Instrumen Identifikasi Bahan B3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III HASIL PRAKTIKUM



3.1 Deskripsi a. Hari, Tanggal



: Selasa, 08 Mei 2018



b. Materi : Melakukan identifikasi dan penyimpanan Limbah Bahan B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun) 3.2 Instrumen Identifikasi Instrumen Identifikaisi Limbah Bahan B3



N O



NAMA BAHAN



RUMUS MOLEKU L



KATEGO RI



SIFAT



EFEK YANG DITIMBULKAN



1.



Etanol



C2H6O



1



Mudah menyala



Memabukkan = menghilangkan kesadaran, menimbulkan rasa mual, memicu sakit kepala, merusak jaringan dalam tubuh, gangguan ginjal dan hati.



2.



Methanol



CH3OH



1



Mudah Menyala



Merusak hati, keracunan, kejang-kejang, kerusakan syaraf, otot tidak bisa digerakkan, sesak nafas, kerusakan pada kulit dan kematian



Beracun



Karsinogeni k, Teratogenik, Mutagenik



KODE



3.



Chloroform



CHCL3



2



Beracun



Menyebabkan kerusakan hati, merusak liver dan gijal



Karsinogeni k, Teratogenik, Mutagenik 4.



Asam Khlorida



HCL



1



Korosif



Asam klorida pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.



5.



Diethyl Ether



(C2H5)2O



1



Mudah Menyala



Efek kardiovaskular termasuk tekanan darah menurun



Iritasi



(dalam semua kecuali anestesi inhalasi nitrous oxide, dan peningkatan denyut jantung (isoflurane dan halothane). Efek paru mencakup peningkatan laju napas. kenaikan ini tergantung pada dosis dan umum bagi semua anestesi inhalasi.



6.



Potassium Peroxodisulfa te



K2S2O8



1



Iritasi



Reaktif



Apabila terpapar potassium Peroxodisulfate dapat menyebabakan iritasi



Apabila kontak dengan air/asam Karsinogeni akan k, menimbulkan gas Teratogenik, Apabila tertelan Mutagenik manusia dapat menyebabakan pertumbuhan sel kanker, dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio dan dapat menyebabakan perubahan kromosom yang dapat merubah genetika



7.



Asam Sulfat



H2SO4



1



Korosif



a. Rasa perih pada bagian kulit b. Kulit yang terasa terbakar c. Kulit yang mengelupas d. Jika terkena mata, dapat menyeb abkan iritasi e. Menyebabka n gangguan pernapasan



8.



Acetone



C3H6O



1



Mudah Menyala



BILA TERHIRUP - Mengiritasi hidung dan tenggorokan. - Pada konsentrasi tinggi : dapat merusak sistem syaraf. - Gejala : sakit kepala, pusing, mual, ngantuk, bingung. - Pada pemaparan berat : bisa timbul hilang kesadaran. BILA KENA KULIT - iritasi ringan BILA KENA



MATA - Iritasi mata sedang sampai berat : mata merah, nyeri dan keluar air mata BILA TERMAKAN - Gejala hampir sama seperti terhirup 9.



Butanol



C4H10O



1



Berbahaya



Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabakan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu



10.



Alkohol



C2H6O



1



Mudah Menyala



Nyeri, muntah, sakit kepala,sering berkemih, gangguan otak, pemyakit jantung, gangguan pencernaan, merusak hati, gangguan pada ginjal, kanker dan gangguan reproduksi



11.



Ammonium Thiocyanate



NH4SCN



1



Berbahaya



Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat



menyebabakan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu 12.



5Sulfosalicylic Acid Dihydrate



(C7H6O6S x 2H2O)



1



Iritasi



Apabila terpapar Sulfosalicylic Acid Dihydrate dapat menyebabakan iritasi



13.



Pottasium Hydroxide



KOH



1



Korosif



Iritasi pada kulit



Iritasi



14.



Sodium Hydroxide



NaOH



1



Korosif



Jika kontak dengan kulit menyebabakan iritasi, dapat menyebabakan proses pengaratan pada lempeng baja



15.



Copper (II) Sulfat Pentahydrate



(CuO4 x 5H2O)



2



Iritasi



Apabila terpapar Copper (II) Sulfat Pentahydrate dapat menyebabakan iritasi



Berbahaya Bagi Lingkungan



Apabila mencemari lingkungan dapat mengganggu kehidupan di lingkungan



16.



Kalium Peroxodisulfa te



K2Fe (CN)6 X 3H2O)



1



Berbahaya



Reaktif



Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabakan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu Apabila kontak dengan air/asam akan menimbulkan gas



17.



Hydroxyl Ammonium Chloride



HONH3Cl



1



Berbahaya



Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabakan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu



18.



Citric Acid Monohydrate



C6H6O7 X H2O



1



Berbahaya



Diare, Gangguan pencernaan, Mual, Sensasi terbakar, Sakit perut, Iritasi mata



19.



Kalium Dichromat



K2Cr2O7



1



Berbahaya Bagi Lingkungan



Apabila kontak dengan organisme dapat menyebabakan kematian, merusak lapisan ozon dan



Reaktif



Beracun



persistent dilingkungan Apabila kontak dengan air/asam akan menimbulkan gas Apabial kontak dengan manusia melalui pernafasanm kulit atau mulut menyebababkan keracunana atau sakit yang cukup serius



20. Copper (II) Chloride Dyhidrate



CuCl2 X 2H2O



2



Berbahaya Bagi Lingkungan Iritasi



Apabila kontak dengan organisme dapat menyebabakan kematian, merusak lapisan ozon dan persistent dilingkungan Apabila terpapar dapat menyebabakan iritasi



21. Pottasium Permanganat



KMnO4



1



Bebahaya



Iritasi, nyeri, rasa terbakar dan kemerahan pada kulit. Jika terjadi



Reaktif



kontak dengan mata dapat menyebabkan efek seperti terbakar dan kemerahan. Jika terjadi kontak pada area kewanitaan dapat menyebabkan efek seperti terbakar dan pendarahan. Menimbulkan perubahan warna pada pakaian.



22. Iron (II) Sulfate Heptahydrate



FeSO4



1



Berbahaya



Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabakan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu



23. Merkuri (II) Chlorid



HgCl2



1



Beracun



Apabial kontak dengan manusia melalui pernafasanm kulit atau mulut menyebababkan keracunana atau sakit yang cukup serius



Berbahaya Bagi Lingkungan Korosif



Jika kontak dengan kulit menyebabakan



Karsinogeni k, Teratogenik, Mutagenik



iritasi, dapat menyebabakan proses pengaratan pada lempeng baja Apabila tertelan manusia dapat menyebabakan pertumbuhan sel kanker, dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio dan dapat menyebabakan perubahan kromosom yang dapat merubah genetika



24. Asam Fosfat



H3PO4



1



Korosif



Jika kontak dengan kulit menyebabakan iritasi, dapat menyebabakan proses pengaratan pada lempeng baja



25. Asam Sulfida



H2SO4



1



Korosif



Jika kontak dengan kulit menyebabakan iritasi, dapat menyebabakan proses pengaratan pada lempeng baja



 Upaya Sistem Tanggap Darurat 1. Upaya sistem penangan apabila terjadi tumpahan bahan kimia B3 secara efektif dan aman



a. Petugas yang menemukan tumpahan B3 memakai alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, seaptu boots, dan pakaian pelindung. b. Petugas mulai menanggani tumpahan. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk cair maka dapat menggunakan bahan inert atau absorben untuk menyerap cairan. (kain flannel atau pasir) c. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk serbuk dapat menggunakan kain flannel nasah untuk mengikat tumpahan. d. Petugas mengamil kain flannel yang digunakan untuk menangani tumpahan dan ditaruh dalam wadah atau tempat sampah yang ditentukan. e. Petugas menggunakan pinset untuk mengambil pecahan dan taruh pecahan kedalam wadah yang tidak tembus terhadap benda tajam yang sudah sudah f. g. h. i.



ditentukan, bila ada pecahan. Petugas membungkus atau menutup wadah sampah tumpahan dengan rapat. Petugas menyemprotkan air dan mengepel seluruh area yang terkena. Petugas membuang air untuk mengepel ke saluran. Petugas membawa sampah dengan troli tertutup ke tempat pengolahan atau tempat penampungan sementara limbah B3 yang ada dan mencatat berat ke buku catatan yang ada di TPS, tanggal, berat, nama pengirim, dan di saksikan



petugas penerima di TPS. j. Petugas kembali ke ruangan dan melepas pakaian dan alat pelindung yang dipakai. k. Petugas mencuci tangan sebelum melanjutkan pekerjaan yang lain. l. Petugas membuat laporan kejadian tumpahan. 3.3 Instrumen Penyimpanan Bahan B3 Instrumen untuk Penyimpanan Bahan B3



NO



BAHAN



RUMUS MOLEKUL



BENTUK



FASILITAS PENYIMPANAN



WAKTU MAKSIMUM PENYIMPANAN



1.



Etanol



C2H6O



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



2.



Methanol



CH3OH



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat



diperpanjang 3.



Chloroform



CHCL3



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad, tanks, dapat waste pile dan waste diperpanjang impoundment



4.



Asam Khlorida



HCL



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



5.



Diethyl Ether



(C2H5)2O



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



6.



Potassium Peroxodisul fate



K2S2O8



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



7.



Asam Sulfat



H2SO4



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



8.



Acetone



NOX



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



9.



Butanol



C4H10O



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat



diperpanjang 10.



Alkohol



C2H6O



Liquid



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



11.



Ammonium Thiocyanat e



NH4SCN



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



12.



5Sulfosalicyl ic Acid Dihydrate



(C7H6O6S x 2H2O)



Sebuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



13.



Pottasium Hydroxide



KOH



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



14.



Sodium Hydroxide



NaOH



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



15.



Copper (II) Sulfat Pentahydrat e



(CuO4 x 5H2O)



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad, tanks, dapat waste pile dan waste diperpanjang impoundment



16.



Kalium Peroxodisul fate



K2Fe (CN)6 X 3H2O)



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat



diperpanjang 17.



Hydroxyl Ammonium Chloride



HONH3Cl



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



18.



Citric Acid Monohydra te



C6H6O7 X H2O



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



19.



Kalium Dichromat



K2Cr2O7



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



20.



Copper (II) Chloride Dyhidrate



CuCl2 X 2H2O



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad, tanks, dapat waste pile dan waste diperpanjang impoundment



21.



Pottasium Permangan at



KMnO4



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



22.



Iron (II) Sulfate Heptahydra te



FeSO4



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



23.



Merkuri (II) HgCl2 Chlorid



Serbuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat



diperpanjang 24.



Asam Fosfat



H3PO4



Sebuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



25.



Natrium Hidroksida



NaOH



Sebuk



Dalam bentuk 1. 90 hari containment building, containers, 2. Jika dihasilkan ≤50kg/hari, drip pad dan tanks tidak dapat diperpanjang



Upaya kadaluarsa : a. Hubungi produsen kimia tersebut dengan cara mencari alamat bisa melalui internet dan melakukan komunikasi tentang prosedur pemusnahannya b. Hubungi depatemen Environmental Heath & Safety (H&S) yang berkompeten didalam penanganan bahan tersebuut c. Identifikasi secara jelas melalui prosedur penandaan (labelling) untuk memilah bahan kimia yang sudah kadaluarsa d. Perhatikan cara penanganan dan pemindahan dari gudang bahan kimia menuju tempat khusus yang telah disiapkan, karena beberapa bahan memiliki sifat tidak stabil sebagai contoh : dry picric acid, dry perchlorates, elemental phosphorus,and old ethyl ether e. Lengkapi data bahan kimia tersebut dengan rumus kimia beserta MSDS melalui lembar kartu kontrol yang digantungkan pada tutup kemasan bahan kadaluarsa f. Kaji ulang secara menyeluruh sistem inventory bahan kimia untuk dengan segera dapat mampu telusur apabila diketemukan bahan kimia kadaluarsa kembali



BAB IV PENUTUP Kesimpulan a. Limbah B3 adalah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. b. Pada data yang didapatkan bahan- bahan kimia B3 termasuk dalam kategori 1 (satu). Perlakuan harus secara spesifik seperti cara pengangkutan yang bersifat tertutup dan tidak boleh dikumpulkan tetapi dapatlangsung diolah atau ditimbun. c. Banyak data bahan yang tidak tercantum masa kadaluarsa yang mempengaruhi masa penyimpanan.



d. Daftar Pustaka : Lasut, Robby. 2006. Implementasi Manajemen Bahan Kmia dan Limbah Laboratorium Kimia (Studi Kasus di Laboratorium PT Pupuk Kaltim, Tbk). Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Progra Pascasarjana Universitas Diponegoro.