Internal Ananlysis Temas (Kelompok 3) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN STRATEGIK



INTERNAL ANALYSIS PT. TEMPURAN EMAS LINE



Disusun Oleh : Desy Ratnaningsih 4413 100 006 Ryan Rachman 4413 100 034 Salsabil Dela Kautsar 4413 100 048



Jurusan Transportasi Laut Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik dengan pembahasan inti mengenai Internal Analysis suatu perusahaan Pelayaran di Indonesia. Makalah ini dibuat, selain untuk melengkapi tugas, juga bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Internal Factor Evaluation suatu perusahaan Pelayaran di Indonesia salah satunya yaitu PT. TEMAS Line, kepada mahasiswa Jurusan Transportasi Laut ITS. Terima kasih kepada Bapak Achmad Mustakim ST., MBA. selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik yang telah membimbing dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan pula kepada orang tua kami atas dorongan semangat dan teman-teman kami mahasiswa Transportasi Laut yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk pengetahuan dan kemajuan ilmu kita semua. Tentunya kami juga akan senang hati menerima kritik dan saran demi memperbaiki kesalahan kedepannya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Surabaya, 11 Oktober 2016



Penyusun



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 0 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2 DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 3 DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 4 BAB I TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 5 1.1



Latar Belakang ............................................................................................................ 5



1.2



Internal Factor Evaluation (IFE)................................................................................ 5



1.3



Analitycal Hierarchy Process (AHP) .......................................................................... 6



BAB II PT. PELAYARAN TEMPURAN EMAS .................................................................... 8 2.1



Faktor Internal ............................................................................................................. 8



2.2



Penilaian Faktor Internal ........................................................................................... 14



2.2.1



Analisis SWOT .................................................................................................. 14



2.2.2



Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix .......................................................... 15



BAB III KESIMPULAN......................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 19



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 2



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Grafik Keuangan Perusahaan TEMAS Line .......................................................... 13



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 3



DAFTAR TABEL



Tabel 1. Rute Pelayaran Temas Line ......................................................................................... 8 Tabel 2. Data Karyawan .......................................................................................................... 10 Tabel 3. Armada Kapal Temas Line ........................................................................................ 10 Tabel 4. Tabel ranking Perusahaan Pelayaran Dunia .............................................................. 11 Tabel 5. Laba Rugi Perusahaan Temas Line ........................................................................... 14 Tabel 6. T abel Strength ........................................................................................................... 16 Tabel 7. Tabel Weakness ......................................................................................................... 16 Tabel 8. Tabel Koordinat Analisis Internal.............................................................................. 16



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 4



BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1



Latar Belakang Industri pelayaran nasional selama tahun 2015 berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat menjadi salah satu penyebabnya sebagai dampak dari melemahnya perekonomian global. Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS juga berkontribusi terhadap memburuknya kondisi industri pelayaran nasional. Akibatnya, sekitar 15%-20% dari seluruh kapal berbendera Indonesia tidak dapat beroperasi akibat tidak ada muatan. Hal ini juga dikarenakan hasil dari sektor tambang (minyak, gas dan batubara) menurun drastis. Di tengah situasi perekonomian Indonesia yang kurang menguntungkan tersebut, ditambah dengan kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, Perseroan masih menunjukkan kinerja dengan pertumbuhan positif. Hal ini dapat dilihat dari penjualan TEMAS Line yang tercatat meningkat seiring dengan peningkatan efisiensi biaya. Diharapkan, hasil-hasil tersebut dapat semakin mendorong TEMAS Line mencapai visinya untuk menjadi perusahaan pelayaran nomor satu di Indonesia pada tahun 2017. Dengan optimisme bahwa ekonomi akan semakin berkembang, serta turut berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan masyarakat akan semakin memunculkan harapan bisnis usaha TEMAS Line akan kian kokoh.



1.2



Internal Factor Evaluation (IFE) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setia p perubahan selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Dalam IFE matrikx perusahaan akan menganalisa dua variable dari SWOT yaitu, Strength (kekuatan) apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan Weakness (kelemahan) yang



ada



dalam



internal



perusahaan



itu



sendiri.



Internal



Factor



Evaluation (IFE Matrix) merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 5



Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis. Seperti halnya EFE Matrix dan CPM, IFE Matrix dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yakni : 1. Membuat daftar faktor-faktor internal sejumlah 10-20 faktor kekuatan maupun kelemahan perusahaan (persentase, rasio, atau angka-angka perbandingan). 2. Memberi bobot pada setiap faktor berkisar 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (semua penting). Bobot menandakan signifikansi relatif faktor keberhasilan perusahaan. Faktor yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kinerja organisasional diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Memberi peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk mengidikasikan faktor tersebut sangat lemah (peringkat 1), lemah (peringkat 2), kuat (peringkat 3), sangat kuat (peringkat 4). Kelemahan mendapat peringkat 1 atau 2, sedangkan kekuatan mendapat peringkat 3 atau 4. 4. Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing variabel. 5. Menjumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi. Penilaian intuitif digunakan dalam pengembangan IFE Matrix, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang tercakup di dalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada.



1.3



Analitycal Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode Multicriteria Decision Making (MCDM) yang paling sering digunakan dan metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih yang terbaik pada saat pengambilan keputusan memiliki beberapa tujuan, atau kriteria tertentu untuk pengambilan keputusan. Multicriteria Decision Making (MCDM) merupakan metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk keputusan yang multicriteria. Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka berfikir yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 6



Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. AHP memberikan kemungkinan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan. (Marimin, 2004). Langkah-langkah penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan struktur hierarki masalah yang akan dipecahkan. 2. Memberikan pembobotan elemen-elemen pada setiap level dari hierarki. 3. Menghitung prioritas terbobot (weighted priority). 4. Menampilkan urutan/ranking dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 7



BAB II PT. PELAYARAN TEMPURAN EMAS 2.1



Faktor Internal A. Research & Development Dinamika industri pelayaran nasional yang terus berkembang menuntut Perseroan untuk meningkatkan layanannya agar lebih terpadu ke arah manajemen perkapalan, keagenan, dan bongkar muat. Strategi ini diwujudkan melalui dukungan empat Entitas Anak Perseroan, yaitu: PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Trisari Andal yang bergerak di bidang jasa bongkar muat, depo dan jasa terkait; PT Pelayaran Tirtamas Express yang bergerak di bidang pelayaran; Anemi Maritime Co. Ltd. (Anemi) yang bergerak dalam bidang manajemen petikemas; serta PT Escorindo Stevedoring yang bergerak di bidang jasa bongkar muat. Selain peningkatan layanan, Perseroan juga terus memperluas jaringannya hingga ke seluruh nusantara. Sampai akhir tahun 2015, Perseroan telah memiliki 11 (sebelas) kantor cabang di Jakarta, Ambon, Banjarmasin, Belawan, Bitung, Jayapura, Makassar, Pekanbaru, Pontianak, Surabaya dan Sorong, dan menunjuk 9 (sembilan) agen di Batam, Kupang, Biak, Palembang, Samarinda, Manokwari, Balikpapan, Dumai dan Palu. Persebaran Jaringan kantor cabang dan agen ini serta jaringan di seluruh Indonesia yang hampir merata juga dapat menjadi kekuatan Temas Line di bidang Transportasi laut ini. Tabel 1. Rute Pelayaran Temas Line



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 8



Selain ditujukan bagi pengembangan usaha Perseroan, berbagai aktivitas bisnis TEMAS Line juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan pelayanan Perseroan yang sejalan dengan program Pemerintah dalam mewujudkan Negara Poros Maritim dengan tol laut. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan operasional TEMAS Line yang meliputi berbagai solusi terpadu yang menjamin pengiriman secara “safe and on-time shipping delivery” dengan dukungan layanan pelayaran yang inovatif, kompetitif dan handal di Indonesia. Melanjutkan hasil kinerja 2014 lalu, saat ini Perseroan telah menerapkan dan meningkatkan berbagai fungsi bisnis unit yang difokuskan pada aktivitas usaha jasa pelayaran, depo dan bongkar muat. Agar seluruh aktivitas bisnis unit ini dapat beroperasi dengan optimal, dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan handal dan profesional menjadi faktor utama yang harus menjadi prioritas kami dalam pengembangan dan peningkatan produktivitas serta efektivitas kinerja TEMAS Line secara menyeluruh. Perseroan telah melakukan beberapa strategi peningkatan mutu SDM melalui penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan secara berkala, baik secara in-house maupun yang diselenggarakan oleh instansi atau lembaga terkait. Kualitas SDM juga ditingkatkan melalui coaching, gathering, dan mentoring yang diselenggarakan oleh Divisi HR, di mana setiap divisi mempunyai KPI (Key Performance Indicator) sebagai standar pengukuran kinerja dan hasil pelaksanaan tugas divisi terkait. Bagi TEMAS Line, SDMyang handal, loyal, berkompeten serta berdedikasi tinggi merupakan modal Perseroan (human capital) dalam meningkatkan kinerja dan daya saing guna mempercepat pencapaian Visi-Misi Perseroan.



B. Management Fungsi dari manajemen adalah terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu planning, organizing, motivating, staffing, controlling. TEMAS Line menjadi pionir dalam mendukung dan terus berkomitmen untuk sejalan dengan program Pemerintah untuk mewujudkan negara poros maritim dengan membangun tol laut yang bertujuan untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia. Dalam upaya menuju pencapaian visi kesuksesan di tahun 2017, Perseroan terus melanjutkan program pengembangan dan peningkatan kinerjanya, terutama dalam memberikan layanan operasional yang memuaskan kepada semua pelanggan. Bagi Perseroan, faktor utama yang perlu menjadi prioritas pengembangan adalah peningkatan produktivitas serta efektivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 9



Tabel 2. Data Karyawan



Dari data tabel diatas setengah lebih dari total karyawan di Temas Lines merupakan lulusan tingkat SMU sederajat. Ini bisa menjadi kelemahan bagi perusahaan karna kurangnya SDM dengan fokusan sebidang deng perusahaan.



C. Production / Operations Tabel 3. Armada Kapal Temas Line



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 10



Dari sisi armada dan fasilitas penunjangnya, di tahun 2015 Perseroan menambah 2.375 unit kontainer sehingga total seluruh kontainer peti kemas milik Perseroan kini mencapai 26.922 unit. Dalam hal jumlah armada, sepanjang tahun 2015 Perseroan belum melakukan penambahan jumlah armada sehingga jumlah armada sampai akhir tahun 2015 sebanyak 25 unit dengan total kapasitas angkut sebesar 15.519 TEUs. Jika diperhatikan dari tabel diatas armada kapal milik Temas Line mayoritas tergolong masih berumur muda semua. Faktor ini dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan. Tetapi dengan jumlah kapal tersebut juga dapat menjadi kelemahan untuk perusahaan dimaraknya persaingan perusahan pelayaran kontainer tersebut.



D. Management Information Systems Pengembangan TEMAS Line juga dilakukan di bidang teknologi informasi melalui penerapan sistem “Accurate” yang berfungsi untuk mempermudah pengawasan posisi kontainer yang sedang dioperasikan. Sistem pencatatan akuntansi dan keuangan berbasis “I-FAST” juga diterapkan untuk pembuatan laporan keuangan yang lebih terintegrasi dan efisien. Faktor ini juga dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan.



E. Marketing Tabel 4. Tabel ranking Perusahaan Pelayaran Dunia



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 11



Dari data diatas didapat urutan Temas Line masih Jaauh dibawa Samudera Indonesia ataupun PT. SPIL, ini menunjukan masih banyak kekuarangan internal yang masih menyebabkan jelekya reputasi Temas Line dimata dunia. Faktor tersebut dapat menjadi kelemahan bagi Perusahaan. Tetapi disegi Pengembangan tata kelola, TEMAS Line juga dilakukan Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) telah menjadi budaya kerja bagi Perseroan. Dalam menjalankan bisnis pelayaran yang menjadi fokus bisnis Perseroan, Temas Line telah menerapkan nilai-nilai GCG melalui sistem pengelolaan usaha yang transparan, bertanggung jawab, profesional, serta menjunjung keadilan dan kesetaraan hak bagi seluruh Pemegang Saham maupun pemangku kepentingan. Sedangkan faktor Ini juga dapat menjadi kekuatan bagi Perusahaan.



F. Finance / Accounting Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2015 masih belum membaik seiring dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, yang mencapai level Rp13.795 per US Dollar sampai akhir Desember 2015, atau melemah 10,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang ditutup di level Rp12.440 per US Dollar. Ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada level 4,8%, dengan tingkat inflasi keseluruhan berada di batas bawah level 3%. Hal tersebut sedikit banyak juga ikut memengaruhi kondisi industri pelayaran nasional sepanjang tahun 2015. Meskipun program Pemerintah menitikberatkan pada sektor maritim, hal itu belum cukup membantu dalam mendorong industri pelayaran secara umum sepanjang tahun. Namun demikian, TEMAS Line yang membukukan pertumbuhan positif dengan mencatatkan penjualan dan efisiensi biaya. Dari segi pencapaian keuangan, TEMAS Line memperoleh pendapatan sebesar Rp1.621 miliar atau naik 6,52% dibandingkan jumlah pendapatan pada 2014 sebesar Rp1.522 miliar. Laba bersih juga meningkat sebesar 55,76%, dari Rp203,6 miliar di tahun 2014 menjadi Rp317,2 miliar di tahun 2015. Jumlah aset yang diperoleh sebesar Rp1.627 miliar di tahun 2014, kini menjadi Rp1.782 miliar atau meningkat sebesar 9,53%. Kinerja saham Perseroan selama 2015 juga menunjukkan pergerakan yang cukup memuaskan, dengan harga pembukaan di awal tahun sebesar Rp2.220 dan sempat mencapai harga tertinggi di Rp2.285 meski akhirnya ditutup pada harga Rp1.950 pada penutupan pasar tahun 2015.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 12



Gambar 1. Grafik Keuangan Perusahaan TEMAS Line



Pada grafik diatas menggambarkan bahwa pendapatan PT. Temas Line meningkat tiap tahun selama 3 tahun terakhir ini. Di tahun 2015, TEMAS Line tetap melanjutkan program ekspansi agresif sebagai pendorong utama pertumbuhan Perseroan. Realisasi pembukaan rute baru dan penambahan armada kapal maupun kontainer semakin mendorong peningkatan pendapatan Perseroan sebesar 6,52% dari perolehan pendapatan tahun lalu. Strategi dan keadaa keuangan ini juga menjadi kekuatan perusahaan dalam menghadapi perubahan situasi perekonomian, sekaligus menjadi langkah TEMAS Line dalam menangkap peluang di tengah persaingan pasar.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 13



Tabel 5. Laba Rugi Perusahaan Temas Line



Dari segi pencapaian keuangan, TEMAS Line memperoleh pendapatan sebesar Rp1.621 miliar atau naik 6,52%. Pada tabel diatas dapat dilihat perolehan laba perusahaan semakin meningkat tiap tahunnya.



2.2



Penilaian Faktor Internal



2.2.1 Analisis SWOT Analisa SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa SWOT dapat dilakukan dari dua pihak yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan kedua faktor ini harus di pertimbangkan dalam melakukan Analisis SWOT. Tujuan dari analisis SWOT itu sendiri adalah dilakukan untuk mengindentifikasi kondisi internal yang terlibat sebagai input-an untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dari pihak Internal terdapat 2 (dua) komponen yang terdiri yaitu: 1. Strength (S) adalah situasi/kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi progam pada saat ini di suatu perusahaan. 2. Weakness (W) adalah situasi/kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau progam pada saat ini.



Adapun hasil dari Analisis SW dari PT. Temas Line adalah sebegai berikut : Strength 1. Armada Kapal yang cenderung baru 2. Budaya pengembangan dan pelatihan kompetensi karyawan secara berkala 3. Pencapaian Keuangan tiap tahun meningkat 4. Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 14



5. Didukung oleh 11 jaringan kantor cabang dan 9 agen yang tersebar di Indonesia 6. Pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan 7. Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata



Weakness 1. SDM Karyawan yang masih banyak belum sesuai dengan fokus bidang di Temas Line 2. Reputasi Perusahaan 3. Sistem pembayaran dan administrasi kurang terstruktur 4. Jumlah armada kapal dan fasilitas alat berat yang masih sedikit 2.2.2 Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Bobot setiap faktor dari strength dan weakness akan di beri nilai 1, sedangkan untuk faktor – faktor kriterianya sebagai berikut: Rating faktor Strength akan diberi kriteria: •



Rating 1 : Sedikit kuat







Rating 2 : Agak kuat







Rating 3 : Kuat







Rating 4 : Sangat kuat



Rating faktor Weakness akan diberi kriteria: •



Rating 1 : Sedikit lemah







Rating 2 : Agak lemah







Rating 3 : Lemah







Rating 4 : Sangat lemah



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 15



Hasil pembobotan dan pemberian nilai rating setiap unsur matriks dari Analisis SW dari PT. Temas Line sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 6. T abel Strength No 1 2 3 4 5 6 7



Strength Armada Kapal yang cenderung baru Budaya pengembangan dan pelatihan kompetensi karyawan secara berkala Pencapaian Keuangan tiap tahun meningkat Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Didukung oleh 11 jaringan kantor cabang dan 9 agen yang tersebar di Indonesia Pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata



Nilai Bobot Skor 4 0,217 0,867 2 0,201 0,402 3 0,149 0,447 2 0,105 0,21 3 0,077 0,23 1 0,071 0,071 2 0,061 0,123 17 0,88 2,35



Tabel 7. Tabel Weakness No 1 2 3 4



Weakness Nilai Bobot Skor SDM Karyawan yang masih banyak belum sesuai dengan fokus bidang di Temas Line 4 0,049 0,197 Reputasi Perusahaan 3 0,028 0,085 Sistem pembayaran dan administrasi kurang terstruktur 2 0,025 0,05 Jumlah armada kapal dan fasilitas alat berat yang masih sedikit 3 0,016 0,049 12 0,12 0,381



Tabel 8. Tabel Koordinat Analisis Internal Koordinat Analisis Internal: (Skor Total Kekuatan – Skor Total Kelemahan)



Manajemen Strategik PT. Temas Line



0,76



Page 16



BAB III KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis internal yang dilakukan terhadap perusahaan PT. Pelayaran Tempuran Emas adalah dengan menggunakan metode Internal Factor Evaluation (IFE) hasil dari pembobotan kekuatan (strenght) yang bernilai 0,88 dan kelemahan (weakness) bernilai 0,12.



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 17



DAFTAR PUSTAKA http://www.alphaliner.com/top100/ http://www.temasline.com/temas-vessel.html http://manajemenstrategibisnis.blogspot.co.id/



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Page 18



LAMPIRAN Perhitungan AHP IFE Armada Kapal Budaya pengembangan Pencapaian yang cenderung dan pelatihan kompetensi Keuangan tiap baru karyawan secara berkala tahun meningkat 1,00 0,20 0,17 0,20 0,25 0,33 0,33 0,33 0,17 0,25 0,20 3,43



Armada Kapal yang cenderung baru Budaya pengembangan dan pelatihan kompetensi karyawan secara Pencapaian Keuangan tiap tahun meningkat Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Didukung oleh 11 jaringan kantor cabang dan 9 agen yang tersebar Pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata SDM Karyawan yang masih banyak belum sesuai dengan fokus Reputasi Perusahaan Sistem pembayaran dan administrasi kurang terstruktur Jumlah armada kapal dan fasilitas alat berat yang masih sedikit Jumlah



Pencapaian Penerapan kebijakan Tata Keuangan tiap Kelola Perusahaan yang tahun meningkat Baik (GCG) 6,00 4,00 1,00 0,25 0,20 0,33 0,20 0,33 0,20 0,50 0,17 13,18



Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata 3,00 3,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,25 0,25 0,33 0,25 22,08



5,00 1,00 0,25 0,50 0,20 0,50 0,33 0,25 0,25 0,33 0,17 8,78



6,00 4,00 1,00 0,25 0,20 0,33 0,20 0,33 0,20 0,50 0,17 13,18



Didukung oleh 11 jaringan kantor cabang dan 9 agen yang tersebar di Indonesia



Pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan



Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata



4,00 5,00 5,00 3,00 1,00 0,33 0,33 0,25 0,17 0,50 0,25 19,83



3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 1,00 0,50 0,17 0,14 0,25 0,33 15,39



3,00 3,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,25 0,25 0,33 0,25 22,08



5,00 2,00 4,00 1,00 0,33 0,50 0,25 0,20 0,25 0,33 0,25 14,12



SDM Karyawan yang masih banyak Sistem pembayaran dan Jumlah armada kapal dan Reputasi belum sesuai dengan fokus bidang di administrasi kurang fasilitas alat berat yang Perusahaan Temas Line terstruktur masih sedikit 6,00 4,00 3,00 5,00 4,00 6,00 4,00 1,00 0,17 0,50 0,11 33,78



Manajemen Strategik PT. Temas Line



6,00 4,00 5,00 4,00 6,00 7,00 4,00 6,00 1,00 0,33 0,20 43,53



4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 1,00 0,25 27,25



5,00 6,00 6,00 4,00 6,00 3,00 4,00 9,00 5,00 4,00 4,00 56,00



Page 19



Normalisasi



Matriks 3 0,2168710 0,2011134 0,1491094 0,1047856 0,0767833 0,0709477 0,0613343 0,0493041 0,0282300 0,0252497 0,0162714



Manajemen Strategik PT. Temas Line



Matriks 4 0,2167206 0,2010973 0,1491216 0,1048278 0,0768309 0,0710150 0,0613836 0,0493072 0,0282091 0,0252248 0,0162620



Selisih 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000



Page 20