Isi Proposal PKL Dispora [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Sebagai lembaga ilmiah dan pelaksana di bidang pendidikan, pengajaran serta penelitian,



perguruan tinggi dituntut untuk mampu memberikan pengabdian kepada masyarakat melalui lulusan sarjana - sarjana yang mampu menguasai ilmu pengetahuan secara teoritis, praktis dan aplikatif. Mahasiswa dituntut untuk siap menghadapi segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan sekedar ilmu teoritis, tetapi mahasiswa juga dituntut mampu mengimplementasikan ilmu yang telah diperolehnya dalam kehidupan sebagai mahasiswa dalam dunia pekerjaan. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya, dengan demikian maka ilmu pengetahuan yang dimiliki akan lebih bermanfaat jika disertai dengan penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang yang ditekuninya. Dengan adanya mata kuliah Manajemen Olahraga yang telah ditempuh oleh mahasiswa tentang pengimplementasian Manajemen Olahraga menjadikan lebih terstruktur dan mudah dipahami, sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Menurut De Sensi, Kelly, Blanton, dan Beitel dalam Harsuki (2012:63). Manajemen olahraga adalah setiap kombinasi dari keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pengarahan directing, pengawasan controlling, penganggaran budgeting, kepemimpinan (leading), dan penilaian (evaluating), didalam konteks dari suatu organisasi atau departemen yang produk utamanya atau servisnya dikaitkan dengan olahraga atau kegiatan fisik. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen olahraga adalah suatu proses untuk mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu yang



bersifat



kelompok



dengan



fungsi



perencanaan,



pengorganisasian,



pengarahan,



kepemimpinan, dan pengawasan yang berkaitan dengan olahraga atau kegiatan fisik. Dalam hal ini manajemen yang baik sangatlah dibutuhkan dalam suatu organisasi. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa diharapan mampu untuk berpikir kritis, tanggap dan dapat memecahkan permasalahan dalam praktek lapangan. Proses pengimplementasian ilmu pengetahuan tesebut dapat berupa Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam kegiatan PKL ini, kami sebagai mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Jurusan Ilmu Keolahragaan memilih peminatan di bidang Olahraga. 1



B.



Ruang Lingkup Terkait dengan PKL tersebut, kami memilih Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata



Kabupaten Jombang yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 161, Desa Jelakombo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang sebagai tempat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, karena dalam lembaga ini terdapat beberapa program kerja seperti managemen olahraga dan rekreasi yang dapat melibatkan kami dalam pengelolaan data lapangan maupun non lapangan dan bisa mengetahui bagaimana cara dalam mengkoorganisir sebuah kegiatan yang diadakan instansi tersebut. Dalam instansi ini, kami berharap dapat terlibat langsung khususnya dalam pengelolahan maupun kegiatan yang akan diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang, dan juga diberi kesempatan untuk mengobservasi mengenai permasalahan-permasalahan dilapangan maupun yang sedang terjadi, serta terkait dengan cara instansi tersebut dalam mensiasati proses terselesaikannya masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu, besar harapan kami untuk bisa melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang dengan segala bekal dan tujuan yang telah kami persiapkan sebelumnya. Sehingga, dalam rangka mewujudkan tujuan di atas, kami bisa menekuni ilmu secara lebih mendalam lagi dan pada akhirnya mempunyai kontribusi lebih terhadap minat olahraga masyarakat dan yang berkaitan dengan kesehatan dimasyarakat.



2



C. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut : a) Mengenali program kerja yang dilaksanakan di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 161, Desa Jelakombo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang b) Mengetahui kinerja yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan olahraga dan rekreasi oleh instansi terkait dalam menyelesaikan masalah yang ada didalam maupun diluar lapangan. c) Dapat berkontribusi dalam kegiatan yang dilakukan oleh instansi tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada proses evaluasi. d) Mengaplikasikan teori atau ilmu-ilmu keolahragaan, terutama minat olahraga dan rekreasi yang telah kita pelajari dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ditangani oleh instansi terkait, e) Memberikan pengalaman pada mahasiswa terhadap dunia kerja yang sesungguhnya. f) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mandiri, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja atau usaha baru, khususnya dibidang olahraga setelah lulus. D. Manfaat Manfaat yang didapat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah : a. Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan hardskill dan softskillnya. b. Dapat mempersiapkan langkah-langah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri di lingkungan kerja di masa mendatang. c. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kenyataan yang ada dalam dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam dunia kerja. d. Dapat mengaplikasikan teori atau ilmu-ilmu olahraga yang telah dipelajari di dalam lingkungan kerja.



3



4



BAB II TINJAUAN UMUM A. Deskripsi Bidang Keilmuan Olahraga a. Definisi Manajemen Dalam suatu organisasi diperlukan manajemen untuk mengatur proses penyelenggaraan organisasi hingga tercapainya tujuan dari organisasi tersebut. Pada instansi pemerintah khususnya menyangkut soal pelayanan publik, diperlukan manajemen yang efektif dan efisien dalam proses penyelenggaraan pelayanan agar tercapainya tujuan dari pelayanan itu sendiri yakni kepuasan masyarakat. Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Selain itu juga, manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management berasal dari kata manage menurut kamus oxford yang artinya memimpin atau membuat keputusan di dalam suatu organisasi. Istilah manajemen yang diterjemahkan dari kata manage memang biasanya dikaitkan dengan suatu tindakan yang mengatur sekelompok orang di dalam organisasi atau lembaga tertentu demi mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Manulang (Atik & Ratminto, 2012: 1) mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penyusunan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. G.R Terry (Hasibuan, 2009 : 2) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya. Sedangkan menurut Stoner dan Freeman (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. b. Fungsi Manajemen – Manajemen (Management Functions) 5



Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa ahli. Menurut George R. Terry (Hasibuan, 2009 : 38) fungsi- fungsi manajemen meliputi Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (actuating) dan Pengendalian (controlling). Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (commanding), Pengkoordinasian (coordinating), Pengendalian (controlling). Sedangkan menurut Ricki W. Griffin (Ladzi Safroni, 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan (planning and decision making), pengorganisasian (organizing), Pengarahan (leading) serta pengendalian (controlling). Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas, dapat dipahami bahwa semua manajemen diawali dengan perencanaan (Planning) karena perencanaan yang akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah pengorganisasian (organizing). Hampir semua ahli menempatkan pengorganisasian diposisi kedua setelah perencanaan. Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat berkaitan erat dengan fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus direncanakan. Selanjutnya setelah menerapkan fungsi perencanaan dan pengorganisasian adalah menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata yang berbeda-beda seperti actuating, leading, dan commanding, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi pengkoordinasian (coordinating) setelah fungsi pengarahan. Fungsi pengkoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling bekerjasama sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan kekosongan pekerjaan. Selanjutnya fungsi terakhir dalam proses manajemen adalah pengendalian (controlling). c. Pengertian Manajemen Event Manajemen event adalah bagian dari ilmu manajemen yang mencipatakan dan mengembangkan sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan orang-orang di satu 6



tempat, melakukan serangkaian aktivitas yang teratur untuk memperoleh suatu informasi atau menyaksikan suatu kejadian. Sebagian orang menyebut manajemen event sebagai bagian dari manjemen proyek. Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center & Glen M. Broom, mengatakan bahwa fungsi manajemen ialah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan dari organisasi tersebut. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis (carlomeyners.blogspot.co.id).



Menurut



Manajemen adalah kegiatan professional



Goldblatt (Event



Management, 2013)



:“Event



mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok



orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran, dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain kegiatan, melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.” Dengan demikian manajemen event dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah kegiatan yang dikelola secara profesional, sistematis efisien, dan efektif. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, bahkan Harsono (1998:98) mengemukakkan bahwa, “prestasi olahraga yang dibayangkan orang sukar atau mustahil akan dapat dicapai, kini menjadi hal yang lumrah, dan jumlah atlet yang mampu untuk mencapai prestasi demikian kini semakin banyak”. Pada prinsipnya pengembangan olahraga berpijak pada tiga orientasi, yaitu olahraga sebagai rekreasi, olahraga sebagai kesehatan, dan olahraga untuk prestasi. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dijelaskan bahwa pembinaan olahraga nasional tidak terlepas dari peran pendidikan. Sementara pasal 27 Ayat 4 menyatakan bahwa “Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dengan memberdayakan perkumpulan olahraga, menumbuh kembangkan pembinaan olahraga yang bersifat nasional dan daerah serta menyelenggarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan”. Menurut Lutan (1997:125) sistem pembinaan olahraga prestasi tidak bisa diabaikan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal dari suatu perfoma diperlukan adanya 7



Sistem Pembinaan Olahraga Nasional yang meliputi: sepuluh pilar kebijakan antara lain: 1) dukungan dana (finansial), 2) lembaga olahraga terdiri dari struktur dan isi kebijakan olahraga terpadu,3) pemasalan (partisipasi), 4) pembinaan prestasi, (promosi dan identifikasi bakat), 5) elit atau prestasi top (sistem penghargaan dan rasa aman), 6) fasilitas latihan, 7) pengadaan dan pengembangan pelatih, 8) kompetisi nasional, 9) riset, dan 10) lingkungan, media dan sponsor. Olahraga mempunyai arti segala gerak raga yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, sedangkan rekreasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari hiburan, atau sekedar untuk melepas kelelahan setelah dihadapkan pada berbagai kesibukan dan pekerjaan. Sehingga olahraga rekreasi yaitu suatu kegiatan yang menyenangkan mengandung unsur gerak positif dilakukan aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsur-unsur olahraga sehingga dapat menyenangkan. Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:2) “rekreasi adalah suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental/emosi dan sosial yang mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari segala beban yang timbul akibat kegiatan seharihari dan dilaksanakan dengan kesadaran atau kesenangan”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan fisik yang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai pelepas lelah akibat aktivitas keseharian yang berfungsi pemberi kesenangan serta pemulihan kesehatan dan kebugaran. Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat yang disesuaikan dengan usia. Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 Bab VI Pasal 19 Ayat 2 menyebut bahwa “olahraga rekreasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga perkumpulan, atau organisasi olahraga”. Kegiatan yang dilakukan dalam olahraga rekreasi tersebut dapat diawali dengan mengadakan perjalan ke suatu tempat serta dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan tentunya olahraga tersebut sesuai dengan usia baik itu atlet maupun non atlet dalam waktu senggang, sebagai pengisi aktifitas sehari-hari sebagai variasi serta pembentukan mental. Seperti yang dikemukakan oleh Djanu (1994:156) bahwa “olahraga rekreasi dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan semua kelompok umur baik itu atlet maupun non atlet, didalam waktu yang luang atau senggang diatara kesibukan-kesibukan, sebagai pengisi aktifitas sehari-hari untuk variasi kehidupan dan untuk pembinaan fisik yang menyenangkan. Tentunya dilakukan dalam waktu luang yang mempunyai arti waktu yang bebas dari segala bentuk-bentuk ikatan baik terhadap sesama manusia maupun terhadap pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun oranglain. 8



B. Deskripsi Dunia Kerja Perkembangan olahraga di Kabupaten Sidoarjo sangatlah pesat, tentunya berjayanya bidang prestasi olahraga tidak luput dari sebuah lembaga yang menaunginya dianataranya adalah DISPORPAR yang dikhususkan dalam bidang olahraga. Dengan memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh setiap staf atau karyawan yang ada pada DISPORPAR Kabupaten Jombang yang dapat menjadikan atlet – atlet menjadi berkembang. Adanya sistem perencanaan yang baik yang dilakukan oleh tim dari bidang olahraga DISPORPAR Kabupaten Jombang dalam membuat suatu kegiatan untuk perkembangan atlet di Jombang seperti kegiatan Delta Cup, Delta Bola Voli, Porrekab, dan masih banyak yang lainnya. Bidang



Keolahragaan



mempunyai



tugas



merumuskan,



melaksanakan



kebijakan,



mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelayanan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan olahraga khusus secara berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan. Bidang Keolahragaan mempunyai fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan olahraga rekreasi, olahraga prestasi, olahraga pendidikan, olahraga khusus; b. penyusunan rencana kegiatan olahraga rekreasi, olahraga prestasi,; c. penyusunan pedoman olahraga rekreasi, olahraga prestasi,; d. pelaksanaan dan fasilitasi pendidikan, pelatihan, pembibitan, festival, lomba, kompetisi olahraga dan pengembangan olahraga khusus; e. pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan olahraga lintas kabupaten/kota; f. pengiriman olahragawan pada festival, lomba dan kejuaraan olahraga; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; h. pelaksanaan koordinasi antar lembaga keolahragaan; dan 9



pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas C. Tempat lokasi dunia kerja/ PKL Lokasi yang digunakan untuk kegiatan praktek kerja lapangan yaitu di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 161, Desa Jelakombo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, tepatnya pada bidang olahraga. D. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan minimal dengan 12 kali pertemuan dilapangan, dengan rentang minimal waktu 5 jam pertemuan tatap muka yang akan di laksanakan mulai tanggal 7 Oktober sampai dengan 6 Januari 2019. Penyesuaian lama waktu dan pertemuan tatap muka bisa mengikuti kebijakan dari intansi yang terkait, tanpa mengurangi batas minimal pertemuan dan waktu yang telah di tentukan dari pihak program studi Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya.



10



Oktober No



1



2



November Minggu Ke-



Kegiatan



Bimbingan awal



1



2



3















Proses Perizinan







Orientasi instansi







Perencanaan Program PKL







Pelaksanaa Program PKL Analisis Program PKL 3



Draft Laporan PKL



4



Laporan PKL



Desember



4



1



2



3



4



1



2















































3



4











√ √







Adapun rincian Jadwal Pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut:



11



BAB 111 METODE PELAKSANAAN A. Model PKL Model kegiatan praktik kerja lapangan kali ini menggunakan sistem maganag yaitu, dapat diartikan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam instansi atau perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. PKL ini mengacu pada minat Manajemen Olahraga kepada masyarakat. Dalam kegiatan PKL ini mengharapkan tidak hanya menjadi seorang pemeran dibawah kepanitian tapi juga bisa mendapat posisi sebagai inti dari sebuah kegiatan yang dilaksanakan. Semua itu tidak terlepas dari ilmu yang telah diterima dan pelajari selama menimba ilmu dalam sebuah universitas. Dengan adanya ilmu tersebut kami siap untuk berpartisipasi mulai dari awal perencanaan, perizinan, pelaksanaan sampai pada evaluasi serta melakukan analisis yang terjadi pada saat kegiatan tersebut berlangsung. B. Metode Pelaksanaan PKL Kegiatan PKL kami menggunakan metode: 1) Demonstrasi Metode demontrasi merupakan metode pertama yang dilakukan oleh peneliti sebelum melanjutkan dengan metode selanjutnya,terutama dalam hal perencanaan dan persiapan, sampai pendekatan secara Iebih berhati-hati dan melakukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi. Penggunaan demonstrasi harus diper-siapkan secara matang guna meminimalisir terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya, juga untuk mengamati dengan penuh perhatian kepada sesuatu obyek yang didemonstrasikan, maka diperlukan konsentrasi dari seluruh pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang terhadap obyek yang dipertunjukan. 12



Metode demonstrasi dapat menanamkan keyakinan akan kepastian sesuatu karena metode demonstrasi merupakan cara yang wajar atau alamiah sesuai dengan proses perkembangan untuk memahami sesuatu atau obyek perbuatan. Dengan adanya metode demontrasi tersebut mahasiswa diharapkan mampu membantu menyelasaikan masalah yang menjadi kendala dari sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan. 2) Observasi Metode observasi adalah melihat dan mendengarkan peristiwa atau tindakan yang dilakuakan oleh orang-orang yang diamati, kemudian merekam hasil pengamatannya dengan catatan atau alat bantu lainnya. Observasi berarti pula mengamati, menyaksikan, memperhatikan sebagai metode pengumpulan data penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto, arti observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan, baik yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan penginderaan. Dalam metode ini mahasiswa diharapkan terjun kelapangan bersama-sama dengan karyawan/karyawati yang bersangkutan sesuai dengan bidang yang telah ditetapkan. Pada metode ini mahasiswa diwajibkan membantu karyawan/karyawati yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. 3) Interview Wawancara atau interview merupakan salah satu wujud dari komunikasi interpersonaldimana merupakan suatu bentuk komunikasi yang langsung tanpa perantara media antarindividu, dalam hal ini peran sebagai pembicara dan pendengar dilakukan secara bergantian,serta sering kali peran itu menyatu. Dalam suatu penelitian, metode ini sangat diperlukan untuk



mengumpulkan data yang lebih konkrit lagi dan lebih



meminimalkan kesalahan dari data yang diperoleh sebelumnya, untuk itu diharapkan mahasiwa mampu mengobservasi dengan cara yang sebelumnya telah dipelajari. 4) Studi Literatur Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan 13



pustaka. Metode penelitian ini diawali dengan melakukan kajian terhadap sejumlah literatur yang dapat mendukung pendekatan analisis dengan berbagai sumber yang mendukung. Sumber kajian adalah berupa buku referensi, ketentuan perundang-undangan dan regulasi terkait, jurnal ilmiah yang dipublikasikan, dan referensi pada website yang diakses melalui internet.



14