Identifikasi Senyawa Organik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum KIMIA ORGANIK II “IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI SENYAWA ORGANIK” Ditujukan untuk memenuhi laporan praktikum kimia organik dua



OLEH



KELOMPOK



: I (SATU)



KELAS



: B S-1 FARMASI 2020



ASISTEN



: MUHAMMAD THARIQ TALIB



LABORATORIUM KIMIA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2021



Lembar pengesahan KIMIA ORGANIK II “IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI SENYAWA ORGANIK” OLEH KELAS



:



B S-1 FARMASI 2020



KELOMPOK



:



1 (SATU)



1.



VIJAY REFANSYAH ALI



2.



ALIFIA RAMADANI PAYUYU (821420038)



3.



AFIFAH JIHAN FEBRIANA



(821420043)



4.



ARINI



(821420056)



5.



NURAIN DJ SILAKA



(821420064)



6.



RAHMATIA ABLULLAH



(821420068)



Gorontalo, Oktober 2021 Mengetahui Asisten



MUHAMMAD THARIQ TALIB



(821420059)



NILAI



KATA PENGANTAR Assalamualaikum warhmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga laporan praktikum kali ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi baik secara materi maupun secara lisan. Harapan kami pada laporan kali ini, semoga laporan Kimia Organik II dengan judul “Identifikasi gugus fungsi senyawa organik” ini dapat menambah referensi, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, maka diyakini masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh



Gorontalo, Oktober 2021



Kelompok I DAFTAR ISI



i



KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 1.1



Latar Belakang..........................................................................................1



1.2



Rumusan masalah......................................................................................3



1.3



Tujuan Percobaan......................................................................................3



1.4



Manfaat Percobaan....................................................................................3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4 2.1



Dasar Teori................................................................................................4



2.2



Uraian Tanaman......................................................................................13



2.3



Uraian Bahan...........................................................................................15



BAB III METODE KERJA.................................................................................19 3.1



Waktu dan Tempat..................................................................................19



3.2



Alat dan Bahan........................................................................................19



3.3



Cara Kerja................................................................................................19



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................21 4.1



Hasil Pengamatan....................................................................................21



4.2



Pembahasan.............................................................................................24



BAB V PENUTUP...............................................................................................29 5.1



Kesimpulan..............................................................................................29



5.2



Saran........................................................................................................29



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisisn dan standarisasi atau pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaan yang aman. (Syamsuni,2006). Ilmu-ilmu Kefarmasian mengkaji senyawa obat dari berbagai aspek, baik aspek farmakologis maupun aspek kimiawinya. Lebih dari 90% senyawa obat yang dikenal saat ini merupakan senyawa organik. Molekul senyawa obat juga merupakan rangkaian atom karbon beserta gugus fungsi yang terdapat padanya yang akan membentuk struktur ruang tertentu. Karenanya berdasarkan struktur senyawa obat, dapat diperkirakan sifat fisika dan kimia dari senyawa obat tersebut. Reaksi-reaksi kimiayang terjadi pada senyawa obat dengan struktur rumit, pada dasarnya berlangsung menurut aturan keberadaan gugus fungsi pada molekul organik yang sederhana. Kimia Organik sangat berperan pada aspek kimiawi dari senyawa obat, meliputi cara analisis, aktivitas biologis, metabolisme, cara sintesis, maupun pengembangan senyawa obat baru (Budiyati,2006). . Senyawa organik merupakan senyawa yang paling banyak dibandingkan dengan senyawa lain. Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor ( Riswiyanto,2009). Senyawa organik yang paling sederhana terdiri dari karbon dan hidrogen, yakni hidrokarbon. Hidrokarbon yang paling sederhana ialah metana, , yaitu bagian utama dari gas alam. Berikut ini adalah cara menggambarkan molekul metana melalui tiga cara. Struktur lewis menunjukkan semua penyebaran elektron valensi dalam molekul. Rumus struktur menitikberatkan pada elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan, dalam hal ini digunakan sebuah garis untuk membentuk ikatan tunggal (Petrucci,1987:250).



3



Senyawa karbon yang atom karbonnya mengikat empat atom atau gugus lain dikelompokkan dalam hidrokarbon jenuh, sedangkan rantai atom karbon yang mengandung ikatan rangkap dikelompokkan dalam hidrokarbon tidak jenuh. (Tim Dosen Kimia Dasar,2016:19). Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang mengandung karbon dan hidrogen yang dapat di bedakan atas hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Alkana di golongkan sebagai senyawa hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena, alkuna dan senyawa aromatik termasuk senyawa hidrokarbon tak jenuh. Suatu senyawa organik adalah senyawa yang utamanya terdiri dari kombinasi atom C, H, O, dan N. Atom-atom tersebut berikatan dalam suatu konformasi unik dan membentuk berbagai senyawa yang memiliki sifat dan fungsi khusus. Sifat suatu zat merupakan suatu hal yang sangat penting dan berkaitan erat dengan penggunaannya. Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan menurut gugus fungsi yang dikandungnya. kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang hanya mengandung karbon dan hidrogen yang dapat dibedakan atas hidrokarbon jenuh dan tak jenuh (Syukri, 1999). Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa organik memberikan kekhasan



bagi



sekelompok



senyawa



tersebut.



Dalam



beberapa



kasus,



pengelompokkan ini terjadi karena beberapa atom H digantikan, atau kadangkadang atom C-nya sendiri. Pengelompokkan atom-atom ini dinamakan gugus fungsi (functional group) (Petrucci,1987:255). Beberapa gugus fungsional sering ditemui pada senyawa organic adalah alcohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan benzene. Beberapa diantaranya dapat menghasilkan turunan senyawa seperti fenol, amina, dan amida. Setiap gugus yang memiliki sifat berbeda tentunya akan mempunyai reaksi yang berbedapada suatu indikator. Oleh karena itu, zat tertentu dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya suatu gugus secara kualitatif. (Elizabeth, 2010) 4



Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang melekat pada suatu senyawa dan  berperan memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dan kimia senyawa tersebut. Senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional sama akan ditempatkan pada deret homolog yang sama. Ikatan tunggal karbon-karbon dan karbon-oksigen dalam senyawa organik biasanya tidak reaktif karena mereka non polar. Golongan polar membentuk bagian yang reaktf dalam suatu molekul organik yaitu gugus fungsional tersebut. Misal, alkohol adalah suatu golongan senyawa yang mengandung gugus fungsi hodroksil (-OH) terikat pada karbon. Semua alkohol mempunyai reaksi kimia yang sama karena mengandung gugus fungsional ini. Ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga yang menghubungkan atom-atom karbon juga dianggap gugusan fungsional, sebab lebih reaktif daripada ikatan tunggal karbon-karbon (Prasojo, 2010). Tujuan dari identifikasi adalah untuk mengenali gugus fungsi tertentu yang terdapat dalam suatu senyawa melalui reaksi kimia tertentu yang spesifik dengan analisis kualitatif, yaitu reaksi kimia yang hanya dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus fungsi tertentu dan tidak dapat  bereaksi dengan gugus fungsi yang lain. Masing-masing senyawa organik memiliki sifat tertentu yang bergantung pada gugus fungsionil yang dimilikinya. Beberapa senyawa dengan gugus fungsi berbeda dapat memiliki sifat yang sama/mirip (Prasojo, 2010) Analisis kualitatif ini menggunakan pereaksi kimia yang dapat bereaksi secara selektif dengan gugus fungsional senyawa organik. Hasil reaksinya diharapkan menghasilkan perubahan yang dapat dengan mudah diamati seperti terbentuknya endapan, perubahan warna, dihasilkannya gas dan lain sebagainya (Matsjeh, 1986) Analisis kualitatif merupakan analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat ataucampuran yang tidak diketahui. Dalam analisis kualitatif dihadapkan pada sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif sangat banyak kegunaannya untuk mengidentifikasi zat yang belum diketahui. Lebih dari 3 juta zat organikyang telah diidentifikasi, sebagian besar dari zat tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Hal ini dimungkinkan 5



karena sifat fisika dan sifatkimia zat dapat ditentukan oleh gugus fungsi yang ada pada zat itu. Sebelum penentuan rumus struktur zat organik, penentuan sifat fisika, analisis unsur, identifikasi gugus fungsional dan penentuan derivat zat organic merupakan tahap yang penting (Frieda Nurlita dan I Wayan Suja, 2004)



1.1 Maksud Percobaan 1.Bagaimana cara penarikan senyawa pada sampel dengan metode maserasi ? 2.Bagaimana cara kerja dari evaporasi? 3.Bagaimana cara menghitung persen rendamen? 1.2 Tujuan Percobaan 1.Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pennarikan senyawa pada sampel dengan maserasi. 2.Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara evaporasi. 3.Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara perhitungan persen rendamen.



6



Arita, Susila., Meta Berlian Dara., dan Jaya Irawan.2008. Pembuatan Metil Ester Asam Lemak Dari CPO Off Grade Dengan Metode Esterifikasi-Transterifikasi. Jurnal Teknik Kimia. Vol.15 No.2 Hidayanti, Sri.2007. Pengaruh Suhu, Lama Pemanasan, Konsentrasi Metanol dan Suhu Pemurnian Terhadap Bilangan Iod dan Bilangan Asam Surfaktan Dari Minyak Inti Sawit. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian. Vol.12 No.2 Parlan dan Wahjudi.2003. Kimia Organik I. Malang:JICA Petrucci, Ralph H.1987. Kimia Dasar Edisi Keempat Jilid 3. Bogor:Erlangga Rasyid, Muhammad.2009. Kimia Organik I. Makassar:Badan Penerbit UNM Santi, Sintha Soraya.2008. Pembuatan Alkohol Dengan Proses Fermentasi Buah Jambu Mete Oleh Khamir Sacharomices Cerevesiae. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. Vol.8 No.2 Tim Dosen Kimia Dasar.2016. Penuntun Kimia Dasar Lanjut.Makassar:FMIPA UNM



7