Irsa Ketikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. Resep asli dr. Rian Jl. Mawar 1 No. 1 Palu SIP : 123/abc/345/2017 No. 3



Tgl : 19/02/2017



R



Epexol



4 mg



Inolin Histapan Erysanbe chewable



0,6 mg 8 mg 100 mg



m.f.pulv dtd No. XV ∫ t . d . d pulv. I Pro : An. Yana (7,5 bulan/ 7,3 Kg) Alamat : Jl. Kasuari No. 1 Palu Manifestasi Klinik 1. Batuk 2. Rinorea ± 3 hari



II. Paparan singkat diagnosa 1. ISPA a. Definisi Ispa merupakan penyakit yang merangsang sistem pernapasan manusia bagian atas yaitu hidung ,laring (tekak) dan tenggorokan .penyebab munculnya ispa hampir sama dengan influenza yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun . gejalah ispa sedang berupa demam tinggi 39 oC , tebggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai capak ,telinga merah dan mengeluarkan darah , serta pernapasan berebunyi mendecit .semetara itu pada ispa berat gejalah-gejalahnya berupa bibir dan kulit mulai membiru , kesadaran menurun , gelisah, dan pernapasan berbunyi keras (belum ada literatur). b. Etiologi c. Patofisiologi d. Manifestasi klinis



Maaf teman untuk paparan singkat harus pas 1 lembar WAJIB!!!



III. Kelengkapan resep a. Gambar resep



dr. Rian Jl. Mawar 1 No. 1 Palu SIP : 123/abc/345/2017 No. 3



Tgl : 19/02/2017



R



Epexol



4 mg



Inolin Histapan Erysanbe chewable



0,6 mg 8 mg 100 mg



m.f.pulv dtd No. XV ∫ t . d . d pulv. I Pro



: An. Yana (7,5 bulan/ 7,3 Kg)



b. Keterangan resep



Inscriptio Nama dokter Alamat dokter SIP No. Tanggal Invocatio R/ Praescriptio Nama Obat Komposisi Signatura m.f Pulv. dtd. No. XV ∫❑ t . d .d



Pulv. I Subscriptio Pro. Alamat Tanda tangan dokter



dr. Rian Jln. Mawar 1 No. 1 Palu 139/kanwil/nakes 90 3 19/02/2017 Recipe = Ambillah Epexol, Inolin, Histapan, Erysanbe chewable. Epexol = 4 mg, Inolin = 0,6 mg, Histapan = 8 mg, Erysanbe chewable = 100 mg. Mis ce fac = Campur dan buatlah Pulveres = Serbuk terbagi Da tales doses = sesuai takaran dosis Nomero quin decem = sebanyak lima belas Signa= Tandai Ter de die = 3 kali sehari Pulveres unum = serbuk terbagi satu An. Yana (7,5 bulan/ 7,3 Kg) Jl. Kasuari No. 1 Palu



IV. Resep standar Jika ada cantumkan, jangan lupa sumbernya 1. 2. 3.



V. Uraian Bahan



1. Eritromisin (FI III : 247) Nama resmi Nama lain RM/BM Pemerian



Kelarutan



Khasiat Kegunaan Penyimpanan Dosis Lazim (DL) Dosis Maksimum (DM)



2. Ambroksol (Martindale : 1550) Nama resmi Nama lain RM/BM Pemerian Kelarutan



: ERYTHROMYCINUM : Eritromisin : C37H67NO13 / 733,95 : Serbuk atau hablur; putih agak kuning; tidak berbau atau hampir tidak berbau; rasa pahit agak higroskopik. : Larut dalam lebih kurang 1000 air; larut dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P dan dalam eter P. : Antibiotikum : Sebagai zat aktif obat : Dalam wadah tertutup baik : 500 mg (FI III : 248) / 4 gram (FI III : 969) : 250-500 mg / 1-2 gram (FI III : 969) - / 30 mg/kgBB (Medscape)



Khasiat Kegunaan Penyimpanan Dosis Lazim (DL) Dosis Maksimum (DM)



: AMBROXOL HYDROCHLORIDE : Ambroksol Hidroklorida : C13H18Br2N2O. HCl / 414,6 : Serbuk atau hablur; putih atau kuning. : Sedikit larut dalam air; praktis tidak larut dalam diklorometan;larut dalam metanol. : Mukolitik. : Sebagai zat aktif obat. : Dalam wadah tertutup baik. : -/: 60-120 mg (Martindale : 1551)/ -



3. Inolin (Martindale : 1149) Nama resmi Nama lain RM/BM Pemerian Kelarutan



: TRITHOQUINOL HYDROCHLORIDE : Trimethoquinol Hidroklorida : C19H23NO5. HCl.H2O / 399,9 ::-



Khasiat Kegunaan Penyimpanan Dosis Lazim (DL) Dosis Maksimum (DM) 4. Histapan (Martindale : 584) Nama resmi Nama lain RM/BM Pemerian Kelarutan Khasiat Kegunaan Penyimpanan Dosis Lazim (DL) Dosis Maksimum (DM) 5. Saccharum Lactis (FI III : 338) Nama resmi Nama lain RM/BM Pemerian Kelarutan



Khasiat Kegunaan Penyimpanan



: Mengatur aliran nafas yang mengalami obstruksi secara reversibel, asma : Sebagai zat aktif obat : Sebagai zat aktif obat ::-



: MEBHYDROLIN NAPADISILATE : Mebhidrolin Napadisilat : C19H20N2. / 276,4 ::: Penurun gejala alergi, dan pemberi efek sedatif. : Sebagai zat aktif obat : Dalam wadah tertutup baik ::-



: LACTOSUM : Saccharum Lactis : C12H22O11.H2O / 36,30 : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa agak manis. : Larut dalam 6 bagian air; larut dalam 1 bagian air mendidih; sukar larut dalam etanol (95%) P; sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P : Zat tambahan : Sebagai bahan pengencer dan penutup poripori lumpang. : Dalam wadah tertutup baik



VI. Perhitungan dosis 1. Epexol Dosis Lazim n 1xp = 62 x 60-120 mg =



: 60-120 mg/- (Martindale: 2017) 7,3 62 x 60-120 mg = 7,06-14,12 mg



Pemakaian berdasarkan resep: Sehari =3 x 4 mg= 12 mg, masuk dalam kisaran DL Dosis Maksimum 2. Eritromisin Dosis Lazim 1xp =



7,3 62



Sehari =



7,3 62



:: 1xp Sehari



= 250 mg-500 mg = 1 g-2 g



x 250 mg-500 mg = 29, 43 mg-58,87 mg x 1000 mg-2000 mg = 117,74 mg – 235,48 mg



Pemakaian berdasarkan resep : Sekali = 1 x 100 mg = 100 mg, diatas dalam kisaran DL. Dosis Maksimum



: 1xp Sehari



Sekali =



7,3 62



x 500 mg= 58,87 mg



Sehari =



7,3 62



x 4000 mg= 470,96 mg



= 500 mg =4g



Pemakaian berdasarkan resep: Sekali : 1 x 100 mg = 100 mg 100 mg %pemakaian = 58,87 x 100%= 169,86 > 100% = OD Sehari = 3 x 100 mg= 300 mg 300 mg %pemakaian = 470,96 x 100%= 63,7 < 100% = TOD 3. Histapan



Dosis Lazim n 1xp = 62 x DL =



7,3 62



: 1xp



= 100 mg-300 mg (ISO:69)



x 100-300 mg = 11,77 mg-35,32 mg



Pemakaian berdasarkan resep 1 x 8 mg = 8 mg < DL 4. Inolin Dosis Lazim DL sekali =



n 62



x DL =



7,3 62



: 1xp



= 3 mg-12 mg (ISO:465)



x 3-12 mg = 0,35 mg- 1,41 mg



Pemakaian berdasarkan resep 1 x 100 mg=100 mg> DL VII. Obat tidak tercampur 1. Nama obat 2. Nama obat VIII. Perhitungan bahan 1. Eritromisin (100 mg/bks) Eritromisin = 100 mg/bks x 15 bks = 1500 mg 1500 mg tab = 500 mg = 3 tab



2. Epexol (4 mg/bks) Epexol = 4 mg/bks x 15 bks = 60 mg 60 mg tab = 30 mg = 2 tab 3. Inolin (0,6 mg/bks) Inolin = 0,6 mg/bks x 15 bks = 9 mg 9 mg tab = 4 mg = 2,25 tab 2,25 tab = 2 tab + 0,25 tab = 0,25 tab x kadar = 0,25 x 4 mg = 1 mg Dilakukan pengenceran 1 mg Inolin. Pengenceran



:



BT =



T I



BT =



100 mg 1 mg



x k1t x 4 mg = 400 mg



SL = BT – Berat 1 tab = 400 mg – 100mg = 300 mg 4. Histapan (8 mg/bks) Histapan = 8 mg/bks x 15 bks = 120 mg 120 mg tab = 50 mg = 2,4 tab 2,4 tab = 2 tab + 0,4 tab = 0,4 tab x kadar = 0,4 x 50 mg = 20 mg Dilakukan pengenceran 20 mg Inolin. Pengenceran T BT = I x k1t BT =



100 mg 20 mg



:



x 50 mg = 250 mg



SL = BT – Berat 1 tab = 250 mg – 100 mg = 150 mg Keterangan : BT T I K1T



: Berat yang ditimbang : Berat yang ditimbang (KPK) : Berat yang dinginkan : Kadar 1 tablet (Zat aktif)



Syarat : 1. T harus > I



2. T harus > 50 mg = harus ≥ 100 mg 3. T sebisanya merupakan KPK dari I 4. BT merupakan bagian dari zat aktif, zat tambahan dan SL SL=BT −Berat 1 tablet



Keterangan : SL BT



: Berat Saccharum Lactis : Berat total



IX. Alat dan Bahan a. Alat 1. Lumpang dan alu 2. Sudip 3. Sendok tanduk 4. Neraca analitik 5. Lap kasar 6. Lap halus b. Bahan 1. Ambroksol 2. Epexol 3. Histapan 4. Inolin 5. Saccharum lactis 6. Kertas perkamen 7. Plastik embalase 8. Alkohol 70 % X. Cara kerja 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Ditimbang saccaharum lactis sebanyak 300 mg untuk pengenceran Epexol, dan 150 mg untuk pengenceran Histapan. 3. Diambil dan ditimbang 2 tablet Epexol dan digerus hingga halus 4. Diambil dan ditimbang 3 tablet Erysanbe chewable dan digerus hingga halus



5. Diambil dan ditimbang 2 tablet Histapan, ditambah 1 tablet untuk dilakukan pengenceran dengan saccharum lactis sebanyak 150 mg kemudian digerus hingga halus 6. Diambil dan ditimbang 2 tablet Inolin, ditambah 1 tablet untuk dilakukan pengenceran dengan saccharum lactis sebanyak 300 mg kemudian digerus hingga halus 7. Dipisahkan hasil gerusan dan digerus eritromisin tersendiri 8. Diambil kertas pengamen sebanyak 15 lembar 9. Dibungkus dan dimasukan kedalam plastik embalase dan diberi etiket putih. XI. Etiket Apotek EMULGATOR Jln. Untad 1 Apoteker : Farmasi, S.Farm., Apt. SIPA : G 701 15 020 / KLS E No



:3



Tgl : 19/02/2017



Nama : An. Yana (7,5 bulan/ 7,3 Kg) Bungkus/tab/caps 3x sehari 1



sendok…



Sebelum makan / sesudah makan XII. Indikasi berdasarkan diagnosa 1. 2. 3. 4.



Eritromisin Epexol Histapan Inolin



= Infeksi ringan-sedang = Batuk = Alergi = Asma



XIV. Kesimpulan Serbuk adalah obat tradisional berupa butiran homogen dengan derajat halus yang cocok dengan sediaan granul atau campurannya. Serbuk dapat ditujukan untuk pemakaian oral atau luar. Cara pembuatan serbuk secara sederhana adalah adalah dengan menumbuk simplisia menggunakan alu kayu atau besi. Serbuk oral dapat disiapkan dalam bentuk terbagi atau tidak terbagi (Suharmiati & Handayani, 2005) . Penyakit infeksi saluran pernafasan atas terutama batuk-pilek adalah yang terbanyak mulai dari batuk kering, batuk berdahak, sampai suara hilang adalah keluhan banyak orang. Penyebab utama ISPA adalah virus. Virus ini biasanya menyebabkan gejala menyerupai flu, seperti demam dengan batuk, hidung berair/selesma, sakit kepala, mulas/diare, dan lemas (Utami & Mulyawan, 2014). Pada percobaan ini dilakukan pembuatan serbuk terbagi sebanyak 15 bungkus kertas perkamen dibagi dengan sama banyak. Pembuatan sedian disertakan pengenceran pada saccharum laktis yang digunakan sebnayak 300mg dibagi untuk 4 orang. Saccharum laktis yang digunakan bertujuan untuk dapat menutupi pori lumpang agar zat aktif tidak tertingggal dilumpang dan merupakan bahan netral yang tidak bereaksi dnegan obat ketika digerus. Pengenceran yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan dosis obat yang lebih dari dosis normal pada tablet obat dan penimbangan yang kurang akurat dapat dilakukan pengenceran sehingga dosis jumlahnya kecil dapat tetap dijaga.



Pada praktikum kali ini, pemberian resep ditujukan untuk pasien yang didiagnosa infeksi saluran pernafasan atas dengan gejala berupa keluarnya cairan dari dalam hidung. Pemberian obat epexol pada pasien dapat mengencerkan dahak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Dosis epexol yang digunakan ialah sebanyak 2 tablet atau 4 mg/bungkusnya jadi pada dosis epexol menggunakan 60mg untuk 15 bungkus. Dosis inolin yang digunakan ialah 0,6 mg/bungkus atau 2,25 tablet sehingga dibutuhkan pengenceran dengan saccharum laktis sebanyak 300mg untuk 15 bungkus. Jadi pada dosis inolin didapatkan 9mg/bungkus. Pemberian obat inolin dapat bertujuan untuk melancarkan aliran nafas pada saluran pernafasan dan dapat diberikan untuk terapi asma dengan kompisiss trimetuquinol. Dosis pemberian histapan digunakan 8mg/ bungkus atau 2,4 tablet sehingga dibutuhkan pengenceran saccharum laktis sebanyak 150mg untuk 15 bungkus. Jadi pada dosis ini digunakan



120mg/bungkus.



Pemberian



histapan



dengan



komposisi



mebyhidrolin napadisilat dapat bertujuan menghambat reaksi histamin pada kulit, otot polos dan mukosa, juga dapat untuk mengurangi gatal, bersin-bersin alergi, sesak napas dan kemerahan pada kulit. Dosis yang digunakan pada eritromisin ialah 3 tablet atau 100mg/bungkus. Jadi pada dosis obat eritromisin menggunkaan 1500mg untuk 15 bungkus. Pemberian obat eritromisin untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri akut, bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan serbuk yaitu dengan persyaratan serbuk yakni, kering, halus, homogeny, memeliki uji keseragaman bobot dan kandungan obat. Pemberian obat setelah makan dapat menyangkut sifat asam dari obat, jika diberikan sebelum makan dap. Atursn at mengiritasi lambung karena sedang terjadi peningkatan sekresi asam lambung dan lebih cocok dengan obat bersifat basa. Aturan pakai yang tertara pada etiket 3x sehari



dikarenakan waktu kerja obat setiap 8 jam sehingga 3x dalam 24 jam yang diharapkan kontraksi obat dalam darah tetap stabil. Aplikasi dalam bidang farmasi pada pembuatan obat dalam sedian serbuk dapat lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan pasien dan lebih cepat terabsorbsi untuk anak-anak dan pasien yang sukar menelan obat. XV. Kesimpulan Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Infeksi saluran pernafasan atas dapat disebabkan oleh virus dan gejala umumnya ialah flu dan batuk. 2. Penggerusan pada pembuatan serbuk dilakukan dengan tablet berwarna terlebuh dahulu kemudian tablet yang tidak berwarna. 3. Penggerusan pada pembuatan serbuk dilakukan dengan tablet yang berukuran lebih besar kemudian pada tablet yang berukuran kecil.



DAFTAR PUSTAKA



Suharmiati., Handayani, 2005, Ramuan tradisional untuk keadaan darurat dirumah sakit edisi 1, Agromedia pustaka, Jakarta. Utami, S., Mulyawan, W., 2014, pedoman praktis untuk profesi perawat, Agromedia, Jakarta.



Copy resep Apotek Farmasi Kelas E Jl. Untad 1 Apoteker : Farmasi, S.Farm., Apt. SIPA : G 701 15 020 Salinan Resep No. Tgl. Pembuatan Tgl. Resep Dari dokter Nama Pasien



R



:1 : 19/02/2017 : 19/02/2017 : dr. Rian : An. Yana (11 tahun/36 Kg) Epexol



4 mg



Inolin Histapan Erysanbe chewable



0,6 mg 8 mg 100 mg



m.f.pulv dtd No. XV ∫ t . d . d pulv. I det PCC Apotek Farmasi Kelas E



Apoteker : Farmasi, S.Farm., Apt.



Cap Apotek