Indirect Pulp Capping  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bahan Pulp Capping 1. Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 berfungsi sebagai liner yang digunakan dalam indirect pulp capping. Kalsium hidroksida bersifat basa kuat dengan pH 11-12,8 sehingga dapat menghambat perkembangan bakteri atau memiliki efek antibakteri. Bahan ini dapat melindungi pulpa dari iritasi kimia, menstimulasi pembentukan



dentin-bridge,



meningkatkan



mineralisasi



dentin



dan



sterilisasi dentin yang infeksi. Bentuk terlarut dari bahan ini terpecah menjadi ion-ion kalsium dan hidroksida dan pelepasan ion kalsium. Keadaan basa akan menyebabkan resorpsi atau aktivitas osteoklas terhenti karena asam yang dihasilkan dari osteoklas akan dinetralkan oleh Ca(OH)2 dan aktivitas osteoblast meningkat yang mendeposisi jaringan terkalsifikasi sehingga batas dentin akan terbentuk di atas pulpa.



Gambar 1 Pasta Ca(OH)2



Gambar 2 Mekanisme Aksi Ca(OH)2 2. Zinc Oxide-Eugenol Pada indirect pulp capping ZnOE digunakan sebagai restorasi sementara. ZnOE terdiri atas : a. Liquid : Eugenol, H2O, asam asetat, zinc b. Powder : Zinc Oxide, Magnesium Oxide, Silica Mixing time bahan ini adalah 30 – 60 detik dan setting time 3 – 5 menit Fungsinya antaral lain sebagai bahan pengisi sementara, cavity liner, cement base dan luting agent. Sifat : 1. Antibacterial 2. Pain control : memblok transmisi dari impuls saraf 3. Tight marginal seal : mencegah mickroleakage 4. Mengurangi hipersensitivitas



Gambar 3 ZnOE



Prosedur Indirect Pulp Capping Prosedur ini disebut Two-Step Procedures atau dilakukan dalam dua kali kunjungan. Pada kunjungan pertama dilakukan tahap-tahap berikut. 1. Pemasangan rubber dam dan anestesi (bila perlu) 2. Pembuangan karies Tahap ini dilakukan menggunakan ekskavator atau bur karbida bulat dengan kecepatan rendah. .Affected dentin tidak dihilangkan karena dapat remineralisasi



dengan



menstimulasi



odontoblas



dibawahnya



untuk



membentuk dentin tersier sehingga mencegah eksposur pulpa. Pengambilan jaringan karies dentin yang dekat dengan pulpa harus dilakukan hati-hati agar pulpa tidak terbuka secara tidak sengaja. 3. Disinfeksi kavitas  Disinfeksi menggunakan chlorhexidine 2%. Selanjutnya isolasi gigi dengan cotton roll dan pengeringan ringan selama 3 detik. 4. Letakkan liner Ca(OH)2 diatas permukaan dentin Pemberian kalsium hidroksida dapat merangsang odontoblas membentuk dentin reparatif. Lalu, cotton roll ditempatkan selama 5 detik di atas bahan capping untuk memastikan penyerapan air yang cukup, selanjutnya kapas diangkat. 5. Tutup dengan tumpatan sementara, dapat menggunakan semen ZnOE. Setelah 6-8 minggu dilakukan kunjungan kedua pasien. dilakukan sebagai berikut.



Tahapan yang



1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan radiografi bitewing. Anamnesa dilakukan untuk melihat apakah terdapat riwayat nyeri. Pemeriksaan subyektif dilakukan untuk melihat kepekaan gigi pada tes termal, palpasi, perkusi, dll. Lalu, dilakukan pemeriksaan radiograf untuk melihat apakah dentin reparatif sudah terbentuk. 2. Apabila tidak ada keluhan maka dapat dilakukan restorasi tetap. Restorasi tetap dapat menggunakan amalgam, GIC maupun komposit. Sisa dentin yang karies dapat dihilangkan. Sumber : 1. Torabinejad M, Walton RE. Principles and Practice of Endodontics. 4th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 2002. 2. Grossman, Louis. Endodontic Practice. 13th ed. New Delhi: Wolters Kluwer.2014. 3. Sidharta, W. (2000). Penggunaan kalsium hidroksida di bidang Konservasi Gigi. Journal of Dentistry Indonesia, 7(2), 435-443.