umpan baliknya tanda panahnya panjang. Gaya reaksi seperti ini diberikan istilah Bull In China Shop seseorang yang mengadakan kerusuhan dengan membabi buta, karena kurangnya pengetahuan yang dimilikinya.



4.



Jendela terakhir mempunyai Unknown yang luas, ini menunjukkan orang yang tidak mengetahui banyak tentang dirinya sendiri atau kelompok tidak mengetahui banyak tentang dia. Mungkin ia anggota yang diam atau sebagai peninjau saja dalam kelompok yang keduanya tidak saling memberikan atau tidak meminta umpan balik. Seperti yang kamu lihat pada Jendela keempat, meminta dan memberikan umpan balik tanda panahnya semuanya pendek. Ia adalah orang yang penuh rahasia dalam kelompok karena hal ini sulit bagi kelompok mengetahui dimana posisi orang itu berada atau dimana posisi mereka dilihat dari kaca mata dia. Ia muncul seakan berada dalam sebuah kulit yang berada mengelilingi dia yang terisolir dari anggota sekelompoknya yang lain. Jika dihadapan kepada kesenjangan partisipasi dia, dia akan menanggapi saya akan lebih banyak belajar dari mendengar. Anggota kelompok yang tidak aktif atau yang tidak berpartisipasi sangat kecil umpan baliknya 132



karena mereka tidak memberikan berbagai data guna mereka bertindak. Orang yang aktif dalam kelompok mengekspos lebih banyak segi masalahnya dia sendiri dan memberikan kesempatan kepada anggota kelompok memberikan sejumlah keterangan-keterangan yang dapat mereka berikan melalui umpan balik. Karakter dari orang yang mempunyai jendela seperti ini disebut Turtle (kura-kura), karena ia menyelubungi diri dari orang lain untuk mendapat atau memberikan keterangan. Orang ini betul-betul mempertahankan arena tetap kecil di dalam situasi kelompok, walaupun mendapat tekanan dari norma-norma yang menentang perilaku semacam ini. Daya untuk mempertahankan sistem tertutup ini adalah tidak didapatkan untuk membangkitkan dan menumbuhkan kepribadian. Tujuan dari meminta umpan balik dan keterbukaan untuk memberikan umpan balik, adalah perubahan informasi dari B.S dan F ke Arena, dimana hal ini dapat dilaksanakan setiap orang. Sebagai tambahan melalui proses memberikan dan menerima umpan balik, keteranganketerangan baru dapat berubah daerah ”IT dan A”, seseorang yang mempunyai pengalaman ”AH”. Jika ia tiba-tiba merasa hubungan antara sekarang dalam kelompok dan kejadian sebelumnya perubahan atau informasi. ini bukan hal yang mudah untuk memberi umpan balik seperti yang kita terima tanpa tantangan dari orang lain. Teknik ini memerlukan praktek dalam pengembangan perasaan orang lain, yang membutuhkan dan dapat menempatkan diri kita sendiri berada dalam lingkungan orang lain. Sementara orang merasa, bahwa memberikan dan menerima umpan balik tidak dapat dipelajari semata-mata dengan praktek, tetapi memerlukan dasar filsafat atau pertama sekali menempatkan sejumlah nilai-nilai yang perlu dipelajari. Dasar filsafat ini, bahwa individu akan menerima dirinya sendiri dan orang lain. Sebagai penerimaan diri dan peningkatannya, dibutuhkan pemberian umpan balik yang dapat penguraian penilaian atau pendapat yang menurun. Petunjuk penggunaan feedback Semangat memungkinkan untuk memperkecil pertahanan seseorang yang menerima feed back dan memaksimalkan kemampuan untuk dipergunakan dalam pengembangan perorangan. Betapapun suatu feedback sangat cermat jika seseorang tidak dapat menangkap informasinya karena dia bertahan, maka feed back tidak ada gunanya. Feedback harus diberikan sedemikian rupa sehingga orang menerima dapat mendengar secara objektif, mengurangi kemungkinan pengertian yang menyimpang, memahami dan memilih yang dapat atau tidak dapat digunakan.



133



DESAIN PELATIHAN NO.26 TASK AND ACTIVITY ANALYSIS - 1 ANALISA TUGAS DAN KEGIATAN 1.



NAMA LATIHAN



: Melatih Berenang dan Naik Sepeda



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : a. Memahami tugas yang diberikan. b. Menganalisa tugas dan kegiatan yang diberikan. c. Menjabarkan tugas dan kegiatan secara rinci dan sistematis. d. Mengetahui Key activity dan fault activity.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan cara melatih anak berenang dengan baik dan benar dan cara melatih anak naik sepeda dengan baik dan benar.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Presentasi Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Task And Activity Analisys dan dilanjutkan menanyakan arti dari pada judul (Analisa tugas dan kegiatan).



b.



Tutor membagi peserta didik 2 kelompok : - Kelompok 1 : Mendiskusikan bagaimana cara melatih anak berenang. - Kelompok 2 : Mendiskusikan bagaimana cara melatih anak naik sepeda.



c.



Diskusi selama 15 menit.



d.



Setelah selesai diskusi masing-masing memaparkan dan yang lain menanggapi secara bergantian (15 menit termasuk 134



tanggapan). e.



Tutor menyamakan persepsi tentang hasil diskusi dengan cara menjelaskan proses dan hasil diskusi yang sudah dipaparkan dan ditanggapi yang diarahkan kepada learning point sesuai dengan proses latihan.



f.



Tutor menggali learning point.



g.



Tutor menggali pelaksaanan tugas.



relevansi



dalam



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



Flip chart Papan tulis Spidol



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Terbatasnya waktu Peserta didik pasif



: -



Perlunya memahami setiap tugas yang diberikan Perlunya menganalisa tugas dan kegiatan Perlunya menjabarkan tugas dalam bentuk kegiatan Perlunya menentukan langkah-langkah kegiatan secara rinci Perlunya menentukan cara bertindak Perlunya menentukan standar keberhasilan Perlunya memperhitungkan kemungkinankemungkinan hambatan dan jalan pemecahannya. Perlunya mengevaluasi tugas dan kegiatan



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam menganalisa tugas dan kegiatan, perlu menentukan langkah kegiatan secara rinci sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



135



ANALISA TUGAS DAN KEGIATAN



1.



Pengertian a.



Tugas adalah : Salah satu bagian atau suatu komponen dari suatu jabatan. Tugas adalah : Suatu kesatuan pekerjaan yg dilakukan untuk tujuan tertentu. Kesatuan pekerjaan ini selalu diwujudkan pelaksanaannya dalam kegiatan-kegiatan misalnya pekerjaan yang dilakukan oleh pesuruh kantor adalah : Membuka pintu-pintu dan jendela kantor Membersihkan / menyapu lantai Membersihkan meja kursi Mengantar surat Masing-masing pekerjaan tersebut adalah sebenarnya juga satu tugas, karena misalnya membuka pintu dan jendela masih dapat juga diuraikan kedalam kegiatan pelaksanaannya. Bagi seorang pemimpin, mengenali tugas dan kegiatan-kegiatannya adalah suatu keharusan, karena dengan mengetahui tugas dan kegiatan yang dihadapinya maka ia bersama dengan bawahan-bawahannya akan dapat mengetahui dengan jelas : 1) 2) 3) 4)



b.



2.



Apa yang akan dilakukan. Siapa yang akan melakukan. Bagaimana melakukannya. Mengapa dilakukan itu.



Cara mengetahui tugas dan kegiatan-kegiatannya dilaksanakan dengan melakukan analisa yang berasal dari fakta untuk menganalisa artinya memisah-misahkan atau menguraikan. Jadi dalam Analisa Tugas dan Kegiatan mengandung pengertian Menguraikan Pekerjaan Ke dalam kegiatan kegiatannya.



Uraian Cakupan Analisa Tugas dan Kegiatan ini meliputi Supervisi Pendelegasian Seorang Pemimpin / Supervisor harus sadar akan : a.



dan



Kebutuhan untuk betul-betul memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk itu ia harus mampu melaksanakan Analisa Tugas Dan Kegiatan yang meliputi : 136



1)



Semua kegiatan yang harus dilaksanakan ia harus mampu menjabarkan tugasnya ke dalam kegiatan yang lebih rinci.



2)



Kegiatan kunci (Key Activity) Dari Kegiatan-kegiatan tersebut ia harus mampu menentukan kegiatan-kegiatan mana yang menjadi kegiatan kunci dari tugasnya. Kegiatan kunci adalah kegiatan yang tanpa kegiatan itu tugas tidak akan berhasil dengan baik. Kegiatan kunci tidak hanya 1 macam. Bisa lebih dari satu kegiatan. Demikian juga seorang Supervisor harus mengenali fault activity : kegiatan yang sering salah dilaksanakan dan masih harus dilaksanakan.



3)



Urut-urutan kegiatan Supervisor harus merencanakan urut-urutan kegiatan yang akan dilakukan dalam melaksanakan tugas meliputi : a)



Apa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)



yang harus dilakukan dalam Tahap persiapan : Apa tujuannya Tehnik apa yang akan digunakan Peralatan Waktu dan tempat Komunikasi Koordinasi Standar keberhasilan



b)



Brief: (1) Menjelaskan (siapa, berbuat apa, bertanggung jawab kepada siapa) (2) Cek pengertian



c)



Apa (1) (2) (3) (4) (5)



d)



Apa yang harus dilaksanakan : (1) (2) (3) (4)



4)



yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan : Melakukan pengawasan Melakukan pengamatan Membuat catatan Mengadakan koreksi Mengendalikan dilaksanakan



setelah



tugas



selesai



Debrief evaluasi Memberikan feed back Memberikan pujian / teguran Membuat laporan



Kemungkinan Hambatan atau resiko dalam pelaksanaan tugas perlu diperhitungkan serta cara-cara mengatasinya.



137



5)



b.



Hasil-hasil yang diinginkan seorang Supervisor perlu ditetapkan hasil apa yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas.



Kebutuhan untuk memahami kecakapan yang diperlukan oleh orang-orang yang akan melaksanakan tugas meliputi : 1) 2) 3) 4)



Pengetahuan (Knowledge) Keterampilan tehnik (Technical Skill) Keterampilan hubungan antar manusia (Interpersonal Skill) Sikap / perilaku (Attitude)



Bagaimana utk dpt memahami kecakapan ini, ialah dng jalan : 1) 2) 3) 4) 5) c.



Menanyakan kepada calon atau pemakai sebelumnya Melihat pada job discription Melakukan pengamatan Mendengarkan Melihat catatan dalam perkembangan pekerjaan



Kebutuhan untuk mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat



138



DESAIN PELATIHAN NO.27 TASK AND ACTIVITY ANALYSIS - 2 ANALISA TUGAS DAN KEGIATAN 1.



NAMA LATIHAN



: Membuat Rencana Kegiatan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan Peserta didik agar dapat : a. Memahami tugas yang diberikan. b. Menganalisa tugas dan kegiatan yang diberikan. c. Menjabarkan tugas dalam kegiatan secara rinci. d. Mengetahui Key activity dan fault act.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan tentang membuat Rencana kegiatan bulanan, mingguan dan harian.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Presentasi Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Task and Activity Analisys, dilanjutkan menanyakan arti dari pada judul ( analisa tugas dan kegiatan).



b.



Tutor membagi peserta didik 3 kelompok : 1) Kelompok 1 : Mendiskusikan membuat rencana kegiatan bulanan. 2) Kelompok 2 : Mendiskusikan membuat rencana kegiatan mingguan. 3) Kelompok 3 : Mendiskusikan membuat rencana kegiatan harian.



c.



Diskusi dilaksanakan selama 20 menit.



d.



Setelah 139



selesai



diskusi,



masing-masing



kelompok memaparkan dan yang lain menanggapi secara bergantian (10 menit termasuk tanggapan). e.



Tutor menyamakan persepsi tentang hasil diskusi dengan cara menjelaskan proses dan hasil diskusi yang sudah dipaparkan dan ditanggapi yang diarahkan kepada learning point sesuai dengan kebutuhan dan mengarah kepada jawaban yang sudah disiapkan.



f.



Tutor menggali learning point.



g.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: Terbatasnya waktu : -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



Flip chart Spidol



Perlunya memahami tugas yang akan dilaksanakan Perlunya menjabarkan tugas dalam bentuk kegiatan Perlunya menganalisa tugas dan kegiatan Perlunya menyusun langkah-langkah kegiatan secara rinci. Perlunya menyusun alternatif pilihan dan memilih alternatif Perlunya memperhitungkan kemungkinankemungkinan hambatan dan jalan keluarnya Perlunya mengevaluasi tugas dan kegiatan Perlunya menjabarkan tugas secara rinci Perlunya menentukan standarkeberhasilan



: a.



Diharapkan sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus memahami tugas yang akan dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



b.



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas perlu menjabarkan tugas secara rinci dan jelas pada anggotanya sehingga dalam 140



pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. 12. LAIN-LAIN



:



-



Contoh : RENCANA KEGIATAN MINGGUAN Dari tanggal 6-3-2017 s/d 11-3-2017 Hari Senin s/d Sabtu NO



HARI/TGL



WAKTU



KEGIATAN



SASARAN



KEKUATAN



PENANGGUNG JAWAB



HASIL YANG DICAPAI



KET



Sukabumi, 6 Maret 2017 Kapolsek Gunung Puyuh



TTD -----------------------



141



DESAIN PELATIHAN NO.28 TASK AND ACTIVITY ANALYSIS - 3 ANALISA TUGAS DAN KEGIATAN 1.



NAMA LATIHAN



: Melaksanakan Patroli



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan Peserta didik agar dapat : a. Memahami tugas yang diberikan. b. Menganalisa tugas dan kegiatan yang diberikan. c. Menjabarkan tugas dalam kegiatan secara rinci. d. Mengetahui key activity dan fault activity.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan bagaimana cara melaksanakan patroli yang baik dan benar dan bagaimana cara meningkatkan kegiatan anggota Babin kamtibmas.



6.



METODE LATIHAN



:



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Task and Activity Analisys, dilanjutkan menanyakan arti dari pada judul (Analisa tugas dan kegiatan).



b.



Tutor membagi peserta didik dalam 2 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 7 sampai 8 orang : - Kelompok 1 : Mendiskusikan bagaimana melaksanakan patroli yg baik dan benar - Kelompok 2 : Mendiskusikan bagaimana cara meningkatkan anggota Babinkamtibmas.



a. Diskusi b. Presentasi c. Tanya jawab



142



c.



Diskusi selama 20 menit.



d.



Setelah selesai diskusi masing-masing memaparkan dan yang lain menanggapi secara bergantian (10 menit termasuk tanggapan). Tutor menyamakan persepsi tentang hasil diskusi dengan cara menjelaskan proses dan hasil diskusi yang sudah dipaparkan dan ditanggapi yang diarahkan kepada Learning point sesuai dengan kebutuhan dan mengarah kepada jawaban yang sudah disiapkan.



e.



8. 9.



f.



Tutor menggali learning point.



g.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. KAPAN LATIHAN HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: :



Terbatasnya Waktu



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



Flip chart Spidol



Perlunya memilih alternative/CB yang tepat Perlunya menganalisa tugas secara rinci Perlunya memahami materi Perlunya menganalisa tugas yang akan dilaksanakan Perlunya memperhitungkan hambatan dan kegagalan Perlunya mencari alternative yang lain Perlunya mengevaluasi tugas dan kegiatan yang dilakukan Perlunya mengetahui kunci keberhasilan dan kegagalan



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas patroli perlu memperhatikan hambatan dan kegagalan, sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil maksimal. -



143



DESAIN PELATIHAN NO.29 ETIKA 1.



NAMA LATIHAN



: Menerima tamu / laporan / pengaduan masyarakat



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik. a. Dalam menerima tamu bersikap familiar dengan menerapkan senyum, sapa dan salam (3 S) b. Dalam melayani tamu dengan bersikap sopan santun (Etika) simpatik c. Dalam menerima tamu harus mendengarkan dengan baik d. Dalam menerima tamu tidak boleh pilih kasih (Diskriminasi) e. Menghormati HAM



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan utk memperagakan Penerimaan tamu sesuai dengan skenario.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Mini Lecture Penugasan Diskusi Role Play



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Peserta didik ditunjuk sebagai : 1) 1 Orang pelapor pertama 2) 2 Orang pelapor ke dua 3) 2 Orang sebagai pengamat 4) 3 Orang sebagai anggota polri yang membantu tamu



b.



Tutor memberikan penjelasan tugas dan peran masing-masing



c.



Peserta didik memperagakan penerimaan 144



tentang



tamu sesuai dengan skenario yang ada. d.



Setelah peragaan selesai Tutor menggali learning point.



e.



Tutor menggali pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. Flip chart KAPAN LATIHAN b. White board c. Spidol



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



relevansi



dalam



: Peserta didik pasif : -



Perlunya dalam menerima tamu bersikap familiar dengan mengedepan senyum sapa salam (3 S) Perlunya dalam pelaksanaan, tamu mempunyai Sopan, santun dan simpatik Perlunya dalam menerima tamu tidak boleh pilih Kasih /Diskriminasi Perlunya dalam menerima tamu menjungjung tinggi HAM Perlunya dalam penerimaan menunjukkan pelayanan yang prima



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai anggota polri dalam menerima tamu harus bersikap familiar, beretika dan menjunjung tinggi HAM sehingga dalam pelaksanan tugas dapat berhasil dng maksimal.



12. LAIN-LAIN



: Etika dipandang dari beberapa sudut pandang.



145



ETIKA DITINJAU DARI BEBERAPA SUDUT PANDANG



SIKAP & PERILAKU



PILIHAN/KEWAJIBAN



PATOKAN 2



MORAL



DSB



INDIVIDU



BENAR/SALAH



KELOMPOK



BAIK/BURUK



PROFESI



146



SKENARIO MENERIMA TAMU/LAPORAN/PENGADUAN ETIKA PELAYANAN MASYARAKAT



Pada hari Selasa tanggal 14 Maret 2017 pukul 08.00 Wib Kanit Reserse sedang berdiskusi dengan 2 orang anggotannya. Datang seorang warga masyarakat bernama JONO hendak melapor bahwa yang bersangkutan baru saja dianiaya oleh seseorang yang bernama ALEK dengan sebatang kayu yang mengakibatkan muka memar pada bagian pipi kanan dan luka pada pergelangan tangan kirinya. Sdr JONO pada saat itu mengenakan sepatu, celana panjang, kaos oblong dan rambut acak-acakan. Kanit Serse dan kedua anggotanya menerima dan menanggapi sdr JONO dengan sikap ogah-ogahan, cuek dan suasana ruangan nampak dingin. Tidak lama kemudian ( sdr JONO belum selesai menyampaikan masalahnya), tiba-tiba datang seseorang bernama TOMMY yang berpakaian rapi dan mewah dengan membawa bingkisan. Setelah tiba diruang Kanit Serse, sdr TOMMY langsung menjabat tangan Kanit Serse dan kedua anggotanya sembari memberikan bingkisan yang dibawanya kepada Kanit Serse. Dalam sekejap suasana ruangan Kanit Serse menjadi meriah. Dengan muka cerah dan penuh semangat Kanit serse dan kedua anggotanya menanyakan identitas, keperluan dan bahkan menawarkan bantuan kepada sdr TOMMY. Sdr TOMMY menjawab bahwa dirinya telah kehilangan sebuah Mobil Suzuki APV pada hari Sabtu tanggal 11 Maret 2017 sekitar pukul 03.00 Wib dirumahnya Jl Bhayangkara No 166 Sukabumi. Tanpa basa basi Kanit Serse dan kedua anggotanya mengajak sdr TOMMY keluar dari ruangan dan mengarahkan sdr TOMMY keruang SPK. Sedangkan kehadiran sdr JONO ditinggal sendirian diruang tersebut.



147



DESAIN PELATIHAN N0.30 CONFLICT IN PERCEPTION PERBEDAAN PERSEPSI 1.



NAMA LATIHAN



: Perbedaan Persepsi



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : a. Menyadari adanya perbedaan persepsi dari setiap individu. b. Mampu menyamakan persepsi.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan mengamati gambar yang ditunjukkan oleh Tutor menurut persepsi masing-masing.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Conflict In Perception dan menggali pengertian tersebut.



b.



Tutor menunjukkan sebuah gambar selama 3 menit dan masing-masing peserta didik dipersilahkan untuk mengartikan makna gambar tersebut menurut persepsi peserta didik masing-masing.



c.



Setelah waktu habis, tutor menanyakan persepsi masing-masing dan menulisnya di Flip chart.



d.



Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok terdiri dari 3 – 4 orang.



e.



Tutor menunjukan lagi sebuah gambar kepada masing-masing kelompok dan mendiskusikan makna gambar tersebut 148



Diskusi Presentasi Penugasan



waktu diskusi selama 5 menit. f.



g. h. 8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Setelah diskusi kelompok selesai Tutor mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya di Flip chart. Tutor menggali learning point. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dlm



Flip chart White board Spidol Gambar



: Peserta didik pernah melihat gambar tersebut. :



-



Perlunya disadari bahwa persepsi seseorang tidak sama untuk memandang suatu objek yang sama Perlunya disadari bahwa perbedaan persepsi merupakan hal yang wajar Perlunya menyadari bahwa persepsi dari masing-masing orang ada yang sama dan yang berbeda Perlunya memahami bahwa perbedaan persepsi bisa untuk kemajuan Perlunya menyadari bahwa Latar belakang seseorang sangat mempengaruhi persepsi suatu objek Perlunya meminimalisir persepsi agar tidak terjadi konflik / pertengkaran



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) perlu memahami bahwa perbedaan persepsi setiap anggota bisa membawa kemajuan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



149



PERBEDAAN PERSEPSI 1.



Pengertian



a.



Pengertian perbedaan persepsi, secara harfiah dari kata-kata tersebut menurut Kamus besar Bahasa Indonesia ialah : 1) 2)



b.



2.



Perbedaan diartikan sebagai Beda, selisih antara benda yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Persepsi, ialah pandangan suatu pendapat seseorang terhadap sesuatu.



Dengan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan Perbedaan Persepsi disini, dapat diartikan sebagai : Adanya selisih atau pertentangan pandangan atau pendapat antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, atau kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.



Uraian a.



Kita menyadari, bahwa masing-masing orang atau kelompok dalam melihat sesuatu hal (baik obyek peristiwa atau kejadian), tidak selalu sama, sehingga mungkinkan untuk adanya perbedaan pandangan atau pendapat terhadap objek peristiwa / kejadian tersebut cukup besar.



b.



Untuk meningkatkan keterampilan seseorang, atau kelompok dalam mengetahui perbedaan / pendapat pandangan ini diperlukan adanya latihan-latihan, agar yang bersangkutan mampu untuk : 1)



Mengetahui dan menyadari betul, bahwa persepsi atau pandangan / pendapat seseorang ataupun kelompok terhadap suatu obyek, peristiwa / kejadian ataupun masalah tidaklah selalu sama.



2)



Mengetahui dan menyadari, bahwa perbedaan persepsi atau pandangan / pendapat tersebut merupakan hal yang wajar, terjadi pada setiap diri manusia, baik sebagai perorangan ataupun kelompok.



3)



Dengan menyadari hal tersebut di atas, yang bersangkutan akhirnya mampu untuk mengetahui jalan keluar. Bagaimana 150



caranya untuk menyamakan persepsi atau pandangan / pendapat yang berbeda tersebut.



c.



Macam-macam konflik dijelaskan bahwa konflik yang terjadi itu dapat bermacam-macam, antara lain sebagai berikut : 1) 2)



3) d.



Konflik ataupun pertentangan yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik ataupun pertentangan yang terjadi antara individu ataupun kelompok dapat berupa : (a) Individu dengan individu. (b) Individu dengan kelompok. (c) Kelompok dengan kelompok. Konflik ataupun pertentangan yang terjadi antara individu ataupun kelompok dengan lingkungannya.



Beberapa hal yang perlu diperhatikan 1)



Persepsi ataupun pandangan / pendapat seseorang, kelompok terhadap obyek, peristiwa / kejadian, masalah itu tidaklah sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan : (a) Latar belakang pendidikan dan pengetahuan. (b) Kemampuan. (c) Profesi. (d) Status, jabatan, tingkat hidup dan sebagainya. (e) Usia dan pengalaman. (f) Motivasi. (g) Latar belakang keluarga (h) Kemauan (Interest). (i) Ide



2)



Setelah kita menyadari hal tersebut perlu diketahui cara atau jalan untuk menyamakan persepsi ataupun pandangan tersebut, melalui tanggung jawab (Checking Understanding), sebagai upaya untuk mencari kejelasan dari masalah tersebut.



151



Gambar 1



152



Gambar 2



153



Gambar 3



154



Gambar 4



155



Gambar 5



156



Gambar 6



157



Gambar 7



158



DESAIN PELATIHAN NO.31 PERCEPTION AND SELF AWARENESS PERSEPSI DAN KESADARAN DIRI 1.



NAMA LATIHAN



: Dilema Narapidana



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : a. Mengetahui bahaya berpikir dengan menggunakan persepsi sendiri. b. Lebih mendalami keberadaan dan peranannya dalam kelompok. : c. Lebih berperan bagi kepentingan kelompok.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik melaksanakan dengan naskah latihan.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Perception And Self Awareness dan menggali pengertian tersebut.



b.



Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing kelompok, terdiri dari 1 orang pengamat dan 1 orang pemimpin sisanya sebagai anggota.



c.



Kelompok 1 disebut kelompok merah dengan alternatif pilihan A atau B sedangkan kelompok 2 disebut kelompok biru dengan alternatif pilihan X atau Y



d.



Tutor menjelaskan permainan sebagai berikut : 1) Masing-masing kelompok ditugaskan 159



tugas



sesuai



Tutorial Diskusi Tanya jawab



melaksanakan diskusi untuk memilih alternatif yang telah ditentukan selama 3 menit. Kegiatan diskusi dilaksanakan dalam 10 ronde permainan. 2) Alternatif dari masing-masing kelompok pada setiap ronde diambil oleh Tutor dan dicatat di Flip chart atau White board dengan ketentuan sbb : -



AX = Kedua kelompok = + 3 AY = Nilai kelompok merah = - 6 Nilai kelompok biru = + 6 BX = Nilai kelompok merah + 6 Nilai kelompok biru = - 6 BY = Nilai kedua kelompok = - 3



3) Pada ronde V hasil masing-masing kelompok dikuadratkan dan pada ronde ke IV, VIII, IX dilaksanakan negosiasi. Pada setiap ronde Tutor menjumlah nilai masing-masing kelompok. e.



Tutor memimpin dan mengendalikan jalannya latihan serta melakukan pengamatan dan penilaian.



f.



Setelah 10 ronde permainan selesai, Tutor memerintahkan agar semua peserta didik kembali duduk ke tempat masing-masing.



g.



Tutor menanyakan pada masing-masing pengamat tentang hasil pengamatannya, demikian juga tanggapan dari para pelaksana tentang perasaannya.



h.



Tutor menggali learning point dari hasil diskusi.



i.



Tutor menggali relevansi dalam latihan.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Flip chart Kertas Flip chart White board Spidol



: Keterbatasan waktu. : -



Perlunya bekerjasama antar kelompok Perlunya menyamakan persepsi untuk mencapai tujuan 160



-



Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya



kebersamaan dalam kelompok kesadaran individu dlm kelompok koordinasi berfikir analisis yang tajam berpikir kreatif



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) perlu bekerjasama dalam kelompok sehingga pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



161



NASKAH LATIHAN DILEMA PARA NARAPIDANA Introduksi : Latihan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa persaingan, curiga dan prasangka serta pertentangan. Para pemain juga akan memperoleh pengalaman tentang pengaruh ketidakpastian dan mengambil resiko. Mereka akan menggunakan orang People skill dalam group kecil, dan keterampilan dalam negosiasi dengan group lain, tujuannya tidak jelas. Kedua kelompok tersebut tidak dibolehkan untuk berkomunikasi satu sama lainnya kecuali pada bagian-bagian khusus pada bagian latihan tersebut. Suatu keputusan dari kelompok merah oleh karenanya dibuat dalam ketidaktahuan tentang apa yang diputuskan oleh kelompok biru, tetapi keadaan itulah yang akan menentukan jumlah angka perolehan (score) dari kedua kelompok tersebut, mereka berada dalam keadaan yang sama sebagaimana Pidana yang interogasi secara terpisah. Anda sebagai Tutor harus sangat berhati-hati dengan tidak menyebutkan adanya persaingan antara kedua kelompok pemain dan anda dianjurkan tidak menggunakan kata-kata “ TIM “ pemenang kecuali selama memberi Briefing kepada mereka. Sangat berhati-hati dalam Debriefing sangat diperlukan, dengan menggunakan keterampilan memberikan umpan balik yang anda miliki dan juga keterampilan dalam mengadakan pengamatannya.



Instruksi : Bagilah peserta kedalam dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Para kelompok pemain tersebut dibagi dalam kelompok merah dan kelompok biru. Berikan penjelasan kepada mereka secara bersama-sama dengan mengatakan bahwa mereka akan mengerjakan tugas masing-masing kelompok dalam 10 ronde permainan. Tugas untuk kelompok merah adalah memilih antara huruf A dan B . Tugas kelompok biru adalah memilih huruf antara X dan Y . Mereka tidak boleh berkomunikasi antar group kecuali pada ronde 4, 9 dan 10. untuk masing-masing ronde mereka mempunyai waktu 3 162



menit untuk membuat pilihannya. Anda sebagai fasilitator segera mengunjungi tiap kelompok untuk mendapatkan pilihan mereka dalam secarik kertas.



Terdapat 4 macam kemungkinan dan kelompok akan mendapat angka perolehan sebagai berikut : Angka Perolehan 1. 2.



AX AY



3.



BX



4.



BY



: Kedua kelompok mendapat angka + 3 : Kelompok merah mendapat angka – 6 Kelompok biru mendapat angaka + 6 : Kelompok merah mendapat angka + 6 Kelompok biru mendapat angka – 6 : Kedua kelompok mendapat angka – 3



RONDE



KELOMPOK MERAH PILIHAN



SCORE



163



KELOMPOK BIRU PILIHAN



SCORE



Contoh salah satu jawaban : PRISONEK’S



RONDE



DILEMA



KELOMPOK MERAH



KELOMPOK BIRU



PILIHAN



SCORE



PILIHAN



SCORE



1



B



-3



Y



-3



2



B



-6



Y



-6



3



B



-9



Y



-9



4



B



-15



Y



-15



5



B



-18



Y



-18



6



B



-21



Y



-21



7



B



-24



Y



-24



8



B



-27



Y



-27



9



B



36



Y



36



10



B



-45



Y



-45



164



DESAIN PELATIHAN NO.32 DELEGATION SKILL - 1 KETERAMPILAN MENDELEGASIKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Pendelegasian



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar peserta didik dapat : a. Menentukan tugas / wewenang yang dapat dan tidak dapat didelegasikan. b. Memahami mengapa perlu mendelegasikan c. Mengetahui apa yang akan dilakukan sewaktu akan mendelegasikan. d. Mengetahui bagaimana cara mendelegasikan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta mendiskusikan :



6.



METODE LATIHAN



: a. b.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: Tahap I a. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari 3 - 5 orang. b. Tutor menjelaskan tugas latihan dan cek pengertian. c. Selanjutnya peserta didik melaksanakan diskusi selama 10 - 15 menit. Setelah selesai Tutor meminta



a. b. c. d. e. f.



Pengertian delegasi. Mengapa perlu pendelegasian. Bagaimana cara mendelegasikan. Apa yang tidak dapat di delegasikan. Apa yang dapat di delegasikan. Peserta didik ditugaskan sebagai delegator yang melaksanakan pendelegasian tugas kepada delegate. Ceramah Diskusi



165



perwakilan kelompok untuk menuliskan hasilnya pada Flift chart. d. Masing-masing kelompok menjelaskan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lain secara bergantian. Tahap II a. Tutor menunjuk dua orang peserta didik berperan sebagai delegator dan delegate. selanjutnya Tutor menjelaskan tugas masing-masing. b. Peragaan delegator dan delegate dilaksanakan selama 5 menit sementara peserta yang lain sebagai pengamat. c. Setelah peragaan selesai Tutor menggali perasaan pelaksana baik delegator maupun delegate. d. Tutor menanyakan hasil pengamatan peserta didik lainnya. e. Tutor menggali learning point. f. Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas. 8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



Keterbatasan waktu



: -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



Flip chart Kertas Flip chart Spidol



Perlunya memahami tugas yang dapat didelegasikan Perlunya memahami pendelegasian untuk meningkatkan kemampuan anggota Perlunya mengetahui tugas / wewenang yang dapat didelegasikan Perlunya mengetahui tugas / wewenang yang tidak dapat delegasikan Perlunya pendelegasian untuk kelancaran tugas Mendelegasikan tugas perlu memilih anggota yang tepat Perlunya mengetahui bahwa beberapa pekerjaan tidak dapat dilakukan oleh pemimpin dalam waktu yang bersamaan



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mampu mendelegasikan tugas kepada 166



bawahannya sehingga dalam melaksanakan tugas bisa berhasil dengan maksimal. 12. LAIN-LAIN a.



:



Pengertian Delegasi : Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tugas kepada bawahan untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang di berikan oleh atasan.



b.



Mengapa perlu Pendelegasian : 1) 2) 3)



c.



Bagaimana cara mendelegasikan : 1) 2) 3) 4) 5)



d.



Menjelaskan secara rinci tugas yang anda delegasikan. Menjelaskan tujuan dari pada pendelegasian. Tegaskan bahwa anggota harus melaksanakan tugas dng baik. Tetapkan keputusan yang dapat diambil oleh bawahan sehingga tidak perlu menghubungi anda lagi. Monitor agar tidak terjadi penyimpangan terhadap delegasi yang diberikan.



Yang tidak dapat didelegasikan : 1) 2) 3) 4)



e.



Tidak seluruhnya pekerjaan dapat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Membantu mencapai tugas secara efektif. Orang tidak dapat mengerjakan sendiri semua tugas.



Tugas-tugas religius / ritual. Tugas yang bersifat rahasia. Masalah personil yang spesifik. Menghadapi krisis.



Yang dapat didelegasikan : 1) 2) 3) 4) 5) 6)



f.



Tugas-tugas Tugas-tugas Tugas-tugas Tugas-tugas Tugas-tugas Tugas-tugas



rutin tertentu (kebutuhan) sepele khusus kecil Pilot project



Yang kita lakukan kalau kita mendelegasikan 1) 2)



Pilih anggota yang tepat dan persiapkan. Berikan kewenangan terbatas. 167



3) 4)



Berikan tanggung jawab untuk mencapai hasil. Sepakati tujuan dari pendelegasian



PENDELEGASIAN 1.



Pengertian Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tugas kepada bawahan untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang di berikan oleh atasan.



2.



3.



Dua Konsep dalam pendelegasian a.



Tanggung jawab : Anda meneruskannya, tetapi anda tidak dibebaskan dari tanggung jawab terakhir. Oleh karena itu kita perlu : 1) Menyepakati tujuan dengan bawahan. 2) Sepakat untuk memonitor mekanisme. 3) Tegaskan bahwa bawahan harus menyelesaikan tugas sebaik-baiknya.



b.



Wewenang : Sumber daya yang anda sediakan untuk bawahan anda. Pendelegasian harus memperhatikan ini tetapi tidak semata-mata memusatkan pada hal ini. Keberhasilan anda sebagai pendelegasian dinilai sejauh mana anda mendelegasikan tetapi dari hasil yang anda capai melalui pendelegasian.



Perilaku untuk menjadi Pendelegasi a.



Sikap : 1) Keinginan untuk menjadi manajer. 2) Keinginan untuk menjadi seorang yang dapat (pencapaian tujuan berorientasi kepada tujuan bukan pada struktur). 3) Pandangan tentang bawahan. Pendelegasian yang efektif memandang bawahan sebagai sumber untuk mencapai hasil. Oleh karenanya, mereka membantu bawahan untuk mengembangkan diri. Manajer yang birokrat atau hanya membalik-balik kertas, kurang mempunyai sikap yang menghasilkan pendelegasian yang efektif.



b.



Kebiasaan : 168



c.



Mengetahui cara mendelegasikan tidak menjadikan anda pendelegasi yang baik. Satu-satunya jalan ialah melaksanakan pendelegasian. Kebiasaan lama adalah enak dan tentram. Kebiasaan baru menantang kita dan hanya dapat berkembang melalui usaha. Teknik : Dapat saja mempelajari teknik. Manajer yang baik mendelegasikan tidak lahir begitu saja. Mereka dapat dikembangkan. Pendelegasian meminta anda melangkah mundur dan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk bekerja. Ini berarti anda memindahkan sebagian wewenang untuk memutuskan kepada orang lain. Pendelegasian adalah teknik yang paling penting dibidang pendelegasian. Pendelegasian memberikan keyakinan kepada pendelegasian untuk menyerahkan pelaksanaan kepada bawahan mereka.



4.



Apa yang harus anda delegasikan Kita sering diberitahu ”Kuburan itu penuh dengan orang-orang yang sangat diperlukan”. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa Institusi tidak akan berhenti berfungsi kalau kita sakit, kita dapat digantikan. Untuk itu bermanfaat bagi kita untuk dengan cermat memeriksa segala sesuatu yang kita lakukan dalam satu bulan, membayanglan kalau kita keluar dalam waktu singkat dan menanyakan pertanyaan berikut ini kepada diri kita sendiri : a. b. c.



Siapa dari bawahan kita dapat memangku jabatan ? Wewenang dan persiapan apa yang diperlukan orang itu ? Seberapa baik ia mengerjakan tugas itu ?



Kalau anda sudah lakukan ini, adalah bermanfaat untuk meninjau tugastugas yang dapat ditangani oleh seseorang bawahan dengan persiapan yang minimal dan bertanya, ”Mengapa saya tidak mendelegasikan tugas itu sekarang ?” 5.



Tugas-tugas yang dapat didelegasikan a.



Rutin Anda tahu permasalahan yang dihadapi (karena anda telah mengerjakannya sendiri) sehingga anda menyelesaikannya dengan cara yang telah teruji dengan baik.



b.



Kebutuhan Tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan. Anda dapat mudah menjelaskan tugas-tugas semacam itu kepada seseorang bawahan. Hal ini mungkin menyangkut keputusan, tetapi biasanya kurang 169



membutuhkan perlindungan manajerial (oleh karenanya tugastugas yang menyangkut kebijakan lebih sulit didelegasikan).



6.



c.



Hal-hal yang sepele Menyelesaikan seluk beluk yg kecil secara praktis menyenangkan. Mudah, memberikan hasil yang tampak dan segera (walaupun kecil) dan melibatkan kegiatan kita merasa melakukan sesuatu. Oleh karenanya merupakan sasaran utama pendelegasian, tugas itu memerlukan waktu. Jarang meminta skill manajerial, memberikan kesempatan bawahan berlatih menjalankan wewenang dan mengambil keputusan dimana akibatnya tidak terlalu penting. (namun catat bahwa anda bertanya dulu apakah tugas itu harus dijalankan semua kalau tidak dihapuskan).



d.



Tugas tugas khusus Adalah wajar untuk mendelegasikan tugas-tugas yang sangat khusus kepada seseorang yang terlatih untuk menanganinya. Kalau ada kesalahan / kekurangan tentag listrik kita panggil ahli listrik. Jadi kalau orang lain memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas, brief mereka dengan kriteria yang anda inginkan untuk diikuti.



e.



Tugas-tugas kecil (sehari-hari) Tugas ini dapat masuk ke jenis tugas lainnya, tugas ini ditandai khususnya oleh kenyataan bahwa kita rasakan tugas ini membosankan. Tugas ini tidak diberikan lingkup untuk kreativitas, untuk mempengaruhi arah perjalanan institusi. Singkirkan dengan mendelegasikan. Sebagai manajer merasa bersalah dengan meneruskan pekerjaan yang membosankan semacam itu kepada bawahan. Jangan anda tidak akan mampu menahan tugas-tugas itu untuk anda lakukan sendiri.



f.



Pilot projek Ini adalah latihan yang kita pertahankan karena ini sesuatu yang telah selalu kita laksanakan, karena sesuatu yang baru kita mulai atau karena merupakan sesuatu yang mewakili bidang keahlIan yang terdahulu. Ini sering menguras energi yang kita perlukan untuk tugas-tugas manajerial lainnya.



Tugas-tugas yang tidak didapatkan



170



Selagi tak ada daftar yang mudah, tetapi, untuk tugas-tugas yang harus kita hindari untuk didelegasikan, penggolongan berikut ini dapat merupakan checklist yang bermanfaat : a. b. c. d.



7.



Tugas yang harus dilaksanakan karena kedudukan anda. Kita jarang mendelegasikan masalah-masalah disiplin, penilaian terhadap anggota, pemberian penghargaan atau pendelegasian itu sendiri. Sementara perencanaan yang bagus seharusnya mengurangi krisis, tetapi keadaan darurat tetap timbul. Mendelegasikan penanganannya berarti memasukan banyak ketidakpastian. Memelihara kerahasiaan dari informasi yang bersifat rahasia adalah tanggung jawab yang sangat penting untuk setiap manajer. Masalah-masalah seperti masalah pribadi staf, gaji, rahasia pendidikan dsb. Semua termasuk golongan ini.



Memilih bawahan Kita tahu apa yang perlu dan ingin didelegasikan, kita tidak dapat mendelegasikan tugas kepada sembarang orang. Kita harus dengan hatihati memilih bawahan yang tepat untuk tugas itu. Ini berarti harus mempertimbangkan beberapa faktor : a.



Tujuan apa yang ingin saya capai dengan mendelegasikan ? Apakah saya ingin mencapai hasil langsung atau mungkin mengembangkan bawahan saya atau bahkan menguji dia dalam situasi tertentu ? Jawaban pertanyaan itu mempengaruhi pilihan kita. Beban tugas saat ini. Seseorang mungkin mempunyai banyak tugas untuk dilaksanakan pada saat ini sehingga tidak mungkin baginya melaksanakan lebih dari itu.



b.



Keterampilan yang dibutuhkan. Peninjauan terhadap keterampilan yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan memuaskan, akan mempersempit pilihan.



c.



Pendapat yang bebas Kadang-kadang bermanfaat untuk mendapat informasi dari sumber lain.



d.



Kualitas Pribadi Sifat-sifat kepribadian dan kemampuan yang menonjol dari masing-masing bawahan akan membantu kita menjatuhkan pilihan.



e.



Faktor-faktor organisasi Sejumlah faktor seperti kebutuhan untuk mengembangkan orangorang tertentu dengan menonjolkan mereka dalam jenis pengalaman tertentu harus dipertimbangkan. 171



8.



Ciri-ciri Pendelegasian yang baik a.



b.



c.



Waktu untuk perencanaan Leader / Manajer tidak hanya dapat menjadwalkan tugas ini, tetapi harus mempunyai waktu untuk menetapkan tujuan, prioritas, mempertimbangkan hambatan, membekali metode untuk mencapai hasil dan untuk melihat kedepan. Efektivitas Institusi meningkat Keputusan adalah Perishable Commodities (barang dagangan yang mudah rusak) pada saat perintah dicetuskan keatas atau kebawah melalui seluruh yang wajar situasi mungkin telah berubah dan keputusan itu sudah tidak cocok lagi. Dengan mendelegasikan kita dapat menjamin bahwa keputusan yang paling cocok dengan situasi adalah keputusan yang diambil oleh mereka yang paling menyentuh situasi pada saat keputusan itu harus dibuat. -



Keluwesan Karena orang memiliki pedoman yang jelas tentang wewenang dan tanggung jawabnya mereka mempunyai lingkup yang lebih besar untuk keluwesan didalam tugas mereka.



-



Kepuasan terhadap pekerjaan meningkat Staf mempunyai kesempatan untuk menyatakan dirinya, menunjukkan kreativitasnya, mereka dipercaya dengan pengambilan keputusan.



-



Staf berkembang Pendelegasian akan tanggung jawab dan wewenang yang meningkat adalah cara terbaik untuk mengembangkan staf. 90% dari pengembangan manusia terjadi dalam suasana kerja bukan karena kursus.



-



Waktu untuk berekreasi Leader / Manajer hanya sedikit menggunakan waktunya untuk hal-hal yang kecil dan dapat membayangkan alternatif, pandangan-pandangan baru untuk pengembangan.



Penilaian terhadap potensi meningkat Pendelegasian sering memberikan petunjuk akan kelebihan dan kekurangan seseorang yang mungkin tidak jelas.



172



DESAIN PELATIHAN NO.33 DELEGATION SKILL - 2 KETERAMPILAN MENDELEGASIKAN 1.



NAMA LATIHAN



: Tugas-Tugas Kapolsek



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Peserta didik agar mampu : a. Memilih orang yang tepat dalam mendelegasikan. b. Menjelaskan secara tuntas dan rinci tugastugas yang akan didelegasikan. c. Bertanggung jawab terhadap tugas yang didelegasikan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik berperan sebagai seorang Kapolsek menghadapi tugas yang cukup padat pada hari ini didalam waktu yang hampir bersamaan (terlampir)



6.



METODE LATIHAN



: Tutorial



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menjelaskan tugas latihan kepada peserta didik dan cek pengertian.



b.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 (enam) orang pelaksana dan 2 (dua) orang pengamat dengan tugas sbb : 1) 1 (satu) Kapolsek 2) 1 (satu) Kanit Sabhara / Patroli 3) 1 (satu) Kanit Reskrim 4) 1 (satu) Kanit Bimmas 5) 1 (satu) Bapulbaket 173



6) 7)



c.



Tutor memanggil menjelaskan tugasnya.



d.



Tutor memanggil pemeran Kapolsek dan menjelaskan tugas-tugasnya.



e.



Apabila Kapolsek telah paham tugasnya latihan dimulai selama 15 menit.



f.



Waktu latihan habis, Tutor menghentikan latihan dan mempersilahkan pengamat untuk menyampaikan hasil pengamatannya



g.



Tutor menggali learning point.



h.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



1 (satu) Ka Taud 2 (dua) Pengamat pengamat



dan



Flip chart Spidol Naskah latihan



: Peserta didik kurang serius :



-



Perlunya memilih orang yang tepat untuk diberi delegasi Perlunya pendelegasian disampaikan dengan penjelasan yang rinci Perlunya laporan dari hasil kegiatan pendelegasian Perlunya bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang didelegasikan



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



: Skenario latihan



Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mampu memilih anggota yang akan diberi pendelegasian agar dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



174



SKENARIO LATIHAN DELEGATION SKILL Seorang Kapolsek dalam melaksanakan tugas sehari-harinya selalu dihadapi dengan tugas yang cukup padat sehingga perlu mengambil inisiatif, tugas mana yang harus diprioritaskan dalam pencapaian keberhasilan tugasnya. Pada pelaksanaan tugas hari ini Kapolsek menghadapi tugas yang padat dalam waktu hampir bersamaan, sehingga diperlukan adanya pendelegasian tugas kepada para Kanit yang ada dalam jajarannya. Adapun tugas pada hari ini : 1.



Menghadiri undangan rapat Pengamanan Natal dan Tahun Baru yang diselenggarakan oleh Garnisun pukul 10.00 Wib



2.



Diminta menjadi Irup Upacara bendera bulanan di Kecamatan pukul 08.00 Wib.



3.



Terjadi pembunuhan terhadap orang asing dengan korban meninggal dunia pukul 07.30 Wib.



4.



Diperintahkan menghadap Kapolres pada kesempatan pertama pukul 08.00 Wib.



175



DESAIN PELATIHAN N0.34 PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) 1.



NAMA LATIHAN



: Berfikir kreatif



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Mengeluarkan / mengumpulkan pendapat / ide sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relative singkat. b. Menghargai pendapat / ide orang lain.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan utk menyebutkan kegunaan dari Paper clip dan Ikat pinggang, serta cara-cara memajukan / mengembangkan sesuatu /sebuah Super market.



6.



METODE LATIHAN



: a. b.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: f.



Diskusi Simulasi Tahap I



1) Perlihatkan kepada peserta didik sebuah : Paper Clip dan tugaskan untuk menuliskan kegunaannya pada kertas masing-masing dalam waktu 3 menit. 2) Tanyakan kepada masing-masing peserta berikan kesempatan untuk menyampaikan dan menuliskannya pada Flip chart / White board, dimulai dari peserta yang paling sedikit menuliskan kegunaan benda tsb. 3) Berikan waktu selama 2 menit kepada para Peserta untuk berfikir kembali, guna menemukan ide-ide baru tentang kegunaan 176



benda tersebut. Setelah itu berikan kesempatan kembali untuk menyampaikan dan menuliskannya sebagai tambahan terhadap apa yang telah didapat sebelumnya. 4) Selesai melaksanakan latihan (Brain Storming) tutor menggali pelajaran yang dapat ditarik dari latihan ini. g. Tahap II Ulangi sesuai ketentuan pada dengan memperlihatkan benda Pinggang h.



Tahap



tahap I : Ikat



III



Ulangi sesuai ketentuan pada tahap I dan tahap II dengan mengajukan pertanyaan : Bagaimana caranya memajukan suatu super market ?



8.



9.



d.



Setelah selesai latihan tahap menggali learning point



e.



Tutor menggali pelaksanaan.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. KAPAN LATIHAN c. d. e. HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: :



III,



relevansi



Tutor dalam



Flip chart White board Spidol Paper clip Ikat pinggang



Peserta pasif -



Perlunya menyadari bahwa ide orang lain dapat memberikan masukan / sumbangan untuk mendapatkan ide baru Perlunya menyadari bahwa ide yang kurang berbobot dapat dikembangkan menjadi ide yang berbobot Perlunya pemberian waktu kpd seseorang untuk mengungkapkan ide barunya Perlunya disadari bahwa evaluasi seketika terhadap ide seseorang yg menyampaikan cenderung akan mematikan idenya lebih lanjut 177



-



-



Perlunya memberikan kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa terikat pada situasi dan kondisi tertentu dalam memecahkan masalah Perlunya disadari bahwa rasa takut salah, kecenderungan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, akan mematikan / menghambat kreatifitas



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus dpt berfikir secara kreatif.



12. LAIN-LAIN



: Setelah selesai latihan ini Tutor melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan diskusi, berupa pertanyaan tentang perbedaan antara Symptoms (gejala) dan Main Problem (masalah utama)



178



DESAIN PELATIHAN NO.35 SUPERVISION SKILL - 1 KETERAMPILAN SUPERVISI 1.



NAMA LATIHAN



: Supervisi



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar : a. Mampu memahami tugas. b. Mampu merencanakan kegiatan. c. Mampu mengevaluasi tugas. d. Mampu mengarahkan anggota. e. Mampu mengendalikan tugas. f. Mampu menjabarkan tugas



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



6.



7.



TUGAS DALAM LATIHAN



METODE LATIHAN



PELAKSANAAN LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan pengertian supervisi, wasrik, perbedaan supervisi dan wasrik, manfaat supervisi, mengapa perlu supervisi dan sebutkan langkah-langkah supervisi. : a. b.



Praktek Diskusi dalam ruang



: a.



Tutor menuliskan judul latihan di Flip chart dan menyamakan persepsi tentang pengertian Supervision Skill tersebut.



b.



Tutor membagi peserta didik menjadi 3 atau 4 kelompok untuk mendiskusikan tugas dalam latihan selama 20 menit.



c.



Setelah selesai diskusi tutor meminta masing-masing kelompok memaparkan 179



hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lainnya maksimal 10 menit termasuk tanggapan. d.



Tutor menggali materi Supervisi.



e.



Tutor menggali learning point.



f.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



8.



PERALATAN/PERLEN G- KAPAN LATIHAN



: a. b. c.



Flip chart Spidol Ruangan



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Peserta kurang serius Keterbatasan waktu



PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya persiapan diri dan materi Perlunya keberanian dan ketegasan untuk menegur Perlunya menyadari bahwa Supervisi adalah pengawasan dan pengendalian. Perlunya mengetahui bahwa Supervisi tidak sama dengan Wasrik



10.



-



11.



12.



RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



LAIN-LAIN



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas supervisi harus berani menegur secara langsung demi kebaikan dalam pelaksanaan tugas, baik di staf maupun di lapangan kepada anggota sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal : -



180



SUPERVISI 1.



Pengertian Supervisi : - To Supervise - Supervisor - Supervisi - Super - Visi



: : : : :



Mengawasi Pejabat Kegiatan Lebih / Mengawasi Lihat



Pengertian Supervisi adalah : Suatu kegiatan pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh supervisor terhadap anak buah pada suatu kegiatan tertentu yang sedang dilaksanakan guna mendapatkan informasi yang akurat untuk menghindari kesalahan untuk diperbaharui. 2.



Uraian Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan agar kondisi kegiatan / pekerjaan yang di supervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata mata kesalahannya) untuk dapat diberi tahu bagian mana yang perlu diperbaiki a.



Wasrik adalah : Suatu kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh Tim untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan tugas yang telah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh aturan organisasi yang berlaku.



b.



Perbedaan Supervisi dengan Wasrik Supervisi



Wasrik



181



-



Dilaksanakan setiap saat Tidak terbentuk tim yang lengkap



-



Dilaksanakan secara berkala Dibentuk tim lengkap



c.



Manfaat Supervisi adalah : Untuk memberikan koreksi secara langsung pada bawahan tentang penyimpangan yang dilakukan bawahannya.



d.



Mengapa perlu Supervisi : Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan pimpinan yang telah dilaksanakan oleh anggota.



e.



Langkah-langkah dalam melaksanakaan kegiatan Supervisi sbb : 1) 2) 3) 4) 5)



Pahami tugas Pahami materi Briefing Monitoring Debrief



(Lihat tugas Supervisor di TAA)



182



DESAIN PELATIHAN NO.36 SUPERVISION SKILL - 2 KETERAMPILAN SUPERVISI 1.



NAMA LATIHAN



: Pemeriksaan Gampol



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar : a. Mampu memahami tugas. b. Berani menegur & mengarahkan anggota c. Mengendalikan tugas.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk memperagakan serah terima penjagaan di Polsek.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Ceramah Diskusi Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul latihan Supervision Skill dan menanyakan kepada beberapa peserta didik arti dari Supervision Skill, kemudian dituliskan pada Flip chart.



b.



Tutor membagi 2 (Dua) kelompok.



c.



Tutor membagi tugas pada peserta didik : - 1 orang sebagai Kapolsek / Supervisor. - 1 orang sebagai Kanit Patroli. - 1 orang sebagai Pengamat Kapolsek. - 1 orang sebagai Dan Jaga lama. - 1 orang sebagai Dan Jaga baru. - 10 orang sebagai Anggota Jaga lama 183



dan Jaga baru.



8.



9.



d.



Selanjutnya peserta didik melaksanakan peragaan selama 15 menit.



e.



Setelah peragaan selesai tutor menanyakan perasaan masing-masing peserta didik dan pengamat membacakan/memaparkan hasil pengamatannya.



f.



Tutor menggali learning point.



g.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. KAPAN LATIHAN c. HAMBATAN DALAM LATIHAN



Flip chart White board Spidol



: Peserta didik kurang serius



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya memahami tugas Perlunya merencakan kegiatan Perlunya memberikan motivasi Perlunya pengawasan dan pengendalian Perlunya melaksanakan supervisi secara berkelanjutan



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan Supervisi hendaknya memahami tugas dan bisa memberikan motivasi terhadap anggotanya, sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



184



DESAIN PELATIHAN NO.37 COUNSELLING - 1 KONSELING 1.



NAMA LATIHAN



: Counselling (Konseling)



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu meng explor : a. Pengertian Counselling. b. Manfaat Counselling. c. Langkah-langkah yang diambil oleh Counsellor. d. Keterampilan yang dimiliki seorang Counsellor. e. Sikap Counsellor. f. Tahapan Counsellor.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan : a. Pengertian Counseling. b. Manfaat Counseling. c. Langkah-langkah yang diambil oleh Counselor. d. Keterampilan yang dimiliki seorang Counselor. e. Sikap Counselor. f. Tahapan Counselling.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Diskusi Tutorial Kuliah singkat Peragaan



7.



PELAKSANAAN



: a.



Tutor menulis judul 185



latihan



Counselling



LATIHAN



dan menanyakan kepada peserta apa arti dari Counseling kemudian dituliskan pada Flip chart. b.



Tutor membagi 3 atau 4 kelompok.



c.



Peserta didik diskusi dengan waktu + menit.



d.



Selesai diskusi peserta didik paparan dan ditanggapi oleh kelompok yang lain secara bergantian dengan waktu ± 10 menit.



e.



Selesai paparan Tutor menggali learning point.



f.



Tutor menggali pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



relevansi



20



dalam



Flip chart Kertas Flip chart White board Spidol



: Keterbatasan waktu. : -



Perlunya mengetahui pengertian Counseling Perlunya memahami manfaat Counselling baik individu maupun organisasi Perlunya memahami langkah-langkah yang diambil oleh seorang Counsellor Perlunya memahami keterampilan yang dimiliki oleh seorang Counsellor Perlunya memahami sikap Counsellor Perlunya memahami tahapan Counselling



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dapat mengaplikasikan Cuonselling kepada anggotanya baik yang di staf maupun di lapangan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



186



KONSELING 1.



Pengertian Counselling : -



To counsel Counsellor Counselee Counsellin



: : : :



Memberi nasihat, arahan, petunjuk, bimbingan Orang yang memberikan petunjuk. Orang yang diberi petunjuk. Kegiatan / Proses.



Pengertian Counselling (Konseling) adalah : Suatu kegiatan yang dilaksanakan 2 (dua) orang atau lebih untuk memecahkan suatu masalah dengan mencari jalan keluarnya. 2.



Manfaat Counselling a.



Untuk Individu 1) Kepercayaan diri 2) Mengembangkan Diri



b.



Untuk Organisasi 1) 2) 3)



3.



Langkah-langkah yang diambil oleh seorang Counsellor



a. b. c. d. 4.



Menciptakan suasana yang harmonis Menimbulkan budaya kerja Loyalitas



Memberikan kesempatan / mendorong kepada Counselee untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapi. Bersama-sama menemukan alternatif pemecahan masalah/ Mendukung terhadap alternatif yang dipilih oleh Counselee. Bila diperlukan adakan kontrak baru.



Keterampilan yang dimiliki oleh seorang Counsellor -



Bertanya Mengawasi 187



5.



Counsellor yang baik harus bersikap -



6.



Mendengar Aktif Memberikan Feed back Merefleksi Meringkas Explore, dll



Tanggap Hangat Adanya kasih sayang Santai Terbuka Wawasan luas Memaklumi Sopan Santun Tidak cepat tersinggung Penuh perhatian terhadap permasalahan yg dihadapi Counselee Dapat merasakan yang dirasakan couselee tetapi tidak larut dalam masalah



Tahapan Counselling



Tanyakan : - Bagaimana perasaan anda - Apa yang anda dapat pelajari dari percakapan kita - Kapan kita dapat bertemu lagi



- Ciptakan suasana yang nyaman - Penyatuan harapan - Peran Counsellor yang mengikat keduanya (Confidentiality)



5



1



PERJANJIA N BARU



PERJANJIA N



- Counsellor banyak mendengarkan - Bertanya 2 apabila PENEMUAN kurang jelas MASALAH - Merefleksi



- Alternatif tindakan - Uraian tindakan kegiatan 4 - Penentuan RENGIAT CB 1



3 BEKERJA DALAM MASALAH



188



a. Cek ulang (Redefinisi) - Apa masalahnya - Siapa yang mengetahui masalahnya (kalau perlu)



b. Penjabaran masalah - Ajukan pertanyaan - Meringkas - Refleksi



DESAIN PELATIHAN NO.38 COUNSELLING - 2 KONSELING 1.



NAMA LATIHAN



: Anggota Polisi Bermasalah



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh anggota yang mempunyai masalah pribadi sehingga tidak pernah ke kantor. b. Mengambil langkah-langkah yang perlu untuk membantu memecahkan masalah.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: a. b.



Memecahkan masalah yang dihadapi oleh anggota yang tidak pernah masuk kantor (masalah pribadi). Bagaimana caranya masalah pribadi dapat/ bisa terpecahkan dengan baik.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Peragaan Diskusi Tutorial Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul Counselling dan menanyakan kepada peserta didik apa arti dari Counselling kemudian dituliskan pada Flip chart.



b.



Tutor membagi sindikat dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang : 189



1 (satu) orang berperan sebagai Counsellor 1 (satu) orang berperan sebagai Counselee 1 (satu) orang berperan sebagai pengamat c.



Masing-masing kelompok memperagakan tugas latihan tersebut pada No. b



d.



Waktu latihan / peragaan selama 15 menit



e.



Setelah latihan selesai Tutor menghentikan latihan



f.



Tutor mulai mendengarkan dari pemeran Counsellor dan Counselee serta pengamat tentang jalannya latihan secara bergantian.



g.



Tutor menggali Leaning Point



h.



Tutor menggali relevansi dlm pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



:



a. b.



Peragaan berlarut-larut. Peran Counselee tidak menceritakan masalah yang sebenarnya (tertutup)



-



Perlunya menciptakan suasana yang harmonis Perlunya memahami masalah yang dihadapi oleh Counselee Perlunya menganalisa dan mencari akar permasalahannya Perlunya pola pertanyaan yang efektif Perlunya mengetahui latar belakang Perlunya mengetahui cara mengatasi permasalahan yang dihadapi Perlunya mencari informasi yang akurat yang berkaitan dengan permasalahan Counselee Perlunya menguji alternatif yang terpilih oleh Counselee



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



Flip chart Kertas Flip chart Spidol



Sebagai seorang Counsellor dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam memecahkan masalah yang dihadapi Counselee sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil 190



dengan maksimal 12. LAIN-LAIN



: -



DESAIN PELATIHAN NO.39 INTERVENTION SKILL - 1 KETERAMPILAN INTERVENSI 1.



NAMA LATIHAN



: Intervensi



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Memahami pengertian Intervensi. b. Memahami tujuan Intervensi. c. Memahami manfaat Intervensi. d. Mamahami langkah-langkah Intervensi.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan tentang pengertian intervensi, tujuan intervensi manfaat intervensi dan sebutkan langkahlangkah intervensi.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Mini Lecture. Penugasan. Diskusi.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menuliskan judul latihan di Flip chart dan menyamakan persepsi tentang pengertian Intervensi Skill tersebut.



b.



Tutor membagi peserta didik menjadi 3 atau 4 kelompok masing-masing kelompok mendiskusikan tugas dalam latihan selama ± 20 menit.



c.



Setelah selesai diskusi kelompok memaparkan 191



masing-masing hasil diskusi.



Masing-masing kelompok menanggapi hasil diskusi oleh kelompok lainnya (masingmasing kelompok maksimal 10 menit termasuk tanggapan). d.



Tutor menggali materi intervensi dari hasil diskusi tersebut.



e.



Tutor menggali learning point.



f.



Tutor menggali pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



relevansi



dalam



Flip chart White board Spidol



: a. b.



Peserta didik kurang serius/ Keterbatasan waktu.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya mengetahui pengertian intervensi Perlunya mengetahui tujuan intervensi Perlunya mengetahui manfaat intervensi Perlunya mengetahui langkah-langkah intervensi



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas Intervensi harus mengetahui langkah-langkah melaksanakan Intervensi sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal



12. LAIN-LAIN



:



a.



Pengertian Intervensi secara harfiah adalah : Masuk ke daerah orang lain untuk mempengaruhi (tidak mengancam dan yang bersangkutan mau menerima / membantu) sehingga pihak lain tersebut mau diajak kerjasama dengan dasar kesadaran sendiri.



b.



Tujuan Intervensi 1) 2)



Agar kita mampu memasukkan ide / tujuan kepada orang lain tersebut dapat menerima tanpa merasa dipaksakan maupun tersinggung. Mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu sehingga orang lain tersebut dapat menerima. 192



3) c.



Manfaat Intervensi : 1) 2)



d.



Mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Mendapatkan ide dan masukan dari pihak lain untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan.



Proses Intervensi melalui 7 Langkah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



e.



Mampu menyampaikan tujuan.



Back ground (memahami latar belakang) Entry (masuk area intervensi) Diagnosis (merumuskan) Planning (merencanakan) Action (tampil / pelaksana) Evaluation (menilai kembali) Termination (definisi sementara : berhasil- tidak berhasil dsb)



Dari 7 langkah tersebut dapat disederhanakan menjadi 5 Langkah 1) 2) 3) 4) 5)



Contracking Diagnosis Action Planning Evaluation Conclusion



193



KETERAMPILAN INTERVENSI 1.



2.



Umum. a.



Dalam rangka mengumpulkan data (sebagai dasar) untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan Intervention Skill ke dalam lingkungan di mana akan diperoleh data tersebut. Khususnya dilakukan menggunakan metode Questioner, Wawancara dan lain-lain yang sejenisnya. Dalam hal ini akan terlihat bahwa dalam suatu Intervensi, disatukan keterampilan hubungan antar pribadi dengan pemecahan masalah dan pembuatan kebijakan.



b.



Bila seseorang memasuki suatu lingkungan lain dengan maksud mengadakan survei atau riset, pada hakekatnya dia telah melakukan suatu Intervensi kedalam, sebagai orang yang tidak dikenal orang itu mungkin akan terlihat sebagai orang asing, pejabat yang memang tugasnya sebagai peneliti dan lain-lain. kemungkinan lagi mereka tahu bahwa kedatangan seseorang itu akan merubah situasi contohnya akan merubah cara kerja mereka itu. Dan memang benar, dalam laporan / tulisan seorang peneliti selalu akan menyarankan agar pimpinan lingkungan tersebut mau merubah / melakukan sesuatu.



c.



Yang perlu mendapatkan perhatian seorang peneliti adalah bahwa kehadirannya adalah bukan sesuatu yang mengancam, tetapi sebagai seorang teman yang akan membantu, khususnya menghilangkan bahaya-bahaya yang ada.



Intervensi dalam suatu Organisasi. a.



Kalau seseorang melakukan suatu intervensi dalam suatu organisasi, harus melihat organisasi yang dimasuki itu sebenarnya dalam suatu sistem yang terdiri dari sub-sistem sub-sistem contohnya : 194



1) 2) 3)



b.



Dari segi struktur, organisasi merupakan berbagai sistem seperti sistem komunikasi, sistem kekuasaan, sistem kewenangan, sistem proses arus kerja dan lain-lain. Dari segi manusia, organisasi merupakan berbagai sistem seperti sistem seleksi personil, sistem latihan dan lain-lain. Dari segi tehnik, organisasi merupakan sebagai sistem seperti peralatan, proses informasi, tehnik kerja dan lain-lain.



Proses suatu Intervensi melalui 7 (tujuh) langkah yaitu : 1)



Background Dalam fase Background belum ada kontrak antara konsultan dan klien. Tetapi dalam fase ini seorang konsultan mungkin ingin melihat beberapa karakteristik klien antara lain sebagai berikut : (b) Sumber daya pokok. (c) Keterbatasan pokok. (d) Norma, nilai sosial dan kultural yang penting. (e) Sub-sistem dan keseluruhan yang pokok. (f) Hubungan antar sub-sistem. (g) Sikap terhadap perubahan orang lain. (h) Hubungan sistem dengan sistem lain disampingnya. (i) Motivasi klien untuk meningkatkan diri.



2)



Entry Sekali jalan masuk dipilih, konsultan dan klien mulai pembicaraan Contract. Oleh karenanya fase ini dapat pula dikatakan fase Contracting. Jadi, suatu Contract adalah perjanjian antara dua orang melaksanakan sesuatu. Dua orang tersebut harus setuju dengan isi Contracting tersebut. Tentu saja suatu persetujuan sejati hanya bisa dari pihak tersebut merasa posisinya konsultan harus dapat menyakinkan bahwa dia akan membantu klien. Dia harus memberikan kesan yang baik. Dia harus menunjukkan bahwa dia tidak lebih berfungsi dari pada klien. Kalau upaya ini tidak berhasil maka akan gagal upaya intervensi tersebut, jelas bahwa perjumpaan pertama antara konsultan dan klien adalah sangat penting. Dalam pertemuan perlu dikembangkan : (a)



Apakah sudah disepakati tetang problem yang sebenarnya. Hal ini disebabkan kadang-kadang apa yg dikemukakan oleh klein sebagai problem, sebenarnya 195



(b) (c)



bukan problem yang sebenarnya. Konsultan harus dapat menunjukkan problema apa yang sebenarnya. Apakah sudah sepakat tentang bagaimana kita akan melaksanakan tugas ini ? Apakah sudah sepakat tentang bagaimana cara mengukur bahwa kita sudah berhasil ? Mungkin tidak bisa diperoleh segera pada pertemuan pertama. Tetapi upaya mengembangkan hal-hal tersebut harus terus diupayakan dengan sabar.



Apabila sudah diperoleh Contract, masih perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang yang akan kita jumpai itu mengerti adanya Contract. Jadi setiap kali kalau kita berjumpa dengan orang lain, pada tingkat yang berbeda, kita perlu mengulangi contract tersebut. 3)



Diagnosis Fase diagnosis difokuskan pada pendapat unsur yaitu : (a) (b) (c) (d)



Problem yang dirasakan klien. Tujuan klien. Sumber daya klien. Sumber daya konsultan.



Biasanya selama fase Contracting dapat diperoleh ide-ide awal tentang unsur-unsur tersebut di atas, sehingga diagnosis pun dapat segera dilakukan. Problem-problem tersebut dipelajari dan dipertimbangkan bagaimana cara akan mengatasinya. Dalam hal ini dapat digunakan pendekatan kreatif dalam pemecahan masalah jangan terlalu cepat mengambil keputusan tentang hanya adanya satu problem dan atau hanya adanya satu penyelesaian. 4)



Planning Hasil diagnosis (yang berupa jalan keluar mengatasi masalah) akan dapat digunakan sebagai titik awal dalam fase perancangan aksi. Tergantung dari hasil penemuannya mungkin diperlukan negoisasi kembali dalam pembuatan Contract, selama anggota dari sistem yang akan bertanggungjawab dalam implementasi terdapat perubahan. Langkah pertama dari perancangan adalah menetapkan sasaran yang akan dicapai dengan perubahan itu, setelah sasaran ditetapkan dapat ditetapkan alternatif penyelesaian atau strategi perubahan. Lalu percobaan dilakukan untuk 196



menguji masing-masing alternatif. Dari beberapa alternatif tersebut dipilih salah satu. Rencana intervensi dpt diklasifikasikan dlm dimensi yaitu : (a)



(b)



Dari segi penggunaan sumber kekuatan (kekuatan formal, kekuatan expert, kekuatan penekanan, kekuatan berdasarkan kepercayaan) yang akan di gunakan untuk implementasi intervensi. Dari segi sub-sistem organisasi yang akan menjadi sasaran Intervensi. Ada 6 sub-sistem yaitu : (1)



Sub-sistem manusia. Ada 2 tidak umum yaitu : - Intervensi arus tenaga manusia. - Intervensi program pendidikan.



(2)



Sub-sistem kekuatan. - Yang normal. - Yang tidak normal.



(3)



Sub-sistem informasi. - Yang formal. - Yang tidak formal.



(4)



Sub-sistem tugas. - Kepuasan yang diakibatkan oleh tugas. - Teknologi dasar dari tugas.



(5)



Sub-sistem kebijaksanaan / kebudayaan. - Aspek formal/explisit. - Aspek informal/implisit.



(6)



Sub-sistem lingkungan. - Lingkungan fisik internal. - Lingkungan fisik external.



Dari 4 (empat) sumber kekuatan dan 6 (enam) sub-sistem organisasi dapat dikombinasikan untuk disusun suatu daftar yang dapat digunakan oleh konsultan merencanakan atau melaksanakan aksi intervensi. 5)



Action Fase kegiatan suatu upaya perubahan yang terencana dapat meliputi aktivitas yang luas dari latihan manajemen sampai pembangunan sistem informasi baru, untuk perubahan dalam 197



struktur organisasi, untuk perubahan hubungan spesial dan arsitektural.



6)



dalam



hubungan-



Perubahan apapun juga biasanya selalu ada untuk perubahan tersebut hambatan-hambatan ini bisa terjadi, sering mengancam sebagai suatu kekuatan negatif yang tidak rasional yang harus diatasi dengan sarana apapun. Walaupun begitu dalam beberapa kasus, hambatan dapat berfungsi untuk tetap hidupnya suatu sistem yaitu untuk menyakinkan perencanaan. Evaluasi Pada setiap tingkat evaluasi, tidak hanya pada akhir upaya perubahan, perlu diadakan evaluasi kemajuan setiap tingkat, walaupun tradisi evaluasi ilmiah membedakan dengan jelas antara fase kegiatan dan fase evaluasi. Untuk menyakinkan hasil-hasil yang tidak liar, perlu diadakan seorang peneliti khusus yang bersifat bebas, untuk mengevaluasi upaya perubahan. Evaluasi strategi kegiatan dilaksanakan berdasarkan sasaran spesifik yang ditentukan selama fase perencanaan. Anggota klien harus tahu dengan cara apa dia dinilai. Untuk mengurangi ketergantungan kepada konsultan dan menumbuhkan kemampuan menggunakan informasi untuk menimbulkan analisa sendiri didalam lingkungan sistem klien, klien harus memonitor perkembangan dari fase kegiatan dan menganalisa sendiri data. Hasil evaluasi akan menentukan apakah proyek perubahan akan menuju fase Termination atau kembali ke fase perencanaan untuk membuat rencana kegiatan lebih lanjut dan mungkin menyusun contract lagi dengan klien



7)



Termination Hubungan konsultan dan klien dalam proses perubahan adalah oleh definisi sementara. Walaupun demikian kebanyakan hubungan konsultasi mempunyai pengertian meliputi beberapa peningkatan permanen atau jangkauan jauh dalam fungsifungsi sistem klien. Oleh karenanya isu (......) Termination harus diberi atensi melalui hubungan itu. Dalam Contract terdahulu, kondisi Termination harus didiskusikan dan perjanjian sementara dicapai. Kondisi ini telah terbuka untuk negosiasi kembali dan menjadi lebih jelas ketika hubungan konsultan dan klien berkembang. 198



Sementara fase Termination memadai akhir dari kontak antara change agent dengan sistem klien, tidak berarti proses perubahan selesai. Dalam banyak kasus sistem klien akan melanjutkan melalui berbagai lingkaran Entry, Diagnosis, Planning, Action dan Evaluation dalam proses perubahan, sesudah konsultan pergi. Sebagai kenyataan ini adalah tujuan utama dan banyak konsultan. Titik dimana konsultan akan mengakhiri dapat ditentukan lewat sejumlah variable seperti berhasil atau tidak berhasil, sistem klien tergantung atau tidak tergantung, dan sebagainya. Kemampuan ini dilakukan konsultan harus menentukan keputusan mengakhirinya dengan dipimpin oleh kemajuan dalam problem sistem dan oleh kemampuan sistem mengatasi problem sendiri. Mengakhiri terlalu cepat dapat menyebabkan regresi kedalam kenyataan yang lebih buruk dan menunggu terlalu lama untuk termination dapat menghasilkan ketidak ketergantungan kepada konsultan dan kegagalan sistem belajar kemampuan pemecahan masalah. c.



Model tersebut diatas difokuskan atas 2 hal yaitu : 1) 2)



d.



Sehubungan dengan hubungan antara konsultan dan klien. Sehubungan dengan permasalahan kerja itu sendiri.



Dari 7 langkah tersebut diatas dapat diperas menjadi 5 langkah yang esensial yaitu : 1) 2) 3) 4) 5)



Contracking. Diagnosis. Action Planning Evaluation Conclusion.



199



DESAIN PELATIHAN NO.40 INTERVENTION SKILL-2 KETERAMPILAN INTERVENSI 1.



NAMA LATIHAN



: Penempatan Anggota Babinkamtibmas



2.



TUJUAN LATIHAN



: Dapat tidaknya peserta didik : a. Memasukan ide / tujuan kepada orang lain sehingga orang lain dapat menerima pengertian tanpa disadari/ b. Mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu sehingga orang lain dpt menerima. c. Mampu menyampaikan tujuan



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan sebagai Kapolsek untuk melakukan Intervensi kepada Muspika dalam rangka penempatan Babinkamtibmas di tiap Kelurahan.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Simulasi Peragaan



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul Intervention Skill dan menanyakan kepada peserta didik, apa arti dari Intervention Skill kemudian dituliskan pada Flip chart.



b.



Tutor menjelaskan tugas latihan yang akan dilaksanakan kepada peserta didik.



c.



Tutor membagi sindikat menjadi 2 kelompok dengan peran sebagai berikut : - 1 (satu) orang sebagai Kabag Binamitra - 1 (satu) orang sebagai Kapolsek 200



-



(satu) (satu) (lima) (satu) (satu)



orang orang orang orang orang



sebagai sebagai sebagai sebagai sebagai



Camat Dan Ramil Kepala Desa pengamat Toga dan Tomas



d.



Tutor memerintahkan pemeran Camat keluar utk diberikan arahan setelah selesai diperintahkan kembali ke posisi semula.



e.



Tutor memanggil pengamat & menjelaskan tugasnya serta cek pengertian.



f.



Setelah semua siap tutor mempersilahkan untuk memulai latihan selama 15 menit.



g.



Bila waktu latihan sudah menghentikan latihan.



h.



Pengamat diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengamatannya.



i.



Tutor menggali learning point.



j.



Tutor menggali pelaksanaan.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



1 1 5 1 1



habis,



relevansi



tutor



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol



: Kemungkinan peserta mengalami kesulitan dalam melaksanakan latihan (membawakan peran nya) : -



Perlunya menciptakan suasana yang akrab Perlunya menempati diri sesuai misinya Perlunya mempunyai sikap komunikatif Perlunya kesepakatan untuk mencapai tujuan Perlunya mengambil kesimpulan terakhir sebagai kesepakatan Perlunya kerjasama Perlunya kemitraan



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) perlu mempunyai sikap komunikatif dengan instansi terkait agar dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: 201



DESAIN PELATIHAN NO.41 TEKNIK MOTIVASI 1.



NAMA LATIHAN



: Teknik Motivasi



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Memahami pengertian Teknik Motivasi. b. Menentukan Teknik Motivasi. c. Menerapkan Teknik Motivasi.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan : Bagaimana memberikan motivasi kepada kelompok / perorangan dengan baik dan benar sehingga kelompok / perorangan tersebut termotivasi.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Diskusi Kuliah singkat Peragaan Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Motivasi dan menggali pengertian Motivasi.



b.



Sindikat dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing mendiskusikan Bagaimana memberikan motivasi kepada kelompok / perorangan dengan baik dan benar sehingga kelompok / perorangan tersebut termotivasi (selama ± 20 menit)



c.



Hasil diskusi dipaparkan masing-masing kelompok secara bergantian dan saling 202



menanggapi. d.



Tutor memerintahkan peserta untuk memperagakan hasil diskusi dan menyamakan persepsi bagaimana cara memotivasi yang baik dan benar.



e.



Tutor menggali learning point dan relevansi dalam pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



Flift chart White board Spidol



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



Peserta sudah mengetahui melakukan latihan tersebut. Keterbatasan waktu



: a. b.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



/



pernah



Perlunya mengetahui pengertian motivasi Perlunya mengetahui cara memotivasi yang baik dan benar Perlunya menerapkan cara motivasi Perlunya mengetahui latar belakang yang akan diberikan motivasi Dalam motivasi diberikan reward and punishment Dalam memberikan motivasi melihat situasi dan kondisi Dalam memberikan motivasi Perlu menciptakan suasana yang harmonis Dalam memberikan motivasi diperlukan wawasan yang luas. Dalam motivasi diperlukan adanya dorongan dari dalam diri sendiri atau orang lain.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) dalam memberikan motivasi kepada bawahan harus mengetahui latar belakang bawahannya supaya dalam pelaksanaan tugas berhasil secara maksimal



12. LAIN-LAIN



: Motivasi adalah mendorong, menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan demi kemajuan.



203



DESAIN PELATIHAN NO.42 PRODUCTION SKILL (KETERAMPILAN BERPRODUKSI) 1.



NAMA LATIHAN



: Picmolion (Seorang pemahat / pengukir terkenal di zaman yunani kuno)



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan keterampilan peserta didik agar mampu : a. Mengukur kemampuan dirinya. b. Dapat menerima tugas yang di berikan. c. Berusaha bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik menempel / gambar mata ke sebuah lukisan wajah yang belum ada matanya



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Diskusi Latihan Peragaan Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok.



b.



Tiap kelompok ditunjuk 1 orang dan ditutup matanya.



c.



Melengkapi gambar mata ke sebuah lukisan oleh 1 orang peserta yg ditunjuk.



d.



Melengkapi gambar mata ke sebuah lukisan dikendalikan / diberi aba-aba oleh rekanrekannya dari jauh.



e.



Kelompok lain diperbolehka mempengaruhi aba-aba yang diberikan oleh kelompok 204



yang sedang bermain atau bertugas. 8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Flip chart White board Spidol Alat penutup mata Gambar Peserta didik telah mengetahui lebih dulu benda / gambar yang akan diamati. Keterbatasan waktu. Siap menerima kenyataan tidak berhasil / berhasil Pandai bersyukur apa yang didapatkan dalam melaksanakan tugas Jabatan ditentukan oleh dirinya sendiri atas Karyanya (keuletan dan ketekunan) Mengakui kelebihan orang lain untuk memotivasi dirinya



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) Harus pandai bersyukur dan memotivasi diri untuk berkarya demi keberhasilan dalam tugas.



12. LAIN-LAIN



: -



205



DESAIN PELATIHAN NO.43 INVENTARISASI POTENSI KEPEMIMPINAN (I P K) 1.



NAMA LATIHAN



: Potensi Kepemimpinan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : a. Memahami dan mengetahui kemampuan dirinya sebagai seorang Pimpinan. b. Mengetahui dan terampil dirinya sebagai seorang Pemimpin



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mengisi Inventory yang sudah disiapkan dengan Judul Tes Potensi Kepemimpinan.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Mini Lecture Penugasan Tanya jawab Tutor menulis judul yang akan dibahas Inventarisasi Potensi Kepemimpinan.



b.



Tutor membagikan Inventory Kepemimpinan.



c.



Tutor menjelaskan bagaimana pengisian Tes Potensi Kepemimpinan.



d.



Peserta didik menjawab pertanyaan paling lama 25 menit.



e.



Setelah selesai pengisian Tutor menjelaskan kembali bagaimana cara pengisian Tes Potensi Kepemimpinan 206



Tes Potensi cara



dengan cara pengisian, jumlah jawaban : ax0 bx1 cx2 f.



Selanjutnya Tutor menyiapkan Flip chart yang sudah diisi untuk mencocokkan skor peserta dengan evaluasi guna mengetahui skor yang sudah dicapai antara lain : 1)



2) 3)



4)



5)



85 - 100 : Potensi saudara dalam kepemimpinan yang paling tinggi Protect Knowladge (Melindungi ilmu pengetahuan). 76 - 85 : Dapat digolongkan / di kelompokan individu yang ambisius. 61 - 75 : Sementara saudara berfungsi dengan baik sekali pada posisi saat ini. 45 - 60 : Kekurangan dalam pendekatan pd karier menghilangkan kesempatan saudara untuk sukses. 45 kurang : Skor saudara tidak menunjukkan keharuman alamiah utk kegiatan tingkat tinggi dng pengabdian dan usaha sendiri.



g. Tutor memberikan kesempatan kepada para peserta untuk membacakan hasilnya (pilih beberapa peserta yang berbeda hasil isiannya). h. Tutor menggali Learning point dari proses pelatihan. i.



Tutor menggali pelaksanaan tugas jabatan para peserta.



j.



Tutor membuka tanya jawab



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e.



9.



HAMBATAN DALAM



relevansi dikaitkan



dalam dengan



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Slide/ Laser point



: Peserta didik kurang paham dalam pengisian 207



LATIHAN 10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya mengetahui potensi kepemimpinan Perlunya memahami potensi yang dimiliki oleh individu dikaitkan dengan jabatan yang disandang Perlunya mencocokkan hasil isian dengan pribadinya Perlunya memahami bahwa hasil isian sebagai masukan untuk individu Perlunya memiliki kemampuan untuk meningkatkan diri sebagai seorang Pemimpin



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) Diharapkan setelah Pengisian Tes Potensi Kepemimpinan dapat mencocokkan hasil isian dengan pribadinya untuk dijadikan landasan perubahan perilaku sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: Naskah Potensi Kepemimpinan



Pengertian Potensi Kepemimpinan : Adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk mengetahui keberadaan dirinya dalam organisasinya.



208



TES POTENSI KEPEMIMPINAN Pertanyaan yang Saudara jawab berhubungan dengan sikap pribadi saudara, fakta-fakta yang saudara miliki atau tidak, belum terpetik dalam halaman. Jawaban akan memperoleh nilai yang tepat tergantung pada tingkat intensitas dalam sikap saudara. Pilih dan lingkarilah jawaban yang saudara perkirakan paling jujur untuk mewakili pribadi dan perasaan saudara mengenai beberapa persoalan. 1.



Apakah saudara mempertimbangkan semua pro dan kontra suatu situasi melalui sudut pandang faktual semata-mata sebelum saudara mengambil keputusan : a. Biasanya tidak b. Kadang-kadang Ya, Kadang-kadang tidak c. Hampir selalu



2.



Apakah saudara mengijinkan perasaan pribadi/keinginan untuk membelokan/mewarnai fakta sebelum saudara mengambil keputusan ? a. Sama sekali tidak b. Sampai suatu tingkat tertentu c. Sampai tingkatan yang tinggi



3.



Apakah keinginan untuk mengetahui tentang hasil dari suatu keputusan akan membuat saudara menunda terlalu lama keputusan yang akan saudara ambil untuk hasil yang paling efektif a. Tidak b. Kadang-kadang c. Hampir selalu, seringkali



4.



Apakah saudara membuat persoalan ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Hampir selalu



5.



Apabila ada orang lain yang tidak setuju dengan keputusan saudara, apakah saudara segera mundur teratur ? a. Tidak



suatu



209



keputusan



dalam



menyelesaikan



b. c. 6.



7.



Tergantung orangnya Seringkali



Apakah saudara mempertahankan keputusan-keputusan saudara dengan logika dan bukan dengan emosi ? a. Tidak saya terbawa b. Ya,bila saya tdk terlalu tersangkut scr emosional dlm persoalan tsb c. Sampai tingkatan tertinggi Apakah saudara takut terhadap kegiatan sehingga tidak berani menempuh resiko dalam membuat keputusan yang penting a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Sampai batas tertinggi



8.



Apakah saudara menentang adanya perubahan-perubahan, ide-ide baru, cara-cara baru dalam melaksanakan sesuatu hal a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Sampai batas tertinggi



9.



Menurut pendapat saudara apakah setiap hal yang baru itu mempunyai kemungkinan sebagai perbaikan terhadap yang lama ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



10.



Apakah saudara menolak untuk mendengar advise (saran/petuah) orang lain ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



11.



Apakah saudara terancam oleh keagresifan orang lain ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



12.



Apakah saudara merasa bahwa saudara itu lebih super daripada orangorang sekitar saudara ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



13.



Apakah saudara merasa ikut mendorong inisiatif orang-orang yang bekerja dibawah saudara ? a. Tidak, saya lebih suka hal itu dibawah pengawasan saya b. Tergantung dari seseorang dengan orang lain c. Pasti, Ya 210



14.



Apakah saudara merasa terstimulir oleh tanggung jawab ? a. Tidak, saya merasa terbebani b. Tergantung pada sifat pertanggungan jawab itu c. Sangat terstimulir



15.



Apakah saudara menjadi “Immobilizer” (tidak mendorong/tidak menggerakan) di bawah tekanan berat untuk menyelesaikan hal-hal dalam suatu waktu tertentu a. Tidak pernah b. kadang-kadang c. Sering



16.



Apakah saudara merasa bahwa orang lain harus berbuat segalanya oleh diri sendiri untuk menyelesaikannya dengan tepat ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Secara umum, Ya



17.



Apakah saudara merasa bahwa orang-orang lain itu berusaha untuk mengeskploitasi saudara ? a. Sama sekali tidak b. Sama batas tertentu c. Sampai tingkatan yang tinggi



18.



Apakah saudara mempunyai kepercayaan terhadap kawan-kawan dan relasi-relasi kerja saudara ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



19.



Apakah kegagalan saudara menghalangi untuk berusaha lagi a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Ya



20.



Apakah saudara menganalisa kegagalan dan belajar darinya ? a. Tidak b. Sampai tingkat tertentu c. Ya



21.



Apakah saudara cenderung mempunyai tendensi untuk menyalahkan orang lain bagi hal yang tidak enak yang terjadi pada saudara ? a. Tidak b. Sampai tingkat tertentu c. Sampai tingkat tertinggi



211



22.



Apakah saudara merasakan adanya rintangan handicap (rintangan) oleh gaya atau kemampuan berbicara saudara ? a. Sama sekali tidak b. Sampai tingkat tertentu c. Sampai tingkat maksimal



23.



Apakah saudara merasa sudah terlalu terbiasa dalam tata cara sehingga sulit untuk mempelajari prosedur-prosedur bagi kesuksesan saudara ? a. Tidak b. Sampai tingkat tertentu c. Sampai tingkat tinggi



24.



Apakah saudara menduga bahwa saudara akan tepat di dalam segala sesuatunya ? a. Secara tepat tidak b. Hanya dalam beberapa hal c. Begitulah



25.



Apakah saudara merasa, bahwa kekurangan status keluarga atau kekayaan materi itu merupakan halangan yang permanen ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



26.



Apakah saudara bersedia untuk memberikan lebih daripada suatu usaha terhadap pekerjaan anda, melebihi waktu yang telah ditentukan ? a. Pasti b. Kadang-kadang c. Tidak, kecuali apabila saya dibayar untuk hal itu



27.



Apakah saudara merasa, bahwa anda akan dapat bekerja secara efektif sebagai seorang individu dan bukanlah sebagai bagian dari suatu tim ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



28.



Apakah kehormatan organisasi kerja saudara itu lebih penting daripada rasa yang disukai atau disenangi saja ? a. Tidak b. Dalam beberapa hal c. Ya



29.



Apakah sukses dalam pekerjaan cukup berarti mengorbankan sebagian waktu bersama keluarga ? a. Tidak, Keluarga saya adalah yang utama b. Apabila jumlah waktunya sanggat dibatasi c. Ya, Pasti 212



setelah



saudara



30.



31.



Apaka saudara lebih memilih pekerjaan yang aman dengan kemungkinan untuk peningkatan yg terbatas, dari pada suatu pekerjaan yang kurang sempurna tapi mengandung kemungkinan bagi kemajuan yang rasional ? a. Sama sekali tidak b. Sampai beberapa tingkat tertentu c. Ya Apakah saudara merasa berpendapat bahwa sukses itu lebih tergantung pada pengaruh dari pada kemampuan ? a. Tidak, kemampuan adalah faktor utama b. Sampai batas tertentu c. Ya



32.



Apakah berpendapat bahwa saudara dapat mengambil suatu keputusan bagi kebaikan perusahaan / organisasi sekalipun hal tersebut memerlukan suatu pemecatan orang yang cakap dan layak ? a. Tidak, saya tidak dapat berbuat b. Tergantung berapa dekatnya saya dengan orang tersebut c. Ya, saya dapat mengambil keputusan tersebut



33.



Apakah saudara merasa yakin, bahwa melalui usaha dan latihan akan maju didalam perusahaan / organisasi ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



34.



Apakah dalam hal rekan setingkat menyerahkan pekerjaan yang lebih baik dari usaha saudara mengkhawatirkan/menekan saudara ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



35.



Apakah sdr menstimulir utk lebih berusaha dng adanya Kompetensi ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Tidak



36.



Apakah saudara bersedia menggunakan waktu untuk menelaah fakta yang asing guna mendapat pengertian menyeluruh dari suatu masalah atau situasi ? a. Kebanyakan tidak b. Bila masalah / situasinya penting c. Ya



37.



Apakah saudara tertarik pada seluruh aspek dari organisasi yang saudara layani diatas dan dibawah organisasi anda sendiri ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya 213



38.



39.



Apakah saudara berpendapat untuk sukses itu harus memerlukan untuk sekedar mengetahui pekerjaan sendiri dengan baik ? a. Tidak b. Sampai beberapa jauh tertentu c. Ya Apakah saudara memelihara pengetahuan politik dan berita perdagangan yang mutakhir ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



40.



Apakah saudara meletakkan tujuan-tujuan karier bagi diri sendiri sehubungan dengan penghasilan dan kedudukan ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



41.



Apakah saudara mencoba rencana yang realistis guna mencapai tujuan karier saudara ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



42.



Apakah saudara dapat membedakan antara perubahan emosional dng pengertian logis dng reaksi sdr terhadap suatu masalah atau situasi ? a. Saya kira tidak b. Kadang-kadang c. Saya rasa tidak



43.



Apakah saudara mempunyai tendensi untuk membantu orang yang punya kemampuan lebih sedikit akan tetapi saudara sukai dari pada orang yang punya kemampuan lebih tetapi tidak saudara sukai ? a. Sama sekali tidak b. Untuk seberapa jauh c. Banyak



44.



Apakah saudara takut atau terganggu oleh tanggung jawab untuk membuat keputusan yang menyangkut jumlah uang yang besar ? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya



45.



Apakah Saudara berpendapat, reaksi dan kenikmatan istirahat itu lebih menarik kepada kebahagiaan sukses pekerjaan ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya 214



46.



47.



Apakah saudara akan memepertimbangkan pemisahaan dengan keluarga selama 6 -12 bulan itu adil bagi kesempatan karier saudara ? a. Tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya Apakah saudara bersedia untuk menggunakan waktu dan uang untuk mengolah kontak-kontak yang mempengaruhi ? a. Tidak b. Dibawah beberapa keadaan c. Ya



48.



Apakah saudara bersedia untuk menggunakan waktu dan uang bagi latihan tingkat atas bagi pencapaian tujuan-tujuan karier ? a. Tidak b. Dibawah keadaan tertentu c. Ya



49.



Apakah saudara berpendapat bahwa kemajuan dalam organisasi itu adalah soal untung-untungan ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



50.



Apakah saudara menganggap diri saudara seorang yang gagal bila saudara tidak/belum membuat usaha yang terencana untuk bergerak ke tingkat lebih atas dalam organisasi ? a. Sama sekali tidak b. Sampai batas tertentu c. Ya



215



EVALUASI Dibawah ini diberikan suatu Outline jarak-jarak yang beraneka ragam untuk menentukan hasil tes. Cocokkan skor saudara dengan evaluasi tersebut guna mengetahui skor yang saudara capai. 85



sampai



100 :



Potensi saudara dalam kepemimpinan adalah tinggi. Apabila saudara membangun kemampuan dengan sepenuh hati dan mengendalikan kesempatankesempatan karier dengan keahlian saudara akan memiliki semuanya untuk mencapai cita-cita. Latihan dengan Protect Know Ladge (melindungi ilmu pengetahuan) dalam kepemimpinan dapat mendukung kemampuan alamiah saudara dan mempercepat posisi saudara untuk mencapai puncak.



76



sampai



85



Saudara dapat menggolongkan diri kedalam kelompok individu-individu yang ambisius yang berorientasi untuk sukses. Kemampuan-kemampuan yang memungkinkan untuk meningkat harus saudara perhatikan. Bagi Saudara, latihan kepemimpinan dan pengalaman yang teratatur adalah perlu, menjelang masa depan yang baik.



61



sampai



75



Sementara saudara tengah berfungsi dengan baik sekali pada posisi sekarang ini latihan kepemimpinan dapat membantu untuk memperkuat kelemahan, mempertajam kemampuan saudara untuk mengambil tindakan yang tepat dan menentukan serta membantu meletakkan pondasi yang kuat.



45



sampai



60



Kekurangan dalam pendekatan / Approach pada karier menghilangkan kesempatan-kesempatan saudara untuk sukses. Latihan kepemimpinan sangat dianjurkan guna membantu saudara untuk mengisi Jurang-jurang yang vital



45



atau kurang



Skor saudara tidak menunjukkan adanya keharuman alamiah untuk kegiatan tingkat tinggi sementara latihan kepemimpinan yang dikombinasi dengan pengabdian dan usaha saudara sendiri, akan memperbaiki kesempatan-kesempatan bagi sukses saudara dalam dinas.



:



216



DESAIN PELATIHAN NO.44 ACTION CENTRED LEDERSHIP (ACL) 1.



NAMA LATIHAN



: Profil Kepemimpinan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mampu : Memahami bahwa seorang pemimpin selalu mempertimbangkan 3 (tiga) elemen dasar yaitu pencapaian tujuan, dapat membangun tim dan mengembangkan individu-individu pada saat melakukan setiap tindakan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mengisi inventory Profil Kepemimpinan yang sudah disiapkan dengan judul checklist kepemimpinan.



6.



METODE LATIHAN



:



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul yang akan dibahas (Profil Kepemimpinan).



b.



Tutor membagikan blanko Profil Kepemimpinan dan dilanjutkan peserta mengisi waktu 25 menit.



c.



Peserta didik diperintahkan untuk mengisi blanko dengan 1 statemen mempunyai 3 alternatif jawaban, yang masing-masing alternatif mempunyai nilai 0 sampai dengan 5 dan ketiganya harus berjumlah 5.



d.



Setelah selesai tutor menghimpun nilai dan memperhatikan hasilnya sesuai Teori Action Centered Leadershif penemuan : Dr.Jhon Dailery Michael J. Bailey.



e.



Tutor menggali learning point.



f.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



g.



Tutor membuka tanya jawab.



a. Mini Lecture b. Penugasan c. Tanya jawab



217



relevansi



dalam



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Slide/ Laser point



: Peserta didik kurang paham dalam pengisian. : -



Perlunya mengetahui Profil Kepemimpinan. Perlunya mengetahui kemampuan dari setiap anggota. Perlunya menyadari bahwa profil seseorang dapat dirubah atas kemauannya sendiri. Perlunya mengetahui Action Centered Leadershif.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus mengetahui kemampuan dari setiap anggota kepemimpinan dalam tugas sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: Naskah profil kepemimpinan



Pengertian profil kepemimpinan adalah penampilan seorang pemimpin dalam memimpin organisasi.



218



PROFIL KEPEMIMPINAN 1. Pengertian Beberapa penulis memberikan pengertian mengenai kepemimpinan sesuai dengan pendekatannya masing-masing. Merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah akitivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Konsep kekuasaan sebagai terjemahan dari power lebih dekat dengan kepemimpinan. Kekuatan merupakan sarana bagi pemimpin untuk mempengaruhi perilaku / kegiatan dari bawahan-bawahan / pengikut-pengikutnya. Namun demikian seorang pemimpin harus dapat dengan tepat menggunakan kekuasaannya itu sehingga orang-orang di bawahnya dapat dengan sukarela melaksanakan apa yang menjadi keinginan dari padanya. 2. Uraian a.



Persoalan kepemimpinan Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik, literatur-literatur kepemimpinan sering kali memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan dan syarat-syarat kepemimpinan yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau gagal, sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan ini. Suatu ungkapan yang mengatakan bahwa kepemimpinan yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau gagalnya suatu pekerjaan merupakan ungkapan yang menggambarkan bahwa posisi pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat penting. Ungkapan ini membuktikan bahwa seorang pemimpin apapun wujudnya dan dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggung jawabkannya. Contoh-contoh kepemimpinan dari pemimpin-pemimpin yang besar sangat banyak dan dapat ditemukan dalam literatur-literatur baik dalam maupun luar negeri. Masalahnya sekarang adalah bagaimana kita menerapkan kepemimpinan dalam alam modern ini agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.



b.



Beda Kepemimpinan Beda Kepemimpinan (Leadership) dan Manajemen (Management) kedua istilah tersebut lebih-lebih bila hanya disebutkan Leader dan Manager, pada hakekatnya mempunyai arti yang sama-sama berfungsi pemimpin. Akan tetapi kalau mempunyai hal yang sama mengapa digunakan istilah yang berbeda ? Lebih jauh lagi kita kenal istilah-istilah bagi seorang pemimpin sesuai dengan 219



jabatannya ada yang disebut ketua, kepala, direktur, komandan dan lain-lain. Kesemua itu tentunya mempunyai arti dan fungsi yang sama yaitu memimpin pencapaian tujuan organisasi. Suatu rumusan yang sering digunakan mengenai manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain, dimana manajer adalah orang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain (baik perorangan maupun kelompok), suatu seni. Disini tampak bahwa kepemimpinan lebih bebas dari aturan-aturan birokrasi sedangkan manajemen pada umumnya sudah dibatasi dengan aturan-aturan tertentu. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, tidak terikat dalam organisasi tertentu, organisasinya bisa bersifat abstrak, misalnya seorang ulama yang berpengaruh tidak terlebih dahulu diikat dengan ketentuan-ketentuan organisasi dan tidak dibatasi oleh jalur komunikasi struktural, tetapi ia dengan pengaruhnya itu dapat mempengaruhi tindakan seseorang dalam bidang-bidang tertentu. c.



Peranan pemimpin Istilah peranan, sering digunakan dalam pengaruh teater untuk mencoba menjelaskan apa yang harus dimainkan oleh seorang aktor. Pemimpin adalah seorang aktor. Suatu peran dari seorang pemimpin dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan oleh karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu organisasi tertentu. Kepribadian seorang pemimpin seringkali amat mempengaruhi bagaimana peranan itu harus dijalankan. Peranan yang harus dimainkan oleh manajer tingkat bawah, menengah, maupun tingkat atas pada hakekatnya adalah sama hanya mempunyai bobot yang sedikit berbeda karena lingkungannya yang berbeda. Menurut Hendry Mintzberd ada tiga peranan utama yang dimainkan oleh setiap pemimpin dimanapun letak hierarkinya. Dari tiga peranan tersebut kemudian diperinci menjadi sepuluh peranan. 1)



Peranan hubungan antar pribadi (Interpersonal Role) a. Peranan sebagai pimpinan secara simbolis b. Peranan sebagai pemimpin c. Peranan sebagai pejabat perantara



2)



Peranan yang berhubungan dng Informasi (Information Role) (a) Sebagai monitor (b) Sebagai disseminator (dalam proses transmisi informasi) 220



3)



(c) Sebagai juru bicara. Peranan pembuat keputusan (a) Sebagai Enterpreneur (pemrakarsa / perancang kegiatankegiatan) (b) Sebagai penghalau gangguan-gangguan (c) Sebagai pembagi sumber (d) Sebagai negosiator



3.



Action Centred Leadership (A.C.L) Action Centred Leadership, dititikberatkan pada tindakan-tindakan seorang pemimpin, yaitu apa yang sebenarnya diperbuat oleh seorang pemimpin tersebut untuk menyelesaikan tugas, membina kelompok dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan perorangan pada tingkat yang paling tinggi. Kepemimpinan dengan pendekatan seperti ini tidak didasarkan pada seorang pemimpin tersebut. Adalah menjadi tugas dari seorang pemimpin untuk merencanakan hal-hal yang perlu untuk menyelesaikan tugas, membina kelompok, mengembangkan kemampuan perorangan. a.



Penyelesaian tugas Satu kelompok dengan seorang pemimpin, terbentuk karena suatu tujuan atau suatu tugas tak dapat diselesaikan oleh hanya satu orang. Dalam hal inilah terletak perbedaan antara kelompok dengan kumpulan orang-orang yang terjadi secara kebetulan. Seorang pemimpin harus yakin bahwa kelompok yang dipimpinnya akan menyelesaikan tugasnya dan kelompok tersebut harus merasa bahwa pemimpin mereka mampu melaksanakan tugas tersebut. Seorang pemimpin harus menunjukkan bahwa ia dapat merencanakan serta menyusun suatu kelompok dan memonitornya secara efektif, juga ia harus menunjukkan bahwa ia tahu kemana ia akan mengarah dan bahwa semua kegiatan harus diarahkan secara efektif untuk mencapai tujuan. Apabila kelompok tidak merasa yakin seperti tersebut di atas, dan apabila bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan tugasnya, maka semangat mereka akan menurun dan menjadi frustasi. Hal ini akan tetap terjadi walaupun mereka diperlukan secara baik (secara manusiawi) oleh pemimpin mereka, ataupun walaupun sangat menyukai pemimpin mereka tersebut.



b.



Pembinaan kelompok Suatu kelompok akan membina kepribadiannya sendiri yang berbeda dari kepribadian masing-masing anggotanya. Hal ini akan menjadi jelas, bila pendapat pribadi dan pendapat kelompok yang 221



diambil dalam suatu pertemuan. Suatu kelompok mempunyai kekuatan untuk menetapkan norma tingkah laku serta penampilannya, dan mampu melaksanakannya, walaupun hal tersebut bertentangan dng kepentingan perorangan maupun kepentingan organisasi. Adalah menjadi tanggung jawab dari pemimpin, untuk mendapatkan kesepakatan kelompok, sehingga tuntutan kelompok tadi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan dan bukan sebaliknya. Pimpinan harus sadar membina loyalitas dari anggota terhadap kelompoknya, kebanggan mereka dalam memiliki, keinginan mereka untuk bekerjasama dalam kelompok, pendek kata membina semangat mereka. Pimpinan harus memanfaatkan tenaga kelompok secara efektif dan harus mencegah jangan sampai terpecah belah dan tidak berdaya, dng demikian dpt ditimbulkan ide-ide kelompok tsb. c.



Pengembangan individual Suatu kelompok tentunya terdiri dari individu-individu. Seorang pemimpin harus yakin, bahwa setiap individu harus mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, dan juga harus yakin bahwa mereka memberikan sumbangan yang berarti dan berguna dalam pelaksanaan tugas, dan mereka harus menerima penghargaan yang sesuai untuk prestasinya ini. Suatu pekerjaan harus menuntut sesuatu yang terbaik dari individu-individu, harus memanfaatkan kemampuan mereka, harus menyerasikan tanggung jawab dengan potensi, adaptasi dan tantangan serta dorongan perkembangan psikologis yang sepadan. Seorang individu harus dapat mengecek dan merenungkan tahuntahun yang silam yang mungkin merisaukannya, tetapi sekarang dia dapat menguasainya. Sekali-kali seorang pemimpin perlu membantu atau memberikan pertimbangan terhadap anak buahnya. Dalam masalah-masalah baru sesuatu yang tidak bisa atau sesuatu yang mungkin merisaukannya. Bila seorang pemimpin tidak mengembangkan kemampuan anggotanya secara perorangan, maka pemimpin tersebut sekali waktu akan melihat, bahwa anggota tersebut akan tersingkir dari kelompoknya atau merasa mungkin tetap berada dalam lingkungan pekerjaan, tetapi meraka tidak bekarja.



222



Diagram Action Centred Leadership



Menyelesaikan tugas



Pembinaan Kelompok



Mengembangkan Individu



Tiga lingkaran yang digambarkan saling tumpang tindih (Overlap) satu sama lain ini bukan suatu kebetulan. Sebagai contoh adalah esensial bagi tim untuk mencapai tugasnya sebelum moral tim dan kepuasan individu dapat tinggi. Sama saja bila tim itu dipecah oleh ketidaksepakatan dan kecemburuan di dalam penampilannya seperti juga kepuasan individu akan rusak. Tugas pimpinan adalah memperhatikan bahwa ketiga bidang itu terwujud walaupun demikian keadaan tertentu tidak akan memungkinkan pimpinan selalu memberikan perhatian yang sama pada ke tiga lingkaran tersebut, ada saatnya ketika dia harus memusatkan perhatiannya pada lingkaran pencapaian tugas selama periode yang berat itu tidak akan punya waktu untuk memperhatikan kedua lingkaran yang lain. Tidak ada salahnya dalam hal ini membuat pimpinan menyadari bahwa ia telah mengabaikan kedua lingkaran itu dan mencari kesempatan pertama untuk memperhatikan kembali kedua lingkaran itu. Ada manajer yang mengabaikan atau hanya selalu sedikit memperhatikan satu lingkaran tertentu. Mungkin kita semua pernah menjumpai manajer yang selalu berorientasi pada tugas dan cenderung mengabaikan lingkaran individu, seringkali ia sangat efisien, berfikir ke depan, memberikan perintah jelas dan mengharapkan anggotanya patuh, tatapi ia tidak tertarik kepada orang. Filosofinya adalah bahwa ”orang dapat bekerja untuk melakukan kerja, untuk itu mereka dibayar, dan mereka tidak membawa problema mereka atau aspirasi mereka : Saya tidak tertarik kepada alasan mereka. Saya mau kerja terlaksana”. Manajer seperti ini walaupun sangat efisien tidak mencapai apa yang sebenarnya yang mungkin dicapai walaupun ada juga perhatian individu. Bila dia menggerakkan potensi itu dia akan memperoleh lebih. Diagram tiga lingkaran individu dibuang atau ditutup akan terlihat bahwa ini berarti menghilangkan pula sebagian dari lingkaran yang lain, dan ini 223



menunjukkan bahwa baik pencapaian tugas maupun moral tim tidak tinggi sebagaimana seharusnya. Marilah kita pertimbangkan manajer lain yang telah kita dapati sebagai manajer yang berorientasi pada manusia. Filosofinya adalah ”Bila kamu menangani manusia secara baik, mereka akan bekerja tanpa harus didorong”. Dalam hal ini tidak berarti bahwa dia gagal mencapai tugas. Tetapi manakala konflik antara kebutuhan tugas dan kebutuhan pribadi tentunya yang terakhirlah yang akan diutamakan. Sikap ini mungkin digambarkan secara singkat dengan seorang manajer bengkel, yang berkata ”Kita tidak menerapkan banyak mesin, tetapi kita adalah bengkel”. Manajer seperti ini biasanya membuat kebanggaan pribadi karena mengetahui latar belakang pribadi semua anggotanya, dan mengikuti perkembangan anggota keluarga mereka, penyakit mereka, liburan mereka, keberhasilan dan kegagalan anak mereka dengan perhatian besar. Dia biasanya mencari loyalitas anggota yang tinggi dari anggotanya, walaupun anggotanya harus selalu merasa bahagia, disana ada kekurangan samar, demoralisasi karena mengetahui mereka tidak digerakkan secara keras, dan mereka tidak mencapai yang mereka harapkan. Diagram tiga lingkaran juga mengilustrasikan hal itu juga. Coba hilangkan atau tutupi lingkaran tugas, dan akan terlihat bahwa lingkaran individual akan sedikit hilang, dimana individu mengetahui bahwa ia tidak digerakkan dengan keras dan lingkaran tim, dimana moralnya rendah. Lebih-lebih lagi bila lingkaran tugas diabaikan, tujuan umum yang merupakan pengikat suatu tim jadi dilemahkan. Seorang manajer yang berorientasi individual sering menyebabkan masalah ”Anak emas” atau ”Favorit”. Dalam hal ini anggota tim lain akan tidak mendapat motivasi cukup sehingga pencapaian tugas akan terganggu. Timbul suatu pertanyaan, bagaimana caranya membuat suatu organisasi dapat lebih efektif ? untuk menjawab pertanyaan ini perlu menganalisa dari dua aspek yaitu kualitas dari pemimpin itu sendiri dan tindakan apa yang harus dilakukan? a.



Kualitas Kepemimpinan Banyak kelompok ingin mengharapkan seorang pemimpin yang mempunyai kualitas tertentu dan ini akan bervariasi dengan situasi yang dihadapi. Tidak ada standar yang pasti dari semua situasi, yang sangat penting perlu diperhatikan adalah tindakan seorang pemimpin yang efektif.



b.



Tindakan-tindakan Kepemimpinan Seorang pemimpin diperlukan agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh orang yang berada dibawah pengawasannya. 224



Untuk itu dia mempunyai diperhatikan yaitu : 1) 2) 3)



bidang



pekerjaan



yang



harus



Tugas Kelompok Individu



Diagram tersebut di atas menunjukkan tiga lingkaran yang saling overlap yang menggambarkan bagaimana ketiga unsur tersebut saling berhubungan. Agar efektif, suatu kelompok harus mempunyai kelompok dan tujuan tertentu tugas dapat diselesaikan. Setiap individu mempunyai kepentingan dan ambisi pribadi serta ingin menjadi anggota yang aktif dari suatu kelompok. Tanggung jawab dari para pimpinan dalam segala kegiatan tanpa membeda-bedakan tingkatannya adalah untuk : a. b. c.



Menyelesaikan tugas Membina kelompok Mengembangkan individu-individu



Mundurnya atau mengesampingkan salah satu bidang akan mempengaruhi bidang-bidang lainnya dan penyelesaian tugas secara efektif sebagaimana mestinya akan terhalang karenanya. Implikasi dari ketiga lingkaran dalam diagram tersebut diatas, dijabarkan dalam bentuk yang praktis yaitu penggunaan checklist kepemimpinan. Pemimpin harus merumuskan tujuan, merencanakan, memberikan breifing, menunjang dan memonitor serta melakukan evaluasi untuk suatu kegiatan. Pada setiap tingkatan ketiga unsur tersebut diatas akan selalu terlibat



225



Checklist Kepemimpinan



TINDAKAN PERMULAAN



TUGAS



KELOMPOK



INDIVIDU



Merumuskan tujuan



- Identifikasi tugas dan hambatan hambatan



- Melibatkan kelompok - Memberikan kepercayaan



- Menjelaskan tujuan - Mendapatkan pengertian



Rencana



- Menetapkan prioritas



- Konsultasi



- Mengecek sumber daya



- Mendorong ide ide dan tindakan tindakan - Mengembangkan saran-saran - Membuat struktur



- Menilai Kemampuan – Kemampuan - Menetapkan target



- Memutuskan



Briefing



- Mendelegasikan



- Mengadakan briefing dengan kelompok - Cek pengertian mereka



- Menjawab Pertanyaan Mendapatkan umpan balik



- Mendengar



Lingkungan



- Melaporkan ikhtisar kemajuan



- Koordinasi



- Memberikan Pertimbangan dan bantuan



Memonitoring



- Menjaga standar



- Mengatasi konflik



- Menghargai usaha - Konsultasi



Evaluasi



-



- Menghargai Keberhasilan - Belajar dari kegagalan



- Menilai Penampilan - Memberikan Penghargaan - Memberikan Pedoman dan melatih



-



Membuat ikhtisar kemajuan Meninjau kembali tujuan Merencanakan kembali jika perlu



226



- Menggairahkan



CHECK LIST KEPEMIMPINAN Anda akan menghadapi 30 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dalam situasi/kontrak manajemen yang umum diketahui. Pernyataan-peryataan dari tiap pertanyaan tersebut merupakan 3 pilihan dari tindakan yang berbeda. Untuk menghadapi masing-masing pertanyaan anda harus mengalokasikan angka total yang berjumlah 5 (lima) diantaranya 3 pilihan yang tersedia. Alokasi angka tersebut harus diisikan dalam bentuk angka pada kotak yang tersedia disamping pertanyaan : Contoh : Bila membicarakan maksud atasan anda apakah anda :



dan



tujuan



dengan



a. Memikirkan pembicaraan mengenai suatu peningkatan yang logis dan matematis atas prestasi dari sebelumnya.



A



B



C



D



2



b. Memikirkan kemampuan dari departemen anda untuk, mencapai apa yang sedang dituntut darinya



1



c. Memikirkan kemampuan yang berbeda-beda dari staf anda yang menunjang pencapaian tujuan departemen.



2



Dalam mengisi angka-angka dalam kotak yang tersedia, anda bebas memilih sesuai pikiran anda asal berjumlah 5. 1. Bila membicarakan maksud atasan anda apakah anda :



dan



tujuan



dengan



a. Menganalisa memikirkan pembicaraan mengenai suatu peningkatan yang logis dan matematis atas (dibandingkan) prestasi dari masa sebelumnya. b. Memikirkan kemampuan dari departemen anda, mencapai apa yang sedang dituntut/diminta darinya (departemen anda) c. Memikirkan kemampuan yang berbeda-beda dari staf anda untuk menunjang pencapaian tujuan 227



A



B



C



D



departemen. 2. Bila meninjau pekerjaan yang telah gagal / tidak berhasil mencapai tujuan, apakah anda : a. Mengukur hasilnya secara tepat atas sasaran (yang harus dicapai) dan batasan-batasan yang semula disepakati. b. Mengangap hasil-hasil itu sebagai ”Starter under the brigde” (hal yang memang demikian) dan memusatkan perhatian / pekerjaan berikut yang harus dilakukan. c. Memusatkan perhatian pada beban perorangan dari masing-masing anggota dalam keikutsertaan staf dalam bekerja yang telah dicapai. JUMLAH



3. Bila melihat kebutuhan-kebutuhan akan latihan bagi staf anda apakah anda akan cenderung : 1) Mengadakan suatu rapat departemen dimana semua staf dapat membicarakan kekuatan dan kelemahan mereka (kemampuan dan kelemahan). 2) Memusatkan pikiran atau perhatian pada beban perorangan dari anggota staf dalam keikutsertaan dalam pekerjaan yang telah dicapai. 3) Menilai pelaksanaan kerja secara ketat dalam pengertian mengenai kemampuan mereka untuk mencapai sasaran atau tujuan. 4. Bila mendisiplinkan seseorang anggota staf, apakah anda lebih cenderung untuk : a. Memutuskan perhatian pada penilaian/taksiran atas faktor-faktor kualitas/kuantitas dari pekerjaan yang sedang dilakukan(diproses). b. Berpendapat bahwa pasang dan surut dari hari ke hari tidak dapat dilakukan dan tidak begitu penting dibandingkan dng pekerjaan yang diselesaikan. c. Mempercayakan pada pemberi nasehat seorangseorang untuk menghasilkan/mendapatkan hasil keseluruhan yang terbaik. 228



A



B



C



D



5. Bila mengkomunikasikan (memberitahukan / menyampaikan) keputusan-keputusan pada staf anda apakah anda cenderung untuk : a. Mengundang rapat semua staf anda untuk menjamin/meyakinkan adanya pengabdian seluas mungkin dan tepat mengenai apa yang dimaksudkan/dituntut. b. Memastikan/menjadikan pengertian/keselamatan yang maksimum dengan mengeluarkan intruksiintruksi tertulis dengan memperlakukan apa yang sebenarnya dimaksudkan. c. Memastikan bahwa anda bersama perwakilanperwakilan staf anda/para anggota untuk menjamin/menyakinkan bahwa mereka dapat menjawab hal-hal apa yang akan ditanyakan. JUMLAH



6. Bila membicarakan maksud atasan anda apakah anda :



dan



tujuan



dengan



a. Memikirkan untuk mencapai departemen anda untuk bekerja sama, untuk apa yang diminta darinya (departemen anda). b. Mencoba membicarakan peningkatan logis dan matematis, atas / dibandingkan prestasi masa sebelumnya. c. Mencoba membicarakan sasaran yang tepat dan minimum untuk menjamin tingkat keberhasilan yang tinggi dan pasti. 7. Bila meninjau/mengulas suatu bidang pekerjaan yang berhasil apakah anda lebih cenderung : a. Mengadakan pertemuan/rapat tanya jawab dimana semua dapat membicarakan alasan-alasan keberhasilan itu. b. Menilai hasil-hasil itu secara tepat atas dasar sasaran-sasaran dan batasan-batasan yang telah disepakati semua. c. Mengaggap hasil itu sebagai hal yang memang seharusnya demikian dan memusatkan perhatian pada pekerjaan selanjutnya yang harus dilakukan. 229



A



B



C



D



8. Bila mengkomunikasikan kuantitas pada staf anda :



sasaran



kualitas



dan



a. Berbicara pada setiap orang perorangan sehingga mereka tahu betul dengan peranan mereka sendiri. b. Menjamin ketelitian yang maksimum dengan mengeluarkan instruksi-instruksi tertulis yang sebenarnya mengenai apa yang di harapkan. c. Mengadakan rapat untuk lebih meyakinkan bahwa telah ada suatu pengertian yang luas tentang apa yang diperlukan. JUMLAH



9. Bila melimpahkan suatu tugas kepada angota staf sampai sejauh mana anda :



seorang



a. Melibatkan kelompok itu dalam suatu pembicaraan mengenai cara terbaik untuk menanganinya. b. Mempertimbangkan keterlibatan dan perkembangan dari anggota staf yang bersangkutan. c. Memusatkan perhatian pada keperlauan untuk menyelesaikan pekerjaan itu sesuai dengan standar dan dalam lingkup batasan-batasan yang ditentukan 10. Bila berbicara dengan anggota staf anda pada waktu kerja, apakah anda : a. Pasang dan surut dari hari kehari tak dapat di elakkan dan tidak penting di bandingkan dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. b. Mengadakan/memberikan nasehat seorang atau perorangan untuk mendapatkan yang terbaik dan pasti. c. Mengadakan rapat departemen untuk menjamin bahwa setiap orang sadar akan situasi seluruhnya.



230



A



B



C



D



11. Bila menentukan standar dan batasan dalam lingkup mana departemen anda hrs bekerja, apakah anda : a.



A



B



C



D



A



B



C



D



Memikirkan kemampuan departemen anda untuk mencapai apa yang dituntut daripadanya (departemen anda).



b. Memikirkan kemampuan yang berbeda-beda dari staf anda dan bagaimana mereka akan ikut serta untuk mencapai sasaran/tujuan departemen. c. Mempertimbangkan pembicaraan mengenai tingkat yang lebih tepat berdasarkan pada suatu peningkatan persentase atas masa sebelumnya. 12. Bila meninjau pekerjaan yang gagal sasaran / tujuannya, apakah anda :



mencapai



a. Memusatkan pikiran pada beban dari masingmasing anggota staf secara perorangan dalam keikutsertaan sampai pada kegagalan. b. Menilai hasil itu secara seksama atas dasar sasaran dan batasan-batasan yang telah di sepakati semula c. Mengadakan rapat tanya jawab dimana semua staf dapat membicarakan kegagalan itu bersamasama. JUMLAH



13. Bila dihadapkan pada suatu kekurangan waktu yang kritis, sebelum memulai pekerjaan baru, apakah anda cenderung untuk : a. Memikirkan utk melibatkan dan mengembangkan dari anggota staf. b. Memusatkan perhatian pada keperluan untuk menyelesaikan pekerjaan itu sesuai dengan standar dalam lingkup batasan-batasan yang ditentukan. c. Memikirkan reaksi dari departemen anda terhadap batasan-batasan yang diusulkan.



231



14. Sebelum menyetujui anggaran (budget) yang diusulkan untuk departemen anda, apakah anda : a. Mempertimbangakan kemampuan yang berbedabeda dari staf anda untuk mendukung pencapaian sasaran / tujuan. b. Memikirkan untuk membicarakan peningkatan logis dan matematis keberhasilan masa sebelumnya.



suatu atas



c. Mempertimbangkan reaksi dan departemen anda atas batasan-batasan yang diusulkan. 15. Bila mengkomunikasikan keputusan-keputusan kpd staf anda cenderung untuk : a. Menjamin bahwa anda memakai waktu cukup bersama para perwakilan staf atau anggota untuk meyakinkan bahwa mereka dapat memenuhi / menjawab setiap hal yang dikemukakan. b. Berbicara pada setiap orang secara perorangan sehingga mereka semua sasaran akan peranan mereka sediri. c. Mengundang semua rapat untuk meyakinkan bahwa ada suatu pengertian yang luas mengenai apa yang dituntut (diminta) diperluan. 16. Bila meninjau / mengulas suatu (bidang) pekerjaan yang berhasil, apakah anda cenderung untuk : a. Menganggap hasil itu sebagai hal yang memang seharusnya demikian, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan berikut yang harus dilakukan. b. Memusatkan perhatian pada beban dari masingmasing pribadi anggota staf dalam mendukung pekerjaan yang telah dicapai. c. Mengadakan pertemuan tanya jawab dimana semua staf membicarakan keberhasilan itu bersama-sama. JUMLAH



232



A



B



C



D



17. Bila departemen maju melalui departemen anda, apakah anda cenderung : a. Memusatkan pikiran pada perkiraan kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang sedang di kerjakan. b. Mengadakan rapat departemen untuk meyakinkan bahwa semua orang sadar akan situasi seluruhnya c. Memberikan nasehat orang seorang mendapatkan hasil keseluruhan yang baik.



untuk



18. Bila menyampaikan informasi manajemen senior atau kesatuan apakah anda cenderung untuk : a. Menjamin ketepatan yang maksimum dengan mengeluarkan intruksi-intruksi tertulis yang merinci dengan tepat apa yang harapkan. b. Menjamin bahwa anda cukup mempergunakan waktu bersama perwakilan staf anggota untuk meyakinkan bahwa mereka dapat menjawab setiap hal yang dikemukakan. c. Berbicara pada setiap orang secara perorangan sehingga setiap orang tahu betul bagaimana pesan itu berpengaruh padanya. 19. Bila dihadapkan pada kekurangan waktu yang kritis sebelum memulai pekerjaan baru, apakah anda cenderung untuk : a. Memusatkan pikiran pada (perlunya) keperluan utk menyelesaikan sesuai dng standar dan ruang lingkup batasan-batasan yg telah ditetapkan. b. Memberikan contoh/teladan untuk menjamin bahwa kesalahan yang paling kecil yang mungkin terjadi dengan metode yang dipakai. c. Mempertimbangkan penglihatan masing-masing anggota staf secara perorangan, dan keperluan mereka untuk pengembangan. JUMLAH



233



A



B



C



D



20. Bila mendisiplinkan seorang anggota apakah anda cenderung untuk :



staf



anda,



a. Melakukan / memberikan nasehat orang perorangan untuk mendapatkan hasil keseluruhan yang terbaik. b. Memusatkan perhatian pada penafsiran kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yg telah dihasilkan. c. Mengadakan suatu rapat departemen untuk menyakinkan bahwa setiap orang sadar akan seluruh situasi. 21. Bila mengkomunikasikan sasaran kualitas kuantitas kepada staf anda, apakah anda :



dan



a. Memusatkan perhatian kepada keperluan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar, dan dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan. b. Melibatkan kelompok dalam suatu pembicaraan tentang bagaimana cara yang terbaik untuk menangani pekerjaan-pekerjaan itu. c. Mempertimbangkan penglihatan & pengembangan dari masing-masing perorangan anggota staf.



22. Bila melihat kebutuhan-kebutuhan latihan dari staf anda apakah anda cenderung : a. Menilai hasil secara tepat atas dasar sasaran dan batasan-batasan yang telah disetujui sebelumnya b. Mengadakan pertemuan, tanya jawab dimana semua staf dapat membicarakan keberhasilan dan kegagalan mereka bersama-sama. c. Memusatkan perhatian pada beban dari setiap anggota staf perorangan dalam keikutsertaanya dalam pekerjaannya yang dicapai.



234



A



B



C



D



23. Sebelum menentukan langkah tindakan, seberapa jauh anda : a. Memberikan contoh untuk menjamin bahwa hanya kesalahan paling kecil yang mungkin terjadi dengan metode yang dipakai. b. Mempertimbangkan penglihatan & pengembangan dari masing-masing anggota staf perorangan. c. Melibatkan kelompok dalam suatu pembicaraan tentang cara yang terbaik untuk menangani pekerjaan itu. JUMLAH



24. Bila pekerjaan maju melalui apakah anda cenderung untuk :



departemen



anda,



a. Mengadakan rapat departemen utk menyakinkan bahwa setiap orang sadar akan situasi seluruhnya. b. Memberikan nasehat orang perorangan menghasilkan hasil yang terbaik.



untuk



c. Memusatkan perhatian pada kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang sedang dikerjakan.



25. Bila menyampaikan informasi-informasi manajemen senior atau kesatuan. Apakah anda memilih : a. Mengadakan suatu rapat untuk menjamin adanya suatu pengertian mengenal apa yang diminta. b. Berbicara pada setiap orang secara perorangan sehingga mereka tahu betul dengan peranan mereka sendiri. c. Menjamin ketelitian yang maksimum dengan mengeluarkan intruksi-intruksi, memperincikan dengan betul apa yang dikehendaki.



235



A



B



C



D



26. Sebelum menentukan seberapa jauh anda :



suatu



langkah



tindakan, A



B



C



D



A



B



C



D



a. Melibatkan kelompok dalam suatu pembicaraan tentang cara terbaik untuk menangani masalah itu. b. Memusatkan pikiran pada keperluan untuk menyelesaikan pekerjaan itu sesuai standar dan dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan. c. Memberikan contoh untuk menyakinkan bahwa hanya kesalahan yang paling kecil yang mungkin terjadi dengan metode yang dipakai. 27. Bila membicarakan maksud dan tujuan anda dengan atasan apakah anda : a. Memikirkan membicarakan suatu peningkatan logis dan matematis dibandingkan dengan keberhasilan masa sebelumnya. b. Berusaha untuk membicarakan untuk sasaran minimum yang pasti untuk menjamin tingkat pencapaian yang pasti yang tertinggi. c. Mempertimbangkan kemampuan yang berbeda dari staf anda untuk mendukung pencapaian tujuan departemen JUMLAH



28. Apabila berbicara dengan anggota staf, apakah anda : a. Melaksanakan pertemuan-pertemuan informal untuk menjamin agar setiap anggota mengikuti seluruh situasi-situasi. b. Memusatkan pada diskusi tentang kualitas dan kuantitas daripada pekerjaan yang sedang berjalan. c. Menimbang bahwa pekerjaan dan hasil-hasil harian sebagai tidak penting dibandingkan hasil akhir.



236



29. Sebelum sepakat tentang biaya yang dialokasikan, apakah anda : a. Mencoba mengusahakan biaya maksimum agar tercapai hasil yang maksimum pula. b. Mempertimbangkan perbedaan kemampuan dari pada anggota staf untuk mendukung tercapainya tujuan. c. Mendiskusikan dengan instansi pengertian.



kebutuhan-kebutuhan biaya kantor sehingga memperjelas



30. Bila mendelegasikan suatu pekerjaan sampai berapa jauh anda ? a. Konsentrasi pada keinginan untuk menyelesaikan tugas sesuai standar dengan keterbatasanketerbatasan yang ada. b. Melibatkan grup dalam diskusi untuk mendapatkan cara terbaik penyelesaiannya. c. Mempertimbangkan keterlibatan & pengembangan individu / anggota dari pada staf. JUMLAH



237



A



B



C



D



PETUNJUK PENILAIAN Untuk mengetahui nilai total dari daftar pertanyaan ini anda harus menjumlahkan nilai dari setiap halaman sebagai berikut :



A Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah



B



C



D



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



TOTAL



Anda sekarang telah dikenalkan dengan model kepemimpinan fungsional Dr.John Adair, anda seyogianya mengetahui bahwa nilai total anda menggambarkan / menunjukkan masing-masing pertimbangan yang anda telah berikan kepada setiap jawaban yang telah anda beri nilai. Selanjutnya anda akan memberikan nilai total anda tersebut kedalam suatu model yang merupakan tiga buah lingkaran. -



Nilai A adalah TUGAS Nilai B adalah TIM / KELOMPOK dan Nilai C adalah INDIVIDU



Ambil nilai total A dan anda dapat memulai mengisinya pada lingkaran TUGAS sasaran (The Bull’s Eye) menunjukan 10 buah lingkaran yang jarak antara masing-masing lingkaran diberi nilai 10. berikan tanda pada lingkaran sesuai dengan jumlah nilai total A yang anda peroleh lalu buatlah lingkaran searah dengan lingkaran tugas sesuai dengan nilai anda tersebut. Lakukan kegiatan dimuka untuk total nilai B : TIM dan C : INDIVIDU anda sekarang mempunyai suatu gambar grafik dari kepemipinan fungsional yang anda pilih.



238



Seluruh nilai D dalam daftar pertanyaan menunjukkan suatu pilihan untuk kegiatan Non Management. walau secara tehnis mungkin akan dicapai nilai 75 untuk D, namun nilai yang ideal untuk D adalah kurang dari 10. Beberapa catatan tentang model kepemimpinan fungsional Kepemimpinan efektif yang diperoleh seorang pemimpin selalu mempertimbangkan 3 elemen dasar pada saat melakukan setiap tindakan. Ke 3 elemen dasar tersebut antara lain : a.



Pencapaian Tugas / Tujuan : Kebutuhan ini tidak hanya penting untuk dirinya sendiri, tetapi untuk pemenuhannya akan menyangkut moral dari kelompok dan tingkatan dimana setiap orang / anggota kelompok menyamakan perasaan sebagai suatu kesempatan.



b.



Membentuk / Membangun Suatu Tim Dampak dari semangat tim yang tinggi diperoleh dari suatu kumpulan tujuan-tujuan yang nyata. Seperti halnya suatu tim menghasilkan sinergi suatu tingkatan yang tinggi dari pencapaian tugas dan suatu moral yang mendukung pada setiap anggotanya. 239



Hal itu dengan segera menjadikan jelas bahwa ketiga dasar berpijak dari kepemimpinan adalah saling ketergantungan satu sama lain. c.



Mengembangkan Individu-Individu Setiap orang dalam kelompok mempunyai suatu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan untuk merumuskan suatu kebutuhan motivasi yang tinggi.



PETUNJUK DALAM INTERPRETASI NILAI Bahayanya : Moral anggota kemungkinan rusak / lebih jelek dari pada yang anda pikirkan dan terlalu banyak energi yang digunakan untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencapaian tugas. Bahayanya : Staf akan menganggap anda sangat keras kepada mereka. Sudah tentu hal ini akan mempunyai dampak terhadap keterlibatan mereka dalam melaksanakan tugas, dan pada satu saat staf akan menentang anda secara langsung. Bahayanya : Keterlibatan saudara dalam membangun tim terlalu rendah / kecil dan nantinya dapat menimbulkan perasaan-perasaan cemburu yang picik diantara sesama individu yang menganggap anda menganak emaskan orang-orang tertentu (karena tidak akan bertindak secara fair/adil). Bahayanya : Kelemahan anda didalam penanganan tugas mengalami kemajuan nyata dari anggota tim pada bidang-bidang yang mereka perlukan sebagai tantangan dan peningkatan. Kemungkinan-kemungkinan mereka akan meninggalkan tim dan mencari bidang kerja lain / tim lain yang dapat memberikan kepuasan terhadap mereka. 240



Bahayanya : Anda mengharap agar setiap orang melebur kepentingankepentingannya kedalam kepentingan tim. Anda terlalu bersemangat menjadi salah satu dari mereka. Bahayanya : Klub-klub besar pun pasti mempunyai tujuan untuk apa mereka didirikan. Hal tersebut tidak kelihatan pada penampilan ini. Jika tujuan club tidak tercapai / terpenuhi akan timbul efek moral yang sangat merugikan yang dapat berakibat pindahnya individu-individu dari klub tersebut ke klub lain. Bentuk Penampilan Yang Ideal : ACHIEVE THE MASK BUILD THE TEAM



DEVELOP INDIVIDUAL S



Pada gambar penampilan ini kelihatan keterlibatan yang berimbang dari masing-masing bidang kepemimpinan. Tentu hal ini akan menghasilkan pencapaian tugas secara baik (High Level) moral yang tinggi sangat mendasari tanggungjawab dari seluruh individu yang terlibat dari tim / kelompok.



241



DESAIN PELATIHAN NO.45 TIPE KEPRIBADIAN 1.



NAMA LATIHAN



: Tipe Kepribadian



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : Mengetahui apakah anda termasuk golongan dari Tipe Efektif, Tipe Administratif, Tipe Komunikatif atau Tipe Kreatif.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan dengan judul test kepribadian.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Mini Lecture Penugasan Tanya jawab



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul yang akan dibahas (Test kepribadian).



b.



Tutor membagikan Inventory Tes Kepribadian



c.



Peserta mengisi inventory dengan memilih 20 pasang pernyataan yang setiap pasang terdiri dari 4 pernyataan. Pilihlah satu yang paling cocok dan satu pernyataan yang agak menyentuh lingkarilah nomor-nomor yang anda pilih itu. Tidak ada pernyataan yang salah yang ada hanyalah yang tidak mengena dihati.



d.



Peserta didik menjawab pertanyaan paling lama 30 menit.



e.



Setelah selesai pindahkanlah nomor-nomor pilihan anda pada daftar isian angka di halaman hasil tes. Pada daftar tersebut ada 4 (empat) kolom : A, B, C dan D hitunglah jumlah isian anda pada jalur A dan isian pada kolom A, jumlah isian di jalur B isikan ke kolom B dan begitu seterusnya. 242



Lihatlah mana angka yang tinggi pada kolom itu. bila angka yang tinggi ada pada kolom A berarti anda termasuk pada golongan Tipe Efektif, bila B berarti anda Tipe Administratif, bila C berarti anda Tipe Komunikatif, dan bila angka yang tinggi ada pada kolom D, berarti anda Tipe Kreatif. f.



Tutor menunjuk beberapa peserta didik untuk menyampaikan anda termasuk golongan yang mana.



g.



Tutor menggali Learning point.



h.



Tutor menggali relevansi dalam pelaksanaan tugas.



i.



Tutor membuka tanya jawab.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Slide/ Laser point



: Peserta kurang paham dalam pengisian. : -



Perlunya mengetahui tipe kepribadian seseorang Perlunya mengetahui kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian seseorang Perlunya mengetahui bahwa hasil isian sebagai masukan untuk individu.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang First Line Supervisor (FLS) harus tahu kelebihan dan kekurangan anggotanya sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: Naskah test kepribadian



243



TES TIPE KEPRIBADIAN Berikut ini adalah tes untuk mengetahui apakah anda termasuk golongan dari tipe Efektif, Administratif, Komunikatif Atau Kreatif. Ada 20 pasang pernyataan yang setiap pasang terdiri dari 4 pernyataan. Pilihlah satu yang paling cocok, dan satu pernyataan yang agak menyentuh. Lingkarilah nomornomor yang Anda pilih tersebut. Tidak ada pernyataan yang salah, yang ada hanyalah yang tak mengena di hati. Setelah selesai pindahkanlah nomor-nomor pilihan Anda pada daftar isian angka di halaman hasil tes. Pada daftar tersebut ada 4 kolom A, B, C dan D. Hitunglah jumlah isian Anda pada jalur A dan isikan pada kolom A, jumlah isian di jalur B isikan ke kolom B dan begitu seterusnya. Lihatlah mana angka yang tinggi dalam kolom tersebut ! bila angka yang tinggi ada pada kolom A berarti Anda termasuk pada golongan Tipe Efektif, bila B berarti Anda Tipe Administratif, bila C berarti Anda Tipe Komunikatif, dan bila angka yang tinggi ada pada kolom D, berarti Anda Tipe Kreatif. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Saya tidak suka menunda-nunda waktu dalam bekerja. Saya Yakin bahwa ide-ide baru harus diuji terlebih dahulu sebelum diterapkan. Saya senang adanya dorongan untuk saling mempengaruhi dengan orang lain. Saya selalu berusaha mencari kemungkinan baru, ide baru, penemuan baru.



8.



Saya suka tindakan disiplin dan ketegasan. Saya selalu melakukan cara sistematis dalam menangani persoalan. Saya percaya bahwa kerja kelompok lebih efektif dari pada dilakukan sendiri. Saya sangat menyukai pembaharuan.



9. 10. 11. 12.



Saya lebih tertarik pada masa depan dari pada masa lampau. Saya senang bekerja bersama dengan orang lain. Saya suka menghadiri pertemuan kelompok yang diatur dengan baik. Batas waktu sangat penting karena saya bekerja tak suka bertele-tele.



13. Saya ingin menyusun program tujuan hidup saya sendiri. 14. Bila saya memulai suatu pekerjaan saya akan kerjakan sampai rampung, tak suka menunda-nunda. 15. Pada dasarnya saya suka berusaha dan mencoba dan memahami perasaan orang lain. 16. Saya tidak perduli dengan pendapat orang lain kalau pendapatnya tidak sesuai dengan jiwa saya. 244



17. Saya suka memikirkan masalah-masalah yang kreatif. 18. Saya rasa saya dapat meraba pikiran orang lain yang berkomunikasi dengan saya. 19. Saya berpendapat bahwa pendekatan selangkah-demi selangkah sangat efektif. 20. Saya ingin menerima balikan dari karya saya. 21. 22. 23. 24.



Saya selalu meramalkan kecenderungan dan membuat proyeksi. Saya sangat peka terhadap kebutuhan orang lain. Menurut saya perencanaan adalah kunci keberhasilan. Saya tidak sabar dengan pertimbangan yang bertele-tele.



25. 26. 27. 28.



Saya sangat menghargai pengalaman. Saya tetap dingin dalam menghadapi tantangan. Saya selalu memperhatikan pendapat orang. Orang berkata bahwa saya adalah pemikir yang mempunyai hipotesa yang akurat.



29. 30. 31. 32.



Kerja sama sangat penting bagi saya. Saya selalu menggunakan metode logis untuk menguji alternatif. Saya senang menangani beberapa program dalam waktu yang sama. Saya selalu bertanya pada diri saya sendiri, selalu berdialog dengan diri sendiri.



33. Saya kurang suka dengan hal-hal yang terlalu terperinci dan mendetail. Saya dapat memperhitungkan bagaimana orang lain bereaksi terhadap 34. suatu tindakan. Saya percaya bahwa pikiran saya menguasai perasaan saya. 35. Saya belajar melalui pengalaman kerja. 36. 37. Menurut saya bahwa suatu tindakan haruslah dianalisa lebih dahulu. 38. Saya mampu menilai suasana menurut kelompok. 39. Saya cenderung memulai sesuatu tapi kurang hasrat untuk meneruskan sampai tuntas, saya ingin gagasan itu diteruskan orang lain. 40. Saya termasuk orang yang cepat mengambil keputusan. 41. Saya suka membuat pekerjaan yang menantang dan senang mendapat tantangan. 42. Saya baru percaya bila telah dilaksanakan observasi dan mesti ada data yang otentik. 43. Saya mau mengungkapkan perasaan saya secara terbuka dan tak perlu sungkan. 44. Saya senang merancang program-program baru. 45. 46. 47. 48.



Saya Saya Saya Saya



sangat senang membaca karya-karya ilmiah. memandang diri saya sebagai fasilitator. akan memusatkan perhatian pd suatu isu disuatu waktu tertentu. yakin bahwa untuk mencapai sesuatu harus dengan kerja keras.



245



49. 50. 51. 52.



Saya Saya Saya Saya



menggunakan daya khayal saya untuk mendapatkan sebuah ide. yakin bahwa faktalah yang akan berbicara. menyukai variasi. suka mempelajari tentang orang lain.



53. Saya tidak sabar terhadap penugasan yang lamban dan lama. 54. Pikiran saya tak pernah berhenti bekerja, selalu seiring dengan gelombang perasaan saya sendiri. 55. Keputusan harus dibuat dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. 56. Saya yakin utk menyelesaikan suatu masalah kita selalu membutuhkan orang lain. 57. Saya biasa kalau mengambil keputusan tak perlu pendapat dan pertimbangan orang lain. 58. Saya rasa emosi dapat menimbulkan masalah, maka berpikir logislah yang utama. 59. Saya senang kalau saya disukai orang. 60. Saya dapat menganalisa dan mengambil kesimpulan bila dalam situasi yang tenang. 61. 62. 63. 64.



Saya Saya Saya Saya



selalu menguji dan mencobakan ide-ide baru kepada orang lain. senang dengan cara pendekatan ilmiah. suka mengerjakan sendiri pekerjaan saya. yakin bahwa hubungan baik itu penting dipelihara.



65. 66. 67. 68.



Saya orang yang mudah marah kalau ditantang. Saya yakin bahwa manusia itu memang berbeda-beda. Bagi saya komunikasi dng orang lain itu merupakan tujuan bukan alat. Saya senang didorong dengan alasan yang logis.



69. Saya senang dengan organisasi dan mengorganisasikan. 70. Saya biasanya meloncat dari suatu tugas ke tugas yang lain. 71. Berbicara dan bekerja dengan orang lain merupakan suatu kegiatan yang kreatif. 72. Pembenahan diri sangat penting buat saya karena saya termasuk orang yang egosentris. 73. 74. 75. 76.



Saya Saya Saya Saya



senang bermain dengan ide-ide. tidak suka dengan pemborosan waktu. berusaha agar pekerjaan dilakukan dengan baik. belajar melalui hubungan timbal balik dengan orang lain.



77. 78. 79. 80.



Saya kalau memikirkan hal-hal yang abstrak sangat menyenangkan. Saya sabar dengan hal-hal yang terperinci dan mendetail. Saya suka pertanyaan yang singkat, langsung pada masalah. Saya merasa percaya diri untuk berhadapan dengan atasan atau pejabat.



246



HASIL TES



A



1,5,12,13,20,24,25,31,36,40,41,48,51,53,57,63,65,70,74,79



B



2,6,11,14,19,23,26,30,35,37,42,47,50,55,58,62,66,69,75,78



C



3,7,10,15,18,22,27,29,34,38,43,46,52,56,59,64,67,71,76,80



D



4,8,9,16,17,21,28,32,33,39,44,45,49,54,60,61,68,72,73,77



Isikanlah ke dalam kolom A, B, C, D jumlah pilihan Anda pada deretan angka-angka di atas. Nomor berapa saja di deratan A yang cocok jumlahnya masukan ke kolom A, berapa dideretan B, C dan D masukan ke kolomnya masing-masing. Hitunglah mana yang lebih tinggi, itulah tipe Anda.



EMPAT MACAM BENTUK SIKAP KEPRIBADIAN Setiap orang memiliki ciri khas kepribadiannya. Memang warna kepribadian manusia itu sangat banyak akan tetapi setelah dikelompokan dapat dikenal 4 macam bentuk sikap Kepribadian Manusia. 1.



Tipe Efektif Sikap orang bertipe efektif adalah menyukai tindakan dan di dalam pikirannya selalu saja ada pertanyaan APA. Sikapnya : Pragmatis, berbicara langsung pada tujuan, kurang sabar, cepat mengambil keputusan, pendapatnya selalu melompat dari satu hal ke hal lain, tapi mereka sangat giat dan bersemangat. Mereka suka berbicara tentang : Sasaran, hasil, prestasi kerja produktifitas, efesiensi, gerak maju, pengalaman, tantangan dan perubahan-perubahan.



247



2.



Tipe Administratif Tipe Administratif adalah orang yang menyukai cara, proses dan di dalam pikirannya selalu ada pertanyaan BAGAIMANA. Sikapnya : Sistematis, berpikir logis, berbicara panjang lebar, suka kepada fakta, emosionalnya terkendali, penyabar. Mereka suka berbicara tentang : Prosedur, fakta, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengujian, percobaan, analisis, pembuktian, observasi, perincian.



3.



Tipe Komunikatif Tipe Komunikatif adalah orang yang selalu menilai orangnya bukan pekerjaannya dan di dalam pikirannya selalu timbul pertanyaan SIAPA. Sikapnya : Dapat berbagi perasaan, spontanitas, pandangannya subjektif, perasaan hangat tapi agak emosional, sensitive tapi cepat menyadari kesalahannya. Mereka suka berbicara tentang : Siapa orangnya, kerjasama kelompok, manfaat motivasi, pergaulan, komunikasi dan kewaspadaan.



4.



suatu



pekerjaan,



Tipe Kreatif Tipe Kreatif adalah orang yang menyenangi ide-ide dan inovasi di dalam pikirannya selalu ada pertanyaan KENAPA dan MENGAPA. Sikapnya : Imajinatif dan kharismatik, pribadinya sulit dimengerti, berwawasan luas tapi agak emosional. Egosentris dan tidak realistis. Menyukai pengetahuan dan menyenangi filsafat metafisika serta psikologi. Mereka kreatif, penuh ide-ide tapi juga propokatif. Mereka suka berbicara tentang : Kreatifitas, konsep dan inovasi, cara-cara baru, rancangan besar, potensi, isu-isu, keindahan, keadilan, kasih sayang (percintaan).



248



DESAIN PELATIHAN NO.46 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Kepemimpinan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dapat : a. Memahami pengertian pemimpin. b. Memahami tugas, peran, dan fungsi kepemimpinan. c. Memahami tipe kepemimpinan. : d. Memahami gaya kepemimpinan. e. Memahami kepemimpinan yang efektif.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Mini Lecture. Penugasan. Diskusi.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) dan menyamakan persepsi tentang pengertian tersebut.



Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan tentang pengertian pemimpin, tugas, peran dan fungsi kepemimpinan, tipe kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan kepemimpinan yang efektif.



b.



Tutor membagi peserta didik menjadi 3 atau 4 kelompok masing-masing kelompok mendiskusikan : Pengertian pemimpin, tugas, peran dan fungsi kepemimpinan, tipe kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan kepemimpinan yang efektif. selama ±20 menit.



c.



Setelah selesai diskusi, masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi, kelompok lainnya (masing-masing kelompok 10 menit termasuk tanggapan).



d.



Tutor menggali materi Leadership dari hasil diskusi tersebut. 249



e.



Tutor menggali learning point.



f.



Tutor menggali relevansi dalam pelaksanaan tugas



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Flip chart White board Spidol



: a. b.



Peserta kurang serius. Keterbatasan waktu.



: -



Perlunya mengetahui pengertian pemimpin Perlunya mengetahui tugas, peran dan fungsi kepemimpinan Perlunya mengetahui tipe kepemimpinan Perlunya mengetahui gaya kepemimpinan Perlunya mengetahui kepemimpinan yang efektif



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimipin atau First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas tugas perlu mengetahui tipe kepemimpinan sehingga berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



250



KEPEMIMPINAN 1.



DEFINISI a.



Ada beberapa definisi Kepemimpinan : 1)



2)



3)



b.



2.



Ordway Tead “The art of leadership” Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. George R. Terry “Principle of manajemen” Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Howard H. Hoyt “Aspect of modern administration” Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang.



Pemimpin adalah Pribadi yang memiliki kecakapan khusus baik itu dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran tertentu.



Perbedaan pemimpin dan manajemen. Pemimpin dan manajemen mempunyai arti yang sama yaitu berfungsi untuk memimpin. Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain, dimana manajer adalah orang yang memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain (baik perorangan maupun kelompok), suatu seni. Jadi kepemimpinan lebih bebas dalam aturan-aturan birokrasi, sedangkan manajemen pada umumnya sudah dibatasi dengan aturanaturan tertentu. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, tidak terikat dalam organisasi tertentu, organisasi bisa bersifat abstrak seperti ulama yang pengaruhnya dapat mempengaruhi tindakan seorang bupati dalam bidang tertentu.



3.



Teori kepemimpinan Ada tiga jenis teori yang mendasari teori kepemimpinan yaitu : a.



Teori Genetis 251



b.



c.



4.



Inti dari aliran teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat. Teori Sosial Inti dari aliran teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati Teori Ekologis Inti dari aliran teori ini menyatakan bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memilki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.



Tugas, peran dan fungsi kepemimpinan. a.



Tugas kepemimpinan 1) Mempengaruhi 2) Motivasi 3) Komunikasi yang efektif 4) Mengatasi konflik



b.



Peran Kepemimpinan. 1)



Perilaku antar manusia (a) (b) (c)



c.



Peran seremonial- hadiri upacara, dll Peran pemimpin sebagai leader Peran penghubung sebagai pejabat perantara



2)



Perilaku proses informasi (a) Peran pemantau sebagai monitor (b) Peran sebagai penyebar informasi (c) Peran juru bicara



3)



Perilaku mengambil keputusan (a) Peran inovator sebagai perancang kegiatan (b) Peran mengendalikan krisis sebagai penghalau gangguan (c) Peran mengalokasikan sumber daya (d) Peran sebagai negosiator



Fungsi kepemimpinan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



Menentukan kebijaksanaan organisasi Memberikan motivasi kerja kepada bawahan Menggariskan Desain dan petunjuk Mengalokasikan jabatan dan penempatan Melaksanakan komunikasi Melaksanakan supervisi dan kontrol Menetapkan sasaran organisasi 252



8) 3.



5.



Mengambil keputusan-keputusan penting lainnya



Mengenal 8 (delapan) tipe kepemimpinan a.



Tipe Kharismatis adalah mempunyai daya tarik & bisa mempengaruhi banyak orang.



b.



Tipe Paternalistis adalah tipe kebapakan (sifat melindungi).



c.



Tipe Militeristis adalah tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran, dengan hanya menampilkan gaya luaran saja, tetapi kalau dilihat lebih seksama, tipe ini mirip dengan kepemimpinan otoriter.



d.



Tipe Otoktratis adalah mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.



e.



Tipe Populistis adalah kepemimpinan yang dapat membangun solidaritas rakyat. Seperti berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat



f.



Tipe Laissez Faire adalah peranannya cenderung memilih peran pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri, tanpa banyak mencampuri bagaimana organisasi harus berjalan dan digerakkan.



g.



Tipe Administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugastugas administrasi secara efektif, dimana para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi pembangunan dengan harapan adanya perkembangan tehnis yaitu tehnologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.



h.



Tipe Demokratis adalah tipe pemimpin yang paling ideal dan didambakan, walaupun diakui bahwa pemimpin yang demokratis tidak selalu merupakan pemimpin yang paling efektif dalam kehidupan organisasional karena adakalanya dalam bertindak dan mengambil keputusan bisa terjadi keterlambatan sebagai konsekuensi keterlibatan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan tersebut



Ada 4 (empat) Gaya Kepemimpinan a.



Mengarahkan (Directing) Pemimpin memberi petunjuk yang spesifik dan mengawasi secara ketat penyelesaian tugas. 253



b.



Perilaku : - Struktur - Pengendalian - Supervisi Melatih (Coaching) Pemimpin terus mengarahkan dan mengawasi secara ketat penyelesaian tugas, tetapi juga menyelesaikan keputusan, meminta saran dan mendukung kemajuan. Perilaku : - Mengarahkan - Mendukung



c.



Mendukung (Supporting) : Pemimpin memberikan fasilitas dan mendukung usaha bawahan ke arah penyelesaian tugas dan membagi tanggung jawab untuk membuat keputusan dengan mereka. Perilaku : - Memuji - Mendengarkan - Memberi kemudahan



d.



Mendelegasikan (Delegating) : Pemimpin menyerahkan tanggung jawab untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah kepada bawahan. Perilaku : -



6.



Melimpahkan tanggung keputusan sehari-hari.



jawab



untuk



mengambil



Kepemimpinan Organisasi Formal dan Informal. a.



Organisasi Formal ialah organisasi yang ada diatas kertas dengan relasi-relasi logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan/policy dari organisasi dengan pembagian tugas pekerjaan dan hierarki kerja. Organisasi formal disebut pula sebagai kelompok sekunder, merupakan bentuk hierarki resmi. Maka kewajiban para pemimpin ialah untuk memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya organisasi formal tersebut dalam kenyataan dan prakteknya.



b.



7.



Organisasi Informal ialah sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim, kontak (berhadapan) muka, serta moral tinggi.



Kepemimpinan yang efektif (Polsek, Satuan, Unit, dsb).



pada



254



tingkat



Low



Management



Pada level Low Management atau tingkat Manajemen Bawah (Polsek) adalah merupakan tingkat manajemen yang memiliki ciri-ciri khusus dalam melaksanakan kegiatannya, ciri-ciri tersebut akan menentukan materi kepemimpinan efektif yang diterapkan. a. Ciri-ciri manajemen bawah (Polsek) adalah :



b.



1)



Keterampilan Tehnik (Tehnical Skill) hrs lebih banyak dikuasai. Contohnya : Bagaimana cara menerima laporan Bagaimana cara berkomunikasi Bagaimana cara membuat laporan Polisi Bagaimana cara membuat BAP Bagaimana cara observasi Bagaimana cara menggeledah badan Bagaimana cara patroli Bagaimana cara meriksa TKP



2)



Keterampilan Manajeman (Manajerial Skill) cukup yg dasardasar saja Contohnya : Membuat rencana kesiapan Mengorganisir anggota Wasdal kegiatan Memimpin kelompok juga perlu kemampuan pendukung seperti cara belajar dari pengalaman, menganalisa tugas dan kegiatan, persepsi, cara mempengaruhi orang lain, cara memberi petunjuk dsb.



Keteladanan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)



c.



Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan Keteladanan



Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam memberikan semangat kerja dalam memberikan dorongan kerja dalam kewaspadaan terhadap lingkungan kerja dalam ambeg parama arta dalam kesederhanaan dalam kesetiaan kpd negara, pemimpin dan tugas dalam berhemat dalam keterusterangan dalam regenerasi & mendorong anak buah maju.



Pelaksanaan Tugas 1) 2) 3) 4)



Bertanggung jawab pada pelaksanaan tugas Seimbang antara wewenang dan tanggung jawab Sasaran harus jelas Program kerja yang dibuat harus aplikatif 255



d.



5)



Pendelegasian pengambilan keputusan sesuai wewenang yang dimiliki anak buah 6) Kejelasan tugas yang diberikan 7) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian 8) Mengevaluasi Membangun kelompok



dengan



1)



Melibatkan anggota untuk menetapkan sasaran yang ingin dicapai Anggota mengerti standard kerjanya Mengatasi perpecahan kelompok Memperhatikan kesejahteraan anggota Menampung keluhan anggota Waktu memberikan keputusan, menyampaikan latar belakang Menyetujui saran yang baik



2) 3) 4) 5) 6) 7) e.



Mengembangkan Individu 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)



8.



Azas Kepemimpinan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.



9.



Tetapkanlah wewenang dan tanggung jawab Buatlah target yang ingin dicapai anak buah Menyelenggarakan latihan Memberikan keadilan Mengajak anak buah memberi saran Ketahuilah Prestasi Anggota Ketahuilah The right man in the right job Ketahuilah kebutuhan anggota.



Taqwa (Beriman kepada Tuhan YME) Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberikan keteladanan) Ing Madya Mangun Karso (ikut menggugah di tengah-tengah anggota) Tut Wuri Handayani (mendorong dari belakang) Waspada Purba Wisesa (siap sedia / samapta) Ambeg Parama Arta (memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan) Prasaja (sederhana) Satya (setia / loyal) Gemi Nastiti (Hemat) Beloko (keberanian mempertangung jawabkan tindakannya) Legowo (kerelaaan / keikhlas menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kpd generasi berikutnya)



Nilai-Nilai Moral Kepemimpinan a.



Landasan diplomasi (R. Sosrokartono) 256



1) 2) 3) 4) b.



Landasan kepemimpinan 1) 2) 3) 4)



c.



Sebagai Ratu (bijaksana, adil, konsekuen dalam janjinya) Sebagai Pandito (melihat kedepan, membelakangi kemewahan dunia) Sebagai Petani (jujur, sederhana, nerimo, tekun, ulet) Guru (suri tauladan yang baik)



Landasan Pengabdian (Sri Sultan Iskandar Muda dari Aceh) 1) 2) 3) 4)



d.



Peusiap (persiapan, pengumpulan data dan kearifan) Peubanding (perbandingan, penelaahan, pembahasan) Peunilaian (penilaian) Peuputoh (pengambilan keputusan terakhir)



Landasan kebijaksanaan i. ii. iii.



10.



Sugih tanpo bondo (kaya tanpa harta) Mgluruk tanpo bolo (datang tanpa prajurit) Menang tanpo ngasorake (menang tanpo merendahkan) Weweh tanpo kelangan (memberi tanpa kehilangan)



Rumongso handar beni (merasa ikut memiliki negara) Wajib melu angrung kebi (wajib ikut membela negara) Mulat saliro hang rasa wani (mawas diri untuk bersikap berani)



Hastha Brata (Delapan Tangan atau Delapan Pegangan) bagi seorang pemimpin a.



Bagaikan Surya Menerangi dunia, memberi cahaya, bijaksana, jujur



b.



Bagaikan Candra (rembulan) Memberikan keteduhan di hati, bersifat melindungi, memberikan ketenangan, damai



c.



Bagaikan Kartika (bintang) Menjadi pusat pandangan, kecemerlangan



d.



Bagaikan Mega (awan) Menciptakan kewibawaan yang dinamis dan adil



e.



Bagaikan Bumi Teguh dan kokoh pendiriannya, bersahaja dlm ucapan & perbuatan



f.



Bagaikan Samudro (tirta) : Luas pandangan, besar pemberian manfaat



g.



Bagaikan Hagni (api) Menghukum tanpa pandang bulu



h.



Bagaikan Bayu (angin) Terbuka, tidak ragu-ragu, Luwes 257



DESAIN PELATIHAN NO.47 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Survival di Gurun



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam memimpin sehingga mampu : a. Mengambil keputusan dengan tepat. b. Memelihara keutuhan kelompok. c. Bekerjasama dengan anggota.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk menyusun uruturutan dari peralatan yang ada (dalam naskah) agar dapat survival di gurun pasir.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Diskusi Latihan Role playing



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (Kepemimpinan) Survival di Gurun dan menyamakan persepsi tentang pengertian tersebut.



b.



Tutor membagi 3 kelompok untuk mendiskusikan materi Survival di gurun dan masing-masing kelompok ditunjuk 1 pengamat.



c.



Tutor membagikan naskah latihan beserta daftar barang-barang kpd masing-masing kelompok.



d.



Peserta didik ditugaskan untuk membuka naskah kemudian masing-masing kelompok membuat urutan dari sejumlah peralatan menurut kepentingannya, agar dapat survival di gurun. Dan dilanjutkan diskusi 258



selama 20 menit. e. f.



8.



9.



g.



Setelah diskusi selesai masing-masing pengamat tiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya.



h.



Tutor menggali learning point.



i.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. KAPAN LATIHAN c. d. e. HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: :



Masing-masing kelompok mendiskusikan untuk menentukan urutan peralatan tersebut menurut pendapat kelompok. Pada saat diskusi berlangsung dan setelah selesai, masing-masing jawaban perorangan tidak boleh dirubah.



relevansi



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Daftar peralatan



Peserta didik sudah pernah latihan yang Serupa / sama. -



dalam



melaksanakan



Perlunya memelihara keutuhan kelompok Perlunya bekerjasama dengan anggota Perlunya menggali ide - ide dari kelompok untuk mencapai tujuan Perlunya memberikan perhatian yang sama kepada kelompok Perlunya mengantisipasi bahaya / resiko kegagalan dan cara mengatasinya Perlunya skala prioritas untuk mencapai tujuan



Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) perlu bekerja sama dengan anggota sehingga dalam melaksanakan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



: Naskah latihan Survival di Gurun.



259



NASKAH LATIHAN SURVIVAL DI GURUN Situasi : Waktu menunjukan hampir pukul 10 pagi dalam pertengahan Anda baru saja melakukan pendaratan darurat di sebuah Gurun. ringan bermesin ganda, yang berisi tubuh Pilot dan Co-pilot, telah habis. Yang tinggal hanyalah kerangka pesawat. Tidak seorangpun kalian yang terluka.



Mei dan Pesawat terbakar diantara



Pilot tidak dapat memberikan kepada siapapun mengenai posisi anda sebelum terjadi pendaratan. Meski demikian, ia mengisyaratkan sebelum terjadinya tubrukan itu, bahwa Anda berada pada 115 Km sebelah selatan barat daya dari sebuah Camp pertambangan, yang merupakan tempat tinggal terdekat yang diketahui orang. Diisyaratkan pula bahwa Anda berada kurang lebih 100 Km dari jalur penerbangan, yang sudah dijalani dari rencana Penerbangan anda. Daerah tempat pendaratan itu datar sekali dan tampaknya kering, kecuali disana sini tampak ada beberapa tanaman kaktus. Cuaca terakhir yang dilaporkan adalah suhunya hari itu akan mencapai 24 derajat Celsius, yang berarti bahwa suhu di darat akan mencapai 55 derajat Celsius. Anda berpakaian tipis dan lengan pendek, celana pendek, kaos kaki dan sepatu untuk jalan. Setiap orang membawa saputangan. Secara kolektif saku anda semua berisi uang Rp 15 miliar, nota bene Rp 30 miliar, satu pak rokok dan sebuah pen ballpoint. Tugas Peserta Latihan : Sebelum pesawat terbakar habis, kelompok anda menyelamatkan 15 barang, yang terdaftar dalam halaman berikut.



berhasil



Tugas Peserta Latihan adalah mengurutkan barang-barang tadi menurut kepentingannya, bagi kelangsungan hidup mulai no. 1 untuk yang terpenting, sampai 15 untuk yang kurang penting. Anda boleh membuat asumsi : 1.



Jumlah orang yang selamat sebanyak jumlah orang dalam kelompokmu. 260



2. 3. 4.



Anda sungguh-sungguh berada dalam situasi tersebut. Tim telah setuju untuk terus bersatu. Semua barang itu berada dalam keadaan baik.



LEMBAR URUTAN SURVIVAL DI GURUN NAMA :



………………………… 1 Urutan menurut anda



Barang – barang



1.



Senter (ukuran 4 baterai).



2.



Pisau lipat.



3.



Peta udara wilayah itu.



4.



Jas hujan plastik (ukuran besar).



5.



Kompas magnetis.



6.



Perlengkapan untuk mengompres dengan perban.



7.



Pistol caliber 45 (berisi peluru).



8. 9.



Parasit (merah & putih). Sebotol garam inggris (1000 ml).



10.



1 (Satu) liter air perorang.



11.



Buku berjudul binatang gurun yang dapat dimakan.



12.



Sepasang kaca mata pelindung Sinar matahari utk setiap orang.



13.



2 (dua) liter minuman berkadar 80 %.



14.



Satu baju hangat utk setiap orang.



15.



Sebuah cermin hias.



alkohol



261



2 Urutan menurut kelompok



DESAIN PELATIHAN NO.48 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Penumpang Bus Umum



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin : a. Dapat menanggapi masalah yang timbul. b. Memiliki cara pemecahan masalah yang terbaik dengan berpikir baik secara akurat dan cermat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan diskusi kelompok guna memecahkan suatu persoalan yang diberikan (terlampir).



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (Kepemimpinan) Penumpang Bus Umum. Tutor menyamakan persepsi tentang pengertian tersebut.



b.



Tutor membagi sindikat menjadi 2 (dua) kelompok dan tunjuk seorang dari setiap kelompok untuk bertugas sebagai pengamat.



c.



Dari masing-masing kelompok Tunjuk seorang sebagai pimpinan kelompok.



d.



Tutor membagikan naskah latihan Penumpang Bus Umum kepada masingmasing pimpinan kelompok untuk diberikan kepada seluruh peserta.



Diskusi Presentasi Penugasan



262



e. f.



Setelah waktu yang disediakan habis, tutor menghentikan segera kegiatan diskusi tersebut.



g.



Tutor memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memaparkan hasil diskusinya secara bergantian.



h.



Tutor memberi kesempatan kepada para pengamat untuk menjelaskan hasil pengamatannya kepada peserta didik yang diamatinya secara bergantian.



i. j.



8.



9.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. KAPAN LATIHAN c. d. HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: :



-



-



:



12. LAIN-LAIN



:



Tutor menggali Learning point. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



Flip chart White board Spidol Naskah latihan



Keterbatasan waktu.



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



Waktu pelaksanaan diskusi 30 menit.



Perlunya menerima masukan dari anggota Perlunya menentukan suatu cara yang dapat memudahkan pencapaian tujuan Perlunya mengetahui bahwa setiap pimpinan mempunyai keterbatasan. Perlunya membagi tugas kepada setiap anggota Perlunya koordinasi dengan anggota untuk memecahkan permasalahan.



Sebagai seorang pimpinan atau First Line Supervisor (FLS) perlu koordinasi dengan anggotanya untuk memecahkan permasalahan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. -



263



NASKAH LATIHAN PENUMPANG BUS UMUM Dalam suatu Bus dari Jakarta menuju ke Surabaya lima orang penumpang duduk berdampingan dalam satu baris. Pekerjaan mereka adalah : Wartawan, Insinyur, Guru, Hakim dan Penyanyi. Mereka terdiri dari suku bangsa : Sunda, Jawa, Batak, Padang dan Madura. Umur mereka : 21, 24, 32, 40 dan 50 tahun. Mereka mempunyai hobi olah raga yang berbeda yaitu : Badminton, Renang, Volley ball, Sepak bola dan Tenis. Tujuan mereka adalah : Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang dan Surabaya. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.



Insinyur duduk di kursi paling kiri Pemain Volley ball duduk di kursi tengah Orang Madura adalah Wartawan Penyanyi berumur 21 tahun Hakim hobinya Berenang Guru akan pergi ke Tegal Orang Sunda akan pergi ke Surabaya Pemain Badminton adalah orang Jawa Yang pergi ke Cirebon berumur 32 tahun Pemain Tenis akan pergi ke Pekalongan Orang Madura duduk berdampingan dengan Orang Batak Yang berumur 40 tahun duduk disamping orang yang akan ke Semarang Yang berumur 24 tahun duduk disamping orang yang akan ke Surabaya Insinyur duduk disamping orang Padang Penumpang paling kanan lebih tua dari orang Sunda



Pertanyaan : Umur berapa, pekerjaan apa, suku bangsa apa, hoby olah raga apa dan tujuan kemana serta di kursi manakah mereka duduk masing-masing ?



264



DESAIN PELATIHAN NO.49 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Tugu Pahlawan



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam memberi dan menerima umpan balik agar : a. Membagi tugas dengan baik dan benar. b. Mengambil keputusan. c. Menerima saran dari anggota. d. Kerjasama dalam tim untuk memecahkan permasalahan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik mendiskusikan tentang pada hari apa Tugu Pahlawan selesai dibangun.



6.



METODE LATIHAN



:



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (Kepemimpinan) Tugu Pahlawan



b.



Tutor menyamakan persepsi tentang pengertian tersebut.



c.



Tutor membagi menjadi 3 (tiga) kelompok tiap kelompok ada pengamatnya.



d.



Tutor memanggil tiap pengamat untuk keluar ruangan, tutor menjelaskan tugas pengamat untuk mengawasi gerak-gerik kegiatan kelompok tersebut, setelah pengamat mengerti tugasnya dipersilahkan pengamat masuk ruangan.



a. b. c.



Diskusi Presentasi Tanya Jawab



265



e.



f.



g.



Setelah selesai paparan, dilanjutkan masing-masing pengamat membacakan hasil pengamatannya.



h.



Tutor menggali hasil diskusi.



i.



Tutor menggali Learning point.



j.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Tutor membagikan naskah latihan dan daftar informasi tentang Tugu Pahlawan. Selanjutnya masing-masing kelompok mendiskusikan, pada hari apa Tugu Pahlawan selesai dibangun, waktu diskusi 25 menit. Selesai diskusi , masing-masing kelompok mamaparkan hasil diskusinya selama ±10 menit



: -



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevasi



dalam



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Peserta didik sudah tahu persoalan /naskah latihan. Keterbatasan waktu. Perlunya memanage anak buah Perlunya mengetahui kemampuan dan kelemahan masing- masing anggota Perlunya memperhitungkan resiko (kegagalan / keberhasilan) Perlunya masukan / saran dari anggota Perlunya analisa yang akurat dan tajam Perlunya ide-ide yang kreatif dalam memecahkan masalah



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) harus mengetahui kemampuan dan kelemahan masing-masing anggota sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: 266



NASKAH LATIHAN TUGU PAHLAWAN Pada zaman dahulu di Negeri Antah Berantah telah dibangun sebuah tugu berbentuk segi empat yang dinamakan Tugu Pahlawan. Tugu tersebut dibangun untuk menghormati para Pahlawan di Negeri Antah Berantah yang telah gugur dalam peperangan. Tugu tersebut dibangun kurang dari dua pekan. Tugas Anda adalah menentukan pada hari apa Tugu Pahlawan tersebut selesai dibangun. Anda boleh memberikan informasi yang ada pada kartu informasi yang ada pada anda, kepada anggota kelompok anda yang lain secara lisan, semua informasi yang dibutuhkan telah tertulis dalam kartu-kartu informasi yang ada pada seluruh anggota kelompok.



267



DAFTAR INFORMASI Informasi-informasi dibawah ini ditulis dalam kartu-kartu Informasi yang terbuat dari kertas karton yang agak tebal berukuran 7,5 x 10 dan pada setiap kartu hanya berisi satu atau dua dari informasi-informasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.



Patokan waktu di Antah Berantah adalah hari Setiap hari dibagi atas Masa dan Saat Panjang Tugu Pahlawan adalah 50 Meter Tinggi Tugu Pahlawan adalah 100 Meter Lebar Tugu Pahlawan 10 Meter Tugu Pahlawan dibangun dari blok-blok batu-batuan Setiap blok batu terdiri dari satu kubik Hari pertama di Antah Berantah adalah Aqua Hari kedua di Antah Berantah adalah Deka Hari ketiga di Antah Berantah adalah Hekta Hari keempat di Antah Berantah adalah Quarta Hari kelima di Antah Berantah adalah Sapta Satu pekan di Antah Berantah terdiri dari 5 hari Pada setiap hari kerja, pekerjaan dilaksanakan 9 Masa Pada setiap hari kerja, para pekerja mempunyai wkt istirahat 16 Saat Setiap Masa terdiri dari 8 Saat Pada setiap waktu kerja terdapat grup pekerja yang terdiri dari 9 orang didalam lokasi bangunan Seorang dari anggota grup pekerja bertugas untuk berdo’a dan tidak turut bekerja memasang blok batu Pada hari Sapta tidak ada yang bekerja Apakah itu kubik Satu kubik adalah kubus yang berukurannya satu meter Apakah ada yang bekerja pada hari Minggu ? Apakah Tugu itu mempunyai pondasi ? Dengan cara apa tugu itu berdiri ? Tugu dibuat dari blok-blok batu hijau Hijau adalah warna yang khusus pada hari Quarta Setiap grup pekerja termasuk dua orang wanita Pekerjaan dimulai pada hari yang membangun Tugu Pahlawan Hanya satu grup pekerja yang membangun Tugu Pahlawan Tugu dibangun kurang dari dua pekan Tugu Pahlawan dibangun untuk menghormati Pahlawan Satu kubik sama dengan 1 meter persegi Satu kubik batu beratnya 5 ton 5 Ton air beratnya sama dengan satu kubik batu 268



35. 36. 37. 38. 39. 40.



Setiap grup diawasi oleh seorang mandor yang tidak turut bekerja Setiap pekerja memasang 150 blok batu untuk setiap masa Pada hari ke 10 dua orang pekerja jatuh sakit Untuk apa tugu tersebut dibangun Ada 2000 Pahlawan yang telah gugur Terdapat 15 grup pekerja yang ahli di Antah Berantah DESAIN PELATIHAN NO.50 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)



1.



NAMA LATIHAN



: Kartu Segi Lima



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Membagi tugas dengan baik dan benar. b. Mengambil keputusan. c. Menerima saran dari anggota. d. Kerjasama dalam tim untuk memecahkan permasalahan.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Menyusun kartu sesuai dengan huruf & angka yang sama dan atau sejenis.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Participatory (tutorial) Mini Lecture (kuliah singkat) Role Play (bermain peran) Simulasi



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (Kepemimpinan) Kartu Segi lima



b.



Tutor menyamakan pengertian tersebut.



c.



Susun kursi tempat duduk sebanyak 9 (sembilan) buah dengan arah dan letak tempat duduk seperti tercantum dalam gambar (terlampir)



d.



Tunjuk 9 (Sembilan) peserta didik untuk berperan sebagai berikut : 1) 2)



persepsi



1 orang sebagai Pimpinan. 2 orang sebagai Supervisor. 269



tentang



3) 4)



e.



2 orang sebagai Pekerja / pelaksana. 4 orang sebagai Kurir.



Tutor menunjuk 5 (lima) orang peserta didik sebagai pengamat : 1) 2) 3)



1 orang Pengamat Pimpinan 2 orang pengamat Supervisor 2 orang pengamat Pelaksana



f.



Jumlah pemain disesuaikan dengan jumlah peserta didik.



g.



Waktu pelaksaan selama 25 menit.



h.



Komunikasi tertulis.



i.



Kertas alat komunikasi diberikan kepada masing-masing pemain peran.



j.



Tutor memberikan pengarahan tentang mekanisme permainan sejelas mungkin dan lakukan pengecekan sejauh mana pemahaman para pemain terhadap latihan.



k.



Tutor memanggil pengamat menjelaskan tugas yang dilaksanakan dalam pengamatan.



l.



Bila sudah dimulai.



hanya



jelas



dilakukan



maka



latihan



secara



dan harus segera



m. Setelah selesai dengan waktu yang telah ditentukan maka segera hentikan jalannya latihan. n.



Setelah selesai tutor menanyakan perasan leader.



o.



Tutor menggali Learning point relevansi dalam pelaksanaan tugas.



dan



Catatan : Tujuan latihan dapat disampaikan pada akhir penggalian relevansi dalam pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e.



Flip chart White board Spidol Naskah latihan Kartu Bridge 20 lembar 270



f. 9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



Kertas untuk berkomunikasi ukuran 15 X 10 cm



: Peserta didik pasif. : -



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



: -



Perlunya memahami tugas yang diberikan Perlunya menyamakan persepsi Perlunya menerima saran dari anggota Perlunya membagi tugas (siapa melakukan apa, kerjasama dengan siapa, bertanggung jawab kepada siapa) Perlunya mengambil keputusan dengan cepat dan tepat Perlunya kerjasama tim dalam memecahkan permasalahan Perlunya meminta saran dan pendapat anggota Perlunya komunikasi Perlunya perintah yang jelas Perlunya saling pengertian Perlunya koordinasi



Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) harus saling koordinasi dengan anggotanya sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



271



Penjelasan : 1. 2.



A, B dan C menghadap kearah yang sama kedepan. D dan E menghadap kearah yang berlawanan.



3.



* Semua komunikasi dilaksanakan dengan tertulis *



4.



Tidak diperbolehkan untuk berbicara atau menemui langsung antar pemain.



5.



Mekanisme permainan a.



Pembagian peran 1) A sebagai Leader. 2) B dan C sebagai Supervisor. 3) D dan E sebagai Pekerja atau pelaksana.



b. 1) 2) 3)



4)



Jalur komunikasi A bisa ke B dan B bisa ke D. A bisa ke C dan C bisa ke E. B tidak boleh berkomunikasi langsung dengan C atau dengan E tetapi harus melalui A demikian juga C tidak boleh berkomunikasi langsung dengan B atau dengan D. D dan E tidak bisa berkomunikasi langsung, tetapi harus melalui proses komunikasi sesuai dengan arah jarum jam, baru D bisa komunikasi dengan E dan seterusnya. A



B



C



D



E 272



DESAIN PELATIHAN NO.51 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Suami-Suami Pencemburu



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Bekerjasama dengan anggota b. Memelihara keutuhan kelompok c. Mengantisipasi resiko kegagalan d. Mengambil keputusan yang tepat



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Mendiskusikan cara terbaik untuk menyebrangkan tiga pasang suami istri sehingga tidak saling cemburu.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Diskusi Role play Latihan Tutor menulis judul pelatihan Leadership (Suami-suami Pencemburu)



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



c.



Tutor membagi 3 (tiga) kelompok kecil masing-masing terdiri dari 6-7 peserta didik dengan peran sebagai berikut : 1) 2) 3)



c.



persepsi



tentang



1 (satu) orang sebagai pengamat 1 (satu) orang sebagai pimpinan 5 (lima) orang sebagai anggota



Masing-masing kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan suatu permasalahan (Sesuai naskah latihan). Diskusi dipimpin oleh pimpinan kelompok.



d.



Tutor memanggil pengamat dari 273



masing- masing kelompok dan menjelaskan tugas apa yang akan dilaksanakan. e.



Latihan dilaksanakan selama 20 menit.



f.



Setelah waktu habis, Tutor menghentikan latihan dan meminta pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.



g.



Tutor menanyakan perasaan peserta tentang tugas pelatihan.



h.



Tutor menanyakan perasan tentang tugas pelatihan.



peserta i. j. 8.



9.



PERALATAN/PERLENG- : KAPAN LATIHAN a. b. HAMBATAN DALAM : c. LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



Tutor menggali learning point. Tutor menggali relevansi dalam pelaksanaan tugas. Flip chart White board Spidol



Peserta didik dalam bekerja lebih banyak : menonjolkan individu. -



Perlunya memelihara keutuhan kelompok Perlunya bekerjasama Perlu menggali ide-ide dari kelompok Perlunya mengantisipasi bahaya / resiko Perlunya memberikan perhatian kepada semua kelompok



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) dalam melaksanakan tugas perlu memelihara keutuhan kelompok dan bekerjasama dengan baik sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil secara : maksimal. -



274



NASKAH LATIHAN SUAMI-SUAMI PENCEMBURU



Setelah banjir besar, tiga pasang pengantin mendapati diri mereka dikelilingi air. Mereka harus meninggalkan hotel tempat liburannya selama ini dengan perahu yang hanya dapat mengangkut tiga orang setiap kali berlayar. Suami-suami



ini



sangat



pencemburu,



sehingga



mereka



tidak



mengijinkan istrinya berada dalam perahu, dihotel, ataupun ditepian yang aman di seberang dengan laki-laki lain, kecuali ia sendiri ada disitu. Carilah cara untuk mengangkut pasangan ini menyeberangi genangan air ke tempat yang aman dengan jumlah penyeberangan sesedikit mungkin. Berenang atau pergi dengan Helikopter tidak diperkenankan.



275



DESAIN PELATIHAN NO.52 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Ban polandia



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Bekerjasama dengan anggota. b. Memelihara keutuhan dan kebersamaan anggota. c. Mengantisipasi resiko kegagalan dan hambatan. d. Memberikan tugas dan petunjuk kepada anggota secara jelas dan tepat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk memindahkan Ban dengan menggunakan tongkat



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Latihan Peragaan Diskusi kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Ban Polandia



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



c.



Tutor memberi tugas kepada kelompok : 1) 2) 3) 4)



persepsi



tentang



1 (satu) orang sebagai pemimpin. 1 (satu) orang sebagai pengamat pemimpin 1 (satu) orang sebagai pengamat anggota Peserta didik lainnya sebagai anggota 276



pelaksana d.



Tutor memanggil pengamat dan menjelaskan tugas pengamat, siapa yang diamati serta apa yang diamati (tingkah laku, kata-kata, sikap, apa yang dilakukan)



d.



Tutor memanggil pemimpin (leader) untuk memberikan penjelasan tentang tugasnya dan tutor menanyakan berapa lama proses pemindahan tersebut dpt dilaksanakan. (pengamat pemimpin sudah mulai melaksanakan tugasnya)



e.



Waktu pelaksanan ± selama 20 menit.



f.



Pengamat tugasnya.



g.



Setelah selesai pelaksanaan latihan Tutor menanyakan tentang perasaan kepada pimpinan (leader) serta kepada anggota kelompok dan menanyakan apa yang dirasakan.



h.



Tutor memerintahkan masing-masing pengamat pemimpin kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatannya.



i.



Tutor menggali learning point.



j.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



anggota



mulai



melaksanakan



relevansi



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e. f.



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 1 buah Ban dalam mobil 1 buah galah ukuran 2,5 m 20 buah tongkat ukuran 1,2 m



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Cuaca hujan Peserta didik kurang serius / melaksanakan tugas yang diberikan.



: -



Perlunya tugas Perlunya Perlunya tepat Perlunya Perlunya 277



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



-



dalam



tidak



briefing sebelum melaksanakan masukan saran anggota menentukan cara bertindak yang membagi tugas perintah yang jelas



-



Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya



-



Perlunya saling pengertian Perlu memperhitungkan hambatan / resiko kegagalan dan mencari alternatif jalan keluarnya Perlu pengawasan dan pengendalian Perlu konsolidasi



-



kerjasama kekompakan keseimbangan kebersamaan / gotong royong perhatian kepada setiap anggota



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) harus bekerjasama dan menjaga kebersamaan / gotong royong sehingga dalam pelaksanaan tugas berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



278



TUGAS LATIHAN BAN POLANDIA



Gambar Cc



2m



Bb



15 m



Aa



7m



120 cm



Ketentuan Latihan 1. 2.



Peserta latihan ditugaskan untuk memindahkan Ban dari titik Aa ke titik Bb melalui galah Cc. Peserta latihan tidak boleh menyentuh Ban langsung dengan tangan namun menggunakan tongkat baik di awal permainan maupun diakhir permainan.



3.



Peserta latihan tidak boleh melewati / menginjak garis batas (ruang garis Cc).



4.



Apabila ada yang menyentuh/memegang Ban, Ban jatuh/terguling diperjalanan, Ban menyentuh galah Cc dan peserta latihan melewati/menginjak garis batas (ruang garis Cc) permainan dinyatakan tidak berhasil / selesai.



279



DESAIN PELATIHAN NO.53 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Papan dan Drum



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Bekerjasama dengan anggota. b. Memelihara keutuhan kelompok. c. Mengantisipasi resiko kegagalan. d. Memberikan tugas dan petunjuk kepada anggota secara jelas dan akurat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta ditugaskan garis Bb gelas berisi



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Latihan Diskusi Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Papan dan Drum



didik (Kelompok pelaksana) untuk menyebrangi garis Aa ke beserta seluruh peralatan berikut air.



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



c.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok masingmasing kelompok diberi tugas : 1) 2) 3)



d.



persepsi



tentang



1 (satu) orang sebagai pengamat. 1 (satu) orang sebagai pimpinan. 8 (delapan) orang sebagai anggota.



Tutor 280



memanggil



pengamat



dan



menjelaskan tugasnya. e.



Tutor memanggil pemimpin kelompok untuk memberikan penjelasan tentang tugasnya (sesuai naskah latihan) dan tutor menanyakan berapa lama proses penyeberangan tersebut dpt dilaksanakan.



f.



Waktu pelaksanan ± selama 20 menit.



g.



Pengamat pimpinan mulai melaksanakan tugasnya mengamati pimpinan.



h.



Setelah selesai pelaksanaan latihan para peserta didik memasuki ruang kelas kembali dan menempatkan diri di kursi masing-masing.



i.



Tutor menanyakan tentang perasaan kepada pimpinan kelompok serta kepada anggota kelompok dan menanyakan apa yang dirasakan.



j.



Tutor memerintahkan masing-masing pengamat pemimpin kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatannya.



k.



Tutor menggali learning point.



l.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e. f. g.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



:



a. b.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



-



relevansi



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 1 (satu) buah papan ukuran 4 x 70 cm 1 (satu) buah Papan ukuran 4 meter 1 (satu) buah gelas berisi air 4 (empat) buah Drum ukuran galon Peserta didik tidak melakukan tugas / peran yang diberikan. Peserta didik sudah mengetahui bentuk latihan karena pernah melaksanakan. Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya 281



membagi tugas kerjasama dalam kelompok mengamati pelaksanaan tugas menentukan cara bertindak mengambil keputusan yang tepat memperhitungkan hambatan dan



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



:



12. LAIN-LAIN



:



rintangan Perlunya konsolidasi Perlunya pengawasan dan pengendalian Perlunya perencanaan yang matang Perlunya analisa dan evaluasi



Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) perlu mengambil keputusan yang tepat sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. Asumsi : Suatu regu patroli polisi melintasi sungai dangkal yang aliran airnya deras selain itu airnya pun beracun (teradiasi). Bila terkena kulit akan mengelupas dan tidak bisa disembuhkan.



282



TUGAS LATIHAN PAPAN DAN DRUM



Gambar



1.



1 buah papan



4 x 70 cm



2.



1 buah papan



4 m



3.



1 buah gelas berisi air



4.



4 buah drum Aa



Bb



Ketentuan Latihan 1.



Peserta latihan ditugaskan menyebrangi garis Aa ke garis Bb dengan jarak = 6 m beserta seluruh perlengkapan antara lain : - 1 buah papan berukuran 4 x 70 cm - 1 buah papan berukuran 4 meter - 1 buah gelas berisi air - 4 buah drum



2.



Diasumsikan ruang garis antara Aa dan Bb adalah sungai beracun (teradiasi) dengan aliran yang deras. Apabila airnya terkena kulit akan terkelupas.



283



3.



Kecuali drum yang dapat menyentuh air, peserta latihan maupun peralatan lainnya tidak boleh menyentuh air.



4.



Apabila ada yang jatuh atau ada yang menyentuh air, permainan dinyatakan gagal / selesai.



284



DESAIN PELATIHAN NO.54 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Lingkaran X dan Y



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Berfikir cepat dalam menanggapi masalah. b. Membagi tugas dan memberi perintah secara jelas pada anggota serta mengecek pengertian. c. Melaksanakan pengawasan & pengendalian terhadap tugas anggotanya



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Memindahkan drum dari dalam lingkaran X ke dalam lingkaran Y (posisi drum tetap berdiri baik di X maupun di Y) dengan menggunakan peralatan yang ada.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Latihan Diskusi Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Lingkaran X dan Y.



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



c.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok masingmasing kelompok diberi tugas : 1) 2) 3)



4)



persepsi



tentang



1 (satu) orang sebagai pemimpin. 1(satu) orang sebagai pengamat pimpinan. 4 (empat) orang sebagai pengamat pelaksana (masing-masing peserta didik mengamati 2 atau 3 pelaksana) Peserta didik lainnya sebagai anggota / pelaksana.



285



d.



Tutor memberikan arahan kepada pengamat tentang apa yang harus diamati menyangkut tingkah laku dan tutur kata dari peserta didik yang diamati. Khusus terhadap pengamat pemeran pemimpin, pengamatan dimulai begitu pemeran pimpinan dipanggil tutor untuk menerima tugas.



e.



Tutor memanggil pemeran pemimpin untuk menerima penjelasan tentang tugas yang akan dilaksanakan sampai selesai, serta mempersilahkan bertanya kalau ada hal-hal yang kurang jelas.



f.



Tutor mempersilahkan pemeran pemimpin untuk melakukan pengecekan peralatan.



g.



Tutor mempersilahkan pemeran pemimpin untuk memberikan penjelasan kepada anggotanya (waktu ± 3 - 5 menit).



h.



Tutor menanyakan kesiapan kepada pemimpin, dan setelah siap tutor mempersilahkan pimpinan untuk mulai latihan.



i.



Pelaksanaan latihan dihentikan apabila waktu yang ditentukan habis (± selama 15 menit) atau tugas yang dibebankan kepada pemimpin dan anggotanya dinyatakan selesai.



j.



Selama latihan berlangsung, tutor mencatat hal-hal yang dianggap penting, untuk dijadikan bahan dalam debrief



k.



Setelah tugas selesai, tutor segera memerintahkan seluruh peserta didik untuk kembali ke kelas. Tutor melaksanakan debrief dengan urutan : 1)



Bertanya kepada pemeran pemimpin tentang perasaannya, hasil yang dicapainya, hambatan yang dirasakannya.



2)



Bertanya kepada para pengamat tentang hasil pengamatannya, yang menyangkut tingkah laku dan tutur kata dari masing-masing pelaksana. Pengamat pemeran pimpinan yang 286



pertama diberi kesempatan oleh tutor utk membacakan hasil pengamatannya setelah selesai dibacakan dilanjutkan dengan pengamat yang lain. l.



Tutor menggali learning point



m. Tutor menggali pelaksanaan tugas.



relevansi



dalam



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e. f. g. h.



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 1 buah drum ukuran 4,5 galon 1 buah pipa ukuran 6 meter 2 buah pipa ukuran 4 meter 1 buah tali ukuran 15 meter 2 buah tali ukuran 6 meter



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Hujan turun pada saat latihan. Peralatan tidak memenuhi persyaratan kualitas.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya Perlunya perlunya perlunya Perlunya Perlunya Perlunya



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) perlu memberikan motivasi kepada anggotanya sehingga dlm pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



287



motivasi cara bertindak yang tepat ketenangan kerjasama masukan / saran dari anggota pengawasan dan pengendalian analisa dan evaluasi



TUGAS LATIHAN LINGKARAN X DAN Y Gambar



Drum



X



y



45º Garis batas



1. 1 buah Pipa



6m



2. 2 buah pipa



4m



3. 1 buah tali



15 m



4. 2 buah tali



6m



Ketentuan Latihan 1.



Peserta latihan ditugaskan untuk memindahkan drum dari dalam lingkaran X ke dalam lingkaran Y (posisi drum tetap berdiri) dengan mempergunakan peralatan yang telah disediakan.



2.



Diasumsikan drum penuh dengan zat kimia berbahaya kalau terguling akan mengeluarkan gas dan meledak.



3.



Peserta latihan tidak boleh melewati / menginjak garis batas.



4.



Apabila drum terguling atau ada peserta latihan melewati / menginjak garis batas, permainan selesai / tidak berhasil. 288



DESAIN PELATIHAN NO.55 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Galah Penghalang



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Membuat perencanaan yang matang. b. Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan tugas. c. Memelihara keutuhan kelompok. d. Mengantisipasi resiko kegagalan. e. Memberikan tugas dan petunjuk kepada anggota secara jelas dan akurat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik (kelompok pelaksana) ditugaskan untuk melewati rintangan dari garis Aa ke garis Bb beserta sebuah drum dan perlengkapan yang lain.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Latihan Diskusi kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Galah Penghalang.



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



persepsi



tentang



c.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok masingmasing kelompok diberi tugas. Kelompok pelaksana yang terdiri dari : 1) 2) 3) 4)



1 (satu) orang sebagai pemimpin. 1 (satu) orang sebagai pengamat pemimpin. 1 (satu) orang sebagai pengamat anggota. Sisanya sebagai anggota.



289



8.



d.



Tutor memanggil pengamat dan menjelaskan tugas pengamat, siapa yang diamati serta apa yang diamati (tingkah laku, kata-kata, sikap, apa yang dilakukan)



e.



Tutor menunjuk pemeran pemimpin, dan menjelaskan tugasnya dengan ketentuan sebagaimana naskah latihan (disini pengamat pemimpin sudah mulai mengamati)



f.



Latihan dilaksanakan ±15 menit termasuk memberi penjelasan kpd anggota kelompok



g.



Tutor menghentikan diperkirakan bahaya



h.



Setelah selesai tutor menanyakan perasaan kepada pimpinan kelompok maupun kepada anggota kelompok serta menanyakan apa yang dirasakan sulit serta apa yang dirasakan mudah.



i.



Tutor memerintahkan pengamat pemimpin untuk menyampaikan hasil pengamatannya demikian juga pengamat yang lain.



j.



Tutor menggali learning point.



k.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



a. PERALATAN/PERLENG- : b. c. KAPAN LATIHAN d. e. f. g. a.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



:



b.



: -



permainan



relevansi



kalau



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 1 buah Drum 2 buah Pipa ukuran 4 m 4 buah Galah bambu 5 buah Klem (pengikat) Peserta didik tidak melakukan tugas / peran yang diberikan. Peserta didik sudah mengetahui bentuk pelatihan karena pernah melakukannya. Perlunya membagi tugas Perlunya kerja sama dalam kelompok Perlunya anggota mengetahui tugas masing-masing Perlunya menentukan cara bertindak 290



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



12. LAIN-LAIN



Perlunya mengambil keputusan yang tepat / baik Perlunya memperhitungkan hambatan serta mencari pemecahannya / jalan keluarnya Perlunya konsolidasi Perlunya perencanaan yang matang Perlunya pengawasan dan pengendalian



Sebagai seorang pemimpin atau First Line : Supervisor (FLS) harus mempunyai perencanaan yang matang dalam suatu kegiatan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal. Asumsi : Suatu regu Patroli Polisi melewati / melintasi rintangan yang dipenuhi aliran listrik bertegangan tinggi, jika anggota tidak berhatihati akan kesetrum dan mengakibatkan fatal (meninggal dunia).



291



TUGAS LATIHAN GALAH PENGHALANG



Gambar



Cc



70 cm



120 cm



150 cm



Drum 40 cm



Aa 150 cm 75 cm



Bb



Ketentuan Latihan 1.



Peserta latihan ditugaskan untuk melewati galah penghalang (rintangan) dari garis Aa ke garis Bb melalui ruang segi tiga Cc tanpa boleh menyentuh sisi-sisinya dengan membawa perlengkapan : - 1 buah drum - 2 buah pipa ukuran 4 m



2.



Diasumsikan galah penghalang tersebut dialiri arus listrik bertegangan tinggi.



3.



Peserta latihan tidak boleh melewati / menginjak garis batas (ruang garis antara Aa dan Bb).



4.



Apabila ada yang menyentuh galah penghalang atau ada yang menginjak ruang diantara garis Aa dan Bb, permainan dinyatakan tidak berhasil / selesai.



5.



Tutor bisa menghentikan diperkirakan bahaya.



permainan



292



apabila



terjadi



trouble



/



DESAIN PELATIHAN NO.56 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Evakuasi Korban



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : Menciptakan kerjasama dan kekompakan dalam kelompok.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik diminta untuk mengeluarkan bola plastik yang ada dalam paralon yang telah dilubangi dengan cara mengisi air kedalam paralon sehingga paralon tersebut menjadi penuh dan bola plastik tersebut dapat keluar.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c.



Latihan Diskusi Kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Evakuasi korban.



b.



Tutor menyamakan pengertian dimaksud.



c.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok masingmasing kelompok diberi tugas : 1) 2) 3) 4)



persepsi



tentang



1 (satu) orang sebagai pemimpin. 1 (satu) orang sebagai pengamat. pemimpin. 8 (delapan) orang sebagai pelaksana 1 (satu) orang sebagai pengamat pelaksana.



d.



Tutor menjelaskan tugas pemimpin kelompok sesuai naskah latihan. serta mempersilahkan bertanya kalau ada hal-hal yang kurang jelas.



e.



Tutor menjelaskan tugas pengamat terhadap tingkah laku, tutur kata yang dilakukan Pemimpin maupun pelaksana. 293



f.



Tugas pengamat Pemimpin dan pengamat pelaksana dimulai begitu pemeran pemimpin memulai tugasnya.



g.



Tutor melakukan pencatatan terhadap halhal yang di anggap penting untuk dijadikan bahan dalam pelaksanaan Debrief.



h.



Latihan dihentikan apabila waktu yang diberikan sudah habis kemudian Tutor melaksanakan Debrief dengan kegiatan : 1)



2)



Menanyakan kepada peran pemimpin tentang perasaannya serta hasil yang dicapainya maupun hambatan yang dirasakan. Menanyakan kepada pengamat pemimpin hasil dari pengamatannya dilanjutkan kpd pengamat pelaksana.



i.



Tutor menggali learning point.



j.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e. f.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



relevansi



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 1 buah Paralon ukuran 2 m 1 buah bola plastik 2 buah Ember kecil



: Hujan turun pada saat latihan.



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: -



Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya perlunya Perlunya



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



Line : Sebagai seorang pemimpin atau First Supervisor (FLS) perlu bekerjasama dengan anggota sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: 294



menjabarkan tugas dlm kegiatan menerima saran / masukan kerjasama mengetahui hambatan / resiko menentukan skala prioritas kerelaan dan keikhlasan pengawasan dan pengendalian menganalisa dan evaluasi



DESAIN PELATIHAN NO.57 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Ring 9



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Membuat perencanaan yang matang. b. Berpikir cepat dan sitematis. c. Membagi tugas dan memberi perintah secara jelas pada anggota d. Bekerjasama dengan anggota. e. Memelihara keutuhan anggota. f. Mengantisipasi resiko kegagalan dan hambatan. g. Melaksanakan pengawasan & pengendalian



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik melewati ring 9



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Latihan Peragaan Diskusi kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) ring 9



b.



Tutor menyamakan persepsi tentang pengertian dimaksud.



c.



Tutor membagi 2 (dua) kelompok masingmasing kelompok diberi tugas. 1) 2) 3)



e.



1 (satu) orang sebagai pemimpin. 1 (satu) orang sebagai pengamat. 8 (delapan) orang sebagai anggota.



Tutor memanggil pengamat dan menjelaskan tugas pengamat, siapa yang diamati serta apa yang diamati (tingkah laku, kata-kata, sikap, apa yang dilakukan) 295



f.



Tutor memanggil pemeran pemimpin, dan menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan (disini pengamat sudah mulai mengamati)



g.



Latihan dilaksanakan ±30 menit termasuk memberi penjelasan kpd anggota kelompok



h.



Tutor menghentikan diperkirakan bahaya



i.



Setelah selesai, tutor menanyakan perasaan kepada pimpinan kelompok maupun kepada anggota kelompok serta menanyakan apa yang dirasakan sulit serta apa yang dirasakan mudah.



j.



Tutor memerintahkan pengamat untuk menyampaikan hasil pengamatannya.



k.



Tutor menggali learning point.



l.



Tutor menggali pelaksanaan tugas.



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. b. KAPAN LATIHAN c. d. e. f. g.



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



: a. b.



:



-



permainan



relevansi



kalau



dalam



Flip chart Kertas Flip chart Spidol 9 buah Ring (lingkaran) 2 buah Tambang ukuran 5 m 2 buah galah ukuran 1,5 m 9 potongan Pita warna putih dan merah Cuaca hujan Peserta didik takut melaksanakan latihan karena resiko yang akan dialami Perlunya berdo’a sebelum melaksanakan tugas Perlunya briefing Perlunya cara bertindak yang tepat Perlunya anggota mengetahui tugasnya Perlunya saran dan masukan Perlunya kerjasama Perlunya menentukan skala prioritas Perlunya memperhitungkan hambatan / resiko kegagalan Perlunya ketenangan Perlu pengawasan dan pengendalian Perlunya analisa dan evaluasi 296



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) perlu menentukan skala prioritas dan cara bertindak yang tepat sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



297



TUGAS LATIHAN RING 9 Gambar



Aa Bb



Ketentuan Latihan 1.



2.



Peserta latihan ditugaskan untuk melewati ring (lingkaran) yang berjumlah 9 (sembilan) dari garis Aa ke garis Bb dengan tidak menyentuh sisi-sisinya Diasumsikan ring (lingkaran) tersebut dialiri arus listrik bertegangan tinggi.



3.



Peserta latihan tidak boleh melewati/memasuki kembali, ring (lingkaran) yang telah digunakan. Ring (lingkaran) yang telah digunakan akan ditandai dengan pita putih dan pita merah.



4.



Pita putih apabila peserta latihan lolos / berhasil dengan tidak menyentuh sisi ring (lingkaran) sedangkan pita merah apabila peserta latihan tidak berhasil atau menyentuh sisi ring (lingkaran).



5.



Tutor bisa menghentikan diperkirakan bahaya.



permainan



298



apabila



terjadi



trouble



/



DESAIN PELATIHAN NO.58 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Penyebrangan Basah



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Bekerja sama dengan anggota. b. Memelihara keutuhan anggota. c. Mengantisipasi resiko kegagalan dan hambatan. d. Memberikan tugas dan petunjuk kepada anggota secara jelas dan tepat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik ditugaskan untuk melintasi telaga atau kolam besar.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Latihan Diskusi Peragaan kuliah singkat



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership (kepemimpinan) Penyebrangan Basah.



b.



menyamakan persepsi tentang pengertian dimaksud.



c.



Tutor memanggil leader untuk memberikan penjelasan tugas yang akan dilaksanakan.



d.



Leader mengumpulkan melaksanakan tugas.



anggota



untuk



e.



Waktu latihan + 60 menit.



f.



Tutor mengamati pelaksanaan penyebrangan basah.



tugas



g.



Selesai latihan Tutor menanyakan perasaannya yang dialami leader maupun peserta lainnya.



h.



Tutor menggali learning point relevansi dalam pelaksanaan tugas. 299



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d. e.



Flip chart Kertas Flip chart Spidol Telaga / kolam besar Pelampung



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Cuaca (hujan) Peserta didik takut melaksanakan latihan karena resiko yang akan dialami.



: -



Perlunya Perlunya Perlunya tugas Perlunya resiko Perlunya Perlunya Perlunya Perlunya



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



-



berdo’a demi keselamatan mencari jalan alternatif briefing sebelum melaksanakan memperhitungkan hambatan atau menentukan cara bertindak pengawasan dan pengendalian ananlisa dan evaluasi konsulidasi



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) sebelum melaksanakan tugas harus memberikan briefing kepada anggotanya sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



300



DESAIN PELATIHAN NO.59 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) 1.



NAMA LATIHAN



: Halang Rintang



2.



TUJUAN LATIHAN



: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar dalam memimpin mampu : a. Bekerjasama dengan anggota. b. Memelihara keutuhan anggota. c. Mengantisipasi resiko kegagalan dan hambatan. d. Memberikan tugas dan petunjuk kepada anggota secara jelas dan tepat.



3.



WAKTU LATIHAN



: 90 Menit



4.



JUMLAH PESERTA



: 15 - 20 Orang



5.



TUGAS DALAM LATIHAN



: Peserta didik melewati halang rintang.



6.



METODE LATIHAN



: a. b. c. d.



Kuliah singkat Latihan Peragaan Diskusi



7.



PELAKSANAAN LATIHAN



: a.



Tutor menulis judul pelatihan Leadership Halang Rintang dan menyamakan persepsi tentang pengertian dimaksud.



b.



Tutor memanggil leader untuk memberikan penjelasan tentang tugas yang akan dilaksanakan.



c.



Leader mengumpulkan melaksanakan tugas.



d.



Waktu latihan + 90 menit.



e.



Tutor mengamati rintang.



f.



Selesai latihan Tutor menanyakan perasaannya yang dialami leader maupun peserta lain.



g.



Tutor menggali learning point dan relevansi dalam pelaksanaan tugas. 301



anggota



pelaksanaan



untuk



halang



8.



PERALATAN/PERLENG- : a. KAPAN LATIHAN b. c. d.



Flip chart Kertas Flip chart Spidol Halang rintang lapangan



9.



HAMBATAN DALAM LATIHAN



: a. b.



Cuaca hujan Peserta didik takut melaksanakan latihan karena resiko yang akan dialami.



: -



Perlunya berdo’a sebelum melaksanakan tugas Perlunya briefing sebelum melaksanakan tugas Perlu memperhitungkan hambatan / resiko kegagalan dan mencari alternatif jalan keluarnya Perlu pengawasan dan pengendalian Perlu konsolidasi



10. PELAJARAN YANG DAPAT DI TARIK DARI LATIHAN



-



11. RELEVANSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS



: Sebagai seorang pemimpin atau First Line Supervisor (FLS) sebelum melaksanakan tugas perlunya berdo’a demi keselamatan dalam suatu kegiatan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat berhasil dengan maksimal.



12. LAIN-LAIN



: -



302



BAB III PENUTUP



1.



2.



Kesimpulan a.



Manajemen Training Level-1 dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta menambah wawasan bagi para Peserta Didik.



b.



Berbagai hambatan yang ditemukan di Manajemen Training Level-1 ini baik psikologis maupun hambatan materil yang tersedia sangat berpengaruh tersebut.



c.



Manajemen Training Level-1 ini bukan hanya pengetahuan semata namun lebih dititik beratkan dalam hal keterampilan perorangan yang bertujuan untuk merubah perilaku.



dalam proses pembelajaran hambatan yang berbentuk serta keterbatasan waktu pada pencapaian sasaran



Saran a.



Sesuai harapan pimpinan Polri dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat, kiranya metode Tutorial perlu diberikan bagi seluruh anggota atau personil Polri secara berkesinambungan.



b.



Untuk memberikan motivasi/dorongan bagi Peserta Didik.



Demikianlah buku Pedoman Pelatihan Manejemen Training Level-1 ini kami susun dengan harapan untuk meningkatkan pelayanan Polri terhadap masyarakat dan kemampuan keterampilan Personil Polri sebagai First Line Supervisor.



303



DAFTAR PUSTAKA 1. SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN POLRI, Keterampilan Manajemen Dasar Untuk Mengajar Bawah, Lembang, 1991. 2. MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Materi Pelatihan Manajemen Level I Dan Bahan Ajaran Fungsi Teknis Kepolisian di Sepolwan, Jakarta, 1994. 3. PERATURAN KAPOLRI NOMOR 5 TAHUN 2008, tanggal 30 Juni 2008 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Manajemen (Management Training) Jakarta, 2008. 4. MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Himpunan Bahan Keterampilan Manajemen Tutor Secapa, Sukabumi, 2008. 5. MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, Materi Pelatihan Master Trainer Peningkatan Kemampuan Gadik, Jakarta, 2008. 6. MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, Materi Pelatihan Master Trainer Peningkatan Kemampuan Gadik, Jakarta, 2009.



304



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



PESAN SAHABAT I.



II.



NAMA / NOSIS



:



ASAL PENGIRIMAN



:



HAL YANG POSITIF



:



1. …………………………………………………………………………………. 2. …………………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………………. 4. …………………………………………………………………………………. 5. …………………………………………………………………………………. III.



HAL-HAL YANG PERLU DIPERBAIKI



:



1. ..................................................................... 2. ..................................................................... 3. ..................................................................... 4. ..................................................................... 5. ..................................................................... IV.



JULUKAN



V.



SAHABAT



: ..................................................... :



NAMA



TTD



1. .......................................



. ...............



2. .......................................



. ...............



3. .......................................



. ...............



4. .......................................



. ...............



5. .......................................



. ...............



6. .......................................



. ...............



305



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA PRETEST - POSTEST PELATIHAN MTL-1 I.



JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN MELINGKARI HURUF B JIKA BENAR DAN S JIKA SALAH. 1. B - S



Sebelum mempelajari Interpersonal Skill harus mengetahui terlebih dahulu Filsafat Belajar.



2. B - S



Pengertian daur belajar dari pengalaman yaitu suatu proses meningkatkan Kepandaian / kemampuan, melalui sesuatu yang telah dirasakan, baik karena diketahui maupun dikerjakan oleh yang bersangkutan.



3. B - S



Keterampilan seseorang didapat melalui latihan dengan menggunakan Thingking, Willing, Feeling dan Atitude.



4. B - S



Melalui daur belajar dari pengalaman dapat dihasilkan langkah baru yang pada saat melakukan lagi akan berbeda dan lebih baik.



5. B - S



Keterampilan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan suatu kegiatan terdiri dari konsentrasi, mengingat dan memanggil ulang.



6. B - S



Seorang anggota Polri pada dasarnya harus memiliki dua macam kecakapan ataupun keterampilan yaitu keterampilan administrative dan keterampilan teknis.



7. B - S



Materi yang paling penting dalam penerapan keterampilan dasar perorangan adalah keterampilan mendengarkan.



8. B - S



Proses pembelajaran dari pada pelatihan Manajemen yang lebih bagus adalah daur belajar dari pengalaman.



9. B - S



Kalau tujuan belajar hanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan seseorang tetapi tidak akan mempengaruhi sikap hidupnya berarti tujuan belajar ini benar.



10. B - S



Jenis pembelajaran yang sering dipakai oleh pelatih Polri dalam pemberian materi pelajaran antara lain dengan diskusi, penugasan, bermain peran.



11. B - S



Pendidikan paedagogic adalah pendidikan anak dimana murid lebih aktif, karena sudah banyak pengalaman dan fungsi guru diibaratkan seperti sendok, hanya mengaduk apa yang dimiliki oleh murid.



1



306



12. B - S



Metode diskusi adalah percakapan yang direncanakan atau disiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin.



13. B - S



Simulasi adalah mencakup alat peralatan atau situasi yang didesain untuk kehidupan nyata.



14. B - S



Tingkat pembelajaran menurut Taksonomi Bloom antara lain, pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis dan evaluasi.



15. B - S



Salah satu perbedaan pembelajaran anak dengan pembelajaran orang dewasa adalah pembelajaran anak tidak ada opini, pembelajaran dewasa mempunyai opini.



16. B - S



Keterampilan dasar perorangan bagi anggota Polri melekat pada setiap pribadi dalam persentuhannya dengan masyarakat (baik individu maupun kelompok), yang dalam perwujudannya akan menampilkan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang mencerminkan keakuratan dalam menunjang pelaksanaan tugas.



17. B - S



Untuk mempermudah dalam mengingat tentang suatu fakta atau suatu keadaan , perlu ditemukan satu jalan, baik yang berbentuk pola ataupun bentuk-bentuk lainnya.



18. B - S



Keterampilan mengamati adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang, untuk mampu melihat dan mengamati suatu obyek tertentu yang dilakukan secara teliti dan seksama dengan menganalisa.



19. B - S



Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang, untuk mampu membayangkan, melukiskan atau menceritakan tentang suatu obyek maupun peristiwa (kejadian), bukan merupakan hasil tulisan ataupun symbol-symbol. Sehingga orang lain jelas / mengerti tentang apa yang disampaikan.



20. B - S



Keterampilan mendengarkan adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menangkap dan menyerap suara (bunyi) dengan menggunakan indera telinga secara teliti dan cermat, sehingga mampu menyampaikannya secara benar. Bahwa untuk dapat menyampaikan kembali secara benar tentang apa yang didengar kita boleh berpresepsi sesuai dengan pengetahuan masing-masing individu yang mendengarkan.



21. B - S



22. B - S



Keterampilan bertanya adalah Suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk meminta keterangan atau penjelasan kepada seseorang untuk mendapatkan informasi tentang apa yang belum diketahuinya.



2



307



II.



23. B - S



Hypothetical question adalah salah satu pertanyaan yang sama dan sebangun dengan rhetorical karena mempunyai tujuan yang sama.



24. B - S



Untuk dapatnya seseorang meringkas dengan baik, diperlukan adanya suatu kemampuan untuk menangkap halhal yang esensi (intisari) dari suatu cerita, berita /informasi, laporan dan lain sebagainya.



25. B - S



Keterampilan Umpan Balik adalah Suatu kemampuan yang dimiliki sesorang untuk menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain, tentang apa yang dilihat atau didengar dari tindakan orang tersebut, sehingga apa yang disampaikan itu dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang tersebut, untuk dapat melakukan tindakan yang lebih baik di waktu yang akan datang.



26. B - S



Tugas adalah salah satu bagian atau suatu komponen dari suatu jabatan. Tugas adalah suatu kesatuan pekerjaan yang dilakukan untuk tujuan tertentu dan kesatuan pekerjaan ini selalu diwujudkan pelaksanaannya dalam kegiatan-kegiatan.



27. B - S



Cara mengetahui tugas dan kegiatan-kegiatannya dilaksanakan dengan melakukan analisa yang berasal dari fakta untuk menganalisa artinya memisah-misahkan atau menguraikan.



28. B - S



Kegiatan kunci adalah kegiatan yang tanpa kegiatan itu tugas tidak akan berhasil dengan baik dan kegiatan kunci tidak hanya satu macam.Bisa lebih satu kegiatan.



29. B - S



Perbedaan persepsi diartikan sebagai adanya selisih atau pertentangan pandangan / pendapat antara orang yang satu dengan orang yang lainnya dikarenakan adanya perbedaan latar belakang pendidikan dan kemampuan.



30. B - S



Kepemimpinan dan Manajemen pada hakekatnya mempunyai arti yang sama-sama berfungsi pemimpin hanya istilah yang berbeda.



URAIAN 1. Sebutkan dan jelaskan materi apa saja yang anda terima tentang Interpersonal skill selama proses pelatihan ! 2. Buatlah siklus daur belajar dari pengalaman dan jelaskan ! 3. Sebutkan perbedaan pembelajaran anak dan pembelajaran orang dewasa ! 4. Sebutkan urut-urutan kegiatan yang harus direncanakan oleh Supervisor / pemimpin pada saat akan melaksanakan kegiatan !



3 308



APAKAH SAYA MAMPU MENJALANKAN PERINTAH LATIHAN : A 1 WAKTU HANYA 2 MENIT 1.



Baca baik-baik persoalan ini. Jangan menulis membaca seluruhnya.



apa-apa sebelum



2.



Tulislah nama anda di sudut kanan atas kertas ini. Tulisan dengan huruf balok ingat dengan huruf balok !



3.



Tulis pangkat dan NRP anda di sudut kiri bawah kertas ini dengan huruf yang sama.



4.



Disebelah sudut kanan bawah tuliskan jabatan terakhir anda sebelum posisi sekarang ini, serta berapa lama anda pada jabatan itu.



5.



Tulis kata-kata ” Ya, saya mengerti : Pada sudut kiri atas kertas, lalu ditengah-tengah atas diatas judul persoalan, tulis kata Sandi 8-6.



6.



Untuk menyakinkan semua itu , di ke empat sudut kertas halaman belakang yang masih kosong, tulis kata-kata ” Yes – Yes dan Yes” berarti empat tulisan.



7.



Jangan lupa membuat tanda silang besar ditengah-tengah kertas halaman belakang.



8.



Kemudian disebelah kiri dan kanan tanda silang besar itu, tuliskan masing-masing tanda silang yang lebih kecil.



9.



Disebelah tanda silang kecil tadi, masing-masing tuliskan huruf ”O” yang seimbang besarnya dengan silang tadi.



10.



Oke ! Semua perintah telah diberikan. Namun ada satu lagi yang terlupakan. Anda hanya diminta mengerjakan nomor 1 dan 2



----------------- SELAMAT BEKERJA -----------------



309



NASKAH LATIHAN PRE CONDITIONING SKILL ( MEREM MELEK )



1.



Pejamkan Mata



2.



Letakakan kedua tangan di atas mulut



3.



Eja Nama masing-masing ( dalam bayangan )



4.



Tarik Nafas dalam-dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara



5.



Taruh Angka 9 ( sesuatu ) diatas kepala masing-masing ( dalam bayangan )



6.



Tarik Nafas dalam-dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara



7.



Pindahkan Angka 9 ( suatu ) kepundak sebelah kiri, turunkan kesiku kiri, hilang



8.



Tutup Telinga sebelah kanan dengan telapak tangan kiri, tutup mata dengan telapak tangan



9.



Pindahkan telapak tangan kiri untuk menutup mata kiri dan telapak kanan untuk menutup mata kanan



10. Kembalikan kedua telapak tangan diatas kedua lutut 11. Tarik Napas dalam-dalam tahan sebentar, keluarkan tanpa suara 12. Buka mata



310



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



TIM PENYUSUN PEDOMAN PELATIHAN MTL-1 TA. 2017 NO



NAMA



PANGKAT



JABATAN



1



Drs. DUKIANTA



KOMBES POL



KABID JEMEN



2



Drs. SUDARTO



AKBP



KASUBBID OPS BID JEMEN



3



HABIB MULKI, Sos



AKBP



KASUBBID MIN BID JEMEN



4



M.MANALU,SH,MH



KOMPOL



PAUR MIN BID JEMEN



5



LILIADE SUHAEMI, Sos



KOMPOL



PAUR OPS BID JEMEN



6



SULASMI



PENGATUR TK I



STAF BID JEMEN



7



KUSMANA



PENGATUR



STAF BID JEMEN



8



AI AJIJAH,SPd



PENGATUR



STAF BID JEMEN



Sukabumi,



KET



Maret 2017



KEPALA BIDANG MANAJEMEN



Drs. DUKIANTA KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65080666



311