Hubungan Antar Ruang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hubungan antar Ruang Ada beberapa bangunan yang memiliki sebuah ruang yang menyendiri. Biasanya bangunan ini terdiri dari sejumlah ruang yang terhubung satu sama lain melalui fungsi, kedekatan atau jalur pergerakannya. Pada suatu bangunan dapat dihubungkan satusama lain dan diatur menjadi pola-pola bentuk dan ruang yang rapih dan teratur. Dua buah ruang bisa terhubung satu sama laing dengan beberapa cara yang mendasar sebagai berikut : A. Ruang dalam Ruang



Ruang dapat ditampung di dalam volume sebuah ruang yang lebih besar. Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai kawasan 3 dimensi untuk ruang yang dikandungnya. Ruang yang lebih kecil mempunyai orientasi yang berbeda dengan ruang pembungkusnya.



B. Ruang Saling Berkaitan ( Ruang yang Saling Mengunci)



Yaitu ruang – ruang yang mempunyai kegiatan atau fungsi – fungsi yang mempunyai hubungan dekat dan saling berkaitan.Misalkan dapur dengan kamar mandi ataupun ruang keluarga yang letaknya tidak berjauhan dikarenakan ke – 3 ruang



ini salina berkaitan. Ruang saling berkaitan Area sebuah ruang bisa menumpuk pada volume ruang lainnya. Hubungan spasial yang saling mengunci dihasilkan melalui penumpukkan dua buah area spasial serta munculnya zona ruang yang dibagi. Ruang ini bersifat terbuka pada area publik dan tertutup pada area semi publik danprivat. Pada hall dan lounge lobby, ruang bersifat open space, sedangkan padaruang baca memiliki sifat yang tertutup untuk memberi privasi pada pengguna ruang baca.



C. Ruang bersebelahan (Ruang yang Berdekatan)



Yaitu dua ruang yang berdekatan, bersampingan yang dipisahkan atau dibatasi dengan tembok dan biasanya fungsinya sama tetapi digunakan oleh pengguna yang berbeda. Dua buah ruang bisa saling bersentuhan satu sama lain ataupun membagi garis batas bersama. Tingkat kemenerusan visual dan spasial yang terdapat di antara dua rung yang berdekatan tergantung pada karakter bidang yang memisahkan dan menyatukan mereka. Bidang yang meisahkan dapat : * Membatasi akses fisik dan visual antar ruang yang berdekatan, memperkuat individualitas masing-masing ruang, dan mengakomodir perbedaan-perbedannya. * Tampil seperti sebuah bidang yang berdiri sendiri di dalam sebuah volume ruang tunggal. * Didefinisikan oleh sebaris kolom yang memungkinkan kemenerusan visual dan spasial di antara kedua ruang tersebut. * Dirasakan cukup hanya melalui perubahan ketinggian atau kontras pada material permukaan atau tekstur di antara kedua ruang.



D. Ruang yang dihubungkan dengan Ruang Bersama



Yang dimaksud dengan ruang yang



Yang dimaksud dengan ruang yang dihubungkan dengan ruang bersama ialah ruang – ruang yang bersifat semiprivate ataupun private dihubungan dengan ruang public sebagai jalur akses utama ke semua ruang – ruang tersebut. Dua buah ruang bisa saling mengandalkan sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka. Ruang perantara dapat berbeda bentuk atau orientasi untuk menjalankan fungsi berhubungan. Ruang perantara dapat menjadi linear dalam bentuk, untuk menghubungkan dua ruang yang berjauhan. ruang perantara dapat menjadi dominan dalam hubungan dan menjadi mampu untuk mengorganisir ruang-ruang sekitarnya.



Sumber : * Arsitektur : Bentuk, ruang, dan tatanan, Francis D.K. ChiHubungan Ruang Hubungan Ruang



Dua buah ruang bisa tehubung satu sama lain dengan beberapa cara yang mendasar sebagai-berikut : 1. Ruang dalam Ruang Ruang dapat ditampung di dalam volume sabuah ruang yang lebih besar. Suatu ruangan yang sangat besar dapat diisi atau manampung sebuah ruangan yang lebih kecil di dalammnya. Kemenerusan visual dan kemenerusan spasial antara kedua ruang tersebut dapat dengan mudah dipenuhi, namun ruang yang lebih kecil, yang dimana ruang dalamnya bergantung pada ruang yang lebih besar, akan menutupi atau membungkus ruang demi menjalin hubungan dengan lingkungan eksteriornya. Pada hubungan spasial, ruang yang lebih besar berfungsi sebagai suatu ruang tiga dimensi bagi ruang yang lebih kecil yang ditampungnya. Dengan adanya perbedaan ukuran yang jelas antara kedua ruangan tersebut sehingga dapat membantu agar konsepnya dapat terlihat dengan jelas. Jika area yang ditampung diperbesar, maka area yang lebih besar akan kehilangan pengaruhnya sebagai ruang yang membungkus, dan juga ruang yang ada disekelilingnya akan menjadi terlalu sempit untuk berfungsi sebagai ruang pembungkus, sehingga dapat menghilangkan kesan aslinya itu sendiri. Dengan orientasi yang berbeda maka ruang yang ditampung dapat memiliki perhatian yang lebih, hal ini akan memberikan suatu jaringan sekunder dan ruang sisa yang dinamis di dalam ruang yang lebih besar. Kekontrasan bentuk antara ruangan yang berada di bagian luar dan bagian dalam dapat memperkuat nilai simbolis dari ruang yang ditampung itu sendiri.



Anavedobomgosto.blogspot.com



greatbuildings.com 2. Ruang-ruang yang Saling Mengunci Area sebuah ruang bisa menumpuk pada volume ruang lainnya. Ketika dua buah ruang saling mengunci volumenya, maka masing-masing ruang akan mempertahankan identitas serta simbolnya sebagai sebuah ruang. Namun Konfigurasi antara tiap ruanagan tersebut dapat memilliki pengertian yang berbeda.



3. Ruang-ruang yang Berdekatan Dua buah ruang bisa saling bersentuhan satu sama lain ataupun membagi garis batas bersama. Kedekatan merupakan suatu hubungan spasial yang paling umum. Ia memungkinkan tiap ruang terdefinisi dengan jelas terhadap kebutuhan simbolis dan fungsional. Hal ini bergantung pada karakter bidang yang memisahkan dan menyatukan mereka. Bidang yang memisahkan dapat : a. Membatasi akses visual dan fisik antara ruangan yang saling berdekatan dan memperkuat karakteristik masing-masing ruangan. b. Tampil seperti sebuah bidang yang berdiri sendiri di dalam sebuah volume ruang tunggal c. Cukup hanya melalui perubahan dan perbedaan ketinggian atau kontras pada tekstur atau material di antara kedua ruang.



4. Ruang-ruang yang Dihubungkan oleh Sebuah Ruang Bersama Dua buah ruang bisa saling mengandalkan sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka. Kaitan spasial dan visual antara keduanya tergantung kepada karakter ruang ketiga yang menghubungkan dan membagi ikatannya. Ruang ini dapat dibuat berbeda sehingga dapat menunjukan fungsinya sebagai suatu ruang penghubung. Tetapi kedua ruang utama dan ruang penghubungnya pun dapat memiliki bentuk yang sama sehingga dapat membentuk suatu ruang yang linier. Ruang penghubung yang linier itu juga sangat efektif untuk menghubungkan antara dua ruangan yang sangat jauh ataupun tidak memiliki hubungan langsung satu dengan yang lainnya. Ruang perantara juga dapat menjadi ruang yang dominan dan dapat mengorganisir dan membagi ruang-ruang yang ada di sekelilingnya. Bentuk ruang perantara secara alami dapat dihasilkan dari sisa dan hanya ditentukan oleh bentuk dan orientasi kedua ruang yang dihubungkannya.



Daftar pustaka :



- answers.com - soa.syr.edu - commons.wikimedia.org - dwell.com - archweb.it - Francis D.K. Ching. ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan Diposkan oleh artchitexture di 03.16 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Posting Lebih Baru Beranda



Bali



Survey ke TMII



Music



powered by



I love UK



The Duke and The Duchess of Cambridge



Struktur



Arsip Blog 



► 2013 (2) o ► Juli (1) o ► Februari (1)







► 2012 (2) o ► Juli (1) o ► Mei (1)







► 2011 (16) o ► November (4) o ► Oktober (2) o ► Juni (3) o ► Mei (2) o ► April (1) o ► Maret (2) o ► Januari (2)







▼ 2010 (10) o ► November (1) o ► Oktober (1) o ► Juni (2) o ▼ April (6)  Organisasi Ruang  Perubahan Bentuk  Penggabungan



Seputar Dunia Arsitektur  



ARTIKEL FOTOGRAFI



29 Mar 2013



Organisasi Ruang



1. Organisasi Terpusat



Suatu ruang sentral dan dominan, yang dikelilingi oleh sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan Organisasi ini merupakan suatu komposisi yang stabil, terkonsentrasi, yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder yang dikelompokan mengelilingi suatu ruang sentral yang besar dan dominan. Ruang organisasi yang terpusat dan bersifat mempersatukan ini umumnya memiliki bentuk yang teratur dan memiliki ukuran yang cukup besar untuk mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di sekeliling garis batasnya. Ruang-ruang sekunder pada organisasi ini dapat saja setara satu sama lain dalam hal kegunaan, bentuk, dan ukuran, serta menciptakan sebuah konfigurasi keseluruhan yang secara geometris dan simetris pada dua buah sumbu atau lebih. Ruang-ruang sekunder ini bentuk atau ukurannya mungkin saja berbeda satu sama lain agar dapat merespon kebutuhan individual fungsi, mengekspresikan kepentingan relatifnya, atau mengukuhkan lingkungannya. Pembedaan diantara ruang sekunder ini juga memungkinkan bentuk suatu organisasi terpusat merespon kondisi- kondisi



lingkungan tapaknya. Organisasi-organisasi terpusat yang bentuknya relatif ringkas dan teratur secara geometris dapat digunakan untuk : a. Menciptakan titik atau tempat-tempat di dalam ruang b. Menghilangkan kondisi-kondisi aksial c. Berfungsi sebagai sebuah bentuk-obyek di dalam sebuah area atau volume ruang yang didefinisikan. 2. Organisasi Linier



Sebuah organisasi linier pada hakekatnya terdiri dari serangkaian ruang. Ruang-ruang ini dapat secara langsung terkait secara satu lama lain atau dihubungkan melalui sebuah ruang linier yang terpisah dan jauh. Sebuah organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang berulang yang ukuran, bentuk, dan fungsinya sama. Ia juga dapat terdiri dari sebuah ruang linier yang tunggal yang mengorganisir serangkaian ruang yang berbeda ukuran, bentuk, atau fungsinya. Ruang-ruang yang secara fungsional ataupun simbolis penting bagi organisasi dapat berada di manapun di sepanjang sekuen linier dan dipertegas kepentingannya melalui ukuran dan bentuknya. Nilai kepentingan mereka ini juga dapat diperkuat oleh letaknya : - Di ujung sekuen linier tersebut - Berjerak sejajar dari organisasi linier - Di titik-titik sumbu rotasi suatu bentuk linier yang tersegmentasi Organisasi-organisasi linier mengekspresikan suatu arah dan menekankan suatu pergerakan, perpanjangan, perpanjangan, dan pertumbuhan. Bentuk sebuah organisasi linier pada dasarnya adalah fleksibel dan dengan sigap mampu merespon beragam kondisi tapaknya. Ia dapat membentang secara horisontal, berdiri vertikal sebagai sebuah menara atau secara diagonal mengikuti alur kemiringan tanah. Bentuk suatu organisasi linier dapat dihubungkan dengan bentuk lainnya di dalam satu lingkungan dengan cara : - Menyambung dan mengorganisir bentuk-bentuk lain tersebut di sepanjang jalurnya. - Berfungsi sebagai dinding atau tembok penahan untuk memisahkannya menjadi bidang- bidang yang berbeda



- Mengelilingi dan membungkus mereka di dalam suatu area ruang 3. Organisasi Radial



Organisasi ruang berbentuk radial mengombinasikan elemen-elemen organisasi linier maupun terpusat. Organisasi ini terdiri dari sebuah ruang pusat yang dominan yang darinya menjulurlah sejumlah organisasi linier secara radial. Jika sebuah organisasi terpusat adalah suatu skema tertutup yang terfokus ke dalam ruang pusatnya, maka organisasi radial merupakan sebuah denah terbuka yang menggapai keluar dari lingkungannya. Dengan lengan-lengan liniernya, organisasi ini dapat memanjang dan menempelkan dirinya ke elemen atau fitur-fitur khusus tapaknya. Seperti halnyaorganisasi terpusat, ruang pusat sebuah organisasi radial umunya memiliki bentuk yang teratur. Lengan-lengan liniernya, yang saling menuju ruang sentral sebagai titik pertemuan, bisa serupa bentuk dan panjangnya antara satu sama lain serta mempertahankan keteraturan bentuk organisasinyasecara keseluruhan. Lengan-lengan yang menjulur itu juga dapat berbeda satu sama lain demi merespon kebutuhan-kebutuhan individual fungsi dan lingkungan. 4. Organisasi Cluster



http://seputardunia23.blogspot.com/2013/03/organisasi-ruang.html