HAYATI Tugas Praktik Mandiri Pengawas Makanan Sesi 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Praktik Mandiri (1) Judul Kelas : Mengelola Keamanan Produk Pangan Berdasarkan ISO 22000 untuk Pengawas Kebersihan dan Keamanan Pangan Sesi : Sesi 1 - Food Safety Management System (FSMS)



Tugas



:



1. Buatlah



essay



mengenai



pentingnya



pekerjaan Pengawas Keamanan dan



Kebersihan Pangan bagi sebuah industri pangan! 2. Sebutkanlah apa saja kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Pengawas Keamanan dan Kebersihan Pangan untuk



menunjang



pekerjaannya!



Sertakan



penjelasannya!



Instruksi Tugas 1. Tugas ini dirancang untuk dapat dikerjakan selama kurang lebih 40 menit. 2. Bacalah instruksi soal dengan seksama agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. 3. Kerjakanlah hasil tugas anda pada word dengan format pdf/docx. 4. Jika tugas selesai dikerjakan, silakan upload file ini di sebuah folder dalam google drive. 5. Lalu masukkan link google drive, dengan ketentuan everyone with link pada kolom yang tersedia di dalam kelas.



-Selamat Mengerjakan-



Tugas Praktik Mandiri (1) Nama : Hayati Kelas : Mengelola Keamanan Produk Pangan Berdasarkan ISO 22000 untuk Pengawas Kebersihan dan Keamanan Pangan Jawaban : 1. Essay mengenai pentingnya pekerjaan Pengawas Keamanan dan Kebersihan Pangan bagi sebuah industri pangan. Industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2020 ke 2021 sebesar 2,54 persen menjadi Rp775,1 triliun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman nasional atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp1,12 kuadriliun pada 2021. Nilai tersebut porsinya sebesar 38,05 persen terhadap industri pengolahan nonmigas atau 6,61 persen terhadap PDB nasional yang mencapai Rp16,97 kuadriliun. Pengolahan makanan dan minuman adalah salah satu industri yang paling matang di Indonesia, dengan sejumlah besar bisnis bersaing untuk penjualan. Sebagian besar adalah usaha kecil atau mikro, meskipun sejumlah kecil perusahaan besar mendominasi pasar. Untuk menjamin keamanan pangan yang diproduksi oleh industri pangan maka kompetensi sumber daya manusia (personal hygiene) merupakan factor yang sangat penting. Jika jika keamanan pangan mulai dari dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan hingga penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik dan tepat maka berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap konsumen yaitu keracunan makanan. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 29% penyebab munculnya berbagai kasus keracunan di Indonesia karena faktor higiene perorangan. Seringkali kontaminasi berasal dari karyawan yang mengolah makanan. Kontaminasi ini terjadi karena adanya kontak langsung antara anggota tubuh karyawan dengan makanan, baik yang disengaja maupun tidak. Untuk itu karyawan perlu memiliki pengetahuan dasar tentang bahan pangan, sanitasi dan higiene personal (perilaku, kesehatan dan kebersihan individu), cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) dan keamanan pangan agar di dalam kegiatan sehari-hari dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar tentang produksi pangan yang aman. Oleh karena itu, berkembanglah berbagai sistem yang dapat memberikan jaminan mutu dan



keamanan pangan sejak proses produksi hingga ke tangan konsumen serta ISO-9000, QMP (Quality Management Program), HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan lain-lain. Strategi pembinaan dan pengawasan mutu pada industri pangan nasional harus bergeser ke strategi yang juga wajib memperhatikan aspek keamanan pangan tersebut, disamping aspek sumber daya manusia, peningkatan keterampilan serta penguasaaan dan pengembangan teknologi. Salah satu konsep dan strategi untuk menjamin keamanan dan mutu pangan yang dianggap lebih efektif dan ”safe” serta telah diakui keandalannya secara internasional adalah sistem manajemen keamanan pangan HACCP. Filosofi sistem HACCP ini adalah pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan berdasarkan pencegahan preventif (preventive measure) yang dipercayai lebih unggul dibanding dengan caracara tradisional (conventional) yang terlalu menekankan pada sampling dan pengujian produk akhir di laboratorium. Sistem HACCP lebih menekankan pada upaya pencegahan preventif untuk memberi jaminan keamanan produk pangan. Bagi industri pengolahan pangan, sistem HACCP sebagai sistem penjamin keamanan pangan mempunyai kegunaan dalam hal, yaitu : (1) Mencegah penarikan produk pangan yang dihasilkan, (2) Mencegah penutupan pabrik, (3) Meningkatkan jaminan keamanan produk, (4) Pembenahan dan pembersihan pabrik, (5) Mencegah kehilangan pembeli/pelanggan atau pasar, (6) Meningkatkan kepercayaan konsumen dan (7) Mencegah pemborosan biaya atau kerugian yang mungkin timbul karena masalah keamanan produk. Untuk dapat menerapkan system HACCP sebagai sistem penjamin keamanan pangan maka pekerjaan Pengawas Keamanan dan Kebersihan Pangan bagi sebuah industri pangan sangat penting bagi sebuah industry pangan. 2. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Pengawas Keamanan dan Kebersihan Pangan untuk menunjang pekerjaannya. 1) Memiliki pengetahuan dasar tentang bahan pangan, sanitasi dan higiene personal (perilaku, kesehatan dan kebersihan individu)



2) Memiliki pengetahuan dasar tentang cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) dan keamanan pangan



3) Menerapkan prinsip-prinsip dasar tentang produksi pangan yang aman