Indeks Kepadatan Stok Naila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN (PIM 3141) INDEKS KEPADATAN STOK



Oleh: Naila Ulyan Niami 16/398822/PN/147983



Asisten: Fiki Nafidza



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI...................................................................................................................... i DAFTAR TABEL............................................................................................................. ii INTISARI ........................................................................................................................ iii PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 2. Tujuan .................................................................................................................... 1 3. Manfaat .................................................................................................................. 1 I. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 2 1. Indeks, Kepadatan, Stok, dan Populasi .................................................................. 2 2. Model Lima Sel ..................................................................................................... 2 3. Proportional Stock Density (PSD) ......................................................................... 3 4. Relative Stock Density (RSD) ............................................................................... 3 II. METODOLOGI ........................................................................................................ 5 1. Waktu dan Tempat ................................................................................................. 5 2. Alat dan Bahan....................................................................................................... 5 3. Cara Kerja .............................................................................................................. 5 III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 6 1. Hasil ....................................................................................................................... 6 2. Pembahasan ......................................................................................................... 10 IV. KESIMPULAN .................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14



i



DAFTAR TABEL Tabel 1. Model Lima Sel Ikan Mujair .............................................................................. 7 Tabel 2. PSD Ikan Mujair ................................................................................................. 7 Tabel 3. Tradisional RSD Ikan Mujair. ............................................................................ 7 Tabel 4. Incremental RSD Ikan Mujair ............................................................................ 7 Tabel 5. Model Lima Sel Ikan Nila .................................................................................. 8 Tabel 6. PSD Ikan Nila ..................................................................................................... 8 Tabel 7. Tradisional RSD Ikan Nila ................................................................................. 9 Tabel 8. Incremental RSD Ikan Nila ................................................................................ 9



ii



INTISARI Pendugaan populasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar kekayaan sumberdaya yang ada. Dalam menduga suatu keadaan sangat dibutuhkan indeks sebagai indikator dalam menentukan kondisi atau keadaan suatu objek. Indeks tersusun atas informasi yang disusun dalam bentuk nilai atau angka. Tujuan praktikum indeks kepadatan stok yaitu melatih mahasiswa menghitung indeks populasi ikan dan menganalisis populasi dengan berbagai indeks. Praktikum indeks kepadatan stok dilaksanakan pada Kamis, 18 Oktober 2018 di di Ruang 3.11 Gedung A4, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Alat yang digunakan dalam praktikum adalah laptop, alat tulis, dan penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum indeks kepadatan stok merupakan sampel ikan yang diperoleh di Rawa Pening. Pada hasil perhitungan PSD diperoleh informasi bahwa pada ikan mujair dan nila didominasi oleh ikan ukuran besar. Kemudian hasil perhitungan RSD pada ikan mujair dan nila dapat disimpulkan bahwa populasi ikan tersebut didominasi oleh ikan ukuran besar. Indeks populasi ikan dapat dihitung menggunakan model lima sel, proportional Stock Density (PSD), dan Relative Stock Density (RSD). Kondisi populasi ikan di Rawa Pening adalah populasi ikan didominasi oleh ikan berukuran besar. Kata kunci : dominasi, ikan mujair, ikan nila, indeks, PSD, dan RSD



iii



PENDAHULUAN 1.



Latar Belakang Perairan Rawa Pening memegang peranan penting dalam menyangga kehidupan



baik dari segi ekologi, ekonomi, maupun sosial. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Rawa Pening banyak yang berprofesi sebagai nelayan, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya jenis – jenis alat tangkap di kawasan perairan ini, baik dari golongan cast net, gill net, lift net, grappling & wounding gear, hook & lines, dan traps. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman jenis alat tangkap yang dioperasikan pada perairan Rawa Pening adalah keanekaragaman jenis sumberdaya yang akan dimanfaatkan tentulah membutuhkan kesesuaian antara kebiasaaan hewan target dengan jenis alat tangkap dan teknik pengoperasian alat tangkapnya (Putri et al., 2014) Hewan target tangkapan para nelayan meliputi golongan pisces, moluska, krustasea, dan reptilia. Hasil tangkapan dari perairan Rawa Pening didominasi dari jenis ikan seperti nila, sepat, gabus, wader, betutu dan mujair. Hasil tangkapan dari golongan krustase, moluska, dan reptilia menyumbang persentase yang lebih kecil bila dibandingkan dengan dari golongan pisces (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang, 2009). Sumberdaya perairan sangat kaya dan luas karena memiliki kekayaan populasi yang tidak sama satu dengan lainnya. Pendugaan populasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar kekayaan sumberdaya yang ada. Dalam menduga suatu keadaan sangat dibutuhkan indeks sebagai indikator dalam menentukan kondisi atau keadaan suatu objek. Indeks tersusun atas informasi yang disusun dalam bentuk nilai atau angka. Indeks tersebut menunjukkan kondisi perairan berdasarkan nilai yang sudah didapatkan. 2.



Tujuan Praktikum indeks kepadatan stok bertujuan untuk: 1. Melatih mahasiswa menghitung indeks populasi ikan. 2. Menganalisis populasi dengan berbagai indeks.



3.



Manfaat Manfaat praktikum indeks kepadatan stok adalah mengetahui kondisi stok dari



populasi ikan di perairan Rawa Pening.



1



I. TINJAUAN PUSTAKA 1.



Indeks, Kepadatan, Stok, dan Populasi Indeks merupakan ukuran atau indikator yang menyatakan kondisi suatu objek



(Djumanto, 2010). Indeks disusun dari beberapa informasi yang penting yang disajikan menjadi skala kuantitatif. Angka suatu indeks dapat menghasilkan banyak interprestasi. Sebuah indeks dapat berfungsi sebagai wakil untuk data yang pengumpulannya membutuhkan waktu dan biaya yang sangat banyak. Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup sejenis yang menempati tempat yang sama dan waktu yangsama. Populasi selalu tersusun atas beberapa individu sejenis. Menurut Effendie (1997), populasi ikan yang akan dipelajari sebaiknya memperlihatkan satuan usaha dari populasi tersebut. Hasil yang baik apabila jumlah ikan yang tertangkap sekurang-kurangnya sepertiga dari total jumlah dalam populasi. Stok ikan merupakan angka yang menggambarkan suatu nilai dugaan besarnya biomassa ikan berdasarkan kelompok jenis ikan dalam kurun waktu tertentu. Stok memiliki pola migrasi dan lokasi pemijahan tertentu. Kepadatan (densitas) adalah jumlah individu satu spesies per satuan luas atau volume. Maka dari itu kepadatan stok dapat didefinisikan sebagai jumlah individu dalam stok di perairan yang satu spesies per satuan luas dan waktu (Susilo, 2002). 2.



Model Lima Sel Model Lima Sel menurut Gabelhouse (1984) adalah teknik yang dikembangkan



untuk memudahkan ahli biologi perikanan dalam mengevaluasi struktur populasi ikan berdasarkan ukurannya. Model tersebut dapat meningkatkan kesensitivitas ukuran struktur indeks. Menggunakan indeks dengan kriteria : Stok : 20-26% terpanjang Kualitas : 36-41% terpanjang Disukai : 45-55% terpanjang Termemori : 59-64% terpanjang Trofi : 74-80% terpanjang Hasil tangkapan disukai merupakan kelompok ikan karena ukurannya yang panjang memiliki harga paling tinggi sehingga disukai nelayan. Termemori adalah kelompok ikan karena ukurannya sangat besar dan jarang tertangkap sehingga nelayan akan selalu teringat jika mendapatkan kelompok ukuran tersebut. Dalam suatu



2



perlombaan akan mendapatkan hadiah apabila mampu menangkap ikan paling besar akan mendapatkan trofi (Djumanto, 2010). Struktur populasi ikan mencerminkan kondisi lingkungan. Populasi yang berimbang akan terdapat berbagai kelompok ukuran terutama yang besar, sebaliknya bila tingkat eksploitasi tinggi maka hanya kelompok kecil saja yang tersisa. Hal ini menyebabkan pemanfaatan niche tidak efisien (Djumanto, 2010). 3.



Proportional Stock Density (PSD) Propotional Stock Density (PSD) merupakan indeks yang digunakan untuk



mengetahui proporsi kelompok ukuran tertentu terhadap keseluruhan populasi suatu spesies. Indeks PSD tanpa unit dan dapat dihitung dengan rumus : 𝑃𝑆𝐷 =



∑ ≥ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 100 ∑ ≥ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘



Panjang stok merupakan panjang rerata terkecil ikan yang tertangkap dengan alat selektif atau alat tradisional. Panjang stok berkisar antara 20-26% dari panjang maksimum ikan. Panjang kualitas adalah ukuran rerata tangkapan nelayan dengan alat tradisional yang bernilai ekonomi. Panjang kualitas berkisar 36-41% dari panjang maksimum ikan. Panjang kualitas menunjukkan panjang ikan yang layak untuk ditangkap dan merupakan ukuran yang paling sering tertangkap. Kriteria nilai PSD antara lain 40-70 (kondisi populasi seimbang), 70 (populasi ikan didominasi ikan berukuran besar) (Djumanto, 2010). Proportional Stock Density (PSD) digunakan sebagai indeks data frekuensi panjang, selain itu PSD dikaitkan juga dengan densitas ikan, rekruitmen, pertumbuhan dan



kematian



juga



hubungan



mangsa



pemangsa.



Model



sederhana



dapat



mendemonstrasikan efek dari rekruitmen, pertumbuhan dan mortalitas pada PSD. Awalnya, PSD dikembangkan dan diterapkan terhadap ikan dengan air hangat di perairan kecil. Namun seiring perkembangan jaman PSD telah berguna sebagai alat untuk pendugaan populasi ikan di air dingin. PSD dapat digunakan untuk mengulur ukuran struktur secara kuantitatif (Willis & Scalet, 1989). 4.



Relative Stock Density (RSD) Pada tahun 1978 Aderson mendefinisikan stok dan panjang kualitas sebagai



persentase dari seluruh panjang ikan yang tercatat di dunia. Relatif Stock Density (RSD) adalah indeks yang dikembangkan untuk mengatasi PSD yang kurang sensitif 3



terhadap struktur ukuran populasi ikan yang lebih besar daripada panjang kualitas. Nilai RSD dibulatkan pada digit terkecil. RSD dapat dihitung dengan rumus : 𝑅𝑆𝐷 =



∑ ≥ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘 𝑥 100 ∑ ≥ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘



Analisis RSD tradisional sangat sensitif untuk mengevaluasi struktur populasi seluruh perairan, namun kurang sensitif dalam mendeteksi adanya kelompok ukuran tertentu yang dominan. Oleh karena itu RSD incremental dikembangkan untuk mengatasi kesulitan mengevaluasi keragaman struktur populasi. RSD incremental sangat baik untuk mengamati individu dalam populasi dan mengevaluasi variabel ukuran akibat perubahan lingkungan ataupun penangkapan (Djumanto, 2010). Analisis RSD dapat dibagi menjadi dua yaitu analisis RSD tradisional dan analisis RSD incremental. Analisis RSD tradisional digunakan untuk menganalisis struktur populasi perairan tanpa mendeteksi adanya kelompok ukuran tertentu yang dominan di perairan tersebut. RSD incremental dapat digunakan untuk menganalisis keragaman struktur populasi. Analisis RSD juga mampu digunakan untuk mengamati keberadaan individu didalam suatu populasi (Gabelhouse, 1984).



4



II. METODOLOGI 1. Waktu dan Tempat Praktikum indeks kepadatan stok dilaksanakan dua tahap yaitu praktikum lapangan pada Minggu, 14 Oktober 2018 di Rawa Pening, Semarang, Jawa Tengah dan pengolahan dataKamis, 18 Oktober 2018 di di Ruang 3.11 Gedung A4, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. 2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum indeks kepadatan stok adalah laptop, alat tulis, coolbox, plastik klip, dan penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum indeks kepadatan stok merupakan sampel ikan yang diperoleh di Rawa Pening. Sampel ikan yang digunakan yaitu ikan mas, ikan mujair, ikan sepat, ikan tawes, ikan wader ijo, ikan nila, ikan gabus, ikan betutu, ikan bawal, ikan belida, ikan red devil, dan ikan Lou Han. 3. Cara Kerja Dimulai dengan dipilihnya sampel ikan yang akan dianalisis. Kemudian sampel ikan diukur panjang ikan. Kemudian dihitung minimum panjang stok, kualitas, disukai, termemori, dan trofi menggunakan model lima sel dengan rumus: Stok = panjang maksimum ikan x 23%, Kualitas = panjang maksimum ikan x 38,5%, Disukai = panjang maksimum ikan x 50%, Termemori = panjang maksimum ikan x 61,5%, dan Trofi = panjang maksimum ikan x 77%. Kemudian dihitung RSD tradisional dan RSD incremental pada data yang telah diperoleh. Kemudian dari perhitungan yang telah dilakukan diinterpretasi hasil yang didapat



5



III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Berikut adalah hasil perhitungan indeks kepadatan stok ikan mujair dan ikan nila yang tertangkap di Rawa Pening : A. Ikan Mujair Tabel 1. Data Panjang dan Frekuensi Ikan Mujair Panjang Frekuensi 16,5 1 17,5 4 19 3 19,5 2 20 5 20,5 1 20,8 1 21 3 21,5 1 22 4 25 Jumlah Tabel 1 diketahui ikan sejumlah 25 ekor memiliki ukuran yang berbedabeda. Rentang panjang ikan berkisar 16,5-22 cm. ikan paling banyak berukuran panjang 20 cm. Tabel 2. Model Lima Sel Ikan Mujair Kriteria Nilai Nilai Tengah Ukuran Terpanjang Batasan Panjang (%) stok 20-26% 23,0% 22 5,06 kualitas 36-41% 38,5% 22 8,47 disukai 45-55% 50,0% 22 11 termemori 59-64% 61,5% 22 13,53 trofi 74-80% 77,0% 22 16,94 Tabel 2 diketahui ukuran terpanjajng ikan mujair yaitu sebesar 22 cm dan batasan panjang ikan pada tiap kriteria yaitu kriteria stok sebesar 5,06%, kiteria kualitas sebesar 8,47%, kriteria disukai sebesar 11%, kriteria termemori disukai sebesar 13,53%, dan kriteria trofi sebesar 16,94%. Tabel 3. PSD Ikan Mujair Nilai Jumlah yang Kriteria Rentang Tengah Nilai memenuhi kriteria Panjang kualitas minimum 36-41% 38,50% 8,47 25 Panjang stok minimum 20-26% 23,00% 5,06 25 Tabel 3 diketahui ikan mujair yang tertangkap seluruhnya sesuia kriteria



6



panjang kualitas minimum dan panjang stok minimum sebanyak 25 ekor. Tabel 4. Tradisional RSD Ikan Mujair Ukuran Kelompok Panjang Panjang Jumlah Formula



Hasil (%)



5,06-8,46



S-Q



0



PSD=(Σ>Q)/(Σ≥S)*100



100



8,47-10,99



Q-P



0



PSD=(Σ>P)/(Σ≥S)*100



100



11-13,52



P-M



0



PSD=(Σ>M)/(Σ≥S)*100



100



13,5316,93 ≥ 16,94 Total



Kesimpulan populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar



1 PSD=(Σ>T)/(Σ≥S)*100 96 24 25 Tabel 4 diketahui populasi ikan mujair didominasi ikan ukuran besar M-T T



dengan hasil 96% ikan berukuran lebih dari 16,94 cm dan 4% berukuran 13,5316,93 cm. Tabel 5. Incremental RSD Ikan Mujair Kelompok Hasil Panjang Jumlah Formula (%)



Ukuran Panjang 5,068,46



S-Q



0



RSD=(ΣSQ)/(Σ≥S)*100



0



0



8,4710,99



Q-P



0



RSD=(ΣQP)/(Σ≥S)*100



11-13,52



P-M



0



RSD=(ΣPM)/(Σ≥S)*100



0



13,5316,93



M-T



1



RSD=(ΣMT)/(Σ≥S)*100



4



≥ 16,94 Total



Kesimpulan ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini sebanyak 4% dari total populasi ikan dengan ukuran ini sebanyak 96% dari total populasi



24 RSD=(ΣT)/(Σ≥S)*100 96 25 100 Tabel 5 diketahui sebanyak 4% populasi ikan mujair berukuran 13,53T



16,93 cm dan 96% populasi ikan mujair berukuran lebih dari 16,94 cm.



7



B. Ikan Nila Tabel 6. Data Panjang dan Frekuensi Ikan Nila Panjang Frekuensi 17,5 1 18 2 18,5 1 19 1 19,5 1 20 2 21 2 21,5 1 11 Jumlah Tabel 6 diketahui jumlah ikan nila sebanyak 11 ekor memiliki ukuran yang berbeda-beda. Rentang panjang ikan berkisar 17,5-21,5 cm. Ikan paling banyak berukuran panjang 18 cm, 20 cm, dan 21 cm. Tabel 7. Model Lima Sel Ikan Nila Kriteria Nilai Nilai Tengah Ukuran Terpanjang Batasan Panjang (%) stok 20-26% 23,0% 21,5 4,95 kualitas 36-41% 38,5% 21,5 8,28 disukai 45-55% 50,0% 21,5 10,75 termemori 59-64% 61,5% 21,5 13,22 trofi 74-80% 77,0% 21,5 16,56 Tabel 7 diketahui ukuran terpanjajng ikan nila yaitu sebesar 21,5 cm dan batasan panjang ikan pada tiap kriteria yaitu kriteria stok sebesar 4,95%, kiteria kualitas sebesar 8,28%, kriteria disukai sebesar 10,75%, kriteria termemori disukai sebesar 13,22%, dan kriteria trofi sebesar 16,56%. Tabel 8. PSD Ikan Nila Kriteria Panjang kualitas minimum Panjang stok minimum



Rentang 36-41% 20-26%



Nilai Tengah 38,50% 23,00%



Nilai Jumlah yang memenuhi kriteria 8,28 11 4,95 11



Tabel 8 diketahui ikan nila yang tertangkap seluruhnya sesuia kriteria panjang kualitas minimum dan panjang stok minimum sebanyak 11 ekor.



8



Tabel 9. Tradisional RSD ikan Nila Ukuran Kelompok Panjang Panjang Jumlah



Formula



Hasil (%)



4,95-8,27



S-Q



0



PSD=(Σ>Q)/(Σ≥S)*100



100



8,28-10,74



Q-P



0



PSD=(Σ>P)/(Σ≥S)*100



100



10,75-13,21



P-M



0



PSD=(Σ>M)/(Σ≥S)*100



100



13,22-16,55 ≥ 16,56 Total



Kesimpulan populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar populasi ikan didominasi ukuran besar



0 PSD=(Σ>T)/(Σ≥S)*100 100 11 11 Tabel 9 diketahui populasi ikan nila didominasi ikan ukuran besar dengan M-T T



hasil 100% ikan berukuran lebih dari 16,94 cm. Tabel 10. Incremental RSD Ikan Nila Ukuran Kelompok Hasil Panjang Panjang Jumlah Formula (%) 4,958,27 S-Q 0 RSD=(ΣS-Q)/(Σ≥S)*100 0 8,2810,74 Q-P 0 RSD=(ΣQ-P)/(Σ≥S)*100 0 RSD=(ΣP10,7513,21 P-M 0 M)/(Σ≥S)*100 0 13,22RSD=(ΣM16,55 M-T 0 T)/(Σ≥S)*100 0 ≥ 16,56 Total



Kesimpulan ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini tidak ada dalam populasi ikan dengan ukuran ini sebanyak 100% dari total populasi



11 RSD=(ΣT)/(Σ≥S)*100 100 11 100 Tabel 10 diketahui sebanyak 100% populasi ikan nila berukuran lebih dari T



16,94 cm.



9



2. Pembahasan A. Ikan Mujair



Gambar 1. Ikan Mujair (sumber: google.com) Klasifikasi ikan mujair menurut Trewavas (1983) sebagai berikut : Kingdom



: Animalia



Filum



: Chordata



Class



: Actinopterygii



Ordo



: Perciformes



Famili



: Cichlidae



Genus



: Oreochromis



Spesies



: Oreochromis mossambicus



Ikan mujair memiliki bentuk badan pipih dengan warna abu-abu cokelat atau hitam. Ikan mujair merupakan ikan tropis yang menyukai perairan yang dangkal dan dikenal sebagai ikan yang tahan terhadap perubahan lingkungan tempat hidupnya. Ikan mujair dapat hidup pada perairan yang memiliki kadar garam air 35 ppm. Ikan mujair berasal dari perairan Afrika dan pertama kali ditemukan di Indonesia di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939 (Affandi et al., 1992). B. Ikan Nila



Gambar 3. Ikan Nila (Sumber: fredikurniawan.com)



10



Klasifikasi ikan nila menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut : Kelas



: Osteichthyes



Sub-kelas



: Acanthoptherigii



Ordo



: Percomorphi



Sub-ordo



: Percoidea



Famili



: Cichlidae



Genus



: Oreochromis



Spesies



: Oreochromis niloticus



Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki penyebaran yang luas karena bersifat euryhaline (dapat hidup pada kisaran salinitas yang lebar) (Agah et al., 2009). Secara morfologi ikan nila memiliki bentuk pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, garis linea lateralis terputus dan terbagi dua, yaitu bagian atas dan bawah, memiliki lima buah sirip. Ikan nila mendiami berbagai habitat air tawar, termasuk saluran air yang dangkal, kolam, sungai, dan danau. Selain itu, ikan nila memiliki nilai ekonomi penting dan dapat dipelihara di laboratorium. Menurut Tjahjo (2010), ikan nila dapat mencapai ukuran panjang 60 cm. Berdasarkan hasil model lima sel diperoleh informasi bahwa ukuran masingmasing kriteria ikan nila lebih kecil dibandingan ikan mujair. Pada ikan nila ukuran kriteria stok pada panjang 4,95%, kemudian kriteria kualitas sebesar 8,28%, kriteria disukai pada panjang 10,17%, kriteria termemori sebesar 13,22%, dan kriteria trofi pada panjang 16,56%. Berdasarkan hasil perhitungan PSD dan RSD di perairan Rawa Pening kondisi ikan nila populasinya didominasi oleh ikan ukuran besar karena nilai RSD 100 % dengan jumlah tangkapan 11 ekor. Sedangkan berdasarkan PSD populasi ikan nila didominasi oleh ikan ukuran besar karena nilai PSD 100%. Hal tersebut sesuai teori yang dijelaskan oleh Willis et al (1993) menyatakan jika nilai RSD berada pada rentang 40-70 menunjukkan populasi seimbang. Jika RSD 70 maka populasi didominasi ikan ukuran besar maka populasi ikan nila didominasi ikan besar. Hasil perhitungan PSD diperoleh informasi bahwa pada ikan mujair dan nila didominasi oleh ikan ukuran besar. Kemudian hasil perhitungan RSD pada ikan mujair sebesar 4% dengan ukuran berkisar 13,53-16,93 cm dan 96% berukuran



11



lebih dari 16,94 cm dan nila sebesar 100% berukuran lebih dari 16,56 cm dapat disimpulkan bahwa populasi ikan tersebut didominasi oleh ikan ukuran besar. Hal ini disebabkan karena ikan didapatkan dari nelayan sehingga nelayan hanya menangkap ikan ukuran besar saja untuk dijual agar mendapat untung besar.



12



IV. KESIMPULAN Indeks populasi ikan dapat dihitung menggunakan model lima sel, Proportional Stock Density (PSD), dan Relative Stock Density (RSD). Hasil model lima sel ikan nila ukuran kriteria stok pada panjang 4,95%, kemudian kriteria kualitas sebesar 8,28%, kriteria disukai pada panjang 10,17%, kriteria termemori sebesar 13,22%, dan kriteria trofi pada panjang 16,56%. Nila PSD dan RSD ikan nila yaitu 100% populasi ikan berukuran besar. Kondisi populasi ikan di Rawa Pening adalah populasi ikan didominasi oleh ikan berukuran besar.



13



DAFTAR PUSTAKA Agah H, Leermakers M, Elskens M, Fatemi SMR, Baeyens W. 2009. Accumulation Of Trace Metals In The Muscles And Liver Tissues Of Five Fish Species From The Persian Gulf. Environmental Monitoring and Assessment. 157: 499-514. Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Anderson, R. O., and A. S. Weithman. 1978. The concept of balance for coolwater fish populations. American Fisheries Society Special Publication 11:371-381. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. 2009. Data Produksi Ikan pada Genangan, Sungai, Rawa Kabupaten Semarang. Djumanto. 2010. Petunjuk Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan. Departemen Perikanan Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta. Gabelhouse, D. W., Jr. 1984. A lengthcategorization System to Assess Fish Stocks. North American Journal of Fisheries Management 4:273-285. Putri, L. P. Anggraini, Pramonowibowo, dan I. Setyanto. 2014. Perbandingan Efektivitas Alat Tangkap Bubu (Bambu, Kawat, Lipat) Serta Pengaruh Umpan pada Penangkapan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) di Perairan Rawa Pening. Journal od Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 3(3):76-84. Susilo SB. 2002. Pendugaan Stok dan Daya Dukung Biomas Ikan Melaui Data Tangkapan Ikan. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Vol. IX (1): 99 – 108. Tjahjo, Didik. 2010. Dinamika Kebiasaan Makanan Ikan Nila di Waduk Cirata, Jawa Barat. Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan, LIPI. Jakarta. Trewavas, E. 1983. Tilapiine Fishes of The Genera Sarotherodon, Oreochromisand Danakilia. Natural History. British Museum London. Willis, D.W., B. R. Murphy, and C. S. Guy. 1993. Stock Density Indices: Development, use, and limitations. Reviews in Fisheries Science. Volume 1 (3): 203 – 222. Willis, D. W. and C. G. Scalet. 1989. Relations between proportional stock density and growth and condition of northern pike populations. North American Journal of Fisheries Management 9 : 488-492.



14