Jawaban Radio Farmasi Bank Soal Nurma 1943057052 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Nurma Fitria



NPM



: 1943057052



Mata Kuliah



: Radio Farmasi



Dosen Pengampu



: Apt. Sutriningsih,M.Farm BANK SOAL RADIOFARMASI SMT GASAL 2020/2021 SOAL TUGAS/ LATIHAN RADIO FARMASI



1.



Apa arti istilah berikut : Radiofarmasi, Radionuklida, Peluruhan radioaktif ? Jawab: o Radiofarmasi adalah



senyawa radio aktif yang digunakan untuk diagose,



pengobatan, terhadap penyakit manusia dan untuk kepentingan analisis o Radionuklida atau biasa disebut radioisotop adalah suatu isotop dari zat radioaktif. radionuklida ini mampu memancarkan radiasi dengan intensitas tertentu. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah ataupun sengaja (dibuat oleh manusia dalam reaktor) pada suatu penelitian o Peluruhan RA berguna untuk kepentingan analisis maupun diagnostik dan penelitian yang menggunanakan larutan yang encer 2.



Sebutkan macam sinar/radiasi ? bagaimana sifatnya ? Jawab: Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar, diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma. 1. Sinar alfa ( α ) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif.



2. Sinar beta ( ß ) Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi 3. Sinar gamma (γ ) Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi. Sinar gamma mempunyai daya tembus. 3. Apakah parameter yang akan dinilai pada setiap produk radio farmasi ? Jawab: Sesuai dengan parameter analisis kutitatif maka parameter analisis dengan RA mempunyai kesamaan parameter. o Ketelian misalnya: dapat mengalami penurunan bila: a. Ketidak samaam neutron flux yang tidak sama antara sampel dan standar. b. Kesalahan dalam perhitungan, penyebarannya, absorbsinya, dan letak geometriknya. o Kesalahan tersebut dapat terjadi sampai 10%, tetapi ketangkasan dan ketelitian para analist dapat dikurangi menjadi 1 sampai 3%. o Kepekaan: Bila menganalisis dengan cara aktivasi netron ini untuk elemen, dapat mencapai 10-5 mikrogram (mcg). Dari beberpa elemen tersebut kadang-kadang diperlukan sampai 50 mcg, (Fe) tetapi untuk europium hanya 10-6 mcg. o Effiesiency dan recovery, pada analisis radio analisis tergantung pada sensitivitas dari aktivasinya. o Faktor lain adalah sensitivitas dari detektor, juga aktivitas peluruhan dari sampel, antara aktivasi dan penentuan kadar. Maka durasi peluruhan sangat menentukan kecepatan analisis dengan cara aktivasi elektron ini.



4.



Apakah tujuan sterilisasi bakteri pada sediaan radio farmasi Jawab: Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme. b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. Prinsip sterilisasi adalah membebaskan alat tersebut dari semua jasad hidup terutama jasad renik (mikroba).



5.



Apakah bahaya radioaktif bagi kesehatan? Jawab: Risiko seseorang mengalami jatuh sakit setelah terpapar radiasi tergantung pada banyak radiasi yang diserap tubuh. Orang yang terkena radiasi tingkat tinggi, sekitar 200 rem (2000 milisievert) dapat menimbulkan penyakit radiasi. Orang-orang dapat terpapar radiasi sekitar 0,24 rem (2,4 mSv) per tahun dari radiasi latar alami di lingkungan. Gejala yang muncul akibat efek radiasi nuklir ini dapat terjadi tergantung dari jenis radioaktif yang terpapar, seberapa banyak, dan seringnya seseorang terpapar radiasi nuklir, dan berapa lama durasi seseorang terpapar radiasi nuklir.



6.



Apa yang terjadi jika manusia terkena radioaktif? Jawab: Penyakit radiasi biasanya berakibat fatal dan dapat menghasilkan gejala seperti pendarahan dan pelepasan lapisan pada saluran pencernaan. Dan juga bisa mengalami radiation sickness setelah terpapar radioaktif lebih dari 70 rads, radioaktif masuk ke dalam tubuh, ataupun



terpapar dalam durasi beberapa menit. Kondisi ini berakibat fatal dan menyebabkan gejala, seperti: o Pendarahan dan terkelupasnya lapisan dinding dalam saluran pencernaan. o Mual, diare, dan muntah. o Merasa tidak enak badan atau lemas. o Sakit kepala o Detak jantung terasa cepat. o Sel darah putih berkurang. o Sel saraf mengalami kerusakan. o Nafsu makan berkurang. o Terjadi kerontokan rambut sementara. 7.



Apa dampak negatif (bahaya) radioaktif bagi kesehatan? Jawab: Dampaknya tergantung dari besarnya aktivitas paparan radiasi, berapa lama terpapar, dan seberapa dekat kita dengan sumber radiasi. 



Efek akut dapat dialami dari ringan sampai berat. Mulai dari mual atau muntah, pusing, sakit kepala, sampai kulit merah, gatal, rasa terbakar, dan luka bakar.







Efek stokastik, mutasi kromosom atau jangka panjang sebenarnya lebih berbahaya karena tidak diketahui seberapa besar kerusakan yang diakibatkan terhadap sel. Kerusakan genetik akibat paparan radiasi dengan aktivitas yang sangat tinggi bisa menyebabkan kanker.







8.



Bahkan bisa menyebabkan kematian jika paparan radiasinya tinggi.



Bagaimana Mengatasi Bahaya Radiasi? Jawab: Seberapa parah dampak yang dapat alami dari radiasi adalah tergantung dari seberapa banyak tubuh menyerap radiasi dari sumbernya. Berikut ini merupakan hal yang dapat kontrol untuk meminimalkan paparan radiasi.



1. Jaga jarak dari sumber radiasi Semakin dekat dengan sumber radiasi, maka paparan radiasi yang dapat terima semakin besar. Sebaliknya, jika jarak semakin jauh dari sumber radiasi, maka radiasi yang terima jauh lebih sedikit. 2. Mengurangi durasi terhadap paparan radiasi Sama seperti jarak, waktu yang semakin lama saat terpapar radiasi, memungkinkan tubuh menyerap radiasi yang lebih banyak. Sehingga, waktu terpapar radiasi harus dibatasi seminimal mungkin. 3. Mengurangi kesempatan ion radiasi untuk bergabung ke dalam tubuh Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi kalium iodida (KI) segera setelah terpapar radiasi. Kalium iodida ini dapat membantu melindungi tiroid dari radiasi. Mengapa tiroid? Radiasi berdampak langsung pada kelenjar tiroid, sehingga merusak kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi iodium, di mana iodium sebagai zat yang sangat dibutuhkan untuk membentuk DNA yang sehat, fungsi kekebalan tubuh, metabolisme, keseimbangan hormon, serta kesehatan jantung. Sehingga, konsumsi kalium iodida dapat membantu melawan dampak radioaktif iodium. Kalium iodida mungkin efektif dalam membantu mengurangi paparan radiasi dengan cara mengurangi akumulasi dan simpanan racun radioaktif dalam tiroid. Konsumsi kalium iodida juga dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker tiroid. 4. Menggunakan pelindung Pelindung yang dimaksud di sini adalah menggunakan bahan penyerap untuk menutupi reaktor atau sumber radiasi lainnya, sehingga pancaran radiasi ke lingkungan dapat berkurang. Pelindung biologis ini bervariasi efektivitasnya, tergantung dari materi yang digunakan untuk menghamburkan dan menyerap radiasi.



Selain itu, tujuan pengobatan penyakit radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh penderita penyakit radiasi nuklir. Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi tambahan, dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi dengan air dan sabun. Untuk mengobati sumsum tulang yang rusak, dokter akan memberikan obat-obatan yang bekerja dengan cara menstimulasi dan meningkatkan jumlah sel darah putih untuk melawan efek dari radiasi pada sumsum tulang. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan selsel darah yang hilang, atau bahkan melakukan transplantasi sumsum tulang. Dampak paparan radiasi nuklir dalam dosis tinggi memang sangat mematikan. Namun hal tersebut jarang terjadi di daerah atau negara yang tidak banyak menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listriknya. Jika merasa terkena paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar, segeralah cari pertolongan medis di rumah sakit terdekat.



9.



Apa yang harus dilakukan/disarankan kepada pasien yang telah menjalani pengobatan terapi radioiodine untuk mengurangi dampak paparan radiasi lain yang terjadi setelah pengobatan? Jawab: o Hindari kontraksi dengan lainya terutama wanita hamil dan anak-anak kecil. Jaga jarak sekitar 2 meter. o Tidur sendirian. o Hindari segera kembali untuk berkerja terutama jika perkerjaan melibatkan kedekatan dengan orang lain. o Hindari pergi ketempat keramaian dan transportasi umum. o Menyiram Toilet 2 kali setelah di gunakan. o Menjaga kebersihan diri dan segera membersihkan jika ada tumpahan cairan dari tubuh. o Cuci peralatan dan pakaian secara terpisah. o Hentikan menyusui sepenuhnya sebagaimna radio-iodin di ekresikan melalui ASI. o Hindari kehamialan sekitar 6 bulan selama pasca terapi.



10. Apabila setelah melakukan pemeriksaaan aktivitas radiasi terdeteksi adanya radioaktif, maka hal apa yang pertama kali dilakukan adalah? Jawab: Apabila setelah melakukan pemeriksaan aktivitas radiasi terdeteksi adanya radioaktif, maka hal yang pertama kali dilakukan adalah memastikan tidak ada zat radioaktif yang menempel di tubuh (kontaminasi). Caranya adalah mandi dengan menggunakan cairan khusus untuk mencuci zat radioaktif. Sisanya tidak ada banyak yang bisa dilakukan. Paling yang bisa dilakukan adalah mempercepat pengeluaran zat radioaktif dari dalam tubuh, melalui BAB dan BAK. Banyak makan dan minum. Orang tersebut juga disarankan untuk sering mandi dan keramas karena radiasi juga dikeluarkan melalui keringat.



11. Sebutkan indikasi radioterapi dalam penanganan penyakit kanker? Jawab: Indikasi Radioterapi Dokter akan mempertimbangkan tindakan radioterapi dengan tujuan seperti berikut ini: a. Menjadi prosedur tunggal untuk mengobati penyakit kanker. b. Mengobati kanker yang dikombinasikan dengan pengobatan lainnya. c. Mengurangi atau memperkecil ukuran tumor sebelum dilakukan operasi. d. Meringankan gejala-gejala pada kondisi kanker stadium lanjut. e. Membunuh dan membersihkan sel-sel kanker agar tidak kembali setelah operasi.



12. Selain keuntungan / indikasi radioterapi untuk pengobatan penyakit kanker, sebutkan pula beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan! Jawab: Seperti jenis pengobatan lainnya, radioterapi juga berpotensi menimbulkan efek samping. Umumnya efek samping itu akan sembuh setelah terapi radiasi berakhir. Beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan antara lain: a. Diare. Gejala ini biasanya muncul beberapa hari setelah radioterapi dilakukan. b. Limfedema. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan di kaki dan tangan. c. Mudah lelah, terutama setelah melakukan aktivitas sehari-hari. d. Kulit memerah, gatal, dan e. Kerontokan rambut. Umumnya ini terjadi di bagian yang terkena radioterapi. f. Muncul luka di mulut yang menyebabkan nafsu makan menurun. g. Gangguan psikologis, misalnya depresi, frustrasi, stres, atau h. Gangguan seksual, terutama jika kanker terjadi di perut dan di daerah panggul. i. Kehilangan nafsu makan yang juga menyebabkan berat badan ikut menurun. j. Gangguan sendi dan otot berupa munculnya rasa nyeri dan pembengkakan. 13. Secara lebih spesifik, ada tiga jenis radioterapi yang sering digunakan untuk menangani penyakit kanker. Penerapannya pun berbeda-beda, tergantung kondisi pasien serta ukuran dan jenis kankernya. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis radioterapi tersebut!



Jawab: a. Radioterapi eksternal, yaitu terapi radiasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan medis dengan mengarahkan pancaran energi ke bagian tubuh yang ditumbuhi sel-sel kanker. Setiap sesi pengobatan ini umumnya memakan waktu 10-30 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pasien juga bisa langsung kembali ke rumah sesaat setelah pengobatan dilakukan. b. Radioterapi implan, yaitu terapi radiasi yang dilakukan dengan cara memasukkan metal radioaktif ke dalam tubuh dan ditempatkan di sekitar area pertumbuhan sel-sel kanker. Pada umumnya, logam ini akan dikeluarkan setelah radioterapi berhasil. Namun pada kasus tertentu logam ini sengaja dibiarkan tetap berada di dalam tubuh pasien. c. Terapi radioisotop, yaitu terapi radiasi yang dilakukan dengan memasukkan cairan radioaktif ke dalam tubuh, baik dengan cara ditelan maupun disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Terapi radioisotop sering digunakan pada pasien penderita kanker tiroid dan kanker prostat. Pengobatan jenis ini mengharuskan pasien untuk tinggal lebih lama di rumah sakit. 14. Apa saja tahap simulasi radiasi yang dilakukan dokter sebelum radioterapi dilakukan? Jawab: Sebelum radioterapi dilakukan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apakah prosedur ini sesuai dengan kondisi pasien. Setelah itu, dokter bisa menentukan dosis serta frekuensi radioterapi. Pengobatan ditentukan berdasarkan jenis serta stadium penyakit yang dialami pasien. Dokter juga akan melakukan simulasi radiasi yang terdiri dari beberapa tahap, seperti dijelaskan di bawah ini: 



Pasien diminta berbaring dan menentukan posisi yang nyaman agar prosedur radioterapi bisa berjalan dengan lancar.







Tim dokter akan memberikan bantal dan mengikat pasien agar posisinya tidak berubah selama radioterapi berlangsung.







Tim dokter akan melakukan pemindaian dengan CT scan untuk menentukan bagian tubuh mana yang akan mendapatkan radiasi.







Tim dokter akan menentukan jenis radioterapi yang digunakan dan berapa kali radioterapi itu akan dilakukan sesuai hasil pemeriksaan.







Tim dokter akan menandai bagian tubuh pasien yang akan mendapatkan paparan gelombang radiasi.







Setelah semua tahapan di atas selesai, radioterapi siap dilakukan.



15. Sebutkan dengan fungsinya contoh radioisotop dalam bidang Kesehatan dan kedokteran Jawab: a. Teknetum-99 (Tc-99) disuntikkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diserap oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung. Sebaliknya, TI-201 akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Kedua isotop ini bermanfaat untuk mendeteksi kerusakan jantung pada manusia; b. Iodin -123 untuk mendeteksi penyakit otak atau untuk mengetahui gangguan ginjal; c. Kobalt-60 (Co-60) atau radium-60 berfungsi untuk terapi dan mematikan sel kanker dan tumor karena dapat menghasilkan radiasi gamma; d. Karbon-14 (C-14) digunakan untuk mencari ketidaknormalan pada diabetes dan anemia. e. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah. f. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok,hati dan otak digunakan radioisotop I-131 g. Radioisotop fosfor-32 dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak. Selain itu, fosfor-32 juga merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan leukemia.



h. Radioisotop Fe-59 dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh. 16. Apakah parameter yang akan dinilai pada setiap produk radio farmasi ? Jawab: Parameter yang akan dinilai pada setiap produk sebelum rilis 



Label harus diperiksa untuk kebenaran dan kelengkapan







Total radioaktivitas . Karena kadar radioaktivitas menentukan dosis radiasi ke pasien , dosis masing-masing pasien harus memiliki pemeriksaan independen dari total radioaktivitasnya sebelumnya administrasi . Aktivitas setiap dosis pasien harus hati-hati diukur dan didokumentasikan .







Penampilan dan kebebasan dari kontaminasi partikel kotor.



17. Apa Parameter diperhatikan kontrol kualitas eluat generator teknesium-99m ? Jawab: Parameter kontrol kualitas eluat generator teknesium-99m 



Molibdenum - 99 terobosan pada eluat pertama dari masing-masing generator teknesium99m







Kegiatan Elusi harus diukur pada setiap eluat .







Aluminium terobosan ion harus diperiksa pada setiap eluat digunakan untuk menyiapkan produk yang terpengaruh oleh adanya ion aluminium . Parameter kontrol kualitas kit untuk label dengan teknesium-99m dan menghasilkan persiapan radiolabelled



-



Integritas setelah menerima



-



Kemurnian radiokimia ( RCP ) pengujian produk dibuat dari pelabelan kit berlisensi harus dilakukan pada setiap persiapan .



-



Tanpa izin radiofarmasi , apakah dibeli sebagai produk jadi , disiapkan membentuk kit berlisensi atau dipersiapkan sesuai dengan in- house formula , harus sepenuhnya diuji pada setiap kesempatan .



-



Sterility harus dikontrol pada random sampling peluruhan berikut radioaktivitas .



-



Ukuran partikel partikel radiofarmasi digunakan untuk perfusi paru pencitraan atau ukuran partikel koloid radiofarmasi mungkin berharga dalam memastikan farmakokinetik konsisten produk. Hal ini melibatkan metode mikroskopis cahaya atau membran filtrasi .



-



Penyusunan radiofarmasi dan kontrol kualitas mereka harus, jika mungkin ,dilakukan di kamar terpisah .



-



Pengukuran pH menggunakan kertas pH kisaran sempit dapat dilakukan pada technetium -Eluat 99m Generator dan pada produk dikenal memiliki pH non - fisiologis atau produk yang pH harus disesuaikan selama prosedur pelabelan.



18. Bagaimana cara pengujian endotoksin pada sediaan radio farmasi ? Jawab: Uji endotoksin bakteri . Pemantauan lingkungan sangat penting untuk menjaga kondisi aseptik . Pengujian mikrobiologi workstation aseptik harus dilakukan secara berkala . Metode dapat mencakup menggunakan penyeka atau pelat kontak untuk permukaan , dan menetap piring atau samplers udara dinamis untuk kualitas udara . 19. Persiapan dari bahan pasien autologous Jawab: Persyaratan yang ketat mengenai penanganan aseptik bahan autologous pasien harus diikuti . Semua bahan awal harus diidentifikasi . Untuk setiap pereaksi, bahan atau larutan khusus ditujukan untuk penggunaan manusia itu harus diuji dan didokumentasikan bahwa spesifikasinya memenuhi standar yang dibutuhkan . Hanya bahan dan reagen bersertifikat untuk digunakan manusia harus digunakan . Persiapan sel berlabel harus dilakukan satu demi satu atau dengan orang yang berbeda dalam lokasi yang berbeda . Pemeriksaan berikut harus dilakukan : -



Perhitungan hasil pelabelan setiap persiapan



-



Pengendalian kemurnian radiokimia ( sejauh mungkin ) pada setiap persiapan sebelum administrasi



-



Pengendalian identitas pasien sebelum pemberian



-



Kontrol viabilitas sel , morfologi atau fungsi , tergantung pada jenis sel , pada tiga persiapan ( reagen dan personil yang sama ) .



20. Apakah tujuan sterilisasi bakteri pada sediaan radio farmasi Jawab: Tujuan pengujian sterilitas adalah untuk memastikan bahwa prosedur yang digunakan dalam radiofarmasi yang menghasilkan produk steril . Frekuensi pengujian tergantung pada pengalaman Department . Persiapan aseptik dan prosedur pengeluaran harus secara teratur diperiksa, , terutama jika personel baru yang terlibat . Biasanya , sampel untuk pengujian sterilitas disimpan untuk radioaktivitas peluruhan cukup dan kemudian dikirim untuk pengujian sterilitas oleh eksternal , divalidasi laboratorium. Menurut Farmakope Eropa, pengujian sterilitas internal hanya direkomendasikan jika kamar dan peralatan khusus yang tersedia. Pirogen atau pengujian endotoksin bakteri radiofarmasi tidak secara rutin dilakukan .The Limulus amoebocyte lisat ( LAL ) uji dapat bermanfaat akan digunakan sebagai bagian dari validasi sistem baru atau perubahan dalam praktek kerja. Bila satu atau lebih kolom pemurnian terlibat dalam persiapan sebuah radiofarmaka , sebuah tes endotoksin bakteri harus dilakukan pada persiapan akhir . Prosedur harus divalidasi sebelum pengenalan digunakan secara rutin dan persiapan dapat dilepaskan untuk digunakan sebelum penyelesaian 21. Apakah bahaya radioaktif bagi kesehatan? Jawab: Tubuh manusia yang terpapar radioaktif dosis besar akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.



Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi yang terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber radiasi. Tanda dan gejala keracunan mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah terpapar radiasi. Kondisi ini berakibat fatal dan menyebabkan gejala, seperti: o Pendarahan dan terkelupasnya lapisan dinding dalam saluran pencernaan. o Mual, diare, dan muntah. o Merasa tidak enak badan atau lemas. o Sakit kepala o Detak jantung terasa cepat. o Sel darah putih berkurang. o Sel saraf mengalami kerusakan. o Nafsu makan berkurang. o Terjadi kerontokan rambut sementara.



22. Apa yang terjadi jika manusia terkena radioaktif? Jawab: Dampak buruk radiaoaktif terhadap kesehatan tubuh antara lain: 1. Hancurnya sel-sel tubuh Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.



2. Kanker Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.  3. Gangguan tumbuh kembang anak Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.  4. Kerusakan jaringan kulit Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.



23. Apa dampak negatif (bahaya) radioaktif bagi kesehatan? Jawab: Dampaknya tergantung dari besarnya aktivitas paparan radiasi, berapa lama terpapar, dan seberapa dekat kita dengan sumber radiasi. 



Efek akut dapat dialami dari ringan sampai berat. Mulai dari mual atau muntah, pusing, sakit kepala, sampai kulit merah, gatal, rasa terbakar, dan luka bakar.







Efek stokastik, mutasi kromosom atau jangka panjang sebenarnya lebih berbahaya karena tidak diketahui seberapa besar kerusakan yang diakibatkan terhadap sel. Kerusakan genetik akibat paparan radiasi dengan aktivitas yang sangat tinggi bisa menyebabkan kanker.







Bahkan bisa menyebabkan kematian jika paparan radiasinya tinggi.



24. Bagaimana Mengatasi Bahaya Radiasi? Jawab: Seberapa parah dampak yang dapat alami dari radiasi adalah tergantung dari seberapa banyak tubuh menyerap radiasi dari sumbernya. Berikut ini merupakan hal yang dapat kontrol untuk meminimalkan paparan radiasi. 1. Jaga jarak dari sumber radiasi Semakin dekat dengan sumber radiasi, maka paparan radiasi yang dapat terima semakin besar. Sebaliknya, jika jarak semakin jauh dari sumber radiasi, maka radiasi yang terima jauh lebih sedikit. 2. Mengurangi durasi terhadap paparan radiasi Sama seperti jarak, waktu yang semakin lama saat terpapar radiasi, memungkinkan tubuh menyerap radiasi yang lebih banyak. Sehingga, waktu terpapar radiasi harus dibatasi seminimal mungkin. 3. Mengurangi kesempatan ion radiasi untuk bergabung ke dalam tubuh Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi kalium iodida (KI) segera setelah terpapar radiasi. Kalium iodida ini dapat membantu melindungi tiroid dari radiasi. Mengapa tiroid? Radiasi berdampak langsung pada kelenjar tiroid, sehingga merusak kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi iodium, di mana iodium sebagai zat yang sangat dibutuhkan untuk membentuk DNA yang sehat, fungsi kekebalan tubuh, metabolisme, keseimbangan hormon, serta kesehatan jantung. Sehingga, konsumsi kalium iodida dapat membantu melawan dampak radioaktif iodium. Kalium iodida mungkin efektif dalam membantu mengurangi paparan radiasi dengan cara mengurangi akumulasi dan simpanan racun radioaktif dalam tiroid. Konsumsi kalium iodida juga dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker tiroid.



4. Menggunakan pelindung Pelindung yang dimaksud di sini adalah menggunakan bahan penyerap untuk menutupi reaktor atau sumber radiasi lainnya, sehingga pancaran radiasi ke lingkungan dapat berkurang. Pelindung biologis ini bervariasi efektivitasnya, tergantung dari materi yang digunakan untuk menghamburkan dan menyerap radiasi. Selain itu, tujuan pengobatan penyakit radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh penderita penyakit radiasi nuklir. Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi tambahan, dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi dengan air dan sabun. Untuk mengobati sumsum tulang yang rusak, dokter akan memberikan obat-obatan yang bekerja dengan cara menstimulasi dan meningkatkan jumlah sel darah putih untuk melawan efek dari radiasi pada sumsum tulang. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan selsel darah yang hilang, atau bahkan melakukan transplantasi sumsum tulang. Dampak paparan radiasi nuklir dalam dosis tinggi memang sangat mematikan. Namun hal tersebut jarang terjadi di daerah atau negara yang tidak banyak menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listriknya. Jika merasa terkena paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar, segeralah cari pertolongan medis di rumah sakit terdekat.



25. Kenapa limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia? Jawab: Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diizinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang



terkena



zat



radioaktif



atau



menjadi



radioaktif



dan



sudah



tidak



dapat



difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion. Maka dari itu, limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan



manusia karena menghasilkan radiasi yg berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.oleh karena itu,limbah radioaktif disimpan di tempat-tempat yg tidak berpotensi tingai 26. Jenis radiasi yang seperti apa berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan ? Jawab: Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan adalah radiasi pengion, misalnya sinar X dan sinar gamma. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen, atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir. Pada kasus tertentu, paparan radiasi juga bisa terjadi melalui prosedur medis tertentu, misalnya prosedur bedah sinar gamma.