Hiponatremia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rendy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hiponatremia Natrium merupakan elektrolit yang teruatama terdapat pada cairan ekstraseluler, dengan konsentrasi antara 135-145 mEq/L. Lebih dari 95% natrium berada di dalam cairan ekstraseluler, sedangkan hanya sedikit natrium yang terdapat di dalam cairan intraseluler. Distribusi yang tidak simetris ini memerlukan transport sodium untuk dipompa keluar sel melawan gradient elektrokemikal melalui pompa adenosine trifosfat (pompa ATP) (fluid isilo) Natrium penting dalam mengatur distribusi cairan tubuh terutama volume cairan ekstraseluler (ECF). Kadar natrium yang rendah (hiponatremi) mengakibatkan cairan masuk ke dalam sel sehingga terjadi edema sel. Sebaliknya, kadar natrium yang tinggi (hipernatremi) mengakibatkan cairan keluar dari sel (fluid isilo).



Kebutuhan natrium harian pada individu normal berkisar antara 50 hingga 90 mEq (3-5 g) dalam bentuk NaCl. Keseimbangan natrium dapat dipertahankan dalam rentang yang luas karena ginjal normal dapat mengatur ekskresi natrium sesuai kebutuhan (isilo1) Hiponatremia didefinisikan sebagai konsentrasi natrium serum < 130 mEq/L (current). Secara umum, patofisiologi hiponatremi dapat terjadi dalam 4 cara, yaitu : 1. Kehilangan natrium, baik melalui ginjal, saluran cerna, maupun kulit 2. Cairan yang berlebih, misalnya pada sekresi ADH yang terlalu tinggi 3. Perpindahan natrium menuju intraseluler, mislanya pada defisiensi kalium 4. Perpindahan cairan dari intraseluler menuju ekstraseluler, misalnya pada hiperglikemia atau infuse manitol.



Hiponatremia terbagi atas hypotonic hypontremia (osmolaritas darah < 280 mosm/kg), isotonic hyponatremia (osmolaritas darah 280-295 mosm/kg), dan hypertonic hyponatremia (osmolaritas darah > 295 mosm/kg). Adapun faktor etiologi yang menyebabkan hiponatremia antara lain :



(fluid-isilo2) Kehilangan cairan lambung baik akibat muntah maupun gastric suction dapat mengakibatkan hiponatremia akibat kehilangan natrium secara langsung. Asupan air lebih lanjut lagi akan mendilusi level natrium serum. Rasa mual merupakan stimulus yang poten terhadap pengelauaran hormone ADH, yang mengakibatkan hiponatremia akibat retensi cairan. Namun, hiponatremia jarang menjadi parah tanpa adanya intake cairan yang berlebihan. Ketika muntah terjadi di rumah, kebanyakan pasien akan mengkonsumsi caairan bebas dalam jumlah banyak



sehingga memperparah hiponatremia. Sebuah kasus telah dilaporkan mengenai pasien wanita muda dengan muntah dan diare yang hebat disertai intake cairan bebas yang berlebihan mengakibatkan kadar natrium dalam serum turun hingga mencapai 106 mEq/L hingga mengakibatkan kematian. Di rumah sakit, kesalahan pemberaian cairan bebas elektrolit (misalnya D5% dalam air) dapat mendilusi konsentrasi natrium (fluidisilo1). Hiponatremia berat berhubungan dengan angka kematian lebih dari 50%, terutama disebabkan oleh edema otak dan disfungsi system syaraf pusat (gejala1). Gejala dan tanda dari hiponatremia sangat dipengaruhi oleh kadar natrium, onset dan penyebab. Semakin rendah kadar natrium serum, semakin parah gejala dan tanda yang tampak. Factor lain yang mempengaruhi adalah onset terjadinya hiponatremia, dimana onset yang akut lebih parah disbanding kronik. Keparahan hiponatremi juga dipengaruhi oleh penyebabnya, misalnya intoksikasi air akut lebih parah dibanding akibat kehilangan natrium kronik (fluidisilo1). Pasien dengan kadar natrium serum