Hutang Luar Negeri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEREKONO MIAN INDONESIA “HUTANG LUAR NEGRI”



Dibuat oleh: Dimas Aditya Putra Eratama (161215901) Syahril Asad Al Muttaqien (181216752) Sonia hanayuki



(181216716)



Muzammil (191217352)



Bab 1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu Negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar. sementara di sisi lain, usaha pengerahan dana untuk membiayai pembangunan tersebut menghadapi kendala. Pokok persoalanya adalah adanya kesulitan dalam pembentukan modal baik yang sumber dari perimaan pemerintah yang berasal dari exspor barang ke luar negeri maupun dari masyarakat melalui instrument pajak dan instrument lembaga-lembaga keuangan. Oleh karena itu di perlukan pinjaman luar negeri untuk membiyayai pembangunan di Indonesia. Utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatunegara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Dari aspek materiil, utang luar negeri merupakan arus masuk modal dari luar ke dalam negeri yang dapat menambah modal yang ada di dalam negeri. Aspek formal mengartikan utang luar negeri sebagai penerimaan atau pemberian yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Sehingga berdasarkan aspek fungsinya, pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan yang diperlukan dalam pembangunan. Negara berkembang seperti Indonesia yang sedang melakukan pembangunan di segala bidang terhambat pada factor pendanaan. Untuk mempercepat gerak pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional, maka sumber pendanaan yang digunakan oleh Indonesia adalah salah satunya bersumber dari utang. Penggunaan utang sebagai salah satu sumber pendanaan mempercepat pembangunan nasional digunakan karena sumber pendnaan dari tabungan dalam negri jumlahnya sangat terbatas, sehingga sebagai sumber pendanaan, utang kususnya utang dari luar negeri sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah pembiyayaan dalam pembangunan. Sumber pendanaan yang berasal dari utang menjadi salah satu alternatif biaya pembangunan bagi Negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia.



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimangsut dengan hutang luar negeri? 2. Bagaimana jenis-jenis hutang luar negeri?



3. Bagaimana sejarah utang luar negri Indonesia? 4. Apa factor penyebab utang luar negeri? 5. Apa kebaikan dan kekurangan utang luar negeri? Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.



Untuk mengetahui pengertian utang luar negeri. Untuk mengetahui jenis jenis pinjaman luar negeri. Untuk mengetahui sejarah utang luar negri Indonesia. Untuk mengetahui factor penyebab utang luar negeri. Untuk mengetahui kebaikan dan kekurangan utang luar negeri.



Bab 2 Pembahasan A. Pengertian Hutang Luar Negeri Utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatunegara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Dari aspek materiil, utang luar negeri merupakan arus masuk modal dari luar ke dalam negeri yang dapat menambah modal yang ada di dalam negeri. Aspek formal mengartikan utang luar negeri sebagai penerimaan atau pemberian yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Sehingga berdasarkan aspek fungsinya, pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan yang diperlukan dalam pembangunan.



B. Jenis-jenis Hutang Luar Negeri Penyelenggaraan sebuah negara membutuhkan biaya untuk menjalankan roda   pemerintahan dan pembangunan ekonomi. Biaya tersebut salah satunya didapatkan dari penerimaan pajak atau lain sebagainya. Namun, pendapatan negara terkadang tidak cukup untuk menyelenggarakan permerintahan dan pembangunan ekonomi. Maka dari itu pemerintah berhak melakukan  pengadaan pinjaman luar negeri.   1. Pinjaman Program: Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan, pemberantasan korupsi), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate change dan infrastruktur. change dan infrastruktur. 2. Pinjaman Proyek :



Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi, dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM). C. Faktor Penyebab Utang Luar Negeri Utang luar negeri bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi Indonesia selaku Negara yang masih dalam tahap berkembang. Sejarah telah membuktikan bahwa setiap masa pemerintahan Presiden Ir. Soekarno hingga saat ini, Presiden Joko Widodo, Indonesia masih belum lepas dari riwayat utang luar negeri. Ada dua alasan mengapa Indonesia, dalam hal ini pihak pemerintah, harus melakukan utang luar negeri, yaitu: 1.Hutang luar negeri memang dibutuhkan Indonesia sebagai tambahan modal Negara yang menyangkut dengan pembangunan prasarana fisik. Sebagaimana telah diketahui bahwa infrastruktur merupakan investasi yang mahal dalam sebuah pembangunan, terlebih pembangunan yang dilakukan dalam tingkat Negara. 2.Utang luar negeri dapat digunakan sebagai penyeimbang neraca pembayaran Negara. Tentunya dalam hal ini pemerintah memang berusaha untuk melakukan penyeimbangan pada neraca pembayaran Negara Indonesia sendiri. Namun terlepas dari dua alasan tersebut, sebenarnya ada beberapa penyebab utang luar negeri yang dilakukan Indonesia antara lain: 



Defisit Transaksi Berjalan (TB) Transaksi Berjalan (TB) merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar negeri dengan jumlah pembayaran yang dikeluarkan ke luar negeri. Artinya, operasi total perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor, serta pembayaran transfer. Dalam hal ini defisit yang semakin meningkat akan menjadi penyebab semakin meningkatnya atau bertambahnya utang luar negeri, termasuk Indonesia.







Meningkatnya Kebutuhan Investasi Investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan untuk satu atau lebih aktivitas yang dimiliki oleh Negara, di mana biasanya memiliki jangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Ini menjadi kasus di Indonesia, yaitu kekurangan dana untuk melakukan investasi tersebut. Sedemikian sehingga dengan semakin meningkatnya kebutuhan investasi sedangkan modal investasinya tidak dimiliki, maka akan memicu Negara untuk melakukan utang luar negeri.







Meningkatnya Inflasi



Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum, di mana hal tersebut secara terus-menerus memiliki kaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Kejadian ini membuat laju inflasi mempengaruhi tingkat suku bunga nominal. Kasus yang terjadi di Indonesia ialah trand inflasi yang meningkat sehingga memaksa Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga. Sedemikian sehingga dengan rendahnya suku bunga, maka minat orang ataupun Negara lain untuk melakukan investasi di Indonesia semakin rendah pula. Dengan keadaan tersebutlah, maka pemerintah mengambil tindakan untuk memenuhi belanja Negaranya melalui utang luar negeri.  Struktur Perekonomian Tidak Efisien Struktur perekonomian yang tidak efisien, dalam hal ini di Indonesia, tampak dari tidak efisiennya pemakaian modal yang dikeluarkan sehingga memerlukan investasi besar. Hal inilah yang kemudian akan mendorong pemerintah mengambil tindakan utang luar negeri untuk memenuhi investasi besar tersebut akibat pemakaian modal yang tidak efisien.



D. sejarah utang luar negri Indonesia Utang menurut kamus besar bahasa indonesia adalah uang yang dipinjam dari orang lain, yang dalam hal ini tidak hanya orang tetapi organisasi atau instansi keuangan internasional. Hutang Indonesia seperti yang dilansir website resmi kementerian keuangan pada februari 2018 berjumlah Rp3,958,6 triliun. Hutang Indonesia pada Mei 2019 lalu berada pada nominal  Rp5.153 triliun dan pada bulan juni 2019 berada di nominal Rp4.570,17 triliun. Faktor eksternal utama yang mempengaruhi besar kecil nominal hutang Indonesia adalah kurs dolar Amerika terhadap rupiah. Presentase kenaikan hutang indonesia pada periode Mei-Juni berkisar antara 7,5-8,1% dibandingkan pada tahun sebelumnya pada perioden yang sama. Dikutip dari website resmi keuangan bahwa alasan Indonesia berhutang karena belanja negara lebih besar dari pada Pendapatan negara saat ini. Pendaanaan yang besar dibutuhkan indonesia dalam membangun infrastruktur seperti jalan dan infrastruktur lainnya yang dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat luas. Hal ini dirasa perlu mengingat indeks infrastruktur Indonesia yang masih jauh dibandingkan negara lain. Seperti Cina, Thailand, India, Vietnam, Malaysia dan Brazil.



Selain itu dana tersebut dibutuhkan Indonesia dalam membangun sumber daya manusianya. Pembangunan sumber daya manusia saat ini masih tergolong rendah ketimbang negara setaranya (peers), yang meskipun mengalami peningkatan setiap tahunnya tetapi masih tetap tertinggal secara umum dalam hal pembangunan sumber daya.



E. Kebaikan dan keburukan utang luar negeri   1. Kebaikan yang diperoleh dengan adanya utang luar negeri adalah sebagai berikut: A. Sebagai alat untuk menyediakan infrastruktur ekonomi untuk memperlancar kegiatan ekonomi dalam negeri untuk meningkatkan ekspor. B. Meningkatkan kegiatan investasi dalam negeri sehingga barang-barang kebutuhan masyarakat dalam negeri dapat terpenuhi. C. Untuk menutup defisit neraca pembayaran dengan cara menjual obligasi pemerintah di pasar luar negeri. D. Sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan nasional secara merata sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. 2. Keburukan utang luar negeri bagi negara adalah sebagai berikut: A. Menambah beban pada anggaran sehingga dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat. B. Pembayaran utang luar negeri yang telah jatuh tempo akan mengurangi cadangan devisa negara. C. Adanya ketergantungan terhadap luar negeri sehingga cenderung diintervensi oleh pihak asing. D. Harus tunduk terhadap peraturan internasional meskipun peraturan tersebut merugikan industri dalam negeri.



Bab 3 Kesimpulan



Dari urayan diatas jelas bahwa Negara berkembang seperti Indonesia yang sedang melakukan pembangunan di segala bidang terhambat pada factor pendanaan. Untuk mempercepat gerak



pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional, maka sumber pendanaan yang digunakan oleh Indonesia adalah salah satunya bersumber dari utang. untuk menjalan kan roda pemerintahan dan untuk meningkatkan investasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi Setiap negara pasti melakukan pembangunan sebagai sarana untuk memajukan negara. Namun, untuk melaksanakan pembangunan dibutuhkan modal yang besar. Salah satu sumber modal yang dapat digunakan adalah utang (pinjaman) luar negeri. Pinjaman ini sangat membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.