Ips Kelas Rendah Makalah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • siska
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tanggal : 29 Februari 2020



TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENDIDIKAN IPS KELAS RENDAH “KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS SD ”



Nama Penyusun Makalah DEA SELLA ARISKA SISKA



: :



1801010008 1801010021



Dosen Pengampu Mata Kuliah ANISA NOVERITA, S.Pd., M.Pd.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI DAN ILMU PENDIDIKAN AL MAKSUM LANGKAT 2020



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah



KATA PENGANTAR



Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS SD” dapat kami selesaikan. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pentingnya pembelajaran ini dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anisa Noverita, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah yang telah berkenan mengizinkan pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan.Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.



Langkat, 29 Februari 2020 Kelompok



i



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR......................................................................................



i



DAFTAR ISI....................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................



1



B. Rumusan Masalah...........................................................................



1



C. Tujuan ............................................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN A. Kompetensi Pendidikan IPS SD .................................................... B. Karakteristik Pendidikan IPS SD ................................................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... B. Saran............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................



ii



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis , komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah kompetensi pendidikan IPS SD? 2. Bagaimanakah karakteristik pendidikan IPS SD? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui kompetensi IPS SD. 2. Untuk mengetahui karekteristik pendidikan IPS SD.



1



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah BAB II PEMBAHASAN A. KOMPETENSI PENDIDIKAN IPS SD



B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS SD Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21). Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. 1. Materi IPS Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar. e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga. Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber



2



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teoriteori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat. 2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5). Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertamatama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Setelah Anda mengenal karakteristik pendidikan IPS SD, bagaimana pembelajarannya kepada siswa SD? Pengenalan dan pemahaman terhadap sifatsifatsiswa tidak kalah pentingnya bagi guru, karena dengan memahami sifat-sifat siswa tersebut guru dapat menyusun, merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik. Di Indonesia pada saat ini, anak usia SD dimulai dari 6 tahun sampai dengan 12 tahun. Secara psikologis, periode ini diktegorikan Masa Kanak-kanak Akhir. Para pendidik masa tersebut sebagai “Masa Sekolah Dasar” sedangkan para psikolog menyebutnya sebagai “Masa Berkelompok” atau “Masa Penyesuaian Diri” Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya anak sudah matang untuk besekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut. 1. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.



3



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah 2. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagianbagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut. 3. Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah Sementara itu sebutan Masa berkelompok dan Masa Penyesuaian Diri dikaitkan dengan keinginan anak-anak untuk diterima teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompok, serta pentingnya penyesuaian diri di dalam kelompoknya. Setiap anak adalah pelajar yang unik, memiliki kepribadian singular, latar belakang pengalaman, dan cara belajar tertentu. Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak mempunyai ciriciri sebagai berikut : 1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia



sekitarnya.Anak



secara



spontan



menaruh



perhatian



terhadap



kejadiankejadian peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya. 2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui. 3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat 4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna 5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Anda sebagai guru harus memahami ciri-ciri anak tersebut dalam rangka kesiapan suatu pembelajaran. Untuk dapat menghadapi bahan belajar dengan baik, siswa dituntut menunjukkan adanya perhatian. Perhatian seseorang terhadap sesuatu dapat ditunjukkan dari gerak-geriknya. Sebagai contoh seorang guru memberi tugas kepada siswanya untuk mengamati lalu lintas di dekat sekolahnya, ternyata semua siswa tampak serius



4



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah mencatat, berdiskusi dengan temannya dengan wajah ceria. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa menjalankan tugas guru dengan baik dan penuh perhatian. Tetapi jika terjadi hal yang sebaliknya, misalnya anak-anak hanya main sendiri, tidak mau mancatat dan berdiskusi, berarti siswa kurang atau tidak ada perhatian. Perhatian menjadi titik awal yang mengarah kepada belajar, perhatian merupakan prasarat dalam belajar. Dengan perhatian akan timbul ketertarikan terhadap sesuatu yang dihadapi, selanjutnya diharapkan akan terjadi peristiwa belajar. Dengan uraian di atas berarti betapa pentingnya kedudukan perhatian dalam belajar. Kemudian bagaimana perhatian anak itu sebenarnya? Maka tidak kalah pentingnya pula Anda sebagai guru atau calon guru mengenal sifat-sifat atau karakteristik anak usia SD. Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD. 1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3) a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah b. Suka memuji diri sendiri c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya e. Suka meremehkan orang lain 2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6). a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa. Hal ini dilakukan karena perhatian anak pada



5



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah tingkat usia tersebut masih mudah beralih, artinya dalam jangka waktu tertentu perhatian anak dapat tertarik kepada banyak hal, tetapi waktu tertentu pula perhatian anak berpindah-pindah. Sifat lain bahwa perhatian anak sering berfokus pada lingkungan terdekat. Kedekatan ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Bersifat langsung, misalnya dalam melihat pesawat terbang akan lebih tertarik pada bentuk dan warnanya dari pada fungsinya, artinya dalam memahami suatu konsep anakanak lebih tertarik pada ujud benda konkritnya. Begitu juga pengalaman yang termediasipun akan membawa anak kepada perhatian, misalnya bahan bacaan atau ceritera, sajian TV dapat mendekatkan anak pada dunia yang lebih luas. Pada umumnya anak lebih tertarik kepada benda yang bergerak, akibatnya anak ingin mengetahui sebab-sebab terjadinya sesuatu. Rasa ingin tahu tersebut sebenarnya merupakan gerak awal untuk belajar dan dorongan untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya.Tindakan eksplorasi akan memacu anak untuk terus mencari sampai keingintahuannya terpuaskan. Dengan sifat ini, anak biasanya mempunyai kemampuan tinggi dan mempunyai wawasan yang luas. Anak usia SD mempunyai kecenderungan banyak bergerak. Agar gerak yang merupakan kebutuhan anak mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu perencanaan yang baik. Perlu diketahui bahwa gerak tidak hanya bersifat fisik saja tetapi gerak atau keaktifan pikiran merupakan hal yang penting pula. Keaktifan berfikir dapat disertai gerak fisik dan juga disertai gerak berpikir, misalnya siswa yang sedang mencari data di lapangan memerlukan banyak gerak fisik. Sedangkan siswa yang sedang mengerjakan soal tidak perlu membaca dengan suara nyaring, tetapi ia aktif berfikir dengan tenang. Ini sebenarnya anak mengalami keaktifan mentalnya. Dengan demikian keaktifan atau pengalaman sangat bermanfaat dalam belajar. Pengalaman merupakan persiapan dalam kehidupan yang sebenarnya di masyarakat. Karakteristik Pendidikan IPS SD di Kelas Rendah Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sendiri oleh guru. Penyusunan rencana tersebut adalah berpedoman kepada Silabus atau Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang telah dikembangkan oleh guru, sekolah,



6



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah dan komite sekolah. Pembelajaran yang demikian ini sesungguhnya yang merupakan substansi dari implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah. Setiap tingkat satuan pendidikan haruslah menyusun sendiri kurikulum yang akan dilaksanakan oleh para pengajar di sekolah yang bersangkutan. KTSP yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang dirancang oleh para ahli pengembangan kurikulum disetiap tingkat satuan pendidikan. KTSP disusun bersama-sama oleh guru, komite sekolah/pengurus yayasan, konselor (Bimbingan Konseling), dan narasumber, kemudian disupervisi oleh Dinas Pendidikan. KTSP ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan kepala dinas pendidikan. Terhadap siswa kelas rendah (kelas I, II, dan III) di SD, pembelajarannya merupakan pembelajaran yang bersifat konkrit. Pembelajaran ini lebih sesuai diberikan bagi siswa di kelas rendah. Anak pada usia 7-8 tahun kecenderungannya masih melihat hal-hal yang konkrit dari pada yang abstrak (Surya, M. 2003). Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan kemampuan siswanya. Hal lain yang juga harus dipahami, yaitu proses belajarnya harus dikembangkan secara interaktif. Didalam pembelajaran kepada siswa kelas rendah, gurulah yang memegang peranan penting didalam menciptakan stimulus agar siswa menyadari kejadian-kejadian yang ada disekitar lingkungannya. Pembelajaran bagi siswa kelas rendah di SD juga harus dipahami bahwa mereka masih banyak membutuhkan perhatian karena para siswa kurang terfokus dalam berkonsentrasi, serta kurang adanya perhatian. oleh karena siswa kurang memusatkan perhatian didalam belajar, maka guru harus memperhatikan kecepatan dan aktivitasbelajar setiap siswanya, sehingga diperlukan kegigihan guru untuk menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan efektif. Prinsip efesiensi janganlah menjadi dasar bertindak atau berbuat pada kegiatan pembelajaran (pendidikan) seorang guru, sebab prinsip tersebut padahakikatnya hanya dapat diberlakukan pada aktivitas dibidang ekonomi. Guru harus melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran secara efektif (tepat dan benar), bukan efisien



(menghemat)



untuk



mencapai



tujuan



pembelajaran



yang



dirancang/direncanakan dalam Rencana Pembelajaran (RP).



7



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah Untuk mencipatakan suasana pembelajaran sehingga menjadi menarik dan efektif maka guru harus dapat menggunakan berbagai strategi, pendekatan, dan metode mengajar yang menarik pula. Metode mengajar yang dapat digunakan dalam proses belajar dikelas rendah di SD, diantaranya adalah: (1) ceramah, (2)demonstrasi, (3) tanya jawab, (4) penampilan, (5) diskusi, (6) studi mandiri, (7)belajar kelompok, dan (8) observasi atau pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi dan metode mengajar ini harus pula mempertimbangkan faktorfaktor atau hal-hal yang ikut terlibat (memengaruhi)dalam suatu proses belajarmengajar, misalnya sumber belajar, media, dan alat pembelajaran, situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan jenis metode mengajar dan kemampuan yang dapat dicapai sesuai dengan indikatornya, berbagai metode mengajar yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran IPS di kelas rendah di SD. Apabila guru ingin melakukan pengembangan sikap ilmiah (jika akan dilakukan) pada diri siswa kelas rendah di SD dapat dilakukan dengan cara menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berani mengemukakan pendapat, memiliki rasa ingin tahu, memiliki sikap jujur terhadap dirinya dan orang lain, dan mampu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Dalam



rangka



pengembangan



kreativitas



siswa



maka



proses



pembelajarannnya dapat diarahkan supaya siswa melakukan kegiatan kreativitas yang



sesuai



dengan



tingkat



perkembangannya,



misalnya



memecahkan



permasalahan melalui permainan sehari-hari. Sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran bagi siswa kelas rendah di SD, hal-hal berikut di bawah ini merupakan contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan oleh siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), antara lain: (1) Mengolong-golongkan peran anggota keluarga (2) Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, di sekolah, dan di lingkungan (3) Menggunakan kosakata geografi untuk menceritakan tentang tempat (4) Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui proses jual beli barang ataupun menabung (5) Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orang tuanya



8



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah (6) Menceritakan silsilah dalam keluarga (7) Menjelaskan fungsi anggota tubuh secara individu (8) Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan (9) Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik motorik Berdasarkan kepada



contoh-contoh yang



telah



disajikan



diatas



tergambarlah bahwa pelajaran IPS bagi siswa kelas rendah di Sekolah Dasar (SD) tidak harus selalu dilakukan dengan metode ceramah atau latihan saja tetapi dapat menggunakan beberapa metode mengajar yang memungkinkan siswa beraktivitas lebih tinggi dalam kegiatan belajarnya. Oleh karenanya guru harus kaya akan pengalaman dan kemampuan mengajar agar sasaran belajar dapat dicapai secara efektif dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Sebagaimana menurut kurikulum SD tahun 2004 bahwa guru dianjurkan untuk menggunakan sensorik pada kelas I dan II di Sekolah Dasar (SD). Kemudian pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan melibatkan beberapa mata pelajaran. Prioritas pembelajaran tematik adalah terciptanya pembelajaran yang bersahabat, menyenangkan, dan bermakna. Karakteristik pembelajaran tematik, dimana pembelajaran terpusat pada siswa, suasana belajarnya fleksibel dimana tidak ada pemisah diantara beberapa mata pelajaran terkait, dapat mengembangkan bakat sesuai dengan minat siswa, menumbuhkembangkan kreativitas siswa, kemampuan sosial, belajar dapat bertahan lama, dan menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah.



9



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN



10



STKIP AL MAKSUM LANGKAT Prodi PGSD, Mata Kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah DAFTAR PUSTAKA



11