ISI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disadari ataupun tidak, emosi dan suasana hati sangat berpengaruh di tempat kerja. Dalam organisasi, masalah ini memang tidak secara gamblang dibicarakan. Bahkan sering kali tidak terlalu dianggap penting oleh sebagian orang. Namun, seperti yang disebutkan di atas, hal ini berperan sangat penting dalam kegiatan organisasi. Pengaplikasian emosi dan suasana hati dalam kondisi



yang salah kemungkinan besar akan menyebabkan



terganggunya sistem kerja maupun hasil kinerja organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah ini, kami akan mencoba membahas sedikit masalah yang berkaitan dengan emosi dan suasana hati. Dimulai dari pengertian sampai contoh dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kerja. Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Perilaku Organisasi’, sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi kami maupun mahasiswa lainnya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan emosi dan suasana emosi? 1.2.2 Apa pentingnya emosi dan suasana hati di tempat kerja? 1.2.3 Apa saja faktor yang memengaruhi emosi dan suasana hati pekerja? 1.2.4 Apa pengaruh emosi dan suasana hati terhadap kinerja individu dan kelompok? 1.2.5 Mengapa pengaturan atau pengendalian emosi dan suasana hati penting bagi pekerja? 1.2.6 Bagaimana aplikasi perilaku organisasi terhadap emosi dan suasana hati?



1



1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui pengertian emosi dan suasana hati. 1.3.2 Mengetahui pentingnya emosi dan suasana hati di tempat kerja. 1.3.3 Mengetahui faktor yang memengaruhi emosi dan suasana hati pekerja. 1.3.4 Mengetahui pengaruh emosi dan suasana terhadap kinerja individu dan kelompok. 1.3.5 Mengetahui pentingnya pengaturan atau pengendalian emosi dan suasana hati bagi pekerja. 1.3.6 Mengetahui aplikasi perilaku organisasi terhadap emosi dan suasana hati. 1.4 Manfaat Makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu khasanah bagi para pembaca dalam mendalami ilmu pengetahuan, terutama tentang perilaku organisasi di tempat kerja yang berkaitan dengan emosi dan suasana hati individu.



2



BAB II PEMBAHAASAN 2.1 Pengertian Emosi dan Suasana Hati Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah emosi dan suasana hati. Tetapi apakah yang dimaksud dengan emosi dan suasana hati tersebut? Dalam buku yang ditulis oleh StephenP. Robins, emosi (emotion) diartikan sebagai sebuah perasaan intens yang diarahkan kepada seseorang atau sesuatu, juga dapat dikatakan sebagai suatu reaksi pada seseorang atau suatu peristiwa dengan perubahan ekspresi wajah dan tindakan yang jelas. Sedangkan suasana hati (mood), diartikan sebagai perasaan yang kurang intens apabila dibandingkan dengan emosi dan terkadang muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus. Dari pengertian di atas kita bisa tahu emosi dan suasana hati adalah hal yang berkaitan dengan erat satu sama lain. 2.2 Pentingnya Emosi dan Suasana Hati di Tempat Kerja Meski mungkin kebanyakan orang berpikir emosi dan suasana itu hanya menyulitkan suatu pekerjaan tetap sebenarnya hal tersebut penting terhadap pemikiran rasional. Kita harus memiliki kemampuan untuk mengalami emosi agar menjadi rasional. Karena emosi memberikan informasi penting mengenai bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita. Kedua hal tersebut juga penting karena dapat memotivasi orang untuk terlibat dalam tindakan-tindakan penting agar dapat bertahan hidup, seperti kegembiraan yang memotivasi kita untuk mengerjakan sesuatu dengan sebaik mungkin dan dalam menghadapi situasi yang membutuhkan energi dan inisiatif.



3



2.3 Faktor Yang Memengaruhi Emosi dan Suasana Hati Pekerja 2.3.1 Kepribadian Keperibadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu. Beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami emosi apapun secara lebih intens. Orang-orang seperti ini memiliki intensitas efektif yang tinggi. Intensitas Afeksi yaitu perbedaan individual dalam hal kekuatan dimana individu-individu mengalami emosi mereka. Jadi, emosi-emosi berbeda dalam intensitas mereka, tetapi juga berbeda dalam bagaimana mereka berkecenderungan untuk mengalami emosi secara intens. 2.3.2 Hari dalam Seminggu dan Waktu dalam Sehari Sebagian besar orang berada di tempat kerja atau sekolah pada hari Senin-Jum’at. Dengan demikian, sebagian besar orang akan memanfaatkan akhir minggu untuk bersantai dan bersenang-senang. Berarti bahwa orang-orang berada pada suasana hati terbaik di akhir minggu. Seperti yang ditunjukkan pada gambar, orang-orang cenderung berada dalam suasana hati terburuk (afek negatif tertinggi dan afek positif terendah) di awal minggu dan suasana hati terbaik (afek positif tertinggi dan afek negatif terendah) di akhir minggu. 2.3.3 Cuaca Banyak



orang



percaya



bahwa



suasana



hati



mereka



berhubungan dengan cuaca. Tetapi bukti menunjukkan bahwa cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif menjelaskan mengapa orang-orang cenderung berpikir bahwa cuaca yang menyenangkan meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif merupakan kecenderungan orang-orang untuk mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki sebuah korelasi.



4



2.3.4 Stres Stres memengaruhi emosi dan suasana hati. Di tempat kerja, kejadian sehari-hari yang menimbulkan stress, juga pengaruh dari stress yang tertumpuk dari waktu ke waktu, secara negative memengaruhi suasana hati karyawan. Tingkat stress dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka mengalami lebih banyak emosi negatif. Walaupun kadang kita mencoba mengatasi stress, namun sebenarnya stress mulai memengaruhi suasana hati kita. 2.3.5 Aktivitas Sosial Penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean (makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana yang positif dibandingkan kejadian-kejadian formal. 2.3.6 Tidur Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi. 2.3.7 Olahraga Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif, tetapi tampaknya berpengaruh kuat terhadap mereka yang mengalami depresi.



5



2.3.8 Usia Suatu penelitian terhadap orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana hati positif yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan lebih cepat. 2.3.9 Jenis Kelamin Sudah menjadi keyakinan umum bahwa wanita lebih menggunakan perasaan mereka dibandingkan pria—bahwa mereka bereaksi lebih secara emosional dan mampu membaca emosi orang lain dengan lebih baik. 2.4 Pengaruh Emosi dan Suasana Hati Terhadap Kinerja Individu dan Kelompok Pada hakikatnya setiap pekerja selalu dituntut oleh organisasi untuk selalu bekerja dengan baik atau dalam istilah lainnya, bekerja dengan keinginan organisasi. Hal itu disebabkan agar tujuan maupun citra organisasi terbentuk dengan baik dikalangan masyarakat. Misalnya, teller bank selalu tersenyum dan mengucapkan kalimat selamat datang disetiap nasabahnya tanpa terkecuali. Bahkan jika ada nasabah yang tidak ramah. Dalam situasi tersebut, teller tersebut perlu mengendalikan ekspresi wajahnya agar tidak terlihat apakah dia marah ataupun kesal dengan nasabah tersebut. Serta mengesampingkan suasana hatinya untuk menjalankan tugasnya dengan baik.



6



Dalam dunia kerja, dikenal istilah emosi pekerja (emotional labour) atau sebuah situasi di mana seorang pekerja menampilkan emosi yang diinginkan organisasi selama berinteraksi di tempat kerja. Hal ini berarti memberikan perbedaan emosi (disonansi emotion) antara apa yang dirasakan (felt emotion) dengan yang ditampilkan (displayed emotion). Tidak hanya sampai disitu, perasaan yang ditampilkan pekerja secara teori juga membentuk dua jenis akting, yang pertama akting permukaan (surface acting, yaitu menyembunyikan perasaaan dan ekspresi sebagai reaksi atas peraturan) dan akitng mendalam (deep acting, yaitu memodifikasi perasaan berdasarkan peraturan). Perilaku pekerja di tempat kerja juga dijelaskan pada Teori Peristiwa Afektif (affective event theory), yang menyatakan bahwa peristiwa di tempat kerja menyebabkan reaksi emosional yang kemudian memengaruhi sikap dan perilaku di dalam organisasi. Dalam satu tim, tentunya apabila satu orang yang tidak dapat mengontrol emosi maupun menyesuaikan suasana hatinya terhadap keadaan, maka kemungkinan besar akan memengaruhi pekerja lainnya. Dimisalkan, apabila saat itu kamu mengetahui bahwa perusahaan sedang dalam keadaan kritis, dan tidak dapat membayar gaji para pekerja, dan hal itu berdampak pada suasana hati yang tidak bagus ditambah kamu ingin selalu marah-marah disetiap pekerja lain membuat sedikit saja kesalahan. Maka hal itu berdampak negatif bagi diri sendiri, misal tidak fokus terhadap pekerjaan karena terus terfikirkan masalah yang ada, dan membuat perasaan pekerja lainnya tidak nyaman berada disekitar kita, yang pada akhirnya komunikasi tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan pekerjaan yang telah direncanakan sedemikian rupa menjadi berantakan.



7



2.5 Pentingnya Pengaturan atau Pengendalian Emosi dan Suasana Hati Bagi Pekerja Emosi dan suasana hati memang sangat penting bagi pekerja seperti yang disebutkan di atas tadi. Namun, disamping itu kita juga harus pintar mengendalikan maupun mengatur (emotion regulation) bagaimana saat yang tepat kita mengeluarkan emosi serta menyesuaikan suasana hati pada saat di tempat kerja. Hal ini penting dikarenakan agar pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan diberikan dengan baik dan menciptakan hubungan yang baik dengan pekerja lainnya. Dalam buku ‘Perilaku Organisasi’ dari Stephen P. Robbins, disebutkan



kecerdasan



emosional,



di



mana



seseorang



itu



mampu



mengendalikan dengan baik emosinya dan memahami emosi orang lain. Meskipun hal ini masih menjadi pro dan kontra dibeberapa kalangan. Mereka menyebutkan bahwa kecerdasan emosional tidak mungkin diukur dan bersifat samar. Oleh karena itu, hal ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional seseorang berbeda untuk setiap peristiwa maupun kondisi itu sendiri. 2.6 Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi dan Suasana Hati 2.6.1 Seleksi Dalam proses seleksi pekerjaan,para penyeleksi kerja sangat mempertimbangkan faktor kecerdasan



emosional



dalam proses



perekrutan pekerja. Kecerdasan emosional menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan karena seseorang yang memilki kecerdasan emosional yang tinggi mampu bekerja lebih baik,dan berpeluang lebih tinggi untuk diterima dalam suatu pekerjaan.



8



2.6.2 Pengambilan Keputusan Emosi dan suasana hati sangat mempengaruhi seseorang ketika mereka mengambil keputusan. Seseorang yang berada dalam emosi dan suasana hati baik akan lebih cepat dan tepat dalam mengambil sebuah keputusan,hal itu dikarenakan emosi dan suasana hati yang baik akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah. 2.6.3 Kreativitas Seseorang yang berada dalam suasana hati dan emosi yang baik memiliki kreatifitas yang lebih dibanding seseorang yang berada dalam suasana hati dan emosi yang buruk,hal itu dikarenakan seseorang yang berada dalam suasana hati dan emosi yang baik memiliki pikiran yang lebih terbuka dan fleksibel,sehingga mampu menghasilkan ide-ide baru yang mendorong kreatifitas mereka untuk berkembang. Suasana hati dapat dikelompokkan menjadi perasaan aktivasi (marah,ketakutan) dan deaktivasi (depresi,kecewa). Suasana hati aktivasi baik positif maupun negatif mendorong seseorang untuk berkretaifitas lebih dibanding suasana hati deaktivasi. 2.6.4 Motivasi Suasana hati dan emosi mempengaruhi motivasi seseorang. Sebuah studi menjelaskan bahwa suasan hati dan emosi yang baik akan meningkatkan motivasi seseorang,sehingga dengan meningktanya motivasi tersebut mendorong mereka untuk bekerja dengan baik.



9



2.6.5 Kepemimpinan Dalam



hal



kepemimpinan,ekspresi



dan



emosi



seorang



pemimpin sangat mempengaruhi diterima atau tidaknya pesan pemimpin tersebut kepada para bawahannya, misalnya antusiasme dari pemimpin tersebut ketika menyampaikan pesan. Seorang pemimpin yang mampu membangkitkan emosi dan menginspirasi para pekerjanya akan membuat mereka lebih antusias dan optimis dalam bekerja. 2.6.6 Negosiasi Emosi dan suasana hati merupakan faktor penting dalam negosiasi. Seorang negosiator harus mampu mengontrol emosi dan suasana hatinya ketika sedang bernegosiasi, ia boleh saja berpura-pura marah (emosi negatif) apabila ia memilki posisi lebih kuat dan informasi yang lebih banyak ketimbang lawannya. 2.6.7 Layanan Pelanggan Emosi dan suasana hati seorang pekerja mempengaruhi pelayanan mereka terhadap pelanggan. Terkadang demi memberikan pelayanan pelanggan yang terbaik,pekerja dihadapkan pada situasi disonasi



emosi.



Emosi



pekerja



dapat



ditransfer



kepada



pelanggan,seorang pekerja yang sedang berada dalam emosi dan suasana hati yang baik cenderung akan melayani pelanggan dengan baik pula,sehingga menyebabkan pelanggan merasa senang dan puas,dimana kepuasan pelanggan sendiri sangat mempengaruhi bisnis suatu perusahaan. 2.6.8 Sikap Kerja Beberapa studi menjelaskan bahwa seorang pekerja yang memiliki lingkungan kerja yang baik dan hari baik di tempat kerjanya akan memiliki suasana hati yang baik pula ketika ia pulang kerumah,dan begitu juga sebaliknya.



10



2.6.9 Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Seorang pekerja yang berada dalam suasana hati dan emosi yang buruk cenderung akan melakukan penyimpangan perilaku jangka pendek



di



tempat



kerjanya,seperti



menggosip,marah,berperilaku



kasar,yang mempengaruhi kinerjanya sehingga tidak produktif. Seseorang yang marah atau sedang mengalami kesedihan tidak melakukan penarikan diri dari pekerjaannya,namun yang perlu diperhatikan manajer adalah amarah pekerjanya,karena seorang pekerja yang



marah



mereka



tidak



melakukan



penarikan



diri



dari



pekerjaannya,namun mereka cenderung berperilaku menyimpang di tempat kerjanya. 2.6.10 Keselamatan dan Cedera di Tempat Kerja Emosi dan suasana hati seorang pekerja juga mempengaruhi keselamatan mereka dalam bekerja. Suasana hati yang buruk merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan pekerja,hal itu disebabkan karena ketika seseorang dalam suasana hati yang buruk mereka cenderung cemas,dan berperilaku ceroboh, sehingga kehatihatiannya dalam bekerja berkurang. 2.6.11 Bagaimana Manajer Dapat Memengaruhi Suasana Hati Untuk meningkatkan suasana hati para pekerjanya, seorang manajer dapat menggunakan humor dan memberikan award sebagai apresiasi dari pencapaian para pekerjanya. Selain itu,suasana hati manajer dan anggota tim yang positif juga memberikan efek yang positif pula bagi para pekerja.Suasana hati dan atmosfer yang positif akan mendorong para pekerja bekerja lebih baik.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa emosi dan suasana hati memiliki konteks yang berbeda dalam pengertiannya. Emosi adalah sebuah reaksi pada peristiwa spesifik sedangkan suasana hati lebih ke perasaaan umum tanpa ada sebab sebelumnya. Emosi dan suasana hati masing-masing memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi, misal untuk memberikan motivasi pada diri sendiri pada saat kejadian tertentu. Untuk itu, setiap pekerja diharapkan mampu mengendalikan emosi dan suasana hatinya saat di tempat kerja agar tidak memengaruhi pekerjaan yang diselesaikannya. 3.2 Saran Saran kami sebagai pembuat ataupun penulis makalah adalah agar apa yang telah kami buat ini dapat digunakan sebaik-baiknya, dan dapat dipergunakan dengan semestinya tanpa merendahkan atau menyinggung pihak lainnya.



12



DAFTAR PUSTAKA Saraswati, Ratna, dan Fabriella Sirait (penerjemah). 2015. Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat. https://dafia25.blogspot.com/2016/12/emosi-dan-suasana-hati-dalamperilaku.html?m=1 https://senengilmu.blogspot.com/2016/10/Perilaku-Organisasi-Bab-Emosi-DanSuasana-Hati.html?m=1 http://ceritainnis.blogspot.com/2017/02/bab-4-emosi-dan-suasana-hati.html?m=1



13