ISTILAH [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ISTILAH –ISTILAH EPIDEMIOLOGI Dian Afrizal (OPSD) 6:47 AM Makalah 1. Agent – Suatu kesatuan biologis, fisik dan kemih yang mempunyai kemampuannya untuk memyebabkan penyakit. 2. Penyakit Infeksi – Penyakit manusia atau binatang sebagai akibat dari masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh manusia / binatang. 3. Penyakit Penularan – Suatu penyakit yang disebabkan oleh suatu penyebab infeksi yang spesifik atau produk toksinnya dan timbulnya melalui penularan ( Tranmisi ) dari agent atau produknya dari suatu reservoir kepada suatu host yang peka (Susceptable). 4. Imunitas – Kekebalan yang dikaitkan dengan adanya anti body atau sel yang mempunyai tanggap kebal terhadap mikro organisme dari penyakit infeksi tertentu atau terhadap toksinya. 5. Kontak – Orang atau binatang sedemikian rupa mempunyai hubungan dengan orang atau binatang yang sakit atau dengan lingkungan tercemar yang menyebabkan mereka kemungkinan besar terkena infeksi. 6. Moluskasida – Bahan kimia yang dipakai untuk membunuh keong dan mollusca lainnya. 7. Patogenisitas - Kemampuan yang dimiliki oleh bibit penyakit untuk membuat orang menjadi sakit atau untuk membuat sekelompok penduduk yang terinfeksi menjadi sakit. 8. Mortality Rate – Angka kematian 9. Morbality Rate – Angka kesakitan 10. Antitoksin – Anti bodi terhadap toksin dari suatu mikro organisme, biasanya suatu bakteri eksotoksin. 11. Patogen – Parasit yang mampu menimbulkan penyakit pada inangnya. 12. Epidemiologi – Ilmu yang mempelajari distribusi / penyebaran penyakit pada sekelompok manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi penyakit tersebut. 13. Kasus – Seseorang yang sakit atau telah kena infeksi yang mempunyai gejala-gejala yang spesifik secara klinis, labotarium atau Epidemiologis. 14. Communicable Period – Lihat masa penularan.



15. Disinfektan – Upaya untuk membunuh bibit penyakit diluar tubuh menusia dengan menggunakan bahan kimia atau fasis. Disinfektan pada tingkat yang tinggi akan membunuh semua mikro organisme kecuali spora. Diperlukan upaya lebih jauh untuk membunuh spora dari bakteri. 16. Epizootik – Terjadinya kasus penyakit pada manusia dengan sifat yang sama dengan yang terjadi pada populasi binatang pada suatu area geografis tertentu, yang jelas melebihi insedensi normal dari penyakit tersebut. 17. Rodentisida – Suatu bahan kimia yang dipergunakan untuk membunuh rodensia, umumnya setelah di telan oleh rodensia tersebut. 18. Karantina – Pembatasan aktivitas yang ditujukan terhadap orang atau binatang yang telah kontak dengan orang / binatang yang menderita penyakit menular pada masa penularan. 19. Virulensi – tingkat patogenisitas dari bibit penyakit yang digambarkan dengan “ Case Fatality Rate “ atau dengan kemampuan dari bibit penyakit menembus dan merusakkan jaringan tubuh dari minang. 20. Culling – Pemusnahan hewan yang terkena virus AI dengan cara pemotongan atau pembakaran. 21. H5NI – Suatu jenis/strain virus influensi tipe A yang bergerak pada tahun 1997 dari ternak ayam ke manusia. 22. Nosocomial Infection – Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di rumah sakit, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di rumah sakit kepada penderita lain atau petugas dirumah sakit. 23. Poskewan – Pos Kesehatan Hewan, merupakan unit lembaga pelayanan kesehatan hewan di tingkat lapangan yang berlokasi di kecamatan. 24. Masa Inkubasi – Waktu antara masuknya penyebab penyakit kedalam tubuh manusia yang peka terhadap penyebab penyakit tersebut sampai timbulnya gelaja sakit. 25. Pandemi – Wabah yang terjangkit setara serentak disuatu daerah. 26. Kontaminasi – terdapatnya suatu agent infeksi atas permukaan tubuh atau pada pakaian, mainan, alat bedah, makanan dan minuman dan lain-lain. 27. Endemi – Keadaan dimana penyakit atau penyebab penyakit tertentu secara terus menerus tetap ada pada populasi manusia dalam suatu arena geografis tertentu. 28. Virulensi – Ukuran keganasan atau derajat yang ditimbulkan bibit penyakit. 29. Kohort – Suatu kelompok tertentu dari orang-orang yang di pilih khusus untuk suatu penelitian.



30. Angka Prevalensi – Jumlah keselurahan orang yang sakit yang menggambarkan kondisi tertentu yang menimpa sekelompok penduduk tertentu pada titik waktu tertentu. 31. Zoning Penyakit – Klasifikasi area yang terdiri dari daerah bebas, daerah terancam, dan daerah tertular. Daerah bebas adalah daerah provinsi atau pulau yang tidak pernah tertular atau tidak pernah dilaporkan adanya avian influenza. 32. Reservior animals – Hewan selain unggas yang dapat menjadi sumber terjadinya virus AI. 33. Strain – Suatu kelompok dalam suatu spesies atau tipe. Misalnya strain influenza yang bersirkulasi akhir-akhir ini termasuk tipe A ( H1N1 ), tipe A ( H3N2) dan tipe B ( H3N2). 34. Sindrom – Kumpulan tanda-tanda dan gejala-gelaja yang khas dari suatu penyakit tertentu. 35. Epidemi – Terjadinya kasus-kasus dengan sifat-sifat yang sama pada sekelompok manusia pada suatu geografis tertentu dengan efek yang nyata pada masyarakat tersebut melebihi dari insidensi yang normal dari penyakit tersebut. 36. Doplest – Partikel cair yang dikeluarkan ke udara pada waktu berbicara. Meludah, menyanyi, batuk atau bersin. Titik kecil ini dibentuk melalui aerosolisasi dari sekresi yang terdapat dimulut, nasopharynx dan bronchi. Dapat mengandung mikro organisme penyebab infeksi. 37. Epidemiologis – Orang yang mempergunakan metode atau prinsip epidemiologi untuk pencegahan dan pengendalian penyakit. 38. Karies – Seseorang atau binatang yang telah kenak infeksi dan mengandung suatu agent infeksi spesifik tanpa terlihat penyakit secar klinis dan merupakan potensial infeksi untuk manusia. 39. Kemopropilaksis – Pemberian suatu zat kimia termasuk antibiotika untuk mencegah berlanjutnya suatu infeksi atau berkembangnya suatu infeksi menjadi penyakit klinis. 40. Carrier – Orang atau binatang yang mengandung bibit penyakit tertentu tanpa menunjukkan gejala klinis yang jelas dan berpotensi sebagai sumber penularan penyakit. 41. Penderita – Orang yang menderita suatu penyakit. 42. Penyuluhan Kesehatan – Suatu proses yang ditujukan kepada individu atau kelompok penduduk agar mereka bisa berprilaku sehat dalam menjaga dan memelihara kesehatan mereka. 43. Pejamu – Disebut juga “Host”, Hospes ialah orang atau binatang termasuk burung dan anthropoda yang mengandung bibit penyakit tertentu yang didapatkan secara ilmiah ( bukan sebagai hasil eksperimen ). 44. Imunitas – Kekebalan yang dikaitkan dengan adanya anti bodi atau sel yang mempunyai tanggap kebal terhadap mikro organisme dari penyakit infeksi tertentu atau terhadap toksinnya.



45. Kejadian Luar Biasa ( KLB ) – Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan / kematian yang bermakna pada suatu daerah atau kelompok masyarakat dalam kurun waktu tertentu, merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. 46. Resistensi – Merupakan Resultante dari mekanisme tubuh yang dapat menghalang- halangi atau mencegah invasi, meltipliksi dari bibit penyakit ke dalam tubuh atau mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh racun yang dikeluarkan oleh bibit penyakit. 47. Infestasi – Berlaku untuk orang atau binatang yaitu hinggap dan berkembangbiakannya arthropoda dipermukaan tubuh manusia atau di pakaian. 48. Insentisida – Bahan kimia yang dipakai untuk memusnahkan insekta, pemakiannya bisa dalam bentuk tepung, cairan yang dibuat menjadi partikel, aerosol, disemprotkan baik yang menggunakan residu mauppun tidak. 49. Fumigasi – Proses yang ditujukan untuk membunuh binatang tertentu seperti arthropoda dan rodensia dengan menggunakan gas kimia ( lihat insektisida dan rodentisida ). 50. Etiologi – Ilmu atau teori tentang penyebab penyakit, kumpulan pengetahuan tentang penyebabpenyebab penyakit. 51. Exposure – Kesempatan dari suatu host yang rentan untuk mendapatkan infeksi baik dengan cara penularan langsung maupun tidak langsung. Suatu exposure / pemaparan yang efektif akan berakhir dengan infeksi. 52. Hipotesis – Suatu pernyataan yang belum terbukti berdasarkan informasi yang ada, yang biasanya menyangkut identitas agent penyebab, sumber infeksi dan cara penularan. Fungsinya adalah untuk memberikan suatu basis yang rasional untuk penyelidikan lebih lanjut. 53. Host Primer ( pasti ) – Host dimana parasit menjadi dewasa atau menjelma stadium seksualnya. 54. Imun Serum Globulin – Larutan steril dari globulin yang mengandung antibody yang secara normal terdapat pada darah orang dewasa. 55. Masa Prodromal – Tentang waktu antara timbulnya gejala pertama dari suatu penyakit dan gejala lainnya yang mendasari diagnosis penyakit tersebut. 56. Higiene Perorangan – Dalam bidang pemberantasan penyakit menular maka upaya untuk melindungi diri terhadap penyakit menjadi tanggung jawab individu dalam menjaga kesehatan mereka dam mengurangi penyebaran penyakit, terutama penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung 57. Isolasi - Pengasingan 58. Imunity – Kekebalan tubuh 59. Resisten - Pertahanan



60. Tanda ( SIGN ) – Bukti objektif yang ditemukan pada seorang penderita penyakit.