Jawaban Diskusi 3 Pengantar Ekonomi Mikro [PDF]

  • Author / Uploaded
  • doel
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Dendi Setiawan NIM



: 043945389



UPBJJ : Jakarta



1. Pendekatan dengan fungsi kegunaan dari teori permintaan konsumen perorangan telah dimulai sejak tahun 1870an yang dikembangkan oleh tiga orang ahli ekonomi terkemuka yaitu, Wiliam Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria dan Leon Walras dari Perancis. Dan hubungan antara penedekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan yang sama terhadap teori permintaan Konsumen yaitu pendekatan marginal utility, dinilai mempunyai kelemahan, karena menganggap nilai utility/kepuasan dapat diukur dengan angka-angka. Kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur sehingga tidak mungkin diukur dengan angka. Untuk menghindari kelemahan itu Sir John R. Hicks mengembangkan pendekatan baru, yang dikenal dengan pendekatan kurva kepuasan sama(indifference curve).



Dalam pendekatan ini digunakan anggapan: a. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang-barang konsumsi (misalnya barang X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk peta kurva kepuasan sama (indifference curve map) atau kumpulan dari kurva kepuasan sama, b. Konsumen mempunyai jumlah uang tertentu (=pendapatan tertentu), dan c. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.



2. Perbedaan pokok antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan yang sama adalah pendekatan daya guna marjinal dan pendekatan kurva indiferensi adalah pendekatan daya guna didasarkan pada anggapan bahwa daya guna dapat diukur secara kardinal, sedangkan pendekatan kurva indefernsi hanya mensyaratkan kepuasan dapat dibandingkan secara ordinal. Pendekatan kurva indeferensi mensyaratkan konsumen dapat menilai atau menentukan apakah suatu bundel barangbarang memberikan kepuasan lebih besar, sama atau lebih sedikit daripada bundel barang lain tanpa harus memberi angka kepuasan atau kegunaan setiap bundel barang. Karena pendekatan kurva indiferensi mensyaratkan pengukuran daya guna atau kepuasan secara ordinal dan juga karena pendekatan memungkinkan memisahkan efek pendapatan dari efek subtitusi akibat perubahan harga, maka banyak ahli ekonomi lebih menyenangi pendekatan daya gaya marjinal.



3. Menurut Koutsoyiannis(1985) Teori indifference-curves adalah sebagai berikut: a. Rasionalis, b. Utiliti adalah ordinal, c. Tingkat substitusi marginal yang menurun (diminishing marginal rate of substitution), d. Total utilitas tergantung pada kuantitas komoditi yang dikonsumsi, e. Konsitensi dan transitivitas dalam pilihan.



Pendekatan dengan memakai fungsi kegunaan (the utility approach) yang dapat dilakukan dengan menggunakan cardinal utility theory dilatarbelakangi oleh asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Rationality, b. Cardinal utility, c. Costants marginal utility of money, d. Diminishing marginal utility, e. Total utility. Jadi menurut pendapat saya, pendekatan yang lebih baik yaitu pendekatan kurva kepuasan yang sama atau indifference curve. Karena pendekatan ini memiliki pengetahuan yang cukup tentang semua informasi yang relevan serta akan berusaha untuk memaksimumkan utilitinya dengan berdasarkan pendapatan serta harga di pasar tertentu.



Demikian jawaban yang dapat saya berikan, terima kasih. Sumber Referensi: ESPA4111